Anda di halaman 1dari 50

PROPOSAL SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN PENDIDIKAN MELALUI PERAN ALUMNI


DALAM MENARIK MINAT PESERTA DIDIK
DI SMA NEGERI 1 SURALAGA

Oleh
SAMSUL BAHRI
NIM: 2020.119.20.0097

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUL KAMAL
NW KEMBANG KERANG NTB
TAHUN 2024
PROPOSAL SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN PENDIDIKAN MELALUI PERAN ALUMNI


DALAM MENARIK MINAT PESERTA DIDIK
DI SMA NEGERI 1 SURALAGA

Oleh
SAMSUL BAHRI
NIM: 2020.119.20.0097

Proposal ini Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam


STAI Darul Kamal NW Kembang Kerang Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Mengikuti Ujian Seminar Proposal

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUL KAMAL


NW KEMBANG KERANG NTB
TAHUN 2024

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Skripsi Samsul Bahri, NIM 2020.119.20.0097, Program Studi


Manajemen Pendidikan Islam, yang berjudul “Strategi Pemasaran Pendidikan
Melalui Peran Alumni Dalam Menarik Minat Peserta Didik di SMA Negeri 1
Suralaga” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di ujian
seminarkan/munaqasyahkan. Disetujui pada tanggal

Di bawah bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Mashun, M.Pd Fizian Yahya, M.Pd


NIDN : 2112058903 NIDN : 2110118904

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, alhamdulillah peneliti panjatkan puji syukur kepada hadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan proposal skripsi ini yang berjudul “Strategi Pemasaran Pendidikan
Melalui Peran Alumni Dalam Menarik Minat Peserta Didik di SMA Negeri 1
Suralaga”. Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan proposal penelitian ini
adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk untuk mengikuti ujian seminar
proposal.
Dalam proses penyusunan proposal skripsi ini peneliti banyak sekali
mendapatkan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
peneliti mampu menyelesaikan proposal penelitian ini. Dalam kesempatan ini
peneliti ingin mengucapka rasa terimakasih dengan tulus kepada:
1. Bpk TGH. Muhammad Ruslan Zain, selaku pendiri dan pembina Yayasan
Ponpes Darul Kamal An-Nur dan pendiri STAI Darul Kamal NW
Kembang Kerang.
2. Bpk Dr. H. Muhammad Makki, M.Pd, selaku Ketua Badan
Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (BPPTAIS).
3. Bpk Muhammad Said, M.Ag, selaku ketua STAI Darul Kamal NW
Kembang Kerang NTB.
4. Prof. Dr. H. Jamaluddin, MA, selaku wakil ketua I STAI Darul Kamal
NW Kembang Kerang NTB.
5. Bpk H. M. Habib Husnial Pardi, MA, selaku wakil ketua II STAI Darul
Kamal NW Kembang Kerang NTB.
6. Bpk Mashun, M.Pd, selaku kaprodi MPI dan dosen pembimbing I, dan
Bpk Fizian Yahya, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan mengarahkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan
prosal skripsi ini.

iv
7. Segenap civitas akademik STAI Darul Kamal NW Kembang Kerang,
khususnya Bpk/Ibu dosen prodi MPI yang telah mengajarkan akan ilmu
pengetahuan kepada peneliti di bangku perkuliahan.
8. Kedua orangtua tercinta, terimakasih atas semua yang telah kalian berikan,
kasih sayang, cinta, pengorbanan, motivasi, serta perhatian yang selalu
diberikan. Terimakasih juga atas doa-doa yang tak pernah putus dan henti-
hentinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.
Akhir kata peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal
skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun guna perbaikan proposal skripsi ini.
Semoga penulisan proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti
khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga semua bantuan, dorongan dan
bimbingan yang telah diberikan ini akan mendapat balasan dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tirtanadi, 05 Februari 2024


Peneliti

Samsul Bahri
Nim : 2020.119.20.0097

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i


HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
A. Konteks Penelitian ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 7
C. Batasan Masalah ...................................................................................... 7
D. Fokus Penelitian ....................................................................................... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 8
1. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
2. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
F. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 9
1. Deskripsi Teori .................................................................................... 14
a. Strategi Pemasaran Pendidikan ...................................................... 14
1) Strategi ....................................................................................... 14
2) Pemasaran Pendidikan ............................................................... 17
3) Fungsi dan Tujuan Pemasaran Pendidikan ................................ 19
4) Strategi Pemasaran Pendidikan ................................................. 20
b. Peran Alumni ................................................................................. 22
1) Peran .......................................................................................... 22
2) Alumni ....................................................................................... 24
3) Peran Alumni ............................................................................. 25
c. Minat Peserta Didik ....................................................................... 27

vi
2. Kerangka Pikir ..................................................................................... 29
G. Metode Penelitian .................................................................................... 30
1. Jenis Penelitian .................................................................................... 30
2. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 31
3. Data dan Sumber Data ........................................................................ 31
4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 33
5. Teknik Analisis Data ........................................................................... 34
6. Keabsahan Data ................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 39

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Orisinalitas Penelitian ........................................................................ 12

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian .............................................................. 29

ix
A. Konteks Penelitian
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh
manusia. Hal ini dikarenakan melalui pendidikan, manusia mampu
mengubah dirinya dan mempengaruhi lingkungannya sehingga dapat
berinteraksi dalam kehidupan. Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur
formal maupun informal.1 Saat ini, pendidikan perlu mendapat perhatian
khusus dan harus beradaptasi dengan munculnya persaingan antar berbagai
lembaga pendidikan. Persaingan dalam dunia pendidikan yang semakin
ketat megharuskan agar setiap lembaga pendidikan melakukan strategi
pemasaran yang efektif dan efisien. Strategi pemasaran ini harus dilakukan
dengan konsep yang mendasar dan terarah sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Era globalisasi dapat memunculkan lembaga pendidikan yang
kompetitif. Meningkatnya jumlah lembaga pendidikan swasta dan negeri
membuat persaingan semakin ketat. Persaingan untuk mempertahankan
dan meningkatkan jumlah peserta didik merupakan tugas utama
keberlangsungan lembaga pendidikan. Oleh karena itu manajemen
pemasaran diperlukan untuk menata dan mengelola sistem pendidikan
serta memperoleh pangsa pasar dalam bentuk peningkatan jumlah peserta
didik. Peserta didik menempati kedudukan penting dalam lembaga
pendidikan karena mereka merupakan komponen utama dalam kegiatan
pendidikan. Sebuah lembaga pendidikan tidak dapat berfungsi dengan baik
tanpa adanya peserta didik, karena kegiatan tidak dapat berjalan lancar
tanpa adanya peserta didik yang secara tidak langsung menjadi sasaran
utama bagi perkembangan dan keutuhan lembaga pendidikan. Untuk
mempertahankan eksistensinya maka lembaga pendidikan harus mampu
memasarkan lembaganya karena sebagus apapun suatu sekolah jika tidak
dipromosikan secara maksimal maka akan berdampak pada minimnya
jumlah siswa dan sekolah tersebut tidak akan baik. dikenal di masyarakat.
Pemasaran merupakan hal yang wajib dilakukan oleh sekolah, selain untuk

1
Suhendi Syam, Dkk, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yayasan Kita Menulis, 2021), 2-3.

1
menarik minat masyarakat, pemasaran lembaga pendidikan juga berperan
dalam membentuk citra baik lembaga tersebut dan menarik minat peserta
didik dalam jumlah besar.
Selain dituntut dalam persaingan lembaga pendidikan diharuskan
mampu memposisikan diri serta memiliki strategi yang unggul demi
mempertahankan eksistensinya. Tidak dapat dipungkiri lembaga
pendidikan yang tidak memiliki strategi unggul untuk mendapatkan
keunggulan dalam bersaing akan berdampak pada rendahnya peserta didik
dan minimnya kepercayaan dari masyarakat. Salah satu strategi yang dapat
digunakan yaitu pemasaran atau promosi dengan tujuan mengenalkan
lembaga pendidikan kepada masyarakat sehingga mampu memberikan
citra positif dan meningkatkan peserta didik.
Lembaga pendidikan yang memiliki strategi pemasaran akan
dengan mudah untuk mendapatkan peserta didik baru. Oleh karena itu
pentingnya peningkatan pelayanan peserta didik menjadi faktor utama
dalam pemasaran jasa pendidikan guna menarik peserta didik baru untuk
bergabung dan mengenyam pendidikan di lembaga tersebut. Peningkatan
mutu dapat diperoleh dari output lulusan lembaga pendidikan. Output yang
berkualitas mampu menarik datangnya peserta didik baru dan memberikan
citra positif kepada masyarakat. Hal ini diperlukan kinerja yang baik dari
lembaga pendidikan berdasarkan kualitas, tingkat efektivitas,
produktivitas, efisiensi, inovasi, dan kualitas kehidupan kerja.2
Strategi pemasaran jasa adalah proses sosial yang dengan proses
itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta
inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk jasa yang bernilai dengan produk lain.3 Pemasaran memegang
peranan penting dalam lembaga pendidikan karena pemasaran merupakan
kegiatan utama yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan produk

2
E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013),
158.
3
Didin Fatihudin, dan M. Anang Firmansyah, Pemasaran Jasa, (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2019), 2.

