Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN

“FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA PERMASALAHAN


PENDIDIKAN”

ADMA GUMALTA RISKI

17063031

DOSEN :

DEDI SUPENDRA,S.Pd, M.A

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO (S1)

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis haturkan kepa Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Faktor yang mempengaruhi berkembangnya
permasalahan pendidikan “.Makalah ini berisikan tentang hal-hal yang mempengaruhi adanya
masalah pendidikan dan cara menanggulanginya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah umum Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua yang selalu mendoakan, guru,
teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini
masih memiliki kelemahan dan kekuranangan, untuk itu Penulis berharap kepada Pembaca agar
bisa memberikan saran dan perbaikannya supaya makalah ini bisa lebih baik lagi kedepannya.

Padang, Desember 2018

Penulis

i|F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHLUAN.........................................................................................................1

1.1......................................................................................................................Latar Belakang
..................................................................................................................................1
1.2................................................................................................................... Rumusan Masalah
..................................................................................................................................1
1.3.............................................................................................................................Tujuan
..................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2

2.1. Faktor yang Mempengaruhi berkembangnya masalah Pendidikan ...............2

2.2. Permasalahan Aktual dan Penanggulangannya................................................4

BAB III PENUTUP...............................................................................................................7

3.1. Kesimpulan............................................................................................................7

3.2. Saran......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii | F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
iii | F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang

Masalah yang dihadapi dunia pendidikan sangat luas dan kompleks. Pertama karena sifat
sasarannya yaitu manusia, merupakan makhluk misteri yang mengundang banyak teka-teki.
Kedua karena pendidikan harus mengantisipasi hari depan yang juga mengundang banyak
pertanyaan padahal pemahaman hari depan itu penting karena menjadi acuan dari segenap
perubahan yang terjadi saat ini. Oleh karena itu masalah-masalah pendidikan yang bersifat pokok
yang dapat disajikan acuan bagi pemecahan masalah-masalah praktis yang timbul dalam praktek
pendidikan di lapangan. Dengan dikemukakan masalah-masalah pokok pendidikan diIndonesia
faktor yang akan mempengaruhi perkembangannya. Seperti permasalahan pendidikan yang
actual dan upaya penanggulangannya diharapkan para pendidikn memahami lebih baik masalah
pendidikan yang dihadapi di lapangan,merumuskannya serta mencari alternative pemecahannya.
Masyarakat luas perlu diberikan informasi yang sifatnya memperjewlas dan persuasid tentang
makna pendidikan dasar realisasi dari pelaksanaan pendidikan dasar ini dilakukan secara
bertahap.

1.2.      Rumusan Masalah

 Bagaimana Masalah-masalah pokok Pendidikan Di Indonesia?


 Apa Faktor  yang mempengaruhi Masalah Pendidikan?
 Bagaimana Permasalahan Atual Pendidikan dan Penaggulangannya ?

1.3. Tujuan

o Untuk mengetahui Masalah-masalah pokok Pendidikan Di Indonesia


o Untuk mengetahui Faktor  yang mempengaruhi Masalah Pendidikan

1|F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
o Untuk mengetahui Permasalahan Atual Pendidikan dan Penaggulangannya

BAB III

PEMBAHASAN

2.1.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan di Indonesia

1.      Perkembangan Iptek dan Seni

a.       Perkembangan Iptek

Terdapat hubungan yang eras antara pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan dan
teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisir
mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang direncanakan dari ilmu
pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Sebagai contoh betapa eratnya hubungan antara pendidikan dengan iptek itu, misalnya
sering suatu teknologi baru yang dugunakan  dalam suatu proses produksi menimbulkan kondisi
ekonomi sosial baru lantaran perubahan persyaratan kerja, dan mungkin juga penguraian jumlah
tenaga kerja atau jam kerja, kebutuhan bahan-bahan varu, sistem pelayanan baru, sampai
berkembangnya gaya hidup baru, kondisi tersebut minimal dapat mempengaruhi perubahan isi
pendidikan dan metodenya, bahkan mungkin rumusan baru tunjangan pendidikan , otomatis juga
sarana penunjangnya seperti sarana laboratorium dan ketenangan. Semua tersebut tentu
membawa masalah dalam skala nasional yang tidak sedikit memakan biaya.

b.      Perkembangan Seni

Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual ataupun kelompok


yang menghasilkan sesuatu yang indah. Berkesenian menjadi kebutuhan hisup manusia. Malalui
kesenian manusia dapat menyalurkan dorongan berkreasi (mencipt) yang bersifat orisinil (bukan
tiruan) dan dorongan spontanitas dalam menemukan keindahan. Seni membutuhkan
pengembangan.

