Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK 3 DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN

“ LANDASAN PENDIDIKAN “

OLEH

Arif Maghfirah ( 20046042 )

Bintang Maharani Putri ( 20046005 )

Apink Fillandika ( 18086349 )

DOSEN PENGAMPU :

Dra.Yulsyofriend, M.Pd

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAPEL 2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan atas kehadirat ALLAH


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Dasar dasar
Imu Pendidikan, dengan judul : “Landasan Pendidikan “

Kami berharap dalam penyusunan makalah ini agar dapat bermanfaat bagi para
pembaca, menambah wawasan dan pengetahuan dan tidak terkecuali bagi penulis.
Kemudian dalam penyusunan makalah ini kami menyadari sepenuhnya masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan segala bentuk kritikan dan saran
yang membangun dari berbagai pihak.

Padang, 6 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR. ............................................................................................................. ii

 DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

 BAB I ( PENDAHULUAN )

 Latar Belakang ............................................................................................................ 1


 Rumusan Masalah. ...................................................................................................... 1
 Tujuan. ........................................................................................................................ 1

 BAB II ( PEMBAHASAN )

 Defenisi Konsep. ......................................................................................................... 2


 Macam Macam Konsep ............................................................................................... 3
 Ciri Ciri Konsep. ......................................................................................................... 4
 Kedudukan Konsep dalam Teori. ................................................................................ 5
 Penggunaan Konsep. ................................................................................................... 6

 BAB III (PENUTUP)

 Kesimpulan................................................................................................................. 7
 Saran. .......................................................................................................................... 7

 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 8
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu esensi yang substansial dalam kehidupan setiap individu.
Yang mana kata kunci dari pendidikan adalah didapatnya pembelajaran dari suatu ilmu
pengetahuan yang dapat menambah dan mengembangkan potensi dan wawasan yang dimiliki
seseorang. Sehingga esensi dari pendidikan dalam ranah kehidupan akan berpengaruh terhadap
apa dan bagaimana individu dalam menjalankan kehidupan dalam kurun waktu sekarang dan
yang akan datang.
Dalam UU No.20 tahun 2003 juga dijelaskan pendidikan sebagai suatu proses terencana melalui
sebuah usaha secara sadar dalam mewujudkan suasana serta proses pembelajaran yang
mengarahkan peserta didik agar terlibat secara aktif dalam mengembangkan potensi kemampuan
yang dimiliki baik itu berkaitan dengan intelektualitas,spiritual,psikologi dan sosial yang
diperuntukkan untuk keperluan yang lebih kompleks . Esensi dan urgensi pendidikan tidak
terlepas dari pengaruh yang ia berikan pada kualitas suatu negara. Sehingga didapat bahwa
pendidikan adalah factor penting bagi masyarakat, karna kemajuan dari sebuah negara dinilai dari
bagaimana kualitas pendidikan yang di emban oleh seluruh rakyat

Moeliono: 1989 menyatakan jika landasan pendidikan merupakan suatu tumpuan acuan
dan dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap baagaimana kajian, unsur dan fakta atau
kenyataan mengenai kebijakan dan praktek dalam dunia pendidikan. Sehingga landasan
pendidikan ini akan disesuaikan dengan praktek dan dan kebijakan dalam dunia pendidikan yang
memiliki nilai guna dalam rangka mewujudkan tujuan dan fungsi pendidikan nasional. Yang
mana dalam implementasinya landasan pendidikan akan disesuaikan dengan aspek kehidupan
yang ada mulai dari aspek religious, sejarah, sosiologi, psikologis, hukum dan lainnya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini yaitu mengenai :

1. Apa dan bagaimana landasan religious dalam pendidikan ?


2. Apa dan bagaimana landasan sosiologis dalam pendidikan ?
3. Apa dan bagaimana landasan kultural dalam pendidikan ?
4. Apa dan bagaimana landasan psikologis dalam pendidikan ?
5. Apa dan bagaimana landasan hukum dalam pendidikan ?
6. Apa dan bagaimana penerapan dari masing masing landasan pendidikan ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi landasan religius
2. Mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi landasan sosiologis
3. Mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi landasan kultural
4. Mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi landasan psikologis
5. Mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi landasan hokum
6. Mengetahui dan memahami apa saja penerapan dari masing masing landasan pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

Pendidikan merupakan suatu esensi yang substansial dalam kehidupan setiap individu.
Yang mana kata kunci dari pendidikan adalah didapatnya pembelajaran dari suatu ilmu
pengetahuan yang dapat menambah dan mengembangkan potensi dan wawasan yang dimiliki
seseorang. Sehingga esensi dari pendidikan dalam ranah kehidupan akan berpengaruh terhadap
apa dan bagaimana individu dalam menjalankan kehidupan dalam kurun waktu sekarang dan
yang akan datang. Lebih lanjut pendidikan dapat diartikan sebagai usaha pengembangan dari
perubahan sikap dan perilaku sebagai upaya pendewasaan melalui cara pengajaran dan latihan.

