PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
AHMAD BAHA’UDIN
NIM: 201912701200548
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
AHMAD BAHA’UDIN
NIM: 201912701200548
Dosen Pembimbing:
1. Dr. H. Ahmad iwan Zunaih Lc., M.M., M.Pd.I
2. Moh. Hasyim Rosyidi, S.Pd.I., M.Pd.I
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN
Kepada
Yth. Bapak Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam
Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD)
Lamongan Jawa Timur
Dr. H. Ahmad Iwan Zunaid, Lc., M.M., M.Pd.I Moh. Hasyim Rosyidi, S.Pd.I., M.Pd.I
NIY: 2008.127.000 NIY: 2016.127.092
Mengetahui,
Kaprodi Manajemen Pendidikan Islam
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
HALAMAN JUDUL.............................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Kegunaan Penelitian.....................................................................................6
E. Definisi Operasional.....................................................................................7
F. Batasan Penelitian........................................................................................9
G. Penelitian Terdahulu....................................................................................9
H. Sistematika Pembahasan............................................................................13
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................15
A. Tinjauan Teori Tentang Pendidkan Pesantren...........................................15
1. Pengertian Pendidikan...........................................................................15
2. Pengertian Pendidikan Pesantren..........................................................18
3. Kurikulum Pemdidikan Pesantren.........................................................20
4. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Pesantren..............................................21
5. Pengertian Pondok Pesantren................................................................23
6. Macam-Macam Pondok Pesantren........................................................24
7. Unsur-unsur Pondok Pesantren.............................................................26
8. Peran Pesantren Dalam Pembentukan Karakter....................................27
B. Tinjauan Teori Karakter Kepemimpinan Santri.........................................30
1. Pengertian Karakter...............................................................................30
2. Pengertian Kepemimpinan....................................................................34
3. Gaya dan Ciri-Ciri kepemimpinan........................................................35
4. Pengertian Santri...................................................................................37
iv
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................41
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian................................................................41
B. Deskripsi Latar Penelitian..........................................................................42
C. Instrument Penelitian.................................................................................43
B. Data dan Sumber Data...............................................................................46
C. Prosedur Pengumpulan Data......................................................................47
D. Teknik Analisis Data..................................................................................48
E. Pemeriksaan Keabsahan Data....................................................................50
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang hanya bergelut pada dalam
terstruktur.1
1
M. Sulthon Masyhud dan Moh. Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren (Jakarta:
Diva Pustaka, 2003), 1.
1
2
yang tentu selain menjadi peluang juga sebagai tantangan atas perubahan
saat ini.
Globalisasi adalah sebuah keniscayaan yang nyata yang mau tak mau
akan kita hadapi bersama. Menghadapi tantangan ini pesantren dituntut untuk
konstruksi lama dan tidak mau melihat sesuatu yang baru sangat jelas ini akan
diri. Jika dahulu pesantren hanya sebagai tempat mengaji ilmu agama melalui
sistem sorogan, wetonan, dan bandungan, maka saat ini telah membuka
pendidikan sistem klasikal dan bahkan program baru yang berwajah modern
0
Ahmad Faris, “Kepemimpinan Kiai Dalam Mengembangkan Pendidikan Pesantren,”
’Anil Islam 8, no. 1 (2015): 123–144.
0
Manshur "Kepemimpinan Kiai Dalam Pengembangan Pondok Pesantren Al Urwatul
Wutsqo Jombang” 1, no. 1 (2017): 87 –117.
3
pada diri santri-santri di pesantren itu. Salah satu tujuan dari pembentukan
pemimpin yang karismatik dan berkarakter yang tidak mudah goyah akan
seorang pemimpin yang terlena dengan jabatan yang dimilikinya saat itu, baik
bakan tugas utama seorang pemimpin dan menjadikan apa yang ia pimpin
santri. Menurut Hidayat, ada beberapa hal penting yang bisa ditransfer dari
Sesuai dengan visi dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum Duri Wetan yakni
pesantren yang ada, Hal ini lah yang mendorong peneliti untuk meneliti peran
MADURAN LAMONGAN.
B. Rumusan Masalah
Maduran Lamongan?
