Anda di halaman 1dari 11

REKONSTRUKSI PEMIKIRAN EKONOMI

KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA

1) Ibnu Asqori Pohan, 2) Aylia Eka Krisdayanti, 3) Dakka Bangun


Simanjuntak

1) Program Studi Ilmu Politik, Jurusan Politik Pemerintahan dan Hubungan


Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
2) Peneliti pada Social Research Center Malang (SRCM), Malang, Indonesia
3) Peneliti pada Social Research Center Malang (SRCM), Malang, Indonesia
inbuasqoripohan@ub.ac.id, ayliaekasrcm@gmail.com,
dakkabengunsrcm@gmail.com

Abstrak
Mohammad Hatta yang dikenal sebagai salah seorang ‘Dwi Tunggal’ Bapak Proklamator
Republik Indonesia memiliki gagasan atau konsep perekonomian yang penting bagi Indo-
nesia. Studi ini mencoba merekonstruksi kembali ide-ide ekonomi kerakyatan yang
diformulasikan oleh Hatta. Studi ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif eksploratif. Pendekatan kualitatif menjadi sangat relevan dalam konteks studi
pemikiran. Kekuatan narasi yang terdapat pada studi ini mampu untuk menjelaskan
rekonstruksi pemikiran ekonomi Hatta secara dalam. Studi ini menemukan dan menjelaskan
bahwa munculnya istilah demokrasi ekonomi, ekonomi kerakyatan dan konsep koperasi
yang kemudian disebut sebagai “Soko Guru” perekonomian rakyat dinilai menjadi solusi
yang patut dan sesuai diterapkan di Indonesia yang bersandarkan pada Pancasila. Gotong-
royong yang merupakan intisari dari Pancasila menjadi ‘mesin utama’ dalam implementasi
koperasi sebagai salah satu gagasan atas ekonomi kerakyatan yang dibangun.

Kata Kunci: Rekonstruksi, Ekonomi Kerakyatan, dan Koperasi

Abstract
Mohammad Hatta who is known as one of the ‘Dwi Tunggal’ the Proklamator of the
Republic of Indonesia has significant economic ideas or concepts for Indonesia.
This study strives to reconstruct the notions of populist economy that was formu-
lated by Hatta. This research uses a type of qualitative approach with descriptive
exploratory methods. The qualitative approach becomes very relevant in the context
of thought studies. The strength of the narrative contained in this study is able to
explain the reconstruction of Hatta’s economic thinking in depth. The study found
and explained that the emergence of the term economic democracy, people’s economy
and the concept of cooperatives which were later referred to as “Soko Guru” people’s
economy were considered to be appropriate and proper solutions applied in Indo-
nesia based on Pancasila. Mutual cooperation which is the essence of Pancasila
fits the ‘main engine’ in the implementation of cooperatives as one of the concepts
for a populist economy that is built.

