Anda di halaman 1dari 43

UPAYA GURU AL-QUR’AN HADIST DALAM

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF DI KELAS VII


MTs MU’ALLIMIN NW ANJANI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

M. ZAENUDDIN AMILIN AZIS


NIM: 20192901014236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NAHDLATUL WATHAN
LOMBOK TIMUR
TAHUN 2023

i
UPAYA GURU AL-QUR’AN HADIST DALAM
MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF DI KELAS VII
MTs MU’ALLIMIN NW ANJANI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah


Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Serjana Pendidikan Agama Islam

Oleh :

M. ZAENUDDIN AMILIN AZIS


NIM: 20192901014236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NAHDLATUL WATHAN
LOMBOK TIMUR
TAHUN 2023

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal dengan judul “Upaya Guru Al-Qur’an Hadist Dalam

Menciptakan Pembelajaran Efektif Di Kelas VII MTs Mu’allimin NW

Anjani” telah mendapat persetujuan untuk dapat diuji dalam seminar proposal

skripsi.

Anjani, 11 mei 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Muh Zulkifli, M.Pd.I Mukammal, M.Pd


NIDN. 2107119001 NIDN. 2130129004

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan

rahmat dan pertolongannya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan

proposal skripsi ini yang berjudul “Upaya Guru Al Quran Hadis Dalam

Menciptakan Pembelajaran Efektif Di Kelas VII MTs Mu’allimin NW Anjani”.

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, yang telah menuntun manusia menuju

jalan yang terang benderang, dengan penuh cahaya ilmu pengetahuan sehingga

menjadi manusia yang berilmu dan beradap. Dengan segala kerendahan hati pada

kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Maulana syaikh TGKH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, Lc,

M.Pd.I, selaku Rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok

Timur.

2. Bapak Drs. H. Azharullail., M.Pd.I., selaku Pembantu Rektor 1 Institut

Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur.

3. Bapak Muzakkir Walad., M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut

Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur.

4. Bapak Muh. Zulkifli., M.Pd.I., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam.

5. Bapak Muh Zulkifli, M.Pd.I., Dan Bapak Mukammal.,M.Pd,. selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan koreksi sehingga

penulisan proposal skripsi ini bisa terselesaikan.

iii
6. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan proposal skripsi

ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima oleh Allah

SWT dan tercatat sebagai amal saleh. Akhirnya karya ini penulis suguhkan

kepada segenap pembaca, dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat

kontraktif demi perbaikan. Semoga karya ini bermanfaat dan mendapat ridho

Allah SWT.

Anjani,...., ............., 23

Penyusun,

M.ZAENUDDIN AMILIN AZIS


NIMKO: 20192901014236

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................

DAFTAR ISI................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................. iii

A. Latar Belakang......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................. 7

A. Landasan Teori........................................................................ 7

1. Guru............................................................................. 7

a. Pengertian Guru....................................................... 8

b. Peran Guru............................................................... 9

2. Pembelajaran Efektif................................................... 11

3. Karakteristik Pembelajaran Efektif Al-Qur’an Hadis.. 15

4. Faktor mempengaruhi pembelajaran efektif............... 18

B. Penelitian Relevan..................................................................... 21

BAB III ........................................................................................ 26

A. Jenis Dan Sifat Penelitian......................................................... 26

v
B. Sumber Data.............................................................................. 26

a. Data primer........................................................................ 26

b. Data sekunder.................................................................... 26

C. Tempat dan Waktu.................................................................... 28

D. Subjek Penelitian...................................................................... 28

E. Teknik pengumpulan Data........................................................ 28

F. Teknik Analisis Data................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rendahnya mutu serta kurang sadarnya akan pendidikan akan

memberikan pengaruh yang sangat besar dan fatal bagi sebuah negara,

apalagi bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Karena

pendidikan adalah salah satu factor yang akan mempengaruhi perkembangan

dan kemajuan suatu bangsa. Karena melalui pendidikan, akan melahirkan

manusia-manusia yang bermutu, berintelegensi dan mempunyai ilmu

pengetahuan yang luas. Ilmu pengetahuan bisa terbentuk melalui proses

pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk

menciptakan kondisi edukatif sehingga proses belajar siswa dapat berjalan

dengan lancar.

Sedangkan proses pembelajaran dapat diartikan sebagai proses

kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan

sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri peserta didik

itu sendiri maupun potensi yang ada di luar diri peserta didik. Agar proses

belajar-mengajar dapat berjalan secara efektif, hal yang harus diperhatikan

adalah bagaimana seorang guru dalam mengolah proses pembalajaran yang

efektif dan mampu menarik minat peserta didik untuk mengikuti proses

belajar-mengajar.

1
Pendidikan agama Islam memiliki peran yang sangat penting dalam

membentuk karakter dan moral peserta didik. Salah satu materi yang sangat

vital dalam pendidikan agama Islam adalah Al-Qur'an dan Hadis. Al-Qur'an

sebagai sumber utama ajaran Islam, sedangkan hadis sebagai penjabaran

praktis dari ajaran-ajaran Al-Qur'an. Oleh karena itu, guru Al-Qur'an dan

Hadis memainkan peran yang signifikan dalam membimbing peserta didik

untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai agama.

Pembelajaran yang efektif tidak terlepas dari peran guru yang

efektif, kondisi pembelajaran yang efektif, keterlibatan peserta didik, dan

sumber belajar/ lingkungan belajar yang mendukung. Pertama, keterbatasan

upaya pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajar Al-Qur'an

dan Hadis. Upaya guru pembelajaran Al-Qur’an Hadis yang monoton dan

kurang interaktif dapat membuat peserta didik kehilangan minat dan kesulitan

memahami materi yang diajarkan. Kedua, kurangnya sumber daya dan bahan

ajar yang sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas VII. Materi Al-

Qur'an dan Hadis yang disampaikan harus relevan dengan konteks kehidupan

sehari-hari dan sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik. Ketiga,

tantangan lain yang dihadapi oleh guru Al-Qur'an dan Hadis adalah

kurangnya motivasi dan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran.

