Skripsi
Di ajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Biologi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin
Makassar
Oleh:
MUSLIMAH
NIM : 20500115022
ix
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Muslimah
Nim : 20500115022
Alamat : Samata-Gowa
benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan
duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka
Samata-Gowa, Januari2020
Penyusun,
Muslimah
NIM: 20500115022
ix
KATA PENGANTAR
hasil belajar peserta didik menggunakan media songs based learning dengan video
based learning materi sistem gerak pada manusia kelas VIII MTS Manongkoki
Salawat dan salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw. sebagai suri teladan yang merupakan sumber inspirasi dan motivasi
tanpa bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Melalui tulisan ini,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus, teristimewa kepada kedua
orang tua tercinta, Ibu Ida Royani dan Bapak Muh. Yusuf yang telah mengasuh,
skripsi ini, kepada mereka penulis senantiasa memanjatkan doa semoga Allah swt.
skripsi ini. Ucapan terima kasih pula penulis patut menyampaikan kepada:
ix
1. Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., P.hD selaku Rektor UIN Alauddin
Makassar, Prof. Dr. Mardan, M.Ag. Wakil Rektor I, Dr. Wahyuddin Naro,
M.Pd. Wakil Rektor II, Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M.Ag. Wakil
Rektor III, Dr. Kamaluddin Abu Nawas, M. Ag Wakil Rektor IV, yang telah
2. Dr. H. Marjuni, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr.
M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. H. Ilyas Ismail,
M.Pd., M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, beserta seluruh staf
3. Dr. H. Muh. Rapi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi dan Ainul
Uyuni Taufiq, S.P., S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Jurusan yang memberikan
4. Dr. H. Ilyas Ismail, M.Pd., M.Si dan Zulkarnaim, S.Si, M.Kes. Pembimbing I
dan II yang telah memberi arahan, pengetahuan baru dan koreksi dalam
penyelesaian.
5. Jamilah, S.Si., M.Si. dan Dr. H. Muh. Rapi, M.Pd. Penguji I dan II yang ikut
serta memberikan arahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini
ix
6. Dr. Safei, M.Si dan Syamsul, S.Pd., M.Pd selaku validator yang telah
7. Pihak Sekolah MTS Manongkoki Takalar, guru mata pelajaran Biologi Ibu
ini. Rasa terima kasih juga penyusun ucapakan kepada adik-adik kelas VIII.1
dan VIII.2 yang berkontribusi dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis.
8. Sahabat- sahabat ( Sunarti S.Pd, Nurul hidayah khaer S.Pd, Widya sri aprilia
S.Pd, Kautsar qadry kahar S.Pd, Andi astuti wulandari S.Pd, Jusriyani, dan
9. Afni Nurfita Dewi S.Sos, Aswar S.H, Eka deswyta, yang telah memberikan
skripsi ini.
10. Siti khumaerah F, S.Pd atas seluruh masukan dan bantuan dalam penyusunan
skripsi penulis
skripsi penulis
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
ix
Segala bentuk kebaikan yang telah diberikan tidak dapat penulis balas. Hanya
serta merta Allah SWT yang dapat membalas sesuai amal bakti Bapak, Ibu,
Saudara(i) dengan pahala yang berlipat ganda. Akhirnya semoga skripsi ini
Muslimah
NIM : 20500115022
ix
DAFTAR ISI
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 48
B. Pembahasan .................................................................................. 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 78
B. Saran ............................................................................................. 78
C. Implikasi Penelitian ...................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN A ................................................................................... 85
LAMPIRAN B ................................................................................... 88
LAMPIRAN C ................................................................................... 91
LAMPIRAN D ................................................................................... 130
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 131
ix
DAFTAR TABEL
ix
ABSTRAK
Nama : Muslimah
Nim : 20500115022
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Keguruan/ Pendidikan Biologi
Judul :“Perbandingan hasil belajar peserta didik menggunakan
media songs based learning dengan video based learning
materi sistem gerak pada manusia kelas VIII MTS
Manongkoki Takalar”
ix
BAB I
PENDAHULUAN
yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah suatu hal yang memang seharusnya terjadi dan
sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan disini dalam artian suatu
perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai
harkat dan martabat manusia secara utuh, dan menyeluruh dengan menarik,
dan aspek fisiologis pada tiap individu, sehingga pada akhirnya “terbentuk” dan
terbina pribadi matang pada individu yang bersangkutan. Adapun kata “menyeluruh”
mengacu kepada perkembangan semua aspek-aspek rohani, dan aspek jasmani atau
aspek mental, spiritual dan fisik atau aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor
1
Tirto Ibnu, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual (Jakarta:
Kencana, 2014), h. 1.
2
A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. (Jakarta:Kencana 2015), h. 1
ix
Pendidikan sangat berperan penting bagi kemajuan hidup pada masa sekarang.
Secara umum, pendidikan formal meliputi pendidikan usia dini, TK, SD, SMP, SMA.
merupakan sarana yang sangat strategis dalam mengangkat harkat dan martabat suatu
peradaban yang lebih maju dan berkualitas. Bahwa sangat mustahil suatu bangsa bisa
pendidikan.3
agar mampu mengembangkan diri dalam berbagai dimensi menuju proses mendewasa
sebagaimana yang dikatakan oleh Langeveld bahwa pendidikan adalah usaha yang
tertuju pada pendewasaan anak.4 Menurut UU No.20 tahun 2003 pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
3
Bahaki Rama, Akselerasi Pendidikan Tinggi dalam Menjawab kebutuhan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jurnal Imu Tarbiyah dan Keguruan, Vol. 14 No.1 (2011), h.17
4
Kadir, Abdul dkk. Dasar-Dasar Pendidikan. (Jakarta : Prenadamedia Group, 2012), Cet Ke I,
h 62
ix
negara.5 Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses pertumbuhan
bimbingan yang diberikan oleh seorang pendidik kepada anak dalam proses
pertumbuhan tersebut.
menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.7 Media
merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Di lain
Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh pelajar dengan tujuan untuk
membantu siswa agar bisa belajar dengan mudah. Pengertian lain dari pembelajaran
5
H. Syarif Hidayat, Teori dan Prinsip Pendidikan. (Tangerang: PT Pustaka Mandiri,
2013).h.1
6
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta:DPDIKBUD bekerjasama dengan
Rineka Cipta, 2002), h. 4.
7
Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), h. 3-5
ix
adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam
berlangsung, sehingga peserta didik dapat belajar biologi dengan mudah dan cepat
merupakan teori yang cukup gampang dan mudah dilakukan. Penerapan songs based
learning dibagi menjadi dua bagian Pertama, bernyanyi dengan menggunakan media,
dimana pendidik telah mempersiapkan materi yang sudah dimasukkan dalam media
lagu berbentuk video, lalu menampilkannya di depan peserta didik, maka pendidik
memberikan isntruksi untuk bernyanyi bersama dan ini bisa dengan menggunakan
video dan Mp3. Kedua, bernyanyi tanpa menggunakan media. Cara ini merupakan
cara lama bagi seorang pendidik yang memiliki kemampuan dalam tarik suara. Hal
ini sangat cocok untuk dilakukan, mempersiapkan materi untuk dinyanyikan di depan
peserta didik.
mampu membuat anak senang dan gembira, yang diarahkan pada suatu kondisi psikis
8
Arif S. Sadiman, Media pendidikan pengertian, pengembangan, dan pemanfaatan (Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 2005), h. 7
ix
untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan,
mengembangkan rasa melalui bernyanyi yaitu ungkapan kata dan nada yang
dirangkai hingga menjadi sebuah lagu, serta ritmik yang memperindah suasana
anak.10
disebut dengan media audio visual. Ariani dan Haryanto menyatakan “audio visual
adalah multimedia yang memiliki unsur-unsur yang meliputi suara, gambar, gerak
dan teks”. Sejalan dengan pendapat Arsyad mengenai audio visual yaitu
penggambaran atau visualisasi dari narasi materi pembelajaran dan dikemas dengan
singkat”.11 Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi
suara dan gambar (Syeful Bahri dan Aswan Zain 141 : 2002).12
9
Mindradini, Penggunaan Metode bernyanyi untuk meningkatkan pembiasaan dalam
pembentukan nilai-nilai moral pada anak kelompok B di TK Darmahusada Surabaya (surabaya :
skripsi tidak diterbitkan, 2012), h. 12
10
Ira Miranti, Engliana, Fitri Senny Hapsari, Penggunaa media lagu anak-anak dalam
mengembangkan kemampuan kosakata bahasa inggris siswa di PAUD, Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. II No. 2, (2 Juli 2015), h. 169
11
Yulis Purwanto dan Swaditya Rizki, Pengembangan Bahan ajar berbasis kontekstual pada
materi himpunan berbantu video pembelajaran, Jurnal pendidikan matematika FKIP Univ.
Muhammadiyah Metro. Vol.4 No.1 (2015) hal.69
12
Ahmad Busyaeri, Tamsik Udin, dkk, Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran terhadap
peningkatan hasil belajar MAPEL IPA di Min Kroya Cirebon, Juruan PGMI (Juni 2016) hal.118
ix
menganalisis, memberikan bukti dan mengambil simpulan dari permasalahan tema
dalam waktu yag singkat, pesan yang disampaikan cepat dan mudah di singkat,
didik.14
Songs based learning dan video based learning sangatlah tepat jika digunakan
sebagai media dalam pembelajaran sains terutama terhadap materi sistem gerak pada
manusia, karena pendidik tidak mungkin bisa untuk menggambarkan secara detail
bagia-bagian dari sistem gerak mulai dari bentuk dan tekstur. Selain itu penggunaan
kedua media ini diharapkan peserta didik mampu untuk mudah menghafal macam-
macam dari tulang rangka beserta nama latinnya. Songs based learning dan Video
tetapi yang berbeda adalah bentuk penyajian isi dari materi yang terdapat dalam video
tersebut. Adanya media pembelajaran ini diharapkan menjadi media yang lebih
13
Pramudya Dwi Aristya Putra dan Sudarti, Real Life Video Evaluation dengan Sistem E-
Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis Mahasiswa, Jurnal Kependidikan, Vol.45
No.1 (Mei 2015) hal.77
14
Ahmad Busyaeri, Tamsik Udin, dkk, Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran terhadap
peningkatan hasil belajar MAPEL IPA di Min Kroya Cirebon, Juruan PGMI (Juni 2016) hal.118
ix
inovatif dan menarik untuk mengatasi kecenderungan para peserta didik yang merasa
media songs based learning dengan video based learning materi sistem gerak pada
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar peserta didik mata pelajaran biologi materi sistem
gerak manusia yang diajar menggunakan media songs based learning pada
2. Bagaimana hasil belajar peserta didik mata pelajaran biologi materi sistem
gerak manusia yang diajar menggunakan media video based learning pada
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik mata pelajaran biologi
materi sistem gerak manusia yang diajar menggunakan media songs based
learning dengan video based learning pada kelas VIII MTS Manongkoki
Takalar?
