SKRIPSI
OLEH
MUHAMMAD RIZKI RAMADHAN
NIM. 1910112310002
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Lambung Mangkurat
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
OLEH
MUHAMMAD RIZKI RAMADHAN
NIM. 1910112220007
i
ABSTRAK
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
NIM : 1810112310002
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran
saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatam tersebut. Hal-hal
yang berkaitan dengan teknik penulisan, telah sesuai dengan Pedoman Penulisan
banjarmasin
iii
KATA PENGANTAR
berkat rahmat Allah SWT serta hidayah dan ridho-Nya peneliti dapat
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
masukan, saran, bantuan dan pengetahuan berupa bimbingan dari berbagai pihak
mulai dari pelaksanaan, penyusunan, hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Pada
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si selaku rektor Universitas
2. Bapak Dr. Chairil Faif Pasani, M. Si. Selaku Dekan FKIP ULM Banjarmasin,
4. Ibu Dr. Mariatul Kiptiah, S.Pd., M.Pd. selaku Koordinator Program Studi
Banjarmasin.
iv
5. Ibu Prof. Dr. Hj. Fatimah, M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah
terselesaikan.
ini selesai.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan yang penuh
kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun
tidak langsung.
terdapat kekurangan. Peneliti mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
untuk penyempurnaan penulisan karya ilmiah selanjutnya. Semoga skripsi ini bisa
ekologis di sekolah.
v
Muhammad Rizki Ramadhan
Nim 1810112310002
DAFTAR ISI
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................97
A. Kesimpulan..................................................................................................97
B. Saran............................................................................................................97
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................99
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................102
vii
BAB I
PENDAHULUAN
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.
pendidikan.
dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas. Undang-Undang
1
2
perguruan tinggi.
kepada siswa tetapi lebih dari itu, perilaku mengajar yang dipertunjukkan guru,
juga akan memberikan pengaruh terhadap sikap siswa dan minat siswa dalam
cenderung menjadi cerminan bagi peserta didiknya. Guru adalah pendidik yang
menjadi ciri utama yang melekat pada guru tersebut sebagai seorang pendidik.
kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan dan tidak hanya sekedar
menginginkan hasil belajar yang baik (Ali, 2014). Mengajar yang baik adalah
atau bervariasi. Aneka ragam perilaku guru mengajar ini bila ditelusuri akan
diperoleh gambaran tentang pola umum interaksi antara guru, isi atau bahan
pelajaran dan siswa. Pola umum ini oleh Dianne Lapp dkk diistilahkan dengan
Menurut Uzer Usman (2005) Gaya Mengajar adalah suatu kegiatan guru
dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi
yang disampaikan guru merupakan masalah yang sangat penting, karena dengan
dicapai, tujuan tersebut tercapai apabila setiap siswa memahami materi yang
mempertahankan agar perhatian siswa tetap pada materi yang diberikan karena
siswa cenderung mudah untuk bosan apalagi jika proses belajar mengajarnya
4
materi, faktor guru kurang memvariasikan media, metode, dan lain sebagainya.
Sumiati dan Asra (2009) Berpendapat ada emapat macam gaya mengajar,
masalah mengenai guru PPKn. Pada prakteknya perilaku mengajar guru sangat
beraneka ragam, meskipun maksudnya sama. Namun banyak guru yang tidak
dengan baik, tidak mampu menciptakan pola interaksi dengan peserta didik
didik. Semua permasalah tersebut terkait dengan gaya mengajar guru. Gaya
guru mengajar dengan gaya mengajar yang baik maka peserta didik akan
5
pembelajaran yang diajarkan hal ini dapat menjadi sesuatu yang baik ataupun
sebagai tempat penelitian yang cocok yang dapat memberikan informasi kepada
penulis bagaimana menerapkan gaya mengajar yang baik dan efektif bagi
peserta didik.
yang digunakan guru mata pelajaran PKn diantaranya gaya mengajar klasik,
antara gaya mengajar guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika.
peningkatan kualitas tersebut dapat dilihat dari tingkat minat dan perhatian
Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gaya
B. Fokus Masalah
pelaksanaannya.
C. Rumusan Masalah
SMAN 8 Banjarmasin?
7
SMAN 8 Banjarmasin?
