SKRIPSI
DIKERJAKAN OLEH :
DEDEK IRMANSYAH
NIM : 150702034
MEDAN
2019
ABSTRAK
Kata Kunci : Busana Pengantin Kerajaan Melayu Tamiang, Makna dan Simbolis.
ابستراک
سکرٍڤسٌ ٍىٌ بىرجودول “ماکىا سَمبولَس بوساوا ڤىىعاوتَه کىراجاان مىالٍو تامَاوع کىچ .سىروواً”
اداڤون ٍاوع مىىجادً ڤىرماساالٌان داالم ڤىىىلَتَان ٍىٌ اداالي کىلىىعکاڤان اڤا ساجا ٍاوع تىرداڤات داالم
بوساوا ڤىىعاوتَه کىراجاان مىالٍو تامَاوع دان اڤا ساجا ماکىا سَمبولَس ٍاوع تىرکاودووع داالم بوساوا
ڤىىعاوتَه کىراجاان مىالٍو تامَاوع .توجوان ڤىىىلَتَان ٍىٌ اداالي مىىجىالسکان اڤا – اڤا ساجا ٍاوع
تىرداڤات ڤادا بوساوا ڤىىعاوتَه کىراجاان مىالٍو تامَاوع دان مىىجىالسکان ماکىا سَمبولَس ڤادا باعَان –
باعَان بوساوا ڤىىعاوتَه خىراجاان مىالٍو تامَاوع .تىورً ٍاوع دٍعوواکان اداالي تىورً فولکلورى
مىىوروت داواودجاٍا ،تىورً سىمَوتَک مىىوروت ڤىَرچي ،دان جوعا تىورً سَمبولَس مىىوروت
توروىر .مىتودى ڤىىىلَتَان ٍاوع دٍعوواکان اداالي مىتودى دىسکرٍڤتَف دٍڤَلًَ کارىىا ڤىىىلَتَان ٍاوع
دٍالکوکان بىرتوجوان ووتوک مىىىلَتٌ ڤادا کوودٍسٌ وبجىک ٍاوع االمَايٌ .اسَل ٍاوع دٍڤىرولىً دارً
ڤىىىلَتَان ٍىٌ اداالي تىرداڤات ٠١ماچام – ماچام باعَان ٍاوع تىرداڤات ڤادا بوساوا مىمڤىالً ڤىىعاوتَه
ڤرٍا دان ٠١ماچام – ماچام باعَان ٍاوع تىرداڤات ڤادا بوساوا ڤىىعاوتَه مىمڤىالً ڤىرىمڤوان.
کىسَمڤوالوىَا باٌوا بوساوا ادات ڤىىعاوتَه تامَاوع ڤادا وڤاچارا ڤىرکاوٍىان تىردٍرً دارً ساتو ماچام
مودىل .بوساوا ڤىىعاوتَه ڤرٍا تىردٍرً دارً ،باجو تىلوک بىالوعا بىتىکات،چىالوا ڤاوجاوع بىسار اتاو
بىسوي بىتىکات ،کاٍه سامڤَىع بىتىکات ،دىتار ،چوڤَىع مىلَىعکار ،سىراتٌ ،ڤىىدٍىع ،تومبوک الدا،
سىلوڤ کىروچوت .بوساوا ڤىىعاوتَه واوَتا تَداک رىسمٌ تىردٍرً دارً باجو کىباٍا ڤاوجاوع واروا
ڤوتًَ ،کاٍه سارووع ڤاوجاوع اتاو بوساوا تىرتوتوڤ دان سوڤان الٍه ٍاوع سىروڤا .بوساوا ڤىىعاوتَه واوَتا
رىسمٌ تىردٍرً دارً ،باجو کىباٍا ڤاوجاوع بىتىکات ،کاوچَىع ڤىىَتٌ ىماس ،کاٍه سارووع ڤاوجاوع
بىتىکات ،ماٌکوتا ىماس اتاو ڤىراک ،ساوععول تىعاوع مىلَىتاوع ،لَما بواي سووتَىع دان بووعا ماوار،
کىرابو/اوتَىع/سوباوع ىماس اتاو ڤىراک ،سىلىىداوع بىتىکات ،عىالوع ،سىراتٌ ،سىلوڤ کىروچوت .واروا،
.باٌان اسسىسورٍس ،دان چارا ڤىماکاٍاوىَا دٍبىداکان مىىوروت ستراتا سوسَال ڤىىعاوتَه ڤادا ماسا ٍتو
.کاتا کووچٌ :بوساوا ڤىىعاوتَه کىراجاان مىالٍو تامَاوع ،ماکىا دان سَمبولَس
vi
Dedek Irmansyah
NIM : 150702034
iii
semua pihak yang sudah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini baik
1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu
2. Ibu Dr. Rozanna Mulyani, M.A., selaku Dosen Pembimbing dan Ketua
Sumatera Utara.