15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 55.
ix
C. Hipotesis Penelitian
based learning dengan video based learning materi sistem gerak pada manusia kelas
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui hasil belajar peserta didik mata pelajaraan biologi materi sistem
gerak manusia yang diajar menggunakan media songs based learning pada
2. Mengetahui hasil belajar peserta didik mata pelajaraan biologi materi sistem
gerak manusia yang diajar menggunakan media video based learning pada
media songs based learning dengan video based learning pada kelas VIII MTS
Manongkoki Takalar.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Cet. XVI; Bandung: Alfabeta, 2013), h. 96.
ix
E. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian
dan peneliti berkaitan dengan variabel-variabel dalam penelitian ini. Berikut definisi
Songs based learning adalah suatu media pembelajaran berbasis lagu dimana
peserta didik diarahkan untuk mengamati video yang berisi materi sistem gerak
manusia. Materi dalam video tersebut dikemas oleh lirik-lirik lagu yang
menyenangkan.
sering disebut dengan media audio visual atau multimedia yang memiliki unsur-unsur
meliputi suara, gambar, gerak dan teks dimana peserta didik diarahkan untuk
mengamati video tersebut yang didalamnya terdapat materi sistem gerak manusia.
Hasil belajar peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor
domain kognitif yang diperoleh siswa kelas VIII MTS Manongkoki pada
pembelajaran biologi. Nilai tersebut baik berupa hasil belajar peserta didik yang
diajar menggunakan media songs based learning maupun peserta didik yang diajar
menggunakan media video based learning dengan menggunakan tes hasil belajar
setelah mengikuti 2 kali kegiatan pembelajaran. Tes tersebut dalam bentu tes Essay.
ix
F. Manfaat Penelitian
serta dapat memecahkan masalah yang dihadapi Dalam dunia pendidikan khususnya
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah menambah ilmu
pengetahuan dan memperluas wawasan bagi peneliti khususnya dan bagi para
khazanah baru mengenai inovasi media yang bermanfaat untuk proses pembelajaran
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian dapat bermanfaat bagi peserta didik, pendidik
dan peneliti :
b. Bagi pendidik, hasil penelitian ini dapat mejadi salah satu pilihan dalam
ix
c. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan saran dalam menerapkan
yang dihadapi di dunia pendidikan dan mampu memberikan alternatif lain dari
media yang sering digunakan pendidik sekaligus sebagai referensi bagi peneliti
ix
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium”
yang memiliki arti secara harfiah yaitu perantara atau pengantar.17 Enam kategori
dasar media yaitu teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative)dan orang-
orang. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar. Tiap-
tiap kategori tersebut terdapat banyak jenis format media. Sebuah format media
merupakan bentuk fisik yang di dalamnya pesan disertakan dan ditampilkan. Format
media mencakup, sebagai misal, papan tuls penanda (visual dan teks), slide
powerpoint ( teks dan visual), CD (suara dan musik), DVD (video), dan multimedia
dengan media. Media yang sesuai dengan tujuan akan mampu meningkatkan
ini sejalan dengan pendapat Edgare Dale dengan teori “cone experience” yang
17
Rudi Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran (Jember: CV.Pustaka
Abadi, 2017), h. 3.
18
Sharon E. Smaldino dan Deborah L. Lowther, Tekhnologi Pembelajaran dan Media untuk
belajar (Jakarta: Kencana, 2011), h. 7
11ix
interaksi dalam proses pembelajaran dipengaruhi pula oleh pancaindra yang dimiliki
manusia, terutama indra dengar (telinga) dan indra lihat (mata), kedua indra ini akan
Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala
pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang
dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber pembelajaran ke
peserta didik (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran dapat
mempertinggi prestasi belajar yang dicapainya. Salah satu alasan media pembelajaran
dapat mempertinggi proses belajar siswa yaitu pembelajaran akan lebih menarik
19
Nizwar Jalinus dan Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran (Jakarta : Kencana,2016),
h. 2.
20
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Prenadamedia Group,2012) h.58.
21
Nizwar Jalinus dan Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran (Jakarta:Kencana, 2016)
h.3.
22
Mohammad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran(Jakarta:PT Rajagrafindo
Persada,2016) h.303-304.
ix
Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk
tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.
Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram
untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran, baginya media itu sama
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran
pada saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi.24
Penggunaan media tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya,
namun yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu
23
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Prenadamedia Group,2012),h.58.
24
Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2000) h.16
ix
memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya
berikut :
1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung
unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto,
transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti
3) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap
lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang
1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan
televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-
kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
25
Nana Sudjana, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Biru Algensindo, 2015) h. 4
ix
2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti
1) Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide, gagasan melalui
adalah: grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel, bulletin board.
2) Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan, printing atau offset. Beberapa hal yang termasuk media bahan cetak
based learning, dengan kata lain songs based learning adalah pembelajaran
menggunakan lirik-lirik lagu yang menyenangkan. Hal ini didasari dari pandangan
Sypley yang berpendapat music helps children develop cognitive skills, yang berarti
Lagu adalah sebuah bentuk penting yang berbeda atau lain dari komunikasi
manusia yang disampaikan melalui harmoni, melodi, ritme dan lirik yang dapat
ix
dilakukan dengan perasaan. Selain itu, tujuan penggunaan lagu yaitu untuk
mengintensifkan daya emosional dan kreativitas peserta didik, sehingga hal ini dapat
juga melatih otak kanan peserta didik. Apabila kedua otak digunakan dalam proses
pembelajaran maka tentu saja hal ini dapat membantu peserta didik untuk lebih
belajar. Melalui lagu suasana pembelajaran akan lebih lebih santai dan materi
daya tangkap
28
Dita Zahra Kirana, Keefektifan penggunaan media lagu pada pembelajaran keterampilan
berbicara bahasa jerman peserta didik kelas X di Madrsah Aliyah Negeri Purworejo. Skripsi Sarjana
(Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Yogyakarta, 2014) Hal.14
29
Vera Triatnasari, Penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran matematika kelas III Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi
Sajana (Bandar Lampung : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Insitut Agama Islam Negeri Raden Intan
Lampung, 2017) Hal. 36
ix
Kegiatan bernyanyi dengan menggunakan musik dapat mengembangkan
pengetahuan serta keterampilan seorang anak. Uraiannya seperti, melatih mental anak
metode bernyanyi dan bermain dapat mengatur sekaligus mengarahkan peserta didik
yang berbasis edutainmet yakni, pengelolaan kelas yang asyik dan menyenangkan.
Diantara manfaat dari metode bernyanyi dan bermain adalah membuat susasana kelas
menjadi menyenangkan sehingga peserta didik tidak akan merasa jenuh dan bosan
selama proses pembelajaran berlangsung. Selain daripada itu metode bernyanyi dapat
secara optimal.
pembelajaran ini cocok digunakan pada kelas berskala kecil, dapat membangkitkan
30
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia
Taman Kanak-Kanak (Jakarta: Kencana, 2010), h. 64.
ix
membantu pendidik untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa, sekaligus
penggunaan lirik dalam lagu dapat digunakan secara berulang meskipun pada kelas
pembelajaran ini juga memiliki kekurangan yaitu sulit digunakan pada kelas berskala
besar, hasilnya kurang efektif pada anak pendiam atau tidak suka bernyanyi, dan
pendidik terlebih dahulu telah menguasai isi pokok materi pelajaran yang akan
diajarkan, memberikan arahan kepada peserta didik untuk mencatat atau merumuskan
dengan benar konsep,fakta dan informasi materi pelajaran yang harus dikuasai
ataupun dihafal oleh peserta didik, pendidik setidaknya memilih lagu yang familiar di
kalangan peserta didik, pendidik menyusun konsep, informasi dan fakta materi yang
ingin diajarkan untuk dikuasai peserta didik dan menuangkannya kedalam lirik
sebuah lagu yang akan disesuaikan dengan nada lagu yang telah dipilih, terlebih
dahulu pendidik harus mempraktekkan atau menyanyikan lagu yang berisi materi
tersebut dengan menggunakan alat bantu pembelajaran, pendidik dan peserta didik
beberapa pertanyaan seputar materi dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana
pserta didik dalam menghafal dan menguasai materi melalui lagu yang telah
dinyanyikan sebelumnya.
ix
5. Strategi Pembelajaran melalui media pembelajaran Songs Based
Learning
kemampuan motorik
kelompok
adalah berawal dari tahap perencanaan yaitu Menetapkan tujuan, materi, metode,
bersama lagu tersebut. Kegiatan tambahan seperti, pendidik mengajak peserta didik
ix
Pengembangan, pendidik mengajak peserta didik mengenal nada tinggi dan rendah
dengan menggunakan alat music. Tahap terakhir yaitu tahap penilaian, tahap ini
perkembangann yang telah dicapaii oleh peserta didikk secara individual ataupun
kelompok.31
Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visum yang artinya melihat
(mempunyai daya penglihatan), atau dapat melihat. Dalam kamus Bahasa Indonesia
Video adalah bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi, rekaman
gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Senada dengan itu, video juga
berarti sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran gambar. Tidak
jauh berbeda dengan definisi tersebut, video merupakan “the storage of visuals and
disebut dengan media audio visual. Ariani dan Haryanto menyatakan “Audio visual
adalah multimedia yang memiliki unsur-unsur yang meliputi suara, gambar, gerak
31
Meity H. Idris, Strategi Pembelajaran yang menyenangkan (Jakarta : PT. Luxima Metro
Media, 2014), h. 128-129.
32
Ahmad Busyaeri, Tamsik Udin, dkk, Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran terhadap
peningkatan hasil belajar MAPEL IPA di Min Kroya Cirebon, Juruan PGMI (Juni 2016) hal.127
ix
dan teks”.33 Sejalan dengan pendapat Arsyad mengenai audio visual yaitu
penggambaran atau visualisasi dari narasi materi pembelajaran dan dikemas dengan
singkat”. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi
suara dan gambar (Syeful Bahri dan Aswan Zain 141 : 2002).34
audio suatu hal atau kegiatan pada waktu yang bersamaan dalam bentuk program TV,
film, video, dan lain-lain. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan media audio
visual dapat memberikan gambaran yang lebih luas dan lebih variatif. Hal ini
memiliki kesamaan dengan pendapat Sanjaya yang menyatakan bahwa media audio
visual merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat menunjang dalam
Manfaat media video based learning antara lain, video sebagai alat bantu
pendidik yang meliputi animasi, peristiwa, alat uji siswa, sumber referensi ajar,
evaluasi kinerja siswa, simulasi kasus, alat peraga visual dan media komunikasi antar
33
Yulis Purwanto dan Swaditya Rizki, Pengembangan Bahan ajar berbasis kontekstual pada
materi himpunan berbantu video pembelajaran, Jurnal pendidikan matematika FKIP Univ.