Dalam usia remaja, peserta didik seringkali mengalami perubahan sikap dan

minat yang dapat mempengaruhi keterlibatan mereka dalam pembelajaran

agama.

2
Sebagaimana pengertian di atas, peneliti telah melakukan penelitian

mengenai pembelajaran pendidikan agama islam . Pendidikan agama Islam di

tingkat Madrasah Tsanawiyah ini terdiri dari lima kategori yaitu, Al-Qur’an

Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab. Untuk lebih spesifik,

peneliti mengambil mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Mata pelajaran Al-

Qur’an Hadits ini mengandung materi-materi yang berperan penting dalam

meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Memberikan kemampuan

dasar supaya siswa mampu membaca, menulis, membiasakan diri dengan

mengamalkan isi kandungan ayat atau Hadits.

Di tingkat pendidikan menengah, khususnya kelas VII MTs

Mu’allimin NW Anjani, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadis menjadi langkah

awal dalam membangun fondasi pengetahuan dan pemahaman tentang agama

Islam. Namun, dalam pelaksanaannya, masih banyak tantangan yang dihadapi

oleh guru Al-Qur'an dan hadis dalam menciptakan pembelajaran yang efektif

di kelas VII MTs Mu’allimin NW Anjani.

Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

dan menganalisis upaya yang dilakukan oleh guru Al-Qur'an dan Hadis dalam

menciptakan pembelajaran efektif di kelas VII MTs Mu’allimin NW Anjani.

Penelitian ini akan melibatkan guru Al-Qur'an dan Hadis di dalam

lingkungan tertentu. Dengan mengungkapkan upaya yang dilakukan oleh

guru Al-Qur'an dan hadis dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan rekomendasi bagi

guru-guru Al-Qur'an dan hadis lainnya dalam meningkatkan kualitas

3
pembelajaran agama di kelas VII. Selain itu, penelitian ini juga dapat

memberikan kontribusi pada pengembangan upaya guru dalam pembelajaran

efektif dan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif. Oleh karena itu,

diperlukan upaya khusus dari guru untuk menciptakan pembelajaran yang

menarik dan relevan bagi peserta didik kelas VII MTs Mu’allimin NW

Anjani.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di kelas VII MTs

Mu’allimin NW Anjani menemukan perilaku siswa yang cepat jenuh saat

belajar pelajaran al quran hadist sehingga kurangnya perhatian kepada guru

pada saat menjelaskan materi yang akan di jelaskan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

menyajikan penelitian ini dengan judul “UPAYA GURU AL QUR’AN

HADIST DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF DI

KELAS VII MTS MU’ALLIMIN NW ANJANI”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana upaya guru Al Qur’an Hadist dalam menciptakan

pembelajaran efektif di kelas VII MTs Mu’allimin NW Anjani?

2. Apa saja faktor-faktor pendukung dan Penghambat guru Al Qur’an

Hadist dalam menciptakan pembelajaran efektif di kelas VII MTs

Mu’allimin NW Anjani?

C. Tujuan Penelitian

4
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui upaya guru Al Qur’an Hadist dalam menciptakan

pembelajaran efektif di kelas VII MTs Mu’allimin NW Anjani.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru al quran

hadist dalam menciptakan pembelajaran efektif di kelas VII MTs

Mu’allimin NW Anjani.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu manfaat

secara teoritis dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemikiran

mngenai al quran dan hadis terutama mengenai upaya yang dilakukan

guru al quran hadis mengefektifkan pembelajaran yang berada dalam

lingkungan sekolah.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu siswa

dalam mendisiplinkan pembelajaran dalam ranah dengan adab al

quran dan menjadikannya sebagai pedoman untuk meningkatkan

kenyamanan agar tercapai pembelajaran yang efektif.

b. Bagi Pendidik Guru Al Quran Hadis

5
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,

pengetahuan serta pengalaman bagi guru Al-Qur’an Hadis dalam

upaya yang akan digunakan guru al quran hadis agar siswa giat

belajar Al-Qur’an Hadis.

c. Bagi peneliti

Untuk menambah wawasan, dan pengetahuan tentang

manfaat mengefektifkan pembelajaran Al-Qur’an Hadis di kelas VII

MTs Mu’allimin NW Anjani. Dan sebagai pelatihan berkenaan

dengan penelitian guru Al-Qur’an Hadis yang mampu menambah

pengalaman peneliti.

6
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Guru

Ada beberapa unsur penting dalam mewujudkan proses belajar

mengajar yang sukses. Diantaranya adalah guru, lingkungan yang

nyaman,kelengkapan administrasi sekolah, motivasi serta dukungan dari

berbagai pihak, seperti orang tua, sekolah dan masyarakat dan lain

sebagainya. Jika salah satu diantara beberapa unsur itu tidak terpenuhi

dalam proses belajar mengajar, maka hasil belajar yang ingin dicapai juga

tidak akan sesuai seperti yang diharapkan. Dalam keseluruhan proses

pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling

pokok. Ini menunjukkan bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar

itu berlangsung di sekolah.

Untuk membantu proses perkembangan siswa, guru mempunyai

tanggung jawab dalam mengontrol segala sesuatu yang terjadi di dalam

kelas. Sebelum memulai tugasnya, seorang guru harus terlebih dahulu

memahami serta mempelajari kurikulum sekolah tempat ia mengajar.

Seorang guru juga harus memahami benar tentang tujuan pengajaran, cara

7
merumuskan tujuan mengajar serta pengetahuan tentang evaluasi dan

lainnya.1

a. Pengertian guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa guru

adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya dan profesinya)

mengajar.2Menurut Syaiful Bahri, dalam pandangan masyarakat guru

adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu,

tidak mesti di lembaga formal, tetapi bisa juga di rumah, mesjid, dan lain

sebagainya. Ini berarti guru adalah pribadi yang tidak hanya bertugas

mendidik dan mentransformasi pengetahuan di dalam kelas saja, tapi lebih

dari itu. Guru dianggap sebagai sumber informasi bagi perkembangan

kemajuan masyarakat ke arah yang lebih baik. Guru bisa diartikan sebagai

sosok tauladan yang selalu bisa ditiru oleh peserta didiknya.