Keywords: Reconstruction, People Economics, and Cooperatives

21
METASASTRA JIPP, Vol. 4 No. 1, November 2018: 21—31

Pendahuluan usaha kecil menengah atau disebut sebagai


UKM, atau juga dalam istilah yang hampir
Ide-ide ekonomi kerakyatan dan sama dikenal sebagai usaha mikro, kecil dan
koperasi merupakan pandangan yang selalu menengah (UMKM) telah berhasil menjadi
dilekatkan pada sosok Wakil Presiden penyelamat perekonomian Indonesia.
Pertama Republik Indonesia Muhammad
Klaim tersebut paling tidak terbukti dari
Hatta. Bung Hatta lahir di Bukit Tinggi, 12
tertolongnya sektor pertanian rakyat dalam
Agustus 19021 memiliki ketertarikan yang
bidang produksi dan distribusinya. Selain itu
kuat terhadap ekonomi. Gagasan
UKM atau UMKM berhasil memberikan
perekonomian yang hingga saat ini menjadi
lapangan pekerjaan kepada para pekerjanya
perbincangan (diskursus) para intelektual
di tengah aksi korporasi besar yang dengan
dan praktisi ekonomi adalah sebuah
terpaksa guna efisiensi biaya produksi harus
gagasan alternatif yang disebut oleh Hatta
memberhentikan dan merumahkan para
sebagai ekonomi kerakyatan.2
pekerjanya.
Pandangan-pandangan ekonomi Hatta
Apa yang telah terjadi tersebut,
sebagian besar merupakan perlawanan dan
memberikan cukup alasan bagi para
sekaligus kritik atas dominasi konsep-konsep
pemangku kepentingan khususnya
ekonomi liberal yang dilihat dan dinilai oleh
pemerintah untuk dapat lebih
Hatta bukanlah solusi terbaik dan cenderung
memperhatikan dan mengelola sektor usaha
tidak sesuai dengan karakter dan
kecil dengan serius dalam berbagai bidang
kepribadian bangsa. Dalam konteks
sehingga sektor ini menjadi harapan dan
mendistribusikan kembali/distribusi ulang
sekaligus tulang punggung yang dapat
asset, bentuk yang ideal bukanlah
menopang perekonomian rakyat.44
mendistribusikan asset, dan tidak juga
membagi-bagikan perusahaan yang dalam Koperasi berada pada tingkatan
status kolaps (bangkrut) atau yang hampir pengelolaan skala bisnis menengah bawah
dinyatakan pailit, namun, tidak dapat juga (UKM-UMKM) ini. Efektifitas koperasi
dijadikan sebagai alat tawar-menawar dapat diidentifikasi pada kemampuannya
untuk memperoleh hasil atau profit ekonomi mendekatkan dan memperpendek jarak
lainnya yang lebih besar. Kecenderungan produksi-distribusi-konsumsi, sehingga
praktik yang mengalihkan dari pemain lama dengan demikian proses ekonomi menjadi
kepada pemain baru. Distribusi asset dalam lebih sehat dan rasional.
pandangan Hatta merupakan upaya yang Begitu penting dan strategisnya ide
memberikan kekuasaan dan kesempatan pemikiran ekonomi kerakyatan yang
yang adil bagi pihak manapun.3 dikemukakan oleh Bung Hatta, namun
Bung Hatta yang juga dikenal sebagai gagasan ekonomi kerakyatan ini pada
Bapak Koperasi Indonesia telah berhasil praktiknya terlihat seperti tidak memiliki
memberikan sebuah penjelasan dan ruang dan tempat karena tergerus oleh arus
menawarkan bentuk konkrit ide ekonomi perekonomian liberal yang dijalankan.
kerakyatan yakni melalui praktik Tulisan ini berusaha untuk merekonstruksi
perkoperasian. Koperasi dan usaha kecil puzlle atau gambaran utuh dari ide atau
menengah dinilai sebagai sebuah usaha gagasan perekonomian kerakyatan yang
perekenomian yang lebih dekat dengan jiwa dimaksudkan oleh Bung Hatta. Sehingga
dan semangat masyarakat Indonesia yaitu diskursus atau wacana-wacana
gotong-royong. perekonomian kerakyatan terus hidup di
dalam ruang publik dan akademik.
Dalam beberapa kali krisis ekonomi glo-
bal yang juga menerpa Indonesia. Sebut saja Celah kosong akademik (academic gap)
misalnya krisis ekonomi dunia yang yang ingin diisi oleh tulisan ini adalah
berkepanjangan pada tahun 1997 hingga memfokuskan pada ide ekonomi kerakyatan
1999 dan terus berlanjut pada tahun 2001, Hatta. Deliar Noer (2008) dan Panji Patra

