Anda di halaman 1dari 104

 



 



http://facebook.com/indonesiapustaka


 
    
2
Melukis dengan Pensil

Bunga, Buah &


Tumbuhan Lain

Ian Wongkar & Patricia Linkan


http://facebook.com/indonesiapustaka

PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta


Melukis dengan Pensil 2:
Bunga, Buah & Tumbuhan Lain
Oleh Ian Wongkar dan Patricia Linkan

GM 20601100004
Perwajahan isi: Ryan Pradana
Perwajahan sampul: Agus Purwanta

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang.


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa
izin tertulis dari Penerbit.

ISBN 978-979-22-5294-1

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak me-


lakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat
(1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, menge-


darkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang
hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud
pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).

Dicetak oleh percetakan PT Gramedia, Jakarta


http://facebook.com/indonesiapustaka

Isi di luar tanggung jawab Percetakan


Kata Pengantar

M ENGGAMBAR merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan dan


dapat dilakukan kapan saja. Gambar dapat bercerita lebih banyak da-
ripada kata-kata. Umumnya buku menyertakan banyak gambar supaya informa-
sinya menjadi lebih lengkap. Seorang anak juga bisa lebih kreatif menyampaikan
pendapat atau perasaan melalui gambar. Seorang seniman bisa mengekspresikan
perasaannya melalui lukisan. Selain itu belakangan ini film animasi sedang naik
daun. Untuk menghasilkan film animasi yang bagus membutuhkan seseorang
dengan keterampilan menggambar yang tinggi. Mengingat berbagai manfaat
menggambar tersebut, kami berharap buku ini dapat banyak membantu dan
mempermudah pelajaran menggambar di sekolah, serta pelajaran lainnya yang
membutuhkan gambar sebagai alat bantu. Buku ini diharapkan bisa menjem-
batani para orangtua dan guru, di rumah maupun di sekolah, saat membantu
anak-anaknya dalam bidang seni lukis.
Kami berusaha menyampaikan teknik menggambar yang sesederhana mung-
kin dalam buku ini. Mulai dengan mengenal objek yang akan kita gambar, menge-
nal bentuk dasarnya, mengatur posisi dan membentuknya pada bidang gambar,
kemudian memberikan kesan timbul atau kedalaman sehingga tampak seperti
yang terlihat oleh mata. Metodenya adalah melukis dengan cara berpikir visual
yaitu dengan cara meniru objek yang sebenarnya terlihat, dan bukan seperti
yang kita inginkan atau pikirkan.
Menggambar benda yang sering dijumpai akan lebih mudah, karena
bentuk benda itu seharusnya sudah sangat kita kenal. Buku ini membahas
cara menggambar benda dan pemandangan. Televisi bisa sangat membantu
mengenal dunia lingkungan kita, sehingga saat mengajar dan menggambar kita
juga dapat bercerita mengenai lingkungan hidup serta manfaatnya terhadap
kehidupan manusia.
http://facebook.com/indonesiapustaka

Semakin banyak informasi yang kita sampaikan, terlebih pengetahuan yang


belum umum diketahui, anak-anak akan semakin terkesan dan lebih tertarik un-
tuk menyelesaikan gambar mereka. Bentuk-bentuk bidang datar seperti segitiga,
persegi, persegi panjang, poligonal, lingkaran, elips, serta bangun ruang seperti
balok, kubus, limas, kerucut, bola, dan bentuk istimewa lainnya yang sering kita

iii
dengar dari anak-anak saat mengerjakan tugas sekolah, dapat kita manfaatkan
pada waktu kita mengajari mereka menggambar. Beberapa istilah simetri juga
perlu kita kenal sehingga memudahkan kita berkomunikasi dengan anak.
Kami sengaja menyertakan beberapa istilah yang mungkin akan terasa asing
bagi anak-anak dan orangtua. Dengan sering menggunakan kata-kata tersebut,
pasti kita akan terbiasa dan mudah mengerti makna serta penggunaannya. De-
ngan demikian selain anak-anak bisa belajar dan berlatih menggambar, orangtua
juga dapat belajar dari mereka tentang banyak hal. Diharapkan hubungan antara
anak dan orangtua pun semakin akrab.
Buku ini memberikan sebanyak mungkin contoh gambar untuk latihan, di-
sertai tahapan yang ringkas dan sederhana dengan hasil akhir sebaik mungkin.
Mulai dengan membayangkan gambar yang akan dihasilkan, membangun
bentuk dasar, dan menghasilkan sketsa awal. Menandai bagian yang akan
diberi bayang-bayang. Menciptakan kesan warna terang dan gelap secara wajar
dengan gradasi yang baik.
Besar harapan kami buku ini tidak hanya dapat sangat membantu anak-anak,
tapi juga orangtua dan guru dalam berkomunikasi dan menjalin kerja sama,
sehingga menghasilkan karya yang indah dan dapat kita nikmati bersama. Selain
untuk seni lukis itu sendiri, keterampilan menggambar juga sangat membantu
anak-anak dalam bidang desain grafis, arsitektur, biologi, dan banyak bidang
lainnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada mereka yang membantu dan mendo-
rong agar buku panduan ini bisa diterbitkan dan dibaca umum. Kepada murid-
murid yang rajin bertanya dan giat berlatih, begitu juga para orangtua yang terus
membantu anak-anaknya supaya terus maju. Begitu juga kepada rekan-rekan
para pelukis serta guru gambar dan lukis yang sering berdiskusi guna kemajuan
seni lukis di Tanah Air. Kepada saudari Marleine Laura yang telah membantu
menghasilkan dan memberikan foto-foto untuk dijadikan bahan lukisan dalam
buku ini. Kepada mereka yang telah mengizinkan foto-fotonya kami gambar un-
tuk disertakan. Juga kepada istri dan anak yang telah membantu dengan sabar
selama buku ini dipersiapkan.
Sementara ini kami juga sedang mempersiapkan panduan menggambar
menggunakan warna. Serupa dengan buku ini, tetapi menggunakan media
krayon, cat air, dan cat minyak. Senang apabila bisa menerima berbagai tang-
gapan berupa pengalaman dan saran guna meningkatkan manfaat buku pan-
duan ini dan buku panduan yang akan datang bagi kita semua.
http://facebook.com/indonesiapustaka

Penulis

iv
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................... iii

I. Peralatan yang Digunakan ................................................................ 1


II. Unsur Gambar ..................................................................................... 7
III. Latihan Dasar..................................................................................... 13
IV. Menggambar dengan Bantuan Kisi-Kisi ......................................... 23
V. Membuat Sketsa ................................................................................ 29
VI. Bayang-Bayang.................................................................................. 37
VII. Contoh Latihan .................................................................................. 45

Daftar Pustaka ........................................................................................... 95


Tentang Penulis ......................................................................................... 97
http://facebook.com/indonesiapustaka

v
http://facebook.com/indonesiapustaka
I. Peralatan yang
Digunakan

B ELAJAR menggambar hanya memerlukan peralatan yang seder-


hana dan relatif murah. Pada tahap awal, mulailah dengan buku
gambar biasa dengan beberapa batang pensil dan karet penghapus.
Apabila nanti sudah cukup mahir, maka kita bisa membeli atau meng-
gunakan perlengkapan yang mahal seperti para seniman.
Dalam hal mempersiapkan peralatan, kita perlu mempertim-
bangkan kemampuan dan perencanaan. Mungkin benar apa yang
dikatakan bahwa harga yang dibayar sesuai dengan mutu yang
didapat, tetapi jangan sampai nilainya melebihi yang diharapkan
dari hobi ini. Sekotak perlengkapan gambar memang akan tampak
menarik, harganya relatif murah dibandingkan membeli satuan.
Tetapi mungkin dalam kotak tersebut terdapat banyak peralatan
yang tidak dibutuhkan sama sekali oleh pemula.

l Pensil merupakan alat yang umum digunakan dengan harga


relatif murah dibanding alat tulis yang lain. Bagian hitam pensil
yang terbuat dari grafit (campuran arang dan kaolin) mempunyai
kekerasan atau kelunakan yang berbeda-beda, ditandai dengan
http://facebook.com/indonesiapustaka

kode angka dan huruf pada kayu pembungkusnya. Dari yang pa-
ling keras dengan kode 6H sampai H, lalu pensil berkode HB yang
umum kita gunakan untuk menulis, ke arah lunak mulai dari kode
B, lalu pensil dengan kode 2B yang umum kita dengar sering di-
gunakan untuk menandai jawaban soal yang menggunakan kom-

1
puter, hingga kode 8B yang paling lunak. Untuk menggambar
dan melukis sebaiknya kita gunakan yang lunak, karena memberi
kesan yang lebih hitam dan tidak perlu menekan terlalu keras
sehingga menggores kertas terlalu dalam. Selain itu ada juga
pensil berkode EE dan EB. Meskipun hasil goresan pensil jenis ini
tampak lebih hitam, kami tidak menggunakannya di sini. Di dalam
buku ini kami menggunakan pensil berkode 2B, 4B, 6B, dan 8B.
Pensil mekanik dengan diameter grafit 0,5 dan 0,7 mm dengan
kode 2B dan 4B bisa digunakan untuk menggambar bagian yang
halus.
Pilihlah merek dengan mutu yang baik, kelunakan dan
kepekatan grafitnya merata, dan tidak mudah patah. Pensil dengan
mutu rendah menghasilkan efek hitam yang tidak merata dan
dengan kekerasan yang berubah-ubah, sehingga bisa membuat
kertas cacat tergores. Perhatikan juga bentuk dan diameter pensil,
gunakan yang sesuai sehingga terasa nyaman saat digunakan
dalam waktu yang relatif lama.

l Peraut Pensil yang umum dijual di toko sudah cukup memadai.


Yaitu pisau peraut biasa atau pisau peraut yang berada dalam
kotak. Yang penting adalah pisau perautnya rata dan tajam,
sehingga hasil rautannya licin dan grafit pensil tidak mudah patah.
http://facebook.com/indonesiapustaka

2
Terkadang kita juga memerlukan kertas amplas halus sebagai alat
bantu membentuk ujung grafit pensil guna menyesuaikan dengan
kebutuhan.

l Gulungan Kertas Berbentuk Pensil. Selain menggunakan jari ta-


ngan untuk menyebar dan meratakan arsir pensil dalam memben-
tuk bayang-bayang pada bidang yang luas, sepotong kertas atau
kain juga bisa digunakan. Selain itu dapat juga digunakan alat
bantu berupa gulungan kertas yang dibuat berbentuk pensil. Alat
ini dapat dibuat sendiri menggunakan kertas biasa, tapi bila me-
mungkinkan, belilah alat tersebut pada toko yang khusus menjual
perlengkapan menggambar atau melukis. Alat ini biasa dijual da-
lam beberapa ukuran diameter. Dari yang berdiameter paling ke-
cil untuk meratakan terutama bagian-bagian yang sempit atau
bagian tepi yang butuh ketelitian tinggi. Sedangkan yang besar
untuk bidang yang lebih luas.
Alat ini dapat membantu menghasilkan tingkatan bayang-ba-
yang atau gradasi warna hitam pada bagian yang sudah ditandai
dengan arsir pensil.

Alat bantu sederhana yang terbuat dari kertas yang digulung


rapat berbentuk pensil. Kita bisa membuatnya sendiri mengguna-
kan kertas gambar atau kertas biasa. Dari selembar kertas biasa
http://facebook.com/indonesiapustaka

berukuran A4, tandai pada ujung lebar sisi kanan kira-kira 4 cm,
begitu juga pada sisi kiri yang berlawanan. Hubungkan kedua
tanda tadi dengan mistar, lalu potong menjadi dua bagian ber-
bentuk trapesium sama dan sebangun. Dengan kedua potong
kertas dapat dibuat dua buah alat tersebut.

