Anda di halaman 1dari 54

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO SCRIBE UNTUK

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA


PEMBELAJARAN PPKN POLA HIDUP
GOTONG ROYONG KELAS IV

SKRIPSI

Oleh

NAHDHAH UMMY SIREGAR


NPM : 201434114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu

perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?. (10) (Yaitu)

kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan

harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahuinya. (11)

(As-Shaff Ayat 10-11)

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan kehadirat Allah SWT, karena

berkat Rahmat-Nya proposal skripsi ini dapat peneliti selesaikan sesuai yang di

harapkan. Shlawat teriring salam tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad

SAW, yang telah memberikan cahaya terang dalam segenap unsur kehidupan.

Dalam proposal skripsi ini peneliti membahas tentang “Pengembangan media

video scribe untuk meningkatkan minat belajar siswa pembelajaran pkn pola

hidup gotong royong kelas IV.”

Dalam proses pembuatan proposal skripsi ini, tentunya peneliti

mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran , untuk rasa itu terima kasih

yang sedalam dalam nya peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah

banyak membantu peneliti dalam proses pembuatan proposal skripsi ini.

i
1. Bapak Dr. H. Firmansyah, M.Si selaku Rektor Universitas Muslim

Nusantara Al-Washliyah.

2. Bapak Dr. Abdul Mujib, S.Pd, M.PMA.T selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al- Washliyah.

3. Bapak Sujarwo, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

4. Bapak Sujarwo S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang memberikan

waktu, tenaga dan pikiran untuk kesediannya membimbing serta pengarahan

dalam penyusunan proposal skripsi ini.

5. Bapak/Ibu dosen dan para pegawai di lingkungan Universitas Muslim

Nusantara Al-Washliyah.

6. Dua orang yang paling berjasa dalam hidup saya , Bapak Porang Siregar

S,pd, dan Ibu Akbariah Elbahrain S,pdi ,terima kasih atas kepercayaan

yang telah di berikan kepada saya serta pengorbanan , cinta dan doa ,

motivasi, semangat dan nasehat yang di berikan kepada saya

7. Dan kepada cinta kasih kedua kakak dan adik saya yaitu : Nazilah Uqdah

Siregar dan M.Zia Ulhaq Siregar,Nahara El hijri Siregar,Nayla Zahfira

Siregar . segala doa dan motivasi yang telah kalian berikan

8. Dan terima kasih untuk diri sendiri , karena mampu berusaha keras dan

berjuang sejauh ini. Mampu mengendalikan diri dari berbagai tekanan di luar

keadaan dan tak pernah memutuskan menyerah sesulit apapun proses

penyusunan proposal ini dengan menyelesaikan sebaik mungkin

ii
9. Teruntuk teman teman seperjuangan yaitu: Dinda Arianti, Sri kumala sari,

Try ayunda tasya, Novika Apri yunanda, Fakhira Aisyah putri

10. Sahabat saya yaitu : Prischa Octavia Amd,Keb yang telah banyak

memberikan semangat kepada si penulis

11. Tak lupa kepada seluruh teman-teman 8B yang turut membantu penulis

selama perkuliahan umumnya, dan dalam penyelesaian proposal skripsi

khususnya.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga proposal ini bermanfaat bagi kita

semua dan bagi kemajuan Pendidikan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan

rahmat dan karunia nya kepada kita semua. Amiinn.

Pakam, 17 januari 2023


Penulis

Nahdhah Ummy Siregar


NPM: 201434114

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN............................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.....................................................................6
1.3 Batasan Masalah..........................................................................7
1.4 Rumusan Masalah........................................................................7
1.5 Tujuan Masalah .......................................................................7
1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................10
2.1 Pengertian Media Pembelajaran.................................................10
2.1.1 Manfat media pembelajaran.............................................12
2.1.2 Media Video Scribe.........................................................17
2.1.3 Jenis-jenis media pembelajaran...Error! Bookmark not
defined.
2.1.4 Kelebihan video scribe....................................................18
2.1.5 Kekurangan video scribe...............................................19
2.2 Minat Belajar..............................................................................22
2.2.1 Fungsi Minat Dalam Belajar..........................................23
2.2.3 Pengertian PKn..............................................................24
2.3 Kajian Relevan...........................................................................24
2.4 Kerangka Berfikir 26
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................30
3.1 Model Pengembangan...............................................................30
3.2 Subjek,Objek dan waktu peneltian............................................31
3.2.2 Objek penelitian.............................................................31
iv
3.2.3 Waktu penelitian............................................................31
3.3 Prosedur penelitian pengembangan...........................................32
3.4 Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data................................36
3.5 Tekhnik Analisis data................................................................38
3.5.1 Tekhnik Analisis Data Kualitatif...................................43
3.5.2 Tekhnik Analisis Data Kuantitatif.................................44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Validasi Materi................................................32


Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Validasi Bahan Ajar........................................32
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket penilaian Respon Guru....................................33
Tabel 3.4 Skala Likert..................................................................................34
Tabel 3.5 Kelayakan Media video scribe.....................................................35

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 Model Pengembangan ADDIE..................................................35

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses atau upaya sistematis yang dilakukan untuk

mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dari satu generasi ke

generasi berikutnya. Tujuan utamanya adalah untuk membentuk perkembangan

dan potensi siswa dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan belajar mengajar untuk

mengetahui keterampilan supaya dapat mengembangkan potensi dirinya, sehingga

menjadi manusia yang berkualitas. Menurut pendapat dari (Sihombing & Yarshal,

2023) bahwa pendidikan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi manusia,

karena dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang ada pada

dirinya melalui proses pembelajaran sehingga mampu memenuhi kebutuhan

hidupnya. Selaras dengan pendapat dari (Diah & Safrida, 2022) bahwa pendidikan

merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk meningkatkan nilai

dan perilaku seseorang untuk keadaan yang lebih baik.

PPKN merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan

disetiap jenjang sekolah,terutama pada jenjang sekolah dasar.pembelajaran pkn

memiliki kesan yang menyenangkan karena pelajaran pkn banyak mempelajari

tentang kehidupan nyata,dan bersoail sehingga siswa menjadi senang kekika

bekerja sama dan pkn juga mengajarkan tentang indonesia bagaiana cara

mencintai indonesia.

1
2

Mereka juga mengetahui bahwasanya indonesiaada undang undang yang

berlaku jadi anak bisa belajar tentang undang undang,kerja sama dan hidup rukun

sesama teman.indonesia juga memiliki banyaknya suku,adat jadi siswa juga bisa

saling belajar bagaimana cara menghargai setiap suku dan adat.

Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum alternatif mengatasi kemunduran

belajar selama masa pandemi yang memberikan kebebasan “Merdeka Belajar”

pada pelaksana pembelajaran yaitu guru dan kepala sekolah dalam menyusun,

melaksanakan proses pembelajaran dan mengembangkan kurikulum di sekolah

memperhatikan pada kebutuhan dan potensi siswa. Penelitian ini dilakukan untuk

memberi gambaran Kurikulum Merdeka sebagai wujud merdeka belajar di

sekolah dasar mengenai profil pelajar Pancasila, struktur Kurikulum Merdeka di

sekolah dasar, dan perangkat ajar yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan

menggunakan metode Library Research (studi kepustakaan) dan mengunjungi

website yang menyajikan informasi berkaitan dengan Kurikulum Merdeka Belajar

di sekolah dasar. Dalam persiapan implementasi Kurikulum Merdeka, guru perlu

mempelajari lebih jauh mengenai Kurikulum Merdeka, mempertimbangkan

projek sesuai Fase siswa agar tercapai capaian pembelajaran yang bermakna,

mendalam, dan menyenangkan serta pelajar Pancasila yang berkompeten.

Dunia pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat

mendasar dan memiliki peran penting untuk pembangunan bangsa. Dengan

pendidikan, sumber daya manusia dapat dibangun, kecerdasan bangsa dapat

ditingkatkan dan kesejahteraan juga dapat dirasakan oleh seluruh lapisan

masyarakat (Yarshal D, 2015:3). Menurut Rangkuti & Sukmawarti (2022:594)


3

pendidikan merupakan sebuah proses dalam kehidupan manusia sebagai sarana

untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang kelak akan berguna untuk menopang

kehidupan di masa yang akan datang.

