PENULISAN JUDUL SEBAGAI CIRI KHAS JURNAL

PADA JURNAL LINGUA CULTURA, WIDYAPARWA,

HUMANIORA, DAN JALABAHASA
(Writing Title as A Special Characteristics in Lingua Journal of Cultura, Widyaparwa,
Humaniora, and Jalabahasa)

oleh/by
Wiwik Susanti
Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir. Sutami No. 36 A, Surakarta 57126
Posel: wiwiksusanti@student.uns.ac.id

ABSTRAK
Jurnal ilmiah merupakan majalah publiasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang memuat
data maupun informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah atau
pedoman penulisan ilmiah yang telah disepakati. Penulisan jurnal ilmiah mengikuti sistematika
suatu sajian tulisan, serta ketentuan dan etika penulisan yang mengikuti pola penulisan tulisan
ilmiah. Jurnal ilmiah dapat berupa hasil penelitian maupun hasil pemikiran. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Setiap jurnal memiliki karakteristik penulisan judul yang
berbeda antara penerbit satu dengan penerbit lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui penulisan judul pada jurnal Lingua Cultura, Widyaparwa, Humaniora, dan
Jalabahasa berbeda. Jurnal-jurnal tersebut adalah jurnal yang fokus pada berbagai masalah, baik
kebahasaan maupun sastra.
Kata kunci: jurnal ilmiah, sistematika, judul jurnal

ABSTRACT
The scientific journal is a publicity magazine that contains the KTI (Scientific Writing) which
contains data and information that submits science and technology and is written in accordance
with agreed scientific guidelines or guidelines. Writing scientific journals follows a systematic
presentation of writing, as well as the provisions and writing ethics that follow the writing
patterns of scientific writing. Scientific journals can be in the form of research results or
thoughts. This study uses a qualitative approach. Each journal has the characteristics of
writing different titles between publishers and other publishers. The purpose of this study was
to find out the writing of the titles in the journals of Lingua Cultura, Widyaparwa, Humaniora,
and Jalabahasa differently. These journals are journals that focus on various problems, both
language and literature.
Keywords: scientific journals, systematics, journal titles

PENDAHULUAN berisi pikiran atau gagasan penulisnya.

Artikel ilmiah ditulis berdasarkan
Artikel adalah salah satu jenis naskah kaidah-kaidah ilmiah, dicetak,
atau karya tulis dalam bentuk prosa yang diterbitkan, dan disebarluaskan

1
khususnya di kalangan masyarakat
ilmiah (Sitepu, 2016: 3). Menurut Prof.
Dr. B.P. Sitepu, M.A. pengertian artikel
secara umum adalah karya tulis dalam
bentuk prosa yang dibuat oleh
penulisnya untuk dipublikasikan melalui
media cetak. Karya tulis yang
merupakan hasil dari penelitian yang
dipublikasikan adalah berupa jurnal
ilmiah.
Keterampilan menulis
merupakan salah satu dari empat
keterampilan yang dimiliki oleh
seseorang. Keterampilan tersebut dapat
meningkat melalui pembelajaran bahasa.
Pembelajaran bahasa memiliki fungsi
sebagai sarana untuk meningkatkan
kemampuan berpikir, mengungkapkan
gagasan, menyampaikan informasi
tentang suatu peristiwa, dan untuk
memperluas wawasan (Cahyaningrum,
Andayani, Saddhono, 2018). Artinya,
keterampilan menulis seseorang harus
terus ditingkatkan yaitu melalui
pembelajaran bahasa. Ketika
keterampilan menulis seseorang baik, ia
pun akan mampu menyampaikan
gagasan atau pikirannya dengan baik
melalui artikel ilmiah.
Menulis merupakan salah satu
kompetensi bahasa yang ada dalam
setiap jenjang pendidikan, mulai dari
tingkat prasekolah hingga perguruan
tinggi. Menulis adalah salah satu dari
empat keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai dengan baik oleh siswa
maupun mahasiswa (Mundziroh,
Andayani, Saddhono, 2013). Melalui
menulis ini lah seseorang mampu
menyampaikan gagasannya yang dapat
dituliskan melalui artikel ilmiah yang
nantinya dapat dipublikasikan agar orang
lain bisa tahu akan sesuatu yang ditulis
oleh penulis dan bisa bermanfaat bagi
diri sendiri maupun orang lain.
Sebuah tulisan penulis dapat
menuliskan atau mendeskripsikan
pemahamannya mengenai sesuatu hal,
masalah, informasi yang ingin
disampaikan oleh penulis. Tulisan dapat
berfungsi sebagai petunjuk, memerintah,
menyampaikan, mengingatkan,
berkorespondensi, dan memberi tahu
(Sari, Setiawan, dan Saddhono, 2013).