2
atau jasa yang dihasilkan kepada konsumen, sehingga sekolah harus
membuat dan menentukan strategi atau metode yang tepat untuk
memasarkan produknya.
Strategi pemasaran pendidikan merupakan upaya yang dilakukan
oleh lembaga sekolah untuk meningkatkan minat dan menarik masyarakat
untuk menyekolahkan anaknya ke lembaga sekolah tersebut. Strategi
pemasaran dalam bidang pendidikan merupakan upaya lembaga
pendidikan untuk memberikan pelayanan yang bermutu, intelektual, dan
khas secara menyeluruh. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus
menyusun strategi pemasaran dan selalu berusaha menyusun strategi
pemasaran agar masyarakat tertarik untuk menyekolahkan anaknya ke
lembaga tersebut. Strategi pemasaran juga harus diimbangi dengan
manajemen kualitas layanan agar produk yang dipromosikan dapat
dipertanggungjawabkan.
Tujuan utama dari setiap lembaga pendidikan adalah untuk
mencetak siswa-siswi terbaik sesuai dengan visi dan misinya. Lulusan
suatu sekolah menjadi cerminan dan tolok ukur bagi calon peserta didik.
Selain itu, alumni juga menjadi salah satu indikator kualitas suatu lembaga
pendidikan dalam memenuhi harapan masyarakat sebagai konsumen
pendidikan. Pasalnya, banyak masyarakat yang mengandalkan alumni
sekolah sebagai dasar dalam memilih sekolah bagi anaknya.
Berdasarkan uraian tersebut maka ketika kualitas alumni terlihat
unggul, sangat berpotensi sekali terhadap pandangan masyarakat, bahwa
lembaga sekolah tersebut mencetak para siswa yang luar biasa. Sebaliknya
jika para alumninya tanpa ada potensi keunggulan sama sekali, maka
pandangan masyarakat pun akan sangat minim terhadap sekolah tersebut.
Salah satu bentuk strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh suatu
Lembaga Pendidikan yaitu dengan melibatkan para alumni.
Alumni merupakan orang-orang yang telah menyelesaikan
pendidikannya atau telah lulus dari suatu sekolah maupun perguruan

3
tinggi.4 Kualitas alumni menunjukkan kualitas dari lembaga pendidikan
tersebut. Untuk mengetahui kualitas lulusan yang dihasilkan tidak hanya
melihat outputnya saja, seperti kemampuan penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan sikap formal, tetapi harus dilihat juga dari outcome-nya,
yaitu seberapa besar para lulusannya dapat terserap oleh instansi
pendidikan unggulan pada jenjang yang lebih tinggi ataupun dalam dunia
kerja. Lembaga pendidikan amat jarang mengontrol para aluminya, banyak
lembaga pendidikan yang mengabaikan para lulusan mereka setelah
mereka menyelesaikan pendidikan di lembaga pendidikan tersebut, mereka
dibiarkan menjalani kelanjutan hidup mereka masing-masing ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi atau ke dunia pekerjaan sehingga lembaga
pendidikan tidak punya jejak kesuksesan anak didik mereka.
Alumni memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem
pendidikan / perbaikan kurikulum karena berbagai pengalaman mereka di
lapangan dapat memberikan masukan dan gagasan baru bagi pembenahan
institusi, kurikulum, kelembagaan, jejaring, maupun pengembangan-
pengembangan lainnya. Adapun manfaat lainnya dari sesama alumni yaitu
dapat terjalin hubungan seperti pertemanan, sebagai rekan bisnis, dan juga
sebagai tutor. Alumni harus mempunyai hubungan baik dengan sekolah,
hubungan alumni dengan sekolah termasuk dalam public relation
(hubungan masyarakat) seperti yang dikemukakan oleh Mulyono:
Hubungan sekolah dan masyarakat adalah suatu kegiatan
komunikasi yang lebih terarah antara sekolah dan masyarakat
melalui langkah-langkah: saling mengenal, saling mengasihi,
saling menolong dan saling menanggung, sehingga terwujud kerja
sama yang baik dan saling menguntungkan kepada pihak-pihak
yang terkait, dengan tujuan utamanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Potensi dan kontribusi alumni terhadap sekolah
memang sangat dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan-
kegiatan yang akan dijalankan oleh sekolah. Alumni harus
mendapat perhatian khusus, harus diberi wadah untuk saling
4
Ridha Ul Fahmi, Dkk, “Kepuasan Pemangku Kepentingan Terhadap Kompetensi Pengetahuan,
Keterampilan dan sikap alumni MIN 9 Kota Banda Aceh Tahun 2020-2022”, Publiher: Balai
Diklat Keagamaan Aceh, Vol. 2, No. 2, 2023, 134.
https://seulanga.kemenag.go.id/index.php/journal/article/download/184/21/646 (Diunduh pada
sabtu, 3 februari 2024).

4
berkomunikasi salah satunya yaitu dengan membentuk ikatan
organisasi alumni, disini pihak sekolah juga harus mempunyai
strategi khusus untuk memberdayakan alumninya sehingga alumni
dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap Lembaga
Pendidikan tersebut.5
Selain dalam dunia pendidikan dan hubungan sosial, alumni
mempunyai peranan penting dalam meningkatkan citra dan reputasi
institusinya. Prestasi para alumni dapat menjadi indikator mutu Pendidikan
yang diberikan oleh suatu Lembaga Pendidikan. Jika para alumni berhasil
dalam dunia kerja atau dalam bidang lainnya, maka akan meningkatkan
citra Lembaga Pendidikan tersebut di mata masyarakat. Sebaliknya, jika
alumni gagal meraih kesuksesan atau terlibat dalam perilaku yang tidak
etis, hal ini dapat merusak reputasi lembaga tersebut. Oleh karena itu,
lembaga pendidikan kerap menyelenggarakan program atau kegiatan yang
melibatkan hubungan alumni dan membangun citra positif.
SMA Negeri 1 Suralaga adalah salah satu satuan Pendidikan
dengan jenjang SMA yang beralamat di Jln. Raya Suralaga, Geres,
Waringin, Kec. Suralaga, Kab. Lombok Timur, NTB. Dalam menjalankan
kegiatannya, SMS Negeri 1 Suralaga berada dibawah naungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan pada SK
Operasional Sekolah, SMA Negeri 1 Suralaga Didirikan Sejak 11 April
2006. Sebagai salah satu Lembaga Pendidikan, SMA Negeri 1 Suralaga
sudah menghasilkan banyak alumni. Alumni dari SMA Negeri 1 Suralaga
adalah Siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri 1
suralaga itu sendiri atau yang sudah menyelesaikan studinya disana.
Adanya peran alumni dapat menjadi media yang menyampaikan visi misi
Lembaga Pendidikan tersebut kapada masyarakat luas untuk bergabung
bersama khususnya bagi calon peserta didik baru.
Setiap tahun SMA Negeri 1 Suralaga Desa Waringin Kabupaten
Lombok Timur meluluskan para peserta didiknya, dimana peserta didik
tersebut nantinya akan melanjutkan Pendidikan ke jenjang selanjutnya ke
5
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2008), 208.

5
berbagai daerah dengan cita-cita dan tujuannya masing-masing. Beberapa
peserta didik akan memilih untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang
lebih tinggi, sebagian lainnya lebih memilih untuk bekerja. Pengelolaan
SMA Negeri 1 Suralaga yang sudah terintegrasi dengan Pendidikan formal
Negeri seharusnya mampu menerapkan Strategi promosi bagi lulusannya.
Pentingnya membuat sebuah sistem peran alumni melalui forum atau
ikatan alumni dalam mewujudkan visi dan misi suatu sekolah atau
lembaga pendidikan karena alumni dapat menjadi garis terdepan dalam
meningkatkan reputasi sebuah lembaga pendidikan di mata Masyarakat.
Namun demikian, SMA Negeri 1 Suralaga masih belum maksimal
dalam melakukan strategi pemasaran Pendidikan, dimana hal ini dapat
berpengaruh terhadap minat peserta didik untuk melanjutkan sekolahnya
di Lembaga tersebut dan masih kurang dalam memperhatikan pentingnya
peran para alumninya. Saat ini dalam mencari atau menemukan, dan
mengumpulkan alumni bukanlah hal yang mudah, bahkan sebagian besar
sangat sulit untuk dilacak keberadaannya, khususnya para alumni-alumni
angkatan lama yang mana pada saat itu belum ada media komunikasi
seperti saat ini, sehingga jalinan komunikasi antara alumni terputus karena
terbatasnya media komunikasi. Selain itu, belum adanya visi misi dan
tujuan tersendiri dalam mengelola alumni yang harus disosialisasikan
kepada para alumninya. Namun seiring perkembangan zaman yang
semakin modern dimana teknologi dan informasi semakin berkembang,
mengumpulkan para alumni bukanlah hal yang sulit, apalagi banyak
bertebaran ikatan-ikatan alumni di media sosial maupun di grup-grup
semisal WhatsApp, Facebook, Telegram dan lainnya. Ketika sudah adanya
forum ikatan alumni, lembaga pendidikan dapat menjadikannya sebagai
ladang pembinaan, pembekalan dan pemberdayaan terhadap para
alumninya. Dengan demikian, para alumni juga dapat berperan dalam
pemasaran jasa Pendidikan di SMA Negeri 1 Suralaga dalam menarik
minat peserta didik baru untuk masuk dan bergabung bersama di lembaga
tersebut.

