SKRIPSI
Diajukan Oleh:
LISMA WARNI
NIM. 170209003
i
KATA PENGANTAR
Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas IV MIS Lamgugob Kota
Banda Aceh”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda
Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Strata
satu (S1) pada Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan
penulisan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan penuh rasa
1. Kedua Orang tua tercinta, Ayahanda Salihin dan Ibunda Kartini, serta
kakak dan adik tersayang Sartika Dewi, Aliman,dan Ali Hasrimi, yang
ii
pendidikan hingga Sarjana (S-1) pada Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.
perkuliahan.
awal penelitian.
5. Bapak Mawardi, S.Ag., M.Pd. selaku ketua prodi dan Bapak Mulia,
kepada penulis.
yang telah banyak membantu peneliti dan memberi izin kepada peneliti
iii
Akhir kata peneliti mengharapkan semoga karya tulis ini dapat
menjadi salah satu sumber informasi bagi pembaca. Tidak ada sesuatu
yang sempurna, demikian juga dengan karya tulis ini. oleh karena itu
semoga kekurangan dalam Skripsi ini dapat diperbaiki di masa yang akan
datang.
iv
DAFTAR ISI
v
7.Penerapan Media Video Animasi Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Pada Mata Pelajaran IPS ........................................................ 29
D. Keragaman Budaya ........................................................................... 31
1. Pengertain Keragaman Budaya ..................................................... 31
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.7 Skor angket Motivasi Belajar Peserta didik Siklus II .............. 61
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
-kan sarana yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
daya manusia yaitu tenaga pendidik yakni guru. Guru sangat berperan penting
muncul. Kurikulum saat ini, menghendaki keaktifan peserta didik dalam belajar.
Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan
1
Undang-undang SISDIKNAS (sistem Pendidkan Nasional UU RI No.20 Th.2003)
Jakarta : Sinar Grafika.2011).h.3
1
2
anak didik, siswa atau anak sekolah yang sedang mengikuti proses pendidikan.
peserta didik merupakan orang atau anak didik yang sedang menuntut ilmu
Seorang pendidik atau guru tidak saja melakukan kegiatan mengajar tetapi
guru juga berfikir bagaimana memberikan ilmu kepada peserta didik, bagaimana
cara siswa memahami sebuah bahan ajar untuk menguasai materi pelajaran.
peserta didik maka tidak dipungkiri akan terdapat permasalahan dalam proses
bahan ajar, media ajar, dan lain-lain. Didalam proses pembelajaran guru haruslah
memiliki ide yang kreatif dan inovatif dalam mengajar dengan cara
tujuan pembelajaran.
2
Nora Agustin, “ Perkembangan Peserta Didik ”, (Yogyakarta :Budi Utama 2018), h,1.
3
Iwan Aprianto,Dkk. “ Manajemen Peserta Didik” , (Jawa Tengah :Lakeisha 2020),h,5-
6.
3
interaksi. Peralatan fisik dimaksud media mencakup benda asli, bahan cetak,
isi materi kepada peserta didik sehingga dapat merangsang pikiran, minat,
belajar, pembelajar, mencakup media benda asli , bahan cetak visual, audio visual
Lamgugob, Banda Aceh. Peneliti melihat bahwa dalam proses belajar mengajar
peserta didik cenderung kurang aktif didalam pembelajaran. Hal ini disebabkan
oleh kurangnya motivasi dalam diri peserta didik didalam proses pembelajaran
tersebut, seperti pada mata pelajaran IPS peserta didik terlihat kurang berminat
dalam belajar, karena terlihat adanya peserta didik yang sibuk berbincang-
bincang dengan teman sebangkunya pada jam pelajaran, ada yang menggangu
temannya belajar bahkan terdapat pula peserta didik yang berjalan-jalan didalam
kelas dengan berbagai alasan yang diberikan. Dalam proses belajar mengajar
terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh seorang guru, yaitu mulai
4
Muhammad yaumi, “Media dan teknologi”,(Jakarta:Prenadamedia Group 2018),h,5-7.
4
adalah papan tulis dan buku bacaan serta gambar yang tertera di buku bacaan
tersebut yang menyebabkan peserta didik mudah merasa bosan dalam belajar
peserta didik yang mengantuk saat belajar, mengganggu teman, dan lain
didik, mengenai materi yang telah disampaikan, tidak ada yang dapat menjawab
pertanyaan dengan benar. Sebagian peserta didik hanya menjawab secara asal
dan sebagaian lagi baru membuka buku untuk mencari jawaban, padahal guru
sudah menjelaskan materi tersebut. Salah satu faktornya yaitu kurangnya pen
sulit menerima isi materi atau kurang termotivasi dalam pembelajaran tersebut.