Hal tersebut seperti halnya Artikel
ilmiah yang ditulis memiliki maksud
tersendiri yang dapat berupa
menyampaikan atau memberi tahukan
kepada orang lain mengenai suatu hal
hasil pemikirannya.
Karya tulis dapat dikatakan
sebagai karya tulis ilmiah apabila
sedikitnya memenuhi tiga syarat. Syarat
pertama adalah isi kajiannya berada pada
lingkup pengetahuan ilmiah. Kedua,
langkah pengerjaan dijiwai atau
menggunakan metode/cara berpikir
ilmiah. Ketiga, sosok tampilannya sesuai
dan memenuhi persyaratan sebagai
sosok tulisan ilmiah (Triyono, 2018).
Artikel ilmiah adalah karya tulis
yang dirancang untuk dimuat dalam
jurnal atau buku kumpulan artikel yang
ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi
ilmiah yang telah disepakati. Penulisan
artikel ini mengikuti sistematika suatu
sajian tulisan, serta ketentuan dan etika
penulisan yang mengikuti pola penulisan
tulisan ilmiah. Penguatan argumen
dalam artikel, biasanya digunakan dasar
teoretis, ketentuan atau kebijakan, fakta
atau logika umum. Berdasarkan hal
tersebut, penulis mengembangkan
argumen ilmiahnya serta pertautan
antarargumen dengan penjelas untuk
membahas masalah serta solusi yang
disodorkan dalam memecahkan masalah.
Terdapat beberapa jenis artikel
ilmiah yang dapat dimuat dalam suatu
2
jurnal ilmiah, yaitu asrtikel ilmiah
primer (melaporkan hasil penelitian),
artikel ilmiah review atau kupasan, book
review, surat kepada editor jurnal,
komunikai singkat, dan laporan perdana
(Tarkus Suganda). Mengirimkan artikel
ilmiah ke sebuah jurnal tentunya
memperhatikan beberapa aspek, antara
lain: kesesuaian dengan topik, reputasi
jurnal dan memenuhi persyaratan stake
holder ( Muhammad Farid).
Penulisan artikel ilmiah dapat
dimanfaatkan oleh berbagai pihak seperti
halnya kepala sekolah yang dapat
mengembangkan kemampuan
keilmuannya, melaporkan berbagai
kasus-kasus tertentu. hal tersebut
merupakan suatu hal yang perlu menjadi
perhatian akademisi dan masyarakat
ilmiah, mengembangkan karir, serta
memberikan kontribusi terhadap
dinamika keilmuan bimbingan dan
konseling pada umumnya (Ardi,
Erlamsyah, dan Ifdil, 2017).
Sementara itu, jurnal adalah
publikasi ilmiah yang diterbitkan secara
berkala berupa hasil penelitian terbaru
atau hasil pemikiran yang mengupas
secara mendalam tentang permasalahan
tertentu disertai dengan data dan
informasi yang akurat dan objektif untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Menurut Hakim jurnal ilmiah
adalah majalah publikasi yang membuat
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang secara
nyata mengandung data dan informasi
untuk memajukan iptek dan ditulis
sesuai kaidah-kaidah penulisan ilmiah
serta diterbitkan secara berkala (Apandi,
2015: 103). Publikasi karya ilmiah dapat
dimanfaatkan sebagai bagian dari
komunikasi dan upaya berbagi hasil
penelitian sebagai wujud tanggungjawab
untuk ikut berkontribusi kepada
3
masyarakat, khususnya masyarakat
akademis (Basthomi, 2015).
Sementara itu, jurnal ilmiah
adalah penerbitan berkala yang bisa
serupa majalah, koran, atau buletin yang
diterbitkan oleh perguruan tinggi
(Wibowo, 2006: 23). Menurutnya juga,
dalam suatu artikel menonjolkan tujuan
eksposisinya yakni dalam rangka
menerangkan, menjelaskan, atau
memberitahukan pembaca akan sesuatu
hal.
Setiap jurnal memiliki
sistematika penulisan sesuai gaya
selingkung yang ditetapkan. Secara garis
besar, artikel dalam sebuah jurnal ini
perlu ditulis dengan sistematika yang
berbeda agar para pembaca jurnal dapat
segera mengenali jenis artikel yang
dibacanya secara cepat dari
sistematikanya. Kedua jenis artikel
ilmiah tersebut, yaitu artikel hasil
penelitian dan artikel hasil pemikiran.
Kedua jenis artikel tersebut pun
memiliki sistematika yang berbeda. Oleh
karena itu, hendaknya penulis mampu
menuangkan gagasannya secara
sistematis, runtut dan lengkap
(Ariningsih, Sumarwati, Saddhono,
2012).