Prof H Mahmud Yunus mengatakan bahwa pendidikan adalah proses yang


mempengaruhi serta membantu peserta didik untuk meningkatan ilmu pengetahuan, jasmani dan
spiritual akhlak secara bertahap dan perlahan guna mengantarkan peserta didik mencapai tujuan
dan cita cita yang tinggi. Kemudian dalam aspek pendidikan tidak pernah lepas dari adanya
landasan pendidikan.

Moeliono: 1989 menyatakan jika landasan pendidikan merupakan suatu tumpuan, acuan
dan dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap bagaimana kajian, unsur dan fakta atau
kenyataan mengenai kebijakan dan praktek dalam dunia pendidikan. Sehingga landasan
pendidikan ini akan disesuaikan dengan praktek dan dan kebijakan dalam dunia penddikan yang
memiliki nilai guna dalam rangka mewujudkan tujuan dan fungsi pendidikan nasional.

Landasan ini memiliki esensi tersendiri untuk di implementasikan terhadap analisis


kritis dalam kaidah kebijakan dalam praktik pendidikan. Kemudian esensi lain dari pendidikan
memang sangat diperlukan dalam dunia pendidikan terkhusus Indonesia, hal ini guna pendidikan
yang sedang berlangsung sesuai dengan jemjang pendidikan yang ditempuh secara garis besar
memiliki fondasi dan pijakan yang kuat. Landasan pendidikan ini akan disesuaikan dengan asas
tujuan dasar dan cita cita negara yang tidak boleh menyimpang dan harus disesuaikan. Oleh sebab
itu pulalah landasan pendidikan di setiap Negara tidak akan sama,

A. LANDASAN RELIGIUS
Landasan pendidikan dalam konteks pembahasan religious merupakan landasan yang
mendasari landasan pendidikan lainnya, hal ini karna agama atau aspek religious merupakan
landasan utama dalam kehidupan,agama menjadi acuan dasar dan pedoman dalam kehidupan tak
luput juga mengenai pendidikan, seperti yang kita ketahui islam menaruh perhatian yang tinggi
terhadap aspek intelektualitas, yang mana landasan religious ini bersumber langsung dari Al
Qur’an atau kalamullah. Esensi dan urgensi dari landasan religious dalam dunia pendidikan
terutama di Indonesia dapat kita lihat dari adanya kesesuain antara implementasi atau praktek
pendidikan dengan diadakannya pendidikan agama sesuai dengan substansi sila pancasila dan
UUD 1945.

Penerapan dari landasan religius ini dapat kita lihat dari system pendidikan nasional
yang mewajibkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan agama. Pembahasan pendidikan
dalam landasan religious tidak hanya berkaitan dengan aspek nilai nilai keagamaan saja tapi juga
dapat dilihat dari aspek pembentukan karakter dan mental. Pemakaian landasan agama dalam
dunia pendidikan dapat kita lihat dari salah satu tujuan pendidikan nasional seperti yang terdapat
pada Pasal 31 ayat 3 “Tujuan pendidikan sebagai usaha untuk meningkatkan unsur keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia guna mencerdaskan kehidupan bangsa yang diusahakan oleh
pemerintah melalui suatu pendidikan nasional.”

B. LANDASAN SOSIOLOGIS
Pidarta (2001) menyatakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya.
Jadi sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu berhubungan satu dengan yang lain dalam
kelompoknya dan bagaimana susunan unit-unit masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta
kaitannya satu dengan yang lain.
landasan ini memiliki ciri ciri sebagai berikut :
1. empiris
2. teoritis
3. komulatif
4. non-etis
Menurut peter L. Berger sosialisasi adalah suatu proses dimana anak belajar menjadi
soerang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Yang dipelajari individu melalui
sosialisasi ini adalah peranan-peranan yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan
peranan-peranan yang ada dalam masyarakat ini individu akan dapat berinteraksi dengan orang
lain. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga,
sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus diperhatiakan pengaruh lingkungan dan
kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak. landasam ini juga bertujuan
menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial serta dapat menganalisis partisipasi orang-orang
berpendidikan dalam kegiatan sosial.

