ALBIMA
NIM. 201200008
2022
1
DAFTAR ISI
2
G. Jadwal Penelitian .................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 40
LAMPIRAN................................................................................................... 43
INSTRUMEN PENELITIAN ........................................................................ 43
3
BAB I
PENDAHULUAN
ini berbagai permasalahan selalu timbul dan berkembang, maka diperlukan upaya
kreatif, yang bekerja keras dan memiliki ilmu pengetahuan serta keterampilan yang
kreatif, maka pendidikan adalah salah satu wahana yang tepat, karna dengan
yang berkualitas.
Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan
penerus bertanggung jawab, kreatif, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
4
Yang Maha Esa. Sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang Sisdiknas
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berakhlak mulia, serta beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
5
terstruktur dan berjenjang dan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah
Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan
pada umumnya karna bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan, bahkan
menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh sebab itu, guru seyogyanya memiliki prilaku
dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh, guru
Kegiatan pembelajaran merupakan suatu interaksi antara guru dan siswa untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. Tujuan yang ingin di
capai dari interaksi itu pada perubahan dasarnya adalah bertambahnya pengalaman
siswa baik teori maupun praktek dan perubahan tingkah laku siswa. Proses
timbul karna hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang tujuan hubungan
itu akan mempengaruhi perubahan intelek, watak serta sosial dan hubungan tersebut
Dalam proses pembelajaran, diperlukan adanya aksi dan reaksi yang menjadi
interaksi antara guru dan siswa mempunyai fungsi berbeda, yaitu guru berfungsi
sebagai pengajar dan siswa berfungsi sebagai pelajar. Dalam proses pembelajaran,
yang diajarkan. Untuk itu di perlukan adanya motivasi (dorongan) dari guru agar
6
Masalah belajar merupakan masalah yang paling aktual dan dihadapi
oleh setiap orang. Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam belajar, seseorang tidak bisa melepaskan diri
dari beberapa hal yang dapat mengantarkan pada berhasil dalam belajar.
Keberhasilan belajar anak secara mendasar dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor
intern antara lain kecerdasan, bakat, motif, minat, perhatian, kesejahteraan jasmani
dan cara belajar. Sedangkan yang mencakup faktor ekstren antara lain lingkungan
alam, lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah dan pelajaran (Slameto, 2003: 54-
72). Faktor intern dan ekstern secara jelas saling berkaitan dan sangat dibutuhkan
dalam belajar. Salah satu faktor penting itu adalah motivasi siswa untuk belajar.
manusia muslim menjadi tenaga ahli dan professional serta trampil. Untuk
7
motivasi/minat siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Indikasi ke arah
tersebut ada, karna pertama, adanya siswa yang berbicara dengan teman-temannya
saat belajar, sementara guru memberikan materi di kelas. Kedua, perilaku siswa
yang kurang berkonsentrasi/fokus dan jenuh untuk belajar di kelas, justru siswa
sering keluar kelas tanpa keterangan yang jelas, siswa juga sering mengantuk pada
pada saat jam pelajaran. Ketiga keterbatasan sumber belajar membuat siswa banyak
tersebut mengapa juga merasa jenuh dengan pelajaran yang banyak bercerita karna
bosan/jenuh.
metode permainan karna anak pada usia mereka masih senang dengan permainan
dan ajak lah murid tersebut belajar sambil bermain agar suasana enak dan tidak
membosankan.
Jambi terlihat bahwa, pertama siswa banyak yang keluar masuk pada saat jam
pelajaran, kedua siswa banyak yang mengantuk pada saat jam pelajaran, ketiga
siswa banyak yang ribut pada saat jam pelajaran, keempat guru mengajar tidak
8
menggunakan metode yang menarik atau cendrung membosankan. Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian dalam bentuk penulisan skripsi yang berjudul Upaya Guru Dalam
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini hanya terfokus
pada motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas
Muaro Jambi dan upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
C. Fokus Penelitian
terfokus pada motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam
Kabupaten Muaro Jambi dan upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa.