Muhammadiyah Metro. Vol.4 No.1 (2015) hal.69
34
Ahmad Busyaeri, Tamsik Udin, dkk, Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran terhadap
peningkatan hasil belajar MAPEL IPA di Min Kroya Cirebon, Juruan PGMI (Juni 2016) hal.118
35
Adjie Kurniawan, Pengembangan media audio visual pada pembelajaran problem based
learning untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik untuk kelas X SMA Negeri 7
Purworejo. Skripsi Sarjana (Yogykarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Yogyakarta, 2018) hal.115
ix
pendidik, video sebagai alat bantu interaksi antara pendidik dengan peserta didik
manajemen kelas terpadu, serta video sebagai alat bantu peserta didik meliputi buku
interaktif, belajar mandiri, latihan soal, media ilustrasi, simulasi pelajaran, alat karya
dalam memberikan informasi yang lebih efisien untuk diterima dan mudah dipahami.
pembelajaran yang satu belum tentu sama dengan yang dimiliki oleh media
e. Dapat menyajikan materi yang secara fisik tidak dapat dibawa ke dalam kelas
36
Indra Aditya, Pemanfaatn video pembelajaran sebagai sumber belajar bagi siswa kelas 1
program studi tekhnik bangunan gedung di SMK Negeri 2 Surakarta, Skripsi Sarjana (Surakarta:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011) hal. 20
ix
g. Tidak memerlukan ruang gelap
memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki bahan belajar video antara lain,
yaitu, Pendidik harus menentukan video yang sesuai dengan pelajaran. Memilih video
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan akan melibatkan siswa dalam
pembelajaran, pendidik harus membuat video yang dapat memberikan fokus peserta
didik terhadap pembelajaran dan video memiliki alasan untuk dilihat, video
pembelajaran berisi sejumlah besar informasi, hal ini memungkinkan siswa lebih
mudah memenuhi tujuan pembelajaran, pendidik dapat melakukan kegiatan pra dan
struktur, pendidik dapat menghentikan sebentar video untuk diskusi singkat atau
pertanyaan selama video, pendidik dapat menggunakan remote control, dan terakhir
37
Agustiningsih, Video sebagai alternatif media pembelajaran dalam rangka mendukung
keberhasilan penerapan kurikulum 2013 di Sekolah Dasar, Dosen Program Studi PGSD FKIP
Universitas Jember. Vol.4 No.1 (Februari 2015) hal.63-64
ix
memajukan frame video by frame. Ini adalah fitur yang besar untuk digunakan
sebagainya) oleh usaha. Jadi, hasil merupakan sesuatu yang muncul atau akibat dari
suatu usaha yang dilakukan. Belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Karena telah sangat dikenal mengenai belajar ini,
seakan-akan orang yang telah mengetahui dengan sendirinya apakah yang dimaksud
belajar itu.39 Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah
hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Hasil
belajar dapat dilihat dari dua perspektif yang berbeda dari sisi siswa dan guru. Seperti
yang disebutkan oleh Dimyati dan Mudjiono dalam Munawar, bahwa hasil belajar
dari sisi siswa dapat dilihat dari tingkat perkembangan mental (kognitif, afektif,
psikomotor) yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Dari sisi
guru hasil belajar dapat dilihat dari terselesaikannya bahan pelajaran.40 “Hasil belajar
38
Adjie Kurniawan, Pengembangan media audio visual pada pembelajaran problem based
learning untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik untuk kelas X SMA Negeri 7
Purworejo. Skripsi Sarjana (Yogykarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Yogyakarta, 2018) hal. 118-119
39
Dian Astisa, Perbandingan Haasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Koperatif
Group Investigation dengan Two Stay to Stray Pada Kelas IX MTS Madani Pao-pao, Skripsi Sarjana
(Makassar: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2016) Hal.
22
40
Adjie Kurniawan, Pengembangan media audio visual pada pembelajaran problem based
learning untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik untuk kelas X SMA Negeri 7
Purworejo. Skripsi Sarjana (Yogykarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Yogyakarta, 2018) hal. 126
ix
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah
Fokus penelitian ini adalah hasil belajar pada aspek kognitif. Hasil belajar pada ranah
kognitif ini dilihat dari nilai siswa yang diperoleh pada tes yang dilakukan diakhir
pembelajaran. Siswa dikatakan berhasil apabila mencapai nilai KKM sebesar 70.
C. Teori-teori belajar
Beberapa teori belajar yang relevan dan dapat diterapkan dalam kegiatan
41
Nanang Saputro, Pengaruh Penggunaan Media Power Point terhadap Hasil Belajar
Tematik Siswa Kelas IV di SDN 1 Surabaya Bandar Lampung, Skripsi (Bandar Lampung: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, 2018) Hal. 43
42
Indah Kosmiyah, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Teras,2012), hlm.34-43
ix
Pertama, menurut teori belajar behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi oleh
pengalaman belajar. Teori ini menekankan pada apa yang dilihat yaitu tingkah laku.
aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. Teori ini menekankan
pada gagasan bahwa bagian suatu situasi saling berhubungan dalam konteks situasi
secara keseluruhan.
Keempat, menurut teori belajar humanisme, proses belajar harus dimulai dan
Adapun teori belajar yang melatarbelakangi dalam penelitian ini terkait dengan
dikenal sebagai sebutan law of effect. Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil
bila respon peserta didik terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang
atau kepuasan. Teori belajar stimulus-respon yang dikemukakan oleh Thorndike ini
disebut juga koneksionisme. Teori ini menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar
ix
merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus dan respon. Berdasarkan
teori tersebut dalam penelitian ini akan dianalisis penggunaan media sebagai
stimulus. Thorndike mengemukakan pula bahwa kualitas dan kuantitas hasil belajar
peserta didik tergantung dari kualitas dan kuantitas Stimulus- Respon (S-R) dalam
pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik. Ada tiga tingkatan utama modus belajar,
Uraian diatas memberikan petunjuk bahwa agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik, peserta didik sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat
dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima
dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian diharapkan peserta didik
akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam
kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
43
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran (Jogjakarta: Pedagogia, 2012), hlm. 30
ix
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
jasmani dan tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh
kecerdasan atau inteligensi peserta didik, sikap, bakat, dan minat peserta didik.45
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu, bisa juga diartikan berupa
keadaan atau kondisi lingkungan sekitar peserta didik. Faktor eksternal meliputi
dalam belajar adalah faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada
Kehadiran orang-orang lain pada waktu seseorang sedang belajar, banyak kali
mengganggu belajar itu, misalnya satu kelas murid sedang mengerjakan ujian, lalu
terdengar banyak anak lain yang bercakap-cakap di samping kelas. Faktor- faktor
sosial yang telah dikemukakan diatas itu pada umumnya bersifat mengganggu
44
Sugihartono, dkk, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2007), h. 76.
45
A. Karmila Haeruddin, Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Chips
dan Snowball Throwing terhadap Hasil Belajar Siswa Pada mata pelajaran Biologi kelas XI Ipa MAN
1 Sinjai Utara, Skripsi sarjana (Makassar : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar,
2017) Hal. 22-24
46
Sugihartono, dkk, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2007), h. 77
47
A. Karmila Haeruddin, Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Chips
dan Snowball Throwing terhadap Hasil Belajar Siswa Pada mata pelajaran Biologi kelas XI Ipa MAN
ix
E. Materi Sistem Gerak Manusia
Tubuh manusia dapat melakukan gerak atau pergerakan dari satu tempat ke
tempat lain apabila ketiga sistem tersebut (sistem otot, tulang, dan persendian) beserta
sistem saraf (sistem nervosum) melakukan aksi secara simultan dalam satu sistem
1. Otot
disadari maupun yang tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh
manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan
panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan
energi panas. Sel-sel otot ini dapat bergerak karena sitoplasma mengubah bentuk.49
a. Jenis Otot
Otot polos tampak tersusun dalam dua lapisan, lapisan dalam sel-sel otot
polosnya tersusun melingkar dan lapisan sebelah luar sel-sel otot polosnya tersusun
memanjang. Inti sel otot polos berbentuk lonjong dan pada sel otot yang sedang
1 Sinjai Utara, Skripsi sarjana (Makassar : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar,
2017) Hal.25
48
Andi Tihardimoto Kaharuddin, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia (Makassar:
Alauddin University Press, 2011), h. 16.
49
Giri Wiarto, Anatomi dan Fisiologi Sistem Gerak Manusia (Yogyakarta: Pustaka Baru,
2013), h. 77.
ix
mengkerut intinya tampak melingkar. Miofibril sel otot polos homogen sehingga
panjang yang tersusun sejajar atau satu sama lainnya. Intinya berbentuk lonjong,
jumlahnya banyak dan terdapat ditepi serabut tepat dibawah sarkolema. Miofibril
serabut otot rangka mengandung keping-keping gelap dan terang secara berurutan,
dan pada tiap miofibril letaknya pada ketinggian yang sama diantara serabut-serabut
bercabang, dan bergabung satu sama lain dengan perantaraan cabangnnya sehingga
membangun suatu jala. Inti berbentuk lonjong dan berwarna pucat, terletak ditengah
serabut. Serabut otot jantung, bergaris melintang tetapi tidak sejelas otot rangka dan
Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan
dibedakan:
50
Zuyina Luklukaningsih, Anatomi dan Fisiologi Manusia (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011),
h. 16-17.
ix
1). Secara antagonis atau berlawanan, yaitu cara kerja dari dua otot yang satu
berkontraksi dan yang lain berelaksasi. Contohnya otot trisep dan bisep pada lengan
atas.
2). Secara sinergis atau bersamaan, yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih
yang terletak pada lengan bawah, otot-otot dada, dan otot-otot perut.51
Kelelahan otot adalah suatu keadaan dimana otot tidak mampu lagi
kejang otot.
Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil
Diastrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak
51
Zuyina Luklukaningsih, Anatomi dan Fisiologi Manusia (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011),
h. 17-18.
ix
4). Kaku leher/leher kaku stiff
Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang
radang/peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan
pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.
Hipotrofi otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot
menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebih
mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk
2. Tulang
dan merupakan sistem pengungkit kaku yang menjadi dasar gerakan. Pada kenyataan
sesungguhnya, jaringan atau sel-sel tulang, kartilago dan jaringan ikat lainnya dalam
sistem skeletal orang yang hidup adalah aktif. Sel-sel tersebut harus mendapatkan
52
Zuyina Luklukaningsih, Anatomi dan Fisiologi Manusia (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011),
h. 15-16.
ix
sampah. Metabolisme dalam tulang tersebut memerlukan hormon dan fungsinya
a. Fungsi tulang
digerakkan oleh otot, serta melindungi organ-organ yang ada didalam tubuh.54
b. Macam Tulang
Tulang yang ada didalam tubuh seseorang memiliki berbagai ragam bentuk
diantaranya:
Seperti dengan namanya tulang ini berbentuk pipa dan berukuran panjang.
Tulang ini memiliki corpus yang panjang dan dua buah ujung tulang yang biasanya
melebar dan dibungkus oleh rawan sendi untuk bersendi dengan tulang yang berada
53
Andi Tihardimoto Kaharuddin, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia (Makassar: Alauddin
University Press, 2011), h. 24.
54
Giri Wiarto, Anatomi dan Fisiologi Sistem Gerak Manusia (Yogyakarta: Pustaka Baru,
2013), h. 5-6.
ix
2). Tulang pipih
Tulang ini bentuknya pipih yang berarti lebar tetapi tipis. Tulang ini berfungsi
untuk melindungi organ bagian dalam seperti jantung dan paru-paru. Contohnya
Tulang ini pendek dan mempunyai bentuk yang tidak teratur. Tulang ini
Tulang ini biasanya memiliki ukuran yang panjang dan lebar yang sama.
Tulang padat ini menyusun sekitar 80% dari massa tubuh seseorang. Susunan
tulang initerdiri dari unit berbentuk selang seling yang disebut osteon (system
havers), yang pada setiap unitnya tersusun dari kanal sentral yang dikelilingi oleh
Bisa dilihat dengan mata telanjang, tulang ini mirip dengan sarang lebah.
Kerangka tersebut dibentuk di trabekula (balok kecil) yang terdiri atas beberapa
lamella dan osteosit yang saling berhubungan oleh kanalikuli. Lamella adalah
kanal. Sedangkan kanalikuli adalah rangkaian rongga kecil yang berdekatan dengan
ix
lamella (lakuna) yang terhubung dengan struktur lainnya melalui serangkaian saluran
kecil.55
3. Sendi
Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dapat
a. Hubungan Sinartrosis
belakang.