Sumatera Utara.
4. Bapak dan Ibu Staf Pengajar Program Studi Sastra Melayu Fakultas
Yos Rizal, MSP, Bapak Drs. Irwan, M.Si. yang telah banyak
perkuliahan.
iv
penyusunan skripsi.
7. Kepada orang yang istimewah setelah kedua orang tua dan keluarga
yaitu Neng Reni yang selalu membantu, selalu ada saat dibutuhkan dan
membantu Raka, Bedah, Atika, Kim, Ega, Nawawi Dan semua rekan-
kebaikan kita semua. Dan penulis hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kekurangan, begitu pula dengan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengharap kan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
lainnya.
Dedek Irmansyah
( 150702034)
vi
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
vii
LAMPIRAN ................................................................................................................. 53
viii
PENDAHULUAN
Timur yang terletak di ujung timur dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Darussalam dengan Provinsi Sumatera Utara yang memiliki luas 1672,61 Km, dan
jumlah penduduk pada tahun 2000 berjumlah 205.971 jiwa dan kurang lebih dari
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Tamiang).
dari kata “Te-Miyang” yang berarti tidak kenal gatal atau kebal gatal dari miang
bambu, hal ini berdasarkan cerita sejarah (legenda) tentang raja Tamiang yang
bernama Pucook Sulooh, ketika masih bayi ditemui dalam rumpun bambu (dalam
bahasa Tamiang bambu = buloh) betong dan oleh raja ketika itu bernama Tan
Penok mengambil bayo tersebut dan setelah dewasa dinobatkan menjadi raja
Tamiang dengan gelar “Pucook Sulooh Raja Te-Miyang” yang berarti raja yang
berada dalam rumpun rebong tetapi tidak kena gatal atau kebal gatal, hal ini hanya
merupakan legenda yang turun temurun, namun tidaklah dapat diyakini sebagai
Melayu berkombinasi dengan nilai-nilai Islam dan kemudian membentuk ciri khas
tersebut dengan kuat adalah pakaian adat pengantin Melayu Tamiang. Sebagai
pakaian adat yang kuat akan nilai-nilai adat dan agama, pakaian adat pengantin
Melayu Taming memiliki model atau gaya pakaian yang sangat sesuai dengan
setempat.
Bangsa Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan
memiliki keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia
memiliki lebih dari 300 suku bangsa, salah satunya adalah suku Melayu. Suku
Melayu banyak sekali kita jumpai di Indonesia, terutama di bagian pesisir pantai
pulau Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda – beda
aspek - aspek yang sifatnya universal namun ada pula yang sifatnya lokal, dalam
ekonomi, dan kesenian. Kebudayaan pun biasanya diwujudkan dalam tiga bentuk,
keseluruhan dari sistem gagasan dan tindakan hasil karya dalam kehidupan
menyadari kekayaan yang ada di Indonesia ini dan mau ikut melestarikannya.
perkembangan ragam pakaian dari yang sekedar hanya sebagai penutup ujung
genital, sampai pada ragam busana yang menutup ujung kepala sampai ujung
kaki. Demikian pula berpangkal dari adat istiadat daerah yang beragam, kini
berkembang aneka busana yang dipakai untuk keperluan sehari-hari sampai yang
hanya patut untuk keperluan tertentu saja seperti pada pakaian upacara adat.
kelakuan dan tindakan - tindakan manusia atau sebagai pola-pola bagi kelakuan
1982:170) ada tujuh unsur kebudayaan yaitu: 1. Peralatan dan alat - alat
ketujuh unsur di atas penulis mengambil dari unsur yang ketiga, yaitu
sakral dalam membentuk sebuah ikatan perjanjian lahir dan batin antara seorang
manusia, karena perkawinan bukan hanya peristiwa yang dialami oleh dua orang
peristiwa yang melibatkan beban dan tanggung jawab keluarga, kerabat dan
Pakaian adat ialah salah satu unsur kebudayaan yang dihasilkan melalui
pemikiran manusia. Perwujudannya tidak lepas dari rangkaian pesan yang hendak
dikenal dalam tradisi masyarakat secara turun – temurun. Dalam konteks sosial
temurun dan merupakan salah satu identitas yang dapat dibanggakan oleh
dalam ragam hias pakaian adat tradisional. Bangsa Indonesia dengan beraneka
namun pakaian tradisional juga dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
model pakaian tertentu sebagai identitas negaranya. Oleh karena itu orang - orang
sering menyebutnya dengan pakaian adat tertentu. Akan tetapi tidak setiap negara
atau suku tertentu mengenakan pakaian adatnya itu dalam kehidupan sehari-hari.