D. Tujuan Penelitian
SMAN 8 Banjarmasin.
di SMAN 8 Banjarmasin.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktisi
TINJAUAN PUSTAKA
ragam perilaku guru mengajar ini jika ditelusuri akan diperoleh gambaran
tentang pola umum interaksi antara guru, isi, atau materi pembelajaran dan
siswa. Menurut Lapp (1975) dalam Sumiadi dan Asra (2009:74) pola umum ini
oleh Dianne Lapp dan kawan-kawan diistilahkan dengan “Gaya Mengajar” atau
Teaching Style.
mengajar lebih dari suatu kebisaan dan cara istimewa dari tingkah laku atau
guru saat mengajar, baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis. Gaya yang
8
9
bersifat kurikuler adalah guru yang mengajar disesuiakan dengan tujuan dan
sifat mata pelajaran tertentu. Sedangkan gaya mengajar yang bersifat psikologis
yang dipakai oleh guru ketika sedang melakukan pengajaran guru biasanya
guru adalah cara guru menyampaikan informasi atau ilmu pengetahuan baik
setiap guru tidak jauh berbeda tetapi dapat menentukan hasil dari proses
pembelajaran.
mengajar guru yang diterapkan dalam proses pembelajaran menjadi empat yang
masih mendominasi kelas dengan tanpa memberi kesempatan pada siswa untuk
kelas mengharuskan seorang guru berbuat demikian, yaitu kondisi kelas yang
itu, guru harus ahli (expert) pada bidang pelajaran yang diampunya. Dalam
model pembelajaran seperti ini, siswa cenderun bersikap pasif (hanya menerima
materi pembelajaran).
moderat dan fleksibel. Gaya ini mensyaratkan seorang guru untuk berpegang
siswa, dimana siswa dipandang sebagai suatu pribadi. Guru yang menerapkan
prestasi belajar siswa. Guru tidak hanya memberikan materi pelajaran untuk
membuat siswa lebih pandai, melainkan agar siswa menjadi dirinya lebih
pandai. Guru dengan gaya megajar personalisasi ini akan selalu meningkatkan
belajar siswa dan senantiasa memandang siswa seperti dirinya sendiri. Guru
tidak dapat memaksakan siswa untuk menjadi sama dengan gurunya, karena
siswa berupaya memodifikasi berbagai ide atau ilmu yang dipelajari untuk
mencari bentuk baru berdasarkan kajian yang dipelajari. Guru dengan gaya
bentuk interaksi yang dinamis. Guru dan siswa atau siswa dengan siswa saling
Ada emapat macam gaya mengajar, yaitu gaya mengajar klasik, teknologis,
personalisasi dan interaksional. Menurut Sumiati dan Asra (2009: 77- 80)
meniru aya guru. Hal ini berlandaskan teori bahwa siswa akan menirukan apa
yang diamati dan telah memperoleh reinforcement. Jadi, siswa akan meniru
guru. Proses peniruan terjadi terutama melalui bahasa. Oleh karenanya belajar
mental.
13
manusia dari tingkah lakunya yang dapat diamati. Tingkah laku ini dijadikan
memanipulasi lingkungan agar siswa dapat mencapai tujuan itu. Untuk itu dapat
dapat berfungsi sebagai guru. Dengan demikian guru bukan lagi dipandang
14
mengajar.
keinginan siswa.
Ada dua aliran dari personalisasi, yaitu Aliran Proressive dan Aliran
menentukan disiplin dan arah pengalaman belajar yang dapat menuntun atau
pengalaman.
15
Dalam hal ini guru menyodorkan masalah kepada siswa, selanjutnya dengan
interaksi antara siswa dengan materi pembelajaran yang dipelajari, serta antara
pikiran siswa dengan kehidupanya. Pandangan ini berakar dari falsafah yan
dengan yang lainnya. Karakteristik guru dalam mengajar dapat dibagi menjadi
dua yaitu:
3) Komunikatif
4) Dialogis
6) Bertahap
8) Tidak disiplin
2011:5-6)
semua karakter positif dan begitu pula sebaliknya tidak semua guru memilki
karakter yang negatif. Ada guru yang memiliki sebagian dari karakter yang
positif yang sering nampak pada tingkah lakunya ketika proses pembelajaran
tetapi sesekali menunjukan karakter negatifnya, maka siswa sebagai orang yang
berkarakter positif karena yang sering nampak pada guru tersebut adalah hal-hal
tersebut adalah:
a. Variasi Suara
b. Penekanan (Focusing)
yang paling penting atau aspek kunci. Penekanan dilakukan kepada beberapa
peristiwa atau kata kunci dalam materi pelajaran yang tengah disampaikan agar
19
tekankan” atau “coba anda perhatikan” dan sebagainya. Hal ini akan
menimbulkan perhatian siswa sehingga pandangan siswa akan tertuju dan fokus
pada guru yang tengah menyampakan materi yang dipelajari dalam proses
pembelajaran.