22
IBNU ASQORI P., DKK.: REKONSTRUKSI PEMIKIRAN EKONOMI KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA

(2008) pada masing-masing bukunya telah Teknik pengumpulan data tersebut


juga menyajikan perspektif studi yang sama merupakan teknik yang dikenal dalam studi
melihat pemikiran ekonomi Hatta. Namun kepustakaan.
dalam tulisan ini, penulis secara spesifik ingin Buku-buku yang menuliskan tentang
merekonstruksi gagasana ekonomi Hatta, biografi Bung Hatta menjadi sumber penting
lebih khusus lagi perihal ekonomi yang dicermati oleh penulis. Selain itu,
kerakyatan. Rekonstruksi dimulai dari latar secara khusus sumber tertulis lainnya yang
belakang keluarga dan lingkungan dimana membahas pemikiran Hatta mengenai
Hatta dibesarkan serta latar pendidikan dan ekonomi juga menjadi bahan utama dalam
organisasi yang penulis percayai memiliki studi ini. Setelahnya peneliti kemudian
kontribusi yang signifikan terhadap gagasan mengkonstruksi dan mengeksplorasi
ekonomi kerakyatan dan koperasi yang pemikiran ekonomi Bung Hatta dan
diformulasikan Hatta. menganalisisnya dari latar belakang
Selain itu, secara kontemporer, gagasan kehidupan, serta pendidikan Bung Hatta
ekonomi kerakyatan tersebut, penulis yang memberikan pengaruh atas
elaborasi dengan kondisi terkini usaha kecil terbentuknya proses, cara berpikir dan
menengah dan koperasi, ditengah-tengah mengambil tindakan khususnya dalam
arus kuat ekonomi liberal dengan dominasi bidang ekonomi.
kuat korporasi besar di Indonesia sebagai
nilai tambah dan pembeda pada studi ini.
Keterbatasan tulisan ini adalah tidak Pembahasan
menawarkan alternatif atau solusi
perekonomian pengganti istilah ekonomi
kerakyatan, namun tulisan ini berupaya
Tumbuh – kembangnya Muhammad
menelusuri gagasan ekonomi Hatta menjadi Hatta
pembahasan utama dalam tulisan ini. Muhammad Hatta lahir di Minang
Kabau. Hatta, demikian panggilan yang
biasa disematkan kepadanya, Ia dilahirkan
Metode di Minang Kabau pada tanggal 12 agustus
1902. Minang Kabau merupakan daerah
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang mudah dan cepat beradaptasi dengan
dengan menggunakan pendekatan kemajuan dan perkembangan zaman. 5
deskriptif-eksploratif. Maksud dari Perubahan daerah Minang Kabau itu,
pendekatan ini adalah penyajian temuan menurut Christine Dobbin, terletak dalam
data pustaka secara deskriptif yakni; dua bidang yaitu ekonomi dan agama dalam
menarasikan data tersebut secara sistematis, hal ini adalah Islam.6
serta melakukan eksplorasi atau
penelusuran yang lebih dalam terkait Pada usia delapan bulan, Hatta telah
rumusan masalah dalam studi ini yakni, menjadi seorang yatim. Ayahnya, H.
konstruksi berpikir ekonomi kerakyatan Muhammad Djamil merupakan lahir dari
Hatta. keluarga agamis atau keluarga Syekh.
Sedangkan ibunya, Siti Saleha berasal dari
Kekuatan dari jenis penelitian dan keluarga dengan latar belakang pengusaha.
pendekatan yang digunakan ini terdapat Hatta kecil dibesarkan dalam sistem
pada kemampuan untuk menarasikan keluarga dan budaya yang patrilineal dan
temuan-temuan yang didapati. Data yang dalam lingkungan para pedagang/
dipelajari dan dianalisa pada penelitian ini pengusaha, apalagi setelah ibunya menikah
adalah jenis data sekunder yakni melalui lagi dengan seorang pengusaha yang berasal
penelusuran buku-buku, dan atau dokumen dari Palembang, H. Ning, maka tradisi
baik yang tersedia secara online atau offline. wirausahawan dan perbincangan ekonomi