Sistematika jurnal beragam,
tergantung pada kebijakan masing-
masing redaksi jurnalnya. Seorang
penulis pun harus menaati sistematika
tersebut jika artikelnya ingin dimuat
pada jurnal yang dimaksud. Lembaga-
lembaga yang menerbitkan jurnal antara
lain adalah perguruan tinggi, lembaga
penelitian, instansi pemerintah, maupun
lembaga swadaya masyarakat.
Sistematika penulisan jurnal secara
umum yaitu meliputi judul, identitas
penulis, abstrak, pendahuluan, metode
penelitian, isi atau pembahasan,
simpulan, daftar pustaka dan lampiran
bila diperlukan.
Gaya selingkung adalah pedoman
tata cara penulisan yang dimiliki oleh
setiap penerbit yang menjadi ciri khas
dari setiap jurnal. Gaya selingkung
merupakan salah satu penciri
kepribadian dan jati diri suatu berkala.
Gaya ini tumbuh dan berkembang dalam
suatu rentang waktu dan menjadi matang
setelah kemantapannya memapankan
diri. Dari pengalaman dan kenyataan ini
terlihat bahwa gaya selingkung itu
bersifat dinamis. Perubahan evolusioner
terjadi terus menerus sampai didapatkan
keunikan dan kesejati dirian yang khas.
Penyunting jurnal harus menyelaraskan
antara gaya pribadi penyumbang naskah
dengan gaya selingkung yang dianut
oleh berkalanya. Penerapan gaya
selingkung penerbit satu dengan penerbit
lainnya memiliki perbedaan.
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah melalui
pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut
Boydan dan Taylor (Moleong, 2017: 4)
mengartikan bahwa metodologi kualitatif
adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode penelitian kualitatif menurut
Sugiyono (2013: 1), adalah metode
penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, di mana penelitian adalah
sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna
dari pada generalisasi. Muhtadin (2012)
menambahkan bahwa metode deskriptif
bertujuan untuk mendeskrisikan dan
memberi gambaran mengenai masalah
struktur retorika dan fitur linguistik.
Pada penelitian ini khususnya meneliti
bagian judul artikel jurnal. Data
penelitian ini adalah tuturan penulis pada
bagian judul jurnal dalam bidang
kebahasaan. Sumber data penelitian
adalah teks judul artikel jurnal sebanyak
tiga jurnal dari masing-masing penerbit
sehingga jumlahnya 12 jurnal yang
diperoleh dari setiap penerbit melalui e-
jurnal online.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penulisan artikel ilmiah baik dari hasil
penelitian maupun hasil pemikiran perlu
memperhatikan dan menerapkan kaidah-
kaidah penulisan yang telah ditetapkan
kaidah penulisan artikel ilmiah dapat
dipilah menjadi dua yaitu kaidah
penulisan yang bersifat universal dan
bersifat selingkung. Kaidah penulisan
yang bersifat universal lebih
memfokuskan pada aturan-aturan
penggunaan bahasa Indonesia yang
berkaitan dengan norma kebahasaan,
dalam hal ini norma bahasa Indonesia
baku dan tidak baku (Lumintaintang,
1996).
Kaidah penulisan artikel ilmiah
untuk yang bersifat selingkung berkaitan
dengan kaidah penulisan artikel ilmiah
yang bertolak dari konvensi aturan-
aturan penulisan yang bersifat teknis
serta harus diikuti oleh penulis artikel.
Aturan artikel ilmiah satu dengan yang
lainnya memiliki perbedaan dan sesuai
dengan ciri khas masing-masing. Oleh
karena itu, penulis perlu mengetahui
aturan yang telah ditetapkan oleh
penerbit yang menjadi tujuannya
mengirimkan hasil tulisannya.
Kaidah penulisan selingkung ini
mungkin berbeda antara penerbit satu
dengan penerbit lainnya. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti
4
halnya adanya perbedaan kaidah
selingkung antarpenerbit jurnal yaitu
konteks bidang, karakteristik, lembaga
penaung, asosiasi profesi, dan jenis
pengelompokkan artikel. Beberapa hal
yang terkait dengan gaya selingkung
penerbitan artikel jurnal yaitu
sistematika penulisan, cara merujuk, cara
menulis daftar rujukan,
penulisan/penyajian tabel maupun
gambar serta penulisan identitas penulis.
Pada sistematika penulisan jurnal
salah satunya adalah bagian judul yang
menjadi daya tarik bagi pembacanya
karena judul merupakan ringkasan dari
isi penelitian. Penulisan judul yang
menarik maupun unik dapat menarik
perhatian pembaca untuk membaca isi
jurnal. Dalam hal ini, judul merupakan
salah satu komponen terpenting dalam
suatu karya tulis ilmiah.
