PROPOSAL
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2020
i
ALAMAN JUDUL
PROPOSAL
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2020
ii
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN PROPOSAL
Merauke
NPM : 201684203008
Mengetahui,
………………………… …………………………….
Mitra Rahayu, S.Pd.,
M.Pfis
(Pembimbing 1)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
2. Drs. Lay Riwu, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
proposal ini.
5. Para dosen dan teknisi laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika yang telah
iv
6. Kedua orang tuaku tercinta, Laurensius Pori dan Margaretha Mite yang selalu
8. Rekan mahapeserta didik angkatan 2016 Jurusan Pendidika Fisika yang telah
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
dapat menyempurnakan proposal penelitian ini. Selain itu, penulis juga berharap
Merauke, 2020
Penulis
DAFTAR IS
v
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN PROPOSAL.....................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................vi
DAFTAR TABEL....................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................5
D. Manfaat Penelitian...........................................................................5
E. Batasan Penelitian............................................................................6
F. Defenisi Operasional........................................................................7
A. Kajian Teori.....................................................................................8
C. Kerangka Pikir...............................................................................33
D. Pertanyaan Penelitian.....................................................................35
vi
A. Desain Dan Model Pengembangan................................................36
DAFTAR PUSTAKA................................................................................41
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia kerja saat ini menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkompeten. Oleh karena itu sekolah harus mumpuni dalam upaya menghasilkan
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
Peningkatan Mutu Guru. Namun upaya yang dilakukan masih belum cukup
rendah dibandingkan dengan kualitas pembelajaran negara lain. Hal ini didukung
dengan hasil survei yang dilakukan oleh Tim Programme for International
Student Assessment (PISA) pada tahun 2018 (OECD.org). Hasil survei ini
1
tahun 2015 yaitu dari skor 403 dengan urutan 62 menjadi urutan 71 dengan
perolehan skor 396. Keterampilan yang diujikan dalam survei PISA yakni
ditetapkannya sains sebagai salah satu mata pelajaran wajib yang diterapkan di
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara menyeluruh dan nyata.
Fisika sebagai salah satu cabang ilmu sains menanamkan konsep-konsep yang erat
keseharian. Suatu pembelajaran dikatakan berhasil jika peserta didik telah mampu
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada guru diperoleh informasi bahwa
metode pembelajaran yang paling sering digunakan yaitu ceramah. Sebagian kecil
membuat peserta didik hanya mendengar, mencatat dan menghafal materi yang
Rendahnya pemahaman konsep peserta didik didukung oleh hasil angket yang
diberikan kepada peserta didik. Hasil yang diperoleh yakni sebagian besar peserta
didik kurang memahami konsep dari materi yang telah dipelajari khususnya
materi getaran dan gelombang. Oleh karena itu, pembelajaran yang dilaksanakan
2
harusnya menarik minat peserta didik sehingga melalui pembelajaran di dalam
menggunakan media pembelajaran yang baik. Media yang baik yaitu media yang
mudah dipahami peserta didik, baik dari segi tampilan maupun isi yang menarik,
mengungkapkan bahwa buku teks yang memuat gambar dan pencitraan yang tidak
menarik sangat tidak disukai oleh peserta didik. Secara empirik peserta didik
cenderung menyukai buku bergambar dengan perpaduan warna yang menarik, dan
disajikan dalam tampilan yang terlihat nyata seperti kartun (Retno: 2014). Media
yang cocok dengan kriteria yang dipaparkan adalah komik. Sejalan dengan
pendapat Faruq Haroky (2019) komik adalah salah satu media pembelajaran yang
didik.
angket yang diberikan kepada guru, komik belum pernah digunakan dalam proses
tersedianya komik yang cocok dengan materi fisika dan tidak adanya waktu untuk
3
Penggunaan komik sebagai media dalam pembelajaran mempunyai
peranan yang sangat penting, yakni memiliki kemampuan dalam menarik minat
belajar para peserta didik serta mempermudah peserta didik dalam mengingat
penataan gambar dan warna dengan alur cerita yang mudah dipahami oleh peserta
didik.
mengenai desain komunikasi visual. Komik juga dapat digunakan oleh berbagai
hiburan dan juga tampilannya yang menarik dan mudah diterima pembaca. Komik
yang akan peneliti kembangkan dalam penelitian ini yaitu cerita yang dirangkai
melalui gambar yang memuat materi fisika mengenai getaran dan gelombang
bahasa yang berbeda akan tetapi memiliki solusi masalah yang sama (Sari, 2018).