6
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Pendidikan
Melalui Peran Alumni Dalam Menarik Minat Peserta Didik di SMA
Negeri 1 Suralaga”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan konteks penelitian diatas maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini yaitu:
1. Persaingan antar lembaga pendidikan yang semakin kompetitif.
2. Masih belum maksimal dalam melakukan strategi pemasaran
Pendidikan.
3. Masih kurang memperhatikan pentingnya peran alumni bagi Lembaga
Pendidikan.
4. Alumni masih sulit untuk dilacak keberadaannya, khususnya bagi
alumni angkatan lama.
5. Belum adanya visi misi dan tujuan tersendiri dalam mengelola alumni
yang harus disosialisasikan kepada para alumninya.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya lingkup penelitian ini, maka dalam
penelitian ini perlu adanya Batasan masalah penelitian agar penelitian ini
lebih terarah yaitu:
1. Masih belum maksimal dalam melakukan strategi pemasaran
Pendidikan.
2. Masih kurang memperhatikan pentingnya peran alumni bagi Lembaga
Pendidikan.
D. Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian, identifikasi, dan batasan masalah
diatas, maka fokus dalam penelitian ini merumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana strategi pemasaran pendidikan melalui peran alumni dalam
menarik minat peserta didik di SMA Negeri 1 Suralaga?

7
2. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat strategi pemasaran
pendidikan melalui peran alumni dalam menarik minat peserta didik di
SMA Negeri 1 Suralaga?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
a. Untuk mengetahui strategi pemasaran pendidikan melalui peran
alumni dalam menarik minat peserta didik di SMA Negeri 1
Suralaga.
b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi
pemasaran pendidikan melalui peran alumni dalam menarik minat
peserta didik di SMA Negeri 1 Suralaga.
2. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Manfaat teoritis atau akademis merupakan manfaat
penelitian bagi pengembangan ilmu. Sehingga manfaat teoritis ini
dapat mengembangkan ilmu yang diteliti dari segi teoritis. Teori
yang digunakan tentunya berdasarkan peneliti atau penulis
sebelumnya.
Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah
wawasan keilmuan dan menjadi sumber informasi khususnya yang
terkait dengan Strategi pemasaran Pendidikan melalui peran
alumni dalam menarik minat peserta didik, serta sebagai pedoman
dan acuan para pengelola dan praktisi pendidikan dalam
memberdayakan pentingnya peran alumninya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis menjelaskan manfaat yang berguna untuk
memecahkan masalah secara tersebut secara praktis. Adapun
manfaat praktis dalam penelitian ini yaitu:

8
a. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi sekaligus
masukan bagi sekolah dalam pelaksanaan strategi pemasaran
Pendidikan melalui peran alumni dalam menarik minat peserta
didik.
b. Bagi kampus
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk
sosialisasi, dapat membentuk hubungan kerjasama yang baik
antara lembaga pendidikan tempat mahasiswa/peneliti meneliti
dengan kampus tempat peneliti kuliah.
c. Bagi mahasiswa/peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam
menambah wawasan ilmu pengetahuan. Kegiatan penelitian ini
dapat dijadikan sebagai pengalaman yang berharga dalam
upaya meningkatkan kemampuan peneliti dalam
mengembangkan ilmu dan dapat memberikan gambaran
mengenai strategi pemasaran Pendidikan melalui peran alumni
dalam menarik minat peserta didik.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian
lanjutan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan teori dan pengetahuan mengenai strategi
pemasaran Pendidikan melalui peran alumni dalam menarik
minat peserta didik.
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian terkait dengan strategi pemasaran Pendidikan melalui
peran alumni dalam menarik minat peserta didik masih belum banyak
yang melakukan penelitian tersebut. Sebagai pendukung pernyataan maka
peneliti menguraikan hasil dari berbagai penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan judul peneliti diatas. Hal ini dilakukan untuk melihat

9
orisinalitas persamaan dan perbedaan penelitian tersebut, maka penelitian
relevan yaitu sebagai berikut:
Afif Zainal Arifin (2015) dalam jurnalnya yang berjudul “Peran
Alumni Dalam Pengembangan Keagamaan dan Sosial di Masyarakat
(Studi Kasus Tentang Kontribusi Alumni Pondok Salaf dan Pondok
Modern di Desa Kebalandono Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan)”.
Alumni pondok pesantren modern dan salaf di Desa Kebalandono Babat
Lamongan selalu memperkuat jaringan antar masyarakat sekitar,
kemampuan untuk mengembangkan kegiatan keagamaan dan kemandirian
sosial pesantren dan masyarakat yang lemah. Tujuan penelitian untuk
mengetahui peran alumni pondok modern dan salaf dalam kontribusinya di
kegiatan keagamaan dan sosial. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif kualitatif, karena bermaksud menggambarkan,
mengungkap, dan menjelaskan. Penelitian ini menggunakan metode yaitu
1 Wawancara, pose tanya jawab lisan 2 Observasi, observasi ini, peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang di amati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian 3 Dokumentasi Pelaksanaan
metode ini menyelidiki peneliti benda-benda tertulis seperti buku ,
dokumentasi, peraturan, notulen rapat, catatan harian. Dari hasil penelitian
dapat diketahui bahwa peran alumni pondok modern dan salaf sangat
berperan terhadap kegiatan keagamaan dan sosial, yang dibuktikan dengan
antusiasnya masyarakat mengikuti dan banyaknya kegiatan yang masih
aktif yang dikordinatori oleh alumni pondok modern dan salaf.
H. Rahmat Dzakir (2022) dalam tesisnya yang berjudul
“Manajemen Strategi Pemberdayaan Alumni di SMKN 1 Praya
Kabupaten Lombok Tengah”. Manajemen Strategi mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pemberdayaan Alumni SMK untuk itu
penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui peran kepala sekolah
dalam perencanaan strategi Pemberdayaan alumni. 2) Untuk mengetahui
peran kepala sekolah dalam pelaksanaan strategi Pemberdayaan alumni. 3)
Untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam evaluasi strategi

10
Pemberdayaan alumni SMKN 1 Praya kabupaten Lombok Tengah.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Lokasi
penelitian ini adalah SMKN 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan
dokumentasi sedangkan analisis data menggunakan teknik Milles &
Huberman yaitu; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan, adapun untuk pengujian keabsahan data yaitu:
Kredibilitas, Keteralihan, ketergantungan dan kepastian. Hasil penelitian
ini menunjukkan 1) Perencanaan Strategi pemberdayaan Alumni di SMKN
1 Praya meliputi Penyesuaian Visi Misi dengan berorientasi ke terserapnya
alumni di DUDI local dan global, perencanaan pembentukan BKK, BPBK,
Tracher study 2) Pelaksanaan manajemen strategi pemberdayaan alumni
meliputi: Pembentukan Bursa kerja Khusus (BKK), BPBK, Tracher study,
MoU dengan DUDI. 3) Evaluasi manajemen Strategi pemberdayaan
Alumni meliputi: Penyusunan pelaporan tertulis dan lisan.
Aditia Fradito, Suti’ah, dan Muliyadi (2020) dalam jurnalnya yang
berjudul “Strategi Pemasaran Pendidikan Dalam Meningkatkan Citra
Sekolah”. Tujuan penelitian adalah analisis strategi pemasaran dalam
meningkatkan citra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
menggunakan pendekatan studi kasus. Tehnik pengumpulan data melalui
observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian
menemukan bahwa layanan jasa pendidikan di SD Islam Surya Buana
memprioritaskan pada upaya terpenuhinya harapan dan kepuasan
pelanggan. Pemasaran pendidikan dalam meningkatkan citra dilakukan
sekolah dalam beberapa strategi; strategi langsung, strategi tidak langsung,
strategi perbedaan, strategi pembiayaan. Namun demikian stategi yang
efektif di SD Islam Surya Buana adalah dengan menunjukkan bukti
kualitas lulusan dan membangun citra kepuasan layanan melalui berita dari
mulut ke mulut. Dampak strategi pemasaran dan implikasinya terhadap
pencitraan di SDI Surya Buana adalah; a). Tingginya loyalitas pelanggan
pengguna jasa pendidikan. b). Kepercayaan masyarakat semakin kuat, c).