Pendidikan juga berguna dalam membentuk generasi menjadi generasi

yang memiliki wawasan berfikir kritis, mandiri dan bertanggung jawab. Maju

mundurnya suatu bangsa dilihat dari mutu pendidikan, oleh sebab itu pendidik

harus memiliki prioritas dalam memberikan pengajaran unggulan dengan

memanfaatkan pengetahuan untuk diajarkan secara inovatif. Menurut Alda, R &

Hasanah (2023:7775) pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi

kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana dalam mengembangkan

berbagai potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi sumber daya

manusia yang lebih baik kedepannya. Proses pembelajaran yang baik seharusnya

terjadi komunikasi dari dua arah, dimana guru harus menciptakan kegiatan belajar

dengan melibatkan peserta didik. Selain itu, guru juga hendaknya membuat siswa

tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Pembelajaran diperlukan dalam rangka

mempersiapkan siswa menghadapi era revolusi industri 4.0 yang menuntut

keterampilan abad 21, yakni berpikir kreatif, berpikir kritis, berkomunikasi, dan

berkolaborasi (Sumawarti dkk, 2022:202). Menurut pendapat dari (Karina &

Sujarwo, 2023) pembelajaran abad-21 ini berpusat pada proses perkembangan

khususnya di Era Revolusi 4.0 yang mengutamakan pengaplikasian dalam

aktivitas pembelajaran. Belajar dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai

proses kegiatan yang membuat perubahan aspek kognitif dan perubahan aspek

motorik yang dikembangkan melalui interaksi antara guru dengan siswa secara
4

sadar dan langsung tanpa paksaan. Berlangsungnya proses pembelajaran bagi

siswa tidak harus selalu diberi atau dilatih, mereka bisa mencari, menemukan,

memecahkan masalah dan melatih dirinya sendiri dalam pembentukan dan

pengembangan diri mereka masing-masing. Menurut Karina & Sujarwo

(2023:130) pembelajaran abad-21 ini berpusat pada proses perkembangan

khususnya di Era Revolusi 4.0 yang mengutamakan pengaplikasian dalam

aktivitas pembelajaran. Menurut Govin & Dwi, D.F (2023:719) Tokoh penting

dalam pencapaian dan pengendalian tujuan dari pembelajaran adalah seorang

pendidik.

Menurut Hidayat dan Khayroiyah (2018) untuk mengurangi munculnya

hambatan belajar, maka guru perlu mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

tepat. Inovasi-Inovasi pembelajaran yang menuntut tenaga pendidik maupun

peserta didik untuk berfikir kreatif serta mampu menyesuaikan dengan

perkembangan zaman untuk menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif,

inovatif dan tentunya berakhlak mulia (Sukmawarti dkk., 2021).

N. Menurut (Hidayat, dkk: 2021) Di zaman modern ini Pada era sekarang,

teknologi semakin berkembang di berbagai bidang, seperti pendidikan, termasuk

di bidang tingkat pendidikan dasar. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini

menjadikan memudahkan guru dalam menciptakan dan mengembangkan inovasi

dalam pembelajaran, misalnya bermanfaat bahan dan metode untuk menunjang

efektivitas proses pembelajaran. Teknologi dapat digunakan dalam menyajikan

materi pelajaran dan juga dapat digunakan sebagaia teknologi interaksi

pembelajaran antara guru dan siswa (Sukmwarti, dkk:2017).


5

Menurut Hidayat dan Khayroiyah (2018) kepada Untuk mengurangi

munculnya hambatan belajar, guru perlu melakukan persiapan yang tepat alat

belajar.

Menurut (Sukmawarti dkk, 2022) pembelajaran diperlukan dalam rangka

mempersiapkan siswa menghadapi era revolusi industri 4.0 yang menuntut

keterampilan abad 21, yakni berpikir kreatif, berpikir kritis, berkomunikasi, dan

berkolaborasi. (Rangkuti & Sukmawarti, 2022). Proses pembelajaran yang baik,

diawali dengan perencanaan yang bijak. Dalam belajar peserta didik tidak hanya

berinteraksi dengan guru.

Agar siswa tidak merasa bosan atau jenuh saat berjalanya pembelajaran

guru juga harus memperhatikan atau mempersiapkan namanya media untuk

membuat pembelajaran sanggat menyenangkan guru bukan hanya dengan

menggunakan buku paket,guru masih menggunakan metode ceramah saja,guru

kurang menggunakan media variasi materi hidup sehat gotong royong, Sumber

belajar yang digunakan guru hanya bersumber dari buku paket yang cenderung

penyajian materinya terlalu banyak dan kurang menarik bagi siswa.kurang aktif

dalam pembelajaran berlangsung. guru juga harus mepersiapkan perangkat

pembelajaran dengan tepat tetapi guru juga harus membuat media seperti media

video scribe yang bisa membuat anak lebih aktif dan minat dalam belajar dan jauh

dari kata jenuh,siswa juga bisa lebih aktif dalam pembelajaran dimulai.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan peneliti

pada salah satu SD Terkhusus di kelas IV di SDN 0560 lubuk pakam ketahui

bahwa media yang di gunakan oleh guru hanya buku ajar dari kemendikbud
6

(kementrian pendidikan dan kebudayaan) akan tetapi penggunaaan media dirasa

kurang sesuai dengan kebutuhan siswa . media yang terdapat didalam buku

tersebut hanyalah gambar sehingga siswa bosan dalam memulai pembelajaran.hal

ini dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami pembelajaran materi pola

hidup sehat.

Dari uraian latar belakang penelitian yang di paparkan, menjadi alasan

yang logis bagi peneliti untuk mengembangkan sebuah media video scribe yang

menjadi solusi permasalahan dalam pembelajaran sekolah dasar . media yang di

kembangkan merupakan media video scribe yang banyak warna yang menarik

bagi siswa di harapkan proses dan hasil pembelajaran akan lebih maksimal. Oleh

karena itu , peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan

media. Judul penelitian ini adalah “Pengembangan media video scribe untuk

meningkatkan minat belajar siswa pembelajaran pkn pola hidup gotong royong

kelas IV ”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah dijelaskan maka dapat ditemukan

beberapa masalah yang teridentifikasi, yaitu;

1. Siswa sanggat jenuh saat pemebelajaran dimulai

2. Guru masih menggunakan metode ceramah

3. Sumber belajar yang digunakan guru hanya bersumber dari buku paket yang

cenderung penyajian materinya terlalu banyak dan kurang menarik bagi

siswa.kurang aktif dalam pembelajaran berlangsung.

4. Guru kurang menggunakan media variasi materi hidup gotong royong


7

5. Belum menggunakan media video scribe pada tema hidup gotong royong

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang

telah di kemukan agar permasalahan yang di kaji kebih terarah dan tidak terlalu

luas sebagai upaya memperoleh gambaran yang jelas , maka peneliti hanya

membatasi masalah penelitian pada “pengembangan media video scribe materi

pola hidup gotong royong di kelas IV sekolah Dasar”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan masalah fokus pada penelitian diatas, maka

penulis menemukan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kevalidan media video scribe pada materi pola hidup gotong

royong untuk meningkatkan minat siswa di kelas IV SD Negeri 0560 Medan

Lubuk Pakam?

2. Bgaimana mengetahui kepraktisan media pembelajaran video scribe pada

materi pola hidup gotong royong untuk meningkatkan keaktifan siswa di

kelas IV SD Negeri 0560 Lubuk pakam.

3.Bagaimana keefektifan Media video scribe pada materi pola hidup gotong

royong untuk meningkatkan minat belajar siswa di kelas IV SD 0560 Lubuk

Pakam?

1.5 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti menentukan tujuan

yang di capai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1 Untuk mengetahui kevalidan media pembelajaran video scribe pada materi


8

pola hidup gotong royong untuk meningkatkan minat siswa di kelas IV SD

Negeri 0560 Lubuk Pakam.

2 Untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran video scribe pada materi

pola hidup gotong royong untuk meningkatkan minat siswa di kelas IV SD

Negeri 0560 Lubuk Pakam.