Penulisan judul dari penerbit satu
dengan penerbit lainnya memiliki ciri
khas tersendiri seperti halnya ukuran
huruf, jenis huruf, maupun aturan yang
lainnya. Penulisan judul dari setiap
penerbit sudah menjadi gaya selingkung
dari penerbit yang udah diatur
sedemikian rupa. Hal tersebut sudah
menjadi kewajiban penulis untuk
mengikuti aturan yang telah ditentukan
oleh penerbit.
A. LINGUA CULTURA
Lingua Cultura berfokus pada
berbagai masalah yang mencakup
studi bahasa, budaya, dan sastra.
Cakupan bahasa termasuk linguistik
dan pengajaran bahasa, area budaya
termasuk studi budaya dan studi
sosial, dan cakupan literatur
meliputi analisis novel, film, puisi
dan drama menggunakan teori dan
konsep yang relevan. Lingua
Cultura telah diakreditasi oleh
5
Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi berdasarkan surat
keputusan nomor 51 / E / KPT /
2017 dan diindeks dalam Crossref,
Google Scholar, Indeks Publikasi
Indonesia (IPI), World Catalog
(WorldCat), Bielefeld Academic
Search Engine (BASE), Direktori
Jurnal Akses Terbuka (DOAJ),
Indeks Sumber Daya Akademik
(ResearchBib), Layanan
Pengindeksan Ilmiah (SIS), dan
Indonesia Research Repository
(Neliti).Lingua Cultura diterbitkan
oleh Binus University.
Aturan-aturan dalam jurnal
Lingua Cultura meliputi penulisan,
serta sistematika penulisan jurnal.
Pada penelitian ini memfokuskan
pada penulisan judul yang menjadi
salah satu ciri khas dari setiap jurnal
dan merupakan salah satu
komponen terpenting dalam daya
tarik pembaca.
Penulisan judul pada jurnal
Lingua Cultura ditulis secara
ringkas yang mendeskripsikan isi
dari artikel penelitian serta menarik
perhatian akademis pembaca.
Penulisan judul terdiri atas 8-12
kata. Hal tersebut tidak termasuk
artikel yang pasti (yang) dan artikel
yang tidak terbatas (a, an). Judul
jurnal menggunakan frasa bukan
kalimat.
Pada jurnal Lingua Cultura
terdapat beberapa judul jurnal yang
diteliti, yaitu: 1) Inaccuracy In
Indonesian Subtitles Of The King’s
Speech Movie (2010), 2) The Form
and Function of Local Language in
Directive Speech Act at A
University in Central Sulawesi, 3)
“Watching English Movie Helps
 Me!”: Language Exposure and
Metacognitive Awareness on Toefl.
Pada jurnal pertama yang
berjudul Inaccuracy In Indonesian
Subtitles Of The King’s Speech
Movie (2010), sudah ditulis sesuai
aturan yaitu penulisan judul dengan
huruf kapital serta terdiri atas 10
kata serta menggunakan bahasa
Inggris. Judul tersebut sudah
memenuhi kriteria penulisan judul
jurnal pada jurnal Lingua Cultura.
Pada jurnal kedua yang
berjudul The Form and Function of
Local Language in Directive Speech
Act at A University in Central
Sulawesi, sudah ditulis sesuai aturan
penulisan judul, yaitu menggunakan
huruf kapital, dicetak tebal. Namun,
pada judul tersebut terdiri atas 17
kata. Padahal seharusnya terdiri atas
8-12 kata saja.
Pada jurnal ketiga yang
berjudul “Watching English Movie
Helps Me!”: Language Exposure
and Metacognitive Awareness on
Toefl, sudah ditulis sesuai aturan
penulisan judul, yaitu menggunakan
huruf kapital, dicetak tebal. Selain
itu, judul tersebut juga terdiri atas 12
kata.
B. WIDYAPARWA
Jurnal Widyaparwa merupakan
media publikasi dan komunikasi
hasil penelitian kebahasaan dan
kesastraan Indonesia dan daerah di
Indonesia yang diterbitkan oleh
Balai Bahasa Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Widyaparwa
terbit dua kali dalam setahun, yaitu
bulan Juni dan Desember. Gaya
penulisan jurnal Widyaparwa adalah
artikel dapat berupa hasil penelitian,
gagasan konseptual, kajian, dan
teori. Artikel yang dipublikasikan
adalah artikel yang baru, yang
belum pernah ada sebelumnya.
Aturan-aturan dalam jurnal
Widyaparwa meliputi penulisan,
serta sistematika penulisan jurnal.
Pada penelitian ini memfokuskan
pada penulisan judul yang menjadi
salah satu ciri khas dari setiap jurnal
dan merupakan salah satu
komponen terpenting dalam daya
tarik pembaca.