pelajaran IPS, dikarenakan masih kurangnya media yang digunakan. Media yang
semangat peserta didik dalam belajar, penggunaan media yang sesuai dalam
proses belajar dapat membangkitkan motivasi belajar yang berasal dari diri
5
peserta didik tersebut. Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada
pelajaran IPS maka diperlukan media pembelajaran, salah satu yang dapat
yang berasal dari kumpulan berbagai objek yang disusun secara khusus sehingga
bergerak sesuai alur yang sudah ditentukan pada setiap hitungan.5 Jadi video
animasi merupakan suatu rekaman yang dibuat sedemikian rupa yang berupa
gambar dan suara dengan objek yang disusun sesuai dengan alur yang sudah
tahun 2016 yang berjudul Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan
motivasi belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V MI Al-Falah Pabu Wates
dampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada materi peristiwa
proklamasi mata pelajaran IPS, hal ini dapat dilihat dari antusias siswa selama
mengikuti pembelajaran, siswa lebih konsentrasi dan selalu aktif bertanya. Siswa
penggunaan media yang digunakan jika peneliti Nissa menggunakan media Audio
Selain itu,penelitian yang dilakukan oleh Dyan Septiani Vega pada tahun
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran fiqih di
dengan siswa yang bersemangat dan termotivasi akan menghasilkan hasil belajar
belajar dan hasil belajar siswa. Media video pembelajaran tersebut memberikan
peningkatan motivasi belajar siswa sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dan
siswa lebih mudah menerima dan lebih faham dengan informasi atau materi
pembelajaran, hal ini membuat hasil belajar siswa menjadi meningkat. Persamaan
penelitian tersebut dengan skripsi ini adalah mengukur motivasi belajar peserta
Dyan menggunakan media video secara umum maka peneliti menggunakan media
video animasi.
video animasi untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Lamgugob
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pelajaran IPS.
2. Manfaat praktis
b. Bagi guru, dari hasil penelitian ini guru dapat memberikan alternatif
E. Defenisi Operasional
Dikatakan tampak dengar karena dengan unsur video dan unsur visual dapat
gerakan. Salah satu keunggulan animasi dibanding media lain seperti gambar
tiap waktu.7 Jadi video animasi merupakan suatu rekaman berupa gambar dan
suara dengan objek yang disusun sesuai dengan alur yang sudah ditentukan guna
2. Motivasi Belajar
maupun luar diri yang akan mempengaruhi keinginan belajar seseorang, dan suatu
mencapai hasil atau tujuan tertentu.8 Jadi motivasi merupakan suatu dorongan
yang timbul dari diri seseorang untuk sehingga semangat dan bersungguh-
6
Fiskha Ayuningrum, Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk Siswa Kelas X
Pada Kompetensi Mengolah Soup Kontinental di SMKN 2 Godean, Skripsi, (Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta 2012), h,21.
7
Janner simarmata,dkk, “Elemen-elemen multimedia untuk pembelajaran”,( Sumatera
Utara:Yayasan Kita Menulis 2020) h. 88
8
Endang Titik Lestari, Cara Praktis Meningkatkan Motivasi siswa sekolah Dasar,(
Yogyakarta:Deepublish 2020) h. 5-6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari Bahasa latin medium yang berarti perantara atau
penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber
pesan tersebut. Dalam kegiatan belajar mengajar sumber pesan adalah guru dan
penerima pesan adalah peserta didik. Sementara itu, Association for Educational
lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan
dan pengajaran disekolah. Robert Hanick yang disitir oleh Benny Agus Pribadi
siswa, sementara mengajar secara intstruksional dilakukan oleh guru, jadi istilah
pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Kata atau istilah
9
Umar, “Media Pendidikan :Peran dan Fungsinya Dalam Pembelajaran,” Jurnal
Tarbawiyah,Vol.11, No.1,(2014), h. 133.
10
11
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
kemahiran, dan tabiat serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta
didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.11
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi pros
es perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat serta pemb
entukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
antar peserta didik dan guru dalam rangka mencapai tujuannya. 12 Muhaimin juga
10
Ahmad Susanto, “Teori Belajar Dan Pembelajaran di Sekolah Dasar”, (Kencana:
Jakarta 2013),h,19.
11
Moh Suardi, “"Belajar Dan Pembelajaran”, (Deepublish:Yogyakarta 2018) h,7.
12
Tutik Rachmawati, Daryanto, “Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik”
(Gava Media: Yogyakarta, 2015), h.38-39
12
interaksi anatara pengajar dengan pelajar yakni guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran terjadi proses komunikasi baik secara langsung anatar guru
dan peserta didik dengan bahan pembelajaran dan peranan media pembelajaran.
suatu proses (bisa berupa alat,bahan atau keadaaan) yang digunakan sebagai
perantara komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Jadi ada tiga konsep yang
ngkapkan bahwa media pembelajan adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak
perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar
untuk menambah informasi baru pada diri peserta didik sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik hal ini sejalan dengan pendapat Haryoko
yang digunakan untuk lebih memudahkan komunikasi dan interaksi antara dosen
dan mahasiswa dalam proses pendidikan dan pengajaran yang lebih efektif. 15
13
Nursalim,“ Manajemen Belajar dan Pembelajaran”(Lontar Mediatama:Yogyakarta,202
0), h.55
14
M. Miftah, “Fungsi dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan
Kemampuan belajar Siswa”, Vol. 1, No. 2, (2013), h. 98.