C. Tujuan Penelitian
agar memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada, dan tujuan penelitian
Maduran Lamongan.
6
D. Kegunaan Penelitian
diantaranya:
1. Kegunaan Teoritis
Maduran Lamongan.
2. Kegunaan Praktis
sesungguhnya.
penelitian-penelitian sebelumnya.
E. Definisi Operasional
adanya batasan definisi agar lebih mudah dalam memahami yang akan
1. Pendidikan Pesantren
sekitarnya.0
pendidikan Islam dengan sistem asrama atau pondok, di mana kyai sebagai
0
Ah. Zakki Fuad, Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya, UINSA, 2020), 65-88.
8
hidup sehari-hari.
akhlak yaitu tabiat atau kebiasaan melakukan hal yang baik. Al-Ghazali
menggambarkan bahwa akhlak adalah tingkah laku yang berasal dari hati
yang baik. Oleh karena itu pendidikan karakter adalah usaha aktif untuk
membentuk kebiasaan baik (habit), sehingga sifat anak sudah terukir sejak
kecil.0
mempengaruhi pendapat, sikap dan perilaku orang lain. Hal ini memiliki
arti bahwa setiap orang mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain
Santri adalah seorang abdi yang mendapat amanat atau tugas untuk
terangkum dalam tiga aspek pokok yaitu; Iman, Islam dan Ihsan. Dalam
kelihaian dan kemampuan yang maksimal dari seorang santri. Tanpa itu,
0
Katon et al., “Peran Pesantren Modern Dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan
Santri." Al- Fikr: juornal pendidikan Vol 6 no 1 (2020): 27-33.
0
Ibid,. 12.
9
ajaran yang agung tersebut akan mengalami “titik buntu” dalam proses
membina kepribadian yang islami dan membentuk karakter santri agar bisa
F. Batasan Penelitian
tugas akhir ini, penulis tidak dapat membahas semua secara menyeluruh
yang dimiliki peneliti saat melakukan proses penelitian. Maka peneliti hanya
G. Penelitian Terdahulu
penelitian ini. Namun, masih terdapat beberapa hasil penelitian yang masih
0
M. Ulinnuha Khusnan, “Memotret Paradigma Keberagamaan Kaum Santri,” Dialog 32,
no. 2 (2017): 41–64, .
10
3. Penelitian ini di lakukan oleh saudara Gusti katon yang berjudul PERAN
kami tergerak untuk menulis artikel ini untuk ingin mengetahui lebih
kepemimpinan santri.
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan saat ini
H. Sistematika Pembahasan
Bab II : Pada bab ini memuat teori-teori yang berkaitan dengan masalah
Keabsahan Data.
Bab IV : pembahasan hasil penelitian yang berisi tentang paparan data dan
hasil penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Pendidikan
pendidikan juga hasil yang terjadi karena perubahan dari interaksi manusia
a. At-Tarbiyah
luhur.0
b. At-Ta’dib
krama, adab, budi pekerti, akhlak, moral dan etika. Dengan kata lain at-
diciptakan.
pencipta.
c. Riyadhah
0
Nida Hudia, "Implementasi Kultur Pesantren dalam Membentuk Pendidikan Karakter
Santri Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Bogor. (Skripsi, Institut Ilmu Al Qur An Jakarta,
Jakarta, 2019), 31.
18
manusia, aspek spiritual dan fisik, juga harus berlangsung secara bertahap.
Karena tidak ada ciptaan Tuhan yang secara langsung diciptakan dengan
horisontal sebagai makhluk individual dan sosial. Hal ini dimaknai bahwa
dua kata, yaitu pendidikan dan agama. Kata pendidikan berasal dari kata
didik yang berarti pelihara dan latih, yang kemudian mendapat imbuhan
awalan pe- dan akhiran an sehingga menjadi kata kerja pendidikan, yang
berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
pelatihan.0
menjadi pribadi yang matang dan berwibawa secara lahir dan batin
memahami teks-teks kitab klasik atau sorogan. Selain itu kajian kitab
c. Pendidikan Al-Qur’an
Qur’an, Assunah dan kitab kuning berkaitan dengan kualitas dan akhlak
fungsi dari pendidikan pesantren tidak berhenti dan fokus pada aktifitas
Islam. 0
menjadi manusia yang alim dalam ilmu agama yang telah diajarkan
0
M. Ali Mas’udi, “Peran Pesantren Dalam Pembentukan Karakter Bangsa,” Jurnal
Paradigma 2, no. November (2015), 2.