perhatian anak didik, dapat dilakukan dengan mengubah yang bersuara menjadi
sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan atau diam, dari akhir bagian
biasanya selain memberikan perhatian penuh pada guru juga akan memiliki
d. Kontak Pandang
guru hanya memandang ke luar, ke atas atau ke siswa tertentu saja. Jadi guru
Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian yang
penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik perhatian saja tetapi
gerak tubuh akan mempengaruhi apa yang disampaikan karena pada hakikatnya
ketika kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain semuanya ikut
f. Pindah Posisi
menjadi pusat perhatian siswanya. Dengan bergerak, berarti guru tidak berada
selain bermanfaat bagi guru itu sendiri agar tidak jenuh, juga agar perhatian
siswa tidak monoton. Seorang guru hendaknya bisa menguasi kelas dan bebas
ketika siswa yang duduk di belakang mulai tidak memperhatikan maka guru
atau terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Melalui media ada alih
dibandingkan dengan guru yang hanya berceramah saja. Ada tiga komponen
buku, majalah, globe, peta, film, film strip, TV, radio, recorder, gambar, mode,
konkret.
pelajaran.
berkesinambungan.
Guru yang hanya mengandalkan suara saja tampaknya tidak cukup bagi
proses belajar anak didik. Karena itu diperlukan media lainnya yang
terhadap suara itu. Hal ini bisa dilakukan dengan guru merekam suaranya di
rumah atau merekam suara lain yang patut didengarkan dan mempunyai
Misalnya guru memperlihatkan dan menjelaskan tata cara berwudhu, setelah itu
siswa disuruh untuk menggambarkan tata cara tersebut. Cara ini akan
meudahkan siswa untuk mengingat urutan tata cara wudhu dan sebagainya.
7. Variasi interaksi
Variasi interaksi yang lazim dilakukan guru ada dua hal yaitu:
bahan ajar, mau terus belajar tanpa henti, memahami kurikulum serta kreatif
dan terampil.
bahasan ajar tetapi juga mampu mengelola kelas baik kebersihan fisik kelas,
pembelajaran yang efektif dan efesien dengan hasil yang optimal, dapat
Pada proses pembelajaran guru juga harus faham dalam pengguaan media
dan pengguaan media yang sesuai dengan materi ajar, terampil dalam
Yang harus dimiliki guru sebagai evaluator, adalah: Mampu dan terampil
siswa, mampu mengelompokkan siswa yang pandai, sedang, kurang, atau cukup
baik di kelasnya.
siswa cenderung menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru.
Dalam strategi ini, proses penyampaian materi dilakukan oleh guru secara
lisan kepada siswa agar dapat memahami dan menguasai materi pelajaran
secara optimal.
ekspositori ini harus jelas sehingga bisa dipahami oleh siswa dengan
24
informasinya. Media lain, seperti video pendidikan dan alat bantu visual
(diagram, contoh fisik, gambar, dan peta) juga dapat digunakan untuk
memberikan ruang pada siswa untuk menemukan sendiri inti dari materi
pelajaran.
Itu artinya, siswa tidak hanya menerima penjelasan saja dari guru, tapi
juga berupaya untuk menemukan inti dari materi pelajaran secara mandiri.
mental. Oleh karena itu, dalam strategi pembelajaran inkuiri ini siswa
tidak hanya dituntut agar dapat menguasai materi pelajaran saja, tapi juga
masyarakat.
yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan oleh guru, maka anggota
peluang yang sama kepada setiap siswa untuk sukses dalam belajar, dan
1. Pengertian PPKn
kemampuan bela negara. Jadi berbeda dengan wajib latih yang lebih ditekankan
27
kongnitif dan afektif bela negara (Amin, 2010: 42). Kesadaran akan hak dan
warga negara dalam hal ini mata pelajaran PPKn memiliki peran yang strategis
karakter pada masyarakat tentu akan mewujudkan kabiasaan baik, dan dari
kebiasaan baik akan melehirkan budaya yang baik pula dalam sistem
kompleks dan memperlukan waktu yang cukup lama oleh sebab itu diperlukan
jawab dalam membina karakter bangsa khusunya amta pelajaran PPKn yang
responsibility);
b. Pengetahuan kewarganegaraan;
28
Amerika Latin.
peserta didik dalam pembelajaran PPKn salah satunya pengetahua warga negara
dikembangkan dari berbagai teori atau konsep politik, hukum dan moral.
kompetensi tersebut.
bahwa PPKn merupakan salah satu kajian keilmuan yang memiliki sifat
meliputi pengetahuan tentang hak dan tanggung jawab warga negara, hak asasi
yang tidak memihak dan bebas, konstitusi serta nilai dan moral masyarakat.