15
Mustofa Abi Hamid,dkk, “Media Pembelajaran”, Yayasan Kita Menulis, (2020), h.4.
13
adalah alat sarana teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi dalam
pembelajaran adanya proses interaksi antara guru dan peserta didik sehingga dapat
merangsang pikiran perasaan dan kemauan peserta didik juga untuk mencapai
seperti menyampaikan ceramah dapat membuat pelajar merasa bosan dan kurang
pembelajaran seorang pelajar dituntut untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam
pesan kepada pelajar dengan menggunakan media pembelajaran yang benar dapat
meningkatkan interaksi antara pengajar dan pelajar dan mengurangi rasa bosan
terjadinya pergeseran filosofi yang tadinya terpusat kepada guru menjadi berpusat
16
Andrew Fernando,dkk. “Pengembangan Media Pembelajaran,” Yayasan Kita
Menulis,(2020), h. 9.
14
1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
media ini adalah film slide, foto, transparasi, lukisan, gambar dan
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain
sebagainya.
1) Media yang memilki daya liput yang luas dan serentak seperti
kedalam
menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah peserta didik untuk
menangkap pesan akan semakin kurang, karena peserta didik kurang diajak
berfikir dan menghayati pesan yang disampaikan. Katakanlah ketika guru ingin
pengalaman tersebut diperoleh secara langsung oleh peserta didik. Oleh karena
mengajar guru dapat memepergunakan film televisi, atau gambar yang untuk
17
Wina Sanjaya, “Media Komunikasi Pembelajaran, “(Jakarta : Kencana,2012), h. 118-
119.
16
Guru dapat menjelaskan proses gerhana matahari yang langka melalui hasil
rekaman video. Demikian juga dalam pelajaran IPS guru dapat menjelaskan
sebagainya.
gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti seperti gerakan mobil,
polusi, untuk dapat menarik pehatian peserta didik terhadap topik tersebut
maka guru memutar film terlebih dahulu banjir, atau kotoran limbah
18
Wina Sanjaya, “Media Komunikasi Pembelajaran”…h.70-72.
17
Kata animasi berasal dari Bahasa latin, anima yang berarti “hidup” atau
dialih bahasakan kedalam Bahasa inggris menjadi animate yang berarti memberi
hidup, atau animation yang berarti ilusi dari gerakan, atau hidup. Lazimnya istilah
Bahasa Indonesia kata animasi diartikan lebih teknis lagi yaitu acara televisi yang
elektronis sehingga tampak dilayar menjadi bergerak. Ilusi dari gerakan tersebut
dapat terjadi dengan cara mengerakkan secara cepat serangkaian gambar yang
tersebut. Apabila rangakaian gambar tersebut digerakkan secara cepat, maka mata
akan menangkap gerakan dari objek, dan bukan lagi gambar per framenya.
Standar animasi seperti itu sering kali disebut sebagai stop frame cinematography.
19
19
Ranang A.S ,Basnendar, H.Asmoro N.P, “Animasi Kartun Dari Analog Sampai
Digital”, (Jakarta Barat:Indeks 2010) h. 9.
18
Animasi adalah urutan frame yang ketika diputar dalam frame dengan
kecepatan yang cukup dapat menuajikan gambar bergerak lancar seperti sebuah
film atau video. Animasi dapat juga diartikan dengan menghidupkan gambar,
sehingga anda perlu mengetahui dengan pasti setiap detail karakter anda, mulai
dari tampak (depan, belakang, dan samping) detail muka si karakter dalam
berbagai ekspresi (normal, diam, marah, senyum, ketawa, kesal dan lainnya) lalu
pose/ gaya khas karakter bila sedang melakukan kegiatan tertentu yang menjadi
2. Jenis-jenis Animasi
dan industri animasi diluar negeri. Di awal tahun 1920-an, popularitas kartun
animasi berangsur menurun dan para sinemas mulai cenderung mencari alternatif
lain sebagai media hiburan. Masyarakat mulai jenuh dengan konsep animasi yang
pada saat itu tidak memikirkan story line dan pengembangan karakter tokoh. Pada
alih studio loka dan kemudian menetukan standar untuk animasi. Sampai saat ini
Jenis animasi ini sering menggunakan tanah liat, sebagai objek yang
20
Bambang Eka Purnama, “Konsep Dasar Multimedia”, (Yogyakarta :Graha Ilmu 2013)
h. 81.
19
animasi stop-motion ini sering digunakan dalam efek visual untuk film-
saat ini. Animasi tradisional juga sering disebut animasi sel karena
Dimensi (2D), dan saat ini lebih popular daripada istilah animsi sel
pembelajaran yakni:
sesungguhnya.
21
Ranang A.S ,Basnendar, H.Asmoro N.P, “Animasi Kartun Dari Analog Sampai
Digital”, …h, 44-49
21
khusus
usia tertentu. 22
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
mencakup didalamnya arah dan tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan
untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan,
22
Wina Sanjaya,” Media Komunikasi Pembelajaran”…h. 232.