3
Mulai dari sisi yang panjang gulunglah kertas serapat mungkin
ke arah sisi yang pendek. Untuk menghasilkan alat yang bagus,
maka perlu kesabaran dalam mengerjakannya. Setelah kertas ter-
gulung rapat, pegang erat, dan bila perlu dorong bagian tengah
gulungan dengan jarum sehingga gulungan kertas berbentuk
pensil. Supaya gulungan kertas tidak terbuka atau lepas lagi, ma-
ka rekatkan dengan plester. Kelebihan kertas bagian atas bisa
digunting, sedangkan bagian ujung bawah dibuat sedikit kasar
dengan menggosokkannya pada kertas amplas. Buatlah beberapa
buah dengan ukuran diameter yang berbeda, sehingga dapat
digunakan sesuai kebutuhan.

l Karet Penghapus. Karet penghapus sangat berguna bukan hanya


untuk menghapus garis-garis yang tidak dibutuhkan lagi maupun
kesalahan yang dibuat, tetapi juga untuk menghasilkan banyak
efek lainnya. Kita sebaiknya tidak sering menggunakan penghapus
saat menggambar, karena dapat merusak serat kertas. Usahakan
karet penghapus hanya kita gunakan ketika gambar hampir selesai
atau ketika ingin memberi efek khusus seperti kesan mengilap
pada gambar benda dengan permukaan licin.

l Kertas Gambar. Untuk taraf belajar kita tidak perlu menggunakan


kertas gambar khusus yang mahal harganya, karena kualitasnya
memang disesuaikan dengan kebutuhan seniman. Untuk langkah
awal cukup gunakan buku gambar yang umum digunakan anak-
anak di sekolah. Begitu juga dengan dimensi atau ukuran panjang
dan lebar kertas. Gunakan saja kertas berkode ukuran A4 (sekitar
21 cm x 30 cm) atau berkode ukuran A3 (sekitar 42 cm x 30 cm)
yang 2 kali lebih luas dari ukuran A4 yang banyak dijual di toko
buku.

l Papan Penyangga. Apabila kegiatan menggambar dilakukan di


luar ruangan, dan kita merasa lebih leluasa menggunakan lembar-
an kertas dibandingkan buku gambar, maka sebaiknya sertakan
juga papan penyangga. Gunakan papan penyangga dari bahan ka-
yu atau plastik yang ringan dengan permukaan yang rata dan ha-
http://facebook.com/indonesiapustaka

lus. Ukurannya sedikit lebih luas dari ukuran kertas gambar yang
dipakai. Lengkapi dengan penjepit kertas sehingga kertas tidak
mudah bergeser atau terbang tertiup angin ketika digunakan.

4
Kuasai Perlengkapan Gambar
Sebagaimana olahraga perlu pemanasan dan pemeriksaan peralatan
guna menyesuaikan dengan materi latihan, begitu juga dengan
menggambar. Cobalah terlebih dahulu segala perlengkapan yang
ada, baik pensil maupun karet penghapus. Buatlah berbagai bentuk
http://facebook.com/indonesiapustaka

5
garis, lurus, lengkung, zig-zag dengan tekanan yang berbeda-beda
dari setiap pensil yang akan digunakan. Buat arsir dan gradasi kepe-
katan warna hitam pensil dari terang ke gelap dan sebaliknya. Amati
kepekatan warna hitamnya, gelap atau mengilap. Kemudian sapukan
permukaan coret-coretan berwarna hitam tadi dengan karet pengha-
pus, perhatikan apakah mudah dihapus dan hasilnya bersih atau se-
baliknya.
Apakah meninggalkan bekas goresan yang terlalu jelas? Amati
dan buatlah catatan pada sebuah buku bila perlu, selanjutnya catatan
ini dapat digunakan untuk perbandingan dengan merek lainnya.
Mungkin hal ini terlihat terlalu berlebihan, tetapi bukankah saat ini
kita mulai melangkah menjadi seniman? Seniman selalu melakukan
uji coba dengan perlengkapannya, sehingga mereka menguasai dan
tahu kapan menggunakan peralatannya dengan tepat.
Semua hal ini sebaiknya kita lakukan, karena tujuannya adalah
untuk mengenal kualitas peralatan tersebut dan menyesuaikan diri
dengan merek yang dianggap memadai untuk menghasilkan lukisan
yang kita inginkan.
http://facebook.com/indonesiapustaka

6
II. Unsur Gambar

S EBELUM menggambar atau melukiskan suatu bentuk yang


dihasilkan dari banyak garis pensil, ada baiknya kenalilah dahu-
lu unsur-unsur yang akan membentuk suatu gambar.

l Garis merupakan unsur dasar dari gambar. Sebuah garis me-


misahkan suatu bidang terhadap sisi bidang lain. Semakin
banyak garis dibuat, semakin rumit dan banyak bidang yang
dihasilkan. Kumpulan garis akan menghasilkan suatu daerah
menjadi lebih gelap, memisahkan bidang depan dari latar bela-
kang, membentuk bidang negatif dan positif. Garis bisa diben-
tuk dengan seragam pada ketebalan yang sama atau dengan
ketebalan yang bervariasi, sehingga menghasilkan beragam
efek.

l Bentuk dapat dibuat dari sebuah garis lengkung yang mem-


bentuk kurva tertutup, atau terbentuk dari beberapa garis lurus
yang membentuk kurva tertutup. Bentuk inilah yang mewakili
http://facebook.com/indonesiapustaka

suatu objek yang akan kita gambar. Salah dalam membuat sua-
tu bentuk akan menghasilkan gambar yang tidak enak dilihat,
saat dibandingkan kembali dengan benda atau objek yang kita
gambar.

7
l Proporsi dan Perspektif. Proporsi merupakan hubungan per-
bandingan ukuran suatu unsur gambar terhadap ukuran unsur
gambar lainnya. Sebagai contoh, perhatikan perbandingan lebar
dan tinggi buah. Bila perbandingan antara tinggi dan lebarnya
sama, buah akan berbentuk bulat. Selain itu, bentuknya akan
lonjong/memanjang ke atas atau ke samping. Saat meniru
bentuk buah tertentu, usahakan proporsinya benar. Apabila
proporsi yang dibuat salah, gambar akan terlihat janggal.

Perspektif merupakan alat bantu untuk mempermudah kita meng-


http://facebook.com/indonesiapustaka

gambar atau melukis, sehingga menghasilkan efek atau ilusi benda


yang berada pada kejauhan akan semakin kecil. Benda-benda yang
besarnya sama harus digambar lebih besar bila berada pada posisi
yang lebih dekat atau sebaliknya. Proporsi dan perspektif biasa digu-
nakan bersamaan untuk membentuk gambar yang wajar.

8
l Terang dan Gelap. Benda yang kita lihat di alam mempunyai ba-
yang-bayang akibat adanya cahaya. Maka gambar akan terlihat
datar dua dimensi apabila dibuat tanpa bayang-bayang. Selain
timbulnya kesan kedalaman atau tiga dimensi, bayang-bayang
juga menghasilkan efek perspektif, karena memberi kesan ada-
nya perbedaan jarak. Untuk menghasilkan gambar yang baik
dibutuhkan bayang-bayang dengan tingkat kegelapan yang
bervariasi dan menempatkan efek terang dan gelap yang be-
nar sehingga keberadaan dan lingkungannya tampak wajar.

l Citra Gambar Keseluruhan. Ketika kita mulai menggambar,


sebenarnya pikiran secara dinamis menempatkan semua un-
http://facebook.com/indonesiapustaka

sur gambar tersebut ke atas bidang gambar. Otomatis menem-


patkan objek gambar keseluruhan untuk tidak keluar dari bi-
dang gambar. Mulai membatasi, menandai, dan menempatkan
bagian paling kiri dan kanan, juga bagian teratas dan terbawah
dari objek gambar ke dalam bidang gambar. Saat terus meng-

9
atur proporsi dan dimensi serta menyesuaikan bentuk objek
terhadap komposisi, pikiran kita terus menganalisis bentuk dan
keselarasan gambar secara keseluruhan. Jadi sebenarnya se-
cara bawah sadar, otak kita juga membuat citra gambar secara
keseluruhan.

Mulai Menggambar
Saat mulai menggambar sesuatu, pikiran menuntun dengan mengha-
silkan citra pada otak mengenai apa yang akan digambar. Kemudian
mengekspresikan gambaran yang ada dalam pikiran ke atas suatu
media. Setiap orang berbeda dalam menyampaikan pesan yang ada
dalam pikirannya. Secara umum cara penyampaian pesan dalam
pikiran ini dapat dibedakan menjadi dua cara berpikir. Pertama,
menggambar dengan cara berpikir simbolik, dan yang kedua,
menggambar dengan cara berpikir visual.
Menggambar dengan cara berpikir simbolik merupakan cara
menggambar dengan lambang atau simbol untuk mewakili apa
yang diamati. Banyak dari kita dan juga anak-anak lebih sering meng-
gambar dengan cara berpikir simbolik. Sebagai contoh, secara ba-
wah sadar kita sudah terbiasa menggambar pemandangan dengan
dua buah gunung lancip dengan sebuah matahari di antaranya, sa-
wah berkotak-kotak, sebuah jalan lurus terdiri atas dua garis ke arah
gunung, pohon yang terdiri atas dua buah garis lurus dengan de-
daunan berupa kurva bergelombang. Menggambar kepala dengan
lingkaran yang diisi dengan dua buah titik mewakili mata dan sebuah
garis lengkung untuk mulut, dua garis lengkung kecil untuk telinga.
Goresan-geresan pendek menandai rambut lelaki dan panjang untuk
rambut perempuan. Seperti inilah saat otak memberi persepsi ten-
tang gambaran simbol dari apa yang dimaksud.
Menggambar dengan cara berpikir visual adalah cara meng-
gambar dengan meniru objek yang sebenarnya terlihat. Cara inilah
yang banyak digunakan para seniman, sehingga disebut juga ca-
ra berpikir artistik. Ada baiknya untuk mengetahui beberapa hal
berikut sebelum kita mulai menggambar. Karena meskipun otak
sudah mengetahuinya secara bawah sadar apa yang akan digambar,
http://facebook.com/indonesiapustaka

dan ingin segera menyelesaikannya, kita perlu melatih pikiran sadar


untuk mengembangkan keterampilan menggambar dengan sabar.
Keterampilan ataupun konsep yang akan kita jelajahi adalah menge-
nai garis, bentuk, proporsi dan perspektif, cahaya dan bayangan,
sampai ke tahap menganalisis keseluruhan gambar. Unsur-unsur

10
0
ini secara bertahap akan terekam ke dalam pikiran seraya kita
menggambar, hingga pada saatnya semua aktivitas terasa hampir
dilakukan bersamaan atau otomatis bekerja. Dengan mengerti dan
semakin terampil, maka saat-saat menggambar akan menyenangkan.
Keterampilan seni ini saling memengaruhi persepsi dan pemahaman.
Mulai dengan garis-garis yang membimbing ke arah pengertian
bentuk. Secara alami akan membawa kita ke dalam pengertian
akan penggunaan cahaya dan bayangan, yang menghasilkan efek
kedalaman. Menilai dan membentuk keseimbangan proporsi, melihat
gambar secara menyeluruh terhadap keseimbangan komposisi.
Sampai pada akhirnya memiliki kepekaan terhadap penilaian
keseluruhan dari lukisan yang dihasilkan.
Penjelasan menggambar dengan cara berpikir visual memang ter-
lihat rumit, tetapi sebenarnya tidak serumit itu. Kita dapat mengana-
logikannya seperti saat seseorang belajar mengemudikan kendaraan.
Bila ia harus menjelaskan bagaimana koordinasi mata, tangan, kaki,
keseimbangan, perasaannya saat itu dengan kata-kata, maka akan
terasa sangat rumit. Sebenarnya keadaannya tidak serumit itu saat ia
melakukannya, karena semua berjalan dengan otomatis. Begitu juga
dengan menggambar, cobalah untuk menggambar apa saja yang
kita senangi mulai dengan unsur-unsur gambar dengan cara berpikir
visual. Usahakan selalu menggambar sambil mengamati objek yang
menjadi contoh.
Dalam buku ini kami mengarahkan untuk menggambar dengan
cara berpikir visual. Jadi bukan menggambar tentang apa yang kita
pikirkan, melainkan menggambar akan apa yang kita lihat mengenai
objek tersebut.
Meskipun kecenderungan untuk menggambar secara simbolik cu-
kup besar, mulai halaman ini usahakan untuk terus melukis dengan
cara visual.
http://facebook.com/indonesiapustaka

11
http://facebook.com/indonesiapustaka

2
12
III. Latihan Dasar

Menggenggam Pensil Saat Menggambar


BANYAK gaya dan cara orang memegang pensil, sesuai kebiasaan dan
kegemarannya masing-masing. Ada beberapa metode yang mungkin
lebih baik daripada yang lainnya terutama saat akan membuat sketsa
atau menggambar. Berikut beberapa contoh yang paling umum digu-
nakan.

l Genggaman tiga jari—jarak pendek


Umumnya setiap orang menggenggam pensil untuk menggambar
selayaknya seperti saat mereka menulis, yaitu dengan genggaman
tiga jari menekan pensil. Jempol, telunjuk, dan jari tengah memben-
tuk segitiga mengelilingi pensil. Ketiganya sangat dominan dalam
menggerakkan pensil. Meskipun tidak menempel pada pensil, jari
manis dan kelingking ikut menunjang sehingga gerakan pensil dapat
dengan mudah dikendalikan. Genggaman ini sangat baik saat meng-
gambar dengan detail halus. Dengan posisi pensil yang tegak mem-
berikan ketepatan dalam membuat bayang-bayang dengan ujung
http://facebook.com/indonesiapustaka

runcing, daripada dengan sisi lebar pensil.