11
Adanya dukungan masyarakat, d). Terjalinnya kerjasama yang efektif
antara sekolah dan orang tua siswa.
Tabel 1. Orisinalitas Penelitian

Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya


Nama Peneliti,
No Judul, dan Tahun Persamaan Perbedaan Orisinalitas
Penelitian
1 Afif Zainal Abidin, a. Sama- a. Fokus Strategi
“Peran Alumni sama penelitian lebih Pemasaran
Dalam membahas kepada Peran Pendidikan
Pengembangan tentang Alumni Dalam Melalui Peran
Keagamaan dan peran Pengembangan Alumni
Sosial di alumni. Keagamaan dan Dalam
Masyarakat (Studi b. Penelitian Sosial di Menarik
Kasus Tentang kualitatif Masyarakat. Minat Peserta
Kontribusi Alumni deskriptif. b. Tujuan Didik di SMA
Pondok Salaf dan penelitian Negeri 1
Pondok Modern di c. Lokasi Suralaga.
Desa Kebalandono penelitian
Kecamatan Babat d. Hasil
Kabupaten penelitian.
Lamongan)” 2015.
2 H. Rahmat Dzakir, a. Sama- a. Fokus Strategi
“ Manajemen sama penelitian lebih Pemasaran
Strategi membahas kepada Pendidikan
Pemberdayaan tentang Manajemen Melalui Peran
Alumni di SMKN 1 alumni. Strategi Alumni
Praya Kabupaten b. Penelitian Pemberdayaan Dalam
Lombok Tengah” pendekatan Alumni di Menarik
2022. kualitatif. SMKN 1 Praya Minat Peserta
Kabupaten Didik di SMA

12
Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
Nama Peneliti,
No Judul, dan Tahun Persamaan Perbedaan Orisinalitas
Penelitian
Lombok Tengah. Negeri 1
b. Tujuan Suralaga.
penelitian.
c. Lokasi
penelitian.
d. Hasil
penelitian.
3 Aditia Fradito, a. Sama- a. Fokus Strategi
Suti’ah, dan sama penelitian lebih Pemasaran
Muliyadi, “ membahas kepada strategi Pendidikan
Strategi Pemasaran tentang pemasaran Melalui Peran
Pendidikan Dalam strategi pendidikan Alumni
Meningkatkan pemasaran dalam Dalam
Citra Sekolah” pendidikan. meningkatkan Menarik
2020. b. Penelitian citra sekolah. Minat Peserta
kualitatif. b. Tujuan Didik di SMA
penelitian. Negeri 1
c. Lokasi Suralaga.
penelitian.
d. Hasil
penelitian.

Dari pemaparan diatas, maka dapat dilihat letak persamaan dan


perbedaan masing-masing peneliti. Dalam penelitian ini akan membahas
bagaimana peran alumni dalam pemasaran Pendidikan dalam menarik
minat peserta didik untuk masuk dan bergabung bersama di lembaganya.
Dengan demikian, jelas bahwa yang menjadi fokus penelitian yaitu

13
Strategi Pemasaran Pendidikan Melalui Peran Alumni Dalam Menarik
Minat Peserta Didik di SMA Negeri 1 Suralaga dan bagaimana faktor
pendukung dan penghambatnya.
1. Deskripsi Teori
a. Strategi Pemasaran Pendidikan
1) Strategi
a) Pengertian strategi
Bittel dalam Imam Faizin mendefinisikan, “strategi
sebagai suatu rencana yang fundamental untuk mencapai
tujuan Perusahaan”.6 Sedangkan dalam KBBI, diartikan
sebagai suatu rencana cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus.7 Strategi dipandang sebagai suatu
program yang memuat tujuan-tujuan yang ingin dicapai
disertai dengan tindakan atau langkah-langkah tertentu
untuk mencapai tujuan tersebut.
Porter dalam buku Eddy Yunus mengatakan bahwa,
“strategi adalah sekumpulan tindakan atau aktivitas yang
berbeda untuk menghantarkan nilai yang unik”.8 Nilai yang
unik dalam konteks jasa pendidikan adalah mengenalkan
produk jasa yang disediakan oleh sekolah dan strategi
merupakan tindakan-tindakan yang disesuaikan dengan
keadaan tertentu yang dilakukan oleh sekolah untuk
mengantarkan pada titik capaian yang dituju.
Strategi merupakan rencana berskala besar bagi
manajemen organisasi yang berorientasi pada jangkauan
masa depan yang jauh, yang ditetapkan sedemkian rupa,
sehingga memungkinkan organisasi berinteraksi secara
6
Imam Faizin, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan dalam Meningkatkan Nilai Jual Madrasah,
Jurnal Madaniyah, Vol. 2, 2017, 262.
https://journal.stitpemalang.ac.id/index.php/madaniyah/article/view/15 (Diunduh pada ahad, 4
februari 2024).
7
Tim Redaksi KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),
1092.
8
Eddy Yunus, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016), 12.

14
efektif dengan lingkungan dalam kondisi persaingan yang
semuanya diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan
dan berbagai sasaran orang yang bersangkutan.9
Strategi adalah rangkaian cara atau rencana
fundamental dan komprehensif mengenai tindakan atau
aktifitas penting yang penuh daya saing untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
organisasi atau lembaga dan bersifat jangka panjang. Dalam
konteks pemasaran jasa pendidikan, strategi merupakan hal
yang mendasar, asasi, luas dan lengkap mengenai rencana
atau cara-cara yang disesuaikan dengan keadaan
lingkungan untuk menjaga relevansi dan mengenalkan
produk jasa pendidikan supaya bisa dikenal oleh
masyarakat sehingga dapat menjaga eksistensi lembaga
yaitu sekolah dan memenangkan persaingan.
Dari definisi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
pengertian strategi merupakan sebuah rencana atau cara
untuk mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan dari suatu
titik ke titik tertentu yang dituju. Strategi adalah pola
tindakan seiring waktu yang berarti tindakan yang
membutuhkan waktu yang banyak atau berlaku jangka
panjang. Strategi juga merupakan perspektif terkait visi dan
arah yang berarti strategi selalu berpacu pada tercapainya
visi atau arah organisasi yang telah di tetapkan sebelumnya.

b) Fungsi strategi

9
Eni Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana, 2009),
132.

15
Dalam berbagai bidang, strategi telah banyak
digunakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sehingga penting bagi suatu organisasi untuk
mengetahui fungsi dari strategi. Quinn dkk dalam buku
David Wijaya menganalisis fungsi-fungsi strategi dan
merumuskan formula 5P untuk strategi, yaitu sebagai
berikut:10
1) Plan (rencana)
Strategi berfungsi sebagai rencana. Rencana
menentukan tindakan organisasi yang diharapkan.
Rencana berisikan susunan langkah-langkah
tindakan yang telah ditetapkan oleh organisasi
yang nantinya akan dijalankan atau diterapkan
dalam rangka mencapai hasil atau tujuan. Lebih
detilnya rencana menyangkut kegiatan apa, siapa
yang akan melaksankannya, dimana lokasinya,
kapan jadwalnya, dan berapa sumber daya yang
akan digunakan, serta berbagai keterangan
mengenai tolak ukurnya. Selain itu rencana
digunakan untuk pengarahan kegiatan dan juga
sebagai pedoman proses pengendalian.
2) Play (cara)
Strategi berfungsi sebagai cara. Setiap
organisasi memiliki cara yang berbeda-beda
untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks
lembaga pendidikan, sekolah perlu mengambil
posisi untuk memperdaya sekolah kompetitor,
dalam arti memiliki cara yang jitu atau jalan yang
dengan itu dapat memenangkan persaingan.
3) Pattern (pola)
Strategi berfungsi sebagai pola, maka
strategi harus selaras dengan perilaku organisasi.
Sebab strategi akan diterapkan dan dilaksanakan
oleh anggota organisasi, maka bentuk dan
modelnya harus sesuai atau selaras dengan
perilaku organisasi dari tingkat individu hingga
tingkat kelompok dalam organisasi tersebut.
4) Position (posisi)
Strategi berfungsi sebagai posisi. Setiap
organisasi akan menempati lokasi khusus dalam
10
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), 54.

16
pasar atau bidangnya sesuai dengan orientasi
organsasi tersebut. Dalam konteks Lembaga
pendidikan, sekolah perlu benar-benar memahami
posisinya yaitu mengenai letak dan
kedudukannya sehingga strategi yang rancang
dapat sesuai dengan kebutuhan dan efektif dalam
mencapai hasil yang diinginkan.
5) Persepective (sudut pandang)
strategi berfungsi sebagai sudut pandang.
yaitu bagaimana sebuah organisasi melihat peran
serta posisinya. Dalam konteks pemasaran jasa
pendidikan berarti strategi sebagai sudut pandang
pemasar atau pihak sekolah dalam melihat peran
dan posisi sekolah. Maka salah satu strategi yang
baik bisa berawal dari kejelian seorang pemasar
dalam memandang peran dan posisi sekolah.
Karena ketika pemasar tau dan paham mengenai
peran dan posisi sekolahnya maka pemasar akan
mengetahui langkah atau strategi apa yang harus
digunakan.
Menurut Jain dalam buku David Wijaya di dalam peran
strategis, strategi pemasaran mencakup berbagai aktivitas untuk
membentuk kesesuaian antara organisasi dan lingkungan.11 ini
menunjukkan bahwa kesesuaian adalah tujuan dan sesuatu
yang diupayakan dengan dilaksanakannya suatu strategi.
2) Pemasaran Pendidikan
Pemasaran jasa Pendidikan menurut Hurriyati dalam
Dudung Juhana dan Ali Mulyawan pada Jurnal Ekonomi,
Bisnis & Entrepreneurship, marketing jasa Pendidikan berarti
“suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi, dan
memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus
dengan menyalurkan sumber- sumber sebuah Lembaga
Pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut”.12

11
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 88.
12
Dudung Juhana dan Ali Mulyawan, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan terhadap
Kepuasaan Mahasiswa di STMIK Mardira Indonesia Bandung”, Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Enterpreneurship, Vol.9, No.1, 2015, 5. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php
(Diunduh pada senin, 5 februari 2024).