Contoh penerapan landasan sosiologis :

Seorang yang berpendidikan harus mampu menjadi penggerak dalam masyarakat.


Mereka harus mampu mengambil peran penting dalam sosial karna semakin tinggi pendidikan
seseorang, maka semakin tinggi kedudukan yang dipegangnya.

C. LANDASAN KULTURAL
Kebudayaan tercipta oleh masyarakat atau dihadirkan dan diambil oleh masyarakat
tersebut dan diwariskan melalui belajar/pengalaman terhadap generasi berikutnyac. Menurut
Dewantara (1977:13) Pendidikan Taman Siswa menganut prinsip; momong, among dan
ngemong. Pendidikan tidak memaksa dan tidak mencampuri kehidupan anak, kecuali ketika
mereka cenderung ke arah kehidupan yang salah.
Aspek budaya pun sangat berperan dalam proses pendidikan. Dapat dikatakan tidak ada
pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya,
cara belajar mereka adalah budaya. Dengan demikian budaya tidak pernah lepas dari proses
pendidkan itu sendiri.
Contoh penerapan landasan kultural :

Dengan pendidikan yang berlandaskan kepada kultural, maka kebudayaan yang tertinggal
akan berubah dengan sendirinya. Seorang yang berpendidikan harus mampu mengubah pola pikir
masyarakat dengan kebudayaan lama. Penerapan yang bisa kita ambil contoh seperti mengubah
pola pikir masyarakat agar individu harus mendapatkan pendidikan sampai kejenjang perguruan
tinggi dan mengurangi angka pernikahan muda.

D. LANDASAN HUKUM
Landasan hokum dalam pendidikan pada hakikatnya mengarah pada penerimaan hak
dan kewajiban yang diterima pendidik dan peserta didik agar terpelihara, diatur dalam aturan
yang jelas dan pasti. Landasan hokum yang menyangkut pembahasan mengenai
kebijakan,penyelenggaraan dan pengembangan ditujukan agar dapat memperoleh perilindungan
hokum. Melalui landasan hokum yang ada, penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan
setidaknya memberikan jaminan,aturan dan perlindungan hokum dalam implementasi
pelaksanaannya, disamping itu landasan hokum dalam kaitannya dengan pendidikan memberikan
pengetahuan kepada pihak yang terlibat dalam ranah pendidikan seperti pendidik dan peserta
didik untuk mengetahui hak dan kewajiban dalam proses penyelenggaraan pendidikan.
Hal di atas lebih lanjut dapat kita ketahui penerapannya dari perundang undang yang
berlaku dan ditetapkan. Landasan hokum memberikan pengarahan, pengertian penegasan dalam
proses pelaksanaan pendidikan, hal ini bisa kita lihat dari produk hokum yang berlaku. Hal ini
dapat kita lihat dari pengertian pendidikan menurut UUD 1945 alinia ke empat yang poin
utamanya terdiri dari unsur “ mencerdaskan kehidupan bangsa “, yang dijelaskan lebih lanjut
dalam bab khusus BAB 13 dan dalam UU No.20 tahun 2003 juga dijelaskan pendidikan sebagai
suatu proses terencana melalui sebuah usaha secara sadar dalam mewujudkan suasana serta
proses pembelajaran yang mengarahkan peserta didik agar terlibat secara aktif dalam
mengembangkan potensi kemampuan yang dimiliki baik itu berkaitan dengan
intelektualitas,spiritual,psikologi dan sosial yang diperuntukkan untuk keperluan yang lebih
kompleks.

E. LANDASAN PSIKOLOGIS
Psikologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari lebih dalam mengenai mental, pikiran,
dan perilaku manusia. Landasan psikologis pendidikan harus mempertimbangkan aspek
psikologis peserta didik, peserta didik harus dipandang sebagai subjek pendidikan yang akan
berkembang sesuai engan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pendidikan harus
akomodatif terhadap tingkat perkembangan dan pertumbuhan mereka. aspek kejiwaan peserta
didik harus dikuasai atau dipahami oleh pengajar. baik dalam mengajar, mengasah mental peserta
didik, dan memberikan pengarahan.