22
suatu orientasi tujuan, tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu. Untuk
sebagainya.24 Motivasi belajar peserta didik dapat dilakukan melalui dua bentuk
adalah dorongan yang timbul untuk mencapai tujuan yang datang dari luar
dirinya. Misalnya guru memberikan pujian atau hadiah bagi peserta didik yang
23
Ngalim Purwanto, “Psikologi Pendidikan”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.72-
73.
24
Nanik Kusumawati dan Sri Marutu, “Strategi Belajar Dan Mengajar Disekolah Dasar,”
(Jawa Timur: Media Grafika, 2019), h.44.
25
Nanik Kusumawati dan Sri Marutu, “Strategi Belajar Dan Mengajar Disekolah
Dasar”… h. 47.
23
2. Macam-macam Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah
suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar darinya. Dalam
maju dalam belajar. Perlu ditegaskan bahwa anak didik yang memilki
Gemar belajar adalah aktivitas yang tak pernah sepi dari kegiatan anak
b. Motivasi Ekstrinsik
ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik
termotivasi untuk maju. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang
edukatif dikelas.
Kondisi peserta didik yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat
belajar. 26
3. Fungsi Motivasi
26
Muhammad Uyun dan Idi Warsah, “Psikologi Pendidikan, “(Deepublish, 2021),h, 136-
137.
26
pada umumnya dengan beberapa indicator atau unsur yang mendukung. Menurut
Hasrat dan keiginan untuk berhasil dalam belajar dan dalam kehidupan
berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk
kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari dalam diri
luar dirinya.
yang baik kalau mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan
d. Adanya ketertarikan
pada sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif
objek tersebut.
28
belajar di sekolah.
a. Memberi angka
didik belajar yang penting dan terutama justru mendapat nilai atau
ulangan dan nilai rapor yang tinggi atau baik angka-angka yang baik
bagi para peserta didik merupakan motivasi yang sangat kuat sebagai
hasil dari kegiatan belajar titik Tetapi ada juga peserta didik yang
belajar hanya ingin naik kelas saja. Hal ini menunjukkan bahwa
afektifnya.
b. Hadiah
Hadiah merupakan salah satu motivasi bagi peserta didik titik tetapi
c. Saingan/kompetisi
d. Ego- involvement
IPS adalah bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka
terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memilki sikap mental positif
27
` Endang Titik Lestari,” Cara Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah
Dasar”,(Yogyakarta:Deepublis 2020),h,12-13.
30
28
menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat. Dalam
proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting yakni metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini sangat berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media yang
digunakan.
proses belajar mengajar yang efektif dan efesien, karena dengan media ini materi
yang diajarkan akan mudah diserap oleh peserta didik. Pada mulanya media
namun sekarang media sangat lah penting dalam proses belajar mengajar yakni
motivasi belajar peserta didik, sehingga apa yang dipelajari peserta didik mudah
Adapun contoh Video Animasi yang digunakan adalah karya Geno SayaBisa yang
media ini berbagai sumber informasi yang tidak mungkin diberikan melalui
28
Trianto, Model pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek,(Jakarta:Prestasi
Pustaka Publisher, 2007), h 121
31
media lainnya dapat disajikan melalui video animasi ini. Video animasi ini, dapat
yang digunakan dengan adanya suara, gambar serta bentuk alat yang digunakan
yang menarik perhatian peserta didik sehingga adanya ketertarikan dan adanya
motivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar. Jika hanya menceritakan saja
D. Keragaman Budaya
berbagai perbedaan budaya di suatu tempat, setiap individu dan kelompok suku
29
Agus Akhmadi, “Moderasi Beragama dalam Keragaman Indonesia Religious
Moderation in Indonesia’s ,” Jurnal Diklat Keagamaan ,Vol.13, No.2,(2019), h. 47.
32
b. Pakaian adat
adat.
c. Makanan
ciri khas daerah tersebut atau sering disebut makanan khas daerah.30
Suku bangsa menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kesatuan sosial
yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan
sekumpulan masyarakat yang memiki kebiasaan dan budaya yang sama. Terdapat
lebih dari 300 kelompok suku bangsa yang tersebar di pulau-pulau di Indonesia.
Sebagai contoh suku di Indonesia adalah suku bangsa jawa, suku bangsa aceh,
suku asmat, suku batak, suku dayak suku bali dan masih banyak lagi. 31
30
Nurul Akhmad , “Keragaman Budaya”, (Semarang:ALPRIN 2019) h. 105-119.
31
Nurul Akhmad, “Keragaman Budaya”, …h.82
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yaitu penelitian yang dilakukan oleh pendidik/ calon pendidik didalam kelasnya
didik, baik dari aspek akademik maupun nonakademik, melalui tindakan reflektif
dalam bentuk siklus (daur ulang).32 Pendekatan yang digunakan dalam PTK ini
dilakukan.
32
Saur Tampubolon,”Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidik
dan Keilmuan” ,(Erlangga 2014),h,24.