17
Menurut Indradjaja dan karno, pemasaran jasa
pendidikan mutlak diperlukan karena hal-hal berikut:
1. Kita perlu meyakinkan masyarakat dan pelanggan jasa
pendidikan (siswa, orang tua siswa, dan pihak terkait
lainnya) bahwa lembaga pendidikan yang kita kelola masih
tetap eksis.
2. Kita perlu meyakinkan masyarakat dan pelanggan jasa
pendidikan bahwa jasa pendidikan yang kita lakuakan
relevan dengan kebutuhan mereka.
3. Kita perlu melakukan pemasaran jasa pendidikan agar jenis
jasa pendidikan yang kita lakukan dapat dikenal dan
dipahami oleh masyarakat, terutama pelanggan jasa
pendidikan.
4. Kita perlu melakukan pemasaran jasa pendidikan agar
eksistensi sekolah tidak ditinggalkan oleh masyarakat dan
pelanggan jasa pendidikan potensial.13
Pemasaran jasa Pendidikan merupakan salah satu
kegiatan yang dilakukan oleh lembaga Pendidikan untuk
memberikan informasi tentang berbagai jenis pelayanan jasa
pendidikan agar dapat menghasilkan produk unggulan yaitu
hasil lulusan dari lembaga pendidikan tersebut. Untuk
memperoleh tujuan tersebut. Untuk memperoleh tujuan
tersebut maka sekolah bukan hanya sekedar menjalankan
proses manajemen sekolah tetapi juga menganalisis masalah
yang kemungkinan akan timbul. Analisis permasalahan
pemasaran berguna untuk mengetahui permintaan konsumen
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
Pengertian pemasaran jasa pendidikan yang lain
sebagaimana dikemukakan oleh Barnawi dan Mohammad
Arifin adalah “proses pengelolaan pendidikan dalam kegiatan

13
David wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), 2.

18
pertukaran nilai- nilai untuk memenuhi kepentingan sekolah
dan kepentingan peserta didik berdasarkan harapan dan
kebutuhan stakeholder”.14
Berdasarkan dari beberapa uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pemasaran jasa pendidikan merupakan
proses kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan berkaitan dengan kebutuhan dan
kepentingan konsumen (peserta didik) melalui serangkaian cara
mulai dari merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan
dan mengawasi setiap kegiatan agar tercapainya kepuasaan
dari lembaga pendidikan tersebut.
3) Fungsi dan Tujuan Pemasaran Pendidikan
Buchari Alma menjelaskan bahwa fungsi marketing
dalam dunia pendidikan adalah untuk membentuk citra baik
terhadap lembaga, dalam rangka menarik minat sejumlah calon
pelanggan jasa Pendidikan.15 Dari pendapat tersebut dikatakan
bahwa pemasaran bisa berfungsi dalam membentuk citra
sekolah, citra sekolah dapat digunakan untuk menarik calon
peserta didik dan untuk menarik calon peserta didik dan untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif sekolah.
Dalam konsep manajemen pemasaran yang terpenting
adalah fungsi pemasaran yang ditawarkan kepada pelanggan,
karena pelanggan hanya dapat merasakan kepuasan terhadap
aktivitas produsen dalam menyediakan produk, jasa dan harga.
Dapat disimpulkan bahwa tugas pemasaran pendidikan adalah
menetapkan strategi-strategi yang harus diterapkan sekolah
dalam memasarkan mutu layanan pendidikan sesuai dengan
perkembangan saat ini dan kebutuhan untuk meningkatkan

14
Barnawi dan Mohammad Arifin, Buku Pintar Mengelola Sekolah (Swasta), (Yogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), 14.
15
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta, 2016), 372.

19
kehadiran sekolah untuk menarik minat dan mempertahankan
pendidikan. loyalitas pelanggan layanan pendidikan..
Barnawi dan Arifin menjelaskan bahwa tujuan
pemasaran sekolah bukanlah untuk memuaskan pelanggan
semata, melainkan juga kepentingan sekolah itu sendiri.
Pemasaran bertujuan untuk memberikan kenyamanan peserta
didik.16 Tujuan pemasaran berguna untuk mempertahankan
merek lembaga pendidikan, memberikan kenyamanan dan
kesejahteraan bagi produsen dan konsumen, dan memberikan
perkembangan yang signifikan untuk lembaga pendidikan agar
lebih dikenal masyarakat secara lebih luas.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan pemasaran jasa pendidikan adalah untuk memberikan
informasi yang menyeluruh tentang program dan kegiatan
lembaga pendidikan yang ditawarkan kepada pelanggan jasa
pendidikan demi kepentingan bersama untuk mencapai tujuan
pendidikan..
4) Strategi Pemasaran Pendidikan
Pemasaran pendidikan harus membangun sudut pandang
masa depan sekolahnya dengan baik. Oleh karena itu,
pemasaran jasa pendidikan harus memiliki pola pikir yang
berpandangan ke depan dan jangka Panjang, sehingga dapat
menghasilkan peserta didik yang berkualitas untuk menyosong
identitas diri sekolah.
Strategi pemasaran pendidikan adalah penentuan tujuan
dan sasaran kegiatan dalam bentuk promosi untuk
mendistribusikan jasa layanan Pendidikan demi menarik minat
peserta didik. Melalui strategi tersebut diharapkan pemasaran
pendidikan dapat meningkatkan minat dan jumlah siswa lebih

16
Barnawi dan Mohammad Arifin, Buku Pintar Mengelola Sekolah (Swasta),…..15.

20
banyak, serta meningkatkan keloyalan masyarakat terhadap
lembaga Pendidikan.
Indikator strategi pemasaran pendidikan yang diterapkan
di Lembaga Pendidikan yaitu:
a. Strategi target pasar, yaitu strategi pemasaran yang akan
digunakan sekolah untuk menarik minat pengguna jasa
menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Strategi ini
mengidentifikasi segmen pasar yang akan menjadi target
pasar. Pemilihan segmen pasar didasarkan pada permintaan
yang melebihi penawaran. Segmentasi adalah proses
pengelompokan pasar kedalam segmen yang berbeda-beda.
Segmen pasar (market segmen) adalah sekelompok pembeli
yang memiliki karakteristik yang sama dan memberikan
respon yang sama terhadap aktivitas pemasaran tertentu.
Sehingga dalam hal ini sekolah membagi pasar Pendidikan
berdasarkan karakteristik geografis, demografis,
psikografis, dan perilaku. Hal ini dilakukan agar strategi
pemasaran yang akan digunakan sekolah untuk menarik
minat pengguna jasa menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
b. Strategi posisi kompetitif, yaitu berdasarkan pada
keistimewaan dan keunggulan Lembaga. Dalam hal ini,
persaingan antar lembaga pendidikan saling menawarkan
keunikan dan keunggulan sekolah masing-masing.
c. Strategi campuran, yaitu mengidentifikasi unsur-unsur
tertentu yang nantinya akan dipromosikan oleh organisasi
atau lembaga baik itu berupa produk, lokasi, harga,
promosi, orang, proses, serta bukti fisik (sarana dan
prasarana).
Menurut Hasan dalam Ade Wulandari, Dkk bahwa
terdapat beberapa indikator pelaksanaan kegiatan
Positioning (strategi pemasaran Pendidikan) yakni:

21
a. Media pemasaran (Atribut) artinya lembaga
pendidikan menggunakan suatu media baik itu
media elektronik maupun media cetak dengan
tujuan untuk mengenalkan dan memberikan
informasi lengkap terkait dengan visi dan misi
lembaga dan keunggulan lembaga pendidikan.
b. Penggunaan (Prospek bagi alumni) strategi ini
merupakan suatu kegiatan dimana lembaga
mendeskripsikan terkait dengan kebutuhan
konsumen pendidikan tersier (instansi,
perusahaan,perguruan tinggi dll) terhadap suatu
bidang kejuruan yang dipilih oleh konsumen
pendidikan primer(calon peserta didik).
c. Harga dan kualitas artinya disini lembaga
pendidikan memberikan informasi terkait
pembiayaan pendidikan kepada konsumen
pendidikan dan meyakinkan konsumen pendidikan
bahwasanya dengan pembiayaan yang ada
konsumen pendidikan akan diberikan kualitas
pendidikan yang bagus seperti sarana prasarana
yang memadai.Persaingan artinya disini lembaga
pendidikan memberikan perbandingan terhadap
lembaga pendidikan pesaing yang menjadi titik
acuan . strategi ini secara eksplisit mampu
memposisikan lembaga pendidikan untuk melawan
lembaga pendidikan yang competitor.17
b. Peran Alumni
1) Peran
Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto, yaitu
peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan,
maka ia menjalankan suatu peranan. Dalam sebuah organisasi
setiap orang memiliki berbagai macam karakteristik dalam
melaksanakan tugas, kewajiban atau tanggung jawab yang telah
diberikan oleh masing-masing organisasi atau lembaga.18

17
Ade Wulandari, Kasinyo Harto, Mardiah Astuti, dan Ari Sandi, “Implementasi Strategi
Pemasaran Jasa Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19 di SMK Muhammadiyah Pagar Alam”,
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 04, No. 02, 2021,288.
https://www.jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php (Diunduh selasa, 6 februari 2024).
18
Soerjono Soekanto, Teori Peranan., (Jakarta: Bumi Aksara., 2002), 243.