Genggaman tiga jari memudahkan jari mengendalikan pensil, dan
pada saat membuat garis-garis yang halus atau bentuk dengan kete-
litian tinggi, tangan dapat bersandar pada media gambar. Kita dapat
menggunakan selembar kertas untuk alas tangan sehingga kertas

13
kerja kita tidak terganggu keringat dan gesekan tangan. Apabila ada
lebih banyak gerakan yang perlu dilakukan tangan, maka sebaiknya
lengan bawah atau siku saja yang disandarkan pada tepi media
gambar atau meja.

l Genggaman tiga jari—jarak panjang


Perbedaan genggaman tiga jari ini dengan yang pertama adalah letak
pegangan ketiga jari lebih jauh dari ujung pensil. Dengan posisi jari
seperti ini, ujung pensil akan bergerak lebih jauh akibat sedikit saja
gerakan jari. Menggengam pensil dengan cara ini lebih enak pada
saat membuat sketsa. Genggaman pada pensil lebih santai sehingga
tidak membuat tangan cepat lelah.

l Genggaman mendatar
Pensil dipegang dengan ringan pada satu sisi dengan jempol searah
ujung pensil, sehingga memudahkan mengatur posisi pensil mende-
kati sejajar terhadap kertas gambar. Genggaman jari ringan dan san-
tai sehingga jari-jari tangan tidak cepat lelah.
Pegangan pensil dengan genggaman mendatar ini sangat baik pa-
da saat membuat sketsa dengan sisi lebar pensil. Hal ini untuk meng-
hasilkan sketsa yang berukuran besar dengan goresan pensil yang
relatif lebar. Pada keadaan duduk maupun berdiri dan lengan bebas
bergerak tidak bersandar pada media gambar, maka kita bisa lebih
ekspresif membuat sketsa.

Menggunakan Pensil
Meskipun kita biasa menggunakan pensil setiap hari, ada baiknya
kita biasakan juga menggunakannya untuk menggambar. Awalnya
buatlah coretan-coretan ringan pada kertas gambar dengan santai,
rasakan perubahan tekanan pensil dan amati hasil coretan. Hal ini
mungkin kelihatannya sepele, tetapi untuk beberapa orang hal ini
terasa penting untuk mengawali latihan menggambar. Lalu cobalah
beberapa garis lurus dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan se-
baliknya. Penuhi satu kotak kecil kira-kira berukuran 10 cm x 10 cm
http://facebook.com/indonesiapustaka

dengan lingkaran-lingkaran kecil yang dibuat terus-menerus tanpa


mengangkat pensil dari permukaan kertas. Buat banyak sudut kecil
dan garis-garis lengkung. Setelah terbiasa, lakukan lagi, tetapi de-
ngan tekanan pensil lebih besar pada saat membuat garis ke arah
bawah sehingga membentuk garis yang tebal, dan tekanan lemah

14
4
saat membentuk garis ke arah atas. Latih membuat gradasi warna
hitam pensil dari terang ke gelap dan sebaliknya. Kemudian buat-
lah lingkaran-lingkaran berdiameter sekitar 10 cm dengan satu ta-
rikan garis membentuk satu lingkaran penuh. Buatlah gradasi hitam
pada sebuah lingkaran sehingga tampak seperti bola pejal. Gam-
barlah dua buah apel berdekatan dengan ukuran berbeda, lalu beri
bayang-bayang sehingga memberi kesan jarak. Perhatikan cara ta-
ngan memegang pensil yang nyaman atau menghasilkan garis atau
gambar yang diinginkan, ingatlah efek yang ditimbulkan pada ker-
tas gambar. Latihan-latihan tadi memberikan gambaran mengenai
semua unsur gambar.

Latihan Menggambar Kawat


Suatu bentuk latihan menggambar yang baik bagi pemula. Dapat di-
http://facebook.com/indonesiapustaka

lakukan dari segala tingkat usia. Banyak pakar berpendapat bahwa


latihan ini sangat berguna untuk mengeratkan hubungan kerja
sama antara mata dan tangan. Pengerjaannya sederhana, mudah,
dan tidak membebani sehingga dapat dilakukan dengan santai dan
menyenangkan.

15
Teknik ini merupakan salah satu bentuk latihan menggambar ting-
kat awal, tidak memaksa siswa ke arah suatu bentuk nyata dalam pikir-
an karena bentuk kawat yang terjadi abstrak. Ini merupakan latihan
yang sangat baik untuk melatih koordinasi antara mata dan tangan.
Karena bentuk kawat yang digunakan tidak mewakili suatu bentuk
objek yang dapat kita kenali, maka kita dapat leluasa melatih mata
untuk mengikuti bentuk dari kawat itu sendiri.

Perlengkapan yang dibutuhkan juga sederhana, hanya kawat bia-


sa yang tidak terpakai lagi dan mudah dibengkokan. Gunakan kertas
gambar biasa dan pensil umum.
Bengkokkan kawat menjadi bentuk-bentuk tiga dimensi acak
yang tidak mewakili suatu bentuk tertentu, letakkkan dengan posisi
yang stabil sebagai model.
Gambarlah bentuk kawat tersebut, tetapi jangan menggambarnya
dengan realistik. Tidak perlu memikirkan bayang-bayangnya ataupun
posisi kawat bagian depan atau belakang terhadap sesamanya. Cukup
menggambar garis dengan arah dan panjang yang disesuaikan de-
ngan arah dan panjang kawat secara proporsional. Tujuan kita hanya
menggambar bentuk yang dihasilkan kawat tersebut.
Usahakan menjaga garis yang dihasilkan berupa garis yang ber-
http://facebook.com/indonesiapustaka

16
6
kesinambungan dengan gerakan tangan yang santai. Jangan meng-
gambar dengan garis pendek yang terputus-putus. Latihlah meng-
gambar beberapa kali dalam selembar kertas hingga terbiasa. Tidak
perlu merisaukan hasilnya, ini hanya latihan untuk mengatur kerja
sama antara pikiran dan tangan.

Latihan Menggambar Kontur Buta


Latihan menggambar yang menyenangkan dan sangat bermanfaat, ka-
rena meningkatkan komunikasi antara mata dan tangan. Menggambar
kontur adalah menggambar sketsa atau bagan. Sedangkan meng-
gambar kontur buta maksudnya adalah menggambar suatu objek
tanpa melihat hasilnya pada saat bersamaan.
Yang penting dalam latihan ini adalah kehati-hatian pengamatan
terhadap objek, serta perasaan akan hasil yang sedang digambar. Se-
dangkan hasil gambar bukan hal terpenting.
Cobalah menggambar buah, bunga atau tumbuhan lain yang
sederhana tanpa melihat ke kertas gambar. Mulai dari satu titik
tertentu, lalu membuat garis secara perlahan dan mantap mengikuti
bentuk objek. Usahakan tekanan pensil ringan dengan gerakan
pensil lembut. Jangan mengangkat pensil dari permukaan kertas,
karena bisa membuat kehilangan orientasi posisi pensil. Juga jangan
mengintip untuk melihat gambar yang dihasilkan. Bila menemui garis
yang tumpang tindih, ikuti terus garis-garis yang belum tergambar.
Tidak perlu terburu-buru. Usahakan tetap fokus dan konsentrasi
dalam mengamati setiap rincian yang ada.
Setelah merasa selesai menjelahi dan menggambar suatu objek,
berhentilah dan lihat hasilnya. Mungkin terlihat lucu, tetapi perhatikan
pada beberapa tempat akan terlihat akurasi yang tinggi. Tentu saja pa-
da beberapa tempat tampak tidak proporsional. Menggambar tanpa
melihat hasil berarti melatih koordinasi antara mata dan tangan su-
paya lebih baik. Dengan harapan pada waktu menggambar biasa,
maka hasilnya akan jauh lebih baik.
Tangan merupakan objek yang baik, lakukan lagi dengan berbagai
posisi tangan. Kemudian dengan tangan yang sedang menggenggam
atau memegang sesuatu.
http://facebook.com/indonesiapustaka

Coba juga menggambar bentuk-bentuk tumbuhan lainnya meng-


gunakan cara ini, pasti menyenangkan bila dilakukan dengan santai.
Usahakan untuk lebih berpresisi bila menggambar objek dengan
bentuk sederhana.
Kita juga dapat melakukan latihan ini dengan objek lain. Seperti

17
seekor ikan, sekuntum bunga, buah, serta bentuk-bentuk daun juga
sangat baik digunakan untuk latihan.

Menggambar dengan Garis


Biasanya saat menggambar suatu benda, yang dilakukan adalah meng-
gambar garis terluar suatu objek, yaitu menggambar batas tepi dari
suatu objek. Garis yang membentuk gambar demikian disebut garis
bentuk atau garis kontur. Fokusnya ada pada bagian tepi atau garis
terluar objek juga garis yang dihasilkan dari suatu lipatan. Sedang-
kan garis-garis yang berada di bagian dalam objek yang membantu
membentuk kedalaman atau ketinggian objek, disebut garis kontur
silang. Garis yang dibuat tebal dan gelap maupun garis tipis dan te-
rang akan memberi kesan perbedaan jarak. Gunakan sifat-sifat ini un-
tuk memberi kesan kedalaman pada gambar.
Ketika mengamati suatu objek, bentuk yang tampak akan bervariasi
bergantung sudut pandang kita. Bentuk sebuah cangkir yang dilihat
dari samping akan berubah bila titik pandang kita berpindah perlahan
menuju ke atas cangkir. Jadi pada waktu menggambar usahakan po-
sisi relatif tetap pada suatu titik pandang, begitu juga dengan objek
gambarnya. Dengan demikian bentuk yang diamati stabil dan mudah
digambar.
Mulailah dengan menggambar benda yang sederhana. Gunakan
benda-benda yang sudah biasa dilihat dan mudah didapat, seperti
perangkat dapur, peralatan di gudang, buah, atau tanaman. Bila ben-
danya kecil, maka dapat diletakkan dekat dengan kertas gambar. Se-
baliknya bila cukup besar maka taruhlah agak jauh. Tentukan suatu
titik dekat sudut kertas gambar sebagai titik acuan awal gambar ter-
hadap keseluruhan objek gambar. Tetapkan batas paling kiri dan ka-
nan, serta batas teratas dan terbawah dari perkiraan gambar yang
akan dihasilkan, hal ini untuk mencegah gambar melampaui bidang
kertas. Buatlah garis dari titik acuan gambar tadi terus mengikuti ben-
tuk objek yang dilihat mata untuk menggambar garis bentuk benda.
Meletakkan garis pada posisi dan jarak relatif dengan benar, serta
kemiringan yang tepat akan menghasilkan bentuk yang baik. Perhati-
http://facebook.com/indonesiapustaka

18
8
kan kemiringan garis dan posisi garis-garis kontur silang lainnya yang
paling nyata sebagai panduan.
Tidak perlu terlalu kuatir dengan bentuk yang kurang sempurna.
Anggaplah sebagai pemanasan. Pada tahap ini tidak ada istilah salah
atau benar, yang dibutuhkan hanya banyak berlatih sehingga mata
dan tangan terbiasa bekerja sama, serta menilai bentuk dan ukuran.
Setelah selesai membuat satu gambar dan mata cukup beristirahat
dengan melihat beberapa menit ke arah lain yang jauh, kemudian pe-
riksa kembali gambar tadi. Bandingkan gambar yang dihasilkan de-
ngan benda yang menjadi objek gambar. Biasakan mengamati dari
hal yang besar dahulu. Amati kemiripan bentuk umumnya, perhatikan
proporsi panjang garis dan kemiringan. Kemudian barulah amati
detail lainnya, apakah sudah sesuai tempatnya. Nilai hasilnya, bila
kurang memuaskan ulangi lagi atau perbaiki yang sudah ada.

l Garis Kontur Murni


Gambar menggunakan garis kontur murni merupakan bentuk paling
sederhana dari ekspresi linier. Garis mencerminkan bagian tepi objek.
Bila pilihan objek dan posisinya baik, maka gambar kontur tersebut
akan memiliki kekuatan dari kesederhanaannya. Detail permukaannya
dan bayang-bayang dapat diabaikan. Gambar tecermin dari garis tepi
yang nyata. Bentuk demikian banyak digunakan sebagai gambar peri-
ngatan, karena harus sederhana dan jelas

l Garis Putus-Putus
Ketika hendak memperlihatkan bidang yang melengkung pada ba-
gian dalam gambar dengan garis kontur, maka garis kontur murni
kurang berfungsi. Mulai dari bagian awal hingga akhir, garis kontur
harus tampak nyata dan tegas. Untuk memperlihatkan permukaan
suatu bidang lengkung, memiliki suatu sudut atau tepian yang kurang
jelas, maka perlu menggunakan beragam bentuk akhir dari garis. Se-
lain harus mempertimbangkan kesan bentuk yang tidak patah, juga
harus menggambarkan kesan perubahan atau lengkungan yang ber-
tahap, maka kita perlu menggunakan garis putus-putus. Gunakan
garis putus dengan panjang yang bervariasi bahkan sampai terlihat
http://facebook.com/indonesiapustaka

sebagai titik-titik.

