Skripsi
oleh
FEBRINA WARAS APRISTA PUTRI
1201412009
i
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
2. Almamater UNNES.
3. PKBM BASMALA.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang maha Kuasa atas limpahan
Calistung Warga Belajar PKBM BASMALA ini dapat saya selesaikan. Skripsi
saya, tidak dapat lepas dari bantuan banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini
dengan penuh rasa syukur dan rendah hati, saya sampaikan ucapan terima kasih
kepada:
Semarang.
3. Bapak Dr. Utsman, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah
berkuliah.
4. Bapak Dr. Khomsun Nurhalim, M. Pd., Dosen Pembimbing dan dosen program
warga belajar Desa Tambakan, Kec. Gubug yang telah bersedia bekerja sama
vi
6. Ibu, Ayah dan Adikku tercinta yang selalu memberi semangat serta dorongan
berperan hingga terwujud skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis
vii
ABSTRAK
Putri, Febrina Waras Aprista. 2016. “Pengaruh Metode Belajar Mandiri dengan
Media Belajar TBM terhadap Peningkatan Kemampuan Calistung Warga Belajar
PKBM Basmala”. Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing Dr. Khomsun Nurhalim, M. Pd.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
ix
2.5 Bahan Ajar/Sumber Belajar/Media Belajar ......................................... 34
4.4 Analisis Deskripsi Data Pre test dan Post test ..................................... 61
x
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
LAMPIRAN ................................................................................................... 79
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5. Test
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara ade kuat dalam
dicapai melalui kegiatan belajar. “Belajar adalah suatu proses usaha yang
1
2
memahami atau mengerti apa yang dijelaskan atau belum, meskipun ketika
diberi kesempatan bertanya dan tidak ada yang bertanya, semua itu tidak
disampaikan.
yang digunakan untuk belajar dengan atau tanpa bantuan orang lain. Hal
tersebut sesuai dengan pengertian sistem belaar mandiri. Dalam hal ini salah
satunya warga belajar dapat memanfaatkan media belajar atau sumber belajar
library).
formal, maupun non formal, para peneliti tidak lepas dari perpustakaan
cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna
rekreasi para pemustaka. Dalam hal ini dapat dipahami bahwa perpustakaan
peran strategis untuk mendidik dan memperluas akses informasi melalui jalur
hayat. Hal ini berarti pendidikan non formal memiliki peran penting dalam
pendidikan bagi warga masyarakat yang karena sesuatu tidak dapat mengikuti
pendidikan formal.
Bacaan adalah mereka yang menyadari dan menghayati bahwa taman bacaan
maka peneliti melihat bahwa apakah ada korelasi antara keberadaan TBM
tulis, hitung (ca-lis-tung) warga belajar buta aksara melalui sistem belajar
Buta aksara dapat disebabkan oleh satu dari empat hal berikut: Pertama,
menggunakan aksara latin dan angka arab, bahasa Indonesia dan pengetahuan
dasar. Kedua, penduduk yang putus Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
untuk membaca dan menulis dengan aksara latin dan arab, serta
sudah melek aksara yag menjadi buta aksara kembali (relapsed illiteracy)
2005: 59)
hidupnya, sehingga motivasi belajar kurang. (3) peserta didik merasa bosan
dan tidak tertarik dengan pembelajaran yang selama ini dilakukan, dan (4)
dan fungsinya yang hanya tergantung pada kegiatan yang didanai (Tim
Puslijaknov, 2006:1).
Hasil dari penelitian, warga belajar buta aksara terdiri dari dua
karakteristik yaitu buta aksara murni dan DO SD/MI kelas 1-3 yang masih
Ditinjau dari latar belakang, dapat dilihat dari ekonomi mereka yang
sama sekali tidak dapat membaca, menulis, dan berhitung dengan sistem
seperti belum mengenal semua huruf, belum bisa merangkai kata dengan
7
lancar, dan belum mengerti arti sebuah kalimat dengan jelas. Pada tahap
pembinaan ini mereka sudah dapat membaca dan menulis dengan lancar,
membentuk warga belajar agar terus lestari belajar. Pada tahap ini warga
bahwa kemampuan calistung warga belajar desa Jono setelah adanya PBA
secara keseluruhan rata-rata hasil tes warga belajar baik, karena 55% warga
belajar yang mendapatkan nilai pada interval 6,7 – 8,7. Dampaknya kegiatan
50%. Dampaknya warga belajar lebih giat belajar dan terus mendorong
8
anaknya untuk lebih giat belajar dan yang lebih penting mereka lebih tahu
tahun berjumlah 6.401.522 orang. Penduduk buta aksara dari tahun ke tahun
mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 5,02% pada tahun 2010
menjadi 4,21% pada tahun 2012, sehingga terdapat penurunan sebesar 0,80%
2016.
orang.