Di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 78 Tahun 2008 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Guru dan Dosen tahun 2009 disebutkan

dalam Bab I pasal 1 ayat 1 bahwa guru adalah pendidik professional yang

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.3

N.A.Ametembun sebagaimana dikutip oleh Saiful Bahri

mengemukakan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan

1
““Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai
Pustaka. 007).”
2
“Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai
Pustaka. 007), h. 377..”
3
Tamita Utama. Peraturan Pemerintah RI, (Jakarta: Tamita Utama. 2009), h. 4..”

8
bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara

individual ataupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.4

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru adalah semua

pendidik yang bertanggung jawab untuk membimbing dan membina

peserta didik, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Tetapi dalam

pembahasan ini, guru hanya difokuskan pada sosok pendidik yang

mengajar, mendidik dan melaksanakan tanggung jawabnya dalam ruang

lingkup sekolah.

b. Peran guru

Islam meletakkan tanggung jawab yang sangat besar kepada orang

tua dan guru untuk mendidik anak secara benar, menumbuhkan minat

untuk menggali potensi dan memperhatikan mereka untuk lebih bisa

memahami sesuatu secara utuh dan mendasar.5

Ada beberapa pandangan dari masyarakat luar dunia pendidikan,

bahwa peranan guru hanya mendidik dan mengajar saja. Padahal guru

mempunyai peranan yang lebih luas, sebagaimana sekolah yang berperan

juga sebagai penghubung antara ilmu dan teknologi dengan masyarakat,

dimana sekolah merupakan lembaga yang turut mengemban tugas

memodernisasi masyarakat dan turut serta secara aktif dalam

pembangunan.

4
“ Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (2010),h. 32..”
5
Abdullah Nashih Ulwan. Tarbiyatul Aulad, (Jakarta: Khatulistiwa Press, 2013),h. 441.7
A.”

9
Menurut Adams and Dickey, sebagaimana dikutip oleh

Oemar,mengemukakan pandangan modern tentang peran guru yang

sesungguhnya sangat luas, meliputi.6

a.) Guru sebagai pengajar

Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam kelas. Ia

menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua

pengetahuan yang telah disampaikan. Selain itu, guru juga berusaha agar

terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial,

apresiasi dan lain sebagainya melalui pengajaran yang diberikan.

b.) Guru sebagai pembimbing

Dalam hal ini, guru berkewajiban memberikan bantuan berupa

bimbingan kepada siswa agar mereka mampu menemukan masalahnya

sendiri dan memecahkan masalah tersebut. Setiap guru perlu memahami

dengan baik tentang tehnik bimbingan yang benar agar setiap siswa yang

membutuhkan solusi, maka guru selalu siap memberikan bimbingan

kepada siswa.

c.) Guru sebagai pemimpin

Dalam hal ini, guru berkewajiban mengadakan supervisi atas

segala kegiatan belajar siswa, membuat rencana pengajaran terhadap

siswanya, melakukan manajemen kelas, serta mengatur kedisiplinan kelas

secara demokratis

d.) Guru sebagai ilmuan

6
Menurut Adams and Dickey, sebagaimana dikutip oleh Oemar,mengemukakan
pandanganodern tentang peran guru yang sesungguhnya sangat luas, meliputi.

10
Guru dipandang sebagai orang yang paling berpengetahuan. Guru

bukan saja berkewajiban menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya,

tetapi juga mengembangkan pengetahuan tersebut serta memupuk

pengetahuan yang telah dimilikinya.7

2. Pembelajaran Efektif

Pembelajaran efektif terdiri dari dua kata, pembelajaran dan

efektif.Dalam Kamus Bahasa Indonesia lengkap dijelaskan bahwa

pembelajaran dimaknai sebagai proses, cara, perbuatan menjadikan orang

atau makhluk hidup belajar.Artinya, dengan kegiatan pembelajaran

seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan tentang materi yang

dipelajari.8

efektif berarti pengaruh,ada pengaruhnya, akibatnya, manjur,

mujarab.efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang

melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Dalam hal ini efektivitas

akan selalu berkaitan dengan efek atau akibat yang ditimbulkannya, itu

berarti hasil itulah yang akan menentukan apakah dikatakan berhasil atau

tidak. Efektivitas juga pada dasarnya mengacu pada sebuah keberhasilan

atau pencapaian tujuan. Efektivitas merupakan salah satu dimensi yang

produktivitas, yaitu mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang

maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas,

kuantitas dan waktu.9

7
Oleh, “Upaya Guru Al-Quran Hadits Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di
Mtsn Jeureula Aceh Besar,” n.d.
8
Skripsi Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya:Apollo Lestari, 007),hal
18.”
9
jurnal,Upaya guru meningkatkan efektivitas belajar siswa,Hal 4.

11
Menurut pandangan sistem, seperti dikemukakan Dick dan

Carey,pembelajaran merupakan proses sistematik yang memandang setiap

komponennya (guru, siswa, bahan, dan lingkungan belajar) sebagai

bagian yang sama pentingnya dalam mencapai kesuksesan belajar. 10

Supardi mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengaturan

lingkungan yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur secara teratur dan sistematis yang disesuaikan

dengan kebutuhan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Syaiful Sagala, pembelajaran adalah setiap kegiatan yang

dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan

nilai yang baru.11 Hal ini berarti proses pembelajaran pada awalnya

meminta guru untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh peserta

didik yang meliputi kemampuan dasar,motivasi, latar belakang sosial

ekonomi dan lain sebagainya, dan pada dasarnya kesiapan guru untuk

mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran modal utama

penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan

pembelajaran. Sedangkan Oemar Hamalik pembelajaran adalah upaya

pengorganisasian lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi

peserta didik.Kegiatan ini meliputi unsur-unsur manusiawi, material

fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

10
oleh, “Upaya Guru Al-Quran Hadits Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di
Mtsn Jeureula Aceh Besar,” n.d.
11
, “Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.”

