yang Seksi
PRESS
1
Nikmati Malammu yang Seksi
Penulis:
Miswari
Layout:
Yazid Qulbuddin
Desain Cover:
Muhammad Halim
Cet. I:
September, 2011
Penerbit:
ISBN:
978-602-99420-1-9
2
Kata Pengantar
Literatur dalam maknanya yang luas adalah segala macam karya tulis.
Selanjutnya semakin hari berbagai macam karya tulis diberikan pembagian
tersendiri. Setiap karya tulis diteliti lalu diberikan ruangnya masing-masing.
Dua pembagian besar adalah kategori karya ilmiah dan fiksi. Fiksi lalu
dikategorikan dalam bentuk novel, cerita pendek, puisi dan lainnya. Karya
ilmiah adalah karya yang berdasarkan laporan faktual yang mencamtumkan
kutipan-kutiban bertanggungjawab.
Pengelompokan ini mambantu para pembaca dan peneliti untuk
mudah menemukan pembagian kelompok literasi yang mereka butuhkan.
Namun seringkali pengelompokan ini membingungkan mereka yang baru
melangkahkan kaki di dunia penulisan. Banyak penulis pemula terlebih
dahulu memikirkan karya yang akan dia tulis akan masuk kelompok mana.
Hal ini sering mengendurkan semangat calon penulis sehingga sering
membuat ide dan gagasan besar mereka terkubur dalam kebingungan.
Padahal pengelompokan itu tidaklah terlalu baik, bahkan di
perpustakaan besar sekalipun mereka sering keliru mengelompokkan literasi-
literasi. Ambil contoh karya Annemarie Shimmel yang berjudul
“Menyingkap yang Tersembunyi”, jelas-jelas karya itu adalah tulisan ilmiah
yang mengkaji tentang puisi-puisi para mistikus muslim abad pertengahan,
namun kita hanya bias menemukannya pad arak buku fiksi. Kemudia kita
menemukan karya-karya Friedrick Nietzsche, “Zarathustra‟‟ di ruang
Filsafat. Padahal bentuk tulisan itu adalah fiksi yang harus diletakan bersama
buku-buku novel.
Kalau memang ingin memberikan kategori yang ketat pada setiap
literasi, seharusnya yang perlu diperhatikan adalah model karyanya, bukan isi
yang dibahas di dalamnya.
Sarjana Kesusastraan telah berhasil melaporkan latar belakang serta
penulisan ketiap karya yang digolongkan ke dalam jenis fiksi. Laporan-
laporan mereka misalnya tentang hal-hal lazim dalam sebuah novel sering
memudahkan calon novelis menggerakkan tangan karena telah menemukan
panduan yang baik. Namun seringkali pula laporan-laporan sarjana itu
dijadikan pedoman wajib dimana bila tidak memenuhi laporan tadi tidak
dianggap bagian dari kategori tertentu. Misalnya novel mengandung plot,
tokoh, setting dan sebagainya. Bila salah satu dari kriteria novel itu tidak
terpenuhi maka segera sebuah karya dicampakkan dari rak novel.
3
Kita harus memahami dan menerima bahwa laporan para sarjana itu
adalah laporan atas karakter karya-karya di masa sebelum mereka
melaporkannya. Laporan-laporan itu tidak boleh dijadikan standar atas suatu
karya. Penulis karya yang mereka teliti itu tidak mengikuti aturan-aturan
apapun. Mereka hanya menulis dan menulis. Namun selanjutnya sarjana
sastra itulah yang memberi nama simbol dan istilah seperti setting, plot,
karakter dan lainnya.
Seperti ingin menjadi seorang filsuf dosen atau sarjana Filsafat bukan
guru yang baik, menjadi sastrawa dosen dan sarjana Sastra juga bukanlah
guru yang baik. Guru yang baik bagi filsuf dan sastrawan adalah alam.
Keduanya adalah otrang yang paling peka terhadap alam dan manusia.
Kepekaan seorang filsuf diekspresikan dalam karya tulis yang
mendetail dan rumit, sementara seorang sastrawan mengekspresikannya
dalam karya tulis yang indah dan menyentuh.
Buku yang ada di tangan anda saat ini adalah laporan dari sebuah
kepekaan atas realitas yang diamati dan dialami penulisnya. Meskipun tak
seindah dan sebaik yang kita harapkan, setidaknya untaian-untaian di
dalamnya dapat ikut menyentu kepekaan kita. Harapan kami adalah kepekaan
itu dapat pembaca ekspresikan dalam karya-karya nyata yang positif.
