Anda di halaman 1dari 135

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN


IPS DI KELAS IV MIS LAMGUGOB KOTA BANDA ACEH

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

LISMA WARNI
NIM. 170209003

Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR- RANIRY
BANDA ACEH
2021
ABSTRAK

Nama : Lisma Warni


NIM : 170209003
Fakultas/Prodi : Tarbiyah/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Penggunaan Media Video Animasi Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Di
Kelas IV MIS Lamgugob Kota Banda Aceh
Pembimbing I : Wati Oviana ,S.Pd.I., M.Pd
Pembimbing II : Darmiah, M.A
Kata Kunci : Media Video Animasi, Motivasi Belajar, IPS

Kurangnya motivasi belajar peserta didik ketika proses pembelajaran IPS


berlangsung di kelas IV-B, hal ini terlihat dengan adanya peserta didik yang sibuk
berbincang-bincang dengan teman sebangkunya pada jam pelajaran, mudah
merasa bosan ketika materi diajarkan bahkan terdapat pula peseta didik yang
berjalan-jalan didalam kelas dengan berbagai alasan yang diberikan. Tujuan dari
penulisan yanki (1) untuk mendeskripsikan aktivitas guru melalui penggunaan
media video animasi, (2) untuk mendeskripsikan aktivitas peserta didik melalui
penggunaan media video animasi, (3) untuk mendeskripsikan peningkatan
motivasi belajar peserta didik melalui penggunaan media video animasi pada
pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV-B MIS Lamgugob. Teknik
pengumpulan data melalui (1) lembar observasi aktivitas guru, (2) Lembar
observasi aktivitas peserta didik, (3) angket. Berdasarkan hasil analisis data
penelitian didapatkan bahwa (1) aktivitas guru pada siklus I 85,76% termasuk
kategori baik sekali, siklus II mengalami peningkatan menjadi 94,73% dengan
kategori baik sekali, (2) aktivitas peserta didik siklus I yakni 70,31% dengan
kateri baik, pada siklus II meningkat menjadi 87,5 % dengan kategori baik sekali,
(3) persentase motivasi belajar peserta didik siklus I yakni 77,1% dengan kategori
baik, siklus II terlihat persentase motivasi belajar peserta didik yakni 82,2%
dengan kategori baik. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video
animasi dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran
IPS di kelas IV MIS Lamgugob Kota Banda Aceh.

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allaah yang tidak

serupa dengan makhluk-Nya dan tidak membutuhkan pada makhluk-Nya, atas

nikmat iman, kesehatan dan kemudahan yang diberikan kepada hamba-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul

“Penggunaan Media Video Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas IV MIS Lamgugob Kota

Banda Aceh”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam , keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Strata

satu (S1) pada Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Penyusunan dan

penulisan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan penuh rasa

hormat perkenankanlah penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Kedua Orang tua tercinta, Ayahanda Salihin dan Ibunda Kartini, serta

kakak dan adik tersayang Sartika Dewi, Aliman,dan Ali Hasrimi, yang

telah mendoakan, memberikan segala cinta dan kasih sayang, serta

dukungan dan motivasi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

ii
pendidikan hingga Sarjana (S-1) pada Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.

2. Bapak Dr. Muslim Razali, SH., M.Ag. selaku Dekan Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-raniry.

3. Bapak Dr. Azhar, M.Pd selaku Penasihat Akademik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam mengatasi masalah

perkuliahan.

4. Ibu Wati Oviana,S.Pd.I., M.Pd. sebagai Pembimbing I dan Ibu

Darmiah, M.A sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan banyak

waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti sejak

awal penelitian.

5. Bapak Mawardi, S.Ag., M.Pd. selaku ketua prodi dan Bapak Mulia,

S.Pd.I., M.Ed selaku sekretaris serta seluruh staf Prodi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Ar-Raniry.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry,

khususnya dosen prodi PGMI yang telah memberikan banyak Ilmu

kepada penulis.

7. Bapak Drs. Mahdi, MA selaku kepala madrasah ibtidaiyah swasta

Lamgugob, para dewan guru, peserta didik, dan karyawan lainnya

yang telah banyak membantu peneliti dan memberi izin kepada peneliti

untuk melaksanakan penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan, Mahasiswa PGMI UIN Ar-raniry 2017

yang terus memberi semangat dan dukungan kepada peneliti.

iii
Akhir kata peneliti mengharapkan semoga karya tulis ini dapat

menjadi salah satu sumber informasi bagi pembaca. Tidak ada sesuatu

yang sempurna, demikian juga dengan karya tulis ini. oleh karena itu

semoga kekurangan dalam Skripsi ini dapat diperbaiki di masa yang akan

datang.

Banda Aceh, Desember 2021


Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL ................................................................................... i


PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................. ii
PENGESEHAN SIDANG ............................................................................. iii
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
E. Defenisi Operasional .......................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 10


A.Media Pembelajaran ........................................................................... 10
1. Pengertian media pembelajaran ..................................................... 10
2. Klasifikasi media pembelajaran ..................................................... 14
3.Manfaat Media pembelajaran ......................................................... 15
B.Media Video Animasi ......................................................................... 17
1.Pengertian Video Animasi .............................................................. 17
2.Jenis-jenis Animasi ......................................................................... 18
3.Kelebihan dan Kekurangan Video Animasi ................................... 20
C. Motivasi Belajar ................................................................................. 21
1.Pengertian Motivasi ........................................................................ 21
2.Macam-macam Motivasi ................................................................ 23
3.Unsur- unsur yang mempengaruhi motivasi belajar ....................... 24
4.Fungsi Motivasi .............................................................................. 25
5.Indikator motivasi belajar ............................................................... 26
6.Bentuk bentuk motivasi disekolah .................................................. 28

v
7.Penerapan Media Video Animasi Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Pada Mata Pelajaran IPS ........................................................ 29
D. Keragaman Budaya ........................................................................... 31
1. Pengertain Keragaman Budaya ..................................................... 31

2. Macam-macam Keragaman Budaya di Indonesia ........................ 32

3. Keragaman Suku Budaya di Indonesia ......................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 33


A.Jenis Penelitian ................................................................................... 33
B.Lokasi dan Subjek Penelitian .............................................................. 36
C.Instrumen Penelitian ........................................................................... 36
D.Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 38
E.Teknik Analisis Data ........................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 44


A.Deskripsi Hasil Penelitian................................................................... 44
B.Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 64

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 71


A.Kesimpulan ......................................................................................... 71
B.Saran ................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73


LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 76
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 124

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Kriteria Aktivitas Guru ............................................................ 40

Tabel 3.2 Kriteria Aktivitas Peserta Didik .............................................. 41

Tabel 3.3 Pensekoran Tiap Butir Angket Motivasi Belajar ..................... 42

Tabel 3.4 Kategori Persentase Data Motivasi Belajar ............................. 43

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Selama Kegiatan


Pembelajaran Pada Siklus I ..................................................... 47

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Selama Kegiatan


Pembelejaran Pada Siklus I ..................................................... 49

Tabel 4.3 Skor Angket Belajar Peserta Didik Siklus I ............................ 51

Tabel 4.4 Hasil Refleksi Siklus I ............................................................. 53

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Selama Kegiatan


Pembelejaran Pada Siklus II .................................................... 58

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Selama Kegiatan


Pembelejaran Pada Siklus II .................................................... 59

Tabel 4.7 Skor angket Motivasi Belajar Peserta didik Siklus II .............. 61

Tabel 4.8 Hasil Temuan Selama Proses Pembelajaran Siklus II ............. 63

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Pembimbing dari Dekan Fakultas


Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry ............................. 76

Lampiran 2 Surat Izin Pengumpulan Data dari Kementrian Agama


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ........................................ 77

Lampiran 3 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian Dari


MIS Lamgugob Kota Banda Aceh ...................................... 78

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................... 79

Lampiran 5 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ................................. 97

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru ...................................... 104

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik ......................... 110

Lampiran 8 Lembar Angket Motivasi Belajar ....................................... 114

Lampiran 9 Lembar Soal ........................................................................ 117

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ...................................................... 121

Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup ......................................................... 124

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah

berkembang pesat baik teknologi informasi maupun teknologi komunikasi. Hal

tersebut sangatlah berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan termasuk

bidang pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta keteram-

pilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa,dan negara.1 Pendidikan merupa

-kan sarana yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat direalisasikan dalam

menghadapi persaingan global saat ini.

Memajukan sumber daya manusia dapat meningkatkan kualitas

pendidikan, salah satu yang paling berpengaruh dalam meningkatkan sumber

daya manusia yaitu tenaga pendidik yakni guru. Guru sangat berperan penting

dan memiliki tanggung jawab dalam mengatasi permasalahan-permasalah yang

muncul. Kurikulum saat ini, menghendaki keaktifan peserta didik dalam belajar.

Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan

pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masin, mereka memerlukan bimbingan

1
Undang-undang SISDIKNAS (sistem Pendidkan Nasional UU RI No.20 Th.2003)
Jakarta : Sinar Grafika.2011).h.3

1
2

dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan


2
fitrahnya. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia peserta didik berarti orang,

anak didik, siswa atau anak sekolah yang sedang mengikuti proses pendidikan.

peserta didik merupakan orang atau anak didik yang sedang menuntut ilmu

pengetahuan yang berusaha untuk mengembangkan diri dalam sebuah jenjang

pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal. 3

Seorang pendidik atau guru tidak saja melakukan kegiatan mengajar tetapi

guru juga berfikir bagaimana memberikan ilmu kepada peserta didik, bagaimana

cara siswa memahami sebuah bahan ajar untuk menguasai materi pelajaran.

Proses pembelajaran yang berjalan dengan baik apabila memilki komponen-

komponen pembelajaran, sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan

lancar. Ketika terdapat komponen pembelajaran yang tidak memenuhi kebutuhan

peserta didik maka tidak dipungkiri akan terdapat permasalahan dalam proses

pembelajaran tersebut. Komponen pembelajaran meliputi guru,peserta didik,

bahan ajar, media ajar, dan lain-lain. Didalam proses pembelajaran guru haruslah

memiliki ide yang kreatif dan inovatif dalam mengajar dengan cara

penggunaan media yang menarik dalam proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Media adalah segala sesuatu yang berfungsi untuk membawa dan

menyampaikan informasi antara satu sumber dan penerima informasi, misalnya

video,televisi, bahan cetak, komputer, instruktur yang dianggap sebagai media

2
Nora Agustin, “ Perkembangan Peserta Didik ”, (Yogyakarta :Budi Utama 2018), h,1.

3
Iwan Aprianto,Dkk. “ Manajemen Peserta Didik” , (Jawa Tengah :Lakeisha 2020),h,5-
6.
3

karena berfungsi membawa pesan untuk tujuan pembelajaran.Sedangkan

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan maksud untuk

memfasilitasi belajar. Media pembelajaran adalah semua bentuk peralatan fisik

yang didesain secara terencana untuk menyampaikan informasi dan membangun

interaksi. Peralatan fisik dimaksud media mencakup benda asli, bahan cetak,

visual, dan multimedia.4 Berdasarkan penjelasan tersebut maka media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan

isi materi kepada peserta didik sehingga dapat merangsang pikiran, minat,

belajar, pembelajar, mencakup media benda asli , bahan cetak visual, audio visual

,multimedia dan lain-lain guna mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan di MIS

Lamgugob, Banda Aceh. Peneliti melihat bahwa dalam proses belajar mengajar

peserta didik cenderung kurang aktif didalam pembelajaran. Hal ini disebabkan

oleh kurangnya motivasi dalam diri peserta didik didalam proses pembelajaran

tersebut, seperti pada mata pelajaran IPS peserta didik terlihat kurang berminat

dalam belajar, karena terlihat adanya peserta didik yang sibuk berbincang-

bincang dengan teman sebangkunya pada jam pelajaran, ada yang menggangu

temannya belajar bahkan terdapat pula peserta didik yang berjalan-jalan didalam

kelas dengan berbagai alasan yang diberikan. Dalam proses belajar mengajar

terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh seorang guru, yaitu mulai

dari metode pembelajaran yang digunakan, model pembelajaran, sampai media

4
Muhammad yaumi, “Media dan teknologi”,(Jakarta:Prenadamedia Group 2018),h,5-7.
4

yang digunakan untuk mendukung pembelajaran. Sehingga peserta didik

termotivasi untuk belajar dan tercapainya tujuan pembelajaran.

Peneliti juga melihat media yang digunakan ketika proses pembelajaran

adalah papan tulis dan buku bacaan serta gambar yang tertera di buku bacaan

tersebut yang menyebabkan peserta didik mudah merasa bosan dalam belajar

sehingga peserta didik menjadi kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran

tersebut, seperti ketika guru menjelaskan mengenai materi pelajaran terdapat

peserta didik yang mengantuk saat belajar, mengganggu teman, dan lain

sebagainya. Hanya sebagian kecil dari keseluruhan peserta didik yang

memperhatikannya. Walaupun demikian ketika guru menanya kembali ke peserta

didik, mengenai materi yang telah disampaikan, tidak ada yang dapat menjawab

pertanyaan dengan benar. Sebagian peserta didik hanya menjawab secara asal

dan sebagaian lagi baru membuka buku untuk mencari jawaban, padahal guru

sudah menjelaskan materi tersebut. Salah satu faktornya yaitu kurangnya pen

ggunaan media dalam menyampaikan pembelajaran sehingga peserta didik juga

sulit menerima isi materi atau kurang termotivasi dalam pembelajaran tersebut.

Kurangnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran juga

mengakibatkan sulitnya memahami suatu materi yang diajarkan khususnya pada

pelajaran IPS, dikarenakan masih kurangnya media yang digunakan. Media yang

digunakan pada tingkat MI hendaknya bervariasi dan menarik sehingga peserta

didik akan tertarik mengikuti proses belajar mengajar, dan menimbulkan

semangat peserta didik dalam belajar, penggunaan media yang sesuai dalam

proses belajar dapat membangkitkan motivasi belajar yang berasal dari diri
5

peserta didik tersebut. Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada

pelajaran IPS maka diperlukan media pembelajaran, salah satu yang dapat

digunakan adalah media video animasi. Animasi merupakan gambar bergerak

yang berasal dari kumpulan berbagai objek yang disusun secara khusus sehingga

bergerak sesuai alur yang sudah ditentukan pada setiap hitungan.5 Jadi video

animasi merupakan suatu rekaman yang dibuat sedemikian rupa yang berupa

gambar dan suara dengan objek yang disusun sesuai dengan alur yang sudah

ditentukan. Dengan adanya penggunaan video animasi dapat meningkatkan

motivasi peserta didik dalam belajar khusunya untuk pelajaran IPS.

Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Nissa Estika Zahrina pada

tahun 2016 yang berjudul Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan

motivasi belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V MI Al-Falah Pabu Wates

Kabupaten Kediri, Menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual memilki

dampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada materi peristiwa

proklamasi mata pelajaran IPS, hal ini dapat dilihat dari antusias siswa selama

mengikuti pembelajaran, siswa lebih konsentrasi dan selalu aktif bertanya. Siswa

mampu menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya dan siswa mampu menerapkan materi yang diperoleh kedalam

kehidupan sehari-hari. Persamaan penelitian tersebut dengan skripsi ini yakni

mengukur motivasi belajar siswa dalam pelajaran IPS sedangkan perbedaannya

penggunaan media yang digunakan jika peneliti Nissa menggunakan media Audio

Visual maka peneliti menggunakan media Video Animasi.


5
Toni Limbong,Dkk,”Multimedia Editing Video Dengan COREL VIDEOSTUDIO X10”,(
Sumatera Utara:Yayasan Kita Menulis 2020),h,121.
6

Selain itu,penelitian yang dilakukan oleh Dyan Septiani Vega pada tahun

2021 yang berjudul Pengaruh penggunaan media video pembelajaran dalam

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran fiqih di

MIN 3 Ponorogo Tahun 2020/2021, menunjukkan bahwa Proses pembelajaran

dengan siswa yang bersemangat dan termotivasi akan menghasilkan hasil belajar

yang baik. Penggunaan media video pembelajaran ini mempengaruhi motivasi

belajar dan hasil belajar siswa. Media video pembelajaran tersebut memberikan

peningkatan motivasi belajar siswa sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dan

termotivasi pada saat pembelajaran tersebut berlangsung. Media video

pembelajaran juga memberikan peningkatan terhadap hasil belajar siswa karena

siswa lebih mudah menerima dan lebih faham dengan informasi atau materi

pembelajaran, hal ini membuat hasil belajar siswa menjadi meningkat. Persamaan

penelitian tersebut dengan skripsi ini adalah mengukur motivasi belajar peserta

didik sedangkan perbedaanya adalah penggunaan media yang digunakan jika

Dyan menggunakan media video secara umum maka peneliti menggunakan media

video animasi.

Penelitian-penelitian di atas memfokuskan penelitian pada media yang

digunakanyakni media video secara umum. Berdasarkan penelitian-penelitian di

atas menunjukkan bahwa belum ditemukan penelitian tentang penggunaan media

video animasi untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata

pelajaran IPS Kebanyakan peneliti terdahulu masih menerapkan penelitian tentang

penggunaan media video untuk meningkatkan hasil belajar.


7

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian yang berjudul “ Penggunaan Media Video Animasi

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS

dikelas IV MIS Lamgugob Kota Banda Aceh ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dapat

diajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah aktivitas guru melalui penggunaan media video animasi

pada pembelajaran IPS di kelas IV-B MIS Lamgugob?

2. Bagaimanakah aktivitas peserta didik melalui penggunaan media video

animasi pada pembelajaran IPS di kelas IV-B MIS Lamgugob?

3. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar peserta didik melalui

penggunaan video animasi di kelas IV-B ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan aktivitas guru melalui penggunaan media video

animasi pada pembelajaran IPS dikelas IV MIS Lamgugob.

2. Untuk mendeskripsikan aktivitas peserta didik melalui penggunaan

media video animasi pada pembelajaran IPS dikelas IV MIS

Lamgugob

3. Untuk mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar peserta didik

melalui penggunaan video animasi.


8

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah wawasan tentang media video animasi. Penggunaan

media ini dapat menambah referensi media khususnya untuk mata

pelajaran IPS.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan motivasi peserta didik

dalam proses pembelajaran dan merasakan proses belajar mengajar

yang aktif dan menyenangkan.

b. Bagi guru, dari hasil penelitian ini guru dapat memberikan alternatif

pembelajaran yang menarik terutama dalam pelajaran IPS yakni

dengan penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif .

c. Bagi sekolah, sekolah dapat memanfaatkan penelitian ini untuk

memperbaiki serta meningkatkan praktik pembelajaran agar menjadi

lebih efektif sehingga motivasi siswa untuk belajar meningkat.

d. Bagi peneliti, dapat memperluas pengetahuan serta dapat menggali

banyak informasi dari berbagai sumber.


9

E. Defenisi Operasional

1. Media Video Animasi

Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang

dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran.

Dikatakan tampak dengar karena dengan unsur video dan unsur visual dapat

disajikan serentak.6 Animasi adalah rangkaian gambar yang membentuk sebuah

gerakan. Salah satu keunggulan animasi dibanding media lain seperti gambar

statis atau teks adalah kemampuannya untuk menjelaskan perubahan keadaan

tiap waktu.7 Jadi video animasi merupakan suatu rekaman berupa gambar dan

suara dengan objek yang disusun sesuai dengan alur yang sudah ditentukan guna

untuk menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan seseorang yang timbul dari dalam

maupun luar diri yang akan mempengaruhi keinginan belajar seseorang, dan suatu

usaha yang disadari untuk mengerakkan,mengarahkan,dan menjaga tingkah laku

seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu.8 Jadi motivasi merupakan suatu dorongan

yang timbul dari diri seseorang untuk sehingga semangat dan bersungguh-

sungguh dalam melakukan sesuatu.

6
Fiskha Ayuningrum, Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk Siswa Kelas X
Pada Kompetensi Mengolah Soup Kontinental di SMKN 2 Godean, Skripsi, (Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta 2012), h,21.
7
Janner simarmata,dkk, “Elemen-elemen multimedia untuk pembelajaran”,( Sumatera
Utara:Yayasan Kita Menulis 2020) h. 88
8
Endang Titik Lestari, Cara Praktis Meningkatkan Motivasi siswa sekolah Dasar,(
Yogyakarta:Deepublish 2020) h. 5-6
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian media pembelajaran

Kata media berasal dari Bahasa latin medium yang berarti perantara atau

pengantar. Lebih lanjut lagi, Rahardjo menyebutkan media merupakan sarana

penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber

pesan tersebut. Dalam kegiatan belajar mengajar sumber pesan adalah guru dan

penerima pesan adalah peserta didik. Sementara itu, Association for Educational

Communication and Technology (AECT) mendefenisikan media sebagai segala

bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan Oemar

Hamalik mendefinisikan, media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka

lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan

dan pengajaran disekolah. Robert Hanick yang disitir oleh Benny Agus Pribadi

mendefenisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber

dan penerima informasi. 9

Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan

mengajar aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada

siswa, sementara mengajar secara intstruksional dilakukan oleh guru, jadi istilah

pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Kata atau istilah

9
Umar, “Media Pendidikan :Peran dan Fungsinya Dalam Pembelajaran,” Jurnal
Tarbawiyah,Vol.11, No.1,(2014), h. 133.

10
11

pembelajaran dan penggunaanya masih tergolong baru yang mulai populer

semenjak lahirnya undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003.

Menurut undang-undang ini, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar terjadinya proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan,

kemahiran, dan tabiat serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta

didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik

agar dapat belajar dengan baik. 10

Moh Suardi juga mengemukakan pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.11

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi pros

es perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat serta pemb

entukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Proses pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi

antar peserta didik dan guru dalam rangka mencapai tujuannya. 12 Muhaimin juga

mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha untuk membelajarakan peserta didik

dimana dalam upaya tersebut terdapat aktivitas memilih, menetapkan dan

mengembangkan metode atau strategi guna mencapai hasil pembelajaran yang

10
Ahmad Susanto, “Teori Belajar Dan Pembelajaran di Sekolah Dasar”, (Kencana:
Jakarta 2013),h,19.
11
Moh Suardi, “"Belajar Dan Pembelajaran”, (Deepublish:Yogyakarta 2018) h,7.
12
Tutik Rachmawati, Daryanto, “Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik”
(Gava Media: Yogyakarta, 2015), h.38-39
12

diinginkan.13 Berdasarkan definisi diatas pembelajaran merupakan proses

interaksi anatara pengajar dengan pelajar yakni guru dan peserta didik dalam

proses pembelajaran terjadi proses komunikasi baik secara langsung anatar guru

dan peserta didik dengan bahan pembelajaran dan peranan media pembelajaran.

Jadi dapat disimpulkan media pembelajaran dapat dikemukakan sebagai

suatu proses (bisa berupa alat,bahan atau keadaaan) yang digunakan sebagai

perantara komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Jadi ada tiga konsep yang

mendasari batasan media pembelajaran yakni konsep-konsep komunikasi,

konsep sistem, dan konsep pembelajaran.14 National education Association mengu

ngkapkan bahwa media pembelajan adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak

maupun pandang-dengar termasuk teknologi perangkat keras.

Media pembelajaran merupakan sebagai segala sesuatu yang dapat

menyampaikan pesan melalui berbagai saluran, dapat merangsang pikiran

perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar

untuk menambah informasi baru pada diri peserta didik sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik hal ini sejalan dengan pendapat Haryoko

media pembelajaran umumnya didefinisikan sebagai alat, metode, dan teknik

yang digunakan untuk lebih memudahkan komunikasi dan interaksi antara dosen

dan mahasiswa dalam proses pendidikan dan pengajaran yang lebih efektif. 15

13
Nursalim,“ Manajemen Belajar dan Pembelajaran”(Lontar Mediatama:Yogyakarta,202
0), h.55
14
M. Miftah, “Fungsi dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan
Kemampuan belajar Siswa”, Vol. 1, No. 2, (2013), h. 98.
15
Mustofa Abi Hamid,dkk, “Media Pembelajaran”, Yayasan Kita Menulis, (2020), h.4.
13

Dengan demikian dapat dipahami bahwasannya media pembelajaran

adalah alat sarana teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi dalam

pembelajaran adanya proses interaksi antara guru dan peserta didik sehingga dapat

merangsang pikiran perasaan dan kemauan peserta didik juga untuk mencapai

tujuan dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran mempunyai peranan

penting untuk efektivitas proses pembelajaran titik di dalam mendidik pelajar

metode pembelajaran yang hanya menggunakan penyampaian materi satu arah

seperti menyampaikan ceramah dapat membuat pelajar merasa bosan dan kurang

termotivasi, di dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media

pembelajaran seorang pelajar dituntut untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam

menciptakan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyampaikan

pesan kepada pelajar dengan menggunakan media pembelajaran yang benar dapat

meningkatkan interaksi antara pengajar dan pelajar dan mengurangi rasa bosan

dalam mengikuti pelajaran titik dengan adanya media pembelajaran mendorong

terjadinya pergeseran filosofi yang tadinya terpusat kepada guru menjadi berpusat

kepada pelajar ini disebabkan karena dengan penggunaan media pembelajaran

meningkatkan kemungkinan para pelajar atau menggunakan media pembelajaran

secara mandiri baik secara individu individual maupun kelompok. Dibandingkan

bersama-sama pada saat berada di dalam kelas.16

16
Andrew Fernando,dkk. “Pengembangan Media Pembelajaran,” Yayasan Kita
Menulis,(2020), h. 9.
14

3. Klasifikasi media pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi

tergantung dari sudut mana melihatnya.