33
34
Adapun siklus yang akan dilkakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Dan seterusnya
35
1. Perencanaan (Planning)
2. Pelaksanaan (Action)
lebih. 34
3. Pengamatan (Observing)
33
Suharsimi Arikunto,Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: PT Bumi Aksara: 2014) h. 17.
34
Rustiyanto,Triwijaya,Panduan dan Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas,(Yogyakarta:No
ktah:2020) h. 43.
36
4. Refleksi (Reflecting)
pembelajaran berikutnya.
Madrasah Ibtidaiyah yang terletak di kota Banda Aceh. Subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas IV-B MIS Lamgugob Banda Aceh
C. Instrumen Penelitian
mengumpulkan data secara mudah dan dengan hasil yang cermat, lengkap dan
sistematis, sehingga lebih mudah untuk diolah. Adapun instrumen yang digunakan
observas yang digunakan untuk mengamati aktivitas fisik yang dilakukan oleh
penggunaan media video animasi yang digunakan dalam proses belajar mengajar
tersebut berupa daftar check list sejumlah aspek yang terdapat dalam RPP.
Lembar aktivitas peserta didik berupa daftar check list yang terdiri dari
beberapa aspek yang tercantum di dalam RPP, dan menyangkut sejumlah aktivitas
fisik yang dilakukan peserta didik selama proses belajar berlangsung dengan
yang diamati. Adapun skala yang digunakan dalam angket tersebut adalah skala
likert yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju
(STS). Dalam pengisian angket berdasarkan menurut pribadi siswa secara sejujur
dan objektif
berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan
ini dilakukan setiap kali pertemuan. Kegiatan ini dilakukan oleh seorang
pengamat guru kelas IV-B yang ditunjuk untuk mengamati aktivitas guru,
checklist pada kolom yang tersedia sesuai dengan aktivitas yang diamat.
dilakukan oleh pengamat kegiatan ini dilakukan oleh pengamat yakni teman
35
Nasution, “Metode Research”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) h, 106.
39
sejawat. Pengisisan hasil pengamatan dengan cara membubuhkan tanda check list
pada kolom yang tersedia sesua dengan aktivitas yang sedang diamati.
lembar angket tersebut dengan memberikan tanda check list pada kolom sangat
setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) berdasarkan
pendapat siswa.
maka peneliti akan mengelola dan menganalisis data tersebut. Teknik analisis data
ini merupakan tahap yang paling penting dalam suatu penelitian. Pada tahap ini
Data Aktivitas guru dipeoleh dari lembar pengamatan yang diisi selama
rumus:
𝑓
P= ×100%
𝑛
40
Keterangan:
P = Angka persentase
66-79 B Baik
56-65 C Cukup
40-55 D Kurang
30-39 E Gagal
dikatakan mencapai taraf keberhasilan jika berada pada kategori baik atau baik
sekali. 36
Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar pengamatan yang diisi selama
𝑓
P= ×100%
𝑛
36
Anas Sudijono, “Pengantar Statistik Pendidikan,” (Jakarta:Raja Grapindo Persada,
2006), h. 43.
41
Keterangan:
P = Angka persentase
66-79 B Baik
56-65 C Cukup
40-55 D Kurang
30-39 E Gagal
Apabila hasil dari analisis data yang dilakukan masih terdapat aspek-
aspek pengamatan yang masih dalam kategori sangat kurang,kurang atau cukup
3. Lembar Angket
dibuat kemudian memberikan tanda check list (√) untuk pernyataan yang
Setuju (S) 3 2
𝑓
P= ×100%
𝑛
Keterangan:
P = Angka persentase
Tingkatan Keterangan
membandingkan hasil evaluasi pada siklus satu dan siklus dua .observasi berguna
penelitian ini proses belajar mengajar menggunakan media video animasi, Proses
pembelajaran dilaksanakan dalam dua tindakan (dus siklus). Penelitian ini diamati
oleh dua pengamat yaitu, Ibu Helmi Zanova, S.Pd yang merupakan guru wali di
kelas IV-B yang jumlah peserta didik berjumlah 37 peserta didik, beliau yang
yakni Linda Purnama Sari yang merupakan teman sejawat yang membantu
dilakukan bertujuan untuk melihat aktivitas guru, aktivitas siswa dan respon siswa
peserta didik pada materi keberagaman budaya bangsaku pada pelajaran IPS.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan beberapa hal yang harus dilakukan yakni
44
45
aktivitas siswa dan angket selama berlangsungnya proses belajar mengajar dan
b. Tahap Pelaksanaan
RPP yang telah disusun. Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan yakni
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Tahap-tahap tersebut sesua
dengan RPP( terlampir). Kegiatan awal atau pendahuluan yang dilakukan pada
Setelah itu guru melakukan apersepsi yakni untuk mengetahui pengetahuan awal
peserta didik yang berhubungan dengan materi yang diajarkan yakni tentang
peserta didik untuk mempelajari materi ini dan membangkitkan rasa ingin tahu
mengenai pakaian, makanan dan rumah adat di Indonesia.pada tahap ini juga guru
memberikan tujuan yang akan dicapai serta menjelaskan dan menuliskan di papan
tulis judul materi yang akan diajarkan.Selanjutnya pada kegiatan inti, guru
kelompok, membagikan bahan bacaan dan meminta salah satu perwakilan setiap
tentang materi tersebut, dan selesai video ditayangkan guru melakukan Tanya
jawab kepada peserta didik. Setelah itu guru membagikan LKPD kepada setiap
arahan kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD yang telah diberikan.