2) Sinfrosis, kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang
b. Hubungan diartrosis
ujung-ujung tulang terdapat lapisan tulang rawan hyaline, yang dilumasi dengan
55
Giri Wiarto, Anatomi dan Fisiologi Sistem Gerak Manusia (Yogyakarta: Pustaka Baru,
2013), h. 6-10.
56
Zuyina Luklukaningsih, Anatomi dan Fisiologi Manusia (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011),
h. 15-16.
57
Zuyina Luklukaningsih, Anatomi dan Fisiologi Manusia (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011),
h. 15-16.
ix
1) Sendi engsel, terdapat pada hubugan antara:
a) Ruas-ruas jari
b) Siku, lutut
ix
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
perlakuan (treatment) kemudian diukur akibat perlakuan itu pada diri subyek.58
B. Lokasi Penelitian
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu two group pretest and posttest design
subjek. Kelompok eksperimen 1 diberikan media songs based learning dan kelompok
eksperimen 2 diberikan video based learning. Pada penelitian ini tes atau uji hasil
belajar dilakukan dua kali sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (treatment),
dengan begitu maka diharapkan penelitian ini mendapatkan hasil yang lebih akurat
karena membandingkan keadaan sebelum dan sesudah treatment yang diberikan pada
58
Muh. Khalifah Mustami, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Aynat
Publishing, 2015), h.14
59
Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2016), h.14
35
ix
Tabel 3.1 : Two group pretest and posttest design
Keterangan
KE 1 : Kelompok Eksperimen 1
KE 2 : Kelompok Eksperimen 2
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
60
Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2016), h. 117.
61
Juliasnya Noor, Metodologi Penelitian (Cet.3; Jakarta: kencana,2013), h.147.
ix
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di MTS
Manongkoki Takalar tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 101 peserta didik.
kelas VIII.2 sebagai kelompok eksperimen 2. Berikut adalah tabel populasi peserta
Tabel 3.2
Populasi penelitian MTS Manongkoki Takalar
2. Sampel
memilih sampel dalam suatu populasi diperlukan suatu teknik yang dinamakan teknik
mendalam, rinci dan efisien mengenai populasi dengan cara hanya mengambil
sebagian kecil dari populasi tersebut. Pengambilan sampel ini tentu tidak terjadi tanpa
adanya kriteria khusus atau yang menjadi syarat, salah satu syaratnya adalah sampel
62
Muh. Khalifah Mustami, Metode Penelitian Pendidikan, h. 63.
ix
tersebut harus mewakili populasi sebab sampel adalah cerminan dari populasi. Sifat
Ada dua jenis teknik penarikan sampel, yaitu teknik penarikan sampel
probabilitas dan teknik penarikan sampel nonprobabilitas. Pada penelitian ini, teknik
sampel nonprobabilitas adalah suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan pada
setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama.64 Teknik penarikan
sampel nonprobabilitas juga terbagi atas tiga yaitu sampling seenaknya (kebetulan),
masalah penelitian dan pertimbangan tujuan penelitian. Karena itu, teknik sampling
Peneliti memilih kelas VIII.1 sebanyak 22 peserta didik dan VIII.2 sebanyak
22 peserta didik sebagai sampel. Kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen 1, sedangkan
kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen 2. Pemilihan kedua kelas ini didasarkan atas
beberapa pertimbangan yaitu nilai hasil belajar peserta didik tidak terpaut terlalu jauh
63
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur, h. 228.
64
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 122.
65
Muh. Khalifah Mustami, Metode Penelitian Pendidikan, h. 70.
66
Muh. Khalifah Mustami, Metode Penelitian Pendidikan, h. 72.
ix
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan tes yang
F. Instrumen Penelitian
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah
Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bantu yang dipilih dan digunakan
Tes hasil belajar biologi peserta didik merupakan instrumen penelitian yang
dilakukan uji validitas dan reabilitas instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapakan data itu valid. Instrumen yang realiabel berarti
instrumen yang digunakan berapakali untuk mengukur objek yang sama, akan
67
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, h. 92.
ix
menghasilkan data yang sama.68 Dimana hal tersebut dilakukan setelah siswa diberi
video based learning dengan jumlah soal pilihan ganda masing-masing 20 soal.
guna mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan, adalah sebagai
berikut :
penelitian ini yaitu peneliti menggunakan tes hasil belajar berupa objektif tes
68
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, h.348.
ix
H. Teknik Analisis Data
dan menganalisis angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan
jelas mengenai suatu gejala, peristiwa, atau keadaan. Dengan kata lain, statistik
data agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas, mengenai
suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna
R = Xt-Xr
Keterangan:
R : Rentang nilai
Xt : Data terbesar
Xr : Data terkecil.70
K = 1 + 3,3 log n
69
Anas sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 4.
70
Anas Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 50.
ix
Keterangan:
n : Jumlah Data.71
Keterangan:
R : Rentang nilai
K : Kelas interval.72
∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖
Keterangan:
𝑥 : Rata-rata
∑ 𝑓𝑖 (𝑋𝑖 − 𝑋̅)
𝑆𝐷 = √
𝑛−1
71
Anas Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 50.
72
Anas Sudijono, Statisttik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 51.
73
Anas Sudijono, Statisttik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 84.
ix
Keterangan
𝑆𝐷 : Standar Deviasi
𝑋 : Rata-rata
n : Jumlah populasi.74
f) Variansi (S 2 )
∑n (xi − x̅)2
S = √ i=1
𝑛−1
Keterangan :
S : Variansi
𝑥̅ : Rata-rata hitung
n : Jumlah responden.75
74
Agus Irianto. Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya (Cet. I; Jakarta: Prenada Mada,
2004), h.42.
75
Syofian Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kualitatif (Jakarta: Bumi Aksara.
2015), h. 169.
ix
2. Analisis statistic inferensial
atau statistik probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk memastikan bahwa data setiap variable yang
dianalisis berdistribusi normal. Hal tersebut didasarkan pada asumsi bahwa statistik
parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa setiap variabel akan dianalisis harus
2
(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ )2
𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = ∑
𝑓ℎ
Keterangan:
a. Uji Homogenitas
76
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D (Cet.
XVI; Bandung: Alfabeta, 2103), h. 209.
77
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.
290.
ix
dengan eksperimen2. Pengujian homogenitas menggunakan uji F dengan rumus
sebagai berikut:
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 78
F= 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Kriteria pengujian adalah jika Fhitung < Ftabel pada taraf nyata dengan Ftabel
pembilang dan dk penyebut pada taraf α = 0,05. Pengujian homogenitas data dalam
solution (SPSS) versi 23. Menu yang digunakan untuk mengetahui homogenitas
Pengujian homogenitas dengan hasil olahan SPSS versi 20 yaitu sign > α
maka data homogen dan jika sign < α maka data tidak homogen.79
b. Pengujian Hipotesis
dirumuskan dalam hipotesis penelitian menggunakan uji dua pihak dengan derajat
kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5% atau α = 0,05.
H0 : µ1 = µ2lawanH1 : µ1 ≠ µ2
78
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.
290.
79
Duwi Priyatno, Teknik Muda Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan
SPSS( Yogyakarta: Mediakom , 2010), h. 99.
ix
Keterangan :
H0: Tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap hasil belajar peserta didik mata
pelajaran biologi antar peserta didik yang diajar menggunakan media songs
based learning dengan video based learning pada kelas VIII MTS Manongkoki
Takalar
H1: Terdapat perbedaan signifikan terhadap hasil belajar peserta didik mata pelajaran
biologi yang diajar menggunakan media songs based learning dengan video
µ1: Rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan media songs based lerning
µ2: Rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan media video based
learning
Kriteria data diperoleh dari nilai n1 ≠ n2 dengan varians homogen maka untuk
pengujian hipotesis digunakan uji t-test Polled Varians dua pihak dengan rumus:
𝑥1 𝑥2
𝐴=
(𝑛1− 𝑛2 )𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22 1 1
√ (𝑛 + 𝑛 )
𝑛1 − 𝑛2 − 2 1 2
Keterangan:
ix
s21 = variansi kelompok eksperimen2
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 23 yaitu
teknik independent samples t test, teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan
rata-rata dari dua kelompok data/sampel yang independent atau tidak berhubungan.
1. Jika taraf signifikan <α (nilai sign < 0,05) maka H0 ditolak berarti terdapat
biologi yang diajar menggunakan media songs based learning dengan video
2. Jika taraf signifikan >α (nilai sign> 0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak,
berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar peserta
didik mata pelajaran biologi yang diajar menggunakan media songs based
learning dengan video based learning pada kelas VIII MTS Manongkoki
Takalar.
80
Duwi Priyatno, Teknik Muda Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan
SPSS (Yogyakarta: Mediakom, 2010), h. 93.
ix
BAB IV
A. Hasil Penelitian
peserta didik kelas VIII.1 penulis mengumpulkan data dari instrumen tes melalui nilai
Tabel 4.1 : Data Peserta Didik yang Diajar dengan Media Songs Based
Learning
Nilai
No Nama Siswa
Pretest Posttest
1 AR 25 85
2 AY 20 80
3 A 20 75
4 AR 25 95
5 AH 20 90
6 FR 10 85
7 HHT 30 85
8 I 15 80
9 IJ 20 75
10 IR 30 90
11 KM 15 75
48
ix
Nilai
No Nama Siswa
Pretest Posttest
12 MR 20 80
13 MAA 35 95
14 MAI 15 90
15 MAA 15 85
16 MA 25 95
17 MD 25 75
18 MII 20 90
19 MN 25 80
20 N 10 95
21 RSD 10 80
22 RA 20 95
Sumber: Data Hasil Belajar Biologi (Materi Sistem Gerak Pada Manusia) Peserta
Didik Kelas VIII.1 MTS Manongkoki Takalar.