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau

media yang hanya memilki unsur suara, seperti radio, tape

recorder, kaset, piringan hitam dan rekaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara, beberapa hal yang termasuk kedalam

media ini adalah film slide, foto, transparasi, lukisan, gambar dan

berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain

sebagainya.

3) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung

unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,

seperti misalnya rekaman video,berbagai ukuran film, slide

suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih

baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis

media yang pertama dan kedua.

b. Dilihat dari kempaun jangkauannya media dapat pula dibagi kedalam

1) Media yang memilki daya liput yang luas dan serentak seperti

radio dan televisi.

2) Media yang mempunya daya liput yang terbatas dan waktu

seperti film,slide, video, dan lain sebagainya.


15

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakainnya media dapat dibagi

kedalam

1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film stripe,

transparasi, komputer dan lain sebagainya.

2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio

dan lain dan berbagai bentuk media grafis lainnya. 17

4. Manfaat Media pembelajaran

Penyampaian informasi yang hanya melalui Bahasa verbal dapat

menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah peserta didik untuk

menangkap pesan akan semakin kurang, karena peserta didik kurang diajak

berfikir dan menghayati pesan yang disampaikan. Katakanlah ketika guru ingin

memberikan informasi tentang kehidupan didasar laut, maka tidak mungkin

pengalaman tersebut diperoleh secara langsung oleh peserta didik. Oleh karena

itu, peranan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kegiatan belajar

mengajar guru dapat memepergunakan film televisi, atau gambar yang untuk

memeberikan informasi yang lebih baik kepada peserta didik. Memerhatikan

penjelasan tersebut maka media pembelajaran bermanfaat untuk :

a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa teretntu

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan

dengan foto,film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian

peristiwa itu dapat disimpan dan dapat dipergunakan manakala diperlukan.

17
Wina Sanjaya, “Media Komunikasi Pembelajaran, “(Jakarta : Kencana,2012), h. 118-
119.
16

Guru dapat menjelaskan proses gerhana matahari yang langka melalui hasil

rekaman video. Demikian juga dalam pelajaran IPS guru dapat menjelaskan

bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan film dan lain

sebagainya.

b. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang

bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat

menghilangkan verbalisme. Benda atau objek yang terlalu besar misalkan

alat-alat perang, berbagai binatang buas dan lainnya. Untuk memanipulasi

keadaan juga media pembelajaran dapat menampilkan suatu proses atau

gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti seperti gerakan mobil,

gerakan pesawat dan lain sebagainya.

c. Menambah gairah dan motivasi belajar peserta didik

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar peserta didik

sehingga perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran dapat lebih

meningkat. Sebagai contoh sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang

polusi, untuk dapat menarik pehatian peserta didik terhadap topik tersebut

maka guru memutar film terlebih dahulu banjir, atau kotoran limbah

industry dan lain sebagainya. 18

18
Wina Sanjaya, “Media Komunikasi Pembelajaran”…h.70-72.
17

B. Media Video Animasi

1. Pengertian Video Animasi

Kata animasi berasal dari Bahasa latin, anima yang berarti “hidup” atau

animare yang berarti “meniupkan hidup kedalam”. Kemudian istilah tersebut

dialih bahasakan kedalam Bahasa inggris menjadi animate yang berarti memberi

hidup, atau animation yang berarti ilusi dari gerakan, atau hidup. Lazimnya istilah

animation diartikan membuat film kartun. Istilah animation tersebut dialih

bahasakan kedalam Bahasa Indonesia menjadi animasi. Dalam kamus besar

Bahasa Indonesia kata animasi diartikan lebih teknis lagi yaitu acara televisi yang

berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang digerakkan secara mekanik

elektronis sehingga tampak dilayar menjadi bergerak. Ilusi dari gerakan tersebut

dapat terjadi dengan cara mengerakkan secara cepat serangkaian gambar yang

mempunyai gerakan secara bertahap dari masing-masing bagian objek gambar

tersebut. Apabila rangakaian gambar tersebut digerakkan secara cepat, maka mata

akan menangkap gerakan dari objek, dan bukan lagi gambar per framenya.

Standar animasi seperti itu sering kali disebut sebagai stop frame cinematography.
19

19
Ranang A.S ,Basnendar, H.Asmoro N.P, “Animasi Kartun Dari Analog Sampai
Digital”, (Jakarta Barat:Indeks 2010) h. 9.
18

Animasi adalah urutan frame yang ketika diputar dalam frame dengan

kecepatan yang cukup dapat menuajikan gambar bergerak lancar seperti sebuah

film atau video. Animasi dapat juga diartikan dengan menghidupkan gambar,

sehingga anda perlu mengetahui dengan pasti setiap detail karakter anda, mulai

dari tampak (depan, belakang, dan samping) detail muka si karakter dalam

berbagai ekspresi (normal, diam, marah, senyum, ketawa, kesal dan lainnya) lalu

pose/ gaya khas karakter bila sedang melakukan kegiatan tertentu yang menjadi

ciri khas si karakter tersebut. 20

2. Jenis-jenis Animasi

Pengkategorian animasi sangat terkait dengan perkembangan teknologi

dan industri animasi diluar negeri. Di awal tahun 1920-an, popularitas kartun

animasi berangsur menurun dan para sinemas mulai cenderung mencari alternatif

lain sebagai media hiburan. Masyarakat mulai jenuh dengan konsep animasi yang

pada saat itu tidak memikirkan story line dan pengembangan karakter tokoh. Pada

pertengahan tahun 1920-an perubahan besar dimulai setelah bbeerapa perusahaan

animasi mengembangkan konsep komersialisasi, studio-studio besar mengambil

alih studio loka dan kemudian menetukan standar untuk animasi. Sampai saat ini

animasi dibagi dalam katgori besar yaitu

a. Animasi gambar diam (stop-Motion Animation)

Jenis animasi ini sering menggunakan tanah liat, sebagai objek yang

digerakkan. Teknik animasi stop-motion pertama kali ditemukan oleh

20
Bambang Eka Purnama, “Konsep Dasar Multimedia”, (Yogyakarta :Graha Ilmu 2013)
h. 81.
19

Stuart Blakton pada tahun 1960 dengan menggambar ekspresi wajah

tokoh kartun di papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera,

kemudian dihapus dengan menggambar ekspresi selanjutnya. Teknik

animasi stop-motion ini sering digunakan dalam efek visual untuk film-

film diera tahun 1950-1960-an bahkan sampai saat ini.

b. Animasi Tradisional (Traditional animation)

Animasi tradisional merupakan teknik animasi yang pertama kali

dikembangkan dan telah menjadi jenis animasi paling dikenel sampai

saat ini. Animasi tradisional juga sering disebut animasi sel karena

teknik pengerjaannya dilakukan pada celluloid transparent yang

sekilas mirip sekali dengan ransparasi OHP yang sering digunakan

untuk presentasi. Karena bentuknya lembaran-lembaran gambar dua

dimensi tersebut, teknik ini disebut juga dengan istilah Animasi 2

Dimensi (2D), dan saat ini lebih popular daripada istilah animsi sel

itu sendiri. Dengan berkembangnya teknologi komputer , teknik

animasi tradisional berubah menggunakan komputer. Beberapa

aplikasi perangkat lunak diciptakan untuk mendukung produksi

aniamsi 2D, seperti Adobe Image Ready, Macromedia Flash,

Anomator Pro dan sebagainya.

c. Animasi Komputer (Computer Animation)

Animasi jenis ini secara keseluruhan dikerhjakan dengan bantuan

komputer. Melalui menu gerakan kamera dalam program komputer,

keseluruhan objek bisa diperlihatkan secara tiga dimensi , sehingga


20

lebih sering disebut dengan istilah animasi tiga dimensi ( 3D

animation). Sampai saat ini banyak sekali perangkat lunak 3D yang

digunakan , banyak nama-nama yang dikenal seperti Alias Power

Animator, soft- Image, Maya, 3D max dan sebagainya. 21

3. Kelebihan dan Kekurangan Video Animasi

Terdapat beberapa kelebihan penggunaan animasi dalam proses

pembelajaran yakni:

a. Menggunakan animasi yang sesuai dan digarap dengan apik, program

multimedia kan lebih menarik sehingga multimedia tidak

membosankan dan dapat menambah motivasi belajar peserta didik.

b. Film animasi dapat dikemas untuk menyampaikan berbagai jenis

materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran baik

kognitif, afektif maupun psikomot.

c. Menggunakan film animasi dalam program multimedia dapat

menenkan biaya produksi dibanding dengan menggunakan pemeran

sesungguhnya.

d. Memproduksi multimedia dengan film animasi, akan lebih mudah

mengorganisasi sesuai dengan kehendak penulis naskah.

Disamping beberapa kelebihan diatas, penggunaan film animasi juga

memiliki kekurangan yakni:

21
Ranang A.S ,Basnendar, H.Asmoro N.P, “Animasi Kartun Dari Analog Sampai
Digital”, …h, 44-49
21

a. Membuat animasi bukan pekerjaan yang mudah, melainkan

memerlukan keahlian khusus.

b. Memproduksi animasi diperlukan komputer dengan spesifikasi

khusus

c. Animasi dalam bentuk film cenderung hanya cocok digunakan untuk

usia tertentu. 22

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,

mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Menurut Vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-

pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang

dikehendaki. Kemudian John P.Campbell dan kawan-kawan menambahkan

rincian dalam defenisi tersebut dengan mengemukakan bahwa motivasi

mencakup didalamnya arah dan tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan

kegigihan tingkah laku.

Menurut kebanyakan definisi, motivasi mengandung tiga komponen pokok

yaitu menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia.

Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan individu, memimpin seseorang

untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan,

respons-respons efektif, dan kecenderungan mendapat kesenangan. Motivasi juga

22
Wina Sanjaya,” Media Komunikasi Pembelajaran”…h. 232.
22

mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan

suatu orientasi tujuan, tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu. Untuk

menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan

intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.23

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang sangat mempengaruhi.

Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi

individu dengan lingkungan. Perilaku mengandung pengertian yang luas

mencakup tentang pemahaman, pengetahuan, keterampilan,sikap, dan

sebagainya.24 Motivasi belajar peserta didik dapat dilakukan melalui dua bentuk

motivasi, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi instrinsik adalah dorongan agar peserta didik melakukan

kegiatan belajar dengan maksud mencapai tujuan yang terkandung dalam

perbuatan itu sendiri. Peserta didik harus menyadari pentingnya melakukan

kegiatan belajar untuk kepuasaan dan kebutuhan dirinya. Motivasi ekstrinsik

adalah dorongan yang timbul untuk mencapai tujuan yang datang dari luar

dirinya. Misalnya guru memberikan pujian atau hadiah bagi peserta didik yang

mencapai tau menunjukkan usaha yang baik. 25

23
Ngalim Purwanto, “Psikologi Pendidikan”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.72-
73.
24
Nanik Kusumawati dan Sri Marutu, “Strategi Belajar Dan Mengajar Disekolah Dasar,”
(Jawa Timur: Media Grafika, 2019), h.44.

25
Nanik Kusumawati dan Sri Marutu, “Strategi Belajar Dan Mengajar Disekolah
Dasar”… h. 47.
23

2. Macam-macam Motivasi

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah

ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila seseorang telah memilki

motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan

suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar darinya. Dalam

aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama belajar

sendiri. Seseorang yang tidak memilki motivasi intrinsic selalu ingin

maju dalam belajar. Perlu ditegaskan bahwa anak didik yang memilki

motivasi instrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik, yang

berpengetahuan, yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu.

Gemar belajar adalah aktivitas yang tak pernah sepi dari kegiatan anak

didik yang memilki motivasi instrinsik.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila

anak didik menempatkan tujuan belajarnya di luar factor-faktor situasi

belajar. Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang

terletak di luar hal yang dipelajarinya. Misalnya, untuk mencapai

angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan sebagainya. Motivasi

ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik

dalam pendidikan, motivasi ektrinsik diperlukan agar anak didik mau


24

belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik

termotivasi untuk maju. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang

pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar. Kesalahan

penggunaan bentuk-bentuk motivasi ekstrinsik akan merugikan anak

didik. Akibatnya, motivasi ekstrinsik ini bukan berfungsi sebagai

pendorong,tetapi menjadikan anak didik malas belajar. Karena itu,

guru harus bisa dan pandai mempergunakan motivasi ekstrinsik ini

dengan akurat dan benar dalam rangka menunjang proses interaksi

edukatif dikelas.

3. Unsur- unsur yang mempengaruhi motivasi belajar

a. Cita- cita atau aspirasi peserta didik

Motivasibelajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan

mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan

dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi emansipasi

kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan

dan semnagat belajar. Dari segi pembelajarannya, penguatan dengan

hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi

kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.

b. Kemampuan peserta didik

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi

anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.


25

c. Kondisi peserta didik

Kondisi peserta didik yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat

mempengaruhi motivasi belajar.

d. Kondisi lingkungan peserta didik

Lingkungan peserta didik berupa keadaan alam, lingkungan tempat

tinggal,pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi

lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib, indah, maka semangat

dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Peserta didik memilki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran,

yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman

dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku

belajar. 26

3. Fungsi Motivasi

Menurut Sardiman fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak dari

setiap kegiatan yang dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang ingin dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan

yang harus dikerjakan sesuai tujuannya.