Pakaian penanda identitas suatu negara atau kelompok tertentu lebih sering
upacara tertentu.
perubahan walaupun dapat terjadi secara lambat. Hal ini dipengaruhi oleh
macam model, warna dan jenis kain yang digunakan dalam pakaian tradisional
dapat saja berubah namun bentuk secara dasarnya tetap sama. Pakaian tradisional
sistem aturan (adat – istiadat) yang harus dipegang, dilestarikan, dan bahkan telah
satunya yaitu cara-cara berpakaian tertentu yang telah terbiasa sedemikian rupa
sehingga sukar diubah. Pada zaman modern ini pemakai pakaian tradisional
hanya dalam acara-acara tertentu seperti pernikahan, upacara adat, dan acara
kenegaraan saja.
unsur-unsur kebudayaan, separti agama Islam, teknologi, seni, turai sosial orang
Melayu, ekonomi, pendidikan, dan bahasa. Busana pengantin sebagai satu artifak
dipakai dalam resepsi pernikahan ini termasuk pada golongan busana yang
eksklusif dengan memiliki model yang mewah dan istimewa, selain itu juga salah
satu unsur kebudayaan. Perwujudannya tidak lepas dari rangkaian pesan yang
masyarakatnya.
pengantin laki-laki, tampil dalam bentuk celana berukuran panjang, baju teluk
belanga, dan tengkulok yang tidak begitu runcing, sedangkan untuk pengantin
perempuan yang tampil dalam bentuk baju panjang yang longgar, kain sarung dan
selendang yang disilang dari bahu kanan ke kiri, apabila kain sarung sudah diberi
sulam atau songket punggung kain diletakkan disamping, (Yunus, 2012: 39).
upacara pernikahan, tetapi juga dapat menciptakan suasana resmi dan hikmat,
diungkapkan merupakan cerminan dari corak kebudayaan dalam arti nilai – nilai
wilayah Aceh, tetapi jika dilihat dari sudut budaya, ternyata Tamiang bukanlah
dalam ruang lingkup budaya Aceh, karena kebudayaan Melayu Tamiang sangat
berbeda dengan budaya Aceh. Budaya Melayu Tamiang sangat mirip dengan
budaya Melayu Deli dan Langkat, sehingga budaya Melayu Tamiang termasuk ke
dalam budaya Melayu. Persamaan seni budaya Aceh dengan Melayu Tamiang ini
Salah satu unsur Melayu dari Melayu Tamiang yang diangkat dalam
proposal ini adalah “Busana Adat Pengantin”. Setiap daerah memiliki ciri khas
simboliknya. Hal yang membedakan satu daerah dengan daerah yang lainnya
terlihat dari aksesorisnya yang dikenakan pada pengantin. Dan setiap aksesorisnya
Dari berbagai asumsi serta urauian di atas, maka berikut ini disusun
Melayu Tamiang?
1. Menjelaskan apa – apa saja yang terdapat pada busana pengantin Kerajaan
Melayu Tamiang.
KAJIAN PUSTAKA
pandangan dan analisis yang berhubungan dengan penelitian yang diteliti. Dalam
sebuah penulisan karya ilmiah sangat diperlukan tinjauan pustaka. Penelitin ini
tidak terlepas dari buku – buku skripsi pendukung yang relevan dengan judul
Siandari (2013) dalam sebuah judul skripsi dengan judul : Makna Simbolis
Pakaian Adat Pengantin Suku Sasak Lombok Nusa Tenggara Barat, dari
pada pakaian adat pengantin Suku Sasak Lombok Nusa Tenggara Barat.
Simbolik Adat Pengantin Bugis Sinjai Sulawesi Selatan (Tinjauan Sosial Budaya),
Kabeaken ( 2011 ) dalam sebuah judul skripsi dengan judul : Makna dan
Fungsi Pakaian Adat Melayu Deli Istana Maimun, dari penelitiannya yang telah
dilakukan Kabeaken membahas tentang makna dan fungsi pada pakaian adat
Melayu Deli.