12
tujuan pembelajaran. Unsur manusiawi ini meliputi siswa, guru dan

tenaga lainnya.12

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu

kombinasi yang dirancang secara sistematis yang meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas,perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi dengan melalui rancangan pelaksanaan dan evaluasi untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu

membentuk moralitas peserta didik, dan adat kebiasaan yang terbentuk

merupakan suatu perbuatan yang dilakukan dengan berulang-ulang,

perbuatan tersebut akan menjadi kebiasaan, karena dua faktor, pertama

adanya kesukaan hati kepada suatu pekerjaan,dan kedua menerima

kesukaan itu dengan melahirkan suatu perbuatan.13

Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Yang sampai kini diyakini orisinalitasnya. Turunnya

secara berangsur-angsur (munajjam), yang mempunyai latar belakang

(asbab al-nuzul.)47 sedangkan Hadits adalah segala ucapan, perbuatan,

dan keadaan Nabi Muhammad SAW. Berupa ucapan, perbuatan, taqrir

(peneguhan kebenaran dengan alasan). Menurut ahli fiqih hadits adalah

segala perkataan, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad SAW. Yang

bersangkut paut dengan hukum.14

12
“Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.”.
13
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan Teori dan Aplikasinya, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), hlm. 287.”
14
“Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.”

13
Dapat diambil pengertian bahwa, efektivitas pembelajaran Al-

Qur’an Hadits adalah penyesuaian atau ketepatan sebuah usaha yang

dilakukan dengan hasil atau tujuan yang dicapai dalam proses

pembelajaran, berdasarkan rencana yang telah ditentukan sebelumnya,

dan memperoleh perubahan-perubahan pada aspek kognitif,afektif,

psikomotorik. Dengan demikian, semakin besar tujuan atau hasil yang

akan dicapai dari sebuah proses, tentunya akan semakin besar pula

perencanaan dan usaha yang dilakukan dalam upaya menyesuaikan

dengan tujuan tersebut.

Dalam dunia pendidikan, seorang guru Al-Qur’an Hadist

sayogyanya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam mengajar.

Menjadikannya sebagai referensi awal dalam segala hal yang akan ia

ajarkan. Karena sesungguhnya Al Qur’an merupakan sebuah kitab yang

universal dalam menerangkan segala persoalan, termasuk didalamnya

mengenai efektivitas dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik, guru perlu dilandasi langkah-langkah dengan sumber

ajaran agama, sesuai firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 44,

yang artinya; “.....Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu

menerangkanpada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada

mereka dan supaya mereka memikirkan”.

Demikian pula dalam masalah efektivitas pembelajaran, pendidik

harus memperhatikan perkembangan jiwa keagamaan anak didik, karena

faktor inilah yang justru menjadi sasaran pembelajaran yang efektif.

14
Tanpa memperhatikan serta memahami perkembangan jiwa anak atau

tingkat daya pikir anak didik, guru akan sulit untuk mencapai tujuan yang

hendak dicapai.

3. Karakteristik pembelajaran efektif Al Qur’an Hadist

Pembelajaran yang efektif mempunyai karakteristik bagi siswa

untuk melihat,mendengarkan, mendemonstrasikan, bekerja sama

menemukan sendiri, dan membangun konsep sendiri. karena penelitian

menyebutkan bahwa pengalaman belajar 10% diambil dari apa yang kita

dengar, 20% dari apa yang kita baca, 30% dari yang kita lihat, 50% dari

yang kita lihat dan dengar, 70% dari yang kita katakana, dan 90% dari

yang kita katakan dan lakukan. Suasana pembelajaran yang efektif

menurut pp 19 tahun 2005 SNP menyebutkan bahwa suasana belajar di

kelas itu harus interaktif, menyenangkan, inspiratif, menantang, inovatif,

dan discover (menemukan sendiri).15

Menurut Tohirin ada beberapa ciri yang menunjukkan guru dapat

dikatakan efektif dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu sebagai

berikut:

1. Berpusat pada siswa. Dalam keseluruhan kegiatan proses

pembelajaran,siswa merupakan subjek utama.

2. Interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Hendaknya terjalin

hubungan yang bersifat edukatif.

15
Wahidin, Pembelajaran Efektif, 2009 (online) Available: http://www.unjabisnis.com
/2009/08/pembelajaran-efektif.hlm.1 diakses pada tanggal 22 juni 2016.”

15
3. Suasana demokartis. Suasana demokratis dalam kelas akan

banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih

mewujudkan dan mengembangkan hak dan kewajibannya.

4. Variasi metode mengajar. Tidak satu pun metode mengajar itu

efektif untuk seluruh materi atau bahan pelajaran. Satu metode

cocok untuk bahan tertentu, tetapi tidak cocok untuk bahan

yang lain.

5. Guru professional. Proses pembelajaran yang fektif, hanya

mungkin bias terwujud apabila dilaksanakan oleh guru

professional dan dijiwai semangat profesionalisme yang tinggi.

6. Bahan yang sesuai dan bermanfaat. Bahan yang diajarkan guru

bersumber dari kurikulum yang telah ditetapkan secara relatif

baku.

7. Lingkungan yang kondusif. Keberhasilan proses pembelajaran,

sangat ditentukan oleh faktor lingkungan.

8. Sarana belajar yang menunjang. Proses pembelajaran akan

berlangsung secara efektif apabila ditunjang oleh sarana yang

baik.16

Adapun Ridwan Abdullah Sani menyatakan bahwa ada empat

belas ciri-ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:

1. Selalu memiliki persiapan untuk melakukan proses belajar

mengajar (PBM)

16
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2012), hlm.177-179.”