l Gambar Kontur Murni yang Terbatas


Objek yang sederhana akan memberikan kesan tiga dimensi yang mis-
kin dalam bentuk, sedangkan objek yang mempunyai bentuk semakin

19
kompleks akan memberikan banyak detail, sehingga memberikan
beragam tampilan kedalaman. Gambar sebuah lingkaran sebagai
contoh, karena miskin kesan tiga dimensinya, maka bisa diartikan
sebagai bola pejal, atau cakram yang datar, bahkan juga bisa berarti
sebuah bentuk cincin. Kurangnya informasi gambaran yang ada di
dalam lingkaran inilah yang membuat interpretasi gambar bisa salah.
Itulah sebabnya gambar bisa terlihat janggal.

l Gambar Kontur Murni Menggunakan Garis Tipis-


Tebal maupun Garis Putus.
Dengan menambahkan detail pada gambar dengan garis kontur mur-
ni akan memberi lebih banyak informasi ke dalam bentuk suatu gam-
bar. Berbagai variasi garis baik tipis-tebal maupun garis putus dapat
dipakai untuk melengkapi bentuk tajam, patah, atau lengkung yang
lembut.

l Menggambar dengan Garis Kontur Silang


Garis kontur silang pada permukaan gambar yang kompleks, seperti
halnya garis kontur pada peta, bertujuan untuk memperlihatkan to-
pografi atau perbedaan kedalaman suatu permukaan bumi. Garis
kontur silang juga membantu membentuk kesan kedalaman suatu
permukaan gambar. Garis demikian juga dapat digunakan untuk
membantu membentuk kedalaman gambar suatu objek. Garis kontur
silang menghasilkan kesan tiga dimensi pada permukaan kertas gam-
bar yang datar.
http://facebook.com/indonesiapustaka

l Penggunaan Gabungan Garis yang Kompleks


Manfaatkan pengetahuan akan bentuk-bentuk garis dan efek yang
ditimbulkan untuk melukiskan sesuatu pada media gambar. Gunakan
segala bentuk garis dengan kombinasi tipis-tebal dan terang-gelap, se-

20
0
hingga menghasilkan bentuk dengan efek dimensi yang diinginkan.
Gambar yang indah memberikan kesan yang wajar akan objek yang
digambar, sehingga otak akan menilainya alami dan enak dilihat. Ini-
lah tujuan pelajaran menggambar ini.
http://facebook.com/indonesiapustaka

21
http://facebook.com/indonesiapustaka

2
22
IV. Menggambar
dengan Bantuan
Kisi-Kisi

Kisi-Kisi Persegi atau Persegi Panjang


Untuk memudahkan meniru bentuk suatu objek atau gambar se-
hingga menghasilkan reproduksi yang tepat, bantuan kisi-kisi per-
segi atau persegi panjang dapat digunakan. Asalkan bantuan kisi-
kisi pada gambar contoh sama dengan pada kertas gambar. Bila
menggunakan bentuk persegi panjang pada gambar contoh, pada
kertas gambar pun harus menggunakan bentuk yang sama. Tetapi
perbandingan besar persegi boleh sama besar, lebih kecil, atau lebih
besar terhadap persegi pada kertas gambar. Hasil gambar juga akan
mengikuti perbandingan besar persegi tersebut.
Abaikan saja bila ada yang menganggap cara ini tidak baik atau
bahkan curang. Sebab cara ini sangat bagus untuk melatih perban-
dingan jarak relatif dari suatu titik terhadap titik lainnya. Tujuannya
adalah melatih membiasakan menggambar dengan membandingkan
antara objek gambar terhadap hasil gambar.
Pada akhirnya nanti setelah terbiasa dengan prinsip dasar repro-
duksi ini, maka kisi-kisi ini hanya akan kita imajinasikan saja dalam pi-
http://facebook.com/indonesiapustaka

kiran saat menggambar. Prinsip reproduksi ini sangat mendasar dan


kisi-kisi ini merupakan alat yang sangat efektif. Sangat membantu
berkenaan masalah dalam menggambar, yaitu perspektif, proporsi,
dan hubungan keduanya. Pada masa lalu para pakar seni lukis juga
menggunakan metode ini. Metode ini bahkan dianggap rahasia.

23
Saat memilih suatu gambar sebagai contoh, pastikan bahwa gam-
bar cukup besar dan jelas. Gambar yang jelas dan besar akan memu-
dahkan dalam penelusuran garisnya. Lakukan pembesaran dengan
mesin fotokopi atau mencetak melalui komputer.

Penentuan ukuran kisi disesuaikan dengan kemampuan pribadi


masing-masing. Bila kisi-kisi terlalu besar berarti akan sulit memper-
kirakan posisi garis yang ada di dalam persegi, bila kisi terlalu kecil
http://facebook.com/indonesiapustaka

maka akan banyak garis yang harus dihapus nantinya. Tidak ada
aturan baku dalam hal ini, sesuaikan saja dengan bentuk dan keru-
mitan gambar yang akan dicontoh.
Untuk membuat kisi-kisi sebaiknya menggunakan warna tinta
yang kontras dengan gambar contoh. Pada gambar hasil fotokopi gu-
nakan tinta terang.

24
4
Bagi pemula buatlah ukuran kisi-kisi pada kertas gambar sama
dengan ukuran pada gambar contoh. Bila sudah terbiasa maka
selanjutnya kisi-kisi bisa dibuat dengan perbandingan yang dise-
suaikan dengan keinginan. Garis kisi-kisi pada kertas gambar dibuat
menggunakan pensil yang lunak dengan tekanan yang kecil, sehingga
nanti semua garis bantu ini mudah dihapus dan tidak meninggalkan
bekas.

Mengisi Persegi
Bila gambar terasa terlalu besar dan terganggu karena banyaknya per-
segi, maka pusatkan perhatian pada beberapa persegi saja. Tentukan
dan tempatkan dahulu posisi contoh gambar terhadap persegi tempat
tujuan gambar. Gunakan kertas untuk menutup bidang persegi yang
belum dibutuhkan, sehingga kita bisa fokus pada beberapa bidang
persegi saja. Letakkan gambar dan kertas gambar berdampingan un-
http://facebook.com/indonesiapustaka

25
tuk memudahkan memperbandingkan sesamanya. Selanjutnya seca-
ra bertahap selesaikan bagian yang lainnya sampai tuntas.

Menggunakan Bidang Negatif


Garis kisi dipakai sebagai garis referensi guna membantu menempatkan
suatu titik pada posisi yang benar dalam bidang persegi. Pada contoh
berikut, perhatikan batas antara objek dan latar belakang berupa ga-
ris kontur benda. Kemudian amati titik perpotongan garis kontur,
dan bentuk benda terhadap garis-garis kisi, inilah titik acuan yang
akan digunakan untuk membentuk gambar pada kertas gambar. Titik
perpotongan ini jangan diukur menggunakan mistar, tetapi cukup
dengan memperkirakan letak relatifnya saja (misalnya: di tengah,
sepertiga dari kiri, seperempat jarak dari atas, dst). Posisikan titik
tersebut pada kisi dalam kertas gambar lalu ikuti kemiringan garis
untuk membentuk garis bentuk yang sama dengan objek hingga me-
motong garis kisi selanjutnya.

Bidang yang terbentuk antara tepi objek dan garis-garis kisi disebut
bidang negatif. Amati bidang-bidang negatif tersebut, kemudian se-
derhanakan bentuknya (dalam contoh ini segitiga dan persegi pan-
http://facebook.com/indonesiapustaka

jang warna abu-abu). Bidang sederhana ini memudahkan meman-


dang dan membuat garis objek yang digambar selanjutnya.

26
6
Penyelesaian
Kisi-kisi memudahkan kita meletakkan posisi gambar dengan lebih te-
pat. Selain itu proses menggambar dapat dengan cepat dilakukan se-
cara keseluruhan. Perhatikan dan gambarlah hanya garis-garis utama
pembentuk objek, dengan meletakkannya secara relatif terhadap ga-
ris kisi dalam bidang persegi. Sedangkan hal-hal yang kecil atau ku-
rang penting dapat diabaikan untuk sementara.

Apabila merasa perlu untuk melihat bentuk yang lebih baik, maka
bayang-bayang utama dapat disertakan pada tahap ini sambil meme-
riksa dan memperbaiki bentuk keseluruhan. Sementara ini, abaikan
pola loreng bunga. Lebih penting untuk memberikan bayang-bayang
sehingga timbul ilusi jarak antara helai mahkota dan kedua bunga.
http://facebook.com/indonesiapustaka

27
Setelah gambar terlihat baik, maka langkah selanjutnya adalah
merapikan dan melengkapi bagian yang lebih mendetail. Untuk itu
sebaiknya terlebih dahulu menghapus garis kisi-kisi. Perhalus gradasi
warna hitam dan berikan sentuhan akhir berupa kilauan warna putih
menggunakan karet penghapus bersih.

Contoh gambar ini memiliki bentuk-bentuk dasar sederhana yang


sangat teratur, sehingga mudah untuk ditiru. Oleh karena itu untuk
objek gambar yang memiliki bentuk yang rumit, juga harus dilihat
secara sederhana juga. Artinya, harus dianggap sebagai bentuk yang
mudah, lalu ditiru bentuk dasarnya. Setelah bentuk keseluruhan
sudah benar secara proporsi, lanjutkan dengan arsir bayang-bayang
hingga menghasilkan sketsa dengan kesan kedalaman.
Penyelesaian lukisan hanya tinggal melengkapi detail dan me-
rapikan tingkat gradasi. Lakukan hal ini bertahap dan tidak terburu-
buru.
http://facebook.com/indonesiapustaka

28
8
V. Membuat Sketsa

Latihan Membuat Sketsa


Tujuan utama membuat sketsa adalah menghasilkan juga mengatur komposisi supaya nantinya gambar
bentuk dasar objek lukisan dengan posisi yang terlihat seimbang di dalam media lukisan. Beberapa
benar. Perhatikan bentuk umum bahan yang akan contoh berikut memperlihatkan cara membentuk
digambar. Amati bentuk-bentuk utama yang me- sketsa. Tujuannya adalah membentuk sketsa de-
wakili objek keseluruhan, posisi, kemiringan, serta ngan benar terlebih dahulu tanpa menyelesaikan
garis-garis utama objek secara proporsional. Dengan gambar. Sketsa sangat penting sebagai dasar untuk
pensil lunak dan tekanan yang kecil, gambarlah menghasilkan gambar yang baik maupun untuk
garis besarnya saja. Tentukan terlebih dahulu menjadikannya lukisan yang wajar. Sedangkan ke-
batas-batas paling atas, bawah, kiri, dan kanan, lanjutan sketsa sampai selesai dapat dilihat pada
sehingga gambar tidak melebihi bidang kertas bab VII mengenai “Contoh Latihan”.
gambar. Secara bersamaan penentuan batas ini
http://facebook.com/indonesiapustaka

29
l Buah dengan Bentuk Dasar Bulat
Latihlah untuk membuat lingkaran beragam ukuran tanpa menggu-
nakan alat bantu jangka. Bentuk bulat sering dipakai dalam banyak
gambar. Manfaatkan bentuk bulat dari beragam jenis buah sebagai
contoh.

1. Tentukan garis mendatar di bagian bawah kertas sebagai acuan


meletakkan buah-buahan.

2. Buatlah bulatan-bulatan sebagai bentuk dasar buah pada garis


tadi, bila perlu tambahkan sebuah garis sejajar di atas garis per-
tama sebagai batas besarnya buah. Usahakan setiap bulatan
berada tepat pada batas sehingga terlihat seragam.

3. Tambah beberapa bulatan yang terletak agak kanan-atas dari


bulatan terdahulu. Sebagian garis lengkung lingkaran yang
memotong lingkaran depan dihapus untuk memberi kesan
deretan buah dengan posisi agak di belakang. Berikan arsir se-
bagai tempat bayang-bayang sesuai arah datangnya cahaya se-
hingga memberi kesan kedalaman atau jarak.
http://facebook.com/indonesiapustaka

30
0
l Buah dengan Bentuk Elips
Buah sawo memiliki bentuk elips. Bentuk ini terlihat pada buah
berbentuk bulat yang dipotong, dilihat tidak tepat dari atas.
Elips merupakan lingkaran yang memipih. Tidaklah sulit meng-
hasilkan bentuk ini, lebih lagi bila sudah terbiasa menghasilkan
bentuk lingkaran.
http://facebook.com/indonesiapustaka

31
l Lingkaran dan Elips pada Bunga
Banyak bunga berbentuk lingkaran bila dilihat dari atas, tetapi akan
berbentuk elips bila posisi bunga perlahan-lahan dimiringkan. Perha-
tikan perbedaan sudut pandang dari kedua contoh bunga berikut.

1. Bunga pertama di kiri lebih bulat dengan pola garis radial yang
berpusat di tengah. Beberapa garis bantu dibuat sebagai batas
helaian mahkota bunga. Sedangkan jenis bunga lotus di kanan
terbentuk dari dua buah elips. Elips besar untuk batas terluar
sementara yang kecil untuk batas bagian dalam mahkota
bunga.