pengantin, namun berbeda dengan penulisan yang akan penulis lakukan. Adapun
Teori merupakan suatu prinsip dasar yang terwujud di dalam bentuk yang
berlaku secara umum dan akan mempermudah seorang penulis memecahkan suatu
masalah yang dihadapi. Teori yang diperlukan untuk membimbing dan memberi
Berdasarkan judul penelitian ini, maka ada dua teori yang digunakan untuk
mengkaji Pakaian Adat Pengantin, yaitu teori Makna dan Simbolis. Berikut ini
orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial dan kebudayaan sehingga
tradisi folk yang berarti sebagian kebudayaan yang diwariskan secara turun-
temurun, secara lisan, atau melalui contoh yang disertai gerak isyarat atau alat
bantu mengingat. Jika folk adalah mengingat, lore adalah tradisinya. Danandjaja
diwariskan melalui lisan saja. Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat
21) folklor dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yakni folklor lisan, folklor
10
sebagai folklor yang bentuknya memang murni lisan. Bentuk dari jenis folklor ini
antara lain (a) bahasa rakyat (folk speech) seperti logat, julukan, pangkat 10
pepatah, dan pemeo; (c) pertanyaan tradisional, seperti tekateki; (d) puisi rakyat,
seperti pantun, gurindam, dan syair; (e) cerita prosa rakyat, seperti mite, legenda,
dan dongeng; (f) nyanyian rakyat. Berdasarkan pendapat di atas bahwa murni
lisan dalam hal ini diartikan bahwa bentuknya disebarkan melalui lisan. Murni
lisan ini dapat berupa percakapan langsung dari satu orang ke orang lain.
tersebut dari mulut ke mulut, sehingga dapat dikatakan bahwa folklor tersebut
murni lisan.
lisan diartikan sebagai folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan
dan bukan lisan. Bentuk folklor dari jenis ini diantaranya mengenai kepercayaan,
permainan rakyat, teater rakyat, tari rakyat, adat-istiadat, upacara, pesta rakyat,
dan lain-lain. Sejalan dengan pendapat di atas, folklor sebagian lisan merupakan
campuran bentuk unsur lisan dan bukan lisan. Bentuk lisan dapat diartikan sebagai
folklor yang dituturkan secara langsung oleh pelaku dan bukan lisan dapat
diartikan sebagai folklor yang bentuknya selain tuturan atau percakapan, misalnya
bukan lisan diartikan sebagai folklor yang bentuknya bukan lisan, walaupun cara
pembuatannya diajarkan secara lisan. Bentuk dari jenis folklor ini secara garis
11
isyarat untuk komunikasi rakyat, dan musik rakyat. Berdasarkan jenis folklor yang
telah disebutkan di atas, penelitian yang akan dilakukan peneliti ini merupakan
foklor lisan. Penelitian ini selanjutnya akan difokuskan pada salah satu jenis
penelitian cerita rakyat, dimana dalam cerita rakyat tersebut salah satunya adalah
legenda. Terlepas dari bentuknya, folklor memiliki ciri yang dapat digunakan
Merujuk teori Pierce (1867), tanda - tanda dalam gambar dapat dilihat dari
jenis tanda yang digolongkan dalam semiotika. Pierce membagi tanda menjadi
tipe-tipe : ikon, indeks dan simbol. Pierce merasa bahwa ini merupakan model
12
sesuatu yang yang mewakili sesuatu. Sesuatu itu dapat berupa pengalaman,
a). Ikon
Ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat
kemiripan (menunjukkan suatu kemiripan) , ini yang kerapkali jelas dalam tanda-
tanda visual misalnya foto seseorang dapat dikatakan ikon; sebuah peta adalah
ikon; gambar yang ditempel di pintu kamar kecil pria dan wanita adalah ikon.
Pada dasarnya ikon merupakan suatu tanda yang bisa menggambarkan ciri utama
sesuatu meskipun sesuatu sesuatu yang lazim disebut sebagai objek acuan tersebut
tidak hadir. Ikon adalah suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang
b). Indeks
Indeks adalah tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan apa yang
diwakilinya. Atau disebut tanda sebagai suatu bukti. Contohnya: asap dan api,
asap akan menunjukkan adanya api disekitarnya. Jejak telapak kaki di tanah
merupakan tanda indeks orang yang melewati tempat itu. Tanda tangan
(signature) adalah indeks dari keberadaan seseorang yang menoreh tanda tangan
tersebut.
c). Simbol
yang disepakati bersama. Simbol baru dapat dipahami jika seseorang sudah
mengerti arti yang telah disepakati bersama. Simbol baru dapat dipahami jika
13
perlambang yang kaya makna. Namun bagi orang yang memiliki latar budaya
yang berbeda, seperti orang Eskimo, Garuda Pancasila akan dianggap sebagai
burung yang biasa saja yang disamakan dengan burung-burung sejenis elang
lainnnya.
antara simbol, thought of reference (pikiran atau referensi) dan referent (acuan)
mediasi antara simbol dengan acuan. Atas dasar hasil pemikiran itu pula
simbolik.
pengertian tentang arti atau maksud tertentu, jadi simbol merupakan bentuk
14
berbeda tetapi saling berkaitan bahkan saling melengkapi. Kesatuan simbol dan
makna akan menghasilkan suatu bentuk yang mengandung maksud. Lambang dan
pada penghayatan terhadap jiwa dan raga yang mempunyai bentuk serta warna
dan bentuknya masing - masing dan sebagai wujud pembabaran batin seseorang
yang dapat berupa hasil karya seni. Kebudayaan manusia sangat erat
dengan persetujuan bersama, sebagai sesuatu yang memberikan sifat alamiah atau
mewakili atau mengingatkan kembali dengan memiliki kualitas yang sama atau
simbol.