2|F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
Dengan memperhatikan alasan-alasan diatas maka sudah seyogianya jika dunia seni
dikembangkan melalui sistem pendidikan secara terstruktur  dan terprogram. Pengembangan
kualitas seni secara terprogram menuntut tersedianya sarana pendidikan. Disinilah timbulnya
masalah pendidikan kesenian yang mempunyai fungsi begitu penting tetapi di sekolah –sekolah
saat ini menduduki kelas dua. Pendidikan kesenian baru terlayani setelah program studi yang lain
terpenuhi pelayanannya. Itulah sebabnya mengapa kesenian tidak termasuk ebtanas, disamping
juga sulit menyediakan  tenaga pendidiknya. Lagi pula sarana penunjang umumnya tidak tersedia
secara memadai karena mahal.

2.  Laju Pertumbuhan Penduduk

            Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal, yaitu:

a.       Menurut Emil Salim (Conny R. Semiawan, 1991: 18) Gambaran pertambahan


penduduk adalah sebagai berikut:

      Dari sekarang hingga abad XXI, terus menerus bahan pendudukan akan terjadi pertambahan
jumlah penduduk meskipun gerakan berhasil. Sebabnya karena tingkat kematian menurun labih
cvepat yaitu sebesar  4.5 % dari turunnya tinggi kelahiran, yait6u sebesar 3,5 %. Hal tersebut
juga mengakibatkan berubahnya susunan umur  penduduk. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk, maka penyedian prasarana dan sarana pendidikan serta komponen penunjang
terselenggaranya pendidikan harus ditambah. Dan ini berarti beban pembangunan nasional
menjadi bertambah. Dan juga terjadi pergeseran permintaan akan fasilitas pendidikan, yaitu
untuk sekolah lanjutan cenderung lebih meningkat dibanding dengan permintaan akan fasilitas
sekloah dasar. Sebagai akibat lanjutan, permintaan untuk lanjut ke perguruan tinggi juga
meningkat, khusus untuk penduduk usia tua yang jumlahnya meningkat perlu disediakan
pendidikan nonformal.

b.      Penyebaran Penduduk

      Penyebaran penduduk diseluruh pelosok tanah air  tidak merata. Ada daerah yang dapat
penduduk, terutama dikota-kota besar dan daerah yang padat penduduk, terutama dikota-kota
besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu didaerah pedalaman khususnya didaerah
terpencil yang berlokasi dipegunungan dan pulau-pulau. Sebaran penduduk seperti digambarkan

3|F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
itu menimbulkan kesulitan dalam hal penyediaan dan penempatan guru. Disamping sebaran
penduduk seperti digambarkan itu dengan pols yang static (di kota padat, di desa jarang) juga
perlu diperhitungkan adanya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) yang
terusw menerus terjadi. Peristiwa ini menimbulkan pola yang dinamis dan labil yang lebih
menyulitkan perencanaan penyediaan sarana pendidikan. Pola yang labil ini juga merusak pola
pasaran kerja yang seharunya menjadi acuan dalam pengadaan acuan dalam pengadaan tenaga
kerja.

c.      Aspirasi Masyarakat

            Dalam dua warsa terakhir ini, aspirasi masyarakat dalam banyak hal meningkat,
khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan ,
kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Pendidikan dianggap
memberikan jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan pendakian ditangga social. Sebagai akibat
dari meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan maka orang tua mendorong anaknya untuk
bersekolah, agar nantinya anak-anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih baik daripada orang
tuanya sendiri. Apa akibat yang timbul dari perubahan social tersebut? Gejala yang timbul ialah
membanjinya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar menjadi meningkat. Di kota-kota, di
samping pendidikan formal mulia bermunculan beraneka ragam penidikan nonformal.

d.      Keterbelakang Budaya dan Sarana Kehidupan

            Keterbelakang budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok masyarkat
(yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya,
kebudayaanya dipadang sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas dari kenyataan apakah
kebudayaannya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan zaman. Karena itu penilaian dari
masyarakat luar itu dianggap subjektif. Semestinya masyarakat luar bukan harus menilainya
hanya melihat bagaimana kesesuaia n kebudayaan tersebut dengan tuntutan zaman.  Dan
bukankah pendidikan mempunyai misi sebagai transformasi budaya (dalam hali ini adalah
kebudayaan nasional). Sebab sebagai system pendidikan yang tangguh adalah yang bertumpu
pada initnya sehingga tidak pernah ketinggalan zaman. Jika system pendidikan dapat menggapai

4|F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
masyarakat terbelakang kebudayaannya berarti melibatkan mereka untuk berperan serta dalam
pembangunan.