Menurut penelitian oleh Zingari dan Paula (2014), masalah yang bersifat
dapat disimpulkan bahwa masalah yang bersifat isomorfis adalah masalah yang
4
memiliki bahasa yang berbeda namun memiliki solusi permasalahan yang sama
didik. Komik yang akan dikembangkan memuat masalah yang bersifat isomorfis,
menggunakan bahasa yang berbeda namun memiliki solusi masalah yang sama.
Isomorfis Materi Getaran Dan Gelombang Untuk Peserta Didik Kelas VIII SMP”
B. Rumusan Masalah
fisika isomorfis pada materi getaran dan gelombang pada peserta didik kelas VIII
SMP ?
C. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui kelayakan komik fisika isomorfis pada materi getaran dan
gelombang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
fisika yaitu getaran dan gelombang yang dipelajari. Hasil penelitian dan
5
menambah wawasan keilmuan dan menambah kreatifitas peneliti maupun
pembaca.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi pendidik, sebagai salah satu masukan atau ide untuk melakukan
E. Batasan Penelitian
Masalah yang dikaji pada penelitian dan pengembangan ini hanya dibatasi
1. Materi fisika yang tercantum pada komik fisika isomorfis dibatasi pada
6
F. Defenisi Operasional
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
berlangsung seumur hidup (life-long education) (Werang, 2012:3). Hal ini sejalan
terpisahkan dari hidup manusia dan berlangsung sepanjang hayat yang terjadi di
dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat dalam segala situasi dan kondisi.
Manusia terus belajar tanpa mengenal batas usia dengan harapan dapat
seseorang yang diakibatkan karena perubahan pola pikir mengenai hal-hal nyata
perubahan sikap dan perilaku oleh karena pelatihan dan pengalaman. Pendapat
belajar berarti proses peralihan perilaku peserta didik melalui pengalaman serupa
8
pikir, serta menguatkan karakter (2011:9). Belajar juga diartikan sebagai suatu
kegiatan yang disengaja dan secara sadar dilakukan dalam upaya mendapatkan
konsep, pemahaman, maupun wawasan baru oleh seseorang agar dapat mengalami
dari teks, dialog, objek-objek, serta kejadian-kejadian baru yang terjadi pada
peserta didik (Basri, 2015:47). Belajar juga diartikan sebagai proses mengaitkan
melalui pengalaman tanpa batasan usia yang dilakukan secara sadar dan
sebagai suatu proses yang dilakukan pendidik secara sadar untuk mengarahkan,
Proses belajar sendiri terlaksana karena adanya hubungan timbal balik antara guru
dan peserta didik. Sejalan dengan Depdiknas (2003), pembelajaran adalah proses
interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Interaksi yang dimaksud adalah interaksi antara subjek dengan
objek pembelajaran. Dengan demikian, interaksi yang terjadi antara guru dan
9
peserta didik merupakan salah satu kegiatan pembelajaran dimana guru bertindak
sebagai fasilitator dan menjamin terciptanya kualitas belajar yang baik guna
informasi dan segala sesuatu yang kemudian nantinya menjadi dasar dalam
konsep dan prinsip yaitu fisika. Pelajaran fisika diartikan sebagai mata pelajaran
yang diletakkan pada pengertian dan pemahaman konsep yang ditekankan pada
diadaptasi dari bahasa Yunani yang berartikan alam. Hakikat fisika sendiri selalu
dikaitkan dengan hakikat sains. Karena pada dasarnya sains juga membahas
kajian-kajian ilmu alam. Hakikat fisika dan hakikat sains sebenarnya adalah sama
(Sutrisno:2006).