demokrasi;
(4) hubungan antar suatu Negara dengan Negara-negara lain dan posisinya
dengan lima hal terserbut untuk melahirkan warga negara yang memiliki
pemimpin di era globa yang mampu memberi perubahan yang lebih baik bagai
Komponen aspek civic skills dalam pembelajaran PPKn menurut Quigley dalam
ketiga dalam pembelajaran PPKn berupa civics disposition aspek ini merupakan
aspek yang paling subtantif dan esensial. Civics disposition merupakan muarah
utama dari aspek Civic knowledge dan civic skills hal ini tentu sesuai dengan
tujuan secara umum dari mata pelajaran PPKn yang cenderung menekakan pada
Pancasila.
yang handal sesuai dengan asas dan nilai-nilai ideologi Pancasila. Para
dipastikan tidak akan berbuat curang terhadap rakyatnya atau berbuat negatif
31
lebih baik lagi baik dari kurikulum PPKn, model pembelajaran PPKn sampaik
2. Karakteristik PPKn
berjiwa Pancasila beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan tanggungjawab agar dapat membuat keputusan secara tepat dan cepat baik
negara yang mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila dan sadar akan hak dan
sebagai berikut:
32
dan moral Pancasila; nilai dan norma Undang-Undang Dasar 1945, nilai
NKRI.
(KI-4), sikap spiritual (KI-1), dan sikap sosial (KI-2) melalui informasi
1) Mengamati (Observing)
2) Menanya (Questioning)
3) Mengeksplorasi/Mencoba (Exploring)
4) Mengasosiasi/Menalar (Assosiating)
33
5) Mengkomunikasikan (Communicating)
diarahkan supaya bisa mengaktualisasikan diri secara optimal baik itu dari segi
pengetahuan, sikap dan keterampilannya, agar dapat menjadi pribadi yang baik,
3. Tujuan PPKn
menjadi warga negara yang baik (to be good citizenship), yakni warga negara
memiliki rasa bangga dan tanggung jawab dan mampu berpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat”.
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Penjelasan
kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila,
Kewarganegaraan, yakni:
jawab kewarganegaraan;
2) Pengetahuan kewarganegaraan;
kewarganegaraan.
dan sosial;
Indonesia, dan;
harkat dan martabatnya sebaga makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang
Rahmat, dkk (2013, 7) menjelaskan lebih lanjut terkait dengan tujuan akhir
luas dalam konten dan objek kajian pembelajaranya, sebab kajian Pendidikan
Kewarganegaraan, meliputi:
bernegara.
Indonsia dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut dijelaskan lebih rinci ke
Pendidikan dan Kebudayan No. 21 Tahun 2016 Tentang Standart Isi untuk
37
lingkup materi PPKn ntuk tingkat pendidikan menengah (kelas X-XI), meliputi:
adil.
geopolitik Indonesia.
Negara federal.
kajian keilmuan mata pelajaran PPKn dengan mata pelajaran lainnya. Dalam
38
(2008, 18) menjelaskan bahwa ontologi PKn meliputi dua hal, yaitu:
praktis adalah interaksi belajar di kelas atau di luar kelas dan pergaulan
Ruang lingkup suatu mata pelajaran pada dasarnya memuat cakupan kajian
Dasar, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam
Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang
dapat membentuk jiwa dan watak peserta didik. Guru mempunyai kekuasaan
Pendidikan Kewarganegaraan:
3. Guru yang menjadi model warga negara yang baik dan cerdas.
2006 mengenai standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, guru
melaksanakan segala hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara. Demi
diartikan sebagai penyiapan generasi muda untuk menjadi warga negara yang
penerus bangsa demi menjadi seorang warga negara yang memiliki kecakapan,
Guru sebagai sebuah profesi tenaga kependidikan memiliki tugas dan peran
tugas dan peran guru ini dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen sehingga setiap guru mandapatkan perlindungan
a. Tugas Guru
Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak
kepribadian anak didik menjadi seseorang yang berguna bagi agama, nusa dan
bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dapat
Menurut Djamarah (2010:96) Bila dipahami, maka tugas guru tidak hanya
sebatas mengajar di sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan
masyarakat. Bahkan bila dirincikan lebih jauh, tugas guru tidak hanya yang
2005, tugas guru dan dosen, ada tujuh tugas utama guru yaitu:
1) Mendidik
2) Mengajar
3) Membina
4) Mengarahkan
5) Melatih
6) Menilai
42
7) Mengevaluasi
serta bertindak sesuai etika jabatan. Selain tugas-tugas di atas, guru juga
mengajar berkaitan erat dengan berbagai masalah diluar kelas yang sifatnya non
akademis.
b. Peranan Guru
sekedar memberikan ilmu tetapi guru juga memiliki peran untuk mendidik dan
baik. Kondisi sekolah yang aman dan nyaman dapat diciptakan apabila guru
dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Tugas guru bukan hanya sekedar pada
batas profesi yang meliputi mendidik, mengajar, dan melatih saja. Akan tetapi,
guru juga bertugas dalam bidang kemanusiaan, yaitu guru disekolah harus dapat
mampu menjadi tauladan bagi siswanya dalam hal tingkah laku dan sikap
masyarakat.