D. Rumusan Masalah
9
1. Bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VIII B pada
2. Apa saja kendala rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
10
a. Sebagai sumbangan pemikiran penulis bagi masyarakat, orang tua,
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Upaya
Upaya adalah usaha, akal atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, mencegah
persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya. Dapat disimpulkan upaya adalah
suatu usaha yang dilakukan dengan maksud tertentu agar semua permasalahan yang
ada dapat terselesaikan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2001: 1250) “Upaya adalah usaha atau
ikhtiar untuk mencapai maksud tertentu”. Dari kutipan tersebut dapat dijelaskan
bahwa upaya itu adalah tindakan ambil bagian dari seorang Guru untuk mengatasi
menyampaikan maksud, akal dan ikhtiar. Upaya merupakan segala sesuatu yang
bersifat mengusahakan terhadap sesuatu hal supaya dapat lebih berdaya guna dan
berhasil guna sesuai dengan yang dimaksud, tujuan dan fungsi serta manfaat suatu
hal tersebut dilaksanakan”. Upaya sangat berkaitan erat dengan penggunaan sarana
akal, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud). Dalam setiap upaya yang dilakukan
12
oleh seseorang bertujuan untuk mncegah sesuatu yang dianggap tidak diperlukan
keluar untuk merubah dari kondisi yang kurang baik menjadi baik, sehinggatujuan
atau keinginan dapat tercapai sesuai program yang dibuat atau direncanakan
“upaya adalah usaha yaitu tindakan yang sengaja dengan maksud tertentu
dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam hal ini tindakan dilakukan oleh suatu
objek seperti orang” (Susilo Riwayadi dan Suci Nur Anisyah Kamus Lengkap
“upaya adalah daya akal atau ikhtiar, maksudnya adalah upaya dan usaha
yang dilakukan guru untuk mengatasi motivasi belajar siswa” (Anonim, Kamus
maupun global.
13
b. Upaya preservatif yaitu memelihara atau mempertahankan
lingkungannya.
B. Guru
a. Pengertian guru
manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam
pendidikan. Guru pada dasarnya adalah orang yang memikul tanggung jawab untuk
membimbing peserta didik. Abbudin nata mengemukakan “bahwa guru berasal dari
pendidikan adalah guru merupakan tugas lapangan dalam pendidikan yang selalu
14
bergaul secara langsung dengan murid dan objek pokok dalam pendidikan karna
itu, seorang guru harus memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditentukan.
mengajar, dengan definisi ini guru disamakan dengan pengajar. Dengan demikian
pengertian guru ini hanya menyebutkan satu sisi saja yaitu pengajar, tidak termasuk
guru telah menerima dan memikul beban dari orang tuas untuk ikut mendidik anak-
anak. Dalam hal ini orang tua harus tetap sebagai pendidik yang pertama dan utama
bagi anak-anaknya. Sedangkan guru ialah tenaga profesional yang membantu orang
orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada
Allah Khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup
berdiri sendiri.
bahwa guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran
15
masing-masing. Artinya, guru tidak hanya memberi materi di depan
kelas, tetapi juga harus aktif dan berjiwa kreatif dalam mengarahkan perkembangan
murid.
dijabarkan lebih luas, apa banyak definisi guru yang lain menurut pendapat para
ahli.
belajar mengajar yang bertugas untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
agar bisa mencapai tujuan pembelajaran. Peran guru menjadi sangat krusial dalam
menyalurkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang dimiliki kepada siswa atau
murid (https://www.zonareferensi.com/pengertian-guru/).
C. Tugas Guru
Guru memiliki beberapa fungsi dan tugas. Berikut merupakan tugas guru
undang.
16
• Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar
negara Pancasila
• Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Undang-
Pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut kehendak
hatinya.
Sebagai penegak disiplin dan menjadi contoh dalam segala hal, termasuk
tata tertib
perencana kurikulum
bersemangat.
17
D. Peran Guru
Guru memiliki banyak peran, bukan hanya sebagai pengajar saja, tapi
juga peran-peran lainnya. Berikut merupakan beberapa peran guru secara umum.