Sesuai hakikatnya, fisika sebagai salah satu cabang ilmu sains tidak hanya
sebagai kelompok ilmu pengetahuan saja. Collette dan Chiappetta (1994) dalam
thinking), dan cara untuk menyelidiki (a way of investigating)”. Sebutan lain yang
dapat menerangkan hakikat fisika yakni fisika sebagai produk untuk mewakili
10
sebagai sikap untuk mewakili pernyataan sains sebagai cara berpikir (a way of
thinking), dan fisika sebagai proses untuk mewakili pernyataan sains sebagai cara
nantinya disebut sebagai produk atau (a body of knowledge). Kumpulan ilmu tadi
dibedakan sesuai dengan bidang kajian masing-masing seperti biologi, fisika, dan
kimia. kelompok ilmu dalam fisika terdiri dari fakta, konsep, hukum, rumus, dan
untuk mengkaji lebih dalam mengenai objek-objek dan kejadian tersebut. Objek
11
diperoleh melalui proses pemikiran. Jadi fisika sebagai proses dapat dipahami
thinking). Berdasarkan uraian mengenai hakikat fisika sebagai produk dan hakikat
fisika sebagai proses, sangat jelas bahwa proses penghimpunan ilmu fisika
berawal dari proses mengamati, mengukur, dan menyelidiki atau mencoba dan
tentunya membutuhkan kekuatan mental yang besar dan tindakan yang diperoleh
melalui pemikiran yang matang. Dengan pemikiran yang matang, peneliti atau
orang dapat mengambil tindakan dan sikap. Akibatnya dapat dengan mudah
rasa praya diri oleh karena keingintahuan yang besar diselingi dengan sikap jujur,
objektif serta menerima masukan dari orang lain. Hal inilah yang dimaknai
2. Media Pembelajaran
Kata “Media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
Mukminan dan Saliman (2008), media merupakan wadah dari pesan yang oleh
sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan
12
berpengaruh dalam meningkatkan konsentrasi belajar dan rasa ingin tahu dalam
kegiatan belajar sehingga media yang digunakan lebih interaktif dan menarik
(Arsyad, 2014).
belajar peserta didik agar dapat mendorong prestasi belajar yang lebih baik. Media
peserta didik agar menjadi nyata dan terarah (Asyhari & Silvia, 2016).
pemilihan materi untuk mencapai hasil yang efektif. Kriteria tersebut antara lain
menarik dengan maksud media yang digunakan harus membuat peserta didik
tertarik, memotivasi peserta didik untuk membaca, dan relevan degan pengertian
bahwa media yang digunakan harus relevan atau sesuai dengan topik yang dibahas
(Mukminan dan Saliman, 2008), antara lain media dapat berfungsi untuk
13
memvisualisasikan konsep-konsep yang bersifat abstrak, seperti menggunakan
gambar, skema, grafik, model, dsb. Media juga berfungsi untuk membangkitkan
motivasi, sehingga perhatian peserta didik dalam suatu kelompok belajar dapat
teori yang sukar dimengerti melalui contoh yang lebih sederhana, memaksimalkan
3. Komik Fisika
Istilah komik diadaptasi dari bahasa Inggris “comics” yang berarti cerita
merupakan suatu cerita yang dipadukan dengan ilustrasi yang jenaka sehingga
sangat mudah di pahami oleh berbagai kalangan usia. Sejalan dengan pendapat
menggambarkan suatu karakter disertai suatu cerita dalam urutan yang erat
Komik dikategorikan sebagai media yang unik, karena teks dan ilustrasi
tergabung dalam komik dengan bentuk yang imajinatif. Scott Mc Cloud dalam
media yang mampu menarik minat semua orang dari segala usia. Ilustrasi yang
14
komik mudah dipahami oleh semua orang. Sejalan dengan hal itu, Scott
alat bantu pendidikan karena dinilai mampu memberitakan kabar secara efisien.
dapat didefinisikan sebagai media gambar yang tersusun dari panel-panel yang
berurutan membentuk sebuah narasi yang didalamnya memuat materi dan konsep
fisika.