23
METASASTRA JIPP, Vol. 4 No. 1, November 2018: 21—31

menjadi semakin kuat menambah khasanah pengembangan dirinya. Melalui JSB, Hatta
berpikir Hatta kecil dalam bidang ekonomi. memiliki kesempatan yang besar untuk
Referensi dagang yang terdapat pada bertemu banyak orang terkemuka di Jakarta,
keluarga Hatta telah mempengaruhinya khususnya mereka yang berasal dari
sangat kuat. Sejak kecil Hatta telah menjadi Sumatra.
sosok yang disiplin di dalam mencatat Hatta mendapatkan kesempatan untuk
pengeluaran dan pemasukan keuangan melanjutkan studi ke Belanda pada tahun
pribadinya secara tertib. 7 Khasanah 1921. Di Belanda, Hatta bergabung dalam
intelektual Muhammad Hatta, semakin organisasi yang disebut sebagai Indisce
diperkuat dengan pengaruh Islam, adat, dan Vereeniging (atau dikenal sebagai
kolonialisme serta implikasinya yang Perhimpunan Hindia), kemudian pada
menjadi karakter kuat bagi masyarakat tahun 1925 menjadi Perhimpunan Indone-
Minang Kabau di awal abad ke-20. sia (PI).
Pendidikan Hatta dimulai di ELS
(Europese Lagere School-sekolah dasar untuk
orang-orang kulit putih) tahun 1913 di Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi
Padang. Setelah menyelesaikan sekolah
dasarnya, kemudian ia melanjutkan studi Sejak masa Yunani kuno diskursus
tingkat pertamanya di MULO (Meer mengenai ekonomi telah dapat ditelusuri
Uitgebried lager onder wejd) tahun 1917. dari zaman Plato, Aristoteles, dan
Selain bersekolah, Hatta setiap pagi hari juga Xenophone. Setelahnya Kaum Skolastik
tekun mengikuti pengajian di madrasah mendominasi wacana, ide dan gagasan
atau tempat-tempat mengaji di lingkungan ekonomi, tidak berselang lama diskursus
tempat tinggalnya. ekonomi beralih pada pandangan
Aktifitas lainnya yang diikuti oleh Hatta merkantilisme. Pada era pasca merkantilisme
selain dari kegiatan belajar di sekolah dan lahir sebuah perdebatan di ruang-ruang
tempat mengaji. Ia juga tercatat aktif dalam intelektual. Perdebatan tersebut
JSB (Jong Sumatranen Bond-Perkumpulan mempersoalkan apakah merkantilisme
Pemuda Sumatra). Dalam JSB, Hatta memulai dapat disebut sebagai sebuah aliran/mazhab
karir keorganisasiannya ia dipercaya untuk ekonomi atau tidak. Para scholars terbagi ke
berperan sebagai bendahara dan setahun dalam dua pandangan secara umum. Satu
kemudian merangkap sebagai sekertaris dan pihak menilai bahwa merkantilisme sebuah
bendahara pada cabang Padang. Peran kebijaksanaan ekonomi sehingga dapat
yang ia mainkan dinilai berkontribusi positif diklasifikasikan sebagai aliran berpikir
sebagai orang yang bisa dipercaya, baik ekonomi baru. Sedangkan pihak satunya
dalam memegang urusan keuangan lagi, menganggap bukan sebuah mazhab
maupun memutar roda organisasi. ekonomi.
Selanjutnya Hatta mendapat Pada fase selanjutnya terdapat mazhab
kesempatan melanjutkan sekolah di PHS fisiokratis, kaum fisiokratis menganggap
(Prins Hendrik Handles School) Jakarta pada bahwa sumber kekayaan yang senyata-
tahun 1919 dan ia berhasil menyelesaikanya nyatanya adalah sumber daya alam. 8
pada tahun 1921. Kesempatan ini Pengaruh mazhab ini kemudian yang
dipergunakan Hatta untuk meningkatkan membius negara-negara yang berlimpah
kemampuan diri dalam memahami seluk- dan kaya akan sumber daya alamnya untuk
beluk masyarakat jajahan dalam tingkat acapkali mengandalkan kekayaan alam
nasional. Akan tetapi pengalaman dan yang dimiliki sebagai alat tawar-menawar,
pergaulan berorganisasi yang ia dapatkan terhadap produk-produk teknologi dari
melalui JSB, begitu berkesan sehingga JSB negara-negara penguasa dan pemilik
menjadi pilihannya dalam proses teknologi. Sehingga kekayaan alam tersebut
tidak jarang kemudian berubah menjadi