43
dan masyarakat,
menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata
a. Pedagogik
b. Kepribadian
44
paling efektif, Guru yang disenangi otomati mata pelajaran yang ia ajarkan akan
disenangi perserta didik dan perserta didik akan bergsirah dan termotivasi
perserta didik akan tidak senang dengan pembelajaran yang di pegang oleh guru
tersebut.
c. Sosial
dengan orang tua perserta didik sehingga terjalin komunikasi dua arah antara
orang tua peserta didik serta masyarakat pada umumnya.Seorang guru juga
inovasi selalu nosa mencari solusi dari setiap permasalahan sesuatu yang baru,
d. Professional
mengenai materi pembelajaran secara luas dan mendalam serta metode dan
teknik mengajar yang sesuai sehingga di pahami oleh peserta didik, mudah di
METODOLOGI PENELITIAN
Banjarmasin.
45
46
B. Tempat Penelitian
SM/SK/2019.
sekolah ini merupakan sekolah negri yang memiliki dua orang guru PPKn.
Sehingga kiranya kriteria yang tepat untuk perlu dikaji lebih dalam bagaimana
Banjarmasin.
C. Sumber Data
1. Data Primer
a. Data yang berkenaan dengan apa saja gaya mengajar yang digunakan
1) Proses pembelajaran:
a) Gaya mengajar:
b) Suara,
c) Penampilan,
d) Mimik wajah,
e) Penggunaan metode,
47
f) Penggunaan media,
2. Data Sekunder
Data penunjang ini merupakan data pelangkap atau data yang dianggap
c. Keadaan kepala sekolah, guru, siswa dan Staff tata usaha di SMAN 8
Banjarmasin.
melalui:
48
2 orang.
penelitian ini, seperti, siswa, staff tata usaha dan jika diperlukan
Kepala Sekolah.
berasal dari sumber tertulis atau laporan tertulis maupun arsip yang
lainnya.
D. instrumen Penelitian
itu sendiri yaitu “peneliti”. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan orang yang
Alat bantu yang digunakan oleh peneliti sebagai pelengkap dan penunjang
pena bolpoin. Hal tersebut sangat membantu peneliti dalam setiap proses
1. Observasi
tingkah laku dengan melihat atau mengamati tingkah laku atau aktivitas
penulis hanya sebagai pengamat. Observasi Ini digunakan agar penulis dapat
2. Wawancara
bahwa seluruh wawancara didasarkan pada suatu sistem atau daftar pertanyaan
dapat juga menyediakan ruang bagi variasi jawaban, atau peneliti dapat juga
pertanyaan telah disiapkan terlebih dahulu oleh peneliti. Melalui teknik ini
SMAN 8 Banjarmasin.
dalam penelitian ini. Wawancara yang dilakukan kepada guru PPKn dan siswa
3. Dokumentasi
dan Staff tata usaha, serta fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki SMAN 8
Banjarmasin.
yaitu:
2. Editing, yaitu penulis mencek kembali data yang telah terkumpul, apakah
masih ada yang kurang atau sudah lengkap, serta data-data tersebut sudah
3. Reduksi data, yaitu penulis mencatat kembali secara teliti dan rinci dengan
menyajikan data yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat dengan teks
menggambarkan keadaan data yang ada dalam bentuk kalimat atau uraian
telah diperoleh peneliti, pada penelitian Pelaksanaan Gaya Mengajar Guru Mata
sebagai berikut.
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
1. Triangulasi Sumber
dengan cara mengecek kembali ke sumber lain, tetapi sumber data tersebut
2. Trianggulasi Waktu
pada waktu yang lain. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara
53
triangulasi waktu pengumpulan data juga dapat dilakukan pada berbagai waktu
yaitu pagi, siang, maupun sore hari untuk mengetahui apakah informan
3. Trianggulasi Teknik
menguji kredibilitas data yang dilakukan peneliti dengan cara yang berbeda.
hasil informasi yang diperoleh dapat diketahui dengan baik dan jelas.
54
BAB IV
lingkungan yang indah dan asri serta perpustakaan yang nyaman bagi
Fisika, dan dua Lab Komputer), 939 siswa, dan 75 guru dan tenaga
kependidikan lainnya.