b. Komponen Komik
1) Panel
Kotak yang memberi batas antara ilustrasi yang satu dengan ilustrasi yang
lainnya dalam setiap adegan disebut dengan panel. Panel terbagi menjadi dua
jenis, yakni panel terbuka dan panel tertutup. Panel dipisahkan dengan blank
space berwarna putih yang bernama gutter. Panel yang biasa digunakan pada
Balon kata merupakan dialog dari karakter dalam bentuk visual. Fungsi
gambar dan balon kata pada komik adalah tempat meletakkan teks, menunjukkan
penjelasan naratif non dialog dari ilustrasi. Jenis-jenis balon kata disesuaikan
15
dengan fungsi dan kondisi karakter. Contohnya seperti pada saat karakter berpikir,
3) Narasi
keadaan. Menurut Gorys Keraf (2000:136) (dalam Wikipedia) ciri narasi yakni
berisi suatu kisah, memusatkan pada alur kejadian serta memiliki masalah. Narasi
16
4) Ikon
ungkapan, atau gagasan dalam komik. Icon atau ikon, adalah bentuk pola paling
5) Efek suara
cara tertentu menghasilkan suatu efek suara yang menggambarkan suatu keadaan,
c. Model Komik
Pada umumnya komik memiliki dua model yakni komik dalam bentuk
buku dan strip. Disebut sebagai komik jenis strip karena komik ini tersusun dalam
beberapa lembar panel dan biasanya termuat di surat kabar dan ceritanya dibuat
17
bersambung atau memiliki episode. Komik yang dibuat dalam bentuk buku
Komik memiliki banyak jenis disesuaikan dengan tema dan maksud yang
ingin disampaikan oleh komikus itu sendiri, yakni komik wayang, komik silat,
komik humor, komik roman remaja, dan komik didaktis. Komik wayang
dipandang oleh orang asing sebagai komik yang berasal dari Indonesia. Komik ini
memiliki karakter utama dan merupakan hasil tradisi lama. Komik ini kemudian
dikreasikan dengan unsur budaya lokal. Jenis komik yang kedua yaitu komik silat.
Komik ini berhubungan erat dengan teknik bela diri yang lazim di Indonesia.
Komik silat ini terinspirasi dari seni bela diri dan juga kisah-kisah zaman dahulu
yang melekat pada rakyat. Komik silat ini menceritakan kisah petualangan para
kalah. Komik yang brikut yaitu komik humor. Komik yang selalu menampilkan
cerita lucu dan mampu menggelitik selera humor pembacanya disebut komik
jenaka dan memuat tema yang lucu dan menghibur sehingga pembaca tertawa.
memahaminya merupakan ciri khas dari komik humor. Jenis komik yang keempat
yaitu komik roman remaja. Berdasarkan KBBI, suatu kisah maupun kata cinta
identik dengan kata roman. Kata remaja membuat komik roman rmaja
dikhususkan untuk orang muda, sehingga tema yang ditampilkan harus romantik.
18
Tema yang diambil juga berkisar pada kehidupan orang muda dengan segala
permasalahannya. Jenis komik yang kelima yakni komik didaktis. Salah satu
komik yang menyajikan tema nilai pendidikan disebut sebagai komik diaktis.
Tema-tema yang dimuat dalam komik ini meliputi norma-norma agama, kisah
4. Isomorfis
hubungan antara episode cerita dan urutan paragraf dalam wacana tuturan (KBBI).
masalah yang bersifat isomorfis. Masalah yang bersifat isomorfis dapat diartikan
tersebut dapat dilihat dari segi bentuk permasalahan, prinsip, bahasa, maupun
bersifat isomorfis berada pada latar belakang masalah, struktur dan langkah
antara satu dengan yang lainnya, memiliki keterikatan antar masalah dan saling
bersifat isomorfis harus didasari oleh rencana permasalahan yang saling berkaitan.
yang berbeda dari segi bahasa, tetapi memiliki latar belakang dan langkah
19
Masalah yang bersifat isomorfis dapat diaplikasikan dalam pembelajaran
di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini diungkapkan oleh Singh (Sari, 2018)
bahwa masalah isomorfis dapat dimanfaatkan dengan tujuan tertentu dalam suatu
pembelajaran antara lain adalah untuk menguji sejauh mana pemahaman konsep
dan kemampuan yang sama. Masalah yang isomorfis dapat digunakan untuk
(Khasanah & Yuliati, 2016) serta menentukan umpan balik yang akan diberikan.