2. Garis bantu akan memudahkan penempatan jumlah dan pe-


nyempurnaan bentuk helaian mahkota bunga.

3. Berikan arsir untuk bayang-bayang seraya memeriksa dan mem-


perbaiki kejanggalan.
http://facebook.com/indonesiapustaka

32
2
4. Perhalus bayang-bayang dengan gradasi yang menyesuaikan
bentuk lengkungan mahkotanya.

l Kesan Lengkungan pada Bidang Datar


Manfaatkan pengetahuan teknik membuat bayang-bayang untuk
menghasilkan kesan lengkung bidang datar. Ubah tekanan pensil
untuk memberi tingkatan warna hitam. Warna putih atau terang
memberi kesan timbul, sebaliknya warna hitam atau gelap memberi
kesan lubang atau kedalaman. Cobalah berlatih seperti contoh pucuk
tanaman cabai ini.
http://facebook.com/indonesiapustaka

33
Perhatikan cekungan dalam bunga berbentuk terompet tidak
gelap karena mahkota bunganya terang hingga ke dalam.

Proses penyelesaian bayang-bayang akan jauh lebih mudah dan


baik hasilnya apabila bentuk yang dihasilkan sketsa telah proporsional
dan penempatan arsir bayang-bayangnya tetap.
http://facebook.com/indonesiapustaka

34
4
l Ilusi Gambar Tumbuhan Besar dan Bonsai
Kesan besar atau kecilnya suatu benda akan terlihat apabila ada pem-
banding di dekatnya. Tumbuhan yang kita gambar akan terlihat besar
bila pegunungan ditambahkan di dekatnya. Sebaliknya, tumbuhan
yang digambar pada suatu wadah akan terlihat kecil sesuai imajinasi
kita akan wadah tersebut. Cobalah langkah-langkah berikut ini.
1. Awali dengan bentuk batas terluar tumbuhan dan batang pe-
nyangga utamanya. Bila perlu, tentukan dahulu sebuah garis
mendatar sebagai dasar tumbuhan atau garis tegak untuk
acuan arah batang pohon.
2. Selanjutnya, tambahkan dahan-dahan yang lebih kecil disertai
pola kelompok dedaunan.
3. Arsir dedaunan dengan gradasi yang disesuaikan dengan arah
datangnya cahaya. Pada contoh tampak bagian bawah serta
dalam tumbuhan dibuat lebih gelap supaya timbul kesan tiga
dimensi.
4. Perhatikan bahwa gambar utama yang sama akan mengha-
silkan ilusi yang berbeda bila diberi gambar pembanding di
dekatnya.
http://facebook.com/indonesiapustaka

35
VI. Bayang-Bayang

B AYANG-BAYANG yang tepat akan menghasilkan kesan timbul


atau kedalaman pada gambar. Hal ini dilakukan dengan me-
nyamarkan garis kontur dan garis kontur silang dengan bentuk arsir
yang diperhalus. Berikut beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan
untuk memulai menghasilkan bayang-bayang. Langkah awal yang
penting agar baik hasilnya adalah mengendalikan gerak dan tekanan
pensil, sehingga menghasilkan efek yang diinginkan. Pastikan setiap
goresan yang terjadi pada kertas menghasilkan bayang-bayang de-
ngan bentuk yang kita inginkan. Teruslah lakukan latihan-latihan se-
derhana berikut sambil memperhatikan hasilnya, guna memperbaiki
pengendalian tangan sehingga menghasilkan bayang-bayang yang
dibutuhkan sesuai dengan bentuk gambar keseluruhan.

Pensil dengan Ujung Lancip atau Ujung Datar


Tentukan dahulu apakah akan membuat bayang-
bayang dengan ujung pensil yang lancip atau
menggunakan ujung pensil yang datar. Pensil
http://facebook.com/indonesiapustaka

berujung lancip akan memberikan goresan


lebih nyata dibanding pensil datar atau tumpul
pada tekanan yang sama. Contoh gambar
kiri memperlihatkan bayang-bayang yang
dihasilkan ujung pensil yang lancip, sedangkan

37
gambar kanan dengan ujung pensil yang datar. Penggunaan sisi pensil
yang lebar dan datar akan mempercepat proses menutupi bidang yang
lebih luas dan perubahan bayang-bayang yang terjadi tampak lebih
lembut. Sedangkan penggunaan pensil berujung lancip menghasilkan
perubahan kepekatan hitam yang cepat, sehingga perlu lebih hati-hati.
Praktikkan juga dengan lebih banyak jenis pensil dengan kelunakan
grafit yang berbeda dan pada beberapa jenis kertas, untuk melihat
efek yang dihasilkan. Sifat-sifat grafit pensil dan permukaan kertas ini
dapat dimanfaatkan pada saat yang tepat untuk menghasilkan efek
yang diperlukan dalam gambar.

l Bayang-Bayang pada Suatu Bidang


Membuat bayang-bayang pada suatu bidang
yang relatif sempit, umumnya kita lakukan de-
ngan gerakan pensil teratur kiri-kanan, berba-
lik arah ketika sampai pada bagian tepi tanpa
kesulitan. Tetapi untuk menghasilkan bayang-
bayang yang merata pada suatu bidang yang
agak luas kita sering mengalami kesulitan, ka-
rena terbentuknya beberapa kumpulan garis
yang terlalu gelap berupa pita bayang-bayang
yang mengganggu gambar secara keseluruhan.

l Bayang-Bayang Tidak Tetap


Untuk mencegah terjadinya pita gelap pada
daerah bayang-bayang yang luas, lakukan
tekanan pensil yang lembut terutama untuk
menghasilkan bayang-bayang yang redup
atau tipis. Buat panjang goresan pensil dengan
interval yang kurang teratur, kadang panjang,
kadang pendek. Lakukan goresan yang tum-
pang-tindih bilamana perlu, sehingga ke-
pekatan yang dihasilkan menjadi seragam.
Untuk bayang-bayang yang lebih gelap
http://facebook.com/indonesiapustaka

secara keseluruhan, arsir dapat diulang pada bagian yang sama lebih
lama. Gambar kiri memperlihatkan efek dari hasil goresan-goresan
awal, sedangkan hasil akhirnya tampak pada gambar kanan.

38
8
l Bayang-Bayang dengan Gerakan Melingkar
Alternatif lain untuk menghasilkan bayang-
bayang yang merata adalah menggunakan
gerakan pensil melingkar halus. Tekanan pen-
sil yang lembut dengan gerakan melingkar
halus yang saling menutupi menghasilkan
pola yang menutupi seluruh bidang secara
bertahap. Untuk bayang-bayang yang agak
terang, hati-hati jangan terlalu menekan
pensil sehingga dapat memperjelas bentuk
lingkaran-lingkaran kecil yang dibuat.

l Arsiran dengan Arah yang Jelas


Pada saat tertentu kita butuh efek yang memperlihatkan perbedaan
dua bidang tertentu. Untuk mengarsir dua bidang dengan bayang-ba-
yang yang mempunyai efek arah yang berbeda, lakukan dengan perbe-
daan arah goresan yang jelas dari kedua bidang tersebut. Meskipun ba-
yang-bayang dibuat agak samar, tetapi efek yang timbul tetap nyata.
Hal ini digunakan untuk memperjelas perbedaan atau perubahan dari
permukaan kedua bidang, terutama pada pertemuan kedua bagian
sisi bidang datar. Tetapi hati-hatilah untuk tidak membuat perubahan
perbedaan kerapatan dan kegelapan yang mencolok di daerah tengah
bidang arsir, karena dapat memberikan ilusi gelombang pada mata
sehingga mengganggu gambar keseluruhan.
http://facebook.com/indonesiapustaka

Tekanan Garis Saat Membuat Bayang-Bayang


Ketika membuat bayang-bayang dengan arah arsir yang jelas, per-
bedaan tekanan pensil dapat menghasilkan efek terang dan gelap.

39
Mengatur tekanan pensil yang tepat saat
membuat garis-garis halus baik panjang
maupun pendek, akan memberikan efek
yang disesuaikan untuk gambar permuka-
an bergelombang, serta permukaan de-
ngan tekstur tertentu seperti rambut atau
rerumputan.

l Bayang-Bayang Bidang Kontur


Memberikan bayang-bayang untuk meng-
hasilkan efek kontur atau perbedaan ting-
gi dan rendahnya suatu permukaan da-
pat dilakukan dengan mengatur tekanan
pensil saat mengarsir. Perubahan terang
dan gelap pada suatu bidang akan meng-
hasilkan efek kedalaman atau dimensi.
Perubahan kepekatan dan arah bayang-
bayang secara bertahap juga akan sangat
membantu menguatkan efek perspektif
pada suatu gambar.

l Bayang-Bayang pada Gambar Perspektif


Garis dengan arah dan ketebalan yang jelas
dalam membentuk bayang-bayang sangat mem-
bantu dalam memberi kedalaman pada gambar
perspektif. Tetapi kesalahan penempatan ba-
yang-bayang serta arah garis bisa memberikan
efek yang kurang baik.
Pada contoh gambar pertama terlihat efek
yang dihasilkan bayang-bayang dari arsir yang
kurang tepat pada gambar perspektif. Kesa-
lahan umum para pemula adalah membuat
bayang-bayang mengikuti arah salah satu garis
sisi bidang perspektif, dan mengacu pada garis
http://facebook.com/indonesiapustaka

itu untuk seluruh bidang sisi tersebut. Akibatnya


efek yang dihasilkan bertentangan dengan ilusi
perspektif. Sedangkan efek yang diharapkan
muncul atau kesan dimensi yang dibayangkan
menjadi sangat berkurang atau bahkan hilang.

40
0
Sebaiknya arah garis arsir bayang-bayang mengikuti pola perspek-
tif, semua arah garis pada bidang tertentu mengarah ke suatu titik
lenyap atau mengarah vertikal pada bidang sisi tegak. Latihlah untuk
melakukan hal tersebut seperti tampak pada contoh gambar kedua.
Untuk memudahkan arah arsir terutama dalam bidang yang agak
luas, buatlah beberapa garis bantu ke arah titik lenyap. Arah arsir se-
lain mengarah ke titik lenyap, juga bisa dengan arah vertikal ke atas
atau bawah. Selain bayang-bayang dengan arah perspektif, kita juga
dapat membuat bayang-bayang tanpa arah garis yang nyata, lakukan
dengan gerak pensil melingkar atau melembutkannya dengan gu-
lungan kertas berbentuk pensil.

Bidang Bersudut dan Lengkung


Benda berbentuk datar akan memantulkan cahaya yang hampir me-
rata pada seluruh bidang. Sedangkan bila terdiri atas beberapa bi-
dang datar yang membentuk sudut, maka setiap bidang datar tadi
akan memantulkan cahaya yang berbeda-beda tergantung sumber
cahaya dan tekstur benda tersebut. Perhatikan gambar ketiga lem-
pengan bersudut banyak berikut, cobalah membuat arsir yang ber-
beda tingkatan kepekatan warna hitam sehingga menghasilkan efek
yang baik.
Begitu juga bola dengan tekstur yang berbeda-beda akan meng-
hasilkan bayang-bayang yang berbeda, meskipun sudut datang sinar-
nya sama.
http://facebook.com/indonesiapustaka

41
Latihlah mengendalikan tekanan pensil dan arah gerak agar lebih
baik, sehingga menghasilkan efek yang diinginkan. Juga rajinlah ber-
latih untuk memberikan bayang-bayang dengan arsir baik secara
melingkar, ke suatu arah yang jelas, beberapa perubahan arah yang
nyata serta beberapa pola tekstur lainnya guna melatih tangan dan
mata dalam membuat dan melihat efek yang ditimbulkan.
Banyak berlatih dan mempelajari efek bayang-bayang akan me-
mudahkan menghasilkan gambar dan lukisan selanjutnya. Berbagai
contoh pada lembar-lembar selanjutnya dapat digunakan sebagai
panduan berlatih sehingga lebih mahir lagi.
Arah dan besarnya intensitas cahaya yang jatuh pada benda me-
mengaruhi lokasi dan bentuk bayang-bayang. Arah datang sinar akan
menentukan arah jatuhnya bayang-bayang. Arah sinar yang datang
dari atas-kanan akan menghasilkan bayang-bayang di bagian bawah-
kiri dari benda yang terkena sinar. Intensitas cahaya yang kuat akan
membuat bayang-bayang yang tajam atau kontras terhadap bidang
yang terang. Semakin lemah intensitas cahaya akan menghasilkan ba-
yang-bayang yang semakin kurang kontras. Kedua hal ini dapat diilus-
trasikan pada contoh pertama dan kedua gambar di bawah.
http://facebook.com/indonesiapustaka

42
2
Sedangkan ilustrasi ketiga menggambarkan sinar yang datang da-
ri segala arah, tetapi tetap arah sinar yang berasal dari kanan-atas
yang paling kuat intensitasnya.