3 Untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran video sribe pada materi

pola hidup gotong royong untuk meningkatkan minat siswa di kelas IV SD

Negeri 0560 Lubuk Pakam.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian diatas, maka hasil

penelitian ini di harapkan dapat memberikan bebrapa manfaat di antara lain:

a. Manfaat Praktis

1. Bagi Guru

Manfaat penelitian bagi guru adalah media video scribe dapat

menambahkan pengetahuan serta keterampilan guru dalam menggunakan

media pembelajaran yang meningkatkan keefektivitasan guru dalam

menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

2. Bagi Siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa terutama produk media ini membuat

siswa lebih menjadi tertarik,menambah sumber belajar bagi peserta didik

dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dan

mempermudah peserta didik dalam memahami serta mempelajari

pembelajaran tersebut.
9

3. Bagi Sekolah

Penggunaan media pembelajaran dapat memberikan motivasi terhadap

pendidik untuk memberikan motivasi peserta didik dalam pembelajaran

yang inovatif seingga tenaga kependidikan yang bertangung jawab

kepada perkembangan peserta didik.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penelitian

dalam menjalankan suatu proses pembelajaran terkait dalam

pengembangan media pembelajaran yang menarik agar dapat

memperoleh suatu hasil yang ingin dicapai.

b. Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan praktis serta

sebagai dasar perumusan kebijakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

dalam upaya meningkatkan keberhasilan pendidikan sehingga dapat

memberikan suatu hasil yang baik dan memuaskan bagi setiap orang.dapat

memotivasi semangat belajar anak,dapat meningkatkan suatu pemahaman

anak dalam mengikuti suatu pembelajaran.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut (Rahmawati, 2019) media pembelajaran adalah sesuatu yang

digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perhatian,

dan kemauan siswa sehingga mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

sikap sesuai dengan tujuan informasi yang disampaikan. Kegiatan pembelajaran

tidak lepas dari komunikasi, maka diperlukan alat untuk menyampaikan informasi

dari guru kepada siswa melalui sebuah media.

Hermawati, 2016 :1) bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat atau

sarana penunjang yang dapat digunakan seorang guru dalam menyampaikan

informasi agar di terima dengan baik. Pembelajaran adalah proses komunikasi

antar pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.

Untuk mempersentasikan informasi dengan tujuan tertentu, keahlian dalam

membuat persentasi terkait dengan kemampuan teknis, dan kemampuan seni serta

kolaborasi kedua kemampuan ini dapatmenghasilkan persentasi yang menarik.

Secara kognitif siswa dibebani dengan banyaknya informasi yang akan mereka

temui (Hidayat dkk, 2021).

Menurut pendapat dari (Pakpahan & Landong, 2023) media pembelajaran

merupakan perantara pesan dari pengiriman kepenerima pesan. Sedangkan

menurut pendapat dari (Rahmasari & Lestari, 2023) bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam prose pembelajaran

10
dengan tujuan untuk menyalurkan sebuah informasi pengetahuan kepada siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa , media

adalah alat untuk menyampaikan informasi kepada siswa dan mempermudah

siswa mengerti dalam informasi yang disampaikan dan dapat menghasilkan

presentasi yang menarik.

11
12

2.1.1 Fungsi Media Pembelajaran

Menurut pendapat dari Kosasih dalam (Raesita, dkk, 2019)

media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu untuk mewujudkan

situasi belajar yang efektif juga mempercepat proses belajar mengajar dan

membanu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.

Sedangkan secara umum media mempunyai fungsi yaitu sebagai berikut:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbal.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaks lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditor dan kinestetiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwasanya fungsi

media pembelajaran yaitu untuk memfasilitasi pemahaman, memotivasi

siswa, serta meningkatkan retensi informasi.

Manfat media pembelajaran

Menurut Suparlan (2020) media pembelajaran memiliki fungsi, di

antaranya adalah dengan fungsi utama dalam membantu guru dalam

menyampaikan materi ajar sesuai dengan kondisi lingkungan pada kegiatan

pembelajaran.
13

Menurut Rejeki et al (2020) bahwa media pembelajaran berfungsi untuk

menyampaikan materi pembelajaran oleh pendidik yang ada di kelas.

Menurut Rasyid & Rohani (2018:94) bahwa fungsi dari media

pembelajaran adalah untuk menyampaikan materi pembelajaran, proses

pembelajaran menjadi lebih interaktif, pembelajaran menjadi daya Tarik untuk

siswa, meningkatkan hasil belajar, sebagai media proses pembelajaran,

menjadikan peran guru agar lebih produktif.

menurut (Hafsah, 2019) yaitu sebagai berikut:

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyampaian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan pengetahuan dan hasil

belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaktif antar siswa,

pendidik dan lingkungannya juga meningkatkan kemandirian agar mau belajar

sesuai minat dan kemampuannya.

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan

waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan, pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

Sedangkan menurut pendapat dari (Noor, 2021) manfaat media

pembelajaran yaitu sebagai berikut:

1. Dapat menyeragamkan sebuah materi pembelajaran.

2. Membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas, menarik, dan


14

interaktif.

3. Efisiensi waktu, tempat belajar, dan tenaga.

4. Kualitas hasil belajar dapat meningkat.

5. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.

6. Mengubah peran siswa ke arah yang lebih positif dan produktif.

Dapat di simpulkan bahwa manfaat media membantu para guru untuk

menyampaikan materi pembelajran menjadi lebih interaktif,menjadi daya tarik

untuk siswa dan minat siswa dalam pembelajaran tersebut.

Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Untuk memperoleh hasil di dalam sebuah pembelajaran yang efektif dan

relevan maka diperlukan kriteria pemilihan media untuk memenuhi kebutuhan yang

didasarkan berbagai pertimbangan (Hilman & Dewi, 2021) yaitu sebagai berikut:

a. Tujuan instruksional yang ingin dicapai merupakan suatu pernyataan

konkrit dan relevan yang tertuju pada penampilan/ keterampilan terhadap

hasil dari proses belajar.

b. Karakteristik peserta didik adalah kemampuan atau pola perilaku yang

dimiliki dari hasil pembawaan dan adaptasi lingkungan.

c. Keterkaitan belajar peserta didik terdiri dari respon belajar yang

dibutuhkan dalam bentuk penggunaan audio atau visual terhadap

lingkungan sekitar pembelajaran.

d. Ketersediaan sumber berarti bahwa diperlukan sumber media yang perlu

disediakan dengan cara dibeli atau dibuat sendiri.

e. Media yang siap digunakan atau dirancang dengan cara didesain secara
15

mandiri oleh pendidik yang relevan dengan tujuan, capaian dan

kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik.

f. Kepraktisan dan ketahanan media berarti bahwa media yang digunakan

harus fleksibel dan dapat berfungsi secara baik pada saat digunakan dalam

pembelajaran.

g. Efektifitas pengunaan biaya untuk jangka waktu tertentu dengan media

yang berbiaya rendah namun dapat digunakan lama.

Jenis-jenis media pembelajaran

Menurut (Ramli, 2012)paling tidak ada lima macam, yaitu:

1. Media tanpa proyeksi dua dimensi (hanya punya ukuran panjang dan lebar),

seperti: gambar, bagan, grafik, poster, peta dasar dan sebagainya.

2. Media tanpa proyeksi tiga dimensi (punya ukuran panjang, lebar, dan tebal/

tinggi, seperti: benda sebenarnya, model, boneka, dan sebagainya.

3. Media audio (media dengar), seperti: radio dan tape recorder.

4. Media dengan proyeksi (media yang diproyeksikan), seperti: film, slide,

filmstrip, overhead projektor, dan sebagainya. 108 5. Televisi (TV) dan

Video Tape Recorder (VTR). TV adalah alat untuk melihat gambar dan

mendengarkan suara dari jarak yang jauh. VTR adalah alat untuk merekam,

menyimpan dan menampilkan kembali secara serempak suara dan gambar

dari suatu objek. Rudy Bretz memberikan perbandingan untuk dapat dilihat

klasifikasi media pembelajaran, yang membaginya menjadi 8 klasifikasi,

yaitu:

1. Media Audio Visual Gerak,


16

2. Media Audio Visual Diam,

3. Media Audio Semi Gerak,

4. Media Visual Gerak,

5. Media Visual Diam,

6. Media Semi Gerak,

7. Media Audio, Dan Media Cetak.

Menurut (Mumtahanah, 2014) Media visual : yaitu media yang hanya bisa

dilihat saja. Contohnya seperti sebuah gambar, poster ataupun hal-hal lainnya

yang hanya dapat dinikmati dengan pengilahatan yang tidak bergerak dan tidak

bersuara. Menurut . (Aryadillah & Fifit Fitriansyah, 2017) Media Audio : yaitu

media yang hanya bisa digunakan dengan hanya lewat pendengaran saja,

contohnya seperti voice note, radio, musik, dan lain sebagainya.