Penulisan judul pada jurnal
Widyaparwa ditulis menggunakan
jenis huruf Book Antiqua, dengan
ukuran huruf 14. Judul ditulis dalam
huruf kapital dan ditulis tebal (bold)
dengan spasi 1. Judul ditulis secara
komprehensif, jelas, dan singkat.
Jumlah kata dalam penulisan judul
maksimal adalah 15 kata yang
berupa frasa bukan kalimat. Selain
itu, judul juga ditulis menggunakan
bahasa Indonesia atau bahasa
Inggris dengan menyesuaikan teks.
Jika judul artikel menggunakan
bahasa Indonesia, judul artikel ini
menggunakan bahasa Inggris atau
sebaliknya. Ditulis menggunakan
jenis huruf Book Antiqua ukuran 12,
huruf kapital dan dicetak miring
(Italic) serta spasi 1.
Pada jurnal Widyaparwa
terdapat beberapa judul jurnal yang
diteliti, yaitu: 1) Strategi dan Fungsi
Tindak Tutur Direktif dalam Poster
Pendidikan, 2) Senyapan dalam
Tuturan Berbahasa Indonesia: Studi
terhadap Tuturan pada “Debat
Pilkada DKI 2017”, 3)
Pemertahanan dan Pengembangan
Bahasa Indonesia.
Penulisan judul pada jurnal
pertama yang berjudul Strategi dan
Fungsi Tindak Tutur Direktif dalam
6
 Poster Pendidikan, sudah seuai
aturan penulisan judul pada juranl
Widyaparwa. Judul tersebut sudah
ditulis menggunakan jenis huruf
Book Antiqua, ukuran hurufnya 14
untuk yang bahasa Indonesia dan
yang berbahasa Inggris ukurannya
12. Selain itu, judul sudah dicetak
tebal dan menggunakan huruf
kapital. Jumlah kata pada judul
tersebut sudah memenuhi pedoman
kepenulisan yaitu 9 kata.
Penulisan judul jurnal pada
jurnal kedua yang berjudul
Senyapan dalam Tuturan Berbahasa
Indonesia: Studi terhadap Tuturan
pada “Debat Pilkada DKI 2017”,
sudah sesuai dengan aturan
pedoman penulisan. Judul tersebut
sudah menggunakan jenis huruf
Book Antiqua, dengan ukuran huruf
14, dan dicetak tebal. Judul tersebut
juga sudah ditulis menggunakan
huruf kapital serta jumlah kata pada
judul tersebut berjumlah 12. Selain
itu, untuk penulisan judul berbahasa
Inggris juga sudah sesuai yaitu
dicetak miring dan ukuran hurufnya
12.
Penulisan judul jurnal pada
jurnal ketiga yang berjudul
Permertahanan dan Pengembangan
Bahasa Indonesia, sudah sesuai
dengan pedoman penulisan pada
jurnal Widyaparwa, yaitu jenis
hurufnya sudah menggunakan Book
Antiqua. Judul jurnal tersebut juga
sudah menggunakan huruf kapital
serta dicetak tebal. Jumlah kata pada
judul tersebut sudah sesuai yaitu
berjumlah 5 kata. Selain itu, untuk
penulisan judul berbahasa Inggris
juga sudah sesuai yaitu dicetak
miring dan berukuran 12.
7
C. HUMANIORA
Humaniora adalah jurnal akademik,
akses terbuka, dan peer-review yang
didirikan dan pertama kali
diterbitkan pada tahun 1989 oleh
Fakultas Ilmu Budaya , Universitas
Gadjah Mada , Indonesia.
Humaniora berfokus pada budaya,
bahasa, dan sastra seperti yang
dilihat dari perspektif Indonesia.
Pada jurnal Humaniora
menyediakan platform untuk
presentasi, analisis, dan kritik karya
provokatif, menerbitkan artikel yang
melampaui disiplin dan memajukan
studi tentang humaniora. Jenis
artikel yang cocok untuk publikasi
termasuk yang berikut: laporan
penelitian (laboratorium, lapangan,
arsip), ide-ide konseptual, studi,
aplikasi teori.
Artikel ditulis dalam bahasa
Inggris dengan menggunakan
bahasa akademik beserta struktur
dan komposisi penulisan akademis
standar. Naskah diketik dalam
ukuran kertas quarto (A4), antara
6.000-8.000 kata termasuk referensi,
gambar, dan tabel.
Aturan-aturan dalam jurnal
Humaniora meliputi penulisan, serta
sistematika penulisan jurnal. Pada
penelitian ini memfokuskan pada
penulisan judul yang menjadi salah
satu ciri khas dari setiap jurnal dan
merupakan salah satu komponen
terpenting dalam daya tarik
pembaca.