24
IBNU ASQORI P., DKK.: REKONSTRUKSI PEMIKIRAN EKONOMI KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA

sebuah bencana dan perangkap negeri ini melalui penguasaan negara atas
ketergantungan kepada negara-negara sumber daya alam tersebut.11
pemilik teknologi yang umumnya adalah Selanjutnya pemikiran ekonomi
negara-negara yang disebut sebagai negara Muhammad Hatta yang juga terbilang
maju (developed countries). fenomenal adalah membangkitkan ekonomi
Setelah era pemikiran fisiokratis muncul rakyat, seperti petani, nelayan, pedagang-
maka disusul kemudian oleh lahirnya pedagang kecil melalui jalan koperasi. 12
pemikiran kapitalisme dan liberalisme yang Kedua gagasan Hatta tersebut mencoba
dipelopori oleh Adam Smith. Lalu setelah mempertajam konsep demokrasi ekonomi
kapitalisme seiring dengan itu, maka yang ditawarkan dan dimaksudkannya di
munculah sosialisme sebagai reaksi atas dalam forum-forum pergaulannya secara
aliran kapitalisme tersebut. D. William dalam nasional dan internasional.
bukunya “Dictionary of Philosophy and Reli- Telah disinggung pada paragraf
gion, Eastern and Westren Tought” sebelumnya perihal apa yang dimaksud
mengemukakan bahwa sosialisme merujuk sebagai demokrasi ekonomi secara umum
kepada suatu persekutuan yang didirikan oleh Hatta. Secara epistimologis, demokrasi
dan diatur dengan prinsip-prinsip ekonomi berasal dari dua pemaknaan kata
kebersamaan dalam kepemilikan, baik yang yakni demokrasi dan ekonomi.
menyangkut soal produksi dan distribusi Sederhananya demokrasi kita ketahui
untuk kesehjahteraan umum.9 Sosialisme berasal dari kata demos dan cratos yang
merupakan sebuah aksi atas dominasi bermakna pemerintahan dari, untuk dan
pemikiran dan massif nya praktik eksploitasi oleh rakyat. Sedangkan ekonomi dalam
kapitalisme diawal-awal kelahirannya. makna yang paling sederhana adalah
Masa dimana terjadinya diskursus sebuah concern keilmuan yang meliputi
yang sengit dan tajam antara kapitalisme produksi, distribusi dan konsumsi.
dan sosialisme, Hatta mengikuti dan Pengaturan ketiga elemen tersebut
menikmati dinamika perang ide dan gagasan merupakan ranah perbincangan dan
antara para pendukung kedua kutub keilmuan ekonomi.
pemikiran tersebut. Dari luasnya spektrum Namun, mengarah pada pemaknaan
dan cakrawala perdebatan kedua mazhab yang lebih mendalam demokrasi ekonomi
kapitalisme dan sosialisme, Hatta muda memiliki sebuah pemahaman yang lebih
menjatuhkan pilihan idealisme luas. Stephen Haggard dan Steven Webb
pemikirannya kepada cara berpikir (1994), menjelaskan bahwa pemahaman
sosialisme. demokrasi ekonomi mengarah pada
Sesungguhnya Pemikiran sosialis Hatta perspektif bentuk pemerintahan atau
lebih diilhami dan terinspirasi oleh ajaran peraturan oleh rakyat sendiri yang
Islam, dalam tulisannya Bung Hatta kerap didasarkan atas lembaga-lembaga yang
kali mengelaborasikan pemikiran ke- terdiri dari wakil-wakil rakyat yang dipilih
Islamannya dengan pemikiran sosialisnya. secara bebas.
Ini terbaca di dalam bukunya yang berjudul Pendapat yang lebih jauh lagi dijelaskan
“Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia”10. oleh Agus, M, Mazwan, Sosrokusumo
Gagasan mengenai demokrasi ekonomi, (1983), demokrasi sosial atau ekonomi
dimana kekayaan suatu negeri yang menitik beratkan pada persamaan hak
menyangkut hajat hidup orang banyak dibidang sosial dan ekonomi.13 Hatta, (dalam
seperti listrik, air, tambang tidak dikuasai Panji Patra, 2008) menjelaskan bahwa
oleh orang-perorangan atau golongan Prinsip ekonomi pada dasarnya lahir seiring
tertentu, tetapi dalam masalah ini rakyat dengan keberadaan negara hukum/negara
pun mempunyai hak untuk turut serta kesejahteraan. Demokrasi politik
menikmati kekayaan alam yang ada di merupakan syarat bagi berjalannya