Peserta didik harus bekerja sama dan berdiskusi untuk menyelesaikan LKPD
tersebut. Setelah LKPD selesai guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk
kepada setiap kelompok yang telah maju dan guru meberi penguatan dari hasil
presentasi mereka. Setelah itu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
apakah ada yang belum mengerti mengenai materi pada hari ini. Setelah itu guru
kepada peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan, melakukan
kegiatan refleksi terkait senang atai tidak senang dengan proses pembelajaran
lembar angket kepada peserta didik untuk mengetahui respon peserta didik dalam
motivasi peserta didik. Setelah itu guru dan peserta didik membaca do’a dan
c. Tahap Pengamatan
berupa lembar observasi yang dilakukan oleh dua orang pengamat. Aktivitas guru
diamati oleh Ibu Helmi Zanova S.Pd wali kelas IV-B , sedangkan aktivitas siswa
diamati oleh Linda Purnama Sari. Analisis terhadap aktivititas guru, siswa dan
merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam kegiatan pembelajaran.
Data hasil aktivitas guru , siswa dan angket pada siklus I dapat dilihat yakni
sebagai berikut
penelitian persentase 85% berada pada kategori baik sekali. Dalam kegiatan
didik mengenai gambar yang ditempel, guru membagikan peserta didik kedalam
beberapa kelompok, guru membagikan bahan bacaan kepada peserta didik, guru
meminta salah satu peserta didik untuk membacakan bahan bacaan, guru
mempresentasikan kedepaan, adanya interaksi antara guru dan peserta didik, dan
ketika guru menampilkan media pembeljaran berupa media video animasi karena
suara dari video kurang keras, sehingga peserta didik tidak terlalu fokus ketika
kegiatan. Penilaian tertinggi aktivitas peserta didik berada pada peserta didik tertib
dan rapi dalam berdo’a, sedangkan aspek kegiatan peserta didik terendah yakni
sekelompoknya.
51
animasi
Respon belajar peserta didik ini diketahui dari hasil analisis terhadap data
angket yang diberikan kepada peserta didik. Adapun uraian hasil analisis data
belajar peserta didik pada siklus I yakni 77,1 % berada pada kategori baik. terlihat
indikator yang paling tinggi adalah indikator indikator 5 yaitu adanya cita-cita dan
53
harapan masa depan dengan skor rata-rata adanya harapan dan cita-cita masa
mengapai cita-cita dengan persentase yang menjawab sangat setuju 54,45% dan
pernyataan saya yakin dan bisa menjawab pertanyaan yang ada dilembar kerja
peserta didik setelah melihat video animasi dan penejlasan guru dengan persentase
d. Tahap Refleksi
untuk meninjau kembali apa yang dilakukan dan aspek yang perlu diperbaiki
akan dilakukan untuk siklus selanjutnya apabila berlanjut agar lebih baik. Adapun
didik.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
tahap ini sama halnya yang dilalkukan pada siklus I yakni mempersiapkan segala
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), materi tentang suku bangsa di Indonesia,
menyusun lembar observasi guru dan siswa, serta menyusun angket motivasi
b. Tahap Pelaksanaan
dengan RPP yang telah disusun. Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga
tahapan yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Tahap-tahap
kehadiran peserta didik. Kemudian guru mengkondisikan peserta didik agar siap
yang diajarkan yakni tentang suku bangsa di Indonesia. Kemudian guru juga
56
memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari materi ini dan
Indonesia .pada tahap ini juga guru memberikan tujuan yang akan dicapai serta
menjelaskan dan menuliskan di papan tulis judul materi yang akan diajarkan.
Selanjutnya pada kegiatan inti guru melakukan Tanya jawab kepada peserta
emminta salah satu perwakilan dari setiap kelomponya untuk mebacakan bahan
materi tentang suku bangsa di Indonesia serta sikap menghargai keragaman suku
animasi tentang materi tersebut, dan selesai video ditayangkan guru melakukan
Tanya jawab kepada peserta didik. Setelah itu guru membagikan LKPD kepada
setiap kelompok setelah mereka mengamati video animasi dan guru memberikan
arahan kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD yang telah diberikan.