15
mereka yang ahli dan orang awam, juga diperlukan kehati-hatian untuk
Pada tingkat ini kita tidak boleh hanya mendengar apa yang dikatakan oleh
sipemilik simbol tentang makna suatu simbol, tetapi mengamati apa yang sedang
mereka lakukan. Peranan interpretasi dari pihak peneliti diperlukan hal ini
dikarenakan ada hal-hal yang tidak diungkapkan secara benar, sebab kadang-
Disini akan tampak bahwa simbol itu mengandung penggambaran atau penjelasan
Pada tingkat ini makna suatu simbol upacara dilihat secara totalitas,
dari sistem sebagai suatu keseluruhan, ini berhubungan dengan sifat simbol yang
menunjang dan melengkapi. Pendekatan lain yang digunakan oleh Turner disebut
16
mengungkapkan arti - arti simbol dan selanjutnya mengetahui pikiran atau ide -
ide mereka.
17
METODE PENELITIAN
pada waktu tertentu, peneliti pergi ke lokasi penelitian, lalu memilih data yang
Pada penelitian ini, lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah bekas
Desa Muka Sei Kuruk, Kabupaten Aceh Tamiang. Kecamatan tersebut adalah
Sumber data dalam penelitian ini adalah diperoleh dari informan secara
lisan, yang diambil langsung ke lapangan, dan informan ini merupakan penutur
yang mengetahui dengan jelas tentang pakaian adat pengantin Melayu Tamiang.
18
a. Alat perekam, yaitu sebuah alat untuk merekam suara si informan agar
teknik :
informan.
19
sebagai berikut :
permasalahan.
4. Menarik kesimpulan.
20
PEMBAHASAN
pakaian adat yang biasa dipakai sehari – hari dalam masyarakat Melayu yaitu
teluk belanga. Busana pengantin pria menggunakan baju teluk belanga dan untuk
busana pengantin wanita menggunakan baju kebaya panjang dengan kain sarung
panjang. Namun yang membedakannya yaitu dari asesoris – asesoris yang ada
Busana pengantin pria terdiri dari baju teluk belanga, yaitu baju panjang
besar, berlengan panjang, kerah leher tegak disebut kecak musang atau yang tidak
berleher disebut gunting cina, dihiasi dengan motif bunga tekat Melayu pada
ujung lengan dan kerah dekat leher. Memakai celana panjang longgar dan
memakai kain samping, yaitu kain sarung panjang yang digulung dipinggang
dengan bagian bawah berada di atas lutut. Busana pengantin wanita terdiri dari
baju kebaya panjang besar, berlengan panjang, bersulam benang dan memakai
kancing peniti emas. Berwarna dan berbahan sama sesuai dengan busana
pengantin pria, bermotif bunga tekat Melayu pada dada dan bagian ujung lengan
serta kerah dekat leher. Memakai kain sarung panjang longgar bermotif bunga
Bahan pakaian yang digunakan untuk busana adat pengantin Tamiang saat
ini hanya teridiri dari bahan songket, warna dasar pakaian adalah merah saga,
hijau daun atau kuning. Selain warna kuning, hijau daun, atau merah saga ada
21
diperuntukkan oleh para alim ulama dan pakaian berwarna hitam diperuntukkan
Baju teluk belanga kecak musang merupakan pakaian yang memiliki motif
kuat seperti kuniang emas, merah, atau biru tetapi tetap terlihat teduh.
22
baju dan celana panjang, dikenakan kain sarung atau songket yang diikat
biasa yang tingginya di atas lutut dan dilengkapi oleh selempang yang
warnanya senada dengan baju dan celana. Baju panjang besar berlengan
panjang dan longgar, kerah leher tegak disebut kecak musang atau yang
tidak berleher disebut gunting cina, dihiasi dengan motif bunga tekat.