2.1.2 Media Video Scribe

Karena dengan adanya video scribe yang diterapkan dapat menumbuhkan

minat siswa dalam belajar,media tersebut dapat mempermudah dalam menanmkan

konsep materi yang dipelajari.

Menurut Octavianingrum (2016), VideoScribe adalah software yang bisa

digunakan dalam membuat desain animasi dengan putih yang sangat mudah dan

menarik. VideoScribe adalah nama lain dari whiteboard animation video dan

dikenal dengan banyak nama lain, seperti „sketch videos‟ „doodle videos‟ „video

scribing‟ atau „explainer videos‟, tetapi orang lebih nyaman menyebutnya dengan

whiteboard animation (animasi papan tulis).

Menurut Wikipedia adalah software yang bisa digunakan untuk membuat


17

desain animasi berlatar putih dengan sangat mudah. Software ini dikembangkan

pada tahun 2012 oleh Sparkol (salah satu perusahaan yang ada di inggris). Dan

tepat setahun setelah dirilis dan dipublikasikan, software ini sudah mempunyai

pengguna sebesar 100.000 orang lebih. Videoscribe mengembangkan adobe Flash

dan menghasilkan Quick Time video dan Flash Video. Software ini menggunakan

Cloud untuk penyimpanannya. Selain itu, QuickTime dan Flash video bisa

dihasilkan dengan format gambar JPEG dan PNG. Menurut Joyce dan B. White

dalam Wulandari (2016: 63) “ video scribe adalah software yang menciptakan

animasi gaya papan tulis singkat untuk menjelaskan konsep tertentu baik dibuat

oleh instruktur (guru) dan siswa.

Menurut Supralan(2020) media pembelajaran memiliki fungsi,diantaranya

adalah dengan fungsi utama dalam memabntu guru dalam menyampaikan materi

ajar sesuai dengan kondisi lingkungan pada kegiatan pembelajaran.

Menurut Rejeki et al (2020) bahwa media pembelajaran berfungsi untuk

menyampaikan materi pembelajaran oleh pendidik yang ada dikelas.

Menurut Rasyid & Rohani(2018:94) bahwa fungsi dari media

pembelajaran dalah untuk menyampaikan materi pembelajaran,proses

pembelajaran menjadi lebih interaktif,pembelajaran menjadi daya tarik untuk

siswa,meningkatkan hasil belajar,sebagai media proses pembelajaran,menjadi

peran agar guru lebih produktif.

Dapat disimpulkan bahwa manfaat media memabntu para guru untuk

menyampikan pembelajaran menjadi lebih interaktif,menjadi daya tarik untuk

siswa dan minat siswa dalam pembelajaran tersebut.


18

2.1.4 Kelebihan video scribe

Menurut Khoirudin (2020 : 25) “ Videoscribe memiliki kelebihan antara

lain :

a. Mampu menggabungkan beberapa unsur media seperti teks, audio, maupun

gambar dalam satu media secara online.

b. Memberikan stimulus yang baik kepada siswa.

c. Memusatkan perhatian siswa pada saat kegiatan belajar mengajar sehingga

pesan dapat tersampaikan dengan lebih efektif.

d. Dapat digunakan secara mandiri oleh siswa sehingga dapat diulang-ulang

apabila perlu untuk menambah kejelasan.

e. Berperan sebagai story teller, sehingga dapat memicu kreativitas peserta didik

dalam mengekspresikan gagasannya.

Menurut Mayer dalam Air, dkk dalam (Munawarah, Rofiqah, 2019)

kelebihan videoscribe sparkol yaitu

a) Pengguaan kata-kata dan gambar bisa ditampilkan secara bersamaan

b) Seseorang belajar akan lebih baik ketika animasi dan suara disajikan

bersamaan dari pada hanya animasi dan teks

c) Seseorang akan belajar lebih baik ketika bahan ajar disajikan dengan

sederhana.

2.1.5 Kekurangan video scribe

Kelemahan dalam penggunaan Media Videoscribe yaitu sebagai berikut:

Menurut Sadiman, dkk dalam (Munawarah, Rofiqah, 2019) kelemahan dalam

penggunaan media video yaitu:


19

a. Perhatian yang terkhusus Kurang mampu dalam menmapilkan objek yang

disajikan secara sempurna

b. Memerlukan peralatan yang mahal. Tidak bisa digunakan secara offline,

sehingga apabila ingin menggunakan videoscribe harus terkoneksi pada

internet. Sehingga dapat menimbulkan kesan penggunaanya yang tidak

murah.

c. Video tidak bisa disimpan secara offline ataupun disimpan secara langsung di

komputer melainkan harus dipublish terlebih dahulu di youtube atau media

sosial sejenisnya baru kemudian dapat di download untuk dilihat secara

offline.

d. Sebagai media pembelajaran berbasis mesin pembelajaran maka videoscribe

merupakan pengalih kemampuan yang terbatas.

e. Pada versi trial hanya berlaku 30 hari dan selanjutnya harus beralih ke versi

pro yang sifatnya tidak gratis

2.1.6 Cara Pembuatan Video Scribe

a. Pastikan sudah mengunduh aplikasi Videoscribe dan menginstallnya di laptop

ataupun PC masing-masing

b. Lalu buka aplikasinya Untuk masuk pada halaman selanjutnya klik login.

Masukkan email dan password, apabila belum terdaftar bisa daftar terlebih

dahulu.

c. Setelah itu klik pada bagian "create a new scribe". E. Lalu, untuk memasukkan

gambar klik icon "picture" yang terletak berada dibawah kanan.


20

d. Untuk memasukkan teks klik icon "Tt" yang berada di bawah kanan terletak

disebelah icon "picture".

e. Untuk memasukkan suara bisa klik icon notasi yang terletak di atas kanan

f. Untuk merekam suara bisa klik icon "recorder" yang terletak diatas kanan yang

berada diatas kanan icon notasi

g. Untuk melihat/pratinjau pengguna bisa klik icon "play" yang terletak diatas

kanan yang berada dikanan icon recorder

h. Untuk menyimpan file pada perangkat klik icon share Untuk menyimpan

MEDIA LAMA MEDIA BARU

Adanya keterhubungan antara media video scribe dengan minat belajar

siswa siswa hanya berfokus pada media buku saja,yang dimana siswa ketika

belajar dengan menggunakan buku PPKN,siswa menjadi merasa lebih

bosan,jenuh dan sulit untuk memahami materi tersebut. Dengan adanya

pengembangan media video scribe maka pembelajaran siswa akan lebih

efektif,aktif, dan mudah memahami materi, karena materi yang digunakan di

video scribe tersebut mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan hal itu

siswa lebih berfikir secara kontekstual dalam pembelajaran.


21

2.1.7 Langkah-langkah Pembuatan Media Video Scribe

1. Tentukan Tema/Topik Pembelajaran.Cara membuat video pembelajaran yang

pertama adalah dengan menentukan tema atau topik materi yang akan

diajarkan

2. Merencanakan Konsep Video

3. Membuat Storyboard

4. Proses Pembuatan Video

5. Proses Mengolah dan Mengedit Video.

2.1.8 Draf Media Video Scribe Pola Hidup Gotong Royong

2.2 Minat Belajar

Menurut (Slameto, 2003:57) minat adalah kecenderungan tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa,

diperhatikan terusmenerus yang disertai rasa senang dan diperoleh kepuasan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada

suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

Minat belajar adalah kecenderung individu untuk mempunyai rasa tertarik,

Suku dan keinginan yang lebih terhadap aspek belajar sehingga terjadi perubahan
22

pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku. Minat belajar diperlukan dalam

kegiatan pembelajaran supaya siswa memiliki keinginan dalam belajar, sehingga

dapat tercapai tujuan pembelajaran secara optimal. (Suwardi dkk.. 2023). Minat

belajar adalah perasa senang suka dan perhatian terhadap usaha untuk mendapat

ilmu pengetahuan. Dalam Kegiatan belajar, siswa di sekolah mempelajari

berbagai ilmu pengetahuan dan diusahakan agar semua siswa mendapatkan nilai

yang bagus yang tertunya dapat dicapai dengan memiliki minat belajar yang

tinggi. (siwi puji Astuti 2015). Minat belajar dapat dijelaskan dengan memahami

kata yang membentuknya, yaitu minat dan belajar. Minat dapat diartikan sebagai

suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu (Ahmad Susanto 2015).