22
Menurut Riyadi, peran dapat diartikan sebagai
orientasi dan konsep dari bagian yang dimainkan oleh suatu
pihak dalam oposisi sosial. Dengan peran tersebut, sang pelaku
baik itu individu maupun organisasi akan berperilaku sesuai
harapan orang atau lingkungannya. Peran juga diartikan
sebagai tuntutan yang diberikan secara struktural (norma-
norma, harapan, tabu, tanggung jawab dan lainnya). Dimana
didalamnya terdapat serangkaian tekanan dan kemudahan yang
menghubungkan pembimbing dan mendukung fungsinya dalam
mengorganisasi. Peran merupakan seperangkat perilaku dengan
kelompok, baik kecil maupun besar, yang kesemuannya
menjalankan berbagai peran.19
Sutarto dalam Debby Ayu Ranta Br Bangun Dkk,
Peran itu terdiri dari tiga komponen, yaitu:20
a. Konsepsi peran, yaitu: kepercayaan seseorang tentang apa
yang dilakukan dengan suatu situasi tertentu.
b. Harapan peran, yaitu: harapan orang lain terhadap
seseorang yang menduduki posisi tertentu mengenai
bagaimana ia seharusnya bertindak.
c. Pelaksanaan peran, yaitu: perilaku sesungguhnya dari
seseorang yang berada pada suatu posisi tertentu.
Menurut Soerjono Soekanto, adapun jenis-jenis peran
adalah sebagai berikut:21
a. Peran aktif
Adalah peran seseorang seutuhnya selalu aktif
dalam tindakannya pada suatu organisasi. Hal
tersebut dapat dilihat atau diukur dari kehadirannya
dan kontribusinya terhadap suatu organisasi.

19
Riyadi, Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Mengendalikan Potensi Dalam
Mewujudkan Otonomi Daerah, (Jakarta: Gramedia, 2002), 138.
20
Debby Ayu Ranta Br Bangun, Dkk, “Peran Keluarga Batak Karo Dalam Melestarikan Budaya
Gendang Guro-Guro Aron di Manado Sulawesi Utara”. Jurnal Ilmiah Society, Vol. 2, No. 2, 2022,
3. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnalilmiahsociety/article/view/39897 (Diunduh pada
ahad, 11 februari 2024).
21
Soerjono Soekanto, Sosiologi Sebagai Pengantar. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001),
242.

23
b. Peran Partisipasif
Peran partisipasif adalah peran yang dilakukan
seseorang berdasarkan kebutuhan atau hanya pada
saat tertentu saja.
c. Peran Pasif
Peran pasif adalah suatu peran yang tidak
dilaksanakan oleh individu. Artinya, peran pasif
hanya dipakai sebagai simbol dalam kondisi tertentu
di dalam kehidupan masyarakat.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengertian peran adalah suatu kegiatan yang membatasi
seseorang atau suatu organisasi untuk melakukan suatu
kegiatan berdasarkan tujuan dan kondisi yang disepakati
bersama, agar dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya..
2) Alumni
Alumni menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah orang-orang yang telah mengikuti atau tamat
dari suatu sekolah atau perguruan tinggi.22 Istilah alumni sering
dikonotasikan dengan istilah lulusan. Oleh sebab itu, alumni
dapat didefinisikan sebagai sebuah produk dari proses
pendidikan, atau produk yang dihasilkan oleh lembaga
Pendidikan.23 Alumni sebagai bagian penting dari sebuah
lembaga pendidikan dimana dihasilkan, tidak lepas dari
keberadaannya yang dapat menentukan eksistensi dan kualitas
dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Alumni merupakan tolak ukur kesuksesan sebuah
lembaga Pendidikan.24 Hal ini mengindikasikan bahwa
keberadaan alumni seharusnya dapat dijadikan kriteria
keberhasilan sebuah lembaga pendidikan dalam mencetak
produk lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Jika
22
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Versi Online/Daring (dalam jaringan).
https://kbbi.web.id/alumni (Diunduh pada sabtu, 10 februari 2024).
23
UII, Dokumen Blue Print Manajemen Alumni, (Yogyakarta. Universitas islam Indonesia. 2009),
2.
24
Afrizal, Studi Pelacakan Alumni (Maju Bersama Alumni). (Jambi: Fakultas Ekonomi UNJA.,
Laporan Penelitian. 2008), 6.

24
alumni dapat diserap secara maksimal di dunia kerja dan
masyarakat sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, berarti
sebuah Lembaga tersebut telah sukses menjadi sebuah lembaga
pendidikan yang berkualitas dan bermutu.
Alumni menjadi salah satu aspek pengembangan sebuah
Lembaga pendidikan terkait dengan keberadaan dan
peranannya di tengah-tengah masyarakat. Hal ini menunjukkan
bahwa keberadaan alumni dapat dijadikan sasaran
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan yang
ditawarkan oleh Lembaga Pendidikan. Hal ini dikarenakan
alumni akan terjun di masyarakat, sehingga jika terjalin
kerjasama yang baik dengan alumni, dan alumni dapat bekerja
sesuai bidangnya, maka secara tidak langsung masyarakat akan
menilai Lembaga Pendidikan tersebut sebagai lembaga yang
bermutu dan berkualitas.
3) Peran Alumni
Satu hal yang perlu disadari dan menjadi sebuah
keniscayaan, semua siswa yang sukses menjalani masa
pendidikan di sekolah pada akhirnya akan menjadi alumni.
Artinya, salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan
dapat dilihat dari keberhasilan alumni dalam menjalankan
peran mereka di jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun
berbagai bidang pekerjaan yang mereka jalani secara
profesional sesuai minat dan kemampuan. Berikut adalah peran
strategis yang dimiliki alumni:25
a. Dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan dan
pengembangan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang
produktif di sekolah, alumni dapat berperan sebagai katalis

25
Cahyo Budi Santoso, e-database Alumni di SMA Sebagai Wujud Usaha
Pengembangan Sekolah, 2013. “e-database Alumni di SMA Sebagai Wujud Usaha Pengembangan
Sekolah” | cahyodirjenddik (wordpress.com) (Diunduh pada sabtu, 10 februari 2024).

25
dengan memberikan berbagai masukan kritis dan
membangun kepada Lembaga pendidikannya.
b. Sesuai peran alaminya, alumni yang berprestasi dan
memiliki kompetensi yang mumpuni dapat memainkan
fungsi penting dalam membangun opini publik untuk
menarik minat calon siswa baru. Alumni, disadari atau
tidak, merupakan salah satu acuan utama yang mendasari
keputusan para orang tua dan calon siswa dalam
menentukan pilihan sekolah.
c. Alumni, sebagai produk utama dari pabrik pendidikan
bertajuk sekolah juga diharapkan mampu mengembangkan
jaringan dan membangun pencitraan insitusi di
luar. Penciptaan peluang usaha, kerja dan magang,
kesempatan beasiswa, serta sirkulasi berbagai macam
informasi penting seputar dunia pendidikan dan kerja
merupakan beberapa contoh riil yang dapat dikontribusikan
oleh alumni melalui jaringan yang dimiliki.
d. Secara internal sekolah, keberadaan alumni di berbagai
bidang usaha, lapangan pekerjaan dan institusi pendidikan
dapat memberikan gambaran dan inspirasi kepada para
siswa/i, sehingga pada gilirannya dapat memotivasi mereka
dalam menentukan prioritas dan cita-cita ke depan.
Alumni sebagai salah satu petaruh atau stakeholders
sekolah tentu saja diharapkan memiliki peran dan memberikan
konstribusi yang tidak kecil terhadap sekolah. Memang sekolah
pada umunya sekarang ini membutuhkan bantuan finansial,
tetapi sebenarnya bukan itu saja yang diharapkan tetapi juga
menyangkut bantuan pengelolaan manajemen, peningkatan
sumber daya termasuk personilnya, sistem kepemimpinan dan
organisasi, komunikasi dan kerjasama,dan sebagainya.