Penulisan judul pada jurnal
Humaniora ditulis menggunakan
jenis huruf Calibri denan ukuran
huruf 18. Jumlah kata dalam
penulisan judul maksimal 15 kata
dengan dicetak tebal dan huruf
kapital di awal kata (tidak termasuk
kata penghubung). Penulisan judul
menggunakan bahasa Inggris.
Pada jurnal Humaniora
terdapat beberapa judul jurnal yang
diteliti, yaitu: 1) Pattern and
Meaning of English Words through
Word Formation Prosses of
Acronyms, Clipping, Compound and
Blending Found in Internet-Based
Media, 2) Textual Analysis of the
Jakarta Post Online Representation
of Presidential Candidates in
Indonesia, 3) Indonesian
Interrogative Sentences: a Studi of
Forms and Functions.
Penulisan judul pada jurnal
pertama yang berjudul Pattern and
Meaning of English Words through
Word Formation Prosses of
Acronyms, Clipping, Compound and
Blending Found in Internet-Based
Media, sudah sesuai dengan
pedoman penulisan pada jurnal
Humaniora, yaitu menggunakan
jenis huruf Calibri, dengan ukuran
huruf 18. Penulisan judul juga
dicetak tebal serta menggunakan
huruf kapital di awal kata. Namun,
pada jumlah kata melebihi batas
maksimal yaitu berjumlah 20 kata.
Penulisan judul pada jurnal
kedua yang berjudul Textual
Analysis of the Jakarta Post Online
Representation of Presidential
Candidates in Indonesia, sudah
sesuai dengan pedoman penulisan
pada jurnal Humaniora, yaitu
mengunakan jenis huruf Calibri,
dengan ukuran huruf 18. Penulisan
judul juga sudah dicetak tebal serta
pada awal kata sudah menggunakan
huruf kapital. Selain itu, jumlah kata
juga sesuai dengan aturan, yaitu
berjumlah 13 kata.
Penulisan pada jurnal ketiga
yang berjudul Indonesian
Interrogative Sentences: a Studi of
Forms and Functions, sudah sesuai
dengan pedoman penulisan pada
jurnal Humaniora, yaitu
menggunakan jenis huruf Calibri,
dengan ukuran huruf 18. Penulisan
judul juga sudah dicetak tebal serta
pada awal kata sudah menggunakan
huruf kapital. Selain itu, jumlah kata
juga sesuai dengan aturan, yaitu
berjumlah 9 kata.
D. JALABAHASA
Jalabahasa adalah jurnal yang
menjadi media publikasi hasil-hasil
penelitian bidang bahasa,
pengajaran bahasa, dan
penerjemahan. Jalabahasa terbit dua
kali dalam satu tahun, pada bulan
Mei dan November. Seluruh artikel
yang terbit telah melewati proses
penelaahan oleh mitra bebestari.
Jalabahasa diterbitkan oleh Balai
Bahasa Jawa Tengah, Badan
Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Republik
Indonesia.
Artikel yang ditulis pada
Jurnal Jalabahasa memilki ciri atau
gaya selingkung yaitu artikel dapat
berupa hasil penelitian, gagasan
konseptual, kajian, aplikasi, teori,
kritik. Artikel ditulis dalam bahasa
Indonesia atau bahasa Inggris.
Panjang naskah 15 halaman
termasuk daftar pustaka, foto, dan
tabel.
Aturan-aturan dalam jurnal
Jalabahasa meliputi penulisan, serta
sistematika penulisan jurnal. Pada
penelitian ini memfokuskan pada
penulisan judul yang menjadi salah
8
 satu ciri khas dari setiap jurnal dan
merupakan salah satu komponen
terpenting dalam daya tarik
pembaca.
Penulisan judul ditulis
menggunakan jenis huruf Times
New Roman, dengan ukuran huruf
14. Jumlah kata dalam penulisan
judul maksimal adalah 14 kata
dengan dicetak tebal serta spasi 1.
Judul ditulis dengan huruf kapital
tebal. Penulisan judul yang
berbahasa Inggris ditulis dengan
jenis huruf Times New Roman,
dengan ukuran huruf sebesar 11.
Selain itu, karena judul
menggunakan bahasa Inggris
dicetak miring maka penulisan judul
harus dengan spasi yang sama yaitu
spasi 1.
Pada jurnal Jalabahasa
terdapat beberapa judul jurnal yang
diteliti, yaitu: 1) Analisis Struktur
dan Makna Onomatope dalam
Komik Baru Klinting Karya
Sapriandy, 2) Kajian Pragmatik
Mengenai Tindak Tutur Direktif
dalam Serat Joko Lodhang
Karangan Raden Ngabehi
Ranggawarsita, 3) Wujud Satuan
Lingual pada Papan Tunjuk Objek
Wisata di Yogyakarta.