25
METASASTRA JIPP, Vol. 4 No. 1, November 2018: 21—31

demokrasi ekonomi. Pelaksanaan demokrasi ditetapkan oleh MPR dengan ketetapannya


ekonomi akan terwujud bila terdapat dan UU.
keseimbangan dan kesetaraan antara sistem Dalam masa Orba pun demokrasi tidak
politik dan sistem ekonomi. berjalan sekali jadi, meskipun prinsip-
Dalam sejarah perekonomian nasional prinsipnya telah ditetapkan sejak awal,
semangat demokrasi ekonomi sering ditabrak namun penerapannya dilakukan secara
dengan diarahkannya kebijakan sistem bertahap, sesuai dengan perkembangan
ekonomi nasional ke arah ekonomi kemajuan dan kesiapan bangsa secara
kapitalistik dan atau ke sistem ekonomi keseluruhan untuk melaksanakannya.
terpusat.14 Sistem ekonomi kerakyatan yang Sejarah perkembangan ekonomi negara-
bercirikan penegakan keadilan ekonomi dan negara berkembang menunjukan ada kaitan
pemihakan terhadap yang lemah erat antara sistem politik yang dianut dengan
merupakan landasan dan sekaligus sebagai pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
sarana bagi terwujudnya keadilan sosial bagi Disebutkan juga bahwa sistem politik yakni
seluruh rakyat yang merupakan pilar utama demokrasi saja tidak memadai, harus
demokrasi. didukung kebijaksanaan ekonomi yang
Pada tahun 1980-an negara-negara di tepat.
Asia telah meninggalkan sistem otoriter dan
menerapkan sistem demokrasi yang
sekarang terus dalam proses kristalisasi. Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam
Bangsa Indonesia sejak awal telah memilih Ekonomi
dan berkomitmen atas demokrasi. Saat Sistem ekonomi kerakyatan
sekarang ini Indonesia dalam tahap dikembangkan sejak tahun 1945 untuk
memelihara dan memperkuat demokrasi melepaskan rakyat dari belenggu
yang sedang berlangsung dan terus kapitalisme global abad ke-19 dan ke-20.15
berkembang. Dalam pergerakan Mengenai masalah demokrasi ekonomi,
kebangsaaan dan perjuangan Hatta seringkali mengistilahkan demokrasi
kemerdekaannya, cita-cita menjadi bangsa dengan kedaulatan rakyat. Sebelumnya
yang merdeka, tidak pernah terlepas dari tidak dikenal istilah kedaulatan rakyat yang
pengakuan bahwa rakyatlah yang dalam bahasa belanda disebut
memegang kedaulatan. Dengan demikian volkssouvereiniteit. 16 Penggunaan istilah
kemerdekaan dan demokrasi bagi bangsa kedaulatan rakyat oleh Hatta ini, bisa kita
Indonesia adalah konsep-konsep yang tidak lihat dalam tulisannya;
dapat dipisahkan, yang satu merupakan “Pada waktu yang akhir ini seringkali
unsur bagi yang lainnya. orang salah mengartikan ‘kedaulatan
Pandangan yang berikutnya adalah rakyat’, sebab itu ada baiknya kalau saya
kesejahteraan yang berkeadilan, pada tahun disini berkata sepatah kata tentang
awal negara muda ini dalam keadaan kedaulatan rakyat itu. Kedaulatan
menghadapi ancaman dan serangan rakyat artinya kekuasaan yang
penjajahan serta pengkhianatan dari dalam, dijalankan oleh rakyat dengan secara
pemerintahan senantiasa diupayakan untuk mufakat. Kata mufakat mestilah ada,
diselenggarakan secara demokratis. Pada barulah kedaulatan itu ada pada rakyat.
masa Orde Baru (orba) diupayakan dengan Putusan yang diambil oleh seorang atau
sungguh-sungguh untuk menegakan satu golongan saja dengan tidak
kehidupan demokrasi yang konstitusional persetujuan rakyat, bukanlah
dan berdasarkan hukum. Artinya lembaga- kedaulatan rakyat. Demikian juga kata
lembaga dan mekanisme serta hubungan mufakat yang dipaksakan kepada
antar lembaga konstitusi itu diatur seperti rakyat”. 17
yang dikehendaki oleh UUD 45 dan Secara umum dalam wacana teori