Peserta didik harus bekerja sama dan berdiskusi untuk menyelesaikan LKPD
tersebut. Setelah LKPD selesai guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk
kepada setiap kelompok yang telah maju dan guru meberi penguatan dari hasil
presentasi mereka. Setelah itu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
apakah ada yang belum mengerti mengenai materi pada hari ini. Setelah itu guru
kepada peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan, melakukan
kegiatan refleksi terkait senang atai tidak senang dengan proses pembelajaran
lembar angket kepada peserta didik untuk mengetahui respon peserta didik dalam
motivasi peserta didik. Setelah itu guru dan peserta didik membaca do’a dan
c. Tahap Pengamatan
instrument yang berupa lembar observasi yang dilakukan oleh dua orang
pengamat. Aktivitas guru diamati oleh Ibu Helmi Zanova S.Pd wali kelas IV-B ,
sedangkan aktivitas siswa diamati oleh Linda Purnama Sari. Analisis terhadap
aktivititas guru, siswa dan angket motivasi dalam pelksanaan pembelajaran ini
snagat penting karena merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam
kegiatan pembelajaran. Data hasil aktivitas guru , siswa dan angket pada siklus II
kemampuan guru sudah termasuk kategori baik sekali yaitu dengan persentase
aktivitas guru mencapai 94,7%. Hal ini terlihat dari tebel lembar observasi
aktivitas guru dalam mengelola kelas sudah baik sekali, kemudian ketika guru
menampilkan video animasi peserta didik sudah tertib dan suara dari video juga
sidah terdengar dengan jelas. Hal ini disebabkan guru telah memperbaiki dan
ketika guru mengkondisikan kelas dan peserta didik pada pembeajaran siklus II
sudah tercapai.
1 2 3 4
1. Peserta didik menjawab salam,tertib dan
rapi dalam berdo’a serta menjawab hadir
saat di absen
2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
dalam kegiatan apersepsi.
60
Dari tabel diatas maka terlihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran
IPS pada materi keragaman suku bangsa di Indonesia sudah melebihi dari angka
61
siklus I. pada tahap ini kegiatan peserta didik mencapai kategori baik sekali.
Dengan persentase aktivitas peserta didik mencapai 87,5 %. Hal ini disebabkan
guru mempertahankan aspek yang dimilki, maka peserta didik juga lebih tertarik
Respon belajar peserta didik ini diketahui dari hasil analisis terhadap data
angket yang diberikan kepada peserta didik. Adapun uraian hasil analisis data
belajar peserta didik pada siklus II yakni 82,2% berada pada kategori baik. terlihat
indikator yang paling tinggi adalah indikator indikator 5 yaitu adanya cita-cita dan
harapan masa depan dengan skor rata-rata adanya harapan dan cita-cita masa
mengapai cita-cita dengan persentase yang menjawab sangat setuju 64,86% dan
pernyataan saya yakin dan bisa menjawab pertanyaan yang ada dilembar kerja
peserta didik setelah melihat video animasi dan penejlasan guru dengan persentase
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dari kegiatan pada siklus II, maka masing-
masing komponen yang diamati dan dianalisis sudah tercapai sebagaimana yang
Oktober 2021 di MIS Lamgugob Banda Aceh melalui penggunaan media video
animasi untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada pelajaran IPS,
guru,peserta didik lembar observasi aktivitas peserta didik dan angket motivasi
belajar peserta didik. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
pembelajaran.
aktivitas guru, lembar observasi peserta didik dan angket motivasi peserta didik
peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran yang nantinya berdampak
berkualitas baik dari segi pengetahuan maupun sikap. Hasil penelitian yang terdiri
dari aktivitas guru dan aktivitas peserta didik untuk meningkatkan motivasi
beberapa kondisi yang harus ditingkatakan guru pada siklus berikutnya seperti
dengan baik, baik itu sebelum memulai proses pembelajaran maupun ketika guru
serta sudah dapat dikondisikan dengan baik. Adanya peningkatan aktivitas guru
diagram berikut
AKTIVITAS GURU
100 94,7 %
87,5 %
90
80
PERSENTASE
70
60
50
40
30
20
10
0
SIKLUS I SIKLUS II
SIKLUS I SIKLUS II
siklus I 87,5% dengan kategori baik sekali dan meningkat pada siklus II dengan
keberhasilan belajar mengajar adalah bahan ajar, suasana belajar, media, dan
bahwa media adalah alat komunikasi dan sumber informasi, berasal dari bahasa
latin yang berarti “antara” menunjuk pada segala sesuatu yang membawa
informasi antara sumber dan penerima pesan. Dikatakan media pembelajaran, bila
sejawat oleh Linda Purnama sari terhadap aktivitas peserta didik selama proses
60
40
20
0
SIKLUS I SIKLUS II
Pada siklus I aktivitas peserta didik masih kurang dengan persentase 70,
3% dengan kategori baik hal ini dapat dilihat dari bebrapa aspek yang masih
kurang seperti ketika mendengarkan motivasi dari guru terkait dengan materi
diajarkan. Akan tetapi, aktivitas peserta didik mengalami perubahan pada siklus
II dengan persentase 87,5 % dengan kategori baik sekali, hal ini terlihat dengan
motivasi yang diberikan guru terkait dengan pembelajaran dan fokus, adanya kerja
media video animasi sebagai media dalam proses pembelajaran pada tema
untuk setiap siklusnya. Dapat dilihat dari diagram 4.3 dan 4.4 berikut ini. .