26
Singkatnya dari berbagai segi, alumnus dapat memberikan
sumbangsih.26
Alumni memegang peranan penting dalam memberikan
masukan terhadap proses dan perbaikan bagi lembaga
pendidikan itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan
alumni sesungguhnya tidak hanya dipandang sebagai bagian
dari hasil suatu proses pendidikan, akan tetapi lebih dari itu.
c. Minat Peserta Didik
Menurut Slameto dalam buku Syaiful Bahri Djamarah,
“minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keteratikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. 27 Secara sederhana,
minat (interest) berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.28
Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk
melakukan dan mencapai suatu taege yang diinginkan sehingga
minat menjadikan seseorang bersungguh-sungguh karena dorongan
yang timbul dari hati secara terus menerus dan semakin kuat
membuat ia sendiri memotivasi dirinya sendiri untuk melakukan
sesuatu hal yang diinginkan.
Berikut ini beberapa indikator dari minat peserta didik
yaitu:
1. Perasaan senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka
terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus
mempelajari ilmu yang disenanginya, Tidak ada perasaan
terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.
2. Ketertarikan siswa
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk
cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau
26
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2012), 155.
27
Djamarah Bahri Syaiful, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 191.
28
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), 133.

27
bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan
itu sendiri. Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang
mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk
melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.
3. Perhatian siswa
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap
pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang
lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek
tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek
tersebut.
4. Keterlibatan siswa
Berarti siswa dengan aktif keikutscrtaan baik secara fisik
maupun emosi dałam suatu pembclajaran yang sudah
ditetapkan melalui kegiatan dan aktifitas belajar.
Peserta didik sebagai orang yang terdaftar dan belajar di
suatu lembaga pendidikan tertentu, atau orang yang belum dewasa
dan memiliki sejumlah potensi dasar yang masih perlu
dikembangkan.29 Peserta didik adalah orang atau individu yang
mendapatkan pelayanan Pendidikan sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik
serta mempunyai kepuasan dalam menerima Pelajaran yang
diberikan oleh gurunya.30
Peserta didik merupakan individu yang mempunyai
kepribadian dengan ciri-ciri yang khas yang sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia
tinggal. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berupaya
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang
ditawarkan oleh Lembaga pendidikan. Peserta didik merupakan

29
Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2011), 119.
30
Muhammad Kristiawan, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), 69.

28
komponen yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan,
sehingga dapat dikatakan siswa merupakan objek Pendidikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peserta didik
adalah individu yang mempunyai potensi untuk berkembang dan
berusaha mengembangkan potensinya melalui pembelajaran.
Sedangkan minat peserta didik adalah suatu ketertarikan peserta
didik/ orang tua terhadap suatu lembaga pendidikan tanpa adanya
paksaan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya
sesuai dengan tahap perkembangannya.
2. Kerangka Pikir
Setiap pemikiran membutuhkan alur atau konsep untuk
mempermudah dalam mengembangkan pola pikir karena itu perlu
dibuat kerangka berpikir. Menurut Sugiyono, kerangka berpikir
merupakan konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagaimana masalah yang
penting.31 Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lembaga Pendidikan
SMA Negeri 1 Suralaga

Strategi Minat Peserta


Pemasaran Peran Alumni
Didik
Pendidikan

Gambar 1. Kerangka pikir penelitian

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang


sistematis yang bertujuan untuk memajukan pengetahuan peserta didik
melalui proses pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan

31
Sugiyono, Metode Penellitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019), 95.

29
eksistensi suatu pendidikan yaitu dengan melakukan pemasaran.
Pemasaran merupakan suatu kegiatan memasarkan atau
memperkenalkan sekolah kepada calon peserta didik, orang tua dan
masyarakat tentang lembaga pendidikan tersebut. Tujuan dari
pemasaran sekolah yaitu untuk membuat citra sekolah menjadi lebih
baik, membujuk calon peserta didik untuk bersekolah di lembaga
pendidikan tersebut, bersaing dengan sekolah lain.
Strategi pemasaran Pendidikan dapat dilakukan dengan
melibatkan para alumni sekolah, dimana para alumni memiliki peran
yang begitu penting salah satunya yaitu membangun opini publik
untuk menarik minat calon peserta didik baru. Alumni, disadari atau
tidak, merupakan salah satu acuan utama yang mendasari keputusan
para orang tua dan calon peserta didik dalam menentukan pilihan
sekolah.
Apabila strategi pemasaran melalui peran alumni tersebut dapat
terlaksana dengan baik maka seiiring berjalannya waktu akan banyak
pula calon peserta didik yang tertarik untuk mendaftar ke sekolah
tersebut.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Menurut Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy
J. Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.32
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif yaitu data yang dikumpulkan
berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Sementara itu,
penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena

32
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),
3.

30
yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia. 33 Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran dan
informasi serta mendeskripsikan bagaimana strategi pemasaran
pendidikan melalui peran alumni dalam menarik minat peserta didik di
SMA Negeri 1 Suralaga.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari dikeluarkannya surat
izin penelitian, dimana waktu yang digunakan peneliti yaitu mulai
dari tanggal 1 Juni sampai 30 Juli 2024.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Suralaga yang
merupakan salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMA yang
beralamat di Jln. Raya Suralaga, Geres, Waringin, Kec. Suralaga,
Kab. Lombok Timur, NTB. Peneliti tertarik mengambil lokasi di
SMA Negeri 1 Suralaga karena merupakan tempat sekolah peneliti
sebelumnya, dengan harapan memudahkan peneliti dalam proses
penggalian data informasi terkait dengan judul penelitian.
3. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan beberapa komponen
yang menjadi sumber data. Adapun yang dimaksud dengan sumber
data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. 34
Jenis data yang digunakan dalamm penelitian ini adalah data kualitatif
deskriptif artinya yang brbentuk kata-kata, gambar dan bukan dalam
bentuk angka-angka. Data kualitatif ini diperoleh melalui berbagai
macam teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan
dokumentasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan.
Adapun sumber data adalah semua keterangan yang diperoleh dari
informan maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam
33
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,…..17.
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
1997), 107.

31
bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan peneliti
tersebut.35 Sumber data dalam penelitia ini terbagi menjadi dua, yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Data Primer
Data primer merupakan data mentah karena diperoleh dari hasil
penelitian lapangan secara langsung, yang masih memerlukan
pengolahan lebih lanjut barulah data tersebut memiliki arti. 36 Data
primer adalah data otentik atau data yang berasal dari sumber
pertama.37 Data primer diperoleh secara langsung dari sumber, baik
yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi atau
bahan lainnyauntuk menunjang keakuratan data. Adapun sumber
data primer dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Suralaga, Waka Humas, Waka Kesiswaan/Panitia PPDB,
alumni dan Siswa.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan dilaporkan oleh
orang lain atau instansi diluar peneliti sebagai data pendukung atau
penguat dari data primer seperti data yang diperoleh dari kepala
sekolah, dokumen-dokumen kepustakaan, kajian-kajian teori, arsip,
catatan serta karya ilmiah yang relevan dengan masalah yang
diteliti pada SMA Negeri 1 Suralaga. Data sekunder ini adalah data
yang diperoleh secara tidak langsung serta melalui media
perantara.

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk

35
Joko Subagyo, Metode Peneitian Dalam Teori Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 87.
36
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi; Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005), 122.
37
Supranto, Metode Riset Aplikasi dalam Pemasaran, Edisi VI, (Jakarta: Fakultas Ekonomi,
1997), 216.

32
mendapatkan data. Teknik penelitian yang peneliti gunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk saling
bertukar informasi, bertukar pikiran, ide, dan gagasan melalui
tanya jawab, sehingga dapat disusun dalam makna suatu topik
tertentu.38 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis
wawancara semi terstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk
dalam kategori in-dept interview, Dimana dalam pelaksanaannya
lebih bebas bila dibandongkan dengan wawancara terstruktur.
Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan
wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat
apa yang dikemukakan oleh informan.39 Jenis wawancara ini
memungkinkan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam terkait dengan strategi pemasaran Pendidikan melalui
peran alumni dalam menarik minat peserta didik di SMA Negeri 1
Suralaga.
b. Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui suatu pengamatan, yang disertai pencatatan
terhadap pelaku objek sarana observasi.40 Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan obsevasi secara langsung untuk melihat dan
mengamati lingkungan sekolah tempat penelitian , untuk
mengetahui dan mengoptimalkan data mengenai strategi
38
Luthfiyah.dan. Muh. Fitrah, Metodelogi Penelitian, Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas, Dan
Studi Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), 67–71.
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), 233.
40
Sigit Hermawan dan Amirullah, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Dan
Kualitatif), (Malang: Media Nusa Creative, 2016), 204.

33
pemasaran Pendidikan melalui peran alumni dalam menarik minat
peserta didik di SMA Negeri 1 Suralaga.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya
barangbarang tertulis. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, ataupun
sebuah karya.41 Pada penelitian ini, dokumentasi yang dimaksud
adalah mengumpulkan semua jenis dokumen yang terkait dengan
strategi pemasaran dan alumni seperti kegiatan sosialisasi guru dan
peserta didik, sarana prasarana, brosur PPDB, sosial media, data
jumlah peserta didik, dan buku data alumni SMA Negeri 1
Suralaga dan sebagainya.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses pencarian dan pengaturan secara
sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang
dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal
yang dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang
ditemukan.42
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
kualitatif. Menurut Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa
aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara intraktif dan
berangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktifitas selama analisis data, yaitu data reduction data,
display data, dan coclusion drawing atau verification.43
a. Reduksi Data (Data reduction)
Kegiatan mereduksi data yaitu data mentah yang telah
dikumpulkan dari hasil observasi, interview dan dokumentasi
diklasifikasikan, kemudian diringkas agar mudah dipahami.
Reduksi data ini merupakan suatu bentuk analisis yang bertujuan
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,…..240.
42
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), 247.
43
Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi, (Bandung: CV. Alfabeta, 1998), 300.