16
2. Bersikap positif, dalam arti selalu optimis sebagai guru dan

menghargai peserta didik

3. Memiliki kemampuan bertanya, baik dari segi struktur dan

rumusan pertanyaan

4. Memahami karakteristik peserta didik, yakni mengenal fisik,

emosi,intelektual, dan kebutuhan social mereka

5. Memiliki harapan yang tinggi untuk keberhasilan pendidik

6. Kreatif dalam mengajar dan menggunakan berbagai upaya

untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran

7. Bersikap adil bagi semua peserta didik

8. Memiliki sentuhan personal, di mana guru berbagi pengalaman

pribadi bersama peserta didik dan terlibat dalam kegiatan

peserta didik

9. Menumbuhkan perasaan memiliki, yakni membuat peserta

didik merasa nyaman di kelas dan merasa bahwa guru senang

dengan kehadiran mereka

10. Memaafkan kesalahan, di mana guru dengan segera

memaafkan kesalahan yang dibuat peserta didik dalam belajar

11. Memiliki rasa humor terutama jika menjumpai situasi yang

sulit dan mencairkan suasana kelas tegang

12. Menghargai peserta didik dan tidak membuat peserta didik

merasa malu di depan temannya

17
13. Empati pada permasalahan pribadi peserta didik dan berupaya

mengatasi permasalahan yang dapat diselesaikan

14. Melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran dan selalu

berupaya meningkatkan mutu proses belajar-mengajar.17

Dari beberapa ciri-ciri di atas agar pelaksanaan pembelajaran

pendidikan agama Islam dapat berjalan efektif dan efisien ditentukan

tahapan-tahapan persiapan, pertama sebelum guru mengajar harus

mempersiapkan berbagai persiapan mengajar seperti menyiapkan bahan

ajar, menyiapkan sarana belajar yang menunjang, dan menentukan variasi

metode mengajar. Pada dasarnya guru yang memiliki perencanaan

pembelajaran yang baik tentu akan berbeda dengan guru yang tidak

memiliki perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran yang terencana

dapat menggunakan metode, materi, tujuan, dan sarana yang baik. Hal

yang sedemikian itulah akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar-

mengajar, dan proses pembelajaran yang menarik minat, perhatian,

motivasi dapat mencapai terbentuknya kognitif, afektif, dan psikomotorik

yang baik.

4. Faktor Mempengaruhi Pembelajaran efektif Al-Qur’an Hadits

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwasanya tujuan

utama dari pembelajaran yaitu supaya terjadi perubahan-perubahan pada

diri siswa baik dalam aspek kognitif (pengetahuan), afektif

(sikap/penghayatan), maupun psikomotorik (keterampilan/pengalaman).

Untuk mencapai tujuan utama tersebut bukanlah hal yang mudah


17
Ridwan Abdullah Sani, Op.Cit., hlm. 43-45.

18
disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran

khususnya pelajaran Al-Qur’an Hadits. Menurut Muhammad Ali faktor-

faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah faktor siswa,

faktor pendidik, factor kurikulum, dan faktor lingkungan.

a) Faktor siswa

Siswa merupakan subjek yang aktif dan dinamis, ia mempunyai

banyak potensi potensial yang perlu dikembangkan.18 Agara potensi yang

ada dapat tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan yang sempurna,

hal ini dibutuhkan banyak pengarahan dan bimbingan agar perkembangan

jiwanya dapat searah dengan pertambahan umurnya.

siswa juga merupakan komponen yang termasuk dalam

prosesinteraksi belajar-mengajar yang paling penting, karena tanpa adanya

siswa maka proses pembelajaran tidak dapat berlangsung. Siswa ikut

mempengaruhi efektivitas proses pembelajaran.

b) Factor pendidik/guru

Guru merupakan salah satu komponen dalam proses belajar-

mengajar,guru hendaknya mampu menyediakan fasilitas-fasilitas yang

diperlukan untuk berinteraksi dalam proses belajar-mengajar, tugas guru

bukan saja menyangkut kegiatannya di dalam kelas atau di sekolah,

melainkan harus pula melakukan hal-hal atau melaksanakan seperangkat

tingkah laku sehubungan dengan kedudukannya sebagai guru.

Menurut Daryanto, salah satu faktor utama yang menentukan mutu

pendidikan adalah guru, gurulah yang berada di garis terdepan dalam


18
“Umar bakry.Upaya guru dalam menciptakan pembelajaran efektif.hal.8.”

19
menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung

dengan peserta didik di kelas melalui proses belajar-mengajar. Di tangan

gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara

akademis,maupun skill keahlian), kematangan emosional dan moral serta

spiritual. Dengan demikian, akan dihasilkan generasi masa depan yang

siap hidup dengan tantangan zamannya. Oleh karena itu, harus didapatkan

sosok guru yang mempunyai kompetensi yang tinggi dalam menjalankan

tugasnya.19

Dengan demikian, profesionalisme guru sangatlah penting dimiliki

dan ditingkatkan oleh seorang guru khususnya guru Al-Qur’an Hadits

sehingga akan mudah untuk mewujudkan efektivitas pembelajaran Al-

Qur’an Hadits di dalam kelas.

c) Faktor Kurikulum

Secara sederhana kurikulum menggambarkan pada sisi pelajaran

dan pola belajar-mengajar antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan

tertentu. Bahan pelajaran sebagai isi kurikulum dan pola interaksi guru-

siswa mengacu kepada tujuan yang hendak dicapai. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Zakiah Daradjat, bahwa yang dimaksud dengan

kurikulum dalam proses pendidikan yaitu sebagai suatu program

pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah

tujuan-tujuan pendidikan tertentu.20

19
“FILE 1.Pdf.”
20
,jurnal “Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.”