kemampuan tertentu, juga dapat melatih kemampuan peserta didik. Salah satu
kegunaan yang dapat diperoleh yakni peserta didik terlatih untuk memahami
yang dilakukan Lin dan Singh (Sari, 2018) bahwa penggunaan masalah yang
bersifat isomorfis memberi beberapa manfaat antara lain peserta didik mampu
menganalisis masalah baru yang ditemui. Selain itu masalah yang bersifat
20
kemampuan dalam diri peserta didik. Karakteristik, tujuan serta manfaat dapat
a. Getaran
jari lain sejauh 15 cm dari tempat kamu mengetuk meja, maka kamu akan
merasakan getaran di ujung jari. Ketika kuku mengetuk meja, maka kuku
21
Untuk lebih jelasnya tentang konsep getaran, kita amati Gambar 2.4
(Sumber: https://www.academia.edu/5715775/13243227-materi-smp-kelas-8-bab-v-getaran-dan-
gelombang-130220011159-phpapp01)
dimaksud satur getaran adalah gerak benda melalui A-B-A-C-A atau B-A-C-A-B
atau C-A-B-A-C. Getaran adalah gerakan bolak-balik secara teratur melalui titik
kesetimbangan.
adalah jarak kedudukan benda dari setimbangnya. Adapun simpangan getar yang
paling jauh disebut Amplitudo, pada kegiatan diatas, amplitudo ditunjukkan oleh
jarak AB atau AC. Dengan demikian satu gerakan dapat dikatakan sebagai gerak
bolak-balik melalui titik setimbang dengan panjang lintasan sama dengan empat
kali amplitudonya.
22
Amplitudo merupakan besaran panjang. Oleh karena itu, untuk menempuh
getaran. Waktu yang diperlukan beban untuk melakukan satu kali ayunan
dalam sekon (s). Cara mengukur periode suatu getaran dapat dilakukan dengan
Sehingga periode dapat dihitung dengan membagi waktu getaran dengan jumlah
t
T = ……………………………………………..(2.1)
n
dimana
T = Periode (s)
t = lama benda bergetar
n = jumlah getaran
besar amplitudo suatu getaran, maka semakin cepat getaran yang terjadi sehingga
waktu untuk melakukan 1 kali getaran tidak berubah (tetap). Jika kita dapat
menentukan waktu yang diperlukan untuk bergetar, tentunya kita juga dapat
terhadup setiap satu satuan waktu disebut frekuensi getaran. Dalam bentuk
n
f = …………………………………………….(2.2)
T
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
adalah 5 sekon, maka setiap sekali getaran memerlukan waktu 1/2 sekon dan
23
setiap detik terjadi 2 kali getaran. Dengan kata lain, jika periode getaran 1/2
1
T= ……………………………………………….(2.3)
f
1
f= …………………………..........................(2.4)
T
Keterangan:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
pun tidak bergantung pada amplitudo. Jadi ciri suatu getaran ditandai oleh
b. Gelombang
tampak bergerak. Gerakan itu menyebar ke segala arah menjauhi titik yang
merupakan tempat jatuhnya kerikil. Gerakan ini dinamakan gelombang. Hal yang
sama dapat kita amati ketika kita berada di pantai. Disana, kita dapat melihat
gerakan ombak air laut. Gerakan ombak air laut juga dinamakan gelombang.
Dalam hal ini, medium gelombang tidak ikut merambat. Hal itu jika terbukti jika
kita letakkan kertas dipermukaan air, kertas itu hanya bergerak naik turun
Dari kedua contoh diatas kita dapat mengetahui bahwa gelombang tidak
terjadi dengan sendirinya. Gelombang yang terjadi pada air tenang disebabkan
oleh kerikil yang jatuh ke dalamnya, sedangkan gelombang air laut disebabkan
24
tiupan angin yang mengenai permukaan air laut. Jika penyebab terjadinya
gelombang disebut usikan, dapat dikatakan bahwa gelombang adalah getaran yang
merambat. Perambata gelombang ini dapat terjadi melalui medium (zat perantara)
gelombang membawa energi. Coba apa yang kamu rasakan apabila berdiri di tepi
pantai menantang datangnya gelombang air laut. Tentu tubuhmu akan merasakan
dorongan ketika gelombang air laut datang. Gelombang dan air laut merupakan
energi yang merambat melalui zat perantara, yaitu permukaan air laut. Selain itu,
gelombang air laut bergantung pada besar kecilnya energi yang merambat. Gempa
bumi di laut akan menyebabkan gelombang air laut yang besar, atau biasa disebut
yaitu:
da gelombang sinar X.