23
c. Kearifan
d. Kesederhanaan
e. Kolektivitas
g. Kebebasan terpimpin
h. Mandiri
k. Tanpa Ijazah
l. Restu Kyai.0
pondok dan pesantren. Kata pondok (kamar, gubuk, rumah kecil) yang
0
M. Ali Mas’udi, “Peran Pesantren Dalam Pembentukan Karakter Bangsa,” Jurnal
Paradigma 2, no. November (2015), 2.
0
Zainal Arifin, “Budaya Pesantren Dalam Membangun Karakter Santri,” Paper Knowledge
. Toward a Media History of Documents 5, no. 2 (2014): 40–51.
24
bahasa arab “fundūk” yang berarti ruang tempat tidur, wisma atau hotel
penampungan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari tempat asalnya.
Sedangkan kata pesantren berasal dari kata dasar “santri” yang dibubuhi
awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal para santri.z
antara lain: Jhons, menyatakan bahwa kata santri berasal dari bahasa Tamil
yang berarti guru mengaji. Sedangkan CC. Berg berpendapat bahwa istilah
ini berasal dari istilah shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang
tahu buku-buku suci agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci
agama Hindu. Kata shastri berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku
dakwah sosial dan budaya yang dengan sistem lama yang seiring
0
Katon et al., “Peran Pesantren Modern Dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan
Santri. Al- Fikr: juornal pendidikan Vol 6 no 1 (2020), 18.
25
MA, atau MAK) maupun sekolah atau kampus. Pesantren Khalaf ini
saat ini adalah pesantren dengan sistem campuran atau kombinasi yang
0
A Rohmanu Fauzi, "Implementasi Kultur Pesantren Dalam Membentuk Karakter
Kepemimoinan Santri Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang,".(Skripsi Sarjana,Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas islam Negri Malang, Malang, 2016), 16-17.
0
ibid,. 18.
26
santri kyai dibantu oleh beberapa ustadz- ustadz yang diambil dari
pesantren.
b. Santri sebagai murid yang belajar di pesantren Santri yang belajar dan
santri mukim.
yang dilengkapi dengan asrama atau kamar maka dapat disebut pondok
biasanya jadi tempat kyai memberikan pegajian baik kepada para santri
maupun masyarakat.
0
Katon et al., “Peran Pesantren Modern Dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan
Santri. Al- Fikr: juornal pendidikan Vol 6 no 1 (2020), 13.
28
cepat pintar dan cepat selesai boleh dikatakan hampir tidak ada. jadi
dan indikator dari beberapa mata pelajaran untuk di kemas dalam satu
konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu tema, (4) bersifat
0
Agus Zainul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Dan Etika Di Sekolah (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012), 46.
29
lainnya,
santri,
seutuhnya.0
1. Pengertian Karakter
yang berarti watak, tabiat, sifat sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian
dan akhlak. Dalam bahasa Arab, karakter diartikan khuluq, sajiyyah, (budi
dengan orang lain, dan watak. Dengan demikian, orang berkarakter berarti
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang
atau sekelompok orang. Karakter juga dapat diartikan sama dengan akhlak
dan budi pekerti sehingga karakter sama dengan akhlak bangsa atau budi
0
Mas’udi, “M. Ali Mas‟udi – Peran Pesantren Dalam Pembentukan Karakter Bangsa.
Jurnal Paradigma 2, no. November (2015), 5.
0
Agus Zainul Fitri, “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah,”
(jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 20.
0
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam (Jakarta: Amzah, 2015), 20.
31
keteladanan.0
dari perspektif psikologis. Hal ini terkait dengan aspek perilaku., sikap,
cara dan kualitas yang membedakan satu orang dengan orang lain atau
dari orang lain. Karakter adalah bagian dari elemen spesifik manusia yang
dilakukan. Karakter yang baik adalah motivasi batin untuk melakukan apa
yang benar, sesuai dengan standar perilaku tertinggi dalam setiap karakter
sekitarnya.0
0
Agus Zainul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012), 20-21.