26
Muhammad Uyun dan Idi Warsah, “Psikologi Pendidikan, “(Deepublish, 2021),h, 136-
137.
26

c. Menyeleksi dan menentukan perbuatan-perbuatan yang harus

dikerjakan guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan

yang tidak bermanfaat bagi tujuan.

4. Indikator motivasi belajar

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

peserta didik yang sedang belajar mengadakan perubahan tingkah laku,

pada umumnya dengan beberapa indicator atau unsur yang mendukung. Menurut

Uno indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Hasrat dan keiginan untuk berhasil dalam belajar dan dalam kehidupan

sehari-hari pada umunya disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk

berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk

memperoleh kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur

kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari dalam diri

manusia yang bersangkutan. Seseorang yang mempunyai motif

berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya

secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaannya.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi oleh motif

berprestasi atau keinginan untuk berhasil,kadang kala seorang individu

menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memilki motif

berprestasi tinggi, justru karena dorongan menghindari kegagalan yang

bersumber pada ketakutan akan kegagalan itu. Seorang peserta didik


27

mungkin tamak bekerja dengan tekun karena kalau tidak dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat malu

dari gurunya atau di olok-olok oleh temannya atau bahkan dihukum

oleh orang tuanya. Dari keterangan diatas tampak bahwa keberhasilan

peserta didik tersebut disebabkan oleh dorongan atau rangsangan dari

luar dirinya.

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh

perasaan mereka tentang gambaran hasil tindakan mereka contohnya

orang yang menginginkan kenaikan pangkat akan menunjukkan kinerja

yang baik kalau mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan

dihargai dengan kenaikan pangkat.

d. Adanya ketertarikan

Berhubungan dengan daya dorong peeserta didik terhadap ketertarikan

pada sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif

yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

e. Perhatian peserta didik

Perhatian peserta didik merupakan konsentrasi peserta didik terhadap

pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain.

f. Keterlibtaan peserta didik

Ketertarikan seseorang akan objek yang mengakibatkan orang tersebut

senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari

objek tersebut.
28

5. Bentuk bentuk motivasi disekolah

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar di sekolah.

a. Memberi angka

Angka merupakan simbol dari hasil nilai belajarnya. Banyak peserta

didik belajar yang penting dan terutama justru mendapat nilai atau

angka yang baik. Sehingga kebanyakan peserta didik mengajar nilai

ulangan dan nilai rapor yang tinggi atau baik angka-angka yang baik

bagi para peserta didik merupakan motivasi yang sangat kuat sebagai

hasil dari kegiatan belajar titik Tetapi ada juga peserta didik yang

belajar hanya ingin naik kelas saja. Hal ini menunjukkan bahwa

motivasi yang dimiliki kurang dan tidak berbobot bila dibandingkan

dengan peserta didik yang menginginkan angka tinggi titik namun

demikian tetap diingat oleh guru bahwa pencapaian angka tersebut

belum merupakan hasil belajar yang sejati atau bermakna. Oleh

karena itu langkah selanjutnya yang ditempuh guru adalah bagaimana

cara memberikan angka dapat dihubungkan dengan values yang

terkandung di setiap pengetahuan yang diajarkan kepada siswa

sehingga tidak sekadar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan

afektifnya.

b. Hadiah

Hadiah merupakan salah satu motivasi bagi peserta didik titik tetapi

tidak selalu demikian karena seorang peserta didik tidak merasa


29

senang bila mendapat hadiah dari hal kegiatan yang merupakan

kegiatan yang tidak berbakat pada dirinya. Contohnya peserta didik

yang tidak berbakat dalam menulis, mendapat hadiah juara pertama

merasa tidak tertarik atau biasa saja.

c. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong semangat belajar peserta didik titik kompetisi yang

bersifat individual maupun kompetisi yang bersifat kelompok dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

d. Ego- involvement

Menumbuhkan kesadaran peserta didik agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras

dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk

motivasi yang cukup penting. Peserta didik akan belajar dengan

keras bisa jadi karena harga diri.27

6. Penerapan Media Video Animasi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Pada Mata Pelajaran IPS

Menurut Nursid Sumaadmadja yang dikutip Oleh Trianto,pembelajaran

IPS adalah bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka

terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memilki sikap mental positif

terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi sehari-hari baik yang

27
` Endang Titik Lestari,” Cara Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah
Dasar”,(Yogyakarta:Deepublis 2020),h,12-13.
30

28
menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat. Dalam

proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting yakni metode

mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini sangat berkaitan. Pemilihan

salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media yang

digunakan.

Media pembelajaran memegang peranan penting untuk meningkatkan

proses belajar mengajar yang efektif dan efesien, karena dengan media ini materi

yang diajarkan akan mudah diserap oleh peserta didik. Pada mulanya media

pembelajaran hanyalah sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar,

namun sekarang media sangat lah penting dalam proses belajar mengajar yakni

sebagai sarana dalam menyampaikan informasi dalam rangka mendorong

motivasi belajar peserta didik, sehingga apa yang dipelajari peserta didik mudah

untuk di mengerti dan dipahami.

Pelajaran IPS materi keragaman budaya bangsaku tema 1( indahnya

kebersamaan) subtema 1 keberagaman budaya bangsaku pembelajaran 1 dan

pembelajaran 5, peneliti menggunakan media video animasi untuk meningkatkan

motivasi belajar mereka pada pembelajaran IPS kelas IV di MIS Lamgugob.

Adapun contoh Video Animasi yang digunakan adalah karya Geno SayaBisa yang

dapat dilihat pada aplikasi youtube https://youtu.be/X0PNE4ELJtg. Penggunaan

media ini memiliki keuntungan, misalnya memperlihatkan alat-alat yang

digunakan pada zaman prasejarah dan kegunaanya. Dengan memperlihatkan

media ini berbagai sumber informasi yang tidak mungkin diberikan melalui

28
Trianto, Model pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek,(Jakarta:Prestasi
Pustaka Publisher, 2007), h 121
31

media lainnya dapat disajikan melalui video animasi ini. Video animasi ini, dapat

diputar kembali yang memungkinkan terjadinya proses umpan balik untuk

perbaikan dan peningkatan upaya pengajaran. Peneliti memilih media video

animasi karena dalam penggunananya menampilkan video alat dan bangunan

yang digunakan dengan adanya suara, gambar serta bentuk alat yang digunakan

yang menarik perhatian peserta didik sehingga adanya ketertarikan dan adanya

motivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar. Jika hanya menceritakan saja

maka peserta didik akan mudah bosan,mengantuk,tidak mendengarkannya bahkan

akan menggangu teman sekitarnya.

D. Keragaman Budaya

1. Pengertian keragaman budaya

Keragaman budaya merupakan peristiwa alami karena bertemunya

berbagai perbedaan budaya di suatu tempat, setiap individu dan kelompok suku

bertemu dengan membawa perilaku budaya masing-masing, memiliki cara yang

khas dalam hidupnya.29

2. Macam-macam keragaman budaya di Indonesia

a. Rumah adat, merupakan bangunan khas suatu daerah yang

mempunyai fungsi berbeda-beda di setiap daerah. Rumah adat itu

antara lain berfungsi sebagai tempat untuk melangsungkan upacara,

tempat bermusyawarah atau sebagai tempat tinggal ketua adat.

29
Agus Akhmadi, “Moderasi Beragama dalam Keragaman Indonesia Religious
Moderation in Indonesia’s ,” Jurnal Diklat Keagamaan ,Vol.13, No.2,(2019), h. 47.
32

Rumah adat yang ada di Indonesia diantaranya rumah gadang, rumah

joglo,rumah panjang dan lain-lain.

b. Pakaian adat

Hampir semua derah di Indonesia mempunyai pakaian adat sendiri.

Warna dan rancangan pakaian juga sangat indah. Selain indah

pakaian khas juga mempunyai arti tertentu. Pakaian adat dipakai

pada acara-acara tertentu, misalnya upacara perkawinan, upacara

adat.

c. Makanan

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam suku bangsa

yang mana memilki keanekaragaman olahan masakan yang menjadi

ciri khas daerah tersebut atau sering disebut makanan khas daerah.30

3. Keragaman suku di Indonesia

Suku bangsa menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kesatuan sosial

yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan

identitas perbedayaan kebudayaan, khususnya bahasa. Suku bangsa merupakan

sekumpulan masyarakat yang memiki kebiasaan dan budaya yang sama. Terdapat

lebih dari 300 kelompok suku bangsa yang tersebar di pulau-pulau di Indonesia.

Sebagai contoh suku di Indonesia adalah suku bangsa jawa, suku bangsa aceh,

suku asmat, suku batak, suku dayak suku bali dan masih banyak lagi. 31

30
Nurul Akhmad , “Keragaman Budaya”, (Semarang:ALPRIN 2019) h. 105-119.

31
Nurul Akhmad, “Keragaman Budaya”, …h.82
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

yaitu penelitian yang dilakukan oleh pendidik/ calon pendidik didalam kelasnya

sendiri secara kolaboratif/partisipatif untuk memperbaiki kinerja pendidik

menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta

didik, baik dari aspek akademik maupun nonakademik, melalui tindakan reflektif

dalam bentuk siklus (daur ulang).32 Pendekatan yang digunakan dalam PTK ini

adalah pendekatan kualitatif, karena dalam melakukan tindakan kepada subjek

penelitian, yang sangat diutamakan adalah mengungkap makna dari proses

pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi melalui tindakan yang

dilakukan.

Tindakan- tindakan yang dilakukan dalam PTK meliputi tindakan yang

sudah direncanakan, kemudian diuji cobakan untuk selanjutnya dievaluasi

keberhasilan dari tindakan yang dilakukan tersebut, apakah dapat membantu

menyelesaikan permasalahan di kelas.

32
Saur Tampubolon,”Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidik
dan Keilmuan” ,(Erlangga 2014),h,24.

33
34

Adapun siklus yang akan dilkakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Dan seterusnya
35

Prosedur pelaksanaan penelitian ini mengikuti langkah-langkah dasar

penelitian tindakan kelas, meliputi:

1. Perencanaan (Planning)

Dalam tahap penyusunan rancangan peneliti menjelaskan tentang apa,

mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut

dilakukan.33 Dalam penelitian ini peneliti membuat sebuah

perencanaan dengan membuat RPP, menyiapkan media dan LKPD,

serta membuat instrument yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Pelaksanaan (Action)

Tahap kedua dalam penelitian tindakan kelas adalah pelaksaanaan.

Menerapkan apa yang telah direncanakan yakni melakukan tindakan

dikelas. Guru dalam melaksanakn tindakan harus berpedoman pada

RPP yang telah disusun sebelumnya. Tindakan yang dilakukan guru

dalam PTK biasanya jarang berhasil apabila hanya dilaksanakan satu

siklus, oleh karena itu Arikunto mengingatkan tindakan yang

dilaksanakan dalam PTK minimal dilakukan dua siklus ataupun boleh

lebih. 34

3. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini pengamat mengamati tiap kejadian yang berlansgsung

ketika proses pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti.

33
Suharsimi Arikunto,Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: PT Bumi Aksara: 2014) h. 17.
34
Rustiyanto,Triwijaya,Panduan dan Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas,(Yogyakarta:No
ktah:2020) h. 43.
36

Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru dan peserta didik pada

saat pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini merupakan kegiatan yang mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru

pelaksanaannya sudah selesai melkaukan tindakan apa yang telah

dicapai dan apa yang masih perlu diperbaiki lagi pada

pembelajaran berikutnya.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MIS Lamgugob yang merupakan salah satu

Madrasah Ibtidaiyah yang terletak di kota Banda Aceh. Subjek penelitian dalam

penelitian ini adalah peserta didik kelas IV-B MIS Lamgugob Banda Aceh

dengan jumlah peserta didik sebanyak 37 peserta didik.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data secara mudah dan dengan hasil yang cermat, lengkap dan

sistematis, sehingga lebih mudah untuk diolah. Adapun instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar observasi aktivitas guru

Observasi yang dilakukan yakni menggunakan lembar observasi, lembar

observas yang digunakan untuk mengamati aktivitas fisik yang dilakukan oleh

seorang guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi

yang dimaksud adalah sejumlah aktivitas guru yang menyangkut dengan


37

penggunaan media video animasi yang digunakan dalam proses belajar mengajar

sebagai media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Lembar observasi

tersebut berupa daftar check list sejumlah aspek yang terdapat dalam RPP.