4
Daftar Isi
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Taman Para Pecinta 1
Aforisme 5
Datang, Kasih dan Pergi 6
Masih ada Perempuan Jam 11 Malam 7
Biasa 11
Puasa Tukang Bergadang 15
Aku Punya Seperti itu 18
"Apa yang Tersisa Bagiku" 19
Mimpi tentang Terbang 21
Ketua 25
penyembah kaki-kaki 26
Aku, Dewa Matahari dan Mimpi Seekor Bayi Elang 29
Aku 32
Kamu Segalanya Bagiku 35
Katakan Begini 36
Kau Inspirasi Cinta Sejati 38
Cinta yang Tinggi 40
Samudera Hati 41
Daging Babi Syari'ah 43
Nikmati Malammu yang Seksi 45
For Your Eyes Only 47
Engkaulah Rembulanku, Terangi Rumah Gulitaku 49
Ya Allah Mudahkan Jalan Hamba 51
kemana-mana suka-suka berdua-dua 52
Mati sebagai Syuhada atau Hidup di Dalam Perut Babi 53
Biar Bait-bait Indah Kembali 54
Abu tidak Menulis Lagi? 56
Perempuan Mencintai seperti Tuhan 57
Hidup adalah Bermain Rasa 58
Minang 60
Biarkan kenangan pergi 63
Cinta bukan Bunga 64
Kukira itu bukan Tuhan 65
Kota Tua 66
5
Dalam Sedu-sedan Ingat Dirimu 68
Jam malam 69
Aku tidak Ingin Menjadi Manusia 70
Karena tak Ada Lagi Wajahmu 71
Sekarung Tepung untuk Nabi 72
Tidak Ada Pohon Lagi 73
Sebatang Pohon, Untukmu! 74
Cinta Biasa 75
Sepi Sendiri 76
Kau lihat bintang-bintang yang indah bila malam cerah? 77
Cinta Bedebah 78
Si Manis dan Susu Kental Manis 79
Cermatilah Tempat Jatuhnya Airmatamu, Disanalah Harta karunmu 80
Bingung 82
Mata 83
Menolehlah Sekali Lagi 84
Malam Ini Tak ada Puisi 86
Rusak Peradaban... 87
Darah Menyimpan Gairah 88
Wanita, Siapa Peduli! 89
Cintaku Emas Murni 91
Kita Wayang, Mereka Dalang 92
Malam Ini Tak Ada Bintang 93
Seniman yang Malang 94
Tanah Jeumpa 95
Kaplat 96
Sampai Bertanduk Kepala Kucing 97
Semua yang Kumiliki 98
Sabang: Begitu Sejuk, Begitu Damai 100
Menjelang Berbuka 101
Pada Senja di Tamiang 103
Celaka 104
Juli 105
Dualitas Tidak Ada 106
Dijajah 107
Taman Bintang 108
Semarak Kuning 109
6
Taman Para Pecinta
Maka aku duduk termenung, memikirkan tentang hati yang terbuat dari
lempung. Bagaimana bisa ada Tuhan di dalam tanah yang hina-dina ini.
Kalau bukan karena Tuhan yang turun ke dalam hati
Pasti karena hati yang naik ke tempat yang Tinggi.
***
Alam, dengan segala keindahannya, dia polos
Manusia, sesuatu yang ganas
Celakalah manusia yang merusakkan alam.
Maka kemuliaan bagi yang memakmurkannya
***
Jiwa yang kaya memandang dunia sebagai persinggahan saja
Jiwa yang papa melihat dunia sebagai segalanya
Jiwa yang kaya menyambut kematian dengan suka cita
Jiwa yang papa mencurahkan segenap tenaga menghindarinya
***
Kematian seorang yang mulia ditangisi mawar dan sejuta makhluk bumi
lainnya
Disambut gembira para malaikat dan sejuta makhluk langit
Kematian seorang perusak adalah berita gembira bagi tetumbuhan obat dan
sejuta tumbuhan hutan
Disesali kehadirannya oleh sejuta makhluk langit
***
Hanya yang turut bangun pada pagi hari
berkeringat di siang hari karena penat bekerja
dan pulang sore hari yang patut merenungkan indahnya rembulan pada
malam hari
Hanya mereka yang layak larut bersama indahnya irama kehidupan.
Selain itu adalah benalu bagi semesta.
***
Bagaimana pentingnya pemikiran dalam agama?
Seperti ikan yang harus terus bergerak.
7
Sedikit saja berhenti, dia mati
Dapat disantap tanpa disenbelih
Itulah Islam kini
***
Cinta pada Tuhan adalah cinta yang aneh
Bukan untuk dipertanyakan, tapi untuk dipatuhi
***
Nusantara, Sejuta candi
Tak ada satu jiwa Brahmanapun di sana
Biarkan garuda lambang negara
Tak satu jiwa pun dirasukinya
Islam adalah isi, bukan bentuk
***
Allah tidak pernah mempertanyakan banyaknya ibadahmu
Allah hanya menilai kualitas dan kontinyuitas ibadahmu
***
Sebanyak apapun dosamu, sebesar apapun maksiat yang kaulakukan
Tidak ada apa-apanya dibandingkan rahmat dan ampunan Allah yang tidak
ada batas
***
Allah, karena kecintaannya dan kepercayaannya yang terlalu besar bai
manusia mengutuskannya ke muka bumi.
Manusia, karena ketololan dan kebiadabannya mengkhianati cinta dan
kepercayaan.
***
Meski kebenaran hanya ada ketika Tuhan sendiri turun menafsirkan Al-
Qur'an
namun setidaknya filsuf mampu menentramkan untuk sejenak hati yang
menggejolak karena 'apa', 'bagaimana' dan 'ke mana'.
***
Usahakan manusia-manusia mulia saja yang tercipta karena bila ingin
menjadi tinggi kau harus dilihat dari kacamata-kacamata kemuliaan
manusia-manusia adalah cermin pribadimu dari merekalah kamu dinilai.
***
Salah satu usaha mencapai derajat Muttaqin adalah berpuasa dengan
melibatkan seluruh anggota tubuh.
Tiga kebaikan diperoleh oleh Muttaqin yaitu husnul khatimah, kelapangan di
Barzakh dan kemenangan saat berbangkit.
***
Tak perlu bersusah payah mengejar dunia untuk mencari bahagia
Nyalakan cahaya hati dan reguk kebahhagiaan sejati
8
***
Bila tidak tinggal puasa, tiap malam tarawih dan tidak melakukan dosa besar
selama Ramadhan
Juga kamu telah membayar zakit fitra, telah shalat Hari Raya dan telah saling
bermaaf-maafan dengan siapa saja yang pernah kamu kenal, maka bersiaplah
memasuki surga.