25
Gelombang berdasarkan pada arah perambatannya dan arah getarannya
Untuk lebih memahami dua jenis gelombang tersebut, perhatikan kedua gambar
berikut!
(Sumber: https://www.academia.edu/5715775/13243227-materi-smp-kelas-8-bab-v-getaran-dan-gelombang-
130220011159-phpapp01)
(Sumber: https://www.academia.edu/5715775/13243227-materi-smp-kelas-8-bab-v-getaran-dan-
gelombang-130220011159-phpapp01)
Dari kedua gambar diatas, jika kita perhatikan, gelombang yang terjadi
pada tali berbeda dengan gelombang yang terjadi pada slinki. Gelombang yang
terjadi pada tali naik turun berupa bukit dan lembah yang merambat. Bukti dan
gelombang menunjukkan arah getar gelombang. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa arah rambat gelombang pada tali tegak lurus dengan arah getarnya.
26
Selain gelombang air laut dan gelombang cahaya. Untuk mengetahui lebh jelas
(Sumber: https://www.academia.edu/5715775/13243227-materi-smp-kelas-8-bab-v-getaran-dan-
gelombang-130220011159-phpapp01)
berikut:
ini!
(Sumber: https://www.academia.edu/5715775/13243227-materi-smp-kelas-8-bab-v-getaran-dan-
gelombang-130220011159-phpapp01)
27
Rapatan terjadi jika partikel-partikel medium gelombang bergerak saling
gelombang.
Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak sepanjang satu gelombang disebut
gelombang dalam waktu satu sekon. Waktu yang diperlukan gelombang untuk
berpindah sejauh satu panjang gelombang sama dengan satu periode. Dengan kata
sebagai berikut:
λ 1
V= ; karena f =
T T
1
Maka V = .λ
T
V =f . λ………………………………………….(2.5)
Dimana
V = cepat rambat gelombang (m/s)
f = Frekuensi gelombang (Hz)
λ= Panjang Gelombang (m)
T = Periode gelombang (s)
28
c. Bunyi
Bunyi dihasilkan oleh sumber bunyi yang bergetar. Contoh sumber bunyi
adalah tifa. Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi seni suara dan seni tari.
cepat rambat bunyi di berbagai medium memiliki nilai berbeda. Cepat rambat
bunyi diartikan sebagai kecepatan getaran yang ditransmisikan oleh zat perantara.
Cepat rambat bunyi paling besar pada zat padat dan paling kecil pada zat gas.
Cepat rambat bunyi di udara sebesar 340 m/s, cepat rambat bunyi di air sebesar
1.490 m/s, dan cepat rambat bunyi yang melewati besi sebesar 5.130 m/s. Selain
medium, cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh suhu dari lingkungan. Semakin
Cepat rambat bunyi di udara yang bersuhu 0oC sbsar 330 m/s, sedangkan
cepat rambat bunyi di udara yang bersuhu 25oC sebesar 40 m/s. Bukti bahwa cepat
rambat bunyi pada suhu rendah lebih kecil dapat diamati pada malam hari. Pada
malam hari suara akan terdengar lebih jelas daripada siang hari. Hal ini
disebabkan pada malam hari suhu permukaan bumi lebih kecil daripada suhu di
udara pada lapisan yang lebih tinggi. Bunyi merambat lebih lambat pada suhu
rendah sehingga pada malam hari suara tidak terdistribusi ke atas tetapi menyebar
ke permukaan bumi.
frekuensi, dan panjang gelombang. Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan satu kali getaran. Frekuensi diartikan sebagai jumlah getaran berkala
29
memiliki frekuensi kurang dari 20 kHz. Bunyi infrasonik dapat didengar oleh
hewan seperti jangkrik dan anjing. Bunyi audiosonik adalah bunyi yang memiliki
frekuensi antara 20-20.000 kHz. Bunyi audiosonik dapat didengar oleh manusia.