Berdasarkan tabel diatas data pretest dan Postest hasil belajar biologi materi
sistem gerak pada manusia peserta didik kelas VIII.1 MTS Manongkoki Takalar
berjumlah 22 sampel. Nilai pretest terendah yaitu 10 dan nilai tertinggi yaitu 35
sedangkan untuk nilai terendah pada postest peserta didik 75 dan nilai tertinggi yaitu
95. Nilai rata-rata pretest yaitu 20 sedangkan untuk posttest yaitu 85. Sesuai data
yang telah diperoleh peneliti, kita dapat melihat cukup jelas perbedaan nilai peserta
didik, setelah diterapkan media songs based learning. Sehingga kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa dengan menerapkan media songs based learning ini, dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi untuk materi
ix
a. Pretest Kelas Eksperimen 1 (VIII.1)
Hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi materi sistem gerak
pada manusia peserta didik kelas eksperimen 1 (VIII.1) setelah dilakukan pretest
sebagai berikut:
R
P=
K
25
P=
5
P = 5 (Pembulatan 5)
4) Mean (X)
∑ 𝑓𝑖𝑋𝑖
𝑥̅ =
∑ 𝑓𝑖
450
𝑥̅ =
22
ix
5) Menghitung standar deviasi (SD)
∑𝑓𝑖(𝑥ᵢ−𝑥)2
SD1= √ (𝑛−1)
1619,75
SD1 = √ 22−1
1619,75
SD1 =√ 21
SD1 = √77,13
SD1 = 6,70
6) Menghitung varians (S2)/ Homogenitas sampel
∑ ( 𝑋𝑖 −𝑋)2
𝑆2 = 𝑛−1
509,25
𝑆2 = 22−1
509,25
𝑆2 = 21
𝑆 = √24,25
𝑆 = 45,02
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi materi
sistem gerak pada manusia peserta didik kelas eksperimen 1 (VIII.1) setelah
ix
Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi
15-19 4 7 17 68 16 64 18%
Tabel distribusi frekuensi dan persentase pretest hasil belajar biologi materi
frekuensi tertinggi dengan persentase 32% berada pada interval 20-24, frekuensi 5
ix
Gambar 4.1: Histogram Frekeunsi Pretest Hasil Belajar Materi Sistem Gerak
Pada Manusia Kelas Eksperimen 1 (VIII.1)
5
4
3
2
1
0 X
9,5 14,5 19,5 24,5 29,5 35,5
NILAI INTERVAL KELAS
Hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi materi sistem gerak
pada manusia peserta didik kelas eksperimen 1 (VIII.1) setelah dilakukan posttest
sebagai berikut:
ix
3) Panjang kelas interval
R
P=
K
20
P=
5
P = 4 (Pembulatan 4)
4) Mean (X)
∑ 𝑓𝑖𝑋𝑖
𝑥̅ =
∑ 𝑓𝑖
1875
𝑥̅ =
22
760,25
SD1 = √ 22−1
760,25
SD1 = √ 21
SD1 = √36,20
SD1 = 7,31
6) Menghitung varians (S2)/ Homogenitas sampel
∑ ( 𝑋𝑖 −𝑋)2
𝑆2 = 𝑛−1
169
𝑆 2 = 22−1
169
𝑆2 = 21
𝑆 = √8,047
𝑆 = 53,51
ix
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi materi
sistem gerak pada manusia peserta didik kelas eksperimen 1 (VIII.1) setelah
Tabel distribusi frekuensi dan persentase pretest hasil belajar biologi materi
frekuensi tertinggi dengan persentase 23% berada pada interval 79-82 dan interval
91-95, frekuensi 4 merupakan frekuensi terendah dengan persentase 18% berada pada
ix
Gambar 4.2: Histogram Frekeunsi Posttest Hasil Belajar Materi Sistem Gerak
Pada Manusia Kelas Eksperimen 1 (VIII.1)
4
3
2
1
0
74,5 78,5 82,5 86,5 90,5 95,5 X
Data pada tabel distribusi frekuensi pretest dan posttest disimpulkan seperti
table di bawah:
Tabel 4.4: Nilai Statistik Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas
Eksperimen 1 (VIII.1) Media Songs Based Learning
Jumlah Sampel 22 22
Skor Maksimum 35 95
Skor Minimum 10 75
Rata-Rata 20 85
Sumber: Nilai Pretest dan Posttest Peserta Didik Kelas VIII.1MTS Manongkoki
Takalar pada Mata Pelajaran Biologi Materi Sistem Gerak Pada Manusia
ix
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa:
eksperimen 1 (VIII.1) adalah 35 sedangkan skor terendah adalah 10 dan skor rata-
eksperimen 1 (VIII.1) adalah 95 sedangkan skor terendah adalah 75 dan skor rata-
(VIII.1) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar biologi materi sistem gerak pada
manusia meningkat setelah dilakukan perlakuan, yakni nilai rata-rata pretest adalah
ix
2. Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik yang Diajar dengan Media Video
Based Learning
peserta didik kelas VIII.2 penulis mengumpulkan data dari instrumen tes melalui nilai
Tabel 4.5 : Data Peserta Didik yang Diajar dengan Video Based Learning
Nilai
No Nama Siswa
Pretest Posttest
1 AA 30 85
2 E 25 75
3 F 20 80
4 H 15 85
5 I 15 90
6 I 35 95
7 MA 30 85
8 MAF 35 75
9 MAI 20 80
10 MA 20 90
11 MA 25 75
12 MF 15 80
13 MN 30 85
14 MY 35 90
15 N 25 95
16 NWM 35 90
17 PA 15 75
18 R 30 95
ix
Nilai
No Nama
Pretest Posttest
19 S 25 95
20 SD 20 80
21 S 15 95
22 S 35 80
Sumber : Data Hasil Belajar Biologi (Materi Sistem Gerak Pada Manusia) Peserta
Didik Kelas VIII.2
Berdasarkan tabel diatas data pretest dan Postest hasil belajar biologi materi
sistem gerak pada manusia peserta didik kelas VIII.2 MTS Manongkoki Takalar
berjumlah 22 sampel. Nilai pretest terendah yaitu 15 dan nilai tertinggi yaitu 35
sedangkan untuk nilai terendah pada postest peserta didik 75 dan nilai tertinggi yaitu
95. Nilai rata-rata pretest yaitu 25 sedangkan untuk posttest yaitu 85. Sesuai data
yang telah diperoleh peneliti, kita dapat melihat cukup jelas perbedaan nilai peserta
didik, setelah diterapkan media songs based learning. Sehingga kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa dengan menerapkan media songs based learning ini, dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi untuk materi
Hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi materi sistem gerak
pada manusia peserta didik kelas eksperimen 2 (VIII.2) setelah dilakukan pretest
sebagai berikut:
ix
1) Rentang nilai (Range)
R = (Xt – Xr)
R = 35 – 15
R = 20
2) Banyaknya kelas
K = 1 + (3,3) log n
K = 1 + 3,3 log 22
K = 1 + (3,3 x 1,34)
K = 1 + 4,422
K = 5,422 (Pembulatan 5)
3) Panjang kelas interval
R
P=
K
20
P=
5
P = 4 (Pembulatan 4)
4) Mean (X)
∑ 𝑓𝑖𝑋𝑖
𝑥̅ =
∑ 𝑓𝑖
550
𝑥̅ =
22
𝑥 = 25 (Pembulatan 25)
5) Menghitung standar deviasi (SD)
∑𝑓𝑖(𝑥ᵢ−𝑥)2
SD1= √ (𝑛−1)
𝟖𝟏𝟐,𝟐𝟓
SD1= √ 22−1
𝟖𝟏𝟐,𝟐𝟓
SD1= √ 21
ix
SD1 = √38,67
SD1= 7,55
6) Menghitung varians (S2)/ Homogenitas sampel
∑ ( 𝑋𝑖 −𝑋)2
𝑆2 = 𝑛−1
𝟏𝟔𝟗
𝑆 2 =22−1
𝟏𝟔𝟗
𝑆 2 = 21
𝑆 =√8,047
𝑆 =57,14
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi materi
sistem gerak pada manusia peserta didik kelas eksperimen 2 (VIII.2) setelah
ix
Tabel distribusi frekuensi dan persentase pretest hasil belajar biologi materi
frekuensi tertinggi dengan persentase 23% berada pada interval 15-18 dan 31,25.
Gambar 4.3: Histogram Frekeunsi Pretest Hasil Belajar Materi Sistem Gerak
Pada Manusia Kelas Eksperimen 2 (VIII.2)
4
3
2
1
0
14,5 18,5 22,5 26,5 30,5 35,5 X
Hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi materi sistem gerak
pada manusia peserta didik kelas eksperimen 2 (VIII.2) setelah dilakukan posttest
sebagai berikut:
ix
2) Banyaknya kelas
K = 1 + (3,3) log n
K = 1 + 3,3 log 22
K = 1 + (3,3 x 1,34)
K = 1 + 4,422
K = 5,422 (Pembulatan 5)
3) Panjang kelas interval
R
P=
K
20
P=
5
P = 4 (Pembulatan 4)
4) Mean (X)
∑ 𝑓𝑖𝑋𝑖
𝑥̅ =
∑ 𝑓𝑖
1.875
𝑥̅ =
22
𝑥̅ = 85,22 (Pembulatan 85)
5) Menghitung standar deviasi (SD)
∑𝑓𝑖(𝑥ᵢ−𝑥)2
SD1= √ (𝑛−1)
760,25
SD1 = √ 22−1
760,25
SD1 = √ 21
SD1 = √36,20
SD1 = 7,315
ix
6) Menghitung varians (S2)/ Homogenitas sampel
∑ ( 𝑋𝑖 −𝑋)2
𝑆2 = 𝑛−1
169
𝑆 2 = 22−1
169
𝑆2 = 21
𝑆 = √8,047
𝑆 = 53,51
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada hasil belajar biologi materi
sistem gerak pada manusia peserta didik kelas eksperimen 2 (VIII.2) setelah
ix
Tabel distribusi frekuensi dan persentase pretest hasil belajar biologi materi
frekuensi tertinggi dengan persentase 23% berada pada interval 79-82, dan interval
91-95, frekuensi 4 merupakan frekuensi terendah dengan persentase 18% berada pada
Histogram Frekeunsi Posttest Hasil Belajar Materi Sistem Gerak Pada Manusia
Kelas Eksperimen 2 (VIII.2)
4
3
2
1
0 X
74,5 78,5 82,5 86,5 90,5 95,5
NILAI INTERVAL KELAS
Data pada tabel distribusi frekuensi pretest dan posttest disimpulkan seperti
table di bawah:
ix
Tabel 4.8: Nilai Statistik Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas
Eksperimen 2 (VIII.2) Media Video Based Learning
Jumlah Sampel 22 22
Skor Maksimum 35 95
Skor Minimum 10 75
Rata-Rata 25 85
Sumber: Nilai Pretest dan Posttest Peserta Didik Kelas VIII.2 MTS Manongkoki
Takalar pada Mata Pelajaran Biologi MateriSistem Gerak Pada Manusia
eksperimen 2 (VIII.2) adalah 35 sedangkan skor terendah adalah 10 dan skor rata-
eksperimen 2 (VIII.2) adalah 95 sedangkan skor terendah adalah 75 dan skor rata-
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar biologi materi sistem gerak pada manusia
ix
meningkat setelah dilakukan perlakuan, yakni nilai rata-rata pretest adalah 25
Peserta Didik yang di ajar dengan Media Songs Based Learning dengan
Bagian ketiga ini adalah rumusan masalah terakhir, pada bagian ini akan
dijawab dengan menggunakan analisis statistik inferensial. Analisis ketiga ini ada 3
tahap untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap penerapan
media songs based learning dengan video based learning terhadap hasil belajar
peserta didik kelas VIII MTS Manongkoki Takalar atau tidak. Tahap yang dimaksud
yang terakhir adalah pengujin hipotesis dengan t-test. Data yang diuji hanya
dilakukan pada hasil posttest kedua kelompok, pengujian tidak dilakukan pada
pretest. Hal ini dilakukan karena untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar kedua kelompok cukup dilakukan pengujian terhadap
hasil tes akhir setelah diberikan perlakuan. Berikut pengolahan data dengan tahap
a. Uji Normalitas
belajar biologi pokok bahasan sistem gerak pada manusia untuk masing-masing kelas
ix
Hipotesis Nihil (H0) = populasi berdistribusi normal, jika sig.hitung > sig.tabel
kelompok eksperimen 1 (VIII.1) yang diajar dengan media songs based learning,
maka diperoleh nilai sig.hitung = 0,091 untuk sig.tabel = 0,05, hal ini menunjukkan
sig.hitung > sig.tabel. Ini berarti data skor hasil belajar materi sistem gerak pada manusia
untuk kelompok eksperimen 1 (VIII.1) yang diajar dengan media songs based
kelompok eksperimen yang diajar dengan media video based learning, diperoleh nilai
sig.hitung = 0,138 untuk sig.tabel = 0,05, hal ini menunjukkan sig.hitung > sig.tabel. Ini
berarti data skor hasil belajar materi sistem gerak pada manusia untuk kelompok
eksperimen 2 (VIII.2) yang diajar dengan media video based learning, berdistribusi
b. Uji Homogenitas
belajar biologi pokok bahasan sistem gerak manusia untuk masing-masing kelas
eksperimen 1 (VIII.1) dan kelas eksperimen 2 (VIII.2) berasal dari populasi yang
ix
Berdasarkan hasil analisis homogenitas menggunakan SPSS versi 23, maka
diperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0,721 sedangkan nilai α = 0,05, ini
menunjukkan bahwa nilai signifikan > α. Hal ini berarti kedua kelompok eksperimen
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik
pada kelompok eksperimen 1 (VIII.1 ) yang diajar dengan media songs based
learning berbeda secara signifikan dengan hasil belajar peserta didik pada kelompok
eksperimen 2 (VIII.2) yang diajar dengan media video based learning. Dirumuskan
Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test maka diperoleh nilai sig.
