Anda di halaman 1dari 2

Tugas Resensi

Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan

Nama : Bintang Maharani Putri


NIM : 20046005
Judul Buku : Metodologi Sejarah ( Edisi Kedua )
Penulis : Kuntowijoyo
----

Dalam histiografi penulisan sejarah kebudayaan belum banyak diminati para sejarawan,padahal
urgensi sejarah kebudayaan memiliki peranan penting karena hanya dengan melihat masa lalu kita dapat
membangun masa depan yang baik, dengan kata lain sejarah akan menawarkan cara pandang kritis
terhadap masa lalu. Bicara unsur kebudayaan ,dewasa ini kajian atau pengamatan yang dilakukan oleh
antropolog, jurnalis dan filsafat bertumpu pada aspek kontemporer. Penulisan pengamatan kontemporer
ini acap kali melupakan sejarah masa lalu, mereka menggunakan pendekatan ideal type yang tidak
merujuuk atas kenyataan historis. Maka dari iu disini letak perlunya kajian kebudayaan secara historis
karena, melalui landasan historis akan memberikan gambaran bagaimana tipe ideal budaya tertentu yang
akan diaktualisasikan.

Buku ini memberikan batasan terhadap tafsiran kebudayaan yaitu “ kebudayaan merupakan dimensi
simbolik dan ekspresif kehidupan sosial”.

Berikut beberapa perkembangan pendekatan orientasi penulisan sejarah kebudayaan :

- Voltaire ( 1694-1778) = voltaire mencoba menjelaskan bentuk kehidupan disebut beradab ,


dalam tulisannya peradaban diartikan sebagai gabungan dari semangat,sikap, cara dalam
menuntun kehidupan sosial dan perilaku masyarakat.
- Guizot ( 1787-1874 ) = inti dari kajian sejarah kebudayaannya adalah bagaimana keajengan
( keteraturan yang kongkret ) bisa dilihat melalui fakta sejarah. Guiizot menekankan pada faktor
manusia menuju kemajuan, proses dan struktur proses sejarah.
- Burckhardt ( 1818 -1897 ) = Baginya sebuah kebudayaan merupakan sebuah kenyataan
yang campuran, sehingga ia berusaha mencari stukrur dan sebuah tata dalam sejarah
kebudayaan. Penulisan sejarah kebudayaan diibaratkan melukis lukisan, dalam arti kata tugas
sejarawan dalam mengkoordinasikan elemen elemen menjadi gambaran umum dan gambaran
detail. Orientasi penulisan sejarah kebudayaan diibaratkan dengan mem”paralelisasi fakta fakta “.
Maksudnya bagaimana sejarawan membandingkan, mencari perbedaan dan persamaan sehingga
antara fakta yang ada dapat dikaitkan dan ditemukan kaitannya.
- Lampecht(1856-1915) = Dalam penulisan sejarah kebudayaan ia melanjutkan pandangan
tradisi pencerahan. Penulisan sejarahnya akan berorientasi pada kajian manusia dalam
kolektivitas bukan individual. Lampecht berperan dalam penulisan analisis pembabakan sejarah.
- Huizinga ( 1872-1945) = penulisan sejarah kebudayaan huizinga berorientasi pada struktur dan
bentuk, penulisan sejarah harus kritis, komitmen dan tekun dalam mengenal objek. Huizinga
mengatakan sejarah merupakan sumbangan penting bagi kebudayaan. Sejarah kebudayaan
diartikan juga sebagai usaha untuk mencari marfologi budaya.
Burckhardt dan Huizinga paling dikenal sebagai penulis klasik sejarah kebudayaan, dalam penulisan
sejarah kebudayaan mereka lebih menekankan pada kajian sistematik dan sinkronik ( lebih menjelaskan
tentang pola atau struktur ) sejalan dengan Huizinga menuturkan bahwa sejarah kebudayaan suatu tugas
untuk mencari pola kehidupan,keseniann dan pemikiran secara bersama.

Anda mungkin juga menyukai