2. Lembar observasi aktivitas peserta didik

Lembar aktivitas peserta didik berupa daftar check list yang terdiri dari

beberapa aspek yang tercantum di dalam RPP, dan menyangkut sejumlah aktivitas

fisik yang dilakukan peserta didik selama proses belajar berlangsung dengan

menggunakan media video animasi sebagai media pembelajaran

3. Lembar Angket Motivasi belajar

Dalam proses pengumpulan data menggunakan angket ini peneliti

mengelompokkan setiap butir pernayataan angket yang sesuai dengan aspek

yang diamati. Adapun skala yang digunakan dalam angket tersebut adalah skala

likert yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju

(STS). Dalam pengisian angket berdasarkan menurut pribadi siswa secara sejujur

dan objektif

Angket yang digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh terutama

mengenai respon pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik terhadap

pembelajaran IPS dengan menggunakan media video animasi.


38

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data meliputi:

1. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan

pancaindera, bias penglihatan, penciuman, pendengaran untuk memperoleh infor-

masi yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian. Hasil observasi

berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan

perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil

suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.35 Untuk

mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan belajar mengajar

yang meliputi pengamatan aktivitas guru selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung yang dimulai dari kegiatan pendahuluan samapia penutup.kegiatan

ini dilakukan setiap kali pertemuan. Kegiatan ini dilakukan oleh seorang

pengamat guru kelas IV-B yang ditunjuk untuk mengamati aktivitas guru,

kemudian menulis hasil pengamatannya dengan cara membubuhkan tanda

checklist pada kolom yang tersedia sesuai dengan aktivitas yang diamat.

2. Lembar Aktivitas peserta didik

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung untuk mengamati aktivitas peserta didik yang

dilakukan oleh pengamat kegiatan ini dilakukan oleh pengamat yakni teman

35
Nasution, “Metode Research”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) h, 106.
39

sejawat. Pengisisan hasil pengamatan dengan cara membubuhkan tanda check list

pada kolom yang tersedia sesua dengan aktivitas yang sedang diamati.

3. Lembar angket motivasi belajar

Lembar angket motivasi belajar siswa dilakukan setelah proses

pembelajaran. Lembar angket motivasi belajar dalam penelitian ini diberikan

kepada siswa. Kemudian siswa menjawab pernyataan yang tertera di dalam

lembar angket tersebut dengan memberikan tanda check list pada kolom sangat

setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) berdasarkan

pendapat siswa.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan menggunakan beberapa prosedur diatas,

maka peneliti akan mengelola dan menganalisis data tersebut. Teknik analisis data

ini merupakan tahap yang paling penting dalam suatu penelitian. Pada tahap ini

hasil penelitian dirumuskan ,untuk mendeskripsikan data penelitian diberikan

perhitungan sebagai berikut

1. Analisis Data Aktivitas Guru

Data Aktivitas guru dipeoleh dari lembar pengamatan yang diisi selama

proses pembelajaran. Data ini dianalisis menggunakan skor rata-rata dan

rumus:

𝑓
P= ×100%
𝑛
40

Keterangan:

f = frekuensi aktivitas guru

N = jumlah aktivitas guru seluruhnya

P = Angka persentase

100% = Nilai konstan

3.1 Kriteria aktivitas guru


Nil ai Angka Nilai Huruf Kategori

80-100 A Baik Sekali

66-79 B Baik

56-65 C Cukup

40-55 D Kurang

30-39 E Gagal

Anas Sudijono menjelaskan bahwa aktivitas guru selama pembelajaran

dikatakan mencapai taraf keberhasilan jika berada pada kategori baik atau baik

sekali. 36

2. Analisis Data Aktivitas peserta didik

Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar pengamatan yang diisi selama

pengamatan berlangsung, data ini di analisi menggunakan skor rata-rata

dan rumus persentase

𝑓
P= ×100%
𝑛

36
Anas Sudijono, “Pengantar Statistik Pendidikan,” (Jakarta:Raja Grapindo Persada,
2006), h. 43.
41

Keterangan:

f = frekuensi aktivitas guru

N = jumlah aktivitas guru seluruhnya

P = Angka persentase

100% = Nilai konstan

3.2 Kriteria aktivitas Peserta didik


Nilai Angka Nilai Huruf Kategori

80-100 A Baik Sekali

66-79 B Baik

56-65 C Cukup

40-55 D Kurang

30-39 E Gagal

Apabila hasil dari analisis data yang dilakukan masih terdapat aspek-

aspek pengamatan yang masih dalam kategori sangat kurang,kurang atau cukup

maka akan dijadikan bahan petimbangan untuk merevisi perangkat selanjutnya.

3. Lembar Angket

Dalam lembar angket dibuat pernyataan sesuai dengan kisi-kisi yang

dibuat kemudian memberikan tanda check list (√) untuk pernyataan yang

dianggap sesuai dengan kondisi pengisi angket.


42

3.3 Penskoran Tiap Butir Angket Motivasi

Alternatif Jawaban Skor untuk pernyataan

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4


(STS)

Data ini dianalisis menggunakan skor rata-rata dan rumus:

𝑓
P= ×100%
𝑛

Keterangan:

f = frekuensi aktivitas guru

N = jumlah aktivitas guru seluruhnya

P = Angka persentase

100% = Nilai konstan

Untuk menentukan kategori deskriptif persentase data yang diperoleh ,

maka dibuat tabel kategori berikut.


43

3.4 Kategori persentase data motivasi belajar

Tingkatan Keterangan

85% ≤ 𝑋 < 100% Sangat Termotivasi

70% ≤ 𝑋 < 85% Termotivasi

55% ≤ 𝑋 < 70% Cukup Termotivasi

40% ≤ 𝑋 < 55% Kurang Termotivasi

25% ≤ 𝑋 < 40% Tidak Termotivasi

Analisis data dilakukan dengan cara observasi, menganalisis lalu

membandingkan hasil evaluasi pada siklus satu dan siklus dua .observasi berguna

untuk mengamati perubahan motivasi peserta didik.


BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data di lakukan di MIS

Lamgugob Banda Aceh. Pada tanggal 18 dan 28 November 2021. Dalam

penelitian ini proses belajar mengajar menggunakan media video animasi, Proses

pembelajaran dilaksanakan dalam dua tindakan (dus siklus). Penelitian ini diamati

oleh dua pengamat yaitu, Ibu Helmi Zanova, S.Pd yang merupakan guru wali di

kelas IV-B yang jumlah peserta didik berjumlah 37 peserta didik, beliau yang

membantu peneliti dalam mengamati aktivitas guru, sedangkan pengamat lainnya

yakni Linda Purnama Sari yang merupakan teman sejawat yang membantu

mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini

dilakukan bertujuan untuk melihat aktivitas guru, aktivitas siswa dan respon siswa

selama menggunakan media video animasi serta meningkatkan motivasi belajar

peserta didik pada materi keberagaman budaya bangsaku pada pelajaran IPS.

Adapun uraian pelaksanaan setiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Siklus I terdiri atas empat tahapan yakni tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan,tahap pengamatan dan refleksi

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan beberapa hal yang harus dilakukan yakni

menentukan materi , menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai

dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya, menentukan indikator,

44
45

menyiapkan media pembelajaran , mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik,

serta membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas guru,

aktivitas siswa dan angket selama berlangsungnya proses belajar mengajar dan

diamati langsung oleh pengamat.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2021 sesuai dengan

RPP yang telah disusun. Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan yakni

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Tahap-tahap tersebut sesua

dengan RPP( terlampir). Kegiatan awal atau pendahuluan yang dilakukan pada

tahap ini adalah guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

mengajak berdoa bersama kemudian guru mengecek kehadiran peserta didik.

Kemudian guru mengkondisikan peserta didik agar siap memulai pembelajaran.

Setelah itu guru melakukan apersepsi yakni untuk mengetahui pengetahuan awal

peserta didik yang berhubungan dengan materi yang diajarkan yakni tentang

keberagaman budaya bangsaku. Kemudian guru juga memberi motivasi kepada

peserta didik untuk mempelajari materi ini dan membangkitkan rasa ingin tahu

peserta didik mengenai materi keberagaman budaya bangsaku khususnya

mengenai pakaian, makanan dan rumah adat di Indonesia.pada tahap ini juga guru

memberikan tujuan yang akan dicapai serta menjelaskan dan menuliskan di papan

tulis judul materi yang akan diajarkan.Selanjutnya pada kegiatan inti, guru

menunjukkan bebrapa gambar dan bertanya kepada peserta didik meengenai

gambar yang diperlihatkan. Kemudian guru menjelaskan sedikit gambar yang di

tunjukkan tersebut. Kemudian guru membagikan peserta didik menjadi beberapa


46

kelompok, membagikan bahan bacaan dan meminta salah satu perwakilan setiap

kelompok untuk membacakan bahan bacaannya secara bergantian. Setelah selesai

membaca bahan bacaan guru kemudian menjelaskan materi tentang keragaman

budaya bangsaku yakni mengenai pakaian,makanan dan rumah adat di Indonesia.

Setelah menjelaskan materi IPS guru kemudian menampilkan video animasi

tentang materi tersebut, dan selesai video ditayangkan guru melakukan Tanya

jawab kepada peserta didik. Setelah itu guru membagikan LKPD kepada setiap

kelompok setelah mereka mengamati video animasi dan guru memberikan

arahan kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD yang telah diberikan.

Peserta didik harus bekerja sama dan berdiskusi untuk menyelesaikan LKPD

tersebut. Setelah LKPD selesai guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk

mempresentasikan ke depan hasil kerja sama mereka. Guru memberikan aplus

kepada setiap kelompok yang telah maju dan guru meberi penguatan dari hasil

presentasi mereka. Setelah itu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

apakah ada yang belum mengerti mengenai materi pada hari ini. Setelah itu guru

membagikan soal evaluasi mengenai materi yang telah diajarkan.

Di akhir pembelajaran yakni kegiatan penutup peneliti memrikan tugas

kepada peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan, melakukan

kegiatan refleksi terkait senang atai tidak senang dengan proses pembelajaran

berlangsung, meberikan pesan moral, menyampaikan materi selanjutnya yang

akan dipelajari namun sebelum guru menutup pembejaran guru mmebagikan

lembar angket kepada peserta didik untuk mengetahui respon peserta didik dalam

proses pembelajaran menggunakan media video animasi untuk meningkatkan


47

motivasi peserta didik. Setelah itu guru dan peserta didik membaca do’a dan

mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.

c. Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran siklus I berlangsung.

Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa menggunakan instrument yang

berupa lembar observasi yang dilakukan oleh dua orang pengamat. Aktivitas guru

diamati oleh Ibu Helmi Zanova S.Pd wali kelas IV-B , sedangkan aktivitas siswa

diamati oleh Linda Purnama Sari. Analisis terhadap aktivititas guru, siswa dan

angket motivasi dalam pelksanaan pembelajaran ini snagat penting karena

merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam kegiatan pembelajaran.

Data hasil aktivitas guru , siswa dan angket pada siklus I dapat dilihat yakni

sebagai berikut

Tabel 4.1 Hasil pengamatan aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran


pada siklus I
Kegiatan Aspek yang diamati Skor
Awal 1 2 3 4
1. Guru mengucapkan salam, berdo’a bersama
dan mengecek kehadiran peserta didik 
2. Guru mengkondisikan kelas sebelum 
memulai pembelajaran
3. Kemampuan guru dalam memberikan
apersepsi kepada peserta didik 
4. Kemampuan guru memotivasi siswa dan
mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 

1. Guru menunjukkan gambar dan bertanya ke


Kegiatan peserta didik mengenai gambar yang 
Inti ditempel “ apakah ada yang tahu gambar
apakah ini?" (Menanya)
2. Guru membagikan peserta didik kedalam 
beberapa kelompok, kemudian guru
membagikan bahan bacaan kepada peserta
didik (Mengamati)
3. Guru meminta salah satu peserta didik
48

untuk membacakan bahan bacaannya 


4. Guru menjelaskan keragaman budaya di
Indonesia dan menyebutkan sikap 
mengahargai keragaman di Indonesia
5. Guru menampilkan media pembelajaran
berupa media video animasi, kemudian guru 
meminta peserta didik mengamati video
yang ditampilkan (Mengamati)
6. Guru bertanya kepada peserta didik apa-apa
saja yang mereka ketahui tentang 
keragaman budaya di Indonesia (Menanya)
7. Guru membagikan LKPD kepada setiap 
kelompok (Mencoba)
8. Memberikan kesempatan pada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami 
9. Membimbing siswa dalam berdiskusi 
10. Guru menyuruh perwakilan setiap kelompok
untuk mempresentasikan kedepan 
(Mengkomunikasikan)
11. Guru memberikan pertanyaan kepada
peserta didik “apakah ada yang belum 
mengerti tentang materi pada hari ini?”
Kegiatan 1. Guru memintapeserta didik untuk
Penutup menyimpulkan materi yang telah dipelajari 
dan guru memberikan penguatan
2. Memberikan refleksi dan menyampaikan 
pesan moral
3. Guru melakukan refleksi, yaitu dengan
menanyakan kembali kepada siswa 
mengenai materi hari ini
4. Menutup pelajaran dengan doa dan salam . 
5. Adanya interaksi antara guru dan siswa 
6. Kemampuan guru dalam mengelola waktu 
Jumlah 72
Persentase 85,71%

Berdasarkan observasi pengamatan aktivitas guru pada siklus I pada tabel

terlihat bahwa persentase aktivitas guru mencapai 85,71 %. Berdasarkan kategori

penelitian persentase 85% berada pada kategori baik sekali. Dalam kegiatan

pembelajaran terdapat 20 aspek kegiatan. Dari 20 aspek penilaian tertinggi


49

aktivitas guru berada pada kemampuan dalam mengkondisikan kelas sebelum

memulai pembelajaranguru menunjukkkan gambar dan bertanya kepada peserta

didik mengenai gambar yang ditempel, guru membagikan peserta didik kedalam

beberapa kelompok, guru membagikan bahan bacaan kepada peserta didik, guru

meminta salah satu peserta didik untuk membacakan bahan bacaan, guru

menjelaskan keragaman budaya di Indonesia dan menyebutkan sikap menghargai

keragaman di Indonesia, guru menyuruh perwakilan setiap kelompok untuk

mempresentasikan kedepaan, adanya interaksi antara guru dan peserta didik, dan

kemapuan dalam mengelola waktu. Sedangkan aspek terendah aktivitas guru

ketika guru menampilkan media pembeljaran berupa media video animasi karena

suara dari video kurang keras, sehingga peserta didik tidak terlalu fokus ketika

video ditayangkan sedangkan beberapa aspek lainnya guru sudah mampu

mneguasai materi yang diajarkan sesua dengan yang direncanakan.