2.2.1 Fungsi Minat Dalam Belajar

Menurut Yakin,2021).

1. Sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa

yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk

tekun belajar.

2. Pendorong siswa untuk berbuat dalam mencapai sebuah tujuan.

3. Penentu arah untuk mempengaruhi sebuah cita-cita siswa kearah

tujuan yang hendak dicapai.

4. Sebuah motivasi yang senatiasa dilakukan siswa untuk selektif dan

tetap terarah kepada tujuan yang di ingin di capai.

Dari beberapa fungsi minat dalam belajar simpulkan bahwa proses

pencapaian keberhasilan dalam belajar sangat bergantung kepada minat siswa

karena adanya rasa ketertarikan pada hal tersebut, dengan minat siswa akan terus
23

terdorong untuk optimalkan dan tekun dalam belajar dan ilmu pengetahuan.

Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran akan menjadi penghambatan proses

keberhasilan dalam hasil belajar. (Sistiawan ddk, 2022)

2.2.2 Pola Hidup Gotong Royong

Menurut Sudrajat (2014:14) mengatakan bahwa “Gotong royong adalah

sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain,

untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok sehingga di dalamnya

terdapat sikap loyal dari setiap warga sebagai satu kesatuan. Menurut Sakjoyo

dan Pujiwati Sakjoyo gotong royong merupakan adat istiadat tolong-menolong

antara warga dalam berbagai macam lapangan aktivitas sosial, baik berdasarkan

hubungan tetangga kekerabatan yang berdasarkan efisien yang sifatnya praktis

dan ada pula aktivitas kerja sama yang lain.

2.2.3 Pengertian PKn

Pendidikan Kewarga Negara adalah pendidikan yang mengingatkan

pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga Negara agar setiap hal yang

dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa sehingga tidak meleceng dari

apa yang diharapkan. Karena dinilai penting. Pendidikan kewarga negaraan ini

sudah diterpkan sejak usia dini di setiap jejang pendidikan mulai dari yang paling

dini hingga pada perguruan tinggi agar menghasilkan penerus-penerus bangsa

yang berkompeten dan siap menjalankan hidup berbangsa dan bernegara. (Irfan

ramadhan 2015). Pada umunya pengertia ppkn adala mata pelajaran yang

berisikan materi materi yang bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai penurus

bangsa yang terdidik, displin, dan mandiri, suka bela Negara, menjunjung tinggi
24

HAM ( Triwahyu, 2021). Mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarnegaraan

(PPKN) mempunyai kedudukan yang sangat penting.PPKN merupakan mata

pelajaran yang multidimensional. Hal ini dikarenakan PPKN dapat disikapi

sebagai pendidikan demokrasi, pendidikan dan kemasyarakatan (Lubis dan

priharto, (2021).

2.3 Kajian Relevan

Dalam Penyusunan, referensi-referensi penelitian yang telah ada

tentunya sangat di perlukan, peneliti mengambil referensi dari penelitian

Research and Development (R&D Beberapa hasil penelitian terdahulu yang

relevan , yaitu :

a. Hasil penelitian oleh Firmansyah dan Firdaus (2020),

Pengembangan media pembelajaran video interaktif berbasis aplikasi spargol

videoscribe pada tema 3 kelas III, Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan media pembelajaran video interaktif dengan menggunakan

menggunakan aplikasi sparkol videoscribe pada tema 3 kelas III. Penelitian

menggunakan Research & Development. Hasil penelitian menunjukan bahwa

nilai kelayakan oleh ahli materi sangat baik (3,727) dan nilai kelayakan oleh

ahli media sangat baik (3,6105) sedangkan nilai kelayakan oleh ahli nilai-

nilai keislaman sangat baik (85,71%). Respon peserta didik sangat menarik

(3,4733 uji coba kelompok kecil dan 3,5692 uji coba lapangan), respon uji

coba guru sangat menarik (3,7085). Ini menunjukkan bahwa media

pembelajaran video interaktif dengan menggunakan aplikasi sparkol

videoscribe yang dihasilkan dalam penelitian ini dianggap layak digunakan


25

dalam pembelajaran tema 3 kelas III.

b. Hasil penelitiam oleh fransisca dan Mintohari (2018),

Pengembangan media pembelajaran video berbasis spargol video scribe pada

pembelajaran ipa dalam materi tata surya kelas VI SD, Penelitian ini

bertujuan untuk menghasilkan media video scribe berbasis sparkol sebagai

alternatif untuk media pembelajaran IPA materi tata surya. Peneliti

menggunakan model R&D hasilnya adalah media video scribe yang layak

dilihat dari presentasi validasi materi sebesar 90,38% persentase validasi

media sebesar 88,33% serta hasil angket siswa pada skala kecil dan skala

besar berturut-turut sebesar 93,16% dan 95,41% berdasarkan hasil post-test

dan pretest, terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar siswa. Pada uji skala

kecil terdapat peningkatan dari 60,0 menjadi 71,60 sedangkan dalam uji skala

besar terdapat peningkatan dari 68,8 menjadi 80,8.

c. Hasil penelitian oleh Silmi dan Racmadyanti (2018),

Pengembangan media pembelajaran video animasi berbasis sparkol

videoscribe tentang persiapan kemerdekaan RI SD kelas V, Penelitian ini

bertujuan untuk 1). menghasilkan produk media pembelajaran video animasi

berbasis sparkol videoscribe untuk materi persiapan kemerdekaan RI Kelas

V SD. 2). Mengetahui tingkat kelayakan penggunaan media ANVIS yang

mencangkup tingkat validitas materi dan validitas media dari validator, serta

tingkat keterterapan media ANVIS. Hasil penelitian ini berupa validasi

dengan presesntase 83,3% untuk materi dan 95,6% untuk media dengan

kategori Valid, serta tingkat kelayakan penggunaan dengan presentase


26

95,25% dengan kategori Dapat diterapkan. Dengan hasil tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa media ANVIS layak untuk digunakan.

2.4 Kerangka Berfikir

Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pada SD Negeri 0560

Lubuk Pakam. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi

mengenai permasalahan yang terjadi ketika guru melaksanakan kegiatan belajar

mengajar guna dijadikan bahan dasar untuk melaksanakan penelitian.

Maka peneliti menyusun kerangka berpikir tentang media pembelajaran

video scribe materi pola hidup gotong royong kelas IV SDN yang di harapkan

penelitian pengembangan media pembelajaran video scribe ini dapat membantu

guru dalam menyampaikkan isi dari pembelajaran. Kerangka berpikir dijelaskan

pada gambar berikut ini:

1. Bagaimana kevalidan Media Video Scribe pada materi pola hidup

gotong royong untuk meningkatkan minat belajar siswa di kelas IV SD

0560 Lubuk Pakam?

Media pembelajaran yang berkualitas adalah alat atau saranan yang

dirancang dan digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran dengan efektif

dan efesien. Dengan pengembangan media pembelajaran yang berkualitas maka

akan menciptakan sebuah media yang baik serta mampu meningkatkan minat

belajar siswa. Media video scribe dikembangkan guna memudahkan serta


27

membantu siswa didalam proses pembelajaran khususnya pada materi pola hidup

gotong royong. Dalam penelitian ini model pengembangan yang digunakan adalah

model pengembangan ADDIE.

Media pembelajaran yang dikembangakan dengan menggunakan Media

video scribe yang dapat menghasilkan media pembelajaran yang berkualitas

karena media pembelajaran ataupun sumber yang dihasilkan akan lebih menarik

perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan minat belajar.