2.2.    Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penaggulangannya

1.      Permasalahan Aktual Pendidikan di Indonesia

Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan antara apa
yang diharapkan dengan hasil yang dapat dari proses pendidikan. Permasalahan aktual berupa
kesenjangan –kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk
ditanggulangi. Beberapa masalah aktual pendidikan yang akan dikemukakan meliputi masalah-
masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru pendidikan dasar 9 tahun, dan
pendayagunaan teknologi pendidikan. Dahulu sebuah sekoplah sudah dapat beroperasi jika ada
murid , guru,dan ruangan tempat belajar dengan beberapa sarana seperlunya. Guru merupakan
satu-satunya sumber , ia menjadi pusat tempat bertanya. Tugas guru memberikan ilmu
pengetahuan kepada murid. Cara demikian dipandang sudah memadai karena ilmu pengetahuan
guru dalam berkembang. Cakupannya masih terbatas.

Guru mendudukan dirinya hanya sebagai bagian dari sumber belajar. Beraneka ragam
sumber belajar yang hanya justru dapat ditemukan diluar diri guru seperti perpustakaan, taman
bacaan, museum, toko buku, berbagai  media massa, lembaga-lembaga sosial, orang-orang
pintar, kebun binatang, alam dan lingkungan sekitar, dan lain-lain. Sebagaimana Comenius
pernah mengingatkan bahwa alam ini adalah buku besar yang sangat lengkap isinya.

2.      Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun

Keberadaan pendidikan dasar 9 tahun mempunyai landasan yang kuat. UU RI Nomor 2


Tahun 1989 Pasa; 6 menyatakan tentang hak warga negara untuk mengikuti pendidikan
sekurang-kurangnya tamat pendidikan dasar, dan Pasal 13 menyatakan tujuan pendidikan dasar,
Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan 6 tahun di SD dan program  pendidikan 3 tahundo SLTP,
pasal 3 memuat tujuan pendidikan dasar yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada
peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggita masyarakat, warga
negara, dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
pendidikan menengah.

5|F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
3.      Upaya Penanggulangan

Beberpa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah aktual


seperti telah dikemukakan pada butir 1, anatara lain sebagai berikut:

a.       Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup berlangsung


hanya secara insidental.

b.      Pelaksanaan Ko dan ekstrakulikuler dipekerjakan dengan penuh kesungguhan dan


hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan.

c.       Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar ke perguruan tinggi
dengan yang akan terjun ke masyarakat merupakan hal yang prinsip karena pada dasarnya tidak
semua siswa secara potensial mampu belajar di perguruan tinggi.

d.      Oleh karena itu perlu disusun rancangan yang mantap untuk itu. Misalnya anatara
lain sekolah menengah kejuruan tingkat atas diperbanayak denagn berbagai jenisnya . di segi lain
pendirian perguruan tinggi swasta dibatasi dan akreditasi terhadap PTS diperketat.

e.       Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan) perlu diberi


perhatian khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama
lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembanguanan.

6|F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
BAB III

PENUTUP

3.1.    Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas mengenai masalah-masalah pendidikan di


Indonesua, maka kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1.      Misi Pendidikan ialah menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan, karena itu
pendidikan selalu menghadapi masalah. Pada dasarnya ada dua masalah pokok pendidikan di
Indonesia

a)         Bagaimana semua warga dapat menikmati kesempatan pendidikan

b)      Bagaimana pendidikan dapat membekali dengan keterampilan kerja yang mantap untuk
dapat terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat.

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia

1.  Perkembangan Iptek dan Seni

2.Perkembangan penduduk

3.Aspirasi masyarakat

4.Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan

7|F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n
3.2.     Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan bahwasanya pendidikan di usia dini itu
sangatlah penting, dari berbagai masalah pendidikan di Indonesia kita sebagai masyarakat harus
menanggulangi adanya masalah-masalah pendidikan tersebut. Jadi pihak siapapun terutama
masyarakat Indonesia mengantisipasi yaitu bagaimana semua warga negara dapat menikmati
kesempatan pendidikan serta bagaimana cara menanggulangi sarana dan prasarana pendidikan
yang tidak efisien yang berakibat kurang matangnya perencanaan karena perubahan kurikulum.

DAFTAR PUSTAKA

Diten Dikti, Depdikbud. 1992. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Depdikbud

Henry, Levin.M. 1983. Cost Effectiveness A Primer London. Sage Publications

Sjafei, Mohammad.1979. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: yayasan Proklamasi CSIS

8|F a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i b e r k e m b a n g n y a p e r m a s a l a h a n p e n d i d i k a n

Anda mungkin juga menyukai