55
56
agama sesuai syariat dan dapat memiliki budi pekerti yang luhur
masa depan
tanag air
dimiliki siswan
mandiri
N Tenaga Pengajar Ju
o mlah
1 Kepala Sekolah 1
2 Wakil Kepala 1
Sekolah
3 Wakasek Sarpras 1
4 Wakasek 1
58
Kesiswaan
5 Kepala 1
Kepustakaan
6 Wakasek 1
Kurikulum
7 Kepala 1
laboratorium
8 Guru 49
9 Tata Usaha 11
10 Petugas Kebersihan 3
11 Petugas Keamanan 2
59
Bangun sekolah pada umumnya dalam keadaan baik. Jumlah dan keadaan
7 Perpustakaan 1 Baik
10 Koperasi/Toko 1 Baik
12 Gudang 1 Baik
14 Aula 1 Baik
15 WCGuru 2 Baik
16 WC Siswi 5 Baik
17 WC Siswa 5 Baik
20 Kantin 5 Baik
22 Parkir 1 Baik
60
Djd
B. Hasil Penelitian
SMAN 8 Banjarmasin
a. Proses Pembelajaran
antara guru dan siswa dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
belajar.
a) Suara
materi.
intonasi suara.
b) Penampilan
bagi siswa.
bahwa:
dari tempat duduk guru ke area papan tulis ketika ada yang
c) Mimik Wajah
menyampaikan materi.
bahwa:
2) Penggunaan Metode
Siswa mengatakan:
3) Penggunaan Media
mengatakan
yang lebih aktif. Apa yang dikatakan oleh Ibu Nuraini tersebut
media LCD dan papan tulis ketika ada yang harus dicatat. Sama
kelompok.
pembelajaran.
Banjarmasin
langsung proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Untuk
guru mata pelajaran PKn di SMAN 8 Banjarmasin pada saat awal kegiatan
73
khususnya ketika jam pelajaran yang pertama dimana kedua guru PKn
membersihkan sampah yang ada. Hal itu membuktikan bahwa, dua orang
paket.
pembelajaran. Hal ini terlihat pada hasil observasi yang penulis lakukan
diketahui pada observasi pembelajaran yang pertama dan kedua oleh ibu
fokus dan tujuan dari proses pembelajaran sehingga pada saat kegiatan
pembelajaran fokus guru PKn tidak terletak pada kompetensi siswa secara
Hal ini juga didukung dengan wawancara kepada beberapa siswa yang
Qamariah :
semua siswa tanpa melihat mana siswa yang pandai dan tidak,
ke 2 kepada ibu Nuraini terlihat ibu Nuraini memberikan soal yang sama
bahwacara ibu Nuraini dalam memberikan soal yang sama pada semua
menunjukkan bahwa cara guru memberikan soal dan tugas yang sama
dan ibu Nuraini dalam proses kegiatan pembelajaran terlihat siswa sudah
mengikuti pembelajaran dengan tingkat kesiapan yang baik, hal ini dapat
siswa, siswa merespon dengan baik yang ditandai dengan siapnya buku
dalam kegiatan pembelajaran ibu Qamariah dan ibu Nuraini pada saat
dalam belajar.
78
adalah buku paket kurikulum 2013 sebagai buku acuan utama yang
PKn itu sendiri, sehingga guru PKn hanya menjalankan apa yang telah
ibu Qamariah dan ibu Nuraini yang menggunakan media LCD sebagai alat
siswa melalui kegiatan diskusi kelompok, hal ini diperkuat dengan hasil
berdasarkan urutan materi yang ada dalam buku paket, namun ibu
pengalaman dan pola perkembangan siswa. Hal ini juga diperkuat dengan
:
80
siswa lebih banyak mendominasi dan memegang peran aktif dalam setiap
d. Gaya Interaksional
ketergantungan.
antara siswa dan guru, hal ini terlihat ketika observasi pembelajaran ke 1,
tidak kondusif.
Salah satu kegiatan yang tampak dimana guru dan siswa memiliki
Indonesia, hal ini terlihat pada observasi pembelajaran pertama dan kedua
percobaan yang telah dilakukan dan siswa bersama guru memecahkan soal
mengambil bahan dari mana saja. Tugas makalah diberikan ibu Qamariah
dan Nuraini sejak awal pertemuan dalam satu semester, untuk kegiatan
tugas diberikan.
82
Hal ini sesuai dengan hasil observasi pembelajaran dan wawancara yang
SMAN 8 Banjarmasin
didik baik dari tingkah laku maupun cara bicara. Gaya mengajar yang
pandangannya sendiri.
a. Proses Pembelajaran
digunakan.