26
IBNU ASQORI P., DKK.: REKONSTRUKSI PEMIKIRAN EKONOMI KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA

ekonomi, istilah ekonomi kerakyatan dan akar yang kuat dalam aspek ekonomi
memang tidak mendapatkan kajian khusus dan Islam, serta keluarga - bapak-ibu yang
dan tidak masuk dalam bursa sebagai grand pengusaha - semakin mengukuhkan
ideology yang begitu gencar diperbincangkan perhatiannya atas ekonomi.
di skala nasional. Hal ini dikarenakan Namun, semangat keberpihakan dan
ekonomi kerakyatan merupakan sebuah kepeduliannya atas rakyat miskin atau ‘or-
refleksi dari sebuah realita sosial, bukan ang kecil’ merupakan poin penting kuatnya
merupakan sebuah turunan dari mazhab- karakter sosial dalam dirinya. Kekuatan
mazhab ekonomi tertentu. 18 Gagasan itulah kemudian yang mendominasi
ekonomi kerakyatan mencoba untuk pemikiran Hatta dalam memformulasi dan
merekonstruksi teori-teori dari ideologi mencetuskan gagasan ekonomi kerakyatan.
kapitalis maupun sosialis yang dianggap Penekanan atas ekonomi yang memiliki
gagal dalam mengentaskan persoalan unsur keadilan, unsur keberpihakan kepada
ekonomi. rakyat utamanya adalah rakyat kecil dan
Istilah dan konsep ekonomi kerakyatan lemah.
merupakan hasil buah pikir yang Terbaca secara jelas bahwa pilihan
diperkenalkan oleh Muhammad Hatta. Ide sosialisme-nya Hatta tertuang dalam
itu ia tuangkan ke dalam kertas kerjanya pemikiran dan sikap ekonomi yang
yang berjudul “Ekonomi Rakyat dalam dicetuskannya. Sehingga secara global dapat
Bahaya” pada tahun 1934. Tulisan tersebut kita pahami, gagasan tersebut merupakan
telah menjadi dasar konsep ekonomi reaksi perlawanan atau penyeimbangan
kerakyatan sebagai tandingan atas sistem atas arus mainstream kapitalisme dan
ekonomi Belanda yang didukung dan liberalisme pada saat itu.
dibantu oleh kaum aristrokat dalam sistem
Inilah yang menjadi kekuatan dan poin
feodalisme.19
penting seorang pemimpin, ketika kita
Sistem ekonomi kerakyatan berbasis belajar dari sosok Hatta, dimana
pada kekuatan rakyat, sedangkan ekonomi menyatuanya pemahaman dan idiologi
rakyat adalah kegiatan ekonomi yang menjadi satu kesatuan atas pemikiran dan
dilakukan dengan cara swadaya untuk tindakan. Pemikiran itu melahirkan konsep
mengelola sumber daya yang ada di usaha ekonomi kerakyatan yang disebut
sekitarnya. Inti dari politik ekonomi sebagai koperasi. Nilai dan semangat
kerakyatan yang merupakan titik masuk penting dari koperasi adalah kegotong-
untuk menyelenggarakan sistem ekonomi royongannya yang tetap berorientasi
kerakyatan menyangkut dua aspek yaitu kepada keuntungan, namun keuntungan
aspek keadilan dan aspek demokrasi tersebut menjadi alat kesejahteraan bersama
ekonomi yang berpihak pada ekonomi semua anggotanya. Dengan demikian
rakyat. dukungan Hatta sepenuhnya atas praktik
Pemikiran Hatta mencetuskan ide bisnis koperasi karena koperasi paling ideal
kedaulatan rakyat dan dikaitkannya dengan dalam lingkungan negara Pancasila.
konsep ekonomi, merupakan sebuah nilai
yang muncul dari seorang tokoh bangsa
yang memiliki karakter yang kuat. Jika kita Pemikiran Kontemporer Koperasi
tilik dari biografi seorang Hatta dengan latar
belakang daerah tempat Ia lahir dan besar, Pribadi Hatta yang tidak hanya seorang
juga dari aspek keluarga yang pilitikus tetapi juga seorang cendikiawan
membesarkannya, kuatnya perhatian Hatta yang tulen, terutama dibidang ekonomi dan
terhadap isu-isu ekonomi memang menjadi hukum Tata Negara. Hal itu tidak lah
dapat dipahami secara utuh dikarenakan mengherankan karena semasa Hatta kuliah,
Minang Kabau, seperti diungkapkan di awal ia mengambil jurusan di bidang tersebut.
merupakan daerah yang memiliki budaya Dalam bidang ekonomi, Hatta