9
yang cukup memadai. Selain itu TBM tersebut juga mempunyai kegiatan-
sering ke TBM setelah selesai sekolah untuk mengerjakan tugas dari sekolah.
Misalanya guru disekolah menyuruh untuk meringkas buku bacaan yang ada
hanya membantu anak-anak belajar tetapi juga warga yang ada disekitar
TBM.
1.2.2 Seberapa besar pengaruh dari Taman Bacaan Masyarakat sebagai media
aksara?
1.4.1 Dapat memberikan masukan kepada pendiri dan para pustakawan pada
meningkatkan kualitasnya.
kepustakaan.
1.4.3 Dapat mengetahui seberapa besar pengaruh dan manfaat Taman Baca
Penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak
terjadi salah penafsiran. Perlu bagi penulis untuk mempertegas maksud dalam
yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar
adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas
tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar.
arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar.
yang dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang
berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi
dengan sebelumnya.
Wademeyer (1983) yang dikutip oleh Rusman (2014: 353), peserta didik
hangrukebi).
library) menurut Reitz (2007) dalam N Yazit, vol. 12, no. 1, 2012, 2-3
daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian dari
memiliki tugas yang sangat luas dalam hal penyedia akses informasi
ras.
15
arah kehidupan yang lebih baik, (2) Menyediakan sumber informasi yang
cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama mengenai topik yang
masyarakat sekitarnya.
kongkrit.
dan menulis yang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari. Hal ini sama dengan buta aksara dalam arti terbatas, yang berarti
bahasa apapun.
Buta aksara adalah orang yang buta aksara Latin dan angka Arab,
buta bahasa Indonesia dan buta pengetahuan dasar (Depdiknas 2008: 2).
perempuan yang buta aksara. Buta aksara adalah orang yang tidak dapat
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Belajar
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
lingkungannya. Sehingga belajar dapat terjadi dimana saja, dengan siapa saja,
perubahan tingkah laku pada diri seseorang itu yang mungkin disebabkan
sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri
sikap.
lingkungannya, yang antara lain terdiri atas warga belajar, pendidik dan
selebaran majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenisnya ) dan
18
19
meniru.
adalah hal – hal yang sangat penting yang harus ada dalam proses belajar dan
prasyarat yang diperlukan untuk belajar, sesuai hakikat belajar, sesuai materi
ada 3 yaitu:
20
mata proses, dimana individu mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan
orang lain. Kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut adalah mencakup
tanpa bantuan orang lain, dalam belajar. Yang terpenting dalam belajar
Dalam proses belajar, paling tidak individu memerlukan empat pilar yakni
diri dan bekerjasama. Hal ini sejalan dengan penegasan UNESCO dalam
kemampuan yakni: (1) belajar untuk mengetahui, (2) belajar untuk dapat
melakukan, (3) belajar untuk dapat mandiri, dan (4) belajar untuk dapat
bekerjasama.
karena:
dan inisiatif peserta didik. Akan tetapi pada kondisi tertentu, secara
Mandiri
adalah:
dikatak belajar itu tanpa batas (no limit to learn), setiap saat
depan yaitu:
dimilki
adalah:
a. Piramid Tujuan
masyarakat.
c. Tempat Belajar
26
kegiatan belajar.
d. Waktu Belajar
f. Cara Belajar
sendiri.
motivasi belajar.
dihadapi.
Belajar
29
diperlukan masyarakat.
daerahnya.
yang diperlukan.
30
membaca.
(reading society)
dibudayakan. Terlihat dari hasil survei UNESCO tahun 2011 lalu, Indonesia
menduduki posisi ke-84 dari 85 negara dalam hal minat baca. Tentu ini
Pancasila. Selama ini, para penderita buta aksara dan aksarawan baru belum
adanya TBM ini untuk memfasilitasi mereka yang belum atau baru melek
buku.
setelah mengalami aktivitas belajar” (Achmad Rifa’i & Catharina Tri Anni,
31
bahwa belajar telah terjadi” (Gerlach dan Ely, dalam Achmad Rifa’i &
Hasil belajar yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu hasil
sistem belajar mandiri dengan indikator seprti disebutkan dalam SKK Standar
bahasa yang ditulis. Kemampuan membaca sangat penting bagi warga belajar
karena pusat kegiatan belajar adalah membaca. Biasanya warga belajar sudah
merupakan aktivitas mental untuk memahami yang dituturkan oleh pihak lain
32
dari bacaan yang dibaca (Haryadi, 2006: 11). Fries dalam Haryadi (2006: 16
kalimat, tetapi merupakan hasil daya/ karya cipta seseorang (Kusnadi, 2005:
(Kusnadi, 2005: 131). Dalam membantu warga belajar agar cepat bisa
peristiwa dan permasalahan yang berasal dari warga belajar. Tutor sebaiknya
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang
(1994: 265) adalah aktivitas mengemukakan gagasan atau ide melalui bahasa
33
tutor perlu mengamati kegiatan berhitung yang ada dalam masyarakat. Selain
perkalian sederhana.