Dengan mempelajari efek bayang-bayang dan banyak berlatih,


hal ini akan memudahkan kita menghasilkan gambar dan lukisan
selanjutnya. Berbagai contoh pada lembar-lembar selanjutnya dapat
digunakan sebagai panduan berlatih sehingga kita menjadi lebih
mahir.
http://facebook.com/indonesiapustaka

43
http://facebook.com/indonesiapustaka

4
44
VII. Contoh Latihan

l Beragam Jenis Bunga


Baik anak perempuan maupun anak lelaki bisa menggambar bunga,
maka berikan juga latihan menggambar bunga kepada anak lelaki.
Seperti halnya dengan ikan, banyak sekali jenis bunga yang indah
serta memiliki fungsi yang menakjubkan di alam. Bentuknya yang ter-
atur diciptakan sesuai fungsi masing-masing untuk menjaga keseim-
bangan ekosistem. Selain mengajarkan menggambar, kita juga bisa
menanamkan pengertian kepada anak-anak tentang keteraturan dan
keindahan yang dirancang Allah. Bahkan untuk anak-anak yang telah
remaja pun kita dapat memberi pengertian bahwa keteraturan dan
keakuratan yang tinggi adalah kebesaran Allah.
http://facebook.com/indonesiapustaka

45
Berdasarkan bentuk-bentuk teratur inilah kita mulai berlatih meng-
gambar. Anak-anak sudah mengetahui pola teratur serupa dalam
pelajaran matematika, maka seharusnya lebih mudah untuk meng-
gambarnya. Usahakan selalu menggambar tanpa alat bantu jangka
maupun penggaris, termasuk saat membagi sudut. Teruslah berlatih
menggunakan sensitivitas indra perasa dalam menggambar.
Sesuaikan bahan pelatihan dalam buku ini dengan karakter anak-
anak. Banyak anak yang sangat gemar menggambar dengan pola
yang teratur. Pola jumlah helai mahkota bunga ada yang tampak do-
minan satu buah, dua helai atau kelipatannya, tiga helai atau kelipa-
tannya, lima helai mahkota bunga, dan dengan banyak helai.
Sebagai latihan awal, gambarlah bunga yang sederhana dulu, yang
tampak seperti sehelai daun saja. Pertama tentukan arah ujung helai
http://facebook.com/indonesiapustaka

bunga dengan sebuah garis, lalu bentuk helaian seperti baji runcing,
buatlah daerah yang gelap dengan arsir. Perhatikan ketebalan arsir
dan arahnya, sesuaikan dengan bentuk lipatan helai bunga. Cukup
mudah, bukan? Setelah itu buatlah bunga yang masih menguncup
untuk melatih bentuk spiral dan bayang-bayangnya.

46
6
Lanjutkan berlatih menggambar dengan jumlah helai mahkota bu-
nga yang lebih banyak. Gunakan teknik mengarsir untuk pola gelom-
bang pada setiap helaian. Saat ini tidak perlu menghaluskan arsiran,
cukup sampai helaian bunga terlihat melengkung tidak kaku.
http://facebook.com/indonesiapustaka

47
Menggambar bunga dengan jumlah helai mahkota bunga yang
sedikit, selain mudah, juga mempercepat latihan membentuk he-
lainan bunga yang wajar. Selanjutnya supaya semakin terampil, laku-
kan lagi dengan helaian bunga yang semakin banyak. Mulailah de-
ngan menggambar bunga yang mempunyai delapan helai mahkota.
Buatlah bentuk bidang persegi sebagai bangun dasar lingkaran, ke-
mudian hubungkan titik-titik sudut menjadi dua buah diagonal. Bagi
lagi persegi tadi dengan dua buah garis saling tegak lurus melalui per-
potongan diagonal tersebut. Terbentuklah delapan jari-jari sebagai
dasar untuk membentuk delapan helaian mahkota bunga.

Kemudian bunga yang mempunyai enam helai. Bagilah sebuah


lingkaran menjadi empat juring sama besar dengan dua buah garis
tegak lurus sesamanya. Dari sebuah juring yang terbentuk, bagi lagi
menjadi tiga bagian bersudut sekitar 30 derajat. Berdasarkan dua
http://facebook.com/indonesiapustaka

buah juring kecil inilah, kira-kira 60 derajat, dapat dihasilkan enam


bagian sama besar. Keenam juring inilah yang akan digunakan sebagai
acuan jumlah keenam helaian mahkota bunga. Sedangkan bentuk he-
laian mahkota bunga disesuaikan dengan bunga yang sebenarnya.
Sambil memberi arsir bayang-bayang sehingga helaian tampak tidak

48
8
kaku dan memberi kesan kedalaman. Selanjutnya dapat diperhalus
apabila bentuk dasarnya sudah terasa benar.

Membagi lingkaran menjadi lima juring sama besar cukup sulit


dilakukan tanpa alat bantu jangka atau penggaris busur sudut. Oleh
karena itu lakukanlah berulang kali dan tidak usah merasa kesal kalau
hasilnya kurang baik. Lagi pula tidak perlu membagi sudut tepat sa-
ma besar. Gunakan gambar-gambar berikut sebagai panduan cara
menggambar dengan pola dasar lima helai mahkota bunga dengan
beberapa variasi bentuk helaian mahkota bunga.
http://facebook.com/indonesiapustaka

49
Anak-anak pasti senang mencari dan membawa contoh bunga
sebagai alat peraga dalam praktik menggambar. Manfaatkan semua
bentuk bunga sebagai bahan latihan. Bunga asli akan memberikan
pemahaman yang baik akan bentuk dan dimensi sesunguhnya.

Berlatih menggambar bunga asli sangat mengasyikkan. Bunga de-


ngan lima helai mahkota banyak terdapat di lingkungan kita. Taruh
tangkai bunga ke dalam wadah berisi air, dan buatlah sketsa sesegera
mungkin. Pilih sudut pandang terbaik, sehingga bentuk bunga dan
pencahayaannya menghasilkan komposisi yang indah.
http://facebook.com/indonesiapustaka

50
0
Latihan selanjutnya menggunakan bunga asli dengan beberapa ta-
hap perkembangannya, dari yang masih kuncup hingga yang sudah
mekar penuh. Gambarlah semua bentuk bunga tadi dari berbagai
arah atau sudut pandang.
Selalu perhatikan bentuk utama dan keseluruhan bunga yang
akan digambar. Amati garis-garis utama pangkal bunga dan garis
pembentuk helaian mahkota bunga. Tidak perlu terlalu memperhati-
kan hal yang kecil-kecil.
Proses menggambar bunga dapat disederhanakan berturut-turut
sebagai berikut:
1. Gambarlah secara garis besar dan jangan mendetail. Buatlah
bentuk bunga bagian luar secara keseluruhan. Perhatikan pro-
porsi lebar dan tinggi bunga. Bila bentuk dasar kurang tepat,
maka gambar keseluruhan akan tampak janggal.
2. Tandai bagian dasar dan tepi pembentuk kelopak dan mahkota
bunga sebagai garis-garis bantu utama.
3. Lengkapi bagian-bagian yang lebih kecil berdasarkan garis-ga-
ris utama tadi sambil memperhatikan proporsinya secara kese-
luruhan.
4. Tempatkan arsir bayang-bayang secara menyeluruh kemudian
secara bertahap semakin gelap mengikuti jatuhnya bayang-ba-
yang yang wajar. Umumnya cahaya datang dari atas dan meng-
hasilkan bayang-bayang pada bagian bawah. Tidak harus ter-
paku pada bunga yang sedang kita amati, seakan harus persis
benar dengan bunga yang sedang digambar.
5. Perhalus arsir sehingga membentuk gradasi yang lembut untuk
setiap lengkungan.
http://facebook.com/indonesiapustaka

51
http://facebook.com/indonesiapustaka

Perhatikan langkah pertama: langkah untuk membentuk bunga ba-


gian luar secara keseluruhan dengan memperhatikan proporsinya.

52
2
http://facebook.com/indonesiapustaka

Perhatikan langkah kedua: penetapan bagian dasar dan tepi pem-


bentuk kelopak dan mahkota bunga, sebagai garis-garis bantu utama,
tanpa perlu terlalu memperhatikan hal yang kecil-kecil.

53
Perhatikan langkah ketiga: Dengan mengacu pada garis-garis ban-
tu utama, lengkapi secara bertahap bagian-bagian yang lebih kecil
sambil memperhatikan proporsinya secara keseluruhan. Ketepatan
letak garis bantu utama akan memperkecil peluang kesalahan dari
perincian lebih lanjut. Sampai tahap ini pun abaikan hal-hal yang ber-
sifat mendetail.
http://facebook.com/indonesiapustaka

54
4
Perhatikan langkah keempat: Tempatkan arsir bayang-bayang se-
cara menyeluruh sambil memperhatikan model bunga. Bayang-ba-
yang akan memberikan efek perbedaan jarak dan kesan timbul dari
setiap helaian mahkota bunga. Penempatan bayang-bayang dengan
benar akan memperlihatkan kejanggalan bila ada kesalahan dalam
menggambar detail helaian. Perbaiki kesalahan yang ada sebelum
memperhalus gradasi bayang-bayang.
http://facebook.com/indonesiapustaka

Perhatikan langkah kelima: Dalam usaha memperhalus arsir ba-


yang-bayang menjadi gradasi yang lembut untuk menghasilkan kesan

55
lengkungan, tidak perlu sempurna seperti gambar yang dihasilkan
kamera foto. Cukup bila lukisan sudah terlihat wajar.
http://facebook.com/indonesiapustaka

Perhatikan: Gradasi arsir hitam grafit pensil tidak perlu halus se-
kali untuk memperlihatkan efek lengkungan yang baik. Amati juga
arah tarikan garis yang sesuai dengan arah tulang helaian mahkota
bunga.

56
6
http://facebook.com/indonesiapustaka

Perhatikan efek kedalaman, tonjolan, dan lipatan dari setiap bagian


bunga dihasilkan dari pengaturan bayang-bayang yang tepat.

57
http://facebook.com/indonesiapustaka

8
58
l Beragam Buah
Untuk lebih menarik perhatian terutama bagi anak-anak kecil, maka
sebelum atau sambil menggambar lakukan diskusi mengenai apa
yang akan atau sedang digambar. Ajukan pertanyaan sekitar sebe-
rapa banyak jenis buah yang sudah dikenal, baik yang boleh mau-
pun yang tidak boleh dimakan. Mengobrollah dengan anak yang se-
dang menggambar mengenai beragam rasa buah, manfaatnya bagi
kesehatan, vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya. Apa-
kah mereka sudah pernah melihat atau bahkan memakannya. Hal-
hal seperti ini akan merangsang rasa ingin tahu mereka dan kegiatan
menggambar menjadi lebih menyenangkan.
Latihlah keterampilan dengan menggambar bentuk yang seder-
hana dulu. Bentuk dasar buah-buahan sangat cocok untuk ini. Ben-
tuk dasar buah yang beragam, dari bentuk bulat, bulat memanjang,
hingga panjang melengkung, atau bahkan berkelok-kelok. Begitu
juga struktur kulitnya yang licin mengilap, berpori-pori halus, ber-
bulu, berambut, berduri, dan bersisik, sangat menantang sebagai ba-
han latihan.
Dari sini kita juga dapat mengajarkan bentuk dasar geometri, dari
garis lengkung membentuk kurva teratur, seperti lingkaran penuh,
bulat telur, lonjong, elips, dan lain-lain. Dengan memberi penjelasan
tentang sumber dan arah datang cahaya terhadap objek gambar, ten-
tukan bidang terang dan gelap yang terjadi. Buatlah gradasi terang-
gelap pada bentuk yang telah dibuat sehingga berkesan timbul.
Untuk permukaan buah yang licin, maka efek kilauan cahaya dapat
dibuat dengan bantuan karet penghapus. Menyenangkan sekali bila
gambar yang dihasilkan tampak serupa seperti benda yang ada di
hadapan kita.
Bandingkan cara Anda menggambar buah dengan cara yang diper-
lihatkan dalam buku ini. Berikan cara yang termudah kepada anak-
anak. Bila panduan dalam buku ini cukup baik, maka pedoman selan-
jutnya dapat digunakan sebagai panduan dasar menggambar buah.
Cobalah berlatih dengan bentuk lingkaran kecil sebagai bentuk dasar.
Gambarlah buah ceri dan lenca, atau bentuk bulat lonjong seperti
pada buah jamblang, belinjo, atau anggur. Ingat dan ikuti tahapan
http://facebook.com/indonesiapustaka

awal seperti pada saat membuat sketsa. Ulangi bentuk dasar hingga
lancar.