0
Ajat Sudrajat, “Mengapa Pendidikan Karakter?,” Jurnal Pendidikan Karakter 1, no. 1
(2011): 47–58.
0
Ibid,. 3.
32
keterampilan (skill).
yang di miliki oleh suatu benda atau individu (manusia). Ciri khas
d. Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju
pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan prilaku yang
ditampilkan.
laku. Seseorang dianggap memiliki karakter yang baik dari sikap dan
0
Agus Zainul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012), 20.
33
perasaan, dan tindakan yang baik yang menuju Tuhan Yang Maha Esa,
padukan dengan nilai yang ada pada diri seorang individu dan kemudia
2. Pengertian Kepemimpinan
0
Ajat Sudrajat, “Mengapa Pendidikan Karakter?,” Jurnal Pendidikan Karakter 1, no. 1
(2011): 47–58.
34
serangkaian kesamaan.
dan kualitas (karakter) luar biasa dari pemimpinnya atau menurut Abdul
Gaya kepemimpinan adalah suatu perwuju dan tingkah laku dari dari
a. Kepemimpinan otokratis
0
Ni Luh Putu Wijayanti, dkk, “Gaya Kepemimpinan Perempuan Dalam Jabatan Publik
(Studi Kasus: Lurah Perempuan Kesiman Kecamatan Denpasar Timur)”, Vol.1 No 1, (September
2016), 2.
36
b. Kepemimpinan militeristis
dan jabatan.
c. Kepemimpinan paternalistis
mengambil keputusan.
d. Kepemimpinan karismatis
37
power).
e. Kepemimpinan demokratis
kepemimpinan demokratis:
4. Pengertian Santri
Menurut Nurcholis Madjid, asal usul kata” santri” dapat dilihat dari
kata sastri, sebuah kata dari Bahasa Sanskerta yang artinya melek huruf.
santri adalah kelas literasi bagi orang jawa yang berusaha mendalami
38
orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu, atau seorang sarjana ahli
Santri adalah seorang abdi yang mendapat amanat atau tugas untuk
terangkum dalam tiga aspek pokok yaitu; Iman, Islam dan Ihsan. Dalam
kelihaian dan kemampuan yang maksimal dari seorang santri. Tanpa itu,
ajaran yang agung tersebut akan mengalami “titik buntu” dalam proses
pesantren ada dua macam santri.0 Pertama, Santri Mukim yaitu santri yang
berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam kelompok pesantren, dan
pesantren sehari-hari.0 Kedua, Santri Kalong yaitu santri yang berasal dari
0
Yasmadi, Modernisasi Pesantren (ciputat: PT Ciputat Press, 2005), 61.
0
Khusnan, “Memotret Paradigma Keberagamaan Kaum Santri.” 41-64.
0
Abu Anwar, “Karakteristik Pendidikan Dan Unsur-Unsur Kelembagaan Di Pesantren,”
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam 2, no. 2 (2016): 165.
0
Ibid1,. 75.
39
rumahnya sendiri.0
pesantren kecil jumlah santri kalongnya lebih banyak dari jumlah santri
tersebut.
a. para santri harus membekali diri dengan berbagai ilmu dan skill
berbeda dan terus berubah. Jadi, selain ilmu agama yang menjadi
0
Ibid1,. 76.
40
b. para santri harus inklusif. Dengan kata lain, santri harus melek terhadap
isu kontemporer, terutama isu sosial dan politik. Dengan open minded
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Maduran Lamongan”.
0
Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Takalar: Yayasan AHMAR Cendikia Indonesia,
2019), 6.
41
42
alamiah.0
2. Jenis Penelitian
pesantren Miftahul Ulum Duri Wetan Maduran Lamongan, ini sebagai lokasi
pesantren yang baru berdiri awal tahun 2017 dan di dirikan oleh yayasan
0
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bojong Genteng: CV
Jejak, 2018), 7.