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta
orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun
macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
data,orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar,
sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau
belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan,
waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan
sebagainya;
DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik,
meliputi:
olahraga.
pesert didik
38
kelas
lanjut.
cara
(2006:33) adalah:
dikoleksi.
koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap, mudah diakses, tidak mudah
perilaku/sikap (attitude).
40
1. Kelebihan Perpustakaan
dan lengkap
2. Kekurangan Perpustakaan
peningkatan mutu dan taraf hidupnya yang terdiri dari dua karakteristik yaitu
yang berasal dari buta aksara murni dan Droup Out Sekolah Dasar yang
sumber belajarnya.
dari berbagai masalah dan latar belakang. Sehingga dalam hal ini peneliti
daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian dari dana
masyarakat (pajak).
Mengingat bahwa fokus utama dalam hal ini adalah calistung atau
yang biasa disebut baca, tulis, dan hitung. Jadi, dengan adanya TBM tersebut
para warga belajar dengan mandiri maupun didampingi oleh tutor dapat
Pembelajaran baca-tulis-hitung
Ada pengaruh dari Taman Bacaan Masyarakat sebagai media belajar sistem
Tidak ada pengaruh dari Taman Bacaan Masyarakat sebagai media belajar
aksara?
BAB V
5.1 SIMPULAN
Kemampuan Baca, Tulis, Hitung Warga Belajar Buta Aksara pada PKBM
5.2 SARAN
74
75
Achmad Rifa’i dan Chatarina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang :
UPT UNNES.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Diptoadi, Veronica L. Nil. 1999. Reformasi Pendidikan di Indonesia
Menghadapi Tantangan Abad 21. Malang: JIP (Journal of Universitas
Negeri Malang). Volume 06, No. 03,
http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/2333
Hake, R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores, USA: Indiana University.
Diunduh :
http://scolar.google.com/scholar?hl=id&analyzing+change+gain+scores&bt
ng=.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kusumahapsari, Prihastin. 2008. Dampak Pelaksanaan Pemberantasan Buta
Aksara Terhadap Calistung Warga Belajar di Desa Sukomulyo kecamatan
Kaliwongso selatan kabupaten Kendal. Semarang: skripsi tidak
dipublikasikan.
Mudjiman, Haris. 2008. Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press.
Standar Kompetensi Keberaksaraan, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat,
Departemen Pendidikan Nasional, 2006), p.6.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: TARSITO.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV).
Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa : dari teori hingga aplikasi.Jakarta :
Bumi Aksara.
76
TIM PUSLITJAKNOV. 2006. Pendidikan Keaksaraan Terintegrasi Tingkat
Dasar (Model Pembelajaran). Jakarta: Balitbang Depdiknas.
Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong. 2008.
Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran. (Cet. II). Gorontalo: Nurul
Jannah.
Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran:
Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.
Wijayanti, Lilis. 2010. Pengaruh Kegiatan Pemberantasan Buta Aksara (PBA)
terhadap Kemampuan Calistung (Membaca, Menulis, dan Berhitung) bagi
Warga Belajar di Desa Jono kecamatan Tawangharjo kabupaten
Grobogan. Semarang: skripsi tidak dipublikasikan.
Yasin, Salehuddin. 2012. Metode Belajar dan Pembelajaran yang Efektif.
Makassar: Universitas Islam Negeri Alaiddin. Volume 12, No. 01.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1
&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj2kffPs_DMAhXBsI8KHQupBLAQF
ggbMAA&url=http%3A%2F%2Fftk.uin-
alauddin.ac.id%2Ffoto_berita%2Fftk_artikel%2FBELAJAR%2520EFISIE
N.pdf&usg=AFQjCNH_GvthDBqigoUEiEVP1xkyTWIPxQ&sig2=TPVk
DEg4bqkFf6rKSPOdKg
Yazit, N. 2007. Public Library. Malaysia: University of Malaysian. Volume 10,
No.03.
http://shodhganga.inflibnet.ac.in/bitstream/10603/67548/13/13_chapter%2
01.pdf
diakses tanggal 30 Mei 2015 (10:10),
http://eeqbal.blogspot.com/2008/12/konsep-pendidikan-orang-dewasa-dan.html
diakses tanggal 30 Mei 2015 (10:10),
http://dirman-djahura.blogspot.com/
diakses tanggal 12 Januari 2016 (18:20),
http://www.mmenegpp.go.id
77
diakses tanggal 18 Februari 2016 (15:30),
http://www.bindikmas.kemendikbud,go,id/buta_aksara
78
104
Dokumentasi
POST TEST