Sementara itu bunyi ultrasonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari
20.000 kHz. Bunyi ultrasonik didengarkan oleh hewan seperti kelelawar. Manusia
dengan fase yang sama. Pada cepat rambat yang sama besar, panjang gelombang
berbanding terbalik dengan frekuensi gelombang. Oleh karena itu semakin pendek
panjang gelombang, semakin besar frekuensi gelombang yang terjadi. Salah satu
bentuk dari gelombang mekanik adalah bunyi. Bunyi terdengar karena adanya
sumber bunyi. Karakter gelombang bunyi meliputi desah dan nada. Desah adalah
bunyi yang memiliki frekuensi tidak teratur, sedangkan nada adalah bunyi yang
Seutas senar yang dipetik atau digesek dapat menghasilkan suatu nada.
memperpendek panjang senar. Ketika frekuensi senar besar, nada yang terdengar
akan lebih tinggi. Jadi, frekuensi mempengaruhi tinggi rendahnya nada. Semakin
30
Amplitudo adalah simpangan terjauh dari titik setimbang dalam suatu
getaran. Senar yang dipetik secara kuat, amplitudonya semakin besar dan nada
yang terdengar semakin keras. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa amplitudo
pada dawai atau senar. Marsenne berhasil menemukan hubungan sebagai berikut :
sebagai berikut:
1 F
f=
2L √ Aρ
………………………………………………..(2.6)
Keterangan:
f = frekuensi atau tinggi nada senar (Hz)
L = panjang senar (m)
F = tegangan senar (N)
A = luas penampang (m2)
m = massa jenis senar (kg/m3)
31
B. Penelitian yang Relevan
Dyah Rina Puspita Sari dan Winarto pada tahun 2014 melakukan
digunakan sebagai media pembelajaran tingkat SMP dengan skor akhir kelayakan
rata-rata 3,54 dan skor uji keterbacaan 82,03 % dengan kategori tinggi.
Dewa Putu Nyeneng pada tahun 2015. Dihasilkan komik pembelajaran fisika
yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan memuat materi Besaran
dan Satuan SMP kelas VII, yang disajikan dengan gambar berwarna dengan skor
kemenarikan 3,55 (sangat menarik), skor kemudahan 3,48 (sangat mudah), skor
kemanfaatan 3,57 (sangat bermanfaat). Dengan rata-rata skor 3,57 (sangat baik);
80,65%.
komik fisika berbasis konstruktivisme ini memperoleh kategori baik dimana yang
telah dinilai oleh ahli materi memperoleh presentase sebesar 88,44% (sangat
layak) dan ahli media memperoleh presentase sebesar 91,11% (sangat layak)
sedangkan pada kelas kecil memperoleh presentase sebesar 97,78% (sangat baik)
dan uji coba terbatas memperoleh presentase sebesar 92,48% (sangat baik).
menunjukkan bahwa komik yang dikembangkan telah layak dan efektif. Komik
32
yang dihasilkan pula berpengaruh terhadap proses pembelajaran dapat dilihat dari
hasil Uji T dengan nilai 1,66 < 2,18 yang berarti menunjukkan ada perbedaan
tentang media komik. Berdasarkan penilaian oleh ahli materi, ahli media, ahli
bahasa, respon pendidik dan peserta didik maka dapat disimpulkan bahwa media
kontekstual pada pokok bahasan gerak melingkar layak dan menarik digunakan
bahwa komik yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yaitu komik
yang memiliki beberapa syarat yakni menarik, telah teruji layak/praktis, dan
C. Kerangka Pikir
didik didukung oleh hasil angket yang diberikan kepada peserta didik. Hasil yang
diperoleh yakni sebagian besar peserta didik kurang memahami konsep dari
materi yang telah dipelajari khususnya materi getaran dan gelombang. Selain itu
belajar fisika.
33
Salah satu media pembelajaran yang mampu menarik minat peserta didik
adalah komik. Sejalan dengan pendapat Mediawati (2011) komik dapat menarik
konsep fisika peserta didik. Oleh karena itu, peneliti berupaya mengembangkan
Komik yang akan dikembangkan dalam penelitian ini memuat materi dan
disertai dengan pemilihan warna yang menarik. Komik ini menggunakan bahasa
sehari-hari dengan tujuan agar materi yang diberikan tidak sulit ditangkap oleh
peserta didik. Selain itu dalam komik memuat materi berupa konsep-konsep yang
dikemas secara sederhana agar peserta didik tidak merasa kesulitan dalam
konkret dalam kehidupan nyata dekat dengan keseharian peserta didik, sehingga
dapat dengan mudah mengaitkan konsep yang telah dipelajari dengan peristiwa-
Selain itu komik yang dihasilkan memuat masalah yang bersifat isomorfis.