Pada jurnal pertama yang
berjudul Analisis Struktur dan
Makna Onomatope dalam Komik
Baru Klinting Karya Sapriandy,
sudah sesuai dengan pedoman
penulisan pada jurnal Jalabahasa,
yaitu sudah menggunakan jenis
huruf Times New Roman, dengan
ukuran huruf 14. Jumlah kata dalam
penulisan judul tersebut juga sudah
sesuai atau tidak melebihi batas
maksimal, yaitu berjumlah 11 kata
serta spasi 1. Penulisan judul
9
tersebut juga menggunakan huruf
kapital dan dicetak tebal. Kemudian
untuk penulisan judul yang
berbahasa Inggris dicetak miring
dengan menggunakan spasi 1, serta
jenis huruf yang sama serta
berukuran 11.
Penulisan judul pada jurnal
kedua yang berjudul Kajian
Pragmatik Mengenai Tindak Tutur
Direktif dalam Serat Joko Lodhang
Karangan Raden Ngabehi
Ranggawarsita, sudah sesuai dengan
pedoman penulisan pada jurnal
Jalabahasa, yaitu sudah
menggunakan jenis huruf Times
New Roman, dengan ukuran huruf
14. Jumlah kata dalam penulisan
judul juga tidak melebihi batas
maksimal, yaitu berjumlah 14 kata
dengan dicetak tebal serta spasi 1.
Judul juga sudah ditulis dengan
huruf kapital tebal. Kemudian untuk
penulisan judul yang berbhasa
Inggris sudah ditulis dengan jenis
huruf Times New Roman, dengan
ukuran huruf sebesar 11. Selain itu,
juga sudah dicetak miring dengan
spasi yang sama, yaitu spasi 1.
Penulisan judul pada jurnal
ketiga yaitu berjudul Wujud Satuan
Lingual pada Papan Tunjuk Objek
Wisata di Yogyakarta, sudah sesuai
dengan pedoman penulisan pada
jurnal Jalabahasa, yaitu sudah
menggunakan jenis huruf Times
New Roman, dengan ukuran huruf
14. Jumlah kata dalam penulisan
judul juga tidak melebihi batas
maksimal, yaitu berjumlah 10 kata
dengan dicetak tebal serta spasi 1.
Judul sudah ditulis menggunkan
huruf kapital tebal. Kemudian untuk
penulisan judul yang berbhasa
Inggris sudah ditulis dengan jenis
 huruf Times New Roman, dengan
ukuran huruf sebesar 11. Selain itu,
juga sudah dicetak miring dengan
spasi yang sama, yaitu spasi 1.
Beberapa penjelasan di atas
mengenai penulisan judul dari empat
penerbit dengan tiga jurnal dari setiap
penerbit, kebanyakan sudah sesuai
dengan pedoman penulisan yang telah
ditentukan oleh penerbit. Artinya,
penulis sudah menerapkan pedoman
tersebut dalam karya ilmiahnya. Namun,
terdapat beberapa yang tidak sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan.
PENUTUP
Setiap jurnal memiliki gaya selingkung
tersendiri yang menjadikan ciri khas
masing-masing jurnal. Begitu juga
dengan penulisan judul pada setiap
jurnal memiliki perbedaan antara jurnal
satu dengan jurnal lainnya. Hal tersebut
merupakan salah satu dari ciri khas
jurnal. Penulisan judul jurnal di atas
terdapat beberapa kesalahan, seperti
halnya ukuran, jumlah kata atau frasa
yang melebihi batas maksimal. Akan
tetapi, kebanyakan jurnal sudah
mengikuti aturan yang telah ditentukan
penerbit. Artinya, penulis sudah
memperhatikan setiap sistematika
kepenulisan jurnal yang telah ditetntukan
oleh setiap penerbit.
DAFTAR PUSTAKA
Apandi, I. 2015. Saya Guru Saya Bisa
Menulis: Panduan Menulis Artikel
Ilmiah Populer dan Artikel Jurnal
Ilmiah bagi Guru (Edisi Revisi).
Bandung: CV. SMILE’s Indonesia
Institute.
Ardi, Z., Erlamsyah, & Ifdil.
Peningkatan Kualitas Penulisan
Artikel Ilmiah bagi Kepala
Sekolah. Jurnal Aplikasi IPTEK
Indonesia, vol 1 (1), 11-15.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Ariningsih, N. E., Sumarwati, &
Saddhono. 2012. Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia
dalam Karangan Eksposisi Siswa
Sekolah Menengah Atas.
BASASTRA Jurnal Penelitian
Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Pengajarannya, vol 1 (1), 40-53.
Bahdin & Ardial. 2013. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Penerbit Kencana
Barnawati & Arifin, M. 2015. Teknik
Penulisan Karya Ilmiah.
Yogyakata: AR-RUZZ MEDIA.