***
Berhentinya hembusan nafas
Berakhirnya detakan jantung bukan akhir segalanya
Justru sebenarnya awal dari semua
***
kebahagiaan itu ada di dalam diri, pada hati
Singgasana raja dan tikar lusuh tiada beda
Bagi sesiapa yang mampu menghidupkan hati
***
Tidak ada yang melebihkan sufi-sufi dari para filsuf selain mereka melihat
Tuhan dengan mata hati dan filosof melihatNya dengan mata pikiran dan
pikiran itu sering keliru
***
Cintai dunia dan jasad sebaik-baiknya agar ruhmu menjadi saksimu di akhirat
***
Apa itu sedekah? Hanyalah bagian dari sekian pembuktian bahwa kamu
beriman.
***
Kalau sudah cukup ilmu bolehlah berjihad untuk diri sendiri, tapi jangan
rakan . membuat hukum dalam perkara agama.
***
Hari esokmu kau tentukan hari ini
detik ini
***
Jangan kau caci bentuk sains sementara kamu buta dan tidak mampu meraba.
***
Janganlah menjadi ayam yang mencari makan dengan mengais tanah
Jadilah elang yang gagah dan mencari makan di angkasa lepas
Temukan sayapmu
Dan, kau hidup
***
Mujahid bukanlah mereka yang membenci dunia
Mujahid adalah mereka yang mencintai dunia namun rela mengorbankannya.
***
Semua yang terlihat mata kita mempunyai jiwa
9
Semua jiwa melahirkan jasad
Jiwa kitalah yang paling mulia
Dengan bukti jasad kitalah yang paling indah. 8
Kita punya kebebasan sebesar-besarnya menentukan kehendak secara bebas
merdeka
Namun kehendak kita adalah kehendak-Nya.
10
Aforisme
11
Datang, Kasih dan Pergi
Berkasih-kasih bersama
Pergi sendiri-sendiri
12
Masih ada Perempuan Jam 11 Malam
Kasihan dia.
Mana suaminya.
Mungkin dia belum bersuami.
Wajah menunjukkan usianya tidak muda lagi.
Suaminya di rumah.
Suaminya belum sampai di rumah.
Suaminya minggat.
Diusir.
Melarikan diri.
Dilempar tutup panci.
Tidur
Jam 2 pagi terbangun.
Negosiasi.
Tepat sekali.
Kok lama sekali?
Tarifnya terlalu tinggi.
Kalau tak punya uang ke kamar mandi aja.
sudah bosan.
Mungkin pacarnya.
Pacar pelacur malam tidur.
mungkin temannya.
Teman takkan mengganggu saat cari makan.
Mungkin langganan.
Tidak mungkin lama-lamaan.
Pasien baru.
Kemungkinan.
Jam tiga
Lama berfikir.
Tak menemukan jawaban.
Baiknya ke taman.
Mencari inspirasi.
Di taman.
14
Tak ada.
Ramainya orang.
Tak peduli.
Ramai gadis remaja.
Semua cantik.
Paha semuanya terlihat.
Semua cantik.
Semua bersih.
Anak orang kaya.
Pasti tidak jual diri.
Kenapa?
Karena punya uang.
Tidak menjualkan.
Pasti.
Tidak berhubungan.
Tidak juga.
Tidak tahu juga.
Nampaknya iya.
Gratis.
Gratis?
Bagi-bagi.
Tidak bagi-bagi.
Tapi kasih.
Tidak dijual.
Gratis.
Di bawah lonte.
Tepat sekali.
Tapi anak orang kaya.
Pasti berbudaya.
Jual budaya.
Gratis budaya.
Tidak diobral?
Obral terbatas.
Sembunyi-sembunyi.
Bukan obral.
Pulang.
Buka TV.
Manchaster United versus Manchaster City.
15
Menjerit bola belum masuk kotak penalti.
Diusir.
Ke Masjid.
Tahajjud.
Tertidur.
Azan.
Dibangunkan.
Pindah ke serambi.
Terbangun.
Shalat dhuha.
16
Biasa
Buat sendiri.
Buat sendiri?
Puisi.
Lebih baik.
Tidak bisa.
Coba saja.
Kalau jelek?
Bukan soal.
Bukan soal?
Yang penting otentik.
Otentik?
Otentik.
Otentik.
Asli.
Aku mencintaimu.
Benar-benar cinta.
Kan kubuatkan kau rumah.
Dari tulang rusukku.
Kuberi kau makan.
Dari buah yang pohonnya kusiram dengan keringatku.
Kuberimu minum dari cahaya mataku.
17
Kupintakan kau pakaian dari benang nadiku.
Malu sedikit.
Itu osensik.
Otentik.
Otentik.
Tidak otentik.
Murni.
Tidak murni.
Punya Orang Cina?
Orang Barat.
Timur Tengah.
Orang Barat
Malam.
Membakar.
Membakar?
Kertas-kertas.
Kedinginan?
Kepanasan.
Kepanasan?
Kehangatan.
Kehangatan?
Mereka.
Mereka?
Yang berdekap.
Bukan karena apimu.
Karena apiku!
Karena didekap.
Karena apiku.
Dekapan.
Terbakar.
Kehangatan.
Berbeda?
Beda.
Penyesalan.
Bukan cinta?
Bukan cinta.
Lebih beruntung.
18
beruntung?
Daripada dikepung
Dikepung?
Angin malam.
Kertas.
Sebagai tameng.
Angin malam.
Menipu diri.
Menjaga harga diri.
Menjaga egosentri.
Menjaga cinta.
Cinta berbatas pada ejakulasi.
Cinta tak bertepi.
Cinta tak bertepi?
Bahkan tak berkait ruang.
Ah, guyon.
Bahkan tak berurusan dengan waktu.