Contoh penerapan :

Seorang yang berpendidikan harus paham dan mengerti bagaimana psikologis peserta
didiknya. mereka harus paham dimana kelemahan dan kelebihan dari setiap aspek talenta dari
anak tersebut. jika seorang pengajar tidak mampu mengasai mental dari peserta didiknya, maka
tidak akan terjadi hubungan yang harmonis dari seorang pengajar dan hal ini sangat bersifat fatal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prof H Mahmud Yunus mengatakan bahwa pendidikan adalah proses yang
mempengaruhi serta membantu peserta didik untuk meningkatan ilmu pengetahuan,
jasmani dan spiritual akhlak secara bertahap dan perlahan guna mengantarkan peserta
didik mencapai tujuan dan cita cita yang tinggi. Moeliono: 1989 menyatakan jika
landasan pendidikan merupakan suatu tumpuan, acuan dan dasar dalam melakukan
analisis kritis terhadap bagaimana kajian, unsur dan fakta atau kenyataan mengenai
kebijakan dan praktek dalam dunia pendidikan.
Landasan ini memiliki esensi tersendiri untuk di implementasikan terhadap
analisis kritis dalam kaidah kebijakan dalam praktik pendidikan. Yang mana dalam
implementasinya landasan pendidikan akan disesuaikan dengan aspek kehidupan yang
ada mulai dari aspek religious, sejarah, sosiologi, psikologis, hukum dan lainnya
- Landasan religious = Landasan pendidikan dalam konteks pembahasan
religious merupakan landasan yang mendasari landasan pendidikan lainnya, hal ini
karna agama atau aspek religious merupakan landasan utama dalam
kehidupan,agama menjadi acuan dasar dan pedoman dalam kehidupan tak luput juga
mengenai pendidikan.
- Landasan sosiologis = Menurut peter L. Berger sosialisasi adalah suatu
proses dimana anak belajar menjadi soerang anggota yang berpartisipasi dalam
masyarakat. Yang dipelajari individu melalui sosialisasi ini adalah peranan-peranan
yang harus dijalankan orang lain
- Landasan Kultur = Aspek budaya pun sangat berperan dalam proses
pendidikan. Dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya.
Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya.
Dengan demikian budaya tidak pernah lepas dari proses pendidkan itu sendiri.
- Landasan hokum = Landasan hokum yang menyangkut pembahasan
mengenai kebijakan,penyelenggaraan dan pengembangan ditujukan agar dapat
memperoleh perilindungan hokum.Melalui landasan hokum yang ada,
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan setidaknya memberikan
jaminan,aturan dan perlindungan hokum dalam implementasi pelaksanaannya,
disamping itu landasan hokum dalam kaitannya dengan pendidikan memberikan
pengetahuan kepada pihak yang terlibat dalam ranah pendidikan seperti pendidik dan
peserta didik untuk mengetahui hak dan kewajiban dalam proses penyelenggaraan
pendidikan
- Landasan psikologis = Landasan psikologis pendidikan harus
mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik, peserta didik harus dipandang
sebagai subjek pendidikan yang akan berkembang sesuai engan tingkatan
pertumbuhan dan perkembangan mereka
B. Saran

Makalah ini berisi penyajian dan pembahasan mengenai landasan landasan yang
ada dalam dunia pendidikan, yang berguna dalam implementasinya dalam proses
pembelajaran. Makalah ini kami susun dengan rasa tanggung jawab yang penuh dan
dengan usaha yang baik. Tentunya makalah ini jauh dari kata sempurna, karena akan
ditemukan kelemahan, baik itu dalam hal penulisan ataupun penyajianya. Maka dari itu
penulis berharap agar para pembaca memberikan masukan atau sarannya, sehingga
untuk kedepannya makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

 Maunah,Binti.2009.Landasan Pendidikan. Yogyakarta : Teras.


(http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6184/1/Landasan%20Pendidikan.pdf )

 Kadir, Abdul.2012. Dasar-Dasar Pendidikan.Jakarta: Kencana.


 Sukmadinata, N. S. (2019). Landasan psikologi proses pendidikan.
 Hidayah, N., & Atmoko, A. (2014). Landasan sosial budaya dan psikologis pendidikan. Penerbit
Gunung Samudera [Grup Penerbit PT Book Mart Indonesia].
 Pidarta,Made.1997.Studi tentang landasan kependidikan. Vol.4 No.1.
(https://media.neliti.com/media/publications/105579-ID-studi-tentang-landasan-kependidikan.pdf

 Nurmalita,Savira. Hakikat pendidikan dan landasan pendidikan dalam proses pembelajaran .


( https://osf.io/y9xb3/download/?format=pdf )

Anda mungkin juga menyukai