1) Gaya Mengajar
a) Suara
ramai maka guru meninggikan suara, begitu pula jika ada kata-
b) Penampilan
sesuai dengan pakaian profesi guru. Selain itu kedua guru juga
ketika mengajar.
c) Mimik Wajah
berwibawa.
memberikan humor.
2) Penggunaan Metode
mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh guru dalam proses belajar
menyampaikan materi.
untuk lebih aktif dan harus ahli pada mata pelajaran yang
dipegangnya.
baik guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa sebagai alat
tidak ada yang yang dianggap paling baik ataupun paling jelek.
88
mengajar intraksional.
3) Penggunaan Media
secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif peserta didik
lingkungan.
sesuai dengan ciri- ciri gaya mengajar kasik dan teknologis yang
media papan tulis. Dengan demikian ibu Qamariah dan ibu Nuraini
SMAN 8 Banjarmasin
berikut:
pembelajaran.
perbedaan.
dominan.
guru.
pelajaran.
A. Kesimpulan
1. Gaya mengajar yang digunakan oleh guru mata pelajaran PKn di SMAN 8
2. Terdapat variasi dalam gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam
melalui slide power point menggunakan media LCD dan melibatkan siswa
B. Saran
inspiratif siswa.
secara sportif dan berimbang. Namun dalam pemberian hadiah dan pujian
diberikan dengan porsi yang lebih besar daripada hukuman dan teguran.
diharapkan dapat menjadi pengarah dan pendidik siswa, baik dalam belajar
hari.
dalam hal teknik mengajar yaitu dengan selalu melibatkan siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
102
DAFTAR PUSTAKA
Annisya, S., & Baadilla, I. (2022). Jurnal Basicedu. Jurnal Basicedu Vol, 6(5).
Latifah, N., & Permatasari, R. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Buku
Tematik Siswa Sd Kelas Iv Kurikulum 2013. Indonesian Journal Of
Elementary Education (Ijoee), 1(1).
Silfiana, L., & Samsuri, S. (2019). Keterlibatan Warga Negara Muda Dalam
Gerakan Kewarganegaraan Ekologis Untuk Mewujudkan Pembangunan
Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jurnal Studi Pemuda, 8(2),
127-139.
Triastuti, T., Herawati, J., Rois, I., Badaria, B., Carong, S. R., Iswahyudi, I., &
Nnps, R. I. N. (2023). Ekologi Dan Pencemaran Lingkungan. Yayasan
Kita Menulis.
106
LAMPIRAN-LAMPIRAN
107
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Asal tempat :
Pekerjaan :
Alamat :
B. Daftar Pertanyaan
PEDOMAN WAWANCARA
1. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Asal tempat :
Kelas :
Alamat :
2. Daftar Pertanyaan
DAFTAR INFORMAN
1. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Asal tempat :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Asal tempat :
Pekerjaan :
Alamat :
3. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Asal tempat :
Kelas :
Alamat :
4. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Asal tempat :
Kelas :
Alamat :
111
A. Informan 1
1. Identitas Informan
Nama : Qamariah
Umur :
Asal tempat :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Daftar Pertanyaan
3. Jawaban
a. Ibu Qamariah intonasi suara yang disampaikan guru dalam proses
belajar mengajar sangat penting untuk membangun hubungan yang baik
dengan siswa. Ibu Qamariah berusaha untuk memperhatikan intonasi
suara yang digunakan agar terdengar ramah dan lembut, tetapi jika ibu
menegur intonasi suara ibu akan naik.
b. Ibu Qamariah saya selalu berpakaian santai, namun tetap sopan dan
rapi, agar bisa memberikan kesan yang bersahabat dan terbuka dengan
siswa dan saya juga dalam tampil mengajar selalu berkeliling untuk
mencek siswa dan tugas tugas siswa.
c. Ibu Qamariah saya berusaha untuk mempertahankan ekspresi wajah
yang positif dan memberikan senyum, untuk memberikan kesan yang
positif pada siswa tetapi kadang bila lagi kelelahan gestur wajah tidak
bisa dikondisikan.
d. Ibu Qamariah saya biasanya memberikan materi dengan menyampaikan
langsung kepada murid atau sering disebut ceramah, saya juga kadang
diskusi jika materinya memungkinkan untuk diskusi, dan tanya-jawab
pada akhir pembelajaran.
e. Ibu Qamariah Untuk Media Pembelajaran ibu biasanya menggunakan
PowerPoint dan display lainnya seperti papan tulis untuk memberikan
materi kepada siswa kelas.
f. Ibu Qamariah Saya mengakui bahwa saya lebih dominan dalam
menjelaskan materi, memulai pembelajaran dengan berbagai rangkaian
doa agar pembelajaran menjadi berkah. namun saya juga menampilkan
materi yang lebih menarik untuk disimak menggunakan media seperti
slide dan video.
g. Ibu Qamariah mengajar dengan cara yang variatif, tergantung pada
materi yang diajarkan dan kebutuhan siswa.