Pengembangan media pembelajaran ini menggunakan prinsip-prinsip

desain pembelajaran, kemudian divalidasikan kepada para ahli media dan ahli

materi pembelajaran. Setelah itu hasil validasi dari para ahli dianalisis kemudian

dilakukan revisi sampai menghasilkan kelemahan serta kekurangan untuk

kemudian di uji cobakan dilapangan. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh

media sistem tata surya yang memiliki validitas tinggi serta layak untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Bagaimana kepraktisan Media video scribe materi pola hidup gotong

royong untuk meningkatkan minat belajar siswa di kelas IV 0560 Lubuk

Pakam?

Kepraktisan suatu media pembelajaran merupakan hal yang harus

diperhatikan. Untuk melihat keterlaksanaan Media Video Scribe materi pola hidup

gotong royong untuk meningkatkan minat belajar siswa. Penilaian ahli atau

praktisi Media video scribe yang dikembangkan tersebut dinyatakan dapat

digunakan dengan sedikit revisi atau tanpa revisi. Hasil pengamatan


28

keterlaksanaan Media video scribe dikelas termasuk kategori baik atau sangat

baik.

3. Bagaimana keefektifan Media Video Scribe Materi pola hidup gotong

royong Luar untuk meningkatkan minat belajar siswa di kelas IV SD

0560 Lubuk Pakam?

Selain adanya kevalidasi dan kepraktisan, efektifitas suatu media

pembelajaran juga merupakan sesuatu yang menentukan kualitas hasil

pengembangan Media Video Scribe. Pengelolaan kelas efektif merupakan bagian

tercapainya proses belajar mengajar yang efekti. Ketidak mampuan guru dalam

mengelola dalam kelas, mengakibatkan guru gagal mencapai tujuan pembelajaran,

hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan standar

yang sudah ditentukan serta ketidak tuntasan siswa dalam pembelajaran.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Model pengembangan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

pengembangan atau Reseacrh and Development (R&D). Metode R&D dapat di

ketahui sebagai salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan

suatu produk dengan menggunakan langkah- langkah yang sistematis sehingga

produk yang di hasilkan tervalidasi dan teruji kelayakan nya.Dalam bidang

pendidikan produk yang di hasilkan sangat bearagam dapat berupa model

pembelajaran,media pembelajaran, lembar kerja peserta didik dan lain sebagainya.

Dalam Pengembangan (R&D) Memiliki model pengembanga model

yang di gunakan dalam pengembangan ini yaitu Model ADDIE. Model ADDIE

merupakan model pengembanngan yang memiliki 5 tahap yaitu :

Analisis(Analysis), Desain (design), pengembangan (Development),Implementasi

(implementation), dan Evaluasi (Evaluation).

Gambar 3.2 Model pengembangan ADDIE Menurut Dick et al. (2005)

1. Analysis, yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan untuk menentukan

29
30

masalah dan solusi yang tepat dalam menentukan kompetensi siswa

2. Design, yang digunakan untuk merancangkan isi materi, metode, Video

Scribe, strategi dan media yang digunakan.

3. Development, yang digunakan untuk mengembangkan berbagai sumber

materi, pembuatan gambar, bagan serta grafik

4. Implementation, pada tahap ini digunakan untuk melaksanakan program

pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya

5. Evaluation, tahap akhir ini digunakan untuk melakukan penilaian terhadap

program pembelajaran yang telah berlangsung serta melakukan penilaian juga

terhadap hasil belajar siswa.

3.2 Subjek,Objek dan waktu peneltian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari pengembangan Video Scribe adalah ahli desain

Video Scribe, ahli materi,ahli pembelajaran (guru kelas IV) dan siswa kelas IV

3.2.2 Objek penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Video Scribe kumer berbasis saintifik.

Video Scribe di ciptakan untuk membantu guru dalam pembelajaran kurikulum

merdeka tema pola hidup gotong royong di kelas IV SD

3.2.3 Waktu penelitian

Penelitian Pengembangan produk berupa Vide Scribe berbasis saintifik

pada pembelajaran pola hidup gotong royong, di laksanakan sejak tanggal di

keluarkannya izin penelitian dalam waktu kurang lebih tiga bulan.


31

3.3 Prosedur penelitian pengembangan

Prosedur Pengembangan yang di lakukan menggunakan desain sistem

pembelajaran ADDIE. Langah-langkah pengembangan video scribe yang di

tempuh dalam penelitian ini melalui 5 tahap saja antara lain Analysisis, Design,

Development

1. Tahap Define (Pendefenisian)

Tahapan pendefenisian ini di sebut dengan tahap analisis. Tahap ini di

lakukan untuk menetapkan dan mendefenisikan syarat-syarat pengembangan

produk yang sesuai dengan pembelajaran yaitu : Analisa kebutuhan dan

analisa kurikulum,dengan adanya tahap pendefenisian untuk mengetahui

kegiatan utama pada media seperti mengetahui dan menentukan apa yang

harus di lakukan peneliti kepada peserta didik untuk mengembangkan media

dan mengetahui kelayakan video scribe pembelajaran pola hidup sehat kelas

IV SD. Adapun Tahap Analisis sebagai berikut:

a. Analisis kebutuhan siswa , pada tahap analisis kebutuhan dan

permasalahan siswa di lakukan guna mengidentifikasi serta menganalisis

keadaan media sebagai informasi untuk mendukung pengembangan

media video scribe kumer berbasis saintifik pada tema cuaca yang di

butuhkan peserta didik dalam membantu proses pembelajaran.

b. Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran

c. Analisis kurikulum, pada tahap analisis kurikulum di lakukan guna

menyesuaikan tuntutan kurikulum yang berlaku atau sedang di gunakan

dalam sebuah sekolah tertentu sehingga dapat di sesuaikan dengan


32

pengemabangan video scribe berbasis saintifik pada pembelajaran pla

hidup sehat yang kemudian peneliti dapat mengkaji KD untuk

merumuskan indikator-indikator pembelajaran.

2. Tahap Design (perancangan)

Tahap Kedua adalah membuat desain video scribe yang akan di buat.

Desain disusun dengan mempelajari masalah, kemudian dicarikkan seolusi nya

melalui identifikasi dari tahap analisis. Tahap desaain meliputi kegiatan sebagai

berikut:

a. Penetepatan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan hasil dari analisis

kurikulum yang telah di lakukan sebelumnya

b. Penyajian materi

c. Membuat peta kebutuhan video scribe

d. Menentukan struktur video scribe

e. Menyusun instrumen penelitian oleh dosen ahli.

Tahap tersebut merupakan dasar pedoman untuk melakukan proses

selanjutnya. Jika desain ini telah di nilai baik, maka proses selanjutnya adalah

tahap development.

3. Tahap Developmet (pengembangan)

Tahap ketiga ini mengembangkan video scribe berdasarkan rancangan

awal. Adapun beberapa tahap yang di lakukan peneliti dalam mengembangkan

video scribe adalah:

1. Mengembangkan video scribe berbasis saintifik pada pembelajaran pola

hidup sehat kelas IV SD


33

2. Melakukan validasi akhir

Melakukan validasi materi dan desain. Setelah pembuatan produk selesai ,

tahap berikutnya adalah tahap validasi oleh ahli materi dan ahli desain Video

Scribe untuk mengetahui tingkat validitas Video Scribe tersebut. Peneliti

memberikan angket penilaian kepada setiap validator untuk mengetahui

kekurangan yang ada pada Video SCribe. Pada penelitian ini , validasi

melibatkan 2 dosen sebagai ahli Materi, 2 dosen sebagai ahli desain, dan 1

guru dikelas IV SD.

4.Implementation (Penerapan)

Tahap selanjutnya adalah implementasi atau penerapan. Tahap ini dilakukan

secara terbatas pada sekolah yang telah ditunjuk sebagai tempat penelitian.