(2-tailed) sebesar 0,380, dengan nilai α = 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig.
Sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik
yang diajar menggunakan media songs based learning dengan video based learning.
ix
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia
Takalar sebagai kelas eksperimen 1 yang diajar dengan media songs based learning
sebanyak dua kali pertemuan diperoleh data dari hasil belajar IPA biologi melalui
analisis statistik deskriptif dengan jumlah 20 soal pilihan ganda, yang berkaitan
dengan mata pelajaran IPA biologi pokok bahasan sistem gerak pada manusia. Maka
untuk data pretest yaitu skor tertinggi 35, skor terendah 10, rata-rata skor 20 dan
standar deviasi adalah 6,70. Kemudian dilakukan pula perhitungan untuk data posttest
yang mana didapatkan skor tertinggi yaitu 95, skor terendah 75, rata-rata 85 dengan
standar deviasi 7,31. Berdasarkan data pretest dan posttest dapat dilihat peningkatan
hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah diberlakukan media songs based
learning yang mana rata-rata skor pretest sebesar 20 sedangkan setelah perlakuan
mengalami peningkatan dengan perhitungan skor posttest sebesar 85. Sehingga dapat
peserta didik dimana pada proses pembelajaran siswa lebih mudah mengingat dan
mengintensifkan daya emosional dan kreativitas peserta didik. Selain itu penerapan
media songs based learning juga terbukti dapat meningkatkan motivasi peserta didik
ix
dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini terlihat pada antusias peserta didik
penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya oleh Muh. Arief Muhsin
“Pembelajaran Media Songs Based Learning Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sinjai
Borong Kabupaten Sinjai”.81 Penelitian lainnya yang relevan adalah Dita Zahra Kirana
jerman peserta didik kelas X di Madrsah Aliyah Negeri Purworejo.82 Oleh karena itu media
songs based learning dapat diaplikasikan untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
2. Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia
Takalar sebagai kelas eksperimen 2 yang diajar dengan media video based learning
sebanyak dua kali pertemuan diperoleh data dari hasil belajar IPA biologi melalui
analisis statistik deskriptif dengan jumlah 20 soal pilihan ganda, yang berkaitan
dengan mata pelajaran IPA biologi pokok bahasan sistem gerak pada manusia. Maka
untuk data pretest yaitu skor tertinggi 35, skor terendah 10, rata-rata skor 25 dan
standar deviasi adalah 7,55. Kemudian dilakukan pula perhitungan untuk data
81
Muh. Arief Muhsin, Pembelajaran media songs based learning siswa kelas VII SMP Negeri
1 Sinjai Bororng Kab. Sinjai, Jurnal media Vol.1 No.2 (2012), Hal.127
82
Dita Zahra Kirana, Keefektifan penggunaan media lagu pada pembelajaran keterampilan
berbicara bahasa jerman peserta didik kelas X di Madrsah Aliyah Negeri Purworejo. Skripsi Sarjana
(Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Yogyakarta, 2014) Hal.14
ix
posttest, didapatkan skor tertinggi yaitu 95, skor terendah 75, rata-rata 85 dengan
standar deviasi 7,31. Berdasarkan data pretest dan posttest dapat dilihat peningkatan
hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah diberlakukan media video based
learning yang mana rata-rata skor pretest sebesar 25 sedangkan setelah perlakuan
mengalami peningkatan dengan perhitungan skor posttest sebesar 85. Sehingga dapat
peserta didik dikarenakan media ini dapat meningkatkan motivasi belajar dan tingkat
yang lebih luas dan variatif. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian
3. Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang diajar dengan Media Songs
rumus uji-t dengan taraf signifikansi α = 0.05. Syarat yang harus dipenuhi untuk
pengujian hipotesis adalah data yang diperoleh berdistribusi normal dan mempunyai
83
Agustiningsih. Video Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Dalam Rangka Mendukung
Keberhasilan Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Vol.4 No.1. Hal.66
ix
variansi yang homogen. Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalisasi bertujuan untuk
melihat apakah data tentang hasil belajar biologi tidak menyimpang dari distribusi
normal atau tidak sedangkan uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua
kelompok eksperimen 1 (VIII.1) yang diajar dengan media songs based learning,
maka diperoleh nilai sig.hitung = 0,091 untuk sig.tabel = 0,05, hal ini menunjukkan
sig.hitung > sig.tabel. Ini berarti data skor hasil belajar materi sistem gerak pada manusia
untuk kelompok eksperimen 1 (VIII.1) yang diajar dengan media songs based
kelompok eksperimen yang diajar dengan media video based learning, diperoleh nilai
sig.hitung = 0,138 untuk sig.tabel = 0,05, hal ini menunjukkan sig.hitung > sig.tabel. Ini
berarti data skor hasil belajar materi sistem gerak pada manusia untuk kelompok
eksperimen 2 (VIII.2) yang diajar dengan media video based learning, berdistribusi
diperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0,721 sedangkan nilai α = 0,05, ini
menunjukkan bahwa nilai signifikan > α. Hal ini berarti kedua kelompok eksperimen
ix
Selanjutnya adalah uji hipotesis perbedaan antara nilai posttest kelas
independent sample t-test maka diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,380, dengan
nilai α = 1,681. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) > α, sehingga dapat
yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan media
sebutan law of effect. Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon
peserta didik terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau
disebut juga koneksionisme. Teori ini menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar
teori tersebut dalam penelitian ini akan dianalisis penggunaan media sebagai
stimulus. Thorndike mengemukakan pula bahwa kualitas dan kuantitas hasil belajar
peserta didik tergantung dari kualitas dan kuantitas Stimulus- Respon (S-R) dalam
kualitas dan kuantitas hasil belajar peserta didik tergantung dari kualitas dan kuantitas
Stimulus- Respon (S-R) dalam pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik. Ada tiga
84
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran (Jogjakarta: Pedagogia, 2012), hlm. 30
ix
Media songs based learning memiliki persamaan dengan video based
learning, persamaannya terletak pada penyajian materi. Kedua media ini penyajian
adalah songs based learning materi yang disajikan dalam video dikemas dalam
bentuk lirik lagu sedangkan video based learning materi dalam video tidak dikemas
dalam bentuk lirik lagu. Walaupun demikian, hasil dari pretest dan posttest
menunjukkan bahwa media songs based learning dengan video based learning
masing-masing dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada kedua kelas
tersebut. Keterangan ini diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan
sebelumnya dengan materi tes sistem gerak. Selain itu, kedua kelompok subjek
penelitian (kelas VIII.1 dan kelas VIII.2) telah dibentuk dari kelas yang homogen.
Media songs based learning dan video based learning merupakan media yang
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Muh. Arief Muhsin, “Pembelajaran Media Songs
Based Learning Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sinjai Borong Kabupaten Sinjai”
yang menyatakan bahwa media songs based learning dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik dimana pada proses pembelajaran siswa lebih mudah mengingat
dan menerima materi pelajaran karena tujuan penggunaan lagu yaitu untuk
penelitian Dita Zahra Kirana “Keefektifan penggunaan media lagu pada pembelajaran
keterampilan berbicara bahasa jerman peserta didik kelas X di Madrsah Aliyah Negeri
85
Muh. Arief Muhsin, Pembelajaran media songs based learning siswa kelas VII SMP Negeri
1 Sinjai Bororng Kab. Sinjai, Jurnal media Vol.1 No.2 (2012), Hal.127
ix
Purworejo”, yang menyatakan penerapan media songs based learning terbukti dapat
meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hal
ini terlihat pada antusias peserta didik untuk hadir serta berpartisipasi selama proses
Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar, yang menyatakan bahwa media video
based learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dikarenakan media ini
dapat meningkatkan motivasi belajar dan tingkat pemahaman peserta didik terhadap
materi pelajaran karena memberikan gambaran yang lebih luas dan variatif.87
Media songs based learning dan video based learning dapat menjadi referensi
bagi guru IPA untuk diterapkan dikelasnya. Media songs based learning dengan
video based learning baik digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
learning dan media video based learning dapat meningkatkan interaksi antar peserta
didik dengan guru. 2) dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media songs
based learning dan video based learning peserta didik tidak cepat bosan karena
peserta didik dapat saling berdiskusi dalam kelompoknya. 3) dalam pembelajaran IPA
khususnya biologi, biasanya ditemukan istilah-istilah ilmiah yang sulit untuk diingat
86
Dita Zahra Kirana, Keefektifan penggunaan media lagu pada pembelajaran keterampilan
berbicara bahasa jerman peserta didik kelas X di Madrsah Aliyah Negeri Purworejo. Skripsi Sarjana
(Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Yogyakarta, 2014) Hal.14
87
Agustiningsih. Video Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Dalam Rangka Mendukung
Keberhasilan Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Vol.4 No.1. Hal.66
ix
peserta didik. Dengan kedua media ini akan membantu peserta didik mengingat
Selain itu, berdasarkan pengamatan dan hasil analisis peneliti bahwa pada
dasarnya terdapat perbedaan penerapan media songs based learning dengan media
video based learning, akan tetapi efektif tidaknya suatu media pembelajaran tidak
ditentukan oleh kecanggihan media tersebut. Media pembelajaran yang baik adalah
media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Dalam penelitian ini setiap kelas diberikan materi yang sama namun dengan media
yang berbeda. Meskipun terdapat perbedaan, tetapi dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan media songs based learning dan media video based learning diyakini
dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam berinteraksi selama proses
pembelajaran berlangsung.
kedua media pembelajaran melalui hasil analisis statistik bahwa tidak ditemukan
perbedaan terhadap hasil belajar peserta didik, hal ini berarti dalam penerapan media
songs based learning dengan video based learning sama-sama dapat meningkat hasil
belajar peserta didik sehingga kedua media pembelajaran tersebut dapat diterapkan
ix
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar peserta didik kelas VIII.1 MTS Manongkoki Takalar yang diajar
menggunakan media songs based learning materi sistem gerak manusia dapat
2. Hasil belajar peserta didik kelas VIII.2 MTS Manongkoki Takalar yang diajar
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar peserta didik
yang diajar menggunakan media songs based learning dengan Video Based
learning.