59
Buatlah beberapa buah lingkaran kecil yang baik tanpa bantuan
jangka maupun penghapus, ulangi berkali-kali hingga cukup mahir.
Jangan menekan pensil terlalu keras, lakukan dengan ringan. Tandai ba-
gian yang gelap dengan mengarsir menggunakan pensil juga dengan
tekanan ringan. Bila ingin lebih gelap, maka lakukan pengulangan
arsir pada bagian itu. Bila arsir dianggap sudah cukup, lalu gunakan
ujung kertas gulung untuk menyebar dan membuat gradasi warna
hitam. Hapus garis bantu atau garis yang tidak dibutuhkan lagi,
pertegas garis yang dibutuhkan.
Berikutnya cobalah untuk menggambar bentuk bulat telur dan
buah dengan bentuk dasar bulat telur atau lonjong. Untuk membantu
menentukan kemiringan buah, gunakan garis bantu yang disesuaikan
dengan kemiringan buah contoh. Latihlah mengatur tekanan pensil
untuk menghasilkan efek timbul pada gambar. Warna lebih gelap
diberikan pada daerah lengkung ke dalam seperti pada buah jeruk,
atau untuk memberi kesan jarak pada contoh gambar buah lemon.
Usahakan jangan menggunakan karet penghapus untuk bagian yang
http://facebook.com/indonesiapustaka

terang. Aturlah gradasi warna hitam untuk menghasilkan permukaan


lengkung, manfaatkan tekstur kertas gambar untuk menghasilkan
efek tidak mengilap.

60
0
Lanjutkan dengan jenis buah lain dengan tingkat kesulitan yang le-
bih besar lagi. Cobalah menggambar beberapa jenis buah dengan per-
mukaan kulit yang licin mengilat. Gradasi warna hitam yang lembut
akan memberi kesan tidak mengilat, seperti tampak pada gambar
buah mangga, lemon, dan jeruk manis. Sedangkan efek mengilat da-
pat diperoleh dengan menghapus daerah yang sudah berwarna ge-
lap. Gunakan karet penghapus untuk memberikan kesan mengilap
http://facebook.com/indonesiapustaka

pada kulit buah. Sebelum menggunakannya, karet penghapus ha-


rus dibersihkan dulu dari sisa-sisa grafit pensil yang menempel. Per-
hatikan arah gerak karet penghapus, sesuaikan dengan bentuk ki-
lauan pada buah contoh. Perhatikan bentuk lengkungan garis tepi
buah supaya efek kilauan tampak wajar.

61
Berlatihlah terus menggambar berbagai bentuk buah dengan
http://facebook.com/indonesiapustaka

menggunakan contoh buah yang ada di lingkungan sekitar kita. Ha-


silkan beragam gradasi warna hitam untuk meniru jenis struktur kulit
buah, serta membentuk lipatan, kerut, maupun gelembung. Usahakan
menggambar semirip mungkin dengan bentuk dan struktur buah se-
benarnya.

62
2
Kulit buah mempunyai tekstur yang beragam. Ambilah beberapa je-
nis yang mewakili jenis kulit tertentu untuk digunakan sebagai contoh
latihan menggambar. Buah-buahan seperti buah srikaya, salak, pace,
nona, nanas, rambutan, durian, nangka, dan buah sejenisnya sangat
menantang untuk digambar. Kembangkanlah kreativitas dengan ber-
bagai jenis buah di daerahmu. Selain bisa lebih mengerti cara meng-
asah keterampilan seni lukis, juga bisa menambah pengetahuan ten-
tang keragaman jenis buah-buahan.
Biasakan untuk tidak sering menggunakan karet penghapus keti-
ka menggambar dengan pensil. Saat membuat sketsa, tekanan pensil
ringan saja, sehingga bila terjadi kesalahan tidak perlu menghapus-
nya. Lanjutkan saja dengan menimpa gambar yang salah dengan
yang baru. Apabila kesalahan terjadi pada saat gambar sudah terlalu
hitam, tidak perlu dihapus. Sebaiknya pindahlah ke bagian kertas
yang masih kosong untuk menggambar ulang. Gambar-gambar yang
http://facebook.com/indonesiapustaka

salah dapat dijadikan sebagai catatan dan contoh untuk tidak meng-
ulanginya lagi. Kumpulan sketsa yang salah tadi juga bermanfaat
sebagai rekaman pengalaman terdahulu. Dengan membandingkan
hasil awal dan hasil terakhir, maka akan nyata kemajuan atau per-
kembangan yang terjadi.

63
http://facebook.com/indonesiapustaka

4
64
Pola tekstur kulit buah memiliki keseragaman. Meskipun tidak
perlu menggambar pola yang ada secara sangat detail satu per satu,
tetapi ada baik mengenal pola-pola ini dari dekat. Dengan mengerti
pola unit-unit kecil itu, maka saat membentuknya secara massal akan
lebih mudah.
Perhatikan pola kulit buah srikaya yang dominan persegi meng-
gembung, tentu tidak sulit untuk menggambar polanya. Begitu juga
dengan kulit nanas yang tampak rumit, ternyata polanya teratur de-
ngan bentuk dasar segi empat juga. Sedangkan kulit salak memiliki
pola dasar bangun datar belah ketupat, dengan warna semakin gelap
ke ujung atasnya. Buah mengkudu atau pace dengan campuran
pola segi lima dan segi enam dengan bagian tengah memiliki pola
segi lima bekas melekat bunga-bunganya. Kulit buah nona, yang
satu keluarga dengan buah sirsak, memiliki pola yang unik. Dengan
mengenal pola-pola yang teratur dari setiap jenis buah, maka meng-
gambarnya menjadi lebih mudah.
http://facebook.com/indonesiapustaka

Untuk menggambar buah-buah lain yang kulitnya terlihat ru-


mit, yang perlu dilakukan adalah mempelajari terlebih dahulu ben-
tuk dasar kulit tersebut. Perhatikan bentuk keseragaman atau pola
teraturnya, lalu sederhanakan untuk menirunya dengan baik. Terap-
kan pola tersebut ke dalam sketsa yang telah kita buat dan lengkapi

65
dengan arsir bayang-bayang keseluruhan. Setelah tampak benar
maka selesaikan lukisan buah dengan mengatur gradasi warna hi-
tam. Pada gambar buah stroberi, pola letak biji-bijinya teratur dan
membentuk cekungan pada permukaan kulit buah. Oleh karena itu
bayang-bayang diberikan pada bagian atas setiap cekungan, keba-
likan dari letak bayang-bayang buah di bagian bawah, karena bentuk
buah yang cembung.

Sama halnya ketika menggambar nanas. Selain permukaan


kulitnya terlihat rumit, juga terdapat dedaunan di bagian atas buah.
Untuk itu sebelum menggambarnya kita perlu memperhatikan dan
mempelajari keteraturan pola baik dari permukaan kulit maupun
pola dedaunan di atasnya. Setelah itu tetapkan pola dasar kulit buah,
yaitu dua kelompok garis sejajar saling menyilang dan melengkung
http://facebook.com/indonesiapustaka

mengikuti lengkungan buah. Kemudian isilah setiap segi empat


yang terbentuk dengan pola seperti pada gambar buah sebelumnya,
sambil memberikan tekanan yang lebih pada bagian yang gelap.
Pertimbangkan bayang-bayang buah secara keseluruhan yang meng-
hasilkan efek cembung pada setiap buah nanas.

66
Dedaunan dibentuk dengan pola segi tiga runcing agak meleng-
kung, pendek di bagian tengah dan semakin panjang pada bagian
keliling. Isilah bagian bayang-bayang pada bagian pangkal dan di
antara dedaunan sehingga memberi kesan jarak terhadap sesamanya.
Beberapa jenis buah memiliki bagian dalam yang indah dilihat. Co-
balah untuk mencari dan menggambarnya dari sudut pandang yang
baik. Dengan meletakkan posisi secara tepat, maka bagian dalam
buah terlihat lebih timbul dan indah dilihat.

Pertegas batas antara kulit dan isi buah dengan membuat gradasi
bayang-bayang terang-gelap yang cukup kontras. Berikan aksen pu-
tih untuk pantulan cahaya pada bagian buah yang basah.
http://facebook.com/indonesiapustaka

Selanjutnya dapat dilakukan latihan mengikuti tahapan yang re-


latif sederhana untuk menghasilkan gambar atau lukisan yang baik.
Gunakan berbagai jenis buah yang mudah diperoleh di daerah
sekeliling kita.

67
http://facebook.com/indonesiapustaka

8
68
http://facebook.com/indonesiapustaka

69
http://facebook.com/indonesiapustaka

0
70
http://facebook.com/indonesiapustaka

71
http://facebook.com/indonesiapustaka

2
72
http://facebook.com/indonesiapustaka

73
http://facebook.com/indonesiapustaka

4
74
http://facebook.com/indonesiapustaka

75
http://facebook.com/indonesiapustaka

6
76
Untuk lebih terampil menggambar buah-buahan, sebaiknya coba-
lah menggambar buah yang masih berada pada tangkai pohon. Hal
ini sangat mengasyikkan karena butuh pemilihan waktu yang tepat
untuk memperoleh ukuran buah dan dedaunan yang cocok serta ca-
haya yang menyinarinya. Selanjutnya kita dapat mengikuti beberapa
ilustrasi yang menggambarkan beberapa jenis buah yang masih ber-
gantung pada tangkai pohon.
Langkah pertama, yang terpenting perhatikan garis-garis utama
pembentuk rangkaian ranting, buah, dan dedaunan. Ikuti bentuk-ben-
tuk yang lebih kecil dengan mengacu pada garis utama tadi sampai
terbentuk sketsa keseluruhan. Langkah kedua, tempatkan arsir ba-
yang-bayang sehingga terlihat kesan timbul. Amati dan perbaiki bila
gambar terlihat ganjil baik dari segi bentuk maupun proporsi. Lang-
kah ketiga, isi bagian yang berwarna terang dengan arsir tipis serta
arsir tebal untuk daerah warna gelap dan bayang-bayang. Langkah
keempat, perhalus arsir sehingga kesan kedalaman semakin jelas,
dan mempertajam batas antarbagian di beberapa tempat untuk me-
ningkatkan kontras.
http://facebook.com/indonesiapustaka

77
Perlu diperhatikan bahwa untuk memberi kesan buah dan de-
daunan memiliki warna, maka pemberian arsir hitam menyeluruh
boleh diberikan dengan merata dan tipis saja. Tingkat gradasi warna
hitam harus cukup lebar untuk memberi efek kedalaman yang baik.
Perhatikan bahwa pada saat menggambar buah jeruk jangan sampai
efek mengilap membuat jeruk terlihat licin secara keseluruhan.

Buah kluwih satu keluarga dengan sukun, nangka, dan cempedak.


Pola kulit buah-buah ini memiliki kemiripan, karena bentuk polanya
sangat kecil sehingga tampak seperti lingkaran-lingkaran halus de-
ngan titik di tengahnya. Untuk itu tidak perlu menggambarnya se-
http://facebook.com/indonesiapustaka

cara detail, cukup menggambar sedikit pola yang jelas di bagian


yang paling terang. Sedangkan pada permukaan yang lainnya cukup
dengan garis-garis pendek halus di bagian agak gelap, dan dengan
tekanan yang lebih di bagian bayang-bayang supaya garis lebih
nyata.

78
8
Cabai, yang memiliki kerutan atau permukaan bergelombang
menyerupai permukaan dedaunannya, bisa membuat kesulitan saat
membedakan antara gambar daun dan buah. Untuk mencegah hal
ini, maka harus diberikan penegasan bentuk dan memberikan gra-
dasi yang lebih halus. Meskipun teknik pengarsiran bayang-bayang
pada tahap ketiga terlihat sama pada keduanya, tetapi pada tahap
akhir bagian buah dilakukan penghalusan gradasi lebih halus dengan
gulungan kertas berbentuk pensil. Untuk memberikan efek mengilap
pada bagian terang, perlu menggunakan ujung karet penghapus
yang lancip.
Pengalaman menggambar buah-buahan per jenis secara individu,
http://facebook.com/indonesiapustaka

juga detail kulit buah yang teratur bahkan unik, secara bertahap telah
sangat menolong mengingat buah itu secara lebih baik. Sekarang
atur dan susunlah beberapa jenis buah sehingga membentuk kom-
posisi yang baik untuk digambar. Untuk sementara abaikan dahulu
pengetahuan mengenai komposisi. Yang penting, tatalah buah-buah-

79
an yang ada sehingga telihat baik dan enak dipandang diri sendiri.
Saat ini jangan perhatikan pendapat orang lain mengenai komposisi,
percayakan pada diri sendiri dulu. Lukislah berbagai komposisi dari
beragam jenis buah. Perhatikan dan tempatkan bayang-bayang pada
bagian bawah setiap buah untuk membentuk alasnya, sehingga
buah-buahan tidak tampak seperti melayang di udara. Nikmatilah pe-
kerjaan melukis ini dan nilailah hasil kerja keras Anda, tanpa harus
merobek hasilnya bila kurang memuaskan. Simpanlah sebagai bahan
perbandingan nanti.
http://facebook.com/indonesiapustaka

80
0
http://facebook.com/indonesiapustaka

81
l Tumbuhan
Perhatikan bahwa tumbuhan atau pohon mempunyai bentuk tiga di-
mensi, dengan struktur yang tidak datar atau rata. Pohon terdiri atas
banyak cabang yang mengelilingi tangkainya dan menyebar ke segala
arah. Bila disederhanakan, bentuk dasarnya dapat disamakan dengan
bentuk permen yang bulat atau kerucut dengan pegangannya, seba-
gaimana pohon yang dipangkas sebagai tanaman hias. Bentuk tiga
dimensi demikian akan memudahkan untuk melihat bayang-bayang,
bagian terang di sisi atas dan bagian bayang-bayang di sisi bawah,
dan agak ke kiri atau ke kanan bergantung letak sumber cahaya. De-
mikian pula dengan bayang-bayang pada bagian tangkainya. Jadi pa-
da waktu menggambar pohon atau tumbuhan lainnya, sebaiknya ba-
yangkan bentuk sederhananya dahulu, sehingga memudahkan saat
menetapkan bayang-bayangnya.