Tabel 4.2 Hasil pengamatan aktivitas peserta didik selama kegiatan


pembelajaran pada siklus I
Kegiatan Aspek yang diamati Skor
Awal 1 2 3 4
1. Peserta didik mengucap salam,tertib dan rapi
dalam berdo’a 
2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
dalam kegiatan apersepsi. 
3. Peserta didik mendengarkan motivasi yang
disampaikan guru 
4. Peserta didik mendengarkan tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru 
1. Peserta didik mengamati gambar yang 
Kegiatan disajikan dan menjawab pertanyaan yang
Inti diberikan oleh guru ( Menanya)
2. Peserta didik mendiskusikan pakaian adat,
rumah tradisional dan makannanya dari 
bahan bacaan yang dibagikan (Mengamati)
3. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru

50

tentang keberagama yang ada diindonesia


4. Peserta didik mengamati video animasi yang
ditampilkan oleh guru (Mengamati) 
5. Peserta didik berdiskusi untuk mengerjakan
LKPD bersama teman kelompoknya 
( Mengasosiasi)
6. Peserta didik menanyakan hal-hal yang
belum dipahami (Menanya) 
7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
dengan kelompok (Mengkomunikasikan) 
Kegiatan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup sudah dipahami 
2. Keterlibatan peserta didik dalam evaluasi 
akhir/tes akhir
3. Mengisi kartu refleksi 
4. Peserta didik mendengarkan pesan moral 
5. Berdoa dan menjawab salam 
Jumlah 45
Persentase 70,31

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa aktivitas peserta didik

ketika pembelajaran materi keragaman budaya yakni pakaian, makanan, dan

rumah adat di Indonesia dengan persentase aktivitas peserta didik 70,31 %

termasuk kedalam kategori baik. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat 16 aspek

kegiatan. Penilaian tertinggi aktivitas peserta didik berada pada peserta didik tertib

dan rapi dalam berdo’a, sedangkan aspek kegiatan peserta didik terendah yakni

ketika peserta didik mendengarkan motivasi yang disampaikan guru, peserta

didik mendiskusikan pakaian, rumah, dan makanan khas, peserta didik

mendengarkan penejelasan guru tentang keragaman budaya yang ada di

Indonesia, peserta didik berdiskusi untuk mengerjakan LKPD bersama teman

sekelompoknya.
51

a) Respon motivasi belajar peserta didik melalui penggunaan video

animasi

Respon belajar peserta didik ini diketahui dari hasil analisis terhadap data

angket yang diberikan kepada peserta didik. Adapun uraian hasil analisis data

angket pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Skor Angket Motivasi Belajar Peserta Didik Siklus I


No Indikator Pernyataan Persentase
SS S TS STS
1. Adanya Saya tidak mudah 54,0% 27,0% 13,5% 2,7%
hasrat dan putus asa saat
keinginnan mengalami kesulitan
berhasil belajar IPS
saya ingin 27,0% 48,6% 16,2% 8,1%
pembelajaran IPS
untuk materi
berikutnya
menggunakan media
video animasi
Total 40,5% 37,8% 14,8% 5,4%
2. Ketertarikan Saya tertarik dengan 35,1% 35,1% 16,2% 13,5%
pembelajaran IPS
menggunakan media
video animasi
Saya sangat tertarik 37,8% 48,6% 10,8% 2,7%
dengan pembelajaran
IPS pada materi kerag
-aman budaya
bangsaku
Total 36,4% 41,8% 13,5% 8,1%
3. Adanya Saya tidak malu 48,6% 2,7 % 10,8% 0%
dorongan dan bertanya jika tidak
kebutuhan paham saat belajar
dalam belajar Ketika belajar diruma- 48,6% 32,4% 13,5% 2,7%
h saya mengulangi
pelajaran yang
diberikan oleh guru

Total 48,6% 17,5% 12,1% 1,3%


52

4. Perhatian Saya teliti dalam 48,6% 29,7% 16,2% 5,4%


Peserta Didik mengerjakan LKPD
yang telah diberikan
guru
Saya memperhatikan 54,0% 27,0% 16,2% 2,7%
guru ketika guru
menjelaskan materi
tentang rumah adat,
pakaian dan makanan
khas di beberapa
provinsi.
Total 51,3% 28,3% 16,2% 4,0%

5. Adanya Saya belajar dengan 59,4% 24,3% 16,2% 0%


harapan dan sungguh-sungguh agar
cita-cita masa mudah mengapai cita-
depan cita dimasa depan
Saya yakin dan bisa 48,6% 24,3% 13,5% 13,5%
menjawab pertanyaan
yang ada di lembar
kerja peserta didik
setelah melihat video
animasi dan
penjelasan guru
Total 54,0% 24,3% 16,2% 6,7%
Saya mencoba aktif 45,9% 37,8% 16,2% 0%
6. Keterlibatann dalamproses
pembelajaran dan ikut
berdiskusi dengan
teman kelompok
Saya dapat menjawab 54,0% 27,0% 16,2% 2,7%
pertanyaan dari guru
ketika guru
mengajukan
pertanyaan
Total 49,9% 32,4% 16,2% 1,3%
Total 46,8% 30,3% 14,6% 4,5%
77,1 %

Berdasarkan hasil pada tabel diatas,terlihat bahwa pencapaian motivasi

belajar peserta didik pada siklus I yakni 77,1 % berada pada kategori baik. terlihat

indikator yang paling tinggi adalah indikator indikator 5 yaitu adanya cita-cita dan
53

harapan masa depan dengan skor rata-rata adanya harapan dan cita-cita masa

depan dengan pernyataan saya belajar dengan sungguh-sungguh agar mudah

mengapai cita-cita dengan persentase yang menjawab sangat setuju 54,45% dan

pernyataan saya yakin dan bisa menjawab pertanyaan yang ada dilembar kerja

peserta didik setelah melihat video animasi dan penejlasan guru dengan persentase

yang menjawab sangat setuju 48,64%

d. Tahap Refleksi

Selanjutnya ada tahap keempat yakni tahap refleksi. Refleksi bertujuan

untuk meninjau kembali apa yang dilakukan dan aspek yang perlu diperbaiki

selama proses pembelajaran pada siklus I. mengkaji kekurangan dan kelebihan

dalam penelitian serta menemukan masalah-masalah serta mencari solusi yang

akan dilakukan untuk siklus selanjutnya apabila berlanjut agar lebih baik. Adapun

hasil siklus I adalah sebagai berikut

Tabel 4.4 Hasil Refleksi Siklus I


Aspek Hasil Temuan Tindakan Perbaikan
Aktivitas Guru Keterampilan guru dalam pertemuan selanjutnya
mengkondisikan kelas guru dapat
ketika video animasi di mengkondisikan kelas
tampilkan ketika video animasi
ditampilkan

Guru kurang bisa pertemuan selanjtnya


mempertegas penjelasan guru dapat memperjelas
ketika LKPD di bagikan dan mempertegas
petunjuk yang ada di
LKPD
guru kurang memminta Pertemuan selanjutnay
peserta didik untuk guru lebih membimbing
mengajukan pertanyaan peserta didik dalam
mengajukan pertanyaan
Pertanyaan
Aktivitas Siswa Hanya beberapa orang Pertemuan selanjutnya
54

peserta didik yang hanya diharapkan guru dapat


menjawab apersepsi yang membuat peserta didik
diberikan guru aktif dalam menjawab
pertanyaan apersepsi
Peserta didik kurang Pertemuan senjutnya
mendengarkan motivasi guru dapat membuat
yang disampaikan guru peserta didik
mendengarkan motivasi
yang diberikan oleh
guru
Peserta didik kurang Pertemaun selanjutnya
bekerja sama dalam saat guru lebih tegas dalam
diskusi kelompok mengarahkan peserta
didik untuk saling
bekerja sama dalam
kelompoknya
Peserta didik kurang Pertemuan selanjutnya
mendengarkan penjelasan guru dapat membuat
mengenai materi yang peserta didik untuk
diajarkan lebih mendengarkan
guru ketika guru
menjelaskan materi
Peserta didik masih Pertemuan selanjutnya
kurang mampu dalam guru membimbing dan
mengerjakan LKPD mengarahkan peserta
didik dalam
mengerjakan LKPD
Angket Peserta didik masih ada Pada pertemauan
yang tidak memperhatikan selanjutnya peserta
guru ketika guru didik lebih
menjelaskan materi memperhatikan guru
ketika guru menjelaskan
materi IPS

Masih ada peserta didik Pada pertemuan


yang malu bertanya ketika selanjutnya peserta
tidak paham dengan didik tidak malu dan
materi yang diajarkan lebih kritis dan aktif
dalam proses proses
pembelajaran

Berdasarkan hasil refleksi pada tabel diatas, peneliti dapat memperbaiki

untuk proses pembelajaran pada siklus selanjutnya yakni siklus II dengan


55

menggunakan media video animasi serta mengetahu peningkatan motivasi peserta

didik.

2. Siklus II

Siklus I terdiri atas empat tahapan yakni tahap perencanaa, tahap

pelaksanaan,tahap pengamatan dan refleksi

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan merupakan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti. Pada

tahap ini sama halnya yang dilalkukan pada siklus I yakni mempersiapkan segala

keperluan seperti menyususn RPP, mempersiapkan media video animasi,

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), materi tentang suku bangsa di Indonesia,

menyusun lembar observasi guru dan siswa, serta menyusun angket motivasi

belajar peserta didik.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2021 sesuai

dengan RPP yang telah disusun. Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga

tahapan yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Tahap-tahap

tersebut sesua dengan RPP( terlampir).Kegiatan awal atau pendahuluan yang

dilakukan pada tahap ini adalah guru mengawali pembelajaran dengan

mengucapkan salam, mengajak berdoa bersama kemudian guru mengecek

kehadiran peserta didik. Kemudian guru mengkondisikan peserta didik agar siap

memulai pembelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi yakni untuk

mengetahui pengetahuan awal peserta didik yang berhubungan dengan materi

yang diajarkan yakni tentang suku bangsa di Indonesia. Kemudian guru juga
56

memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari materi ini dan

membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik mengenai materisuku bangsa di

Indonesia .pada tahap ini juga guru memberikan tujuan yang akan dicapai serta

menjelaskan dan menuliskan di papan tulis judul materi yang akan diajarkan.

Selanjutnya pada kegiatan inti guru melakukan Tanya jawab kepada peserta

didik mengenai materi suku bangsa di Indonesia. Kemudian guru membagikan

peserta didik menjadi beberapa kelompok, membagikan bahan bacaan dan

emminta salah satu perwakilan dari setiap kelomponya untuk mebacakan bahan

bacaannya. Setelah selesai membaca bahan bacaan guru kemudian menjelaskan

materi tentang suku bangsa di Indonesia serta sikap menghargai keragaman suku

di Indonesia . Setelah menjelaskan materi IPS guru kemudian menampilkan video

animasi tentang materi tersebut, dan selesai video ditayangkan guru melakukan

Tanya jawab kepada peserta didik. Setelah itu guru membagikan LKPD kepada

setiap kelompok setelah mereka mengamati video animasi dan guru memberikan

arahan kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD yang telah diberikan.

Peserta didik harus bekerja sama dan berdiskusi untuk menyelesaikan LKPD

tersebut. Setelah LKPD selesai guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk

mempresentasikan ke depan hasil kerja sama mereka. Guru memberikan aplus

kepada setiap kelompok yang telah maju dan guru meberi penguatan dari hasil

presentasi mereka. Setelah itu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

apakah ada yang belum mengerti mengenai materi pada hari ini. Setelah itu guru

membagikan soal evaluasi mengenai materi yang telah diajarkan.


57

Di akhir pembelajaran yakni kegiatan penutup peneliti memrikan tugas

kepada peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan, melakukan

kegiatan refleksi terkait senang atai tidak senang dengan proses pembelajaran

berlangsung, memberikan pesan moral, menyampaikan materi selanjutnya yang

akan dipelajari namun sebelum guru menutup pembejaran guru mmebagikan

lembar angket kepada peserta didik untuk mengetahui respon peserta didik dalam

proses pembelajaran menggunakan media video animasi untuk meningkatkan

motivasi peserta didik. Setelah itu guru dan peserta didik membaca do’a dan

mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.

c. Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran siklus II

berlangsung. Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa menggunakan

instrument yang berupa lembar observasi yang dilakukan oleh dua orang

pengamat. Aktivitas guru diamati oleh Ibu Helmi Zanova S.Pd wali kelas IV-B ,

sedangkan aktivitas siswa diamati oleh Linda Purnama Sari. Analisis terhadap

aktivititas guru, siswa dan angket motivasi dalam pelksanaan pembelajaran ini

snagat penting karena merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam

kegiatan pembelajaran. Data hasil aktivitas guru , siswa dan angket pada siklus II

dapat dilihat yakni sebagai berikut


58

Tabel 4.5 Hasil pengamatan aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran


pada siklus II
Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1. Guru mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam, berdo’a dan 
mengecek kehadiran peserta didik
Kegiatan 2. Kemampuan dalam mengkondisikan kelas 
Awal sebelum memulai pembelajaran
3. Kemampuan guru memotivasi siswa dan 
mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
4. Kemampuan guru dalam memberikan 
apersepsi
1. Guru melakukan Tanya jawab kepada 
peserta didik mengenai keragaman agama
Kegiatan di Indonesia dengan pertanyaan” siapa di
Inti antara kalian yang berasal dari suku
minang ,aceh jawa ?” (Menanya)
2. Guru membagikan peserta didik kedalam 
beberapa kelompok dan membagikan
bahan bacaan (Mengamati)
3. Guru menyampaikan keragaman budaya di 
Indonesia berupa suku menjelaskan
keragaman budaya di Indonesia dan
menyebutkan sikap mengahargai
keragaman suku di Indonesia
4. Guru menampilkan media pembelajaran 
berupa video animasi kemudian meminta
peserta didik untuk mengamati video
tersebut (Mengamati)
5. Guru bertanya kepada peserta didik apa- 
apa saja yang mereka ketahui tentang
keragaman suku di Indonesia ( Menanya)
6. Guru membagikan LKPD kepada tiap 
kelompok (Mencoba)
7. Guru meminta kepada setiap kelompok 
untuk mengerjakan LKPD dengan bekerja
sama (Mengasosiasikan)
8. Guru menyuruh perwakilan setiap 
kelompok untuk mempresentasikan
kedepan ( Mengkomunikasikan)
9. Memberikan pertanyaan kepada peserta 
didik “apakah ada yang belum mengerti
tentang materi pada hari ini?” serta
memberikan soal evaluasi
59

Kegiatan 1. Guru meminta peserta didik untuk 


Penutup menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dan guru memberi penguatan
2. Memberikan refleksi dan menyampaikan 
pesan moral
3. Guru memberikan evaluasi tentang 
ketercapaian indikator dan peserta didik
menjawab
4. Menutup pelajaran dengan doa dan salam . 
5. Adanya interaksi antara guru dan siswa 
6. Kemampuan guru dalam mengelola waktu 
Jumlah 72
Persentase 94,7%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran pada siklus II sudah lebih meningkat. Pada siklus II

kemampuan guru sudah termasuk kategori baik sekali yaitu dengan persentase

aktivitas guru mencapai 94,7%. Hal ini terlihat dari tebel lembar observasi

aktivitas guru dalam mengelola kelas sudah baik sekali, kemudian ketika guru

menampilkan video animasi peserta didik sudah tertib dan suara dari video juga

sidah terdengar dengan jelas. Hal ini disebabkan guru telah memperbaiki dan

meningkatkan lagi beberapa aspek dari proses pembelajaran siklus I terutama

ketika guru mengkondisikan kelas dan peserta didik pada pembeajaran siklus II

sudah tercapai.

Tabel 4.6 Hasil pengamatan aktivitas peserta didik selama kegiatan


pembelajaran pada siklus II
Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4
1. Peserta didik menjawab salam,tertib dan 
rapi dalam berdo’a serta menjawab hadir
saat di absen
2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru 
dalam kegiatan apersepsi.
60

Kegiatan 3. Peserta didik mendengarkan motivasi 


yang disampaikan guru
Awal 4. Peserta didik mendengarkan tujuan 
pembelajaran yang disampaikan guru
1. Peserta didik menjawab pertanyaan dari 
guru (Menanya)
2. Peserta didik duduk di kelompoknya 
masing-masing serta membaca teks
tentang Suku Minang secara bergantian
(Mengamati)
Kegiatan 3. Peserta didik mendengarkan penjelsan 
dari guru mengenai keragaman suku
Inti minang
4. Peserta didik mengamati video animasi 
yang di tampilkan oleh guru
(Mengamati)
5. Peserta didik menanyakan hal-hal yang 
belum dipahami ( Menanya)
6. Setiap kelompok mendapatkan LKPD 
yang dibagikan oleh guru (Mencoba)
7. Peserta didik berdiskusi untuk 
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya (Mengasosiasikan)
8. Peserta didik mempresentasikan hasil 
diskusi dengan kelompok
(Mengkomunikasikan)
9. Peserta didik menjawab pertanyaan guru 
mengenai materi pada hari ini
10. Peserta didik menjawab soal evaluasi 
yang diberikan oleh guru
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang 
sudah dipahami
Kegiatan 2. Keterlibatan siswa dalam evaluasi 
akhir/tes akhir
Penutup 3. Mengisi kartu refleksi 
4. Peserta didik mendengarkan pesan moral 
5. Berdoa dan menjawab salam 
Jumlah 56
Persentase 87,5 %

Dari tabel diatas maka terlihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran

IPS pada materi keragaman suku bangsa di Indonesia sudah melebihi dari angka
61

siklus I. pada tahap ini kegiatan peserta didik mencapai kategori baik sekali.

Dengan persentase aktivitas peserta didik mencapai 87,5 %. Hal ini disebabkan

guru mempertahankan aspek yang dimilki, maka peserta didik juga lebih tertarik

dalam belajar sehingga aktivitas belajar peserta didik lebih meningkat.

a) Respon motivasi belajar peserta didik melalui penggunaan video animasi

Respon belajar peserta didik ini diketahui dari hasil analisis terhadap data

angket yang diberikan kepada peserta didik. Adapun uraian hasil analisis data

angket pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Skor Angket Motivasi Belajar Peserta Didik Siklus II


No Indikator Pernyataan Persentase
SS S TS STS
1. Adanya Saya tidak mudah 54,0% 32,4% 10,1% 2,7%
hasrat dan putus asa saat
keinginnan mengalami kesulitan
berhasil belajar IPS
Saya ingin pembelajar 51,3% 35,1% 5,4% 8,1%
-an IPS untuk materi
berikutnya mengguna
kan media video
animasi
Total 52,6% 33,7% 7,75% 5,4%
2. Ketertarikan Saya tertarik dengan 48,6% 37,8% 2,7% 10,8%
pembelajaran IPS
menggunakan media
video animasi
Saya sangat tertarik 45,9% 43,2% 10,8% 0%
dengan pembelajaran
IPS pada materi kebe-
ragaman budaya
bangsaku
Total 47,2% 40,5% 6,7% 5,4%
3. Adanya Saya tidak malu 24,3% 40,5% 18,9% 16,2%
dorongan dan bertanya jika tidak
kebutuhan paham saat belajar
62

dalam belajar Ketika belajar 54,0% 27,0% 18,9% 0%


dirumah saya
mengulangi pelajaran
yang diberikan oleh
guru

Total 39,1% 33,7% 18,2% 8,1%


4. Perhatian Saya teliti dalam 37,8% 27,0% 24,3% 10,8%
Peserta Didik mengerjakan LKPD
yang telah diberikan
guru
Saya memperhatikan 59,4% 35,1% 5,4% 0%
guru ketika guru
menjelaskan materi
tentang rumah adat,
pakaian dan makanan
khas di beberapa
provinsi.
Total 48,6% 31,0% 14,8% 5,4%

5. Adanya Saya belajar dengan 64,8% 27,0% 0% 8,1%


harapan dan sungguh-sungguh agar
cita-cita masa mudah mengapai cita-
depan cita dimasa depan
Saya yakin dan bisa 54,0% 18,9% 13,5% 13,5%
menjawab pertanyaan
yang ada di lembar
kerja peserta didik
setelah melihat video
animasi dan
penjelasan guru
Total 59,4% 22,9% 6,7% 10.8%
Saya mencoba aktif 48,6% 40,5% 10,8% 0%
6. Keterlibatann dalam proses
pembelajaran dan ikut
berdiskusi dengan
teman kelompok
Saya dapat menjawab 27,0% 54,0% 13,5% 5,4%
pertanyaan dari guru
ketika guru mengajuk-
an pertanyaan
Total 37,8% 47,2% 12,1% 2,7%
Total 47,4% 34,8% 11,2% 6,3%
82,2%
63

Berdasarkan hasil pada tabel diatas,terlihat bahwa pencapaian motivasi

belajar peserta didik pada siklus II yakni 82,2% berada pada kategori baik. terlihat

indikator yang paling tinggi adalah indikator indikator 5 yaitu adanya cita-cita dan

harapan masa depan dengan skor rata-rata adanya harapan dan cita-cita masa

depan dengan pernyataan saya belajar dengan sungguh-sungguh agar mudah

mengapai cita-cita dengan persentase yang menjawab sangat setuju 64,86% dan

pernyataan saya yakin dan bisa menjawab pertanyaan yang ada dilembar kerja

peserta didik setelah melihat video animasi dan penejlasan guru dengan persentase

yang menjawab sangat setuju 54,05%

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dari kegiatan pada siklus II, maka masing-

masing komponen yang diamati dan dianalisis sudah tercapai sebagaimana yang

diharapkan. Refleksi pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.8 Hasil temuan selama proses pembelajaran siklus II


No. Refleksi Temuan
1. Aktivitas Guru Aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran tema indahnya
kebersamaan yakni pesrsentasenya
94,7 % kategori baik sekali
2. Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa pada
siklus II pada proses pembelajaran
sudah semakin baik dengan persenta-
se 87,5 % kategori baik sekali.
3. Angket Motivasi belajar peserta didik dalam
pembelajarn IPS menggunakan
media videoa animasi semuanya
tuntas.

Berdasarkan hasil pengamatan setelah semua siklus dilaksanakan, maka

dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan media video


64

animasi sudah efektif. Kualitas pembelajaran dengan penggunaan media video

animasi sebagai media pembelajaran sudah sangat baik

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tangal 18 dan 27

Oktober 2021 di MIS Lamgugob Banda Aceh melalui penggunaan media video

animasi untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada pelajaran IPS,

dimana data yang dikumpulkan menggunakan lembar observasi aktivitas

guru,peserta didik lembar observasi aktivitas peserta didik dan angket motivasi

belajar peserta didik. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang

dilakukan II siklus bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar

peserta didik dengan penggunaan media video animasi sebagai media

pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan untuk observasi

aktivitas guru, lembar observasi peserta didik dan angket motivasi peserta didik

pada siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan yakni sebagai berikut.

a. Analisis Aktivitas Guru

Proses pembelajaran dapat dikatakan optimal apabila terdapat keaktifan

peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran yang nantinya berdampak

terhadap peningkatan motivasi peserta didik, sehingga proses pembelajaran dapat

berkualitas baik dari segi pengetahuan maupun sikap. Hasil penelitian yang terdiri

dari aktivitas guru dan aktivitas peserta didik untuk meningkatkan motivasi

belajar peserta didik dengan penggunaan media video animasi.


65

Aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru pada setiap siklusnya

mengalami peningkatan. Hal ini diketahui setelah diadakannya siklus I terdapat

beberapa kondisi yang harus ditingkatakan guru pada siklus berikutnya seperti

kemampuan mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, kemampuan

guru dalam memberikan motivasi, kemamapuan guru mengkondisikan kelas

dengan baik, baik itu sebelum memulai proses pembelajaran maupun ketika guru

hendak menampilkan video animasi. Pada siklus berikutnya yaitu siklus II

kekurangan-kekurangan yang terjadi pada aktivitas guru tersebut sudah diatasi

serta sudah dapat dikondisikan dengan baik. Adanya peningkatan aktivitas guru

dalam pembelajaran karena guru selalu memberikan refleksi setelah

berlangsungnya proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

diagram berikut

AKTIVITAS GURU
100 94,7 %
87,5 %
90
80
PERSENTASE

70
60
50
40
30
20
10
0
SIKLUS I SIKLUS II
SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 4.1 Persentase Aktivitas Guru

Berdasarkan Diagram 4.1 dapat dismpulkan bahwa aktivitas guru dalam

pengelolaan pembelajaran dengan penggunaan media video animasi dalam proses


66

pembelajaran mengalami peningkatan terlihat pada persentase aktivitas guru

siklus I 87,5% dengan kategori baik sekali dan meningkat pada siklus II dengan

persentase 94,7% dengan kategori baik sekali.

Menurut Mujiono komponen-komponen yang dapat mempengaruhi

keberhasilan belajar mengajar adalah bahan ajar, suasana belajar, media, dan

sumber belajar, secara guru sebagai subyek pembelajaran. Smaldino mengatakan

bahwa media adalah alat komunikasi dan sumber informasi, berasal dari bahasa

latin yang berarti “antara” menunjuk pada segala sesuatu yang membawa

informasi antara sumber dan penerima pesan. Dikatakan media pembelajaran, bila

segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran. 37

b. Analisis Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer teman

sejawat oleh Linda Purnama sari terhadap aktivitas peserta didik selama proses

pembelajaran mengalamai peningkatan sebagaimana yang terdapat pada tabel.

AKTIVITAS PESERTA DIDIK


100 SIKLUS I
87,5
SIKLUS II
80 70,3
PERSENTASE

60

40

20

0
SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 4.2 Persentase Aktivitas Peserta didik


37
Rahayu Nur Fajriani, Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media
Big Book Siswa Kelas I, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-7 2018. Dikutip
dari journal.student. uny.ac.id
67

Pada siklus I aktivitas peserta didik masih kurang dengan persentase 70,

3% dengan kategori baik hal ini dapat dilihat dari bebrapa aspek yang masih

kurang seperti ketika mendengarkan motivasi dari guru terkait dengan materi

yang diajarkan, kurangnya kerja sama ketika diskusi kelompok, kurangnya

mendengarkan ketika guru menjelaskan atau menyampaikan materi yang

diajarkan. Akan tetapi, aktivitas peserta didik mengalami perubahan pada siklus

II dengan persentase 87,5 % dengan kategori baik sekali, hal ini terlihat dengan

adanya perubahan seperti ketika peserta didik sudah mulai mendengarkan

motivasi yang diberikan guru terkait dengan pembelajaran dan fokus, adanya kerja

sama dengan teman sekolompoknya ketika berdiskusi dan mau mendengarkan

penjelasan guru ketika guru menjelaskan materi yang akan diajarkan.

c. Peningkatan motivasi belajar peserta didik

Untuk melihat peningkatan motivasi belajar peserta didik menggunakan

media video animasi sebagai media dalam proses pembelajaran pada tema

indahnya kebersamaan, maka peneliti memberikan angket motivasi belajar setelah

pembelajaran selesai dilakukan. Hasil pembelajaran peserta didik melalui media

video animasi menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik

untuk setiap siklusnya. Dapat dilihat dari diagram 4.3 dan 4.4 berikut ini. .
68

Angket Motivasi Belajar Siklus I

100

90

80

70

60
persentase

54,0%
51,3% 49,9%
48,6%
50
40,5% 41,8 %
37,8%
40 36,4%
32,4%
28,3%
30 24,3%
17,5%
20 14,8 % 13,5 %
16,2% 16,2% 16,2%
12,1%
8,1%
10 5,4 %
4,0%
6,7%
1,3% 1,3%
0
INDIKATOR 1 INDIKATOR 2 INDIKATOR 3 INDIKATOR 4 INDIKATOR 5 INDIKATOR 6
SS S TS STS

100
Angket Motivasi Belajar Siklus II

90
80
70
persentase

57,7% 59,4%
60
48,6% 47,2%
50 43,2%
40,5% 39,1% 37,8%
40 33,7% 33,7%
31,0%
30
22,9%
18,9%
20 14,8%
10,8% 12,1%
7,7% 6,7% 5,4% 8,1%
10 5,4% 5,4% 6,7%
2,7%
0
INDIKATOR 1 INDIKATOR 2 INDIKATOR 3 INDIKATOR 4 INDIKATOR 5 INDIKATOR 6
SS S TS STS

Dari hasil penlitian yang telah dilakukan dapat dilihat dari angka-angka

yang diberikan kepada peserta didik setelah proses belajar mengajar yang berupa

pernyataan. Pernyataan yang diberikan terdiri dari pernyataan positif dan negative,
69

kemudian hasil tes angket yang diolah dengan menggunakan rumus persentase.

Angket yang diberikan bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar

peserta didik. Pada siklus I terlihat persentase motivasi belajar peserta didik yakni

77,1% dengan kategori baik, dengan indikator yang paling tinggi adalah indikator

5 yaitu adanya cita-cita dan harapan masa depan dengan pernayataan

bahwasannya peserta didik sunguh-sungguh dalam belajar agar mudah mengapai

cita-cita di masa depan dan peserta didik yakin dan bisa dalam menjawab lembar

kerja peserta didik yang diberikan oleh guru melalui video animasi yang

ditayangkan serta penjelasan guru dengan skor rata-rata 54,04% yang menjawab

sangat setuju . Sedangkan indikator yang paling rendah adalah indikator 1 yaitu

adanya hasrat dan keinginan berhasil karena peserta didik mudah putus asa ketika

mengalami kesulitan dalam belajar IPS dengan skor rata-rata 40,53 yang

menjawab sangat setuju. Jadi respon peserta didik dari 6 indikator pernyataan

angket yang menjawab sangat setuju secara berurutan 54,0%, 51,3%, 49,9%,

48,6%, 41,8%, 40,5%, dengan indikator 5, 4, 6, 3, 2 dan 1.

Pada siklus II terlihat persentase motivasi belajar peserta didik yakni

82,2% dengan kategori baik, yang mengalami peningkatan pada indikator 5 yang

menjawab sangat setuju sebesar 59,45% sedangkan indikator yang paling rendah

adalah pada indikator 6 keterlibatan karena masih ada peserta didik yang tidak

aktif dan kurang berdiskusi dengan teman satu kelompoknya dengan skor rata-rata

37,83%. Jadi respon peserta didik dari 6 indikator pernyataan angket yang

menjawab sangat setuju secara berurutan 59,4%, 57,7%, 48,6%, 43,2%, 39,1%,

37,8%, dengan indikator 5, 1, 4, 2, 3, dan 6.


70

Temuan ini sejalan dengan hasil penulisan yang dilakukan oleh Wahyullah

alannasir. Bahwa dengan media ini menunjukkan adanya peningkatan Hasil

penulisan menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen nilai rata-rata hasil

motivasi belajar siswa setelah perlakuan rata-rata hasil motivasi belajar siswa

sebesar (36,6) dengan kategori sangat baik dan persentase sebesar (86,5%).

Sedangkan pada kelas kontrol dan setelah perlakuan rata-rata hasil motivasi

belajar siswa sebesar (33,4) dengan kategori baik dan persentase sebesar

(83,5%).38

Senada dengan penulisan Padilatul Husni, Dari hasil olah data

menggunakan rumus phi diperoleh hasil 0,497 dan rtable diperoleh pada taraf 5%

terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media video animasi

terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sistem penernaan

di Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Kota Jambi atau Ha diterima dan Ho ditolak.39

38
Wahyullah Alannasir, “Pengaruh Penggunaan Media Animasi dalam Pembelajaran IPS
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Mannuruki”, Jurnal of EST, Vol.2, No.2,
h.86
39
Padilatul Husni, “ Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Kota Jambi”, Skripsi,(Jambi:Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi). h.43
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media video animasi untuk meningkatkan

motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS dikelas IV MIS Lamgugob

dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut :

1. Aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan media

video animasi pada mata pelajaran IPS, siklus I mencapai persentase

87,5% dengan kategori baik sekali dan siklus II mengalami

peningkatan menjadi 94,7% dengan kategori baik sekali juga.

2. Aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran dengan menggunakan

media video animasi pada mata pelajaran IPS, pada siklus I persentase

70,31 % dengan kategori baik dan siklus II mengalami peningkatan

menjadi 87,5 % dengan kategori baik sekali.

3. Berdasarkan hasil angket motivasi belajar peserta didik, Pada siklus I

terlihat persentase motivasi belajar peserta didik yakni 77,1% dengan

kategori baik, dengan indikator yang paing tinggi adalah indikator 5 yaitu

adanya cita-cita dan harapan masa depan dengan skor rata-rata 54,04%

yang menjawab sangat setuju.Pada siklus II terlihat persentase motivasi

belajar peserta didik yakni 82,2% dengan kategori baik, yang mengalami

peningkatan pada indikator 5 yang menjawab sangat setuju sebesar

59,45% .

71
72

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka ada beberapa

saran yang akan disampaikan antara lain

1. Setelah melihat proses pembelajaran menggunakan media video

animasi dapat memberi pengaruh positif terhadap pemahaman peserta

didik serta diharapkan kepada guru dapat menggunakan media video

animasi sebagai media pembelajaran sehingga peserta didik lebih

termotivasi dalam pembelajaran.

2. Setelah dilaksanakannya pembelajaran ini, diharapkan kepada peserta

didik dapat lebih aktif dan memilki motivasi tinggi dalam proses

pembelajaran

3. Dengan penelitian ini diharapkan kepada guru dapat memilih media

pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Hal ini dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik.

Media video animasi merupakan salah satu alternatif , bukan hanya

pada mata pelajaran IPS saja tetapi juga dapat diterapkan pada mata

pelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Agustin Nora. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta :Budi Utama

Aprianto Iwan dkk.2020. Manajemen Peserta Didik.Jawa Tengah :Lakeisha

Asmoro Ranang A.S,Basnendar,. 2010. Animasi Kartun Dari Analog Sampai


Digital, Jakarta Barat:Indeks

Ayuningrum Fiskha,2012. Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk


Siswa Kelas X Pada Kompetensi Mengolah Soup Kontinental di SMKN 2
Godean. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Darmawan Yoga. 2016. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi belajar IPS pada
siswa kelas IV SDN Cawas menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw.Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Fernando Andrew dkk.2020. Pengembangan Media Pembelajaran. Sumatra

Utara:Yayasan Kita Menulis

Firdaus.2018. Aplikasi Metode PenelitianYogyakarta: Deepublish

Hamid Mustofa Abi dkk. 2020. Media Pembelajaran.Sumatra Utara: Yayasan


Kita Menulis.

Jalinus Nijwarni.2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:Kencana

Kusumawati Nanik, Sri Marutu. 2019. Strategi Belajar Dan Mengajar Disekolah
Dasar. Jawa Timur: Media Grafika

Lestari Endang Titik.2020. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi siswa sekolah


Dasar. Yogyakarta:Deepublish
Limbong Toni,dkk. 2020. Multimedia Editing Video Dengan COREL
VIDEOSTUDIO X10. Sumatera Utara:Yayasan Kita Menulis.

Miftah. 2013. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya.Jurnal.

Nasution. 2006. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

73
74

Purnama Bambang Eka. 2013. Konsep Dasar Multimedia. Yogyakarta :Graha


Ilmu.

Purwanto Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,.

Sanjaya Wina .2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Simarmata Janner,dkk. 2020. Elemen-elemen multimedia untuk pembelajaran.


Sumatera Utara:Yayasan Kita Menulis.
Siska Yulia. 2016. Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI. Yogyakarta : Garudhawaca.

Suardi Moh. 2018. Belajar Dan Pembelajaran.Yogyakarta: Deepublish.

Sudijono Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta:Raja Grapindo

Persada

Susanto Ahmad.2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Kencana.

Tampubolon Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan

Profesi Pendidik dan Keilmuan. Erlangga 2014

Umar. 2014. Media Pendidikan :Peran dan Fungsinya Dalam Pembelajaran.


Jurnal.

Undang-undang SISDIKNAS (sistem Pendidkan Nasional UU RI No.20


Th.2003).2011. Jakarta: Sinar Grafika.

Uyun Muhammad,Idi Warsa.2021. Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:


Deepublish,

Widiasih Rita.2017.Pengaruh Penggunaan Media Bervariasi dan Motivasi


Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
XI IPS SMA Negeri 2 Jember tahun Pelajaran 2016/2017.Jurnal. Jember.

Wiriatmadja Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk

Meningkatkan Kinerja Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


75

Yaumi Muhammad.2018. Media dan teknologi. Jakarta:Prenadamedia Group.

Zuhri Amiruddin. 2004. Bahan Kuliah Konsep Dasar IPS. Malang:UIN Malang.
76
LAMPIRAN
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar : Menjelaskan Materi yang akan diajarkan pada proses pembelajaran

Gambar : Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok


122

Gambar : melihat kelompok ketika mengerjakan lkpd

Gambar : Peserta didik diskusi mengerjakan LKPD


123

Gambar : peserta didik menonton video animasi

Gambar : peserta didik maju kedepan mempresentasikan hasil diskusinya

Anda mungkin juga menyukai