B. Saran
1. Bagi peserta didik MTS Manongkoki Takalar untuk lebih giat belajar agar
setiap kali mengajar dan memperhatikan kesesuaian antara media dan materi
78
ix
78
3. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan untuk meneliti lagi dari
Division) dan yang dinilai kreativitas berfikir kritis siswa. Bukan hanya hasil
C. Implikasi Penelitian
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis
proses pembelajaran yang lebih tepat. Olehnya itu untuk meningkatkan hasil
belajar biologi pada peserta didik, para guru sebaiknya memanfaatkan media
Dengan adanya media pembelajaran dikelas yang dilakukan oleh guru maka
rasa ingin tahu peserta didik menjadi tinggi sehingga peserta didik tersebut
2. Bagi para penentu kebijakan dalam bidang pendidikan agar hasil penelitian ini
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan dan rujukan, untuk mencari model lain atau metode lain yang
dapat lebih meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sistem gerak
pada manusia.
ix
L
A
M
P
I
R
A
N
ix
LAMPIRAN A
Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen
ix
Lampiran A1. Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 (Kelas VIII.1)
Nilai
NO Nama Siswa
Pretest Posttest
1 Abdul Rahman 25 85
2 Ahmad Yasin 20 80
3 Aril 20 75
4 Ashar Ramadhani 25 95
5 Asmaul Husna 20 90
6 Fitria Ramadani 10 85
7 Hafifah Husba Thalib 30 85
8 Indra 15 80
9 Irsham Jaya 20 75
10 Ishak Ramadhani 30 90
11 Kika Magfirah 15 75
12 Mardhiana Ramadhani 20 80
13 Muh. Afdhalul Alim 35 95
14 Muh. Alif Irsan 15 90
15 Muh. Arif Abdulrahman 15 85
16 Muh. Azzidin 25 95
17 Muh. Dirham 25 75
18 Muh. Ilham Iskandar 20 90
19 Muh. Nursafaat 25 80
20 Nurfadilah 10 95
21 Resky Sri Dewi 10 80
22 Riska Anugerah 20 95
ix
Lampiran A1. Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2 (Kelas VIII.2)
Nilai
NO Nama Siswa
Pretest Posttest
1 Andri Amiruddin 30 85
2 Erwin 25 80
3 Ferdyan 20 75
4 Hasnawati 15 95
5 Indahyani 15 90
6 Iqra 35 85
7 Muh. Afrisa 30 85
8 Muh. Agus Fian 35 80
9 Muh. Arsyam Ibrahim 20 75
10 Muh. Asrul 20 90
11 Muh. Aswar 25 75
12 Muh. Fahrefa 15 80
13 Muh. Nurfaisal 30 95
14 Muh. Yunus 35 90
15 Nursia 25 85
16 Nur Wahid Muhaimin 35 95
17 Putridianti Agus 15 75
18 Rahmadani 30 90
19 Saiful 25 80
20 Sapar Donding 20 95
21 Suardi 15 80
22 Suhaeni 35 95
ix
LAMPIRAN B
Analisis Data
ix
B.1. Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
Pretest
22 25.00 10.00 35.00 20.4545 6.70982 45.022
eksperimen 1
Valid N (listwise) 22
Descriptive Statistics
Posttest
22 20.00 75.00 95.00 85.2273 7.31555 53.517
eksperimen 1
Valid N (listwise) 22
Descriptive Statistics
Pretest
22 20.00 15.00 35.00 25.0000 7.55929 57.143
eksperimen 2
Valid N (listwise) 22
Descriptive Statistics
Posttest
22 20.00 75.00 95.00 85.2273 7.31555 53.517
eksperimen 2
Valid N (listwise) 22
ix
B.2. Analisis Inferensial
A. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
B. Uji Homogenitas
C. Uji Hipotesis
ix
LAMPIRAN C
Instrument Penelitian
ix
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
A. Kompetensi Inti
KI.1 dan KI.2
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, ‘’Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya’’. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
‘’Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleransi, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai masalah dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia’’. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI.3 KI.4
Memahami, menerapkan, menganalisis, Mengolah, menalar, menyaji, dan
dan mengevaluasi pengetahuan menciptakan dalam ranah
faktual, konseptual, prosedural, konkret dan ranah abstrak terkait
dan metakognitif berdasarkan dengan pengembangan dari yang
rasa ingin tahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, mandiri dan mampu m
budaya, dan humaniora dengan enggunakan metoda sesuai
wawasan kemanusiaan, kaidah keilmuan.
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
ix
fenomena dan kejadian. Serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
Menyebutkan bagian-bagian
3.1.3
rangka manusia
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian sistem gerak.
2. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi rangka, sendi, dan otot.
3. Peserta didik mampu menguraikan bagian-bagian rangka pada manusia.
4. Peserta didik mampu menyebutkan gangguan dan penyakit pada sistem
gerak.
ix
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Konsep
2. Metode dan Model Pembelajaran : Songs Based Learning dan
Cooperative Learning
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Ayat yang berkaitan dengan materi sistem gerak pada manusia
Salah satu ayat yang berkaitan dengan sistem gerak pada manusia
terdapat pada Q.S. Al-Baqarah ayat 259 :
ix
2. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I ( 2 x 45 menit )
ix
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik membentuk suatu kelompok
heterogen yang terdiri dari 6 orang
b. Guru menampilkan video berisi lagu yang
disesuaikan dengan materi bahan ajar
c. Peserta didik mengamati video yang telah
disajikan lalu mencatat atau membuat
rangkuman materi yang telah didapat
dalam video yang berisikan lagu mengenai
materi sistem gerak pada manusia
tersebut.
65 menit
d. Masing-masing peserta didik dalam satu
kelompok mencatat atau membuat
rangkuman
e. Perwakilan peserta didik dari setiap
kelompok mempresentasekan rangkuman
yang telah dibuat
f. Guru merefleksi hasil presentasi pseserta
didik
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
materi pembelajaran yang telah dipelajari.
b. Guru menyampaikan materi selanjutnya
15 menit
yang akan dibahas minggu depan.
c. Guru menutup proses pembelajaran dan
memberi salam
Pertemuan 2 ( 2 x 45 menit )
ix
sebelum memulai pelajaran
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru memastikan bahwa siswa sudah siap
untuk melakukan proses pembelajaran
d. Guru memberikan apersepsi berupa hal-
hal yang berkaitan dengan materi sistem
gerak pada manusia. “Selain sendi, apa
nama organ tubuh kita yang membantu
bergerak?”
e. Guru menyampaikan judul materi
pembelajaran yang akan dilakukan
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
g. Guru menyampaikan alur pembelajaran
yang akan dilakukan
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik membentuk suatu kelompok
heterogen yang terdiri dari 6 orang
b. Guru menampilkan video berisi lagu yang
disesuaikan dengan materi bahan ajar
c. Peserta didik mengamati video yang telah
disajikan lalu mencatat atau membuat
rangkuman materi yang telah didapat
dalam video yang berisikan lagu mengenai
materi sistem gerak pada manusia tersebut.
65 Menit
d. Masing-masing peserta didik dalam satu
kelompok mencatat atau membuat
rangkuman
e. Perwakilan peserta didik dari setiap
kelompok mempresentasekan rangkuman
yang telah dibuat
f. Guru merefleksi hasil presentasi peserta
didik.
ix
3. Kegiatan Penutup 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
materi pembelajaran yang telah dipelajari.
b. Guru menyampaikan materi selanjutnya
yang akan dibahas minggu depan.
c. Guru menutup proses pembelajaran dan
memberi salam
ix
✓ Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan)<n<n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
✓ Siswa yang mencapai nilai n>n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
Makassar, 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
ix
LAMPIRAN 1
Kerangka tubuh manusia terletak di dalam tubuh ditutupi oleh kulit dan
daging sehingga disebut rangka dalam. Rangka berfungsi untuk menunjang tubuh dan
memberi bentuk tubuh, sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka. Rangka juga
mempunyai fungsi sebagai alat gerak pasif dan pelindung bagian tubuh yang lunak.
Rongga tulang pada rangka manusia yang bersumsum merah adalah pusat penghasil
sel-sel darah.
Rangka manusia terdiri dari ± 206 ruas tulang yang memiliki ukuran dan
Anggota gerak dikelompokkan menjadi anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah. Tulang anggota gerak atas terdiri dari lengan, tulang hasta, tulang pengumpil,
tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan dan tulang jari tangan. Tulang
anggota gerak bawah terdiri dari tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang
Susunan dan bentuk tulang anggota gerak atas sesuai dengan fungsi lengan,
memungut, dan menjumput. Tulang Anggota gerak bawah mempunyai bentuk dan
susunan tulang anggota gerak bawah lebih disesuaikan untuk berjalan, berlari, dan
ix
1. Tulang sebagai penyusun rangka
Sistem rangka manusia merupakan kumpulan dari 206 tulang yang saling
berhubungan satu sama lain membentuk sistem gerak. Rangka tubuh manusia
mempunyai berbagai macam fungsi. Antara lain memberi bentuk tubuh, melindungi
rangka, sebagai alat gerak pasif, sebagai tempat produksi sel-sel darah merah dan
sebagai tempat cadangan kalsium dan fosfat. Tulang penysusun rangka tubuh
penyusunnya.
Secara garis besar rangka tubuh manusia dapat dibedakan atas rangka sumbu
tubuh (axial skeleton) dan rangka anggota gerak tubuh (appendicular skeleton).
Rangka sumbu tubuh terdiri atas tulang tengkorak, tulang dada, tulang rusuk dan
ruas-ruas tulang belakang tersusun atas 7 tulang leher, 12 ruas tulang panggung, 5
ruas tulang pinggang, dan 4 ruas tulang ekor yang menjadi satu.
Contohnya tulang paha (femur), tulang betis (Fibula), tulang kering (Tibia), tulang
lengan atas (Humerus), tulang hasta (Radius) dan tulang pengumpil (ulna).
ix
2) Tulang pendek (Ossa Brevia)
tulang tidak beraturan. Contohnya tulang wajah dan ruas-ruas tulang belakang
(intervebral disks).
Berdasarkan jenis penyusunnya, tulang dibedakan atas tulang keras dan tulang
rawan
1) Tulang keras
Sesuai dengan namanya, tulang keras merupakan tulang yang padat dan keras
karena tersusun dari 70% zat anorganik terutama kalsium fosfat, dan 30% zat organik
yang terbentuk serabut tebal dan padat yang saling menjalin (serabut kolagen). Ciri
utama tulang keras adalah adanya sel osteosit yang berperan dalam pembentukan
matrik tulang. Tulang keras terdiri atas tulang kompak (compact bone) dan tulang
spongiosa (spongy bone). Perbedaan keduanya pada susunan matriknya, yaitu tulang
ix
kompak mempunyai matrik yang tersusun padat sedangkan tulang spongiosa
matriknya berongga-rongga.
2) Tulang Rawan
Tulang rawan tidak mengandung kristal kalsium fosfat karena tidak memiliki
sel osteosit. Sel penyusun tulang rawan disebut sel kondrosit. Berdasarkan ada
tidaknya serabut, tulang rawan dibedakan lagi menjadi tulang rawan hialin (tidak ada
serabut), tulang rawan elastis (mengandung serabut elastis) dan tulang rawan fibrosa
2. Persendian
berhubungan dapat bergerak bebas, namun ada hubungan antar tulang yang sangat
erat sehingga tidak memungkinkan adanya gerak sama sekali. Persendian dapat
sekali antara tulang yang bersambungan atau sering disebut sendi mati. Contohnya
ix
2) Amfiartrosis adalah persendian yang memungkinkan adanya sedikit gerakan antara
engsel, sendi luncur, sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, dan sendi elipsoidal.
Rangka tubuh manusia dapat bergerak karena adanya kontraksi dan relaksasi
dari otot rangka (otot lurik). Otot ini bekerja di bawah kendali sistem saraf sadar atau
bekerja menurut kehendak kita. Otot rangka umumnya melekat pada rangka namun
ada yang tidak melekat sama sekali. Misalnya otot lidah, dan otot mata eksternal.