20
Oleh sebab itu, tujuan yang hendak dicapai itu secara khusus

menggambarkan bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan dapat

dicapai siswa melalui proses belajar yang beraneka ragam pula. Hal inilah

yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran karena dapat

menimbulkan situasi yang bervariasi dalam proses belajar-mengajar.

d) Faktor Lingkungan

Maksud dari lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang ada di

sekitar siswa dan guru, baik berupa benda-benda, peristiwa-peristiwa yang

terjadi, maupun kondisi yang dapat memberikan pengaruh. Sehubungan

dengan ini, zulkifli mengistilahkan faktor lingkungan di dalam interaksi

belajar mengajar merupakan konteks terjadinya pengalaman belajar,

berupa lingkungan fisik (kelas, labolatorium, perpustakaan, sekolah dsb)

dan lingkungan non fisik (cahaya, ventilasi, suasana belajar dsb).21

Dari beberapa faktor yang mempengarhui efektivitas pembelajaran

Al-Qur’an Hadits di atas, masing-masing unsur saling terkait antara satu

dengan yang lainnya, rusak atau buruknya salah satu unsur faktor yang

mempengaruhi pembelajaran yang efektif tersebut (siswa, peserta didik,

kurikulum, dan lingkungan), maka pembelajaran khususnya pelajaran Al-

Qur’an Hadits akan mengalami kesulitan dalam mewujudkan

pembelajaran yang efektif.

B. Penelitian Relevan

Penelitian relevan adalah untuk menjelaskan posisi (State Of Art)

perbedaan atau memperkuat hasil penelitian tersebut dengan penelitian


21
“LANDASAN TEORI 1.Pdf.”

21
yang telah ada. Pengkajian terhadap hasil penelitian orang lain yang

relevan, lebih berfungsi sebagai pembanding dari kesimpulan berfikir

peneliti.22 Untuk menghindari duplikasi penulis melakukan penelusuran

terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Dari hasil penelusuran penelitian

peneliti mengambil beberapa skripsi untuk menemukan perbedaa dan

permasaan masalah yang di temukan.Di bawah ini akan di sajikan kutipan

hasil peneltian yang relevan yaitu :

1. Penelitian (jurnal) yang di lakukanoleh Tata Herawati Daulae

(2014).Denganjudul “Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif”.

Hasil penelitiannya ialah pembelajaran yang efektif sebagai suatu

usaha guru dan dosen dalam melaksanakan tugasnya yang diharapkan

menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan, maka harus melalui

pemakaian prosedur yang tepat.

Jadi persamaan peneliti dengan Tata Herawati Daulae dengan

penulis ialah sama-sama meneliti tentang pembelajaran yang efektif,

perbedaannya Tata Herawati Daulae membahas tentang pembelajaran

yang efektif saja, sementara peneliti membahas tentang factor faktor

pembelajaran yang efektif oleh guru pada mata pelajaran Al qur’an

Hadist.23

22
Zuluzi et. Al Pedoman Penulisan Karya Ilmiah STAIN Jurai Siwo Mentro (Jakarta:
Rajawali Press, 2016), hal. 46.
23
ata Herawati Daulae, Menciptakan Pembelajaran yang Efektif, Program Studi ndidikan
gama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Padangsidimpuan. Jurnal Pendidikan Agama
Islam ,Vol. 06, No 02, Juli 2014. h.138.”

22
2. Penelitian (jurnal) yang dilakukan oleh Runtut Prih Utami (2009)

dengan judul “Active Learning Untuk Mewujudkan Pembelajaran

yang Efektif”.

Hasil penelitiannya dalam active learning ini guru bertindak

sebagai fasilitator, oleh sebab itu guru harus professional yang menguasai

materi dan mampu berkomunikasi dengan baik, inovatif serta mampu

mengelola kelas dengan baik. Implementasi active learning ini dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran secara khusus dan kualitas

pendidikan secara umum. Pendidikan pada hakikatnya tidak sekedar

mengajarkan dan mempelajari pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan

aspek-aspek kepribadian lain. Pendidikan juga tidak untuk sekedar

menjadi tahu, tetapi untuk menjadi mampu untuk bertindak cerdas. Oleh

sebab itu para guru dan calon guru di tuntut untuk cerdas dan professional

yang di amanatkan dalam UU Guru dan dosen tahun 2005 agar mampu

menjadi seorang agen pendidikan yang handal

Jadi persamaan peneliti dengan Runtut Prih Utami dengan penulis

ialah sama-sama meneliti tentang pembelajaran efektif, perbedannya

Runtut Prih Utami membahas tentang Active Learning untuk mewujudkan

pembelajaran efektif, sementara peneliti membahas tentang pelaksanaan

pembelajaran yang efektif oleh guru pada mata pelajaran AlQur’an

Hadist.24

24
Runtut Prih Utami, Active Learning Untuk Mewujudkan Pembelajaran Efektif, Program
Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta.
jurnal Pendidikan Agama Islam,Vol. 1, No 2, Desember 2009. hal.151.

23
3. skripsi yang ditulis oleh Siti Hajar Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Tahun 2013, dengan judul “Peran Guru Al-Qur’an Dalam

Menanggulangi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur’an pada santriwati

MTs Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory Perigi Baru Pondok

aren Tangerang”.

Peneliti ini menganalisis tentang peran guru, serta pembinaan yang

dilakukan guru Al-Qur’an khususnya dalam menanggulangi kesulitan

yang dihadapi santriwati dalam membaca Al-Qur’an.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah cukup baik upaya

yang dilakukan guru Al-Qur’an dalam mengatasi santriwati yang

mengalami kesulitan dalam belajar membaca Al-Qur’an, karena sebagian

besar santriwati mendapat bimbingan yang cukup maksimal dalam belajar

membaca Al-Qur’an.

Persamaan peneliti dan Siti Hajar adalah sama-sama meneliti

tentang pembelajaran efektif, Perbedaannya siti hajar membahas tentang

cara mengatasi kesulitan membaca al qur’an dan peneliti membahas

tentang upaya tercapainya pembelajaran efektif Al Qur’an Hadist.