Mengumpulkan banyak foto tumbuhan akan memberikan banyak


informasi yang dapat dipelajari mengenai bentuk dan tekstur tum-
buhan. Amati dan pelajari bentuk umum beberapa kelompok atau
jenis tumbuhan yang khas. Perhatikan juga bayang-bayang yang ter-
bentuk dari suatu kelompok tumbuhan tertentu. Mulailah dari tum-
buhan dengan bentuk yang mudah digambar dan indah atau enak
dipandang. Bentuk pohon yang umumnya tidak simetris bisa menyu-
litkan saat digambar, tetapi anggaplah ini sebagai tantangan tersen-
diri untuk menghasilkan gambar yang indah dilihat.
Menggambar tumbuhan yang berada di alam bebas, berarti
menggambarnya dengan ukuran yang relatif kecil. Sebagaimana ke-
http://facebook.com/indonesiapustaka

tika melukis pemandangan, maka tumbuhan tidak perlu digambar


secara mendetail. Jadi sebaiknya perhatian utama ditujukan pada
bentuk batang dan cabang-cabangnya yang dapat memperlihatkan
ciri dari suatu kelompok tumbuhan tertentu, serta pola dedaunan
secara keseluruhan. Tetapi bila ingin memperjelas suatu jenis pohon

82
tertentu, maka perlu menambahkan beberapa detail khas tumbuhan
bersangkutan.
Guna mempermudah menggambar tumbuhan, maka sebaiknya
kelompokkan dahulu berdasarkan kesamaan bentuknya. Pertama pe-
lajari bentuk umum tumbuhan tersebut dan perhatikan perbedaan
utamanya dengan kelompok jenis tumbuhan yang lain. Walaupun
yang terlihat umumnya adalah dedaunan pada bagian terluar, tetapi
pertimbangkan juga pola dan struktur batang, dahan, dan ranting
yang membentuk tumbuhan tersebut. Tidak semua tumbuhan memi-
liki dedaunan yang rapat dan rimbun, banyak jenis tumbuhan yang
dedaunannya renggang, jarang, atau mengelompok pada daerah ter-
tentu. Dengan demikian membentuk celah atau bagian yang kosong,
sehingga dahan dan rantingnya terlihat.

Menggambar tumbuhan tidak terlalu sulit. Buatlah sketsa tum-


buhan secara menyeluruh sambil memperhatikan bentuk keseluruhan
yang khas, bentuk batang maupun ranting dan percabangannya, ser-
ta bentuk kerimbunan dedaunannya.
1. Mulailah dengan menggambar bentuk keseluruhan tumbuhan
dengan terlebih dahulu membatasi bagian terluarnya
2. Tentukan batang utama pembentuk pohon, lalu ikuti bentuk
percabangannya bila ada yang memperlihatkan ciri khas tum-
buhan tersebut
3. Berikan bayang-bayang pada semua bagian dedaunan, dan be-
rikan bayang-bayang yang lebih gelap dan lebih terang pada ba-
gian tertentu sehingga tampak kesan timbul. Berikan tekanan
http://facebook.com/indonesiapustaka

pada daerah gelap batang sehingga batang dan ranting tidak


terkesan rata.
4. Untuk memperlihatkan pola daun yang lebih kecil, cukup de-
ngan memberikan bentuk pola daun di beberapa bagian terang
dedaunan. Sebagai sentuhan akhir, gunakan pensil yang lebih

83
runcing untuk memberikan garis-garis pendek dengan tekanan
berbeda pada dedaunannya.
http://facebook.com/indonesiapustaka

84
4
http://facebook.com/indonesiapustaka

85
Perhatikan bentuk tumbuhan secara keseluruhan, lalu tirulah apa
adanya, dengan demikian otak kita akan menilainya tampak wajar. Un-
tuk memberikan kesan kosong pada kerimbunan dedaunan, warna
pada bagian celah atau kosong tadi harus sama dengan warna latar
belakang. Sedangkan pada bagian dedaunan diberikan perbedaan
terang-gelap sesuai dimensi keseluruhan tumbuhan. Dedaunan yang
terletak agak ke dalam atau di bagian belakang diberi warna lebih
gelap lagi sehingga memberi kesan ada perbedaan jarak.
http://facebook.com/indonesiapustaka

86
6
Pada tahap akhir, berilah aksen tekstur guna mempertegas pola
dedaunan pada beberapa bagian terutama di bagian yang terang.
Jangan membuatnya sebagai kumpulan dedaunan yang tidak teratur
atau acak. Periksa dan analisis gambar yang dihasilkan sambil mem-
perbaiki bagian-bagian yang tampak kurang wajar.
Tumbuhan yang berada lebih dekat atau yang biasanya berada
dalam suatu ruangan akan terlihat lebih besar dan lebih terlihat ciri-
ciri khususnya. Berarti bisa terlihat perbedaannya dari jenis-jenis tum-
buhan lainnya. Menggambar dari jarak dekat berarti melihat lebih
jelas, sehingga perlu usaha untuk mengenal ciri-ciri tumbuhan lebih
banyak. Meskipun demikian tidak perlu seperti seorang ahli botani.
Perhatikan dan amati ukuran relatif daun terhadap tumbuhan ke-
seluruhan. Beberapa jenis tumbuhan tertentu memiliki bentuk daun
dan tangkai yang sangat khas. Begitu juga dengan tata letak dan ke-
rimbunan daun pada tumbuhan. Semua hal ini akan memperjelas
gambaran tumbuhan yang dimaksud, sehingga yang melihatnya
akan mengerti dan memahami maksud si pelukis.
http://facebook.com/indonesiapustaka

87
http://facebook.com/indonesiapustaka

Perhatikan: bentuk dan tulang daun yang digambar dengan ciri


khas, akan membedakannya dengan pohon kelapa.

88
8
http://facebook.com/indonesiapustaka

Perhatikan: bentuk daun menjari dan tangkai daun yang panjang


memperlihatkan ciri khas pohon pepaya. Setiap daunnya tidak perlu
digambar dengan tepat. Daun yang tampak bagian bawahnya diberi

89
bayang-bayang sehingga memperlihatkan efek jarak atau kedalaman.
Secara keseluruhan kelompok daun terlihat membulat.
Bila hanya melihat gambarnya, perbedaan tumbuhan atau pohon
yang ditanam di alam bebas dan yang ditanam sebagai bonsai sangat
sedikit. Kadang terlihat jelas, tetapi lebih sering sulit membedakan
pohon alami dan bonsai, terutama dalam bentuk gambar pensil. Un-
tuk melukiskan tanaman bonsai sehingga terlihat berbeda dengan
tumbuhan besar di alam bebas, perlu memperhatikan seni dan gaya
tanaman bonsai itu sendiri. Selain itu cobalah untuk ikut menggam-
barkan wadahnya pada bagian bawah tanaman, sehingga memperje-
las kecilnya tumbuhan yang dimaksud gambar tersebut.
http://facebook.com/indonesiapustaka

90
0
http://facebook.com/indonesiapustaka

91
Tumbuhan kaktus yang memiliki ciri khas berdaun tebal dan be-
berapa di antaranya memiliki duri-duri yang keras dan tajam, juga
sangat menantang untuk digambar dengan baik. Ingatlah untuk
tidak selalu menggambar dengan terlalu tepat sampai-sampai bisa
menghilangkan kesenangan dan keindahan melukis. Lukisan tidak
perlu sama benar dengan contoh tumbuhan yang dipakai, yang lebih
penting adalah kewajaran dan alamiah.
http://facebook.com/indonesiapustaka

92
2
Bentuk daun yang berbeda-beda akan terlihat seperti banyak jenis
tumbuhan meskipun sebenarnya hanya satu jenis tumbuhan palem.

Asahlah keterampilan menggambar dengan menggunakan tum-


buhan hias dengan bentuk daun yang bervariasi.
http://facebook.com/indonesiapustaka

93
Tumbuhan yang tidak memiliki hijau daun ini memiliki bentuk-
bentuk yang indah dan bagus untuk dipakai sebagai contoh latihan
menggambar. Menggambar bentuk jamur yang unik dan khas dapat
melatih mempertajam imajinasi akan bentuk dan ruang.
http://facebook.com/indonesiapustaka

94
4
Daftar Pustaka

Moranz, John. Mastery of Drawing. Richard S Smith Publ. Inc. New York (1950)
410 hlm.
Beberapa situs internet yang menyediakan pelajaran menggambar, membuat
sketsa, serta melukis secara gratis maupun komersial:
http://www.learn-to-draw.com
www.ArtGraphica.net
www.ConceptArt.org
http://figure-drawings.com/How-to-Draw-Proportions.html
http://www.geocities.com/Hollywood/Studio/9830/drawing/draw.htm
http://www.portrait-artist.org/
Beberapa situs internet yang menyediakan banyak informasi dan foto me-
ngenai hewan dan tumbuhan:
* www.animaldiversity.ummz.umich.edu.
Situs edukasi beragam hewan.
* http://plants.usda.gov/
National Database. Departemen Agrikultur Amerika Serikat yang
menyediakan informasi dan database tentang tumbuhan. Disertai
peta dan banyak foto.
* http://www.flowerbase.com/
Flowerbase. Suatu database yang menawarkan lebih dari 7.000 gam-
bar bunga dan tanaman.
* http://www.ucmp.berkeley.edu/plants/plantae.html
Introduction to the Plantae. Informasi yang disediakan oleh The
University of California at Berkeley Museum of Paleontology mengenai
tumbuhan.
* http://www.birdcare.com/birdon/
Bird On! Situs komersil ini menyediakan panduan mengenal unggas,
termasuk profil, gambar, dan kamus unggas.
* http://www.austmus.gov.au/fishes/
Australian Museum Fish Site. Situs ini banyak menyediakan informasi
mengenai ikan termasuk foto dan video.
* http://www.insecta.com/
Class: insecta. Banyak sekali informasi mengenai berbagai jenis
serangga yang disediakan oleh Museum Serangga Spencer pada
University of British Columbia.
* http://www.ucmp.berkeley.edu/mammal/mammal.html
http://facebook.com/indonesiapustaka

Phylogeny of the Mammals. Situs yang menyediakan banyak informasi


mengenai mamalia, termasuk fosilnya.
* http://nmml.afsc.noaa.gov/education/
The National Marine Mammal Laboratory’s Education Website
* http://elib.cs.berkeley.edu/aw/
AmphibiaWeb. Merupakan sumber data yang bagus untuk biologi
dan konservasi amfibi, disertai foto-foto yang bagus.

95
http://facebook.com/indonesiapustaka

6
96
Tentang
Penulis

I an Wongkar lahir pada 1959, menetap di Jakarta hing-


ga menyelesaikan Perguruan Tinggi. Beberapa tahun ia
mengajar di Universitas Cenderawasih, Manokwari, Papua.
Sementara itu, sejak 1990 hingga 2006 ia mengajar di SMP
dan SMA di Jakarta. Saat ini aktif mengajar lukis untuk
anak-anak dan orang tua dengan beragam media lukis.
Bersama beberapa rekan pelukis nasional ikut pa-
meran lukisan di Jakarta dan sekitarnya sejak 2004, saat
ini ia sedang menyusun beberapa buku pelajaran melukis
dengan media pensil warna, krayon, cat akrilik, dan cat mi-
nyak. Kini, ia bertempat tinggal di Ciledug-Tangerang.

P atricia Linkan lahir pada 1992 dan hingga saat ini ber-
tempat tinggal di daerah Ciledug-Tangerang. Masih
mengikuti pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas,
ia menjadi pengajar anak-anak prasekolah pada sebuah
sekolah swasta.
Bersama Ian Wongkar, ia sedang menyusun beberapa
buku pelajaran melukis dengan media pensil warna, kra-
http://facebook.com/indonesiapustaka

yon, cat akrilik, dan cat minyak.

97
 


 



http://facebook.com/indonesiapustaka

 


Anda mungkin juga menyukai