yang membedakannya yaitu pada kera atau jumlah kancing yag terdapat
2. Tengkulok.
pakaian dan celana, yang dipakai di atas kepala pada mempelai pengantin
seperti Melayu lainnya seperti Melayu Deli atau Melayu Batubara arah
3. Detar.
Detar merupakan sebuah benda yang tergolong perhiasan seperti topi dan
Detar ini terbuat dari rotan, sutera atau songket yang berbentuk sangkar
23
dihiasi dengan hiasan rumbai - rumbai dari bahan perak yang disebut
4. Selempang.
5. Kelat bahu.
Kelat bahu merupakan sejenis perhiasan gelang yang terbuat dari emas
atau perak dan dikenakan pada bagian lengan atas dekat bahu. Cara
6. Serati.
Serati merupakan sebuah kalung rantai atau lempengan yang terbuat dari
emas atau perak. Serati sama seperti yang dipakai mempelai pengantin
penggunaan serati ini persis sekali dengan kalung, hanya saja yang
Pending merupakan ikat pinggang yang terbuat dari bahan emas atau
perak, biasanya pada pending ini mempunyai motif yaitu bermotif bunga
24
pending ini yang menggunakan bahan emas atau perak yang disambung –
bahan karet, plastik atau kulit. Pada penggunaan pending ini diselipkan
burung dan terbuat dari emas yaitu disebut dengan tumbok lada.
8. Bawar/tumbok lada.
Bawar atau tumbok lada merupakan sebuah pisau menyerupai keris yang
diletakkan di bagian depan kiri perut dan dipegang dengan tangan kanan
yang menyentuh bagian gagang dari tumbok lada, lalu tangan kiri
menyentuh pada bagian bawah yaitu tempat atau sarung dari tumbok lada.
Dikatakan tumbok lada karena pada kepala atau gagang tumbok lada
tersebut memiliki ukiran motif bunga lada. Tumbok lada ini tidak seperti
rencong atau keris yang digunakan pada mempelai pria suku jawa,
cara diikat pada bagian perut atau pinggang. Pada pernggunaan kain
sesamping ini panjangnya sampai lutut dan lipatan kain sesamping ini
bertemu di depan. Berbeda dengan Melayu lain seperti Melayu Deli dan
25
Sebuah alas kaki berupa sandal biasa yang menutup jari - jari kaki hingga
bagian punggung kaki dan terbuat dari kain dan bermotif betekat atau
disulam dengan benang emas. Capal atau sendal jepit biasa ini mempunyai
dua tali yaitu dengan tali menyilang yang berfungsi untuk mengaitkan
26
panjang dan longgar, bersulam benang dan memakai kancing peniti emas.
Pada baju kebaya panjang betekat ini berwarna dan berbahan sama seperti
berwarna kuning emas dan bermotif bunga tekat Melayu. Motif bunga
tekat tersebut terdapat pada dada dekat leher, dan bagian ujung lengan
2. Mahkota.
wanita. Pada mahkota ini biasanya terbuat dari emas dan terdapat batu
hiasan rambut seperti susuk konde yang terdapat pada aksesoris pengantin
Pada tunggul pengikat atau hiasan sanggul ini biasanya terbuat dari bahan
emas atau perak, dan pada mainan tunggul pengikat sanggul dihiasi
sama seperti tunggul pengikat hiasan sanggul. Hiasan sanggul ini juga
27
pengikat rambut agar terlihat rapi. Hanya saja perbedaannya terletak pada
mainannya, pada mainan hiasan sanggul ini berbentuk bulat atau serupa
5. Kerabu (subang).
yang terbuat dari emas atau perak. Penggunaan kerabu atau subang ini
6. Kelat bahu.
atas dekat bahu. Cara mengenakan kelat bahu yaitu melingkari lengan
ketiak atau pangkal lengan. Sama seperti mempelai pengantin laki - laki
yang memakai kelat bahu, karena di dalam busana pengantin Tamiang ini
kedua mempelai sama – sama memakai kelat bahu. Kelat bahu sama
7. Rantai serati.
Rantai serati merupakan sebuah kalung rantai atau lempengan yang terbuat
dari bahan emas atau perak yang bernilai tinggi. Penggunaan serati ini
sama seperti kalung, yaitu di kaitkan melingkari leher dan mainan pada
28
Gelang tangan dan kaki merupakan asesoris yang terbuat dari bahan emas
atau perak dengan motif bunga tekat Melayu. Gelang yang digunakan pada
sendiri.
10. C i n c i n.
Cincin merupakan sebuah perhiasan yang terbuat dari emas dan dikenakan
seperti seperti emas dan perak. Bahan lainnya seperti logam, baja, besi,
cincin. Cincin dapat berbentuk polos atau berukir, dan pada bagian atas
Selop kerucut betekat merupakan sebuah alas kaki berupa sandal yang
terbuat dari kain yang ujungnya menutup jari - jari kaki hingga bagian
punggung kaki. Jika pengantin laki – laki menggunakan capal, yaitu sendal
jepit biasa yang diikat dengan dua tali menyilang, lain halnya dengan
29
pada zaman dahulu itu mempelai pengantin wanita dianggap sangat tabu
oleh masyarakat, oleh karena itu kipas tudung muka ini digunakan untuk
mengenai kipas tudung muka ini yaitu bahwa kipas tudung muka ini
adalah adat dari cina, tetapi Melayu Tamiang tetap menggunakan kipas
Bagi orang Melayu, pakaian selain berfungsi sebagai penutup aurat dan
pelindung tubuh dari panas dan dingin, juga mengisyaratkan lambang - lambang.