Basthomi, Y. 2015. Mentoring Penulisan
Karya Ilmiah. Jurnal Ilmu
Pendidikan, nomor 1, 115-125.
Burliani, D., & Winiharti, M.,. 2016.
Inaccuracy In Indonesian Subtitles
Of The King’s Speech Movie
(2010). Lingua Cultura, vol 10 (1),
57-62.
Cahyaningrum, F., Andayani, &
Saddhono. 2018. Peningkatan
Keterampilan Menulis
Argumentasi Melalui Model Think
Pair Share dan Media Audiovisual
pada Siswa Kelas X-10 SMA
Negeri Kebakkramat. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan. Vol
3 (1), 44-55.
Farid, M. Menulis Artikel Ilmiah: Proses
menemukan Ide hingga Publikasi.
Universitas Negeri Makassar.
http://journal.binus.ac.id/index.php/lingu
a
https://journal.ugm.ac.id/jurnal-
humaniora/index
http://www.jurnal.balaibahasajateng.id/i
ndex.php/alayasastra
10
http://www.widyaparwa.com/index.php/
widyaparwa
Kurniawan, K. 2012. Bahasa Indonesia
Keilmuan untuk Perguruan Tinggi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Kurniawati, W. 2018. Senyapan dalam
Tuturan Berbahasa Indonesia:
Studi terhadap Tuturan pada
“Debat Pilkada DKI 2017”.
Widyaparwa, vol 46 (1), 75-90.
Kusmana, S. 2016. Merancang Karya
Tulis Ilmiah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Lindawati. 2016. Indonesian
Interrogative Sentences: a Studi of
Forms and Functions. Humaniora.
28 (3), 348-357.
Lumintaintang, Y.B. (Eds.), Kongres
Bahasa Indonesia III (hlm. 644-
659). Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa,
Depdikbud.
Moekardi, R.R.D. 2004. Pattern and
Meaning of English Words
through Word Formation Prosses
of Acronyms, Clipping,
Compound and Blending Found in
Internet-Based Media. Humaniora,
28 (3), 324-338.
Moleong, L. 2017. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Muhtadin. 2017. Struktur Retorika dan
Fitur Linguistik Bagian
Pendahuluan Artikel Jurnal
Penelitian Berbahasa Indonesia
Bidang Ilmu Hukum. KEMBARA:
Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra,
dan Pengajarannya. 3 (2), 123-
134.
Mundziroh, S., Andayani, Sadhhono, K.
2013. Peningkatan Kemampuan
Menulis Cerita dengan
Menggunakan Metode Picture and
Picture pada Siswa Sekolah Dasar.
11
BASASTRA Jurnal Penelitian
Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Pengajarannya, 2 (1), 1-10.
Najichah, A.F. 2018. Analisis Struktur
dan Makna Onomatope dalam
Komik Baru Klinting Karya
Sapriandy. Jalabahasa, 1-8.
Prayudi., & Hendariningrum, R. 2016.
Textual Analysis of the Jakarta
Post Online Representation of
Presidential Candidates in
Indonesia. Humaniora, 28 (3), 339-
347.
Purnami, W. H. 2018. Wujud Satuan
Lingual pada Papan Tunjuk Objek
Wisata di Yogyakarta. Jalabahasa,
37-50.
Sari, I. K., Setiawan, B, & Saddhono, K.
2013. Penerapan Metode Quantum
Learning dengan Teknik
Pengelompokan (Clustering) untuk
Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi pada Siswa Sekolah
Dasar. BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Pengajarannya, 2
(1), 1-13.
Setyawan, B. W. 2018. Kajian Pragmatik
Mengenai Tindak Tutur Direktif
dalam Serat Joko Lodhang
Karangan Raden Ngabehi
Ranggawarsita. Jalabahasa. 67-79.
Suganda, T. Prinsip dan Teknik Menulis
Artikel Ilmiah dari Laporan
Penelitian, Skripsi, Tesis, dan
Disertasi. Universitas Padjadjaran.
Sumarsih, N. 2018. Strategi dan Fungsi
Tindak Tutur Direktif dalam Poster
Pendidikan. Widyaparwa. 46 (1),
49-60.
Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Triyono. 2018. Menulis Jurnal untuk
Jurnal Ilmiah. Pelatihan
 Peningkatan Kompetensi Publikasi
Ilmiah Guru. 1-27.
Wibowo, W. 2006. Berani Menulis
Artikel: Babak Baru Kita Menulis
Artikel untuk Media Massa Cetak.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Wijana, I. D. P. 2018. Permertahanan
dan Pengembangan Bahasa
Indonesia. Widyaparwa. 46 (1), 91-
98.
Yakub Nasucha. 2009. Bahasa
Indonesia untuk Penulisan Karya
Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media
Perkasa.

12