E. Motivasi
melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tetentu. Motivasi berasal dari
kata motif yang berarti “dorongan” atau rangsangan atau daya “penggerak” yang
18
ada dalam diri seseorang. Motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang
tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
dalam perangsangan tindakan kearah tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau
eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat
Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak. Motivasi menjadi
suatu kekuatan, tenaga atau daya,atau suatu keadaan yang kompleks dan
kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik
19
Abraham Maslow. Pengertian motivasi adalah sesuatu yang bersifat
konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal
peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi
belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, kegigihan, dan
perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,
motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa
(intrinsik) dan dari luar diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Motivasi
untuk belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik
belajar yang menarik, dan adanya upaya guru dalam membelajarkan siswa
penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa yang menjamin
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
20
Motivasi belajar Menurut Djamarah (2008: 149), motivasi yang berasal
dari dalam diri pribadi seseorang disebut “motivasi intrinsik”, yaitu motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.Hal ini
dikarenakan di dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu, Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang disebut “motivasi
ekstrinsik”, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang
dari luar.
keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai.
Menurut Uno (2006) motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat
dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan
21
dari kegiatan belajar serta memberi arah pada kegiatan kegiatan belajar sehingga
b. Macam-macam motivasi
1. Motivasi Intrinsik
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Syaiful Bahri
Djamarah 2011:149).
bukan untuk mendapatkan hadiah melainkan pekerjaan tugas itu sendiri (Daleh H.
Schunk:526).
Motivasi intrinsik itu bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan
bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik menguasai nilai-nilai yang
terandung didalam pelajaran itu. Anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata
untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran. Bukan karena
keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah dan
sebagainya.
secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari
22
luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan terutama
belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali
intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh
pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan
2. Motivasi ekstrinsik
tujuan belajarnya diluar faktor situasi belajar (resides is some factors outside the
learning situation). Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang
terletak diluar hal yang dipelajarinya. Misalya untuk mencapai angka tinggi,
menjadi tekun dan bergairah dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu kualitas
hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat terwujud, siswa yang dalam proses
belajar mepunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun hasil belajarnya.
23
usaha ini banyaklah cara yang dapat dilakukan. Menciptakan kondisi-kondisi
1) Menggairahkan siswa
memberikan pada siswa cukup banyak hal-hal yang dipikirkan dan yang
dilakukan. Guru harus memelihara minat siswa dalam belajar, yaitu dengan
atau kegagalan akademis siswa pada masa lalu, dengan demikian pengajar
terlalu optimis. Bila siswa telah banyak mengalami kegagalan, maka guru
3) Memberikan insentif
24
Bila siswa mengalami keberhasilan, pengajar diharapkan
memberikan hadiah pada siswa (dapat berupa pujian, angka yang baik, dan
melakukan usaha lebih lanjut guna ini umpan balik merupakan hal yang
4) Mengarahkan
menunjukkan pada siswa hal-hal yang dilakukan secara tidak benar dan
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya
akhir
25
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru,
bermacam-macam strategi
pedagogis
ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak
26
Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan
untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada
usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk
pengajaran atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang
pendidikan, yaitu adanya proses transfer nilai, pengetahuan, dan keterampilan dari
generasi tua agar generasi muda dapat hidup. Oleh karena itu, ketika dikaitkan
dengan pendidikan Islam, maka akan mencakup dua hal, yaitu; (a) mendidik siswa
untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam; (b) mendidik siswa-
kepada peserta didik melalui bimbingan dan pelatihan yang telah direncanakan agar
27
peserta didik dapat menggunakannya baik sebagai pola pikirnya maupun landasan
agama Islam sehingga menjadi manusia Muslim yang terus berkembang dalam hal
Oleh karena itu berbicara tentang pendidikan Agama Islam, baik makna
maupun tujuannya haruslah mengacu ada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak
dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini
juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang
kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya dapat dibina melalui pendidikan Agama
Islam yang intensif dan efektif. Untuk mencapai hal tersebut di atas maka
28
danakhirat.
29
Sebelum membahas tentang tujuan pendidikan Agama Islam terlebih
selesai”.