0
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial (Surabaya: Media Sahabat
Cendekia, 2019), 37.
43
C. Instrument Penelitian
langsung dari data dan instrument kuncinya ialah peneliti. Dalam penelitian
secara rinci apa yang diinginkan.0 Yang diuji dalam penelitian kualitatif
itu berarti dalam konteksnya, dan memberi arti sesuai dengan konteksnya itu.
peneliti harus melakukan uji coba. Instrument harus mampu secara efektif
memperoleh data yang tidak jelas atau kurang akurat pula. 0 Oleh karena itu,
dokumentasi.
0
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif., 11.
0
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif Dan Penelitian Gabungan (Jakarta:
Prenamedia Group, 2017), 332.
0
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan
Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2017), 169.
44
Table 3.1
Kisi-Kisi Intrumen Penelitian
1. Observasi
kisi yang diamati. Agar data-data lebih dapat dipercaya, maka peneliti
melakukan pencatatan atas apa yang dilihat secara langsung atau dari hasil
gunakan ketika fokus peneliti belum jelas atau fokus berkembang selama
observasu berlangsung.
2. Wawancara
45
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
No Pertanyaan Hasil
Bagaimana peran pendidikan pesantren
dalam membentuk karakter kepemimpinan
1.
santri di pondok pesantren miftahul ulum
duri?
Bagaimana pendidikan pesantren dalam
2. membina karakter kepemimpinan santri di
pondok pesantren miftahul ulum duri wetan?
Bagaimana pendidikan pesantren dalam
3. mengarahkan santri di pondok pesantren
miftahul ulum duri wetan?
Bagamana faktor pendukung dan
penghambat pendidikan pesantren dalam
4.
membentuk karakter kepemimpinan santri di
pondok pesantren miftahul ulum duri ?
3. Dokumentasi
santri.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi pedoman dokumentasi
No Data Sumber Data
.
1 Profil pondok pesantren
2 Identitas pondok pesantren
3 Tujuan, Visi, Misi, pondok pesantren
a. Kiai
4 Data santri
b. Pengurus pondok
5 Struktur Organisasi
6 Sarana dan prasarana
7 Jadwal Kegiatan Santri
B. Data dan Sumber Data
1. Data
Data dalam penelitian ini adalah semua data dan informasi yang
diperoleh dari para informan yang dianggap paling mengetahui secara rinci
2. Sumber Data
penelitian ini antara lain: Kiai, pengurus pondok dan Santri di Pondok
47
sebenarnya dilapangan.
mencatat data secara rinci dari berbagai masalah yang berhubungan dengan
oleh peneliti sendiri dengan melakukan pengamatan langsung dan ikut terjun
sebagai berikut:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
yang diolah adalah data dan informasi dari hasil observasi, wawancara dan
data yang dihasilkan berupa kata-kata, kalimat, gambar atau yang telah
dideskripsikan dan dianalisis. Dalam mengolah data ada empat tahap yang
1. Pengumpulan Data
penelitian.
2. Reduksi Data
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola
data.0 Dalam proses reduksi data, data yang diperoleh cukup banyak
jumlahnya dan perlu dirangkum atau dipilih yang penting. Peneliti dapat
3. Penyajian Data
0
John W. Creswell, Research Design, 4th ed. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018), 260.
0
Mardawani, Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar Dan Analisis Data Dalam
Perspektif Kualitatif (Yogyakarta: Deepublish, 2020), 66.
50
dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan.
4. Penarikan Kesimpulan
yang tersusun, sehingga penulis dapat melihat apa yang sudah diteliti dan
informan penelitian.
Bagan 3.1
Teknik Analisis Data
sebagai berikut:
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan, isu atau
2. Triangulasi
sama dari sumber yang berbeda. Artinya metode ini dapat dicapai
wawancara.
0
Muh. Fitrah, Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus
(Bojong Genteng: CV Jejak, 2017), 94.
DAFTAR PUSTAKA
Mardawani. Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar Dan Analisis Data Dalam
Perspektif Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish. 2020.
Nurdin, Ismail dan Sri Hartati. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media
Sahabat Cendekia. 2019.
W. Creswell. John. Research Design. 4th ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2018.