113
B. Informan 2
1. Identitas Informan
Nama : Nuraini
Umur :
Asal tempat :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Daftar Pertanyaan
3. Jawaban
a. Ibu Nuraini, intonasi suara yang disampaikan guru dalam proses
pembelajaran harus tegas dengan siswa, sehingga siswa merasa
termotivasi untuk belajar dan perlu dinaikkan jika kelas ribut agar
semua siswa mendengar.
b. Ibu Nuraini. Kalau mengajar saya dengan pakaian yang formal sesuai
dengan jadwal dresscode sekolah, ketika tampil mengajar saya biasanya
hanya disekitaran depan kelas karena suara saya dapat terdengar samapi
kebelakang dan murid biasanya takut saya tegur
c. Ibu Nuraini Murid saya sering berpendapat bahwa wajah saya ini datar
dan terlihat tegas, tetapi saya aslinya sangat ramah jika murid-murid
memperhatikan pembelajaran.
d. Ibu Nuraini Saya sering mengadakan diskusi ketika pembelajaran.
dengan adanya metode diskusi siswa dapat belajar untuk saling
115
C. Informan 3
1. Identitas Informan
Nama : Siswa
Umur :
Asal tempat :
Kelas :
Alamat :
2. Daftar Pertanyaan
m. Saat proses pembelajaran, apakah guru PKN selalu di depan kelas untuk
menyampaikan materi?
n. Apakah guru melibatkan siswa saat menyampaikan materi
pembelajaran?
o. Bagaimana usaha guru saat siswa kesulitan dalam menjawab soal atau
pertanyaan?
p. Dalam proses pembelajaran, lebih banyak guru yang berbicara atau
siswa yang belajar secara mandiri?
3. Jawaban
a. Kalau ibu Nuraini lumayan ada interaksi sedangkan ibu Qamariah
kebanyakan bicara didepan aja
b. iya, kedua ibu itu sering menanyai kami pas pembelajaran, tapi untuk
ibu qamariah itu pas di akhir-akhir
c. ibu Nuraini biasanya yang rancak membawai belajar sambil main game
itu, kalau ibu Qmariah itu sedikit lebih formal ibunya
d. iya, Cuma terkadang bisa ngambil materi jua dari luar kaya dari internet
kek iti
e. pernah biasanya itu pas cari materi dari luar aja
f. iya pernah, kaya yang tadi ib Nuraini yang rancak belajar diluar kelas
g. kalau untuk ibu Nuraini, kadang ada yang tekutan jadi itu yang bisa
meolah aktif, sedangkan ibu Qmariah iotu karena ibunya lebih banyak
menjelaskan aja, jadi cara menegurnya biasanya memparaki kami atau
membantui sedikit-sedikit supaya aktif
h. rancak karna dasar dari sekolahnya kadang itu yang meolah akrab
lawan nyaman ke guru-gurunya
i. lumayan rancak jua karna kedua ibunya itu tegas
j. iya memberi motivasi ke kami apalagi pas kami itu mulai pasif, pasti
langsung memotivasi kami
k. Pernahm, tapi jarang karna kalau kami yang mimpin pelajaran itu as
kaya meolah kelompok aja pang
118
l. saling melengkapi aja biasanya, kami bisa aktif, ibunya aktif jua,
apalagi ibu Nuraini
m. Kalo ini biasanya ibu Qamariah karna menjelaskan dimuka aja, iya
kaya tadi ibunya lebih formal
n. Melibatkan kadang tu kaya misalkan mencari kata (“pancasila” jadi di
pancing ibunya dulu kaya burung garuda negara indonesia itu apa jadi
dapat jawabannya tu “pancasila”)
o. dibantui ibunya rancak tu, dijelaskan ibunya dulu, kalau ibu nuraini
memaraki lawan memberi clue atau contoh, sedangkan ibu Qmariah tu
ibunya menjelaskan ulang lagi pelan-pelan lawan memberi clue jua
p. kalau ibu Nuraini biasanya tergantung belajarnya di mananya, misalnya
dikelas ibunya condong lebih aktif walaupun kaminya aktif jua, tapi
kalaunya belajar diluar kelas atau lagi game, kelas itu semuanya jadi
aktif banar, tapi kalaunya ibu Qamariah itu ibunya aktif banar karna
ibunya tu terasa agak formal, kami aktifnya pas ada bebrapa pertanyaan
atau ada yang ditakuni aja.