agama islam, diantaranta, H.M Arifin seperti yang dikutip oleh Armai arief
menjelaskan bahwa tujuan dari proses pendidikan agama islam adalah “idealitas
arief, 2002 hlm, 15-19). Terkait dengan hal ini, adapun tujuan pendidikan agama
peserta didik tentang agama islam menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan, berbangsa dan bernegara serta untuk
dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (abdul majid dan
30
G. KERANGKA KONSEPTUAL
1. Kerangka berfikir
menyusun suatu kerangka berfikir untuk memperjelas arah dan maksud penelltlan,
maka kerangka berplklr dalam peneiltian lni yaltu: metode tanya jawab yang
2. Paradigma
antara varlabel yang akan dltelitl sekallgus mencermlnkan jeils dan jumlah masalah
yang perlu dijawab, teorl yang digunakan untuk merumuskan hlpotesls, dan tehnlk
analsls statlstlk yang akan dlgunakan. Pola hubungan antara variabel yang akan
3. Hipotesis Penelitian
kalimat pertanyaan.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pandang pendidikan dengan mengkaji tentang minat belajar yaitu Upaya Guru
Kabupaten Muaro Jambi. Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan
dianalisis secara kualitatif bukan dengan cara kuantitatif yang menggunakan alat
ukur tertentu.
mengenai kualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran peneliti tanpa tercemar oleh
pengumpulan data pada setting yang alamiah. Berdasarkan konsep kerja tersebut,
peneliti mengupayakan agar kehadiran peneliti tidak merubah situasi dan prilaku
B. Sumber data
Sumber data adalah subyek dari mana data itu diperoleh. (Iskandar 2008:77)
b) Siswa
c) Arsip/dokumen
32
C. Subjek Penelitian
Subjek yang di teliti adalah siswa, dan guru yang diambil dengan
menggunakan cara “purposive sampling” yaitu teknik yang didasarkan pada ciri-
ciri tertentu yang diperkirakan erat sangkut pautnya dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya.” Maka ditetapkan
informan kunci (key informan) adalah guru Pendidikan Agama Islam, siswa sebagai
responden.
sebagian lagi didatangi untuk penyesuaian informasi atau data yang diperoleh
melalui wawancara dengan data yang diperoleh melalui oservasi melalui triangulasi
data-data yang di inginkan, peneliti dalam hal ini menerapkan beberapa metode
sebagai berikut:
1. Wawancara
33
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri
2. Observasi
dalam penelitian ini adalah metode observasi non partisipan, yang mana
mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
34
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kecamatan Sekernan Kabupaten
3. Dokumentasi
non manusia, sumber informasi (data) non manusia ini berupa catatan-catatan,
35
memperoleh semua data-data yang berhubungan dengan gambaran umum di
Jambi.
b) Struktur organisasi
Setelah selesai penelitian ini, maka data yang di peroleh terlebih dahulu
1. Reduksi Data
“Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
2. Penyajian data
36
Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisa data adalah
yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan
terhadap data itu (Lexi J. Moleong, 2004:330). Jadi dalam hal ini mengecek sumber
data yang diperoleh di lapangan berkenaan dengan penelitian ini. Penelitian ini
mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan
37
dengan metode yang sama. Triangulasi dengan penyedik memanfaatkan peneliti
data atau dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seseorang analisis dengan
analisis lainnya. Sedangkan, triangulasi dengan teori dapat dilakukan dengan dua
Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Sekernan Kabupaten Muaro Jambi dari sumber hasil observasi, wawancara maupun
G. Jadwal Penelitian
lebih jelasnya jadwal penelitian ini dapat dilihat pada table berikut.
38
Jadwal Penelitian
Tabel 3.1.
Bulan ke,
No
Kegiatan Tahun2021-2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan ✓ √
Judul ✓
2 Pembuatan √ √ √
Proposal
3 Pengajuan √
Dosen
pembimbing
4 Perbaikan √ √ √
Proposal
39
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Anas S, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers 2012, hal 163
40
Diknas UU no.20 tahun 2003, Tentang Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2006)
Remaja Rosdakarya
hal 77
2004, hal.330
Muhammad Al-Mighwar, Psikologi Remaja Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua,
Muhibbin Syah, (2001), Psikologi Belajar, Jakarta: Pt. Logos Wacana Ilmu
Nana Sudjana, (1989), Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar,
41
Schunk. D.H, Learning Theories Yogyakarta: Pustaka Belajar 2012. Hal 526
Rineka Cipta.
Zakiah Daradjat, Dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet.
VII, h. 86.
42
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Wawancara
a. Guru
pai?
siswa?
43
12. Apa yang lakukan dalam mengajar dengan memperhatikan prinsip
b. Siswa
PAI
PAI
B. Observasi
44
C. Dokumentasi
3. Struktur organisasi
4. Keadaan guru
5. Keadaan siswa
45