Bisa jatuh cinta kapan saja?
Cinta telah ada sebelum bulan, matahari dan arloji tercipta.
Kenapa baru terasa setelah berjumpa?
Saat berjumpa.
Pertama kali.
Akal mampu.
Untuk?
Merespon.
Merespon?
Merespon cinta.
Melalui nada.
Dengan getaran.
Jantung.
Berdetak.
Kencang.
Mata?
Sendu.
Darah?
Seperti aliran.
Aliran air?
Listrik.
Panas?
Cepat.
19
Kalau tak datang?
Siapa?
Cinta.
Pandangan pertama?
Pandangan pertama.
Tak akan.
Selamanya?
Selamanya.
20
Puasa Tukang Bergadang
Putra,
Tidur saja
Usah kau berpuasa
Kumelihat ini kebohongan semata
Tidur mulai matahari tiba
Bangun diakhir senja
Alasanmu sunnah namanya
21
Maria, what do you doing
Whay dont you sleeping
Wow, you are cooking
You say you wanna fasting
But how it can call fasting
You are sleeping
Don't kiding
Imposible eating in sleeping
You not fasting
You are sleeping
Stop what do you doing
Tomorrow there is no fasting
Please get sleeping
You can wake up in the morning
Get up in the morning
You can do something
That is interesting
Aa Lain lagi
Dia suka nonton tivi
Semua film tak ada yang dia lewati
Mulai dari dari drama hingga komedi
Semua dia putari
Kadang-kadang aku ingin usil sekali
Visidinya kukasih sembunyi
22
Ternyata dia simpan banyak yang lain lagi
Dia mengoleksi banyak visidi
Dia juga menyimpan dividi
Tapi kuyakin tidak ada vidio bertali
medol begitu sudah lama sakali
23
Aku Punya Seperti itu
24
"Apa yang Tersisa Bagiku"
26
Mimpi tentang Terbang
Mari kita ke sebuah tempat dimana cinta bisa kau pahami dengan seksama
29
Kawan, masihkah kau bersembunyik dibalik matahari palsu tukang bidah
Masihkahkau bersembunyi dabalik jubah penyembah berhala
Janganlahkau menyerahkan diri pada Iblis
Mari kita ke sebuah tempat dimana cinta bisa kau pahami dengan seksama
30
Ketua
31
penyembah kaki-kaki
kalau di arab sujud pada batu tapi mengaku sembah yang maha kuasa
disini mah beda
33
"sempurnakan pendidikan dan kebudayaan manusia" teriak mereka secara
serentak setiap harinya.
34
Aku, Dewa Matahari dan Mimpi Seekor Bayi Elang
Hina-dina
Dibenci
Diasingkan
Tak dihargai
Terbuang
Merana seperti bayi elang yang ditinggal mati induknya di sarang yang
teletak tinggi di bukit terjal jauh di angkasa
Tapi dia tidak menyadari setan maut akan segera bertepi kepuncak bukit
terjal itu dan segera membawa bayi elang malang itu pergi
Setiap senja tiba cintaku duduk munum kopi di atas permadani awan tebal
sembari menyaksikan indahya matahari senja
37
Aku
Inilah aku
Sang Biasa
Dengan cinta biasa
38
Mari bersamaku
Kubawa engkau ke tempat yang sederhana
Kusimpan sepimu dalam senyapku
Kemarilah
Mari bersamaku
Bahu-membahu di bawah kolong langit
Membangun rumah cinta sederhana dengan dengan kayu cendana apa adanya
Akulah bumi
Engkau air hujan
Tanpamu aku kering dan tandus
Namun biarlah, kan kutumbuhkan kaktus
Kukatakan padamu:
Lautku kering
Mataku buta
Sungaiku kuning
Kakiku lumpuh
Matahariku tak mengapi
Sayapku lumpuh
Anginku beku
Lidahku kelu
Tidak ada "aku" tak ada pula obat penawar hati yang luka
Duhai senyummu
Ibu sejatiku
Tanpamu aku ini pasir
Aku mengeluarkan butir-butir terakhirku
Aku mencintaimu
40
Kamu Segalanya Bagiku
Kusenyapkan kata-kataku
Kulenyapkan sintaksisku
Aku merenungkan kamu
41
Katakan Begini
"Duh, dia kembali" kata bumi saat matahari mulai menjalarkan sinar.
43
Kau Inspirasi Cinta Sejati
Saat aku terbangun aku melihat Sesosok mayat tergelatak di atas lantai Aku
menyadari bahwa kau telah memberikannyawamu padakuTak kau harap
pamrih Meski aku tak mengenalmu
Kau sebagai inspirasi cinta sejati Di atas timbunan tanah makamnya aku
menaburkan bunga-bungaKe atas langit aku memanjatkan doa
Sebuah surat yang kutemukan tergeletakdi atas dadamu membuat aku merasa
tak mampu
44
"Berikan surat ini pada Ferry"
Di bawah surat itu aku menemukan sebuah amplop yang telah tertutup rapi:
Kepada,
Bintang Jauhku,
Ferry
>>>
Mayat itu dibaringkan di atas sebuah meja. Petugas menutup pintu ruangan
itu. Dua minggu kemudian polisi melaporkan bahwa jasad itu tidak mati
karena kehabisan darah.
Bersambung...???
45
Cinta yang Tinggi
“Siapa
itupenyair?”
Penyair adalah manusia-manusia sepi. Dalam sepi mereka mengajak diri
sendiri berinteraksi
“Dan filosof?” Filosof adalah orang yang menguasai lebih dari satu bidang
ilmu secara mantap. Melihat sistem pendidikan di negriku yang mewajibkan
linearisasi strata-strata, filosof takkan pernah lahir di sini, di tanah ini.