Tahap implementasi pada penelitian ini dilaksanakan dengan menguji

cobakan media pembelajaran video scribe yang sudah teruji valid secara

langsung kepada siswa.Peneliti melakukan pembelajaran dengan bantuan

media pembelajaran video scribe pada pelajaran ppkn materi pola hidup

gotong royong untuk meningkatkan minat siswa, yang telah dikembangkan

dan juga di observasi yang dapat digunakan sebagai bahan perbaikan media

pembelajaran. Setelah proses pembelajaran selesai, siswa harus mengikuti tes

kemampuan pola hidup gotong royong yang telah disediakan. Soal tersebut

telah disusun berdasarkan indikator kemampuan representasi ppkn untuk

melihat tingkat minat penggunaan media pembelajaran video scribe yang

dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti juga menyebarkan angket respon

kepada guru dan siswa yang berisi butir-butir pernyataan tentang penggunaan
34

media yang dikembangkan dalam pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk

mendapatkan data tentang kepraktisan penggunaan media video scribe. Selain

itu, guru dan siswa diminta memberi komentar sebagi acuan revisi.

Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil-hasil yang sudah ditemukan dari

kegiatan implementasi.

5.Evaluation (Evaluasi)

Pada tahap terakhir ini, peneliti melakukan evaluasi atau revisi terakhir

terhadap media video scribe pada pelajaran ppkn materi pola hidup gotong

royong untuk meningkatkan minat siswa yang dikembangkan berdasarkan

masukan yang didapat dari angket, respon, dan hasil observasi. Hal ini

bertujuan agar media video scribe yang dikembangkan benar-benar sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai

Desain uji coba

Uji Coba produk di lakukan untuk mengetahui tingkat validitas kelayalan

produk. Produk yang berupa Video Scribe berbasis saintifik pada pembelajaran

pola hidup sehat ini di uji tingkat kelayakannya. Tingkat kevalidan dan kelayakan

bahan ajar di ketahui melalui hasil analisis kegiatan uji produk yang di lakukan

melalui tahapan sebagai berikut:

1. Validasi Ahli materi

2. Validasi Ahli media

Subyek uji coba

Dalam produk pengembangan Video Scribe subyek penilaiannya di

dapatkan dari beberapa ahli yaitu ahli Desain Video Scribe dan ahli materi.
35

Adapun subyek penilaian ini menetapkan kriteria sebagai berikut:

1. Ahli materi

Validator ahli materi merupakan dosen di perguruan tinggi yang

mempunyai pendidikan minimal S-2 dan mempunyai pengalaman minimal

2 Tahun dalam bidang materi

2. Ahli Desain media

Validator ahli media merupakan dosen di perguruan tinggi yang mempunyai

pendidikan minimal S-2 dan mempunyai pengalaman minimal 2 tahun

dalam bidangnya

3.4 Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang di gunakan dalam penelitian pengembangan Video Scribe

ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang berupa wawancara,angket

atau kuesioner dan observasi. Pengumpulan data yang di gunakan dapat di

jelaskan sebagai berikut:

1. Wawancara

Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur dengan mengajukan

beberapa pertanyaan kepada seseorang atau kepada beberapa orang untuk

mengumpulkan data informasi yang di perlukan secara bebas. Wawancara di

lakukan untuk mengetahui informasi mengenai permasalahan yang di hadapi

dalam proses pembelajaran. Peneliti melakukan wawancara kepada guru di

salah satu SD mengenai metode pembelajaran, media yang di gunakan,

kendala saat menggunakan media pembelajaran dan materi yang sulit di

pahami siswa, wawancara ini di lakukan hanya saat pra-penelitian.


36

2. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Tekhnik pengumpulan data dengan observasi

di gunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,

gejala alam dan bila respoden yang di amati t/idak terlalu besar. Pada saat

pengumpulan data dengan melakukan observasi yang peneliti lakukan yaitu:

melihat kondisi sekolah, sarana dan prasarana sekolah, proses belajar mengjar

di lakukan oleh guru.

3. Angket atau Kuesioner

Tekhnik pengumpulan data dari penelitian ini berupa kuesioner (Angket).

Angket di berikan kepada para ahli untuk dapat melakukan validasi terhadap

Video Scribe yang di kembangkan. Angket di berikan kepada ahli materi ahli

desain media dan pendidik untuk mengetahui Video Scribe yang di

kembangkan sudah layak atau valid untuk di gunakan di dalam pembelajaran.

Angket juga di berikan kepada siswa pada saat uji coba produk untuk

mengetahui respon siswa terakit Video Scribe yg di kembangkan. Hal

tersebut dapat di lihat dengaan pemberian respon yang baik pada angket yang

di berikan kepada siswa. Adapun instrumen penelitian yang telah di

modifikasi dan di sesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Peneliti membagi

instumen menjadi 3 instrumen:

1. Lembar validasi Modul

2. Lembar validasi Media


37

1.Lembar Validasi Rencana Modul Lembar validasi Rencana Modul Pembelajaran

bertujuan untuk melihat apakah Modul yang telah dirancang sudah memenuhi

standar terkait dengan format, isi dan bahasa yang digunakan serta untuk

memperoleh data mengenai kualitas Modul yang digunakan untuk menjalankan

proses mengajar yang baik, dimana kelayakan Modul sangat mempengaruhi

proses pembelajaran. Berikut merupakan kisi-kisi instrument penelitian mengenai

Modul pada tabel 3.3 dibawah ini:

Tabel 3.2 kisi kisi lembar validasi modul

Aspek yang dinilai Indikator Butir Pengamatan

Format Kejelasan pembeagian

materi

Sistem penomoron jelas

Pengaruh ruang/tata letak

Jenis dan ukuran huruf

sesuai

Bahasa Kebenaran tata bahasa

Kesederhanan struktur

kalimat

Kejelasan pentunjuk dan

arahan

Sifat komunikasi bahasa

yang digunakan

Isi Kebenaran isi/materi


38

Dikelompokan dalam

bagian bagian logis

total

Sumber:Mia

Yolanda(2021)

2. Lembar Validasi Media Pembelajaran

Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kualitas

media Pop Up Book yang digunakan. Untuk menjalankan proses belajar

mengajar yang baik, kelayakan media sangat mempengaruhi proses pembelajaran.

Adapun kisi-kisi instrument lembar validasi media pembelajaran disajikan pada

table 3.3 berikut ini:

Aspek Indikator Butir Pengamatan

Kualitas isi dengan tujuan Isi media video scribe

sesuai dengan tujuan

pembelajaran

Isi media video scribe

sesuai dengan urutan

materi pembelajaran
39

Konsep materi didalam

media video scrib benar

Materi pembelajaran

didalam media video

scribe penting bagi siswa

Materi yang ditampilkan

didalam media video

scribe menarik

Strategi pembelajaran Media video scribe

instruksional memberikan siswa

kesempatan untuk belajar

Media video scribe

membantu siswa dalam

belajar

Media video scribe

memberikan motivasi

belajar siswa

Media video scribe

membantu siswa dalam

belajar

Desain media Tipe dan ukuran huruf

yang digunakan mudah

dibaca
40

Media video scribe

mudah digunakan oleh

siswa

Media video scribe

mudah digunakan oleh

guru

Tampilan media video

scribe indah dilihat

Sumber:Puspanigrum(2021)

3. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa meliputi beberapa pernyataan untuk mengetahui bagaimana

pendapat siswa sebagai respon dari penggunaan media video scribr materi pola

hidup gotong royong. Angket respon siswa merupakan persentase tanggapan

siswa terhadap komponen dan media yang telah dikembangkan. Respon siswa ini

dijaring melalui lembar angket respon siswa dengan cara memberikan tanda ceklis

(✔) pada kolom yang tersedia untuk setiap

pertanyaan yang diajukan. Kisi-kisi angket respon siswa dapat dilihat pada tabel

3.3 sebagai berikut:Angket respon siswa meliputi beberapa pernyataan untuk

mengetahui bagaimana pendapat siswa sebagai respon dari penggunaan media

video scribe. Angket respon siswa merupakan persentase tanggapan siswa


41

terhadap komponen dan media yang telah dikembangkan. Respon siswa ini

dijaring melalui lembar angket respon siswa dengan cara memberikan tanda

ceklis (✔) pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan yang diajukan.