68
100
90
80
70
60
persentase
54,0%
51,3% 49,9%
48,6%
50
40,5% 41,8 %
37,8%
40 36,4%
32,4%
28,3%
30 24,3%
17,5%
20 14,8 % 13,5 %
16,2% 16,2% 16,2%
12,1%
8,1%
10 5,4 %
4,0%
6,7%
1,3% 1,3%
0
INDIKATOR 1 INDIKATOR 2 INDIKATOR 3 INDIKATOR 4 INDIKATOR 5 INDIKATOR 6
SS S TS STS
100
Angket Motivasi Belajar Siklus II
90
80
70
persentase
57,7% 59,4%
60
48,6% 47,2%
50 43,2%
40,5% 39,1% 37,8%
40 33,7% 33,7%
31,0%
30
22,9%
18,9%
20 14,8%
10,8% 12,1%
7,7% 6,7% 5,4% 8,1%
10 5,4% 5,4% 6,7%
2,7%
0
INDIKATOR 1 INDIKATOR 2 INDIKATOR 3 INDIKATOR 4 INDIKATOR 5 INDIKATOR 6
SS S TS STS
Dari hasil penlitian yang telah dilakukan dapat dilihat dari angka-angka
yang diberikan kepada peserta didik setelah proses belajar mengajar yang berupa
pernyataan. Pernyataan yang diberikan terdiri dari pernyataan positif dan negative,
69
kemudian hasil tes angket yang diolah dengan menggunakan rumus persentase.
peserta didik. Pada siklus I terlihat persentase motivasi belajar peserta didik yakni
77,1% dengan kategori baik, dengan indikator yang paling tinggi adalah indikator
cita-cita di masa depan dan peserta didik yakin dan bisa dalam menjawab lembar
kerja peserta didik yang diberikan oleh guru melalui video animasi yang
ditayangkan serta penjelasan guru dengan skor rata-rata 54,04% yang menjawab
sangat setuju . Sedangkan indikator yang paling rendah adalah indikator 1 yaitu
adanya hasrat dan keinginan berhasil karena peserta didik mudah putus asa ketika
mengalami kesulitan dalam belajar IPS dengan skor rata-rata 40,53 yang
menjawab sangat setuju. Jadi respon peserta didik dari 6 indikator pernyataan
angket yang menjawab sangat setuju secara berurutan 54,0%, 51,3%, 49,9%,
82,2% dengan kategori baik, yang mengalami peningkatan pada indikator 5 yang
menjawab sangat setuju sebesar 59,45% sedangkan indikator yang paling rendah
adalah pada indikator 6 keterlibatan karena masih ada peserta didik yang tidak
aktif dan kurang berdiskusi dengan teman satu kelompoknya dengan skor rata-rata
37,83%. Jadi respon peserta didik dari 6 indikator pernyataan angket yang
menjawab sangat setuju secara berurutan 59,4%, 57,7%, 48,6%, 43,2%, 39,1%,
Temuan ini sejalan dengan hasil penulisan yang dilakukan oleh Wahyullah
motivasi belajar siswa setelah perlakuan rata-rata hasil motivasi belajar siswa
sebesar (36,6) dengan kategori sangat baik dan persentase sebesar (86,5%).
Sedangkan pada kelas kontrol dan setelah perlakuan rata-rata hasil motivasi
belajar siswa sebesar (33,4) dengan kategori baik dan persentase sebesar
(83,5%).38
menggunakan rumus phi diperoleh hasil 0,497 dan rtable diperoleh pada taraf 5%
terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sistem penernaan
38
Wahyullah Alannasir, “Pengaruh Penggunaan Media Animasi dalam Pembelajaran IPS
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Mannuruki”, Jurnal of EST, Vol.2, No.2,
h.86
39
Padilatul Husni, “ Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Kota Jambi”, Skripsi,(Jambi:Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi). h.43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS dikelas IV MIS Lamgugob
media video animasi pada mata pelajaran IPS, pada siklus I persentase
kategori baik, dengan indikator yang paing tinggi adalah indikator 5 yaitu
adanya cita-cita dan harapan masa depan dengan skor rata-rata 54,04%
belajar peserta didik yakni 82,2% dengan kategori baik, yang mengalami
59,45% .
71
72
B. Saran
didik dapat lebih aktif dan memilki motivasi tinggi dalam proses
pembelajaran
pada mata pelajaran IPS saja tetapi juga dapat diterapkan pada mata
pelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan Yoga. 2016. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi belajar IPS pada
siswa kelas IV SDN Cawas menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw.Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Kusumawati Nanik, Sri Marutu. 2019. Strategi Belajar Dan Mengajar Disekolah
Dasar. Jawa Timur: Media Grafika
73
74
Persada
Zuhri Amiruddin. 2004. Bahan Kuliah Konsep Dasar IPS. Malang:UIN Malang.
76
LAMPIRAN
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
DOKUMENTASI PENELITIAN