“Bagaimana bilaingin mengenal Islam?” Bila ingin mengetahui Islam jangan
melihat muslimnya tapi lihat nabinya, jiwa Muhammad Saw.
"Dan apa itu cinta?" Cinta adalah subjektif. Dalam pengalamannya di dunia
materi dia berusaha mencari bentuk.
"Dan bagaimana cintamu?" Cintaku bukanlah cinta seorang bayi pada ibunya
yang memahami cinta ketika dipertemukan dengan pelukan dan buah dada.
Cintaku cinta yang agung, cinta yang tinggi. Cintaku tak boleh tinggal di
rumah hati bernama hatiku.
Cinta bayi sebatas pelukan dan susu. Cintaku terbang ke angkasa jauh,
melampaui dan menjadikan lapisan-lapisan langit seperti kedai minuman di
pinggir jalan.
"Apa itu pekerjaan?" Adalah usaha menjadi manusia, menjadi bagian dari
alam.
46
Samudera Hati
Duhai mari,
47
Duhai manusia-manusia suci
Kenapa Intanmu kau ganti arang
Duhai mengapa,
Mendekatlah kemari
Kemari lebih dekat lagi
Mari, duhai kemari
Masuklah samudera hati
48
Daging Babi Syari'ah
Riba
Riba
Riba
Hahaha
Hahaha
Mari berpesta pora
Hahaha bau busuk di mana-mana
Tapi tak tercium sebab getaran listrik yang dihasilkan hidung ke otak juga
dibentuk oleh riba
Hahaha
50
Nikmati Malammu yang Seksi
Hanya untukmu
Maka ketika malam itu menghampirimu,
Mendekatlah
Rasakan malammu yang seksi
Bermunajatlah
Katakan semua keinginanmu
Berderai airmatalah
Karena airmata akan membuat malammu terlihat lebih seksi
51
Berdua-dualah
Ungkapkan semua keinginanmu
Berderai airmatalah
Biarkan siang cemburu padamu
52
For Your Eyes Only
sebantar?
tahukah kamu
kecepatan cahaya itu satu milyar kilometer per detik
satu detik mata menatap
satu milyar informasi kudapat
tahukah kamu Yuni? Yuli? Yanti?
ah, bagiku namamu tak perlu
matamu...
tapi matamu
matamuuu...
aku menemukan diriku dalam matamu
aku menemukannya
Biarkan aku terus melihat diriku dalam matamu'
kumohon
jangan tutup matamu
biarkan aku
aku menemukan diriku dalam matamu
...
54
Engkaulah Rembulanku, Terangi Rumah Gulitaku
kami terpuruk
kami lemah
kami layu
kami lumpuh
56
Ya Allah Mudahkan Jalan Hamba
Ya Allah
Hamba sadar akan keterbatasan Hamba
Hamba sadar menulis ini tidak mudah
Ya Allah
Hamba pahami Hamba butuh strategi, perlu metodologi,
harus ada kejelian dan penelitian
Hamba sadari, ya Allah
Maka mudahkanlah jalan hamba. Amin.
57
kemana-mana suka-suka berdua-dua
tertawa bersama
bercanda-ria
menikmati berdua
kemana-mana suka-suka berdua-dua
duhai indahnya
58
Mati sebagai Syuhada atau Hidup di Dalam Perut Babi
Jika jenuh melihat saudara makan daging saudara melalui riba yang
disebutnya perbankan syaria
59
Biar Bait-bait Indah Kembali
Kemarilah
Aku menyeru padamu
Aku membutuhkan wajahmu
Aku merindu kehadiranmu
Sayang
kau tak tau betapa rindunya aku
Seharusnya kau dikabari agar semakin besar jiwamu
Layaknya dirimu melihatku
Di tengah ramai kau tetap kurindui
Jangan beranjak
Jangan Pergi
Jangan berlari
Jangan bersembunyi
Jangan takut
kutakkan merangkulmu lalu membawa ke gubukku
Aku hanya seorang penyair
60
yang merindukan kepak sayapmu
61
Abu tidak Menulis Lagi?
62
Perempuan Mencintai seperti Tuhan
63
Hidup adalah Bermain Rasa
65
minang
karena butuh uang aku menjual salah satu kaset lagu minangku
namun ketika kutahu yang terjual olehku adalah lagu minang yang paling
kusukai aku mati-matian mencari tiga ribu menebus kaset itu
tak apalah
kenapa tidak ambil saja nyawaku
lalu kubur aku bersama kaset lagu minang itu
duhai yang membuat jiwaku bergairah sekaligus menjadikan hatiku teduh
duhai yang membuat seluruh jiwa dan ragaku bergetar kaulah yang membuat
jiwaku bergairah sekaligus menjadikan hatiku teduh
duhai minang
tanahmu indah asri alami
pakaianmu warna cerah polos
67
terimakasih atas yang membuat jiwa dan ragaku bergetar
terimakasih minang
68
Biarkan kenangan pergi
69
Cinta bukan Bunga
70
Kukira itu bukan Tuhan
71
Kota Tua
Tertangkap mata
Memandang mata
Di Kota Tua
***
Melapas tas
Seperti melepas
Celana dalam
***
Payudara
Satu saja
Dikeluarkannya
Menyusu bayinyaBerkulit hitam
***
Sepeda Tua
Muda warnanya
Di Kota Tua
Berdua-dua
***
Seminggu lalu
Disini juga:
Kota tua
Begini juga:
Menulis
***
Tidak ada yang bisa dilihat
Selain aurat
***
Tidak ada yang menarik
Banyak yang bisa dilihat
Sedikit yang mampu merubah
menjadi pemandangan
***
Memegang topi unik dengan tangan kiri
Merentangkan tangan kanan ke depan dengan HP di jari-jari tangan
Tersenyum lalu menjepret
Kliik
Diam-diam dari belakang kujepret "kliik"Si penjepret "kliik" diri sendir
iHihihi
Jangan menjeprep diri sendiri, nanti dijepret orang
72
***
Sulap Dayak dipertunjukkan
Orang-orang mengerumuni
Ondel-ondel ditinggalkan
Buya krueng teudeng-deng
Buya tameng meuraseuki
***
Sudah diabadikan
Melalui kata-kata
Melalui gambar-gambar
73
Dalam Sedu-sedan Ingat Dirimu
74
Jam Malam
Jam Malam
Ketika Suparto menjadi Rani
Ketika Sulaiman tersentak dan bangkit berwudhu
'Jam Malam
Ketika Bobby melenturkan kepala mengikuti irama musik keras dengan
warna lampu bergonta-ganti dengan cepat
Ketika Ibrahim mulai menghentakkan kepala ke kanan: Laa; ke bawah:
ilaaha; ke kiri: illaa... ke bawah ...(A)llah!