Melihat penelitian diatas maka peneliti akan mengkaji tentang

Upaya guru Al Qur’an Hadist dalam menciptakan pembelajaran efektif di

kelas VII MTs M’allimin NW Anjani dengan berfokus pada upaya yang

digunakan guru Al-Qur’an Hadits dalam menciptakan pembelajaran

efektif di kelas VII MTs M’allimin NW Anjani Jenis penelitian yang

24
digunakan yaitu penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data

menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. sumber data yang

digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Kemudian analisis

data menggunakan deskriptif analisis.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Disain Penelitian

25
1. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan metode kualitatif adalah metode

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskrisi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.25

Jenis pendekatan penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan

pada penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis secara observatif

terhadap upaya untuk memberikan solusi tentang Upaya Guru Al-Qur’an

Hadis Dalam Menciptakan Pembelajaran Efektif Di Kelas VII MTs

Mu’allimin NW Anjani.

2. Desain Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif. Artinya data yang dikumpulkan bukan

berupa angka, melainkan data yang berasal dari naskah

wawancara,catatam lapangan (observasi), dan dokumen pribadi. Tujuan

menggunakan pendekatan kualitatif adalah agar peneliti dapat

menggambarkan realita empiris dibalik fenomena yang terkait dengan

Upaya Guru Al-Qur’an Hadis Dalam Menciptakan Pembelajaran Efektif

Di Kelas VII MTs Mu’allimin NW Anjani.

B. Sumber data

25
jurnal, “Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.”

26
Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Data primer

Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung dari

objek yang diteliti. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data yang didapatkan dari informan. Informan adalah orang

yang memberikan informasi, guna dapat memecahkan masalah yang

diajukan. Infoman ini adalah guru Al-Qur’an Hadis dan siswa.26

b. Data Skunder

Data Sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih

lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer. Data Sekunder ini

di gunakan oleh peneliti untuk untuk diproses lebih lanjut.27

Setiap penelitian memerlukan jenis data yang jelas. Dalam

penelitian ini jenis data yang dibutuhkan adalah data kualitatif. Data

kualitatif dapat dipergunakan untuk permintaan informasi yang bersifat

menerangkan atau dalam bentuk uraian. Data tersebut tidak dapat

diwujudkan dalam bentuk angka-angka, melainkan dalam bentuk suatu

penjelasan yang menggambarkan keadaan, proses, atau peristiwa tertentu.

Pendekatan kualitatif adalah “suatu pedekatan penelitian yang

diarahkan dalam memahami fenomena sosial perspektif partisipasi”. 28

Penelitian kualitatif berlangsung secara natural, data dikumpulkan dari

orang-orang yang terlibat dalam tingkah laku alamiah. Hasil penelitian

26
jurnal, “Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.”.
27
“ Suhaimi Arikunto, Produser Suatu Pendekatan Praktek.. Edisi VI (Jakarta: RC,
2006), hal 131..”
28
“ Suhaimi Arikunto, Produser Suatu ..., h. 134.”

27
kualitatif berupa deskripsi analisis, suatu pemikiran atau suatu peristiwa

pada masa sekarang ini yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.29

Setiap penelitian memerlukan jenis data yang jelas. Dalam

penelitian ini jenis data yang dibutuhkan adalah data kualitatif. Data

kualitatif dapat dipergunakan untuk permintaan informasi yang bersifat

menerangkan atau dalam bentuk uraian. Data tersebut tidak dapat

diwujudkan dalam bentuk angka-angka, melainkan dalam bentuk suatu

penjelasan yang menggambarkan keadaan, proses, atau peristiwa tertentu.

c. Tempat Dan Waktu

Sesuai dengan judul penelitian dalam bab pendahuluan, maka

peneliti menetapkan lokasi penelitian adalah MTs Mu’allimin NW Anjani.

Sedangkan permasalahan yang peneliti ingin teliti adalah upaya guru al-

Qur’an Hadist dalam menciptakan pembelajaran efektif di kelas VII MTs

mu’allimin NW Anjani.

d. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh si


30
peneliti. Segala sesuatu yang menjadi subjek penelitian dinamakan

populasi, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi. Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh siswa mts muallimin NW Anjani 409

siswa dan seluruh guru yang ada pada MTs Mu’allimin yang berjumlah 50

29
“Sujono "teknik analisis data .”
30
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 54..”

28
orang Dalam pengambilan sample, M Zaini mengatakan bahwa sampel

adalah sebahagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data.

Sesuai dengan jadwal pelajaran di mts muallimin dengan pertemuan 6 kali

dalam seminggu .

e. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yaitu suatu cara yang ditempuh oleh

seorang peneliti dalam mengumpulkan data-data yang disesuaikan dengan

jenis penelitian. Untuk mencapai tujuan yang maksimal, maka penulis

mengumpulkan data melalui beberapa teknik yaitu:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. Ciri utama wawancara adalah kontak

langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan sumber

informasi. Dalam wawancara sudah disiapkan berbagai macam

pertanyaanpertanyaan tetapi muncul berbagai pertanyaan lain saat

meneliti.31

Melalui wawancara inilah peneliti menggali data, informasi, dan

kerangka keterangan dari subyek penelitian. Teknik wawancara yang

dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya pertanyaan yang

dilontarkan tidak terpaku pada pedoman wawancara dan dapat diperdalam

31
Oleh, “UPAYA GURU AL-QURAN HADITS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA DI MTsN JEUREULA ACEH BESAR,” n.d.

29
maupun dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondis apangan.

Wawancara dilakukan kepada kepala madrasah, guru Al- Qur’an Hadis

dan siswa.

2. Observasi

Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan

langsung ke obyek yang diteliti guna memperoleh gambaran yang

sebenarnya terhadap permasalahan yang diteliti.32Yaitu akan

mengobservasikan tentang upaya guru Al-Qur’an Hadis dalam

menciptakan pembelajaran efektif kelas VII MTs Mu’allimin NW Anjani.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non-

partisipan. Observasi non-partisipan merupakan observasi yang dilakukan

secara tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang diteliti,

jadi si penyelidik berlaku sebagai penonton.