Menurut penelitian oleh Zingari dan Paula (2014), masalah yang bersifat
34
Kerangka pikir penelitian ini disajikan dalam Gambar 2.9
Inovasi Dalam
Komik
Pembelajaran
Fisika Permasalahan
Isomorfis
Getaran Dan
Gelombang
Komik Fisika
Isomorfis
D. Pertanyaan Penelitian
gelombang?
35
BAB III
METODE PENELITIAN
produk yang telah ada, membuat produk dan menguji kelayakan produk. Produk
Pengembangan dilakukan pada materi getaran dan gelombang untuk tingkat SMP.
1. Define (Pendefenisian)
Pada tahap ini, hal-hal yang akan dilakukan antara lain analisis kebutuhan,
36
yang diperoleh dari analisis kebutuhan kemudian dilakukan pengkajian teori
terkait masalah yang ditemukan. Solusi yang diperoleh dari kajian teori kemudian
2. Design (Perancangan)
Pada tahap Design ini, akan dibuat alur cerita yang memuat materi dan
pembuatan komik fisika isomorfis yang telah disusun. Selain itu berdasarkan
panduan pembuatan komik fisika isomorfis akan disusun kisi-kisi lembar telaah
yang akan digunakan untuk menguji kelayakan produk tersebut kepada ahli media
3. Development (Pengembangan)
Pada tahap ini akan dilakukan dua kegiatan berupa penyusunan draft
komik dan lembar telaah. Penyusunan draft komik mengacu pada rangkaian cerita
lembar telaah terdiri dari aspek materi dan aspek bahasa yang akan digunakan
untuk memvalidasi draft komik. Kegiatan selanjutnya akan di uji oleh ahli media
dan materi yang bertujuan untuk memvalidasi komik yang telah dikembangkan.
4. Dessiminate (Penyebaran)
Dalam tahapan dessiminate pada penelitian ini akan dibuat artikel yang
37
Adapun prosedur pengembangan dapat dilihat pada Gambar 3.1
Defelo Lembar
Gambar
pment Telaah
Draft Komik
Uji kelayakan
Revisi Produk
Dessim
inate Artikel
38
C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
sebagairberikut:
a. Observasi
penggunaan media komik dalam pembelajaran oleh guru dan peserta didik, dan
yang dikembangkan berupa komik fisika isomorfis. Lembar telaah ini akan dinilai
oleh ahli media, dan ahli materi. Angket digunakan untuk mengetahui tingkat
kelayakan bahan ajar dalam bentuk media komik. Kisi-kisi instrumen pengukur
angket uji kelayakan bahan ajar ditinjau dari dimensi tampilan, bahasa dan
materi. Dimensi tampilan adalah sampul, warna dan gambar, dimensi bahasa
adalah teks dan bahasa, dan dimensi materi adalah penjelasan materi, kedalaman
39
D. Teknik Analisis Data
hasil telaah ahli media dan ahli materi. Hasil telaah kemudian dianalisis dengan
telaah berupa skor rata- rata tiap butir pernyataan yang ditelaah kemudian
X́ =
∑ x …………………………………..3.1)
n
dengan :
X̄ = skor rata- rata
n = jumlah butir
∑x = jumlah skor
Kriteria kualitas produk yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
dengan,
X = Rata- rata skor
X i = Rata- rata skor ideal
1
= ( skor tertinggi+ skor terendah )
2
Sbi = Simpangan Baku skor ideal
1
= ( skor tertinggi−skor terendah )
6
40
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila dari lembar telaah uji kelayakan
diperoleh hasil dengan kriteria kualitas komik yang baik dan sangat baik.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
John M. Echols dan Hasan Shadily. Kamus Indonesia-Inggris. Edisi ketiga.
Jakarta:PT. Gramedia Pustaka, 1992.
Komik, P., Dalam, S., Ipa, P., Karakter, P., Di, S., & Semarang, K. (2014). Unnes
Physics Education Journal. 3(3), 34–42.
Puspitorini, R., Prodjosantoso, A. K., Subali, B., Matematika, F., Alam, P., &
Negeri, U. (2011). Kata Kunci: 413–420.
Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
43
Werang, Basilius Redan. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Malang: Elang Mas
44