Mereka berdua hilang dalam diri
Jam malam
Ketika truk berukuran besar dibolehkan masuk jalan Ibu Kota
Ketika doa sangat mudah dikabulkanJam malam Ketika para pengecut larut
dalam lelap
Adalah waktunya para pujangga menelurkan karya
75
Aku tidak Ingin Menjadi Manusia
76
Karena tak Ada Lagi Wajahmu
77
Sekarung Tepung untuk Nabi
78
Tidak Ada Pohon Lagi
Tidak ada lagi pohon, cuma tinggal satu, itupun sudah dibawa arus.
Arus sungai, yang kemarin sore masih kukagumi kejernihan airnya.
Kemarin sore aku masih setia mengunjunginya untuk membasuh muka dan
mencuci kaki.
Kemarin sore dia masih setia memberikan ikannya untukku dan airnya masih
setia mengairi sawah dan ladangku.
Tadi malam aku tidur, dan terlelap.
Sungai menjadi ganas, bendungan patah.
Dia menyapu habis padi dan sayuran di kebun.
Dia memberi serta ikan-ikan yang masih bersedia kumakan.
Sungai itu pada malam itu menumbangkan pohonku dan menyeretnya entah
kemana.
Paginya kucari dia di samudra, tidak ada.
Seorang petani garam yang seluruh tambaknya berubah rawa mendekatiku
dan berkata:
Selamatkan dirimu, tadi malam kulihat dia menumbangkan pohonmu dan
membawanya entah kemana.
Aku khawatir dia akan semakin ganas nenti malam dan akan segera
menenggelamkan diri bersama impianmu pula.
Sorenya dengan ragu-ragu aku mendekati sungai, airnya tidak lagi terlihat
jernih, alirannya tidak lagi tenang.
Aku teringat pesan petani garam.
Aku menjemputnya untuk pergi bersama dan dia berkata:
Selamatkan dirimu.
Aku sudah tidak punya mimpi.
79
Sebatang Pohon, Untukmu!
80
Cinta Biasa
Kalau ada masalah yang perasaanku mengatakan bahwa aku tidak akan
mampu mengatsinya, aku memilih menciptakan sebuah masalah baru yang
komposisinya lebih ringan.
Lalu aku bergelut dengan masalah itu.
Maka jadilah masalah terbesarku adalah bukan masalah yang tak sanggup
kuatasi.
Tapi sayang, kebiasaan ini merambat ke dalam masalah cinta.
Ketika aku jatuh cinta dan takut cinta itu tak berbalas, maka aku memilih
cinta yang lain yang sanggup kutahan.
Cintaku adalah cinta yang tinggi.
Karenanya aku yakin bila larut dengannya aku takkan sanggup menahan
perasaan.
Aku menahan cinta bukan karena tidak mau bersyukur akan sebuah anugerah.
Aku melakukannya karena aku sadar bahwa jiwaku rapuh, jiwaku resah dan
jantungku lemah.
Aku tak sanggup bermain rasa: rasa yang tajam, dalam dan menusuk seperti
itu.
Aku memilih cinta biasa.
Aku memilih cinta biasa, dengan kesan yang biasa.
Kerinduannya, rindu biasa.
Candanya, canda biasa.
Sentuhannya: biasa.
Pelukannya, pelukan biasa.
Pengorbannya adalah pengorbanan biasa.
Dengan izin Allah hasilnya akan luar biasa.
81
Sepi Sendiri
Malam ini aku duduk merenung dalam sepi sendiri, tidak ada puisi
.Aku masih menyimpan rindu tentang cintaku padamu.
Cintaku masih tetap utuh padamu meskipun bahkan kau telah melupakan
namaku.
Aku membayangkan tentang dirimu.
82
Kau lihat bintang-bintang yang indah bila malam cerah?
"Melihat akhwat-akhwat di Islamic Book Fair, tak tahan lagi awak rasanya.
Ingin segera cepat-cepat menikah." kata Kawan I.
"Karena itulah saya membeli buku 'Jangan Takut menikah di Usia Muda'"
sambut Kawan II.
"Tak tau kau hakikat menikah? Jelakan Abu, kata Kawan III.
"Kau lihat bintang-bintang yang indah bila malam cerah?" kataku "bila
menikah kau harus segera tidur."
"Kalau kau menikah karena persoalan 'kemaluan', kau akan berpisah karena
urusan 'begituan'" aku pernah memperingatkan seorang kawan.