34
untuk mempertajam, memilih, memfokuskan, menyususn data
sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dari penelitian dapat
dibuat dan diverifikasikan.44
Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa reduksi data yaitu merangkum data-data
yang terkumpul dari lapangan kemudian memilih hal-ha yang
pokok sesuai dengan fokus penelitian.
b. Penyajian Data (Display Data)
Display data (penyajian data) menurut Miles and
Huberman, menyatakan yang paling sering yang digunakan untuk
penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.45 Dengan sajian data tersebut membantu untuk
memahami sesuatu yang sedang terjadi dan kemudian untuk
membuat suatu anlisis lebih lanut berdasrkan pemahaman terhadap
data yang disajikan tersebut. Oleh karena itu dengan permasalahan
yang diteliti, data akan disajikan dalam bentuk tabel maupun
bagan. Dengan penyajian seperti itu diharapkan informasi tertata
dengan baik dan benar menjadi bentuk yang mudah dipahami
untuk menarik sebuah kesimpulan.
Menurut peneliti, dalam penelitian ini data display
merupakan langkah kedua setelah mereduksi data, yaitu
memudahkan penelitian untuk memahami tentang apa-apa yang
teradi dilapangan tentang strategi pemasaran pendidikan melalui
peran alumni dalam menarik minat peserta didik.

c. Menarik Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)


Langkah ketiga setelah analisis data kualitatif menurut
Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
44
Subino Hadi Subroto, Pokok-Pokok Pengumpulan Data, Analisis Data, Penafsiran Data, dan
Rekomendasi Dalam Penelitian Kualitatif, (Bandung: IKIP, 1999), 17.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), 341.

35
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat penelitian
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
6. Keabsahan Data
Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain
digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian
kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai
unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian
kualitatif.46
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian
yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus
untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability,
dependability, dan confirmability. Agar data dalam penelitian kualitatif
dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu
dilakukan uji keabsahan data.
Adapun uji keabsahan data dalam penelitian ini hanya
menggunakan uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan
terhadap data hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil
penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebagai sebuah karya
ilmiah dilakukan dengan metode yaitu:

a. Perpanjangan pengamatan

46
Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007). 320.

36
Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan
kredibilitas/ kepercayaan data. Dengan perpanjangan pengamatan
berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan,
wawancara lagi dengan sumber data yang ditemui maupun sumber
data yang lebih baru. Perpanjangan pengamatan berarti hubungan
antara peneliti dengan sumber akan semakin terjalin, semakin
akrab, semakin terbuka, saling timbul kepercayaan, sehingga
informasi yang diperoleh semakin banyak dan lengkap.
Perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data
penelitian difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah
diperoleh. Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan
benar atau tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek
kembali ke lapangan data yang telah diperoleh sudah dapat
dipertanggungjawabkan/benar berarti kredibel, maka perpanjangan
pengamatan perlu diakhiri.
b. Meningkatkan kecermatan dalam penelitian
Meningkatkan kecermatan atau ketekunan secara
berkelanjutan maka kepastian data dan urutan kronologis peristiwa
dapat dicatat atau direkam dengan baik, sistematis. Meningkatkan
kecermatan merupakan salah satu cara mengontrol/mengecek
pekerjaan apakah data yang telah dikumpulkan, dibuat, dan
disajikan sudah benar atau belum.
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi
sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.47
Dalam peneitian ini peneliti hanya menggunakan
triangulasi sumber. Dimana untuk menguji kredibilitas data tentang
strategi pemasaran pendidikan melalui peran alumni dalam

47
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,.....273.

37
menarik minat peserta didik di SMA Negeri 1 Suralaga, maka
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber/informan. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. (2008). Studi Pelacakan Alumni (Maju Bersama Alumni). Jambi: Fakultas
Ekonomi UNJA, Laporan Penelitian.

38
Alma, Buchari. (2016). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma‘ruf. (2015). Manajemen Efektif Marketing Sekolah.
Yogyakarta: Diva Press.
Bangun, D. A. R. B, Dkk. (2022). “Peran Keluarga Batak Karo Dalam
Melestarikan Budaya Gendang Guro-Guro Aron Di Manado Sulawesi
Utara”. Jurnal Ilmiah Society, Vol. 2, No. 2.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnalilmiahsociety/article/view/
39897 (Diunduh pada ahad, 11 februari 2024).
Barnawi dan Mohammad Arifin. (2012). Buku Pintar Mengelola Sekolah
(Swasta). Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Fahmi, R. U., & Amri, S. (2023). Kepuasan Pemangku Kepentingan Terhadap
kompetensi Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap Alumni MIN 9 Kota
Banda Aceh Tahun 2020-2022. seulanga, 2(2), 130-143.
https://seulanga.kemenag.go.id/index.php/journal/article/download/
184/21/646 (Diunduh pada sabtu, 3 februari 2024).
Faizin, Imam. (2017). “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan dalam Meningkatkan
Nilai Jual Madrasah”, Jurnal Madaniyah, Vol. 2.
https://journal.stitpemalang.ac.id/index.php/madaniyah/article/view/15
(Diunduh pada ahad, 4 februari 2024).
Fatihudin, Didin dan M. Anang Firmansyah. (2019). Pemasaran Jasa.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Hermawan, Sigit dan Amirullah. (2016). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan
Kuantitatif Dan Kualitatif). Malang: Media Nusa Creative.
Juhana, Dudung dan Ali Mulyawan. (2015). “Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa
Pendidikan terhadap Kepuasaan Mahasiswa di STMIK Mardira Indonesia
Bandung”, Jurnal Ekonomi, Bisnis & Enterpreneurship, Vol.9, No.1.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php (Diunduh pada senin,
5 februari 2024).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kamus Versi Online/Daring (dalam
jaringan). https://kbbi.web.id/alumni (Diunduh pada sabtu, 10 februari
2024).
Kristiawan, Muhammad. (2017). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Deepublish.
Luthfiyah.dan. Muh. Fitrah. (2017). Metodelogi Penelitian, Penelitian Kualitatif,
Tindakan Kelas, Dan Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak.
Moleong, Lexy J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

_______. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

_______. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

39
Muhibbinsyah. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2013). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Prihatin, Eka. (2012). Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.

Riyadi. (2002). Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Mengendalikan


Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta: Gramedia.

Santoso, Cahyo Budi. (2013). e-database Alumni di SMA Sebagai Wujud Usaha
Pengembangan Sekolah. “e-database Alumni di SMA Sebagai Wujud
Usaha Pengembangan Sekolah” | cahyodirjenddik (wordpress.com)
(Diunduh pada sabtu, 10 februari 2024).

Soekanto, Soerjono. (2001). Sosiologi Sebagai Pengantar. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.
_______. (2002). Teori Peranan. Jakarta: Bumi Aksara.

Subagyo, Joko. (2006). Metode Peneitian Dalam Teori Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Subroto, Subino Hadi. (1999). Pokok-Pokok Pengumpulan Data, Analisis Data,
Penafsiran Data, dan Rekomendasi Dalam Penelitian Kualitatif. Bandung:
IKIP.
Sugiyono. (1998). Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.
_______. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
_______. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_______. (2019). Metode Penellitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Suharto, Toto. (2011). Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

Sule, Eni Trisnawati dan Kurniawan Saefullah. (2009). Pengantar Manajemen.


Jakarta: Kencana.
Supranto. (1997). Metode Riset Aplikasi dalam Pemasaran, Edisi VI. Jakarta:
Fakultas Ekonomi.
Syaiful, Djamarah Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Syam, S., Cecep, H., Fahmi, A. I., Chamidah, D., Damayanti, W. K., Saputro, A.
N. C., ... & Herlina, E. S. (2021). Pengantar Ilmu Pendidikan. Yayasan
Kita Menulis.
Teguh, Muhammad. (2005). Metodologi Penelitian Ekonomi; Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tim Redaksi KBBI. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta:
Balai Pustaka.
UII. (2009). Dokumen Blue Print Manajemen Alumni. Yogyakarta. Universitas
islam Indonesia.

40
Wijaya, David. (2012). Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat.
_______. (2016). Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wulandari, Ade, Dkk. (2021). “Implementasi Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
pada Masa Pandemi Covid-19 di SMK Muhammadiyah Pagar Alam”,
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 04, No.
02. https://www.jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php (Diunduh
selasa, 6 februari 2024).
Yunus, Eddy. (2016). Manajemen Strategis. Yogyakarta: CV Andi Offset.

41

Anda mungkin juga menyukai