Lambang - lambang itu mewujudkan nilai - nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh
masyarakatnya.
melayu, maka kedudukan dan peran pakaian menjadi sangat penting dalam
Pakaian Melayu dari ujung kepala sampai ujung kaki ada makna dan gunanya.
Semua dikaitkan dengan norma sosial, agama, adat istiadat, sehingga pakaian
30
1. Pakaian sebagai penutup malu, yang berarti pakaian berfungsi sebagai alat
penutup aurat, menutup aib dan malu dalam arti yang luas. Kalau salah memakai
menimbulkan malu, kalau salah corak juga menimbulkan malu, oleh karena itu
pakaian harus dibuat, ditata dan dikenakan sesuai dengan ketentuan adat yang
nilai luhur yang terdapat di dalam adat dan tradisi yang hidup dalam masyarakat.
4. Pakaian sebagai penolak bala, yang bermakna berpakaian dengan cara yang
benar dan patut akan menghindarkan pemakainya dari mendapat bahaya atau
malapetaka
lambang dan nilai - nilai yang tertera dipakaian maka terjelmalah kepribadian
31
dan pelindung tubuh dari panas dan dingin, juga mempunyai lambang-
32
yaitu pakaian sebagai penutup malu, pakaian sebagai penjemput budi, dan
Baju Melayu teluk belanga, baju ini terdiri dari celana, kain
dalam Islam, hal ini dapat dilihat pada penggunaan kancing yang telah
baku yaitu memiliki lima kancing yang dimaknai sebagai rukun Islam.
neraka” (HR. Bukhari 5787). Hal ini dikarenakan Allah tidak menyukai
2. Tengkulok.
33
tengkuluk juga bisa digunakan dalam acara formal, pesta adat serta
fungsi tengkuluk tidak hanya sekedar penutup kepala saja, tetapi menjadi
lebih kompleks, sebagai alat atau penunjuk agama dan status sosial.
budaya Melayu.
3. Detar.
34
( tertib majelis ). Makna yang terkandung pada selempang ini sama seperti
karna pada zaman dahulu hanya seoramh rajalah yang boleh atau
5. Kelat Bahu.
35
pengantin pria dan wanita. Kelat bahu adalah asesoris yang berfungsi
6. Serati.
dan didalam mainan serati itu sama – sama saling menyatu atau saling
mengaitkan satu sama lain. Hal ini menandakan atau bermakna sebakai
seorang sepasang kekasih itu harus sama – sama nyambung dalam suatu
hal apapun, guna demi terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan
warrohmah.
36
jika sudah menjadi sepasang suami istri pasti ada gejolak yang terjadi
didalamnya, maka tugas dari sepasang suami istri tersebut harus terus
8. Bawar/tumbok lada.
37
sewaktu – waktu musuh datang tiba tiba. Karena pada dasarnya musuh
kantong yang ada pada baju teluk belanga tersebut. Karena jikalau
38
Sebuah alas kaki berupa sandal biasa yang terbuat dari kain dan
bermotif betekat atau disulam dengan benang emas. Untuk melihat makna
dari capal bertekat ini ialah dari motif betekat atau sulaman benang emas
kemuliaan.
39
betekat ini hampir sama filosofi dan fungsinya seperti dengan laki – laki.
Dilihat dari motif yang digunakan pada sulaman ialah motif bertekat yaitu
terbuat dari sulaman benang emas yang berarti bermakna suatu kemuliaan.
2. Mahkota.
40
pada zaman dahulu hanya seorang ratulah yang bisa mengenakan atau
kemuliaan.
hiasan sanggul ini yaitu, dilihat dari jumlah mainan yang terdapat dalam
dan juga dilihat dari batu mulia yang terdapat pada mainan tunggul
41
lintang ini juga mempunyai makna yang terkadung di dalamnya, yaitu dilihat
dari mainan tunggul pengikat hiasan sanggul tersebut yang berbentuk bunga
5. Kerabu (subang).
42
6. Kelat bahu.
Pada kelat bahu ini melambang bersatunya rasa pola pikir setelah
menikah antara suami dan istri. Karena pada dasarnya sebelum mereka
melakukan suatu ikatan suci yaitu pernikahan, pola pikir mereka tidak
terarah.