3. Dokumentasi

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang

berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah

berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata, laporan,foto,dan

sebagainya. Hal-hal yang akan didokumentasikan dalam penelitian ini

adalah guru Al-Qur’an Hadis, kepala sekolah, dan siswa kelas VII MTs

Mu’allimin NW Anjani.

32
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), hlm. 135.

30
f. Teknik analisis data

Analisis data yakni mengerjakan data, menatanya, membagi

menjadi satuan- satuan yang dapat dikelola, mencari pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang akan di pelajari dan memutuskan apa yang

akan dilaporkan.33 Analisis data dengan menggunakan analisis data

kualitatif sebagai berikut:34

1. Data reduksi yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta

membuang hal-hal yang tidak perlu. Reduksi data dilakukan oleh peneliti

agar pembahasan pada hasil temuan penelitian tidak lari dari tujuan

penelitian yang diharapkan. Reduksi data ini diambil berdasarkan hasil

wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada guru dan juga

siswa kelas VII MTs Mu’allimin NW anjani dan kemudian disesuaikan

serta difokuskan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.

2. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan

hubungan antar kategori. Hasil penelitian dengan berbagai instrumen

yang dilakukan oleh peneliti kemudian disajikan dengan cara menyusun

kata-kata dengan sistematis agar tersusun dengan benar. Adapun pokok

bahasan yang disajikan adalah pokok bahasan yang berhubungan dengan

rumusan masalah penelitian yang dibuat oleh peneliti. Yakni hasil yang

33
Nur Asimah, "Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Siswa Yang
Menunjukkan Gejala Fasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Persatuan Amal
Bakti 6 Medan", ( Skripsi, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Medan, Medan, 2019), hal. 48.
34
Ibid, hal. 48-49.

31
didapatkan oleh peneliti berdasarkan instrumen wawancara dan observasi

disesuaikandan kemudian disusun menjadi sebuah pokok pembahasan.

3. Verifikasi yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.Hasil temuan

yang dibuat oleh peneliti kemudian disimpulkan. Hal ini dilakukan agar

pokok pembahasan yang telah dibuat oleh peneliti pada hasil penelitian

lebih terlihat kesesuaiannya dengan tujuan penelitian yang dilakukan.

LAMPIRAN LAMPIRAN
A. Instrumen Peneltitian
1. Instrumen Wawancara
Instrumen wawancara merupakan pedoman peneliti dalam
mewawancarai subjek penelitian untuk menggali sebanyak-banyaknya
tentang apa, mengapa, dan bagaimana tentang masalah yang diberikan
oleh peneliti. Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kenara
sumber adalaha sebagai berikut:

32
a. Bagaimana upaya ustdz sebagai guru Al-Qur’an Hadist dalam
menciptakan pembelajaran efektif di kelas VII MTs Mu’allimin
NW Anjani?
Jawaban :
b. Apa saja faktor pendukung ustazd sebagai guru Al-Qur’an Hadis
dalam menciptakan pembelajaran efektif di kelas VII MTs
Mu’allimin NW Anjani?
Jawaban :
c. Apa saja faktor yang menjadi penghambat upaya ustazd sebagai
guru Al-Qur’an Hadis dalam menciptakan pembelajaran efektif di
kelas VII MTs Mu’allimin NW Anjani?
Jawaban :
d. Bagaimana kontribusi murid dalam menciptakan pembelajaran
efektif di kelas ?
Jawaban :
2. Instrumen Observasi
Instrumen observasi merupakan pedoman peneliti dalam
mengadakan pengamatan dan pencarian sistematik terhadap fenomena
yang diteilti. Pedoman ini berkaitan dengan situasi dan kondisi di MTs
Mu’allimin NW Anjani. Alat-alat yang digunakan untuk observasi adalah
handphone, buku, polpen.

3. Instrumen Dokumentasi

Instrumen dokumentasi adalah alat bantu yang digunakan untuk


mengumpulkan data-data yang berupa dokumen sperti poto-poto kegiatan
dan transkip wawancara. Alat yang digunakan untuk dokumentasi yaitu
handphone.

33
DAFTAR PUSTAKA

34
Arianti, Arianti. “PERANAN GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA.” DIDAKTIKA : Jurnal Kependidikan 12, no. 2 (June

20, 2019).

Darmajid, “Tugas, Peran, Kopetensi, dan Tanggung Jawab Sebagai Guru

Profesional”, Jurnal Edukasi, 13, (2), (Desember 2015).

Haeni, Ida Farida, And Hasan Basri, “Upaya Meningkatkan Minat belajar Siswa

Dalam Pembelajaran Pai Di Sma Plus Al Ittihad Cianjur”, Jurnal Randai,

Vol. 2 No.1 Juli 2021.

Hary Priatma "Peran Guru al qur'an hadis dalam Pengembangan Nuansa Religius

di Sekolah", Jurnall Pendidikan Agam Islam, 11 (2) (2013).

Hamim, Muhidin, and Ruswandi, "Pengertian, Landasan, Tujuan dan Kedudukan

PAI dalam Sistem Pendidikan Nasional", Jurnal Dirosah Islamiyah, 4

(2), (2022).

Jaya anggara, “Persepsi Siswa tentang Faktor yang Mempengaruhi efektivitas

Belajar pada Siswa Kelas XI”, Indonesian Journal of Guidance and

Counseling, 7 (3) (2018).

Khaerony, “Tugas, Peran, dan Fungsi Guru dalam Pendidikan”, Jurnal Tarbiyah

Islamiyah , 1 (1) (Juni 2016).

Rahmat, "Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan

Belajar Siswa", Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, Vol. 9 No. 1 (1 Mret-

Agustus 2020).

Sugiono, "Upaya guru dalam meningkatkan efektivitas belajar siswa\", Jurnal

Pendidikan Islam, 2 (1) (2014).

35
36

Anda mungkin juga menyukai