83
Cinta Bedebah
84
Si Manis dan Susu Kental Manis
85
Cermatilah Tempat Jatuhnya Airmatamu, Disanalah Harta karunmu
***
Raja Tua meminta jatah Sepuluh Domba adalah agar Si Alkemis semakin
mantap mengembara.Bukan seperti orang gipsi yang hanya semakin
membuanya hanyut dalam mimpi. Lalu Alkemis akan duduk berpangku
tangan.
***
Kita hadir ke dunia untuk mengenal alam dengan baik.Lalu memposisikannya
dengan layak.Jangan pula kita lupa alasan sebenarnya kita berada di sini.
***
Pada hakikatnya kita ini lemah.Maka lakukan yang penting-penting
saja.Hidup di dunia ini terbatas.Maka pergi dan jangan abaikan sedetikpun
waktumu untuk lebih mengenal dirimu dan dunia ini.
***
Agar engkau dapat mengenal dunia dengan baik, maka lihat dan
perlakukanlah dunia sebagaimana adanya, bukan sebagaimana yang kamu
inginkan
***
Pergilah, dan lihatlah sudut-sudut dunia yang lain. Lalui gurunnya, lampaui
padang ilalang, renangi samudra dan telusuri setiap sudut kota. Maka kamu
akan melihat dunia sebagaimana dunia itu ada. Bukan seperti yang kamu
duga sebelumnya.
***
Raihlah mimpimu dan kau akan bermimpi tentang sesuatu yang lain. Sebab
hidupmu menanjak seperti anak tangga.
***
Pengembala mengalami saat-saat yang sulit untuk meyakinkan kakasih
mereka bahwa mereka harus pergi ke ladang-ladang yang jauh. Cinta
menuntut mereka untuk tinggal bersama orang yang mereka cintai. Mereka
tidak selalu kembali. Gurun mengambil mereka. Mereka yang tidak lagi
kembali menjadi bagian dari awan dan air-air yang keluar dari bumi. Mereka
menjadi bagian dari semuanya, mereka menjadi bagian dari Jiwa Buana, kata
seorang penunggang kuda.
***
86
Laki-laki selalu melihat dan berbicara tentang masa depan dan perempuan
tidak pernah memiliki masa depan, tidak pula mereka pernah sadar bahwa
sedang hidup di masa kini. Sebab akal mereka selalu diselimuti masa lalu.
Peramal adalah si peka masa kini. Dengan itu dia mengetahui rahasia
masalalu dan dapat menentukan apa yang akan tejadi dimasa depan.
***
Awalnya tropis, lalu melampaui batas, angin guruh merubah hutan menjadi
gurun. Kemudian hanya mengharapkan seteguk air dengan sebiji korma saja.
keinginan untuk ditahan, dibatasi: bukan untuk dituruti karana dia akan terus
meminta.
***
Bila dirimu mencintai, cukup katakan "cinta" saja. Cinta yang diberi alasan
adalah kebohongan.
***
Kalau kau tau segala yang kau pikirkan dan yang kau lakukan akan dicatan
oleh waktu dan menjadi bagian dari sejarah, maka aku yakin kamu akan lebih
serius lagi.
***
"Cermatilah tempat jatuhnya airmatamu. Disitulah tempat harta karunmu"
kata Alkemis.
87
Bingung
88
Mata
Mataku
Jangan takut
Akalku manusia
Matamu
Harus kuawasi
Keduanya
aku panik
titikku satu
Aku bingung
Kulepas pandangan
Aku mati dalam terkamanmu
Karena lena dalam cantikmu
Biarkan
Aku puas
89
Menolehlah Sekali Lagi
91
Malam Ini Tak ada Puisi
Biarkan kusendiri
Sepi
Tiada arti
Menunggu mati
92
Rusak Peradaban...
retorika lupakan
tak ada kebenaran
hanya pembenaran
Ingat panji kebesaran
begitu lebih dekat akan kebenaran
93
Darah Menyimpan Gairah
94
Wanita, Siapa Peduli!
Kalau Adam tau Hawa merasa ada tanda-tanda kehidupan abadi di balik
Khuldi
dia akan menelannya jauh sebelum Iblis masuk ke dalam surga
"Karena rahimku takkan takkan berguna tanpa Khuldi di dalam usus" jerit
Hawa dalam diam
"Karena aku putri Pompei asli mengakar hingga sum-sum dan kau pria
pengembara
Mana kusanggup menahan untuk tidak menoleh untuk terakhir kalinya
Siapa yang peduli usaha Hajar berlari-lari di tengah padang gurun yang
menyengat
Semua hanya memperhatikan kaki kecil Ismail yang mengayun-ayun
Mereka hanya mabuk menikmati zam-zam dan berterimakasih pada putra
Ibrahim pada setiap teguk
Kalau bukan Asiyah siapa lagi yang bisa menyelamatkan Musa yang
mengantarkan Bani Israil ke tanah yang dijanjikan
95
"Lupakan saja Aisyah yang mengorbankan semua harta dan pelayanannya
dan nikmati kisah kemenangan Islam atas dunia"
Siapa peduli Malahayati yang tidak ada wanita sebelum dan sesudahnya
takkan ada lagi keberanian setanding
Mari kisahkan keagungan Iskandar Muda
96
Cintaku Emas Murni
97
Kita Wayang, Mereka Dalang
Dalam pertarungan yang tak seimbang ini, pasti kita akan kalah.
Bahkan orang yang kita anggap sakti dan tangguh yang kita utus sebagai
mewakili kita, ketika sampai di sana berubah menjadi mereka.
98
Malam Ini Tak Ada Bintang
99
Seniman yang Malang
Seniman dahulu saking pekanya pada realitas alam dan sosial serta
merenungkan kebenaran dan nilai-nilai sampai-sampai tak sempat
memikirkan dirinya sendiri. Bajunya sampai compang-camping. Rambitnya
sampai kerawal-keriwil.