43
Sama seperti apa yang dipakai oleh mempelai pengantin laki – laki,
dilihat dari bentuk serati ini yang mempunyai mainan di dalamnya, dan
didalam mainan serati itu sama – sama saling menyatu atau saling
mengaitkan satu sama lain. Hal ini menandakan atau bermakna sebakai
seorang sepasang kekasih itu harus sama – sama nyambung dalam suatu
hal apapun, guna demi terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan
warrohmah.
44
benang emas. Jadi makna dapat terlihat dari motif betekat atau sulaman
45
Hal tersebut merupakan harapan bahwa wanita akan selalu bertutur baik dan
manis. Namun, ada pula makna yang berbeda ketika cincin disematkan pada
jari lain. Cincin pada jari kelingking merupakan harapan bahwa wanita akan
selalu terampil dalam urusan rumah tangga. Sedangkan cincin di ibu jari
46
memakainya.
dipertontonkan di depan khayalak. Maka dari itu kipas tudung muka ini
47
48
49
5.1 Kesimpulan
1. Busana adat pengantin Tamiang pada upacara perkawinan terdiri dari satu
macam model. Busana pengantin pria terdiri dari, baju teluk belanga
betekat,celana panjang besar atau besoh betekat, kain samping betekat, detar,
cuping melingkar, serati, pending, tumbok lada, selop kerucut. Busana pengantin
wanita tidak resmi terdiri dari baju kebaya panjang warna putih, kain sarung
panjang atau busana tertutup dan sopan lain yang serupa.Busana pengantin wanita
resmi terdiri dari, baju kebaya panjang betekat, kancing peniti emas, kain sarung
panjang betekat, mahkota emas atau perak, sanggul tegang melintang, lima buah
betekat, gelang, serati, selop kerucut. Warna, bahan assesoris, dan cara
Tamiang, terlihat jelas pengaruhnya terhadap pemakaian pakaian adat yang sudah
fungsinya.
50
kepada pelaku-pelaku busana adat (tokoh adat, perias pengantin, dan lain-lain)
3. Pengenalan busana adat pengantin Tamiang tidak terbatas pada cara-cara yang
sudah lazim dilakukan, tetapi dapat dilakukan dengan cara-cara yang lebih
busana adat pengantin Tamiang yang tidak terdapat pada kerajaan Melayu
Tamiang
5. Saran peneliti agar busana adat pengantin tamiang tetap dilestarikan dengan
secara langsung sehingga masyarakat lebih tahu busana adat pengantin Tamiang.
51
Danandjaja (1997). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain lain. Cetakan V.
Dharmika (1988). Pakaian Adat Tradisional Daerah Bali. Jakarta: Direktorat Sejarah dan
Kabeaken ( 2011 ), Makna dan Fungsi Pakaian Adat Melayu Deli Istana Maimun. Universitas
Sumatera Utara.
Nurlaelah (2014) , Makna Simbolik Adat Pengantin Bugis Sinjai Sulawesi Selatan. Tinjauan Sosial
Siandari (2013), Makna Simbolis Pakaian Adat Pengantin Suku Sasak Lombok Nusa Tenggara Barat.
Sachari, Agus (2005). Pengantar metode Penelitian Budaya Rupa (Desain, Arsitektur, Seni rupa, dan
Turner (2008), Pengantar Teori Analisis dan Aplikasi, Jakarta : Salemba Humaika.
INTERNET
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Tamiang
52
DATA INFORMAN
1. Nama : Muntasir
Umur : 57 Tahun
Pekerjaan : Wiraswata
No Hp : 0853-6008-8564
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : PNS
No Hp : 0852-6018-3626
53
rth
取
Camat Seruway
Kabupate■ Acch Tamiang
adalah bcnar l輸 ahasis、 、 ra Prograin Stutli Sastra ⅣIc]ayu Fttkllltas 111■ u Btldaya tJnivcrsitas
Slllllatcra tltara)bc■ 1lak‐ stld l■ cngadakan pcnclitian untuk pcnulisan skrips:1lva di:Kccalllatan
Scrti、 va).,Kabupatctt Acch TanlialDg yal13い
事
clitldull ・ ⅣIakna Silllbolis BIIs糞 菫a pellganを 』理
Kelヽ ajaan■
.Iclayu lamiang Kecamatan Seruwaゴ 'Inulai tangga1 24 1Mci 2019 s d 28.■ lci
201 9 Untuk itu kallli lllohon bantuan Salldara lllelllberikan izin pcllclitian kcpada l■ ahasis、 va
kal■ i terscbut
Ⅳi Si
■
9890311117
,
Tembusan:
1. Dekan sebagai laporan
2. Ketua Program Studi Sastra Melayu
3. Arsip