Ujung otot yang melekat pada tulang disebut tendon. Ujung otot yang melekat pada
tulang yang cenderung diam disebut origo. Sedangkan yang melekat pada tulang yang
Otot rangka tersusun atas sel-sel yang panjang, tidak bercabang, berinti banyak
menyebar di bagian pinggir atau sering disebut serabut otot (muscle fiber), bila dilihat
2) Otot polos
Berbeda dengan otot lurik, pada otot polos tidak terdapat garis melintang ketika
dilihat di bawah mikroskop. Otot polos berbentuk seperti gelendong dengan satu inti
ix
terletak di tengah. Otot polos dapat dijumpai pada organ-organ dalam dan pembuluh
darah manusia. Misalnya pada saluran pencernaan makanan, kantung kencing, uterus,
3) Otot jantung
rangka tetapi sifatnya sama dengan otot polos, yaitu di luar kesadaran kita (otomatis).
Otot jantung bercabang-cabang mempunyai inti di tengah sel dan terdapat garis
Beberapa gangguan yang dapat terjadi pada tulang, antara lain rikets,
• Rikets, suatu kelainan tulang pada anak yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin D.
ix
2. Gangguan pada sistem otot
kolagen yang jumlahnya berlebihan pada otot yang secara normal tidak
ada.
sakit karena terjadi kekakuan pada jaringan fibrosa dan otot yang
dilapisinya.
mengalami kelumpuhan.
ix
LAMPIRAN 2
Petunjuk:
1. Berdo’alah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
2. Bacalah soal dengan benar dan tenang
3. Kerjakanlah terlebih dahulu soal yang menurut anda lebih mudah
4. Berilah tanda X pada jawaban yang menurut anda benar pada lembar jawaban
yang telah disediakan
5. Selamat bekerja
1. Alat gerak pada manusia terdiri dari rangka dan otot. Pernyataan berikut ini yang
tidak benar berkaitan dngan gerak pada manusia adalah...
a. Rangka merupakan alat gerak pasif
b. Otot terlibat dalam gerakan dan menempel pada rangka adalah otot polos
c. Tulang-tulang yang terlibat dalam gerakan akan membentuk persendian
d. Tulang akan digerakkan oleh kontraksi otot
2. Berikut ini adalah fungsi rangka sebagai alat gerak, kecuali......
a. Menggerakkan otot bisep dan trisep
b. Sebagai tempat pelekatan otot
c. Bekerja sebagai pengungkit
d. Melindungi organ-organ yang halus/lunak
3. Sendi yang memungkinkan melakukan gerakan ke segala arah adalah sendi.....
a. Pelana
b. Geser
c. Peluru
d. Putar
ix
4. Apabila seseorang ditanya dan menjawab “tidak” sambil menggelengkan kepala.
Persendian yang terlibat dalam gerakan tersebut adalah.......
a. Putar
b. Peluru
c. Luncur
d. Pelana
5. Sistem gerak yang dimiliki manusia memungkinkan seorang atlet bola basket
untuk dapat melompat melakukan “slamdunk” menjaringkan bola ke dalam ring.
Yang termasuk dalam sistem gerak tersebut adalah........
a. Tulang dan tendon
b. Saraf dan otot
c. Tulang dan otot
d. Tulang dan sendi
6. Tulang penyusun rangka tubuh manusia dapat dibedakan atas tulang penyusun
poros tubuh dan tulang anggota gerak. Di bawah ini yang termasuk tulang
penyusun poros tubuh manusia adalah....
a. Tulang dan dada (sternum)
b. Tulang lengan atas
c. Tulang paha
d. Tulang belikat
7. Tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia saling berhubungan satu dengan
lainnya. Hubungan antar yang memungkinkan adanya gerak bebas disebut.....
a. Sinartrosis
b. Amfiartrosis
c. Diartrosis
d. Sindesmosis
ix
8. Sifat khas yang dimilki jaringan otot sehingga mampu melakukan gerakan
adalah.....
a. Iritabilitas
b. Konduktivitas
c. Kontraktivitas
d. Merespon rangsangan (stimulus)
9. Otot yang melekat pada rangka tubuh manusia dan berfungsi sebagai alat gerak
aktif di bawah kendali sistem saraf sadar adalah....
a. Otot polos
b. Otot rangka
c. Otot jantung
d. Otot polos dan otot lurik
10. Otot jantung dan otot lurik memiliki perbedaan dalam hal.....
a. Sifat kerja
b. Sifat kerja, bentuk dan letak
c. Bentuk
d. Letak
11. Pernyataan yang benar antara tulang rawan pada anak-anak dan pada orang
dewasa adalah…..
a. Pada anak-anak berasal dari perikondrium, pada orang dewasa berasal dari
kondroblas
b. Pada anak-anak berasal dari sumsum tulang belakang, pada orang dewasa
berasal dari kondroblas
c. Pada anak-anak berasal dari mesemkim, pada orang dewasa berasal dari
sumsum tulang
d. Pada anak-anak berasal dari mesemkim, pada orang dewasa berasal dari
perikondrium
ix
12. Tulang belakang memiliki fungsi yaitu…..
a. Sebagai alat gerak aktif
b. Tempat penyimpanan energy
c. Tempat pembentukan sel darah
d. Menopang kepala dan bagian tubuh lainnya
13. Tulang jari-jari tangan disebut…
a. Karpal
b. Radius
c. Falangus
d. Humerus
14. Tipe persendian yang terjadi antar tulang atlas dengan tulang tengkorak adalah...
a. Putar
b. Engsel
c. Pelana
d. Peluru
15. Jenis gangguan pada otot yang berupa pembentukan jaringan fibrosa akibat
menumpuknya serat kolagen yang jumlahnya berlebihan adalah....
a. Fibrosis
b. Fibrosistis
c. Distrofi otot
d. Miastenia grafis
SELAMAT MENGERJAKAN
ix
LEMBAR JAWABAN
Nama :
Kelas :
NIS :
A B C D E
1
A B C D E
2
A B C D E
3
A B C D E
4
A B C D E
5
A B C D E
6
A B C D E
7
A B C D E
8
A B C D E
9
A B C D E
10
A B C D E
11
A B C D E
12
A B C D E
13
A B C D E
14
A B C D E
15
A B C D E
16
A B C D E
17
A B C D E
18
A B C D E
19
A B C D E
20
ix
KUNCI JAWABAN
1. B
2. A
3. C
4. A
5. C
6. A
7. C
8. C
9. D
10. B
11. D
12. D
13. C
14. A
15. A
ix
C2. Soal Tes Hasil Belajar
Petunjuk:
1. Berdo’alah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
2. Bacalah soal dengan benar dan tenang
3. Kerjakanlah terlebih dahulu soal yang menurut anda lebih mudah
4. Berilah tanda X pada jawaban yang menurut anda benar pada lembar jawaban
yang telah disediakan
5. Selamat bekerja
1. Alat gerak pada manusia terdiri dari rangka dan otot. Pernyataan berikut ini yang
tidak benar berkaitan dngan gerak pada manusia adalah...
a. Rangka merupakan alat gerak pasif
b. Otot terlibat dalam gerakan dan menempel pada rangka adalah otot polos
c. Tulang-tulang yang terlibat dalam gerakan akan membentuk persendian
d. Tulang akan digerakkan oleh kontraksi otot
2. Berikut ini adalah fungsi rangka sebagai alat gerak, kecuali......
a. Menggerakkan otot bisep dan trisep
b. Sebagai tempat pelekatan otot
c. Bekerja sebagai pengungkit
d. Melindungi organ-organ yang halus/lunak
3. Sendi yang memungkinkan melakukan gerakan ke segala arah adalah sendi.....
a. Pelana
b. Geser
c. Peluru
d. Putar
4. Apabila seseorang ditanya dan menjawab “tidak” sambil menggelengkan kepala.
Persendian yang terlibat dalam gerakan tersebut adalah.......
a. Putar
b. Peluru
ix
c. Luncur
d. Pelana
5. Sistem gerak yang dimiliki manusia memungkinkan seorang atlet bola basket
untuk dapat melompat melakukan “slamdunk” menjaringkan bola ke dalam ring.
Yang termasuk dalam sistem gerak tersebut adalah........
a. Tulang dan tendon
b. Saraf dan otot
c. Tulang dan otot
d. Tulang dan sendi
6. Tulang penyusun rangka tubuh manusia dapat dibedakan atas tulang penyusun
poros tubuh dan tulang anggota gerak. Di bawah ini yang termasuk tulang
penyusun poros tubuh manusia adalah....
a. Tulang dan dada (sternum)
b. Tulang lengan atas
c. Tulang paha
d. Tulang belikat
7. Tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia saling berhubungan satu dengan
lainnya. Hubungan antar yang memungkinkan adanya gerak bebas disebut.....
a. Sinartrosis
b. Amfiartrosis
c. Diartrosis
d. Sindesmosis
8. Sifat khas yang dimilki jaringan otot sehingga mampu melakukan gerakan
adalah.....
a. Iritabilitas
b. Konduktivitas
c. Kontraktivitas
d. Merespon rangsangan (stimulus)
ix
9. Otot yang melekat pada rangka tubuh manusia dan berfungsi sebagai alat gerak
aktif di bawah kendali sistem saraf sadar adalah....
a. Otot polos
b. Otot rangka
c. Otot jantung
d. Otot polos dan otot lurik
10. Otot jantung dan otot lurik memiliki perbedaan dalam hal.....
a. Sifat kerja
b. Sifat kerja, bentuk dan letak
c. Bentuk
d. Letak
11. Pernyataan yang benar antara tulang rawan pada anak-anak dan pada orang
dewasa adalah…..
a. Pada anak-anak berasal dari perikondrium, pada orang dewasa berasal dari
kondroblas
b. Pada anak-anak berasal dari sumsum tulang belakang, pada orang dewasa
berasal dari kondroblas
c. Pada anak-anak berasal dari mesemkim, pada orang dewasa berasal dari
sumsum tulang
d. Pada anak-anak berasal dari mesemkim, pada orang dewasa berasal dari
perikondrium
12. Tulang belakang memiliki fungsi yaitu…..
a. Sebagai alat gerak aktif
b. Tempat penyimpanan energy
c. Tempat pembentukan sel darah
d. Menopang kepala dan bagian tubuh lainnya
13. Tulang jari-jari tangan disebut…
a. Karpal
b. Radius
ix
c. Falangus
d. Humerus
14. Tipe persendian yang terjadi antar tulang atlas dengan tulang tengkorak adalah...
a. Putar
b. Engsel
c. Pelana
d. Peluru
15. Jenis gangguan pada otot yang berupa pembentukan jaringan fibrosa akibat
menumpuknya serat kolagen yang jumlahnya berlebihan adalah....
a. Fibrosis
b. Fibrosistis
c. Distrofi otot
d. Miastenia grafis
SELAMAT MENGERJAKAN
ix
LEMBAR JAWABAN
Nama :
Kelas :
NIS :
A B C D E
1
A B C D E
2
A B C D E
3
A B C D E
4
A B C D E
5
A B C D E
6
A B C D E
7
A B C D E
8
A B C D E
9
A B C D E
10
A B C D E
11
A B C D E
12
A B C D E
13
A B C D E
14
A B C D E
15
A B C D E
16
A B C D E
17
A B C D E
18
A B C D E
19
A B C D E
20
ix
KUNCI JAWABAN
1. B
2. A
3. C
4. A
5. C
6. A
7. C
8. C
9. D
10. B
11. D
12. D
13. C
14. A
15. A
ix
LAMPIRAN D
Dokumentasi
ix
ix
RIWAYAT HIDUP
dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di
mts Manongkoki Takalar dan lulus pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan
pendidikan di MA Manongkoki Takalar dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun yang
sama pula, penulis kembali melanjutkan pendidikannya di tingkat yang lebih tinggi
dan diterima di Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Alauddin Makassar.
ix