100
Tanah Jeumpa
101
Kaplat
Aku mencium bau alkohol dari mulut laki-laki yang kehabisan nafas pulang
berzina dengan pelacur
Aku mendengar berita seorang dara menjual mahkota demi sebuah harga
bangku kuliah
102
Sampai Bertanduk Kepala Kucing
Sampai menangis darah kamu memohon sebuah cinta dari seseorang, sampai
bertanduk kepala kucing takkan kesampaian. Sebab setiap yang kau cintai
sama sekali tak mencintaimu. Mengharap diperhatikan
***
Ingin sekali aku menjadi pelukis. Kalau aku menjadi pelukis segera kulikis
wanita-wanita cantik yang sedang mandi, baik di sungai, disumur dan di
mana saja. Melihat lukisan yang lebih indah dari roduk Kodak di Jakarta
kota.
***
Kenapa bisa ada kreatifitas-kreatifitas baru yang unik dan menarik setiap
saatnya? Karena setiap saat ada kesilapan-kesilapan dari orang-orang cerdas
yang mana hasil-hasil dari kesilapan-kesilapan itu mereka siasati sehingga
menjadi kreativitas-kreativitas baru yang unik dan menarik.
***
Sudah lama saya kehilangan buku tabungan. Kemarin ATM hilang pula.
Nomor rekening tak dihapal sejak awal.
103
Semua yang Kumiliki
Dalam mimpi terindah yang lahir dari dasar kedalaman hati dan jiwaku:
engkau.
Tapi mana mungkin kita bisa bersama meski dalam imajinasi terliarku
engkaulah tempatku bersandar.
Dalam khayal tertinggiku hanya jiwamu yang ingin kulindungi. Tapi sayang
angin kemarin petang yang datang dari semak-semak belakang rumah kita
berhembus ketelingaku menyampaikan suara: malulah dengan dunia!
Oh, aku tak kuasa. Tak sanggup otot kakiku berdiri menatap lalu keyataan
ini.
Kemarin kudengan kau tak jadi menikah dengan seorang pria. Di satu sudut
hatiku: senang bahagia mendengar berita ini.
Tengah malam tadi turun suara dari langit: Pilihlah temanmu yang baik itu
mendampingi hidupnya. Duhai Tuhan, kenapa begini pelik derita hati.
Setelah aku menjadi pahlawan haruskah aku kembali menjadi ular iblis yang
mengharap kematian suamimu lalu menyambar janda-mu.
Aduh, lalu-lalu aku telah menjadi ular derik yang selalu menghayal sepotong
bangkai. Aku telah lama begini. hatiku telah busuk, busuk karena setiap hela
nafas menunggu kematian seseorang. Wangi Kehidupan selalu kuharapkan
jadi janda segera.
Kenapa jadi begini. Nanti bila mati kita pasti berada di tanah makam yang
sama. Kenapa Tuhan Maha Baik tidak menghimpun saja kita di satu rumah
panggung kayu dekat dua batang pohon durian itu.
104
Tuhan biarkan aku bersamanya. Aku ingin melimpahkan segenap cinta
kepadanya saat berada di dalam rumah kayu kami. Tuhan, aku ingin
menamam bunga mengelilingi rumah kami.
Aku ingin berbagi, aku rindu memberi, memberi semua yang kumiliki. Hanya
kepada dia. Atau, tidak sama sekali!
105
Sabang: Begitu Sejuk, Begitu Damai
106
Menjelang Berbuka
Perajin peci tersenyum manis di depan mesin jahit dengan pipi mereka yang
manis lebat bulu tipis sepenuh pipi
Sungai Pasai yang sepi di belakang mereka menambah semarak menunggu
waktu berbuka
Hanya ada di bawah jembatan Geudong Pasai
Penjuang sawo duduk tersipu di atas sepeda tinggi menatap biawak yang
sedang berebut kulit ikan dekat pasar ikan di sungai Peureulak di
pasar keude Peureulak
Semuanya indah
Semoga semua diberi kemuliaan
Semoga segala beroleh barakah
108
Pada Senja di Tamiang
Selama keruh sungai Tamiang, demi Allah semua pemimpin negara dari
walikota hingga hingga kepala negara tempatnya harus di neraka.
Negara tidak ada ketika seorang istri dicabuli orang. Negara tiba ketika suami
menebas leher pria yang meniduri istrinya.
Negara tidak ada ketika seorang bayi kelaparan dan sakit. Negara hadir ketika
ayah si bayi mencuri untuk memberi makan anaknya yang kelaparan.
Tanggal tujuh belas bulan Ramadhan kalender Hijrah dan bulan delapan
kalender Masehi negara lintah ini berdiri.
Hari ini pada tanggal yang sama kalender, bulan yang sama Hijrah dan
Masehi kusumpahi para pengelola negara yang makan selain dia punya gaji,
109
Celaka
110
Juli
111
Dualitas Tidak Ada
Kalau ada dualitas antara ruh dan jasad maka shalat tak memerlukan gerakan
Puasa cukup dengan mengekang nafsu
tidak perlu menahan lapar dan dahaga
zakat tidak perlu bayar uang atau barang
haji cukup dengan mengelilingi rumah sendiri kala thawaf
Wukuf cukup di tanah lapang belakang rumah
Melempar Monas cukup sebagai jumrah
112
Dijajah
Dijajah
diperbudak
ditipu
dijadikan seperti binatang
Kekeringan
Berjalan jauh mencari air
Telaga kering
Sungai kering
Sumur apa lagi
Sengsara
merana
113
Taman Bintang
114
Semarak Kuning
115