Kisi-kisi angket respon siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.4 kisi-kisi angket respon siswa

No pernyataan

1. Perasaan siswa terhadap komponen materinpelajaran media video scribe

suasan belajar dikelas,dan cara guru mengajar dikelas(senang atau tidak

senang)

2. Pendapat siswa terhadap komponen materi pembelajaran media video

scribe tes kemampuan pemecahan masalah,suasana belajar dikelas dan

cara mengajar guru(baru atau tidak)

3. Minat siswa terhadap kegiatan belajar selanjutnya,jika pembelajaran

dilaksanakan seperti yang telah diikitun sekarang

Tekhnik Analisis data

Setelah Data di peroleh , tahap selanjutnya akan menggunakan analisis

data. Dalam penelitian data. Dalam penelitian ini jenis data yang di gunakan untuk

uji kelayakan media pembelajaran berasal dari lembar validasi yang di peroleh

dari validator ahli materi dan ahli media. Analisis data yang di peroleh

menggunakan dengan skor skala likert.

Menurut Sugiyono (2019:93) Skala likert merupakan skala yang


42

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel

yang akan di ukur di jabarkan menjadi indikator variabel. Kemudin indikator

tersebut di jadikan tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen berupa

pertanyaaan. Dengan skala likert jawaban setiap item instrumen mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai negatif. Berikut ini adalah skala likert yang di

gunakan pada setiap pernyataan yang ada pada angket

Tabel 3.4 Skala Likert

Skor Keterangan
5 Sangat layak
4 Layak
3 Cukup layak
2 Kurang layak
1 Tidak layak

Selanjutnya Skor-skor yang di pilih pada angket yang telah di isi oleh ahli

media, ahli materi , dan juga guru kelas IV Sekolah dasar ini akann di lakukan

perhitungan agar dapat di dapatkan skor kelayakan media yang di kembangkan.

Saadah dan wahyu (2020) perhitungan kelayakan media pada validasi dan

praktilitas di lakukan dengan menggunukan rumus:

Keterangan:

P = Persentase kelayakan media ( dalam bentuk %)

Ƒ = Jumlah skor yang di peroleh

N = Jumllah maksimum skor

3.5.1 Tekhnik Analisis Data Kualitatif


43

Pada Tekhnik Analisis Data kualitatif di peroleh dari hasil kuesioner

(Angket) berupa kritik dan saran yang di berikan oleh ahli dosen yang melakukan

validasi produk yang sudah di kembangkan. Tekhnik analisis data kualitatif di

gunakan untuk mengetahui kelayakan produk dan memperbaiki bahan ajar

berbasis saintifik pada pembelajaran pola hidup sehat kelas IV

3.5.2 Tekhnik Analisis Data Kuantitatif

Analisis Data kuantitatif di gunakan untuk mengolah data angket penilaian

dari para dosen dan guru ahli. Berikut analisis data kuantitatif untuk

pengembangan Bahan ajar berbasis saintifik:

1. Analisis Data Angket Validasi Ahli

Data penelitian di kumpulkan dengan menggunakan lembar validasi ahli

materi, ahli bahan Media , dan angket respon guru dan siswa menggunakan

skala likert dengan skor yang berkisar antar 1 sampai 5. Artinya 1(sangat

kurang), 2 ( kurang), 3 (cukup),4 (baik), 5 (sangat baik). Hasil validasi dari ahli

digunakan sebagai skor untuk menguji kelayakan media dan materi yang di

kembangkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑓
𝑃= 𝑁X 100%

Keterangan:

P = Persentase kelayakan media ( dalam bentuk %)

Ƒ = Jumlah skor yang di peroleh

N = Jumllah maksimum skor

Tabel 3.5 kelayakan Vodeo Sribe


44

Rentang persentase Kategori

81- 100 % Sangat layak

61- 80 % Layak

41 – 60 % Cukup layak

21 – 40 % Tidak layak

0 – 20% Sangat tidak layak


DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Surya & Silalahi, Beta Rapita, (2023). 2. 1. 1369-1376

Dinda Yarshal. 2015. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Dalam
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Erica, Sukmawarti. “Pengembangan Media Pop up book Pada Pembelajaran PKN


Di SD.” Kemampuan: Jurnal Pendidikan dan Analisis Sosial (2021):
110122.

PPKn Pada Siswa Kelas IV MIN Medan Tahun 2014/2015.

Hidayat dan S. Khayroiyah. 2018. Pengembangan Desain Didaktis Pada


Pembelajaran Geometri. Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1),
2018, 15-19.
https://jurnalpascaumnaw.ac.id/index.php/JMN/article/view/2/2

Hermawati. (2016). pengembangan media pembelajaran snakder misbox ( snakes


ladders mistery box ) untuk kelas 1 sekolah dasar. In Universitas
Muhammadiyah Gresik. universitas muhammadiyah gresik.

Hidayat & Siti Khayroiyah. (2018). “Pengembangan Desain Didaktis Pada


Pembelajaran Geometri” Jurnal Math Education Nusantara Vol. 1 (1),
2018, 15-19.

Hidayat, Sukmawarti, & Suwanto, S. (2021).The application of augmented reality


inelementaryschooleducation.Research,SocietyandDevelopment,10(3),e1
49 10312823.Hal :1-2Rahmawati, C. (2019).

Karina & Sujarwo. 2023. Pengembangan E-LKPD Interaktif Berbasis Masalah


Pada Materi Penyajian Data dalam Bentuk Diagram Batang. Jurnal
Penelitian Pendidikan MIPA (JP2MIPA) Volume 7 Nomor 2.
https://jurnallp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2MIPA/article/view/1849

Khoiruddin, Agung. 2020. 7 Media Pembelajaran Interaktif. Sidoarjo : Nizamia


Learning Center.

Munir. (2015). Multimedia. Bandung: CV Alfabeta.

Nunuk Suryani, Media Pengembangan Inovatif Dan Pengembangannya


(Bandung: PT. Remaja

Napitupulu, S, & Diah A. (2020). Pengembangan Media Puzzle Gambar Untuk


Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV
45
46

SD 101899 Lubuk Pakam. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 1. No. 2

Octavianingrum, D. (2016). Pengembangan Media Audio Visual Sparkol


VideoScribe Dalam Pembelajaran Mengelola Pertemuan/Rapat Di
Lembaga Pendidikan Profesi (LPP) IPMI Kusuma B Wulandari, Dyah
Ayu. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Sparkol

Rangkuti, C. J. S., & Sukmawarti. 2022. Problematika Pemberian tugas


Matematika Dalam Pembelajaran Daring. IRJE Jurnal Ilmu Pendidikan,
2(2), 565-572.

Rangkuti, C. J. S., & Sukmawarti. 2022. Problematika Pemberian tugas


Matematika Dalam Pembelajaran Daring. IRJE Jurnal Ilmu Pendidikan,
2(2), 565-572.

Ria Alda & Hasanah. 2023. Analisis Model Project Based Learning Terhadap
Kreativitas Siswa Pada Tema Benda-Benda di Sekitar Kita di Kelas V
SD Negeri 067092 Medan. Jurnal Inovasi Penelitian Vol. 3 No. 9.

Rahmadayanti, Dewi, and Agung Hartoyo. "Potret kurikulum merdeka, wujud


merdeka belajar di sekolah dasar." Jurnal Basicedu 6.4 (2022): 7174-
7187.

Rasyid, I., & Rohani, R. (2018). Manfaat media dalam pembelajaran. AXIOM:
Jurnal Pendidikan Dan Matematika, 7(1).
https://doi.org/10.30821/axiom.v7i1.1778

Suparlan. 2020. “Peran Media dalam Pembelajaran di SD/MI”. Islamika: Jurnal


Keislaman dan Ilmu Pe Rejeki,
Sukmawarti, Hidayat (2020). Cultural-Based Alternative Assessment
Development in Elementary School Mathematics. Advances in
Social Science, Education and Humanities Research, volume 536.

Sukmawarti & Siti Kayroiyah (2019) Desain Asesmen Alternatif Matematika SD.
Prossiding Seminar Hasil PenelitianVol. 3 No. 1.
https://eprosiding.umnaw.ac.id/index.php/penelitian/article/view/611/600
.
R., Adnan, M. F., & Siregar, P. S. (2020). Pemanfaatan Media Pembelajaran Pada
Pembelajaran Tematik Terpadu Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(2),
337–343.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta.


Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai