PROPOSAL
Oleh
NIM: 21622010
KENDARI
2020
1
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
Menyetujui,
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................. 1
Daftar Isi...................................................................................................... 2
Daftar Tabel................................................................................................. 3
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................. 5
B. Rumusan Masalah............................................................................ 13
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 14
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 14
A. Kajian Teori..................................................................................... 16
1. Minat Belajar.............................................................................. 16
2. Belajar ....................................................................................... 20
C. Kerangka Berpikir............................................................................ 33
3
E. Indikator Keberhasilan..................................................................... 51
Daftar Pustaka.............................................................................................. 53
4
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 3.2
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nasional serta berhasil membentuk generasi muda yang cerdas, bermoral, dan
kita pilih, supaya bagus pertumbuhan jasmani dan rohaninya, sehat otaknya dan
baik budi pekertinya, sehingga dapat mencapai cita-cita dan bahagia lahir
manusia tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh.2 Untuk itu
pengertian yang lebih luas.3 Pembelajaran sendiri adalah suatu kombinasi yang
6
perubahan sikap dan perilaku serta peningkatan status pengetahuan dari tidak tahu
menjadi tahu.4
untuk membantu peserta didik agar dapat tumbuh berkembang sesuai dengan
maksud dan tujuan. Oleh karenanya segala kegiatan interaksi, metode, dan kondisi
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. 5
salah satu mata pelajaran yang harus dimasukan dalam kurikulum setiap lembaga
pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama salah satu
dimensi kehidupan yang sangat penting pada setiap individu dan warga negara.
utuh sejalan dengan pandangan hidup bangsa. Untuk itu, pendidikan Agama Islam
memiliki tugas yang sangat berat, yakni bukan hanya mencetak peserta didik pada
satu bentuk, tetapi berupaya untuk menumbuhkembangkan potensi yang ada pada
4
Endang Purwanti, dkk.,Perkembangan Peserta Didik, (Malang : UMM Press, 2002), hlm. 4
5
Muhammad Irham dan Novan A. W, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses
Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 117
7
diri mereka seoptimal mungkin serta mengarahkannya agar pengembangan
tidak ada seorang pun termasuk guru Pendidikan Agama Islam, yang mampu
tetapi peserta itu sendiri yang akan memilih dan menentukan jalan hidupnya
dengan izin Allah. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sebagai salah satu
mata pelajaran yang mengandung muatan ajaran-ajaran Islam dan tatanan nilai
pendidikan agama yang baik agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan dan
Disamping itu peserta didik juga harus mengetahui hal-hal yang harus
Muta’alim ada 6 hal yang harus dilakukan dalam menuntut ilmu yaitu: Cerdas,
Semangat/ minat, Sabar, Dana/ materi, Bimbingan guru, dan Waktu yang
mencukupi8. Dari keenam hal tersebut salah satunya adalah semangat/ minat yang
mana minat adalah kata kunci dalam pengajaran. Bila siswa telah berminat
pembelajaran itu akan berjalan dengan baik dan hasil belajar akan optimal.9
6
Muhammad Irham dan Novan A. W, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses
Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 117
7
Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 184-185.
8
Syekh Ibrahim Bin Ismail Azzarnuji, Ta’limul Muta’alim (Semarang : CV Toha Putra.As’ad, 1999), hlm. 15
9
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 24
8
Atas dasar uraian di atas, maka tahap awal suatu proses pengajaran
mereka, di samping perasaan mereka, bahwa mereka dapat manfaat dari pekerjaan
persoalan tentang peraturan, serta manjanya rasa malas dan lelah ke dalam jiwa
peserta didik, di samping timbul rasa remehnya pelajaran dan pekerjaan sekolah.10
keberhasilan suatu proses belajar. Jika seorang siswa ingin belajar bidang studi
Pendidikan Agama Islam, maka ia akan cepat dapat belajar mengerti, mengingat
dan mengamalkannya. Minat yang timbul dari kebutuhan anak merupakan faktor
pendorong bagi anak dalam melaksanakan usahanya. Jadi dapat dilihat bahwa
minat sangat penting dalam pendidikan, sebab merupakan sumber dari usaha
anak-anak tidak perlu mendapat dorongan dari luar apabila pekerjaan yang
peserta didik melihata bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk
9
kebutuhannya. Bila peserta didik menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat
untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila peserta didik
melihat bahwa hasil dari pengalamannya belajar akan membawa kemajuan pada
mempelajarinya.
secara komprehensif kepada peserta didik. Penyampaian materi tidak begitu saja
pembelajaran yang lazim dipakai oleh pendidik dan sering disebut dengan istilah
metode pembelajaran yang bukan berpusat pada siswa akan tetapi berpusat pada
guru, sehingga peserta didik dalam proses pembelajaran bersikap pasif dalam
beberapa faktor, seperti karakteristik peserta didik dalam kelas apabila tidak
diterangkan dengan ceramah tidak bisa menerima materi dengan baik, bisa dari
10
faktor pendidik sendiri yang belum memiliki cukup referensi model-model
pembelajaran aktif, sehingga pada saat mengajar setiap kali pertemuan pendidik
Hal yang sama penulis temui saat melakukan observasi di SMK Negeri 4
Kendari. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sudah mulai memasuki
ganti masih belum banyak terealisasi. Selain di kelas peserta didik bersikap pasif
pada saat proses pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang
berlangsung secara satu arah dan menggunakan metode ceramah sehingga dalam
Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang bisa meningkatkan minat
Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan yaitu Problem Based
pembelajaran yang independen, membuat siswa menjadi lebih aktif dan kreatif.
12
Karena model pembelajaran berbasis masalah mengangkat suatu masalah pada
dunia nyata yang dijadikan sebagai starting point dan peserta didik memecahkan
12
4Warsono dan Haryanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 152
11
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) termasuk ke dalam
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
kepribadian peserta didik yang percaya diri, aktif, kreatif, dan mandiri. Selain itu
B. Rumusan Masalah
13
Mashudi, Asrop Syafi’i, dan Agus Purwowidodo, Desain Model Pembelajaran Inovatif Berbasis
Konstruktivisme (Kajian Teoritis dan Praktis), (Tulungagung : STAIN Tulungagung Press, 2013), hlm. 1
12
1. Bagaimana penerapan metode pembelajaran problem Problem Based
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, penulis berharap semoga penelitian ini nantinya dapat
1. Manfaat teoritis
13
a. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu Pendidikan Agama Islam, yaitu
belajar siswa.
2. Manfaat praktis
PBL.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Minat Belajar
Minat adalah rasa lebih suka dan keterkaitan pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Crow and Crow mangatakan minat
Menurut Slameto minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan
pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. 15 Sedangkan
disengaja yang terlahir dengan penuh kemauan yang tergantung pada bakat
dan lingkungan.16
apabila materi pelajaran yang diajarkan tidak sesuai dengan minat siswa,
cenderung siswa tidak akan belajar dengan baik sebab kurangnya daya
15
peranan penting dalam pembelajaran, baik dalam proses maupun dalam
minat siswa. Hal ini membuat guru merasa bersemangat apabila siswa
mengajar. Oleh karena itu, seorang guru dituntut agar minat siswa dapat
Tanpa minat belajar maka hasilnya akan rendah. Demikian juga sebaliknya
dengan adanya minat maka hasil belajar pun akan tinggi. Minat belajar
17
Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, (Bandung:Wacana Prima, 2008) hlm 183-184
18
Sardiman Am, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawalipers, 2011), hlm 95
16
a) Kehadiran siswa tepat pada waktunya.
hati.
belajar.
c. Ciri-Ciri Minat
17
tergantung lingkungan.Minat belajar anak dimulai pada lingkungan
sosial mereka yang menjadi daya tarik di luar rumah yang mereka
kenal.
dirinya.
18
d. Kondisi Yang Mempengaruhi Minat
a) Kondisi belajar.
b) System pendukung.
c) Pribadi siswa.
temannya19.
timbul dalam diri siswa maka akan timbul perasaan senang pada saat
2. Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
19
Yuono 40creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2.minat.pdf.
20
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali, 2011), hlm 63
19
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai manusia lahir sampai akhir
hayat. Pada waktu bayi, seorang bayi menguasai keterampilan- keterampilan yang
Ketika menginjak masa anak-anak dan remaja, sejumlah sikap, nilai, dan
Menurut Hilgrad dan Bower belajar (to learn) memiliki arti: 1)to gain
Menurut Morgan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap
Dari beberapa definisi para ahli diatas dapat disimpulkan ada beberapa
ciri-ciri belajar :
20
b. Perubahan perliaku relative permanent.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
Ibrahim dan Nur dalam Rusman berpendapat bahwa PBL merupakan suatu
siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir
bahwa PBL adalah metode pembelajaran yang berbasis pada masalah, sehingga
21
dialaminya dalam kehidupan sehari-hari untuk mendapatkan pemahamannya
sendiri. PBL melatih siswa untuk memiliki sikap mandiri dalam menghadapi hal-
hal baru yang sering mereka jumpai dalam dunia nyata yang berupa
permasalahan.
diungkapkan oleh Tan yaitu;24 (1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran;
(2) Masalah yang digunakan berupa masalah dunia nyata yang disajikan secara
bervariasi dan tidak hanya menggunakan satu sumber saja; (7) Pembelajaran
menjadi starting point dalam belajar; (b) Permasalahan yang diangkat adalah
permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak terstruktur; (c) Permasalahan
identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar; (e) Belajar
pengarahan diri menjadi hal yang utama; (f) Pemanfaatan sumber pengetahuan
22
yang esensial dalam problem based learning; (g) Belajar adalah kolaboratif,
mencari solusi dari sebuah permasalahan; (i) Sintesis dan integrasi dari sebuah
proses belajar; (j) PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan
proses belajar.
memiliki daya tarik untuk dilakukan oleh siswa dan dapat memperluas
siswa dapat melakukan komunikasi dengan temannya dan pemberian evaluasi atas
sebagai berikut:26
tersebut.
23
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
(d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam
Ibrahim dan Nur mengemukakan tujuan PBL secara lebih rinci yaitu:
masalah;
(b) Belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam
27
Ibid hal 242
24
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan PBL
juga dapat membantu siswa untuk terlibat aktif dalam permasalahan dunia nyata
(a) Menyiapkan perangkat berpikir siswa, yang bertujuan agar siswa benar-
harapan.
proses kognitif.29
28
Ibid hal 245
29
Ibid hal 235
25
Sehingga guru dapat menggunakan berbagai teknik belajar kooperatif
ide.
(d) Melaksanakan PBL, guru harus dapat mengatur lingkungan belajar yang
mendorong dan melibatkan siswa dalam masalah. Selain itu, guru juga
siswa.
pembelajaran dengan pendekatan PBL, guru memiliki peran yang penting yaitu
kooperatif dalam PBL, memfasilitasi siswa dalam bekerja kelompok dan sebagai
bagian yang terdapat dalam ajaran agama Islam. Ditinjau dari segi muatan
komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang
mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus siring dan sejalan dengan
26
Diberikannya mata pelajaran PAI bertujuan untuk terbentukya peserta
didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT berbudi pekerti yang
Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi islam lainnya, sehingga dapat
dijadikan bakal untuk mepelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran
ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut. PAI menjadi mata
dan pengembangan atas dasar ibadah kepada Allah SWT. Kedua, pengakuan
27
b. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
lingkungan, yang antara satu dengan yang lain saling berkaitan dan
Islam.33 Hal tersebut sesuai dengan dengan QS. Luqman 31: 13-15 yang
artinya
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
28
kembalimu. 15) Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan
Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan
baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
Dari ayat diatas dapat dijelaskan melalui tafsir Salim Bahreisy Dan Said
pelajaran dan nasihat kepada putranya yang bernama Tsaran. Berkata Luqman
kepada putranya yang paling disayangdan dicintai; Hai anakku, janganlah engkau
berbakti dan berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya, karena ibunya telah
hendaklah engkau bersyukur kepada Allah dan bersyukur kepada kedua orang
mereka, dalam hal itu hendaklah engkau tetap menggauli dan menghubungi
mereka dengan baik, hormat dan sopan. Dan ikutilah jalan orang-orang yang
34
Salim Bahreisy dan Said Bahraisy, Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid VI (Surabaya: Bima Ilmu,
1990), hlm 256-257
29
1) Al-Ghazali: Penerapan ilmu dan proses pendidikan merupakan sarana
pemberi arah kehidupan ideal bagi umat manusia. Nilai-nilai Islam telah
mampu tertanam dalam diri setiap individu dan kehidupan sosial, maka
30
B. Penelitian yang Relevan
sebagai berikut:
penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui PBL.
pada mata pelajaran matematika dan tingkat SMP sedangkan penelitian ini
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Kurnia Sari Program Studi pada
penelitian ini adalah adalah terletak pada mata pelajaran PAI dan model
31
pembelajaran PBL. Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan
C. Kerangka Berpikir
sesuai dengan mata pelajaran yang akan disampaikan. Mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam adalah mata pelajaran yang penting dalam pembentukan moral dan
akhlak tetapi sering dianggap remeh oleh siswa. Pendidikan Agama Islam
memerlukan pemikiran yang kritis, ketelitian dan penalaran. Siswa yang tidak
senang atau tidak bisa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam akan merasa
inovatif untuk dapat membangun minat siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama
Islam agar siswa belajar dengan penuh minat dan merasa senang. Pendekatan PBL
belajar siswa, karena kelebihan PBL adalah siswa akan terbiasa menghadapi
masalah dan tertantang untuk menyelesaikan masalah tidak hanya terkait dengan
pembelajaran di kelas tetapi juga menghadapi masalah yang ada dalam kehidupan
32
sehari-hari, dengan pendekatan ini dapat memupuk interaksi sosial siswa karena
D. Hipotesis Tindakan
meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas X Kriya
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Tenggara, Kelas X Jurusan Kriya Kayu pada semester Ganjil tahun ajaran 2020-
Subjek penelitian ini adalah siswa di kelas X Kriya Kayu SMK Negeri 4
Agama Islam.
34
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan penelitian model
siklus. Hasil evaluasi pada siklus I masih belum tuntas, sehingga dilakukan
perbaikan pada siklus II. Refleksi siklus I dilakukan untuk menentukan langkah-
1. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
ini yaitu merefleksikan dan menganalisis masalah yang terjadi dalam proses
yaitu:
2) Merancang bagian isi mata pelajaran PAI untuk siswa kelas X SMK
Negeri 4 Kendari.
36
Sukidin dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas (Surabaya;Percetakan Insan Cendekia; 2002) hal 59
35
3) Menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar IPA dengan mengacu
Learning.
Learning
b. Pelaksanaan Tindakan
36
Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus pertama ini peneliti di bantu
37
d. Refleksi (Reflecting)
pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran PAI pada siswa
data tes hasil belajar, hasil observasi aktivitas guru dan hasil observasi
aktivitas peserta didik serta hasil wawancara guru dan peserta didik
2. Siklus II
a. Perencanaan
38
Kegiatan utama yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap perencanaan
dan hasil analisis yang telah dilaksanakan pada siklus I. Dari hasil tersebut
siklus I.
Learning.
39
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi
40
pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran PAI
d. Refleksi
Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah kualitatif dan
a. Penerapan pembelajaran; Data yang diperoleh dari aktifitas guru dan siswa
b. Minat belajar siswa; Data yang diperoleh dari minat belajar siswa pada
siklus 1 dan 2.
1. Wawancara
pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat
yang luwes, pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subjek, sehingga
41
segala sesuatu yang ingin diungkapkan dapat digali dengan baik.37
menjadi tiga yaitu bentuk pertanyaan terstruktur, tak terstruktur, dan setengah
namun pertanyaan juga dapat dikembang oleh peneliti sesuai dengan kedalaman
2. Observasi
kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang
data, observasi dibedakan menjadi 2 yaitu observasi berperan serta dan observasi
berarti observasi dirancang secara sistematis, tentang variabel yang akan diamati,
dan observasi tidak terstruktur yaitu obsevasi yang tidak dipersiapkan secara
42
alat observasinya telah dirancang peneliti sesuai dengan hal yang akan diamati.
Observasi dilakukan peneliti untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa.
Data hasil observasi dalam penelitan ini digunakan oleh peneliti sebagai
3. Kuesioner
yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang
belajar.
41
Ibid hlm 173
42
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) hlm 20-21
43
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009) hlm 166
43
Kuesioner diberikan kepada siswa sebanyak tiga kali yaitu sebelum
kondisi awal minat belajar siswa dan pada akhir setiap siklus setelah pelaksanaan
4. Tes
bentuk yaitu tes obyektif dan non obyektif. Tes obyektif adalah tes yang apabila
dilihat dari sistem penskorannya dan siapa saja yang lembar jawaban tes akan
menghasilkan skor yang sama.45 Bentuk tes objektif yang sering digunakan adalah
tes objektif dalam bentuk pilihan ganda, benar salah,menjodohkan dan uraian
objektif. Sedangkan tes non obyektif adalah tes yang sistem penskorannya
Pada penelitian ini jenis tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes
objektif dalam bentuk pilihan ganda yang diberikan pada setiap akhir siklus 1 dan
siklus 2. Tes yang diberikan pada setiap akhir siklus digunakan oleh peneliti untuk
mengukur minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
5. Dokumentasi
44
untuk memperoleh data langsung dari responden yang dapat melipui tempat
foto, film dokumenter, dan data lainnya yang relevan dengan penelitian.46
memperoleh data tentang prestasi belajar siswa. Dokumentasi diambil dari data
hasil tes objektif, silabus, RPP, LKS, dan daftar nilai UTS Pendidikan Agama
Teknik analisis data dibagi menjadi dua yaitu teknik analisis data minat
belajar siswa dan teknik analisis hasil belajar siswa. Peneliti akan menguraikan
cara menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa yang kemudian dibagi dengan
skor maksimal yaitu 100 dan dikalikan 100 supaya memperoleh skor akhir
maksimal 100. Berikut rumus yang digunakan oleh peneliti untuk menilai minat
belajar siswa.
46
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Pratiknya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012)
hlm 81
45
skor yang diperoleh siswa
N= ×100
skor maksimal
menggunakan PAP tipe 1 karena presentil PAP tipe 1 presentilnya lebih besar dari
pada PAP tipe 2. Tabel 3.2 merupakan kriteria skor kuesioner minat dengan PAP
tipe 1.47 Untuk menghitung rentang skor dari batas bawah sampai dengan batas
Tabel 3.1 Rentang Skor Minat Berdasarkan Kriteria Menurut PAP Tipe 1
berminat
diperoleh dengan cara membagi jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria
minimal cukup berminat dengan jumlah seluruh siswa dan dikalikan 100%.
47
Masidjo, I., Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah (Yogyakarta: Kanisius,1995) hlm 153
46
berminat.
dibrri bobot nol apabila tidak dilaksanakan, bobot 1 jika belum sempurna,
bobot 2 kurang sempurna, bobot 3 apabila sempurna dan bobot 4 jika sangat
F
Data observasi dianalisis dengan rumus : P= × 100 %
N
Keterangan :
P = Angka persentase
47
Keaktifan guru
data kualitatif dikelompokkan atas empat kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi,
sedang dan rendah. Hal ini mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto,
akhir pada soal evaluasi siswa yang diberikan pada skor siklus 1 dan siklus 2 dan
memperoleh presentase prestasi belajar siswa. Nilai akhir prestasi belajar masing-
siswa.
a. Nilai kognitif
48
skor yang diperoleh
N= ×100
10
E. Indikator Kinerja
sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata siswa kelas X Jurusan Kriya Kayu SMK Negeri 4 Kendari
49
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006),
50
Muhammad Irham dan Novan A. W, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013)
Salim Bahreisy dan Said Bahraisy, Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid
VI (Surabaya: Bima Ilmu, 1990),
51
Wijaya Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011),
52
Lampiran 1.
A. Kompetensi Inti
KI-1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
53
1. Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah agama.
2. Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi perintah Q.S. al- Hujurat/49: 10 dan 12
serta Hadis terkait.
3. Menganalisis Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta Hadis tentang kontrol diri (mujahadah
an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah).
D. Materi Pembelajaran
Menyajikan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-
Hujurat/ 49: 10 dan 12, serta Hadis terkait
a. Menjelaskan makna isi Q.S. al-Hujurāt/49:12 dan Q.S. al-Hujurāt /49:10 tentang kontrol
diri (mujāhadah an-nafs), prasangka baik (husnużżhan), dan persaudaraan (ukhuwwah)
dengan menggunakan IT.
b. Memberikan tambahan bacaan ayat al-Qur’ān dan hadis-hadis yang mendukung lainnya,
tentang kontrol diri (mujāhadah an-nafs), prasangka baik (husnużżhan), dan persaudaraan
(ukhuwwah).
c. Meneliti secara lebih mendalam pemahaman dan pembentukan perilaku berdasarkan Q.S.
al-Hujurāt/49:12 dan Q.S. al-Hujurāt /49:10 tentang kontrol diri (mujāhadah an-nafs),
prasangka baik (husnużżhan), dan persaudaraan (ukhuwwah) dengan menggunakan IT
yang dapat dilakukan peserta didik dengan tidak terikat oleh waktu tatap muka di dalam
kelas, seperti: di perpustakaan, di luar kelas, di rumah, dll.
E. Metode Pembelajaran
1) Pendekatan : Saintifik
2) Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3) Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Al-Qur’an
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X, Kemendikbud, tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Tafsir al-Qur’an
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
54
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12
rangsangan) serta hadits terkait dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12
serta hadits terkait.
Pemberian contoh-contoh materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49:
10 dan 12 serta hadits terkait untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Membaca Q.S. Al-
Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait.
Menulis
Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait.
Mendengar
Pemberian materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta
hadits terkait oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
55
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
statemen sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
(pertanyaan/ disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
identifikasi Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
masalah) yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
data) Mengamati dengan seksama materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49:
10 dan 12 serta hadits terkait yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Membaca Q.S. Al-
Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait yang sedang dipelajari.
Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan
12 serta hadits terkait yang sedang dipelajari.
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Membaca Q.S.
Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait yang telah disusun
dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49:
10 dan 12 serta hadits terkait.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Membaca Q.S. Al-
Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Membaca Q.S.
Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait sesuai dengan
pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
56
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
Data) Berdiskusi tentang data dari Materi :
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
Mengolah informasi dari materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10
dan 12 serta hadits terkait yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Membaca
Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
(pembuktian) hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Membaca Q.S. Al-
kesimpulan) Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Membaca Q.S. Al-
Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
57
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
Menjawab pertanyaan tentang materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49:
10 dan 12 serta hadits terkait yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait yang
akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Membaca Q.S. Al-
Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Membaca Q.S. Al-Hujurat/49:
10 dan 12 serta hadits terkait yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Membaca Q.S. Al-Hujurat/49:
10 dan 12 serta hadits terkait yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Membaca Q.S. Al-
Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadits terkait.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Membaca Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan
12 serta hadits terkait kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 4 Kendari Guru Mata Pelajaran
58
LEMBAR OBSERVASI GURU
Tahap Penilaian
Aspek kegiatan guru Keterangan
pembelajaran 1 2 3 4
Orientasi Menyebutkan dan menjelaskan tujuan
masalah pembelajaran
Memberitahukan aktivitas-aktivitas yang
dilakukan
Memotivasi peserta didik untuk terlibat secara
aktif dalam pembelajaran
Menggali kemampuan awal peserta didik
Keorganisasian Membagi peserta didik dalam kelompok
peserta didik heterogen
Melakukan cek per kelompok untuk
membantu organisasi tugas peserta Didik
Mengatur penggunaan waktu untuk diskusi kelas
dengan tepat
Pembimbingan Membimbing peserta didik menggunakan buku
presetasi peserta sumber
didik Membimbing dan memotivasi peserta didik
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai
Mengarahkan perhatian peserta didik pada materi
yang dihadapi paada masing-masing kelompok
Melakukan cek pada tiap kelompok untuk
memantau kegiatan peserta didik dalam
kelompok
Mengusahakan agar setiap peserta didik dalam
kelompok terlibat aktif dalam investigasi
Merangsang interaksi antar peserta didik dengan
pertanyaan
Selama tahap pembimbingan, guru tidak
langsung member jawaban setiap permasalahan
kepada peserta didik
Penyajian hasil Meminta peserta didik untuk menyiapkan hasil
diskusi diskusi yang akan dipresentasikan
Memotivasi dan menganjurkan kepada peserta
didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran
Merangsang interaksi antar peserta didik
pada saat diskusi kelas Berlangsung
Memberikan umpan balik terhadap kesalahan
peserta didik pada saat diskusi
59
Mengajukan pertanyaan yang relevan untuk
membantu peserta didik dalam menemukan
jawaban dari permasalahan yang didiskusikan
Merespon terhadap aktivitas yang dilakukan oleh
peserta didik
Analisis dan Memberikan klarifikasi terhadap permasalahan
evaluasi proses yang telah didiskusikan
Secara klasikal meminta peserta didik untuk
memberikan kesimpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik Observer
4 = sangat baik
60
Lampiran 3.
Tahap Penilaian
Aspek kegiatan guru Keterangan
pembelajaran 1 2 3 4
Orientasi masalah Siswa tampak antusias mengikuti proses
pembelajaran
Siswa memperhatikan penjelasan awal guru
tentang pelajaran hari ini
Mengorganisasikan Siswa membentuk kelompok heterogen
siswa Siswa menemukan masalah yang terdapat
pada teks bacaan
Siswa menjawab pertanyaan dengan tepat ketika
berlangsungnya pembelajaran
Siswa menyebutkan pendapat dengan jelas
masalah yang terdapat dalam teks bacaan
Siswa menghargai pendapat orang lain
Siswa memperhatikan materi yang di sampaikan
guru
Pembimbingan Siswa mengoptimalkan interaksi antara siswa
presetasi siswa dan guru dengan kerja kelompok
Siswa terlibat langsung dalam kegiatan di kelas
selama proses pembelajaran
Siswa bekerja sama dalam memecahkan
permasalahannya dengan cepat
Penyajian hasil Siswa membaca teks bacaan dalam kelompok
diskusi Siswa membacakan hasil temuan kelompok
terhadap kelompok lain
Analisis dan Siswa menyimpulkan pelajaran yang di
evaluasi proses terimanya
Siswa melaksanakan tes tulis
Siswa menilai dan memperbaiki pekerjaannya
61