27
METASASTRA JIPP, Vol. 4 No. 1, November 2018: 21—31

mengeluarkan gagasan mengenai Mudahnya didapatkan gerai waralaba


penerapan demokrasi tidak hanya dibidang atau toko-toko modern, semakin
politik saja, seperti yang diterapakan oleh memanjakan konsumen dengan segala
negara-negara barat. 20 Tetapi juga kemudahan yang didapatkan. Sehingga,
demokrasi ekonomi, dimana kekayaan suatu kondisi seperti ini, tidak hanya dapat
negeri yang menyangkut hajat hidup orang berpotensi menghilangkan koperasi dari
banyak seperti listrik, air, tambang tidak diksi dan narasi perekonomian kita, namun
dikuasai oleh orang – perorangan atau juga memiliki potensi yang cukup besar
golongan tertentu, tetapi dikuasai oleh untuk mematikan koperasi dalam praktik
negara guna sebesar-besarnya kemakmuran bisnis keseharian masyarakat Indonesia,
dan kesejateraan rakyat. selain itu pasar-pasar tradisional dan toko-
Konsep koperasi merupakan bukti toko masyarakat kecil juga memiliki ruang
keprihatinan Muhammad Hatta akan gerak bisnis yang lebih sempit.
kondisi ekonomi masyarakat di Indonesia Praktik bisnis pasar bebas, dimana mini-
dan koperasi ditawarkan guna menunjukan mal nya proteksi atau perlindungan
semangat kolektivitas dan gotong royong pemerintah atas toko-toko masyarakat kecil
serta tolong menolong. Kedua spirit ini untuk bersaing dengan toko-toko modern
menjadi dasar dari budaya bangsa Indone- yang memiliki penataan yang cukup rapi
sia. Koperasi kemudian diakui dan diterima dan yang tidak kalah pentingnya didukung
sebagai salah satu bentuk badan usaha oleh sistem dan modal yang cukup baik,
dalam sistem ekonomi kerakyatan.2121 maka tidak dapat untuk dipungkiri serta
Junaidi, Hindi. 2011. Studi terhadap dihindari potensi untuk menggerus koperasi,
usaha kecil dan tradisional cukup tinggi.
Konsep awal koperasi yang dibawa oleh Keberpihakan dalam bentuk regulasi
Hatta sangat sesuai dengan sistem ekonomi dan pengawasan yang ketat untuk
syariah, walaupun dalam perjalanannya menciptakan sistem berusaha yang adil
banyak terjadi perubahan sistem hingga saat antara koperasi, usaha kecil-tradisional dan
sekarang ini. Koperasi merupakan sebuah gerai-gerai besar serta modern menjadi
usaha bersama dari setiap anggota koperasi teramat sangat dibutuhkan dan penting jika
yang dioperasikan oleh orang seorang bangsa ini, ingin melihat spirit
berdasarkan asas kekeluargaan. Wujud dari perekonomian gotong-royong yang ada di
koperasi adalah sebuah usaha bersama dalam koperasi masih ada.
sebagai bentuk dari persaudaraan karena
berdasarkan asas kekeluargaan. Usaha
bersama yang dilakukan bukan merupakan
Kesimpulan
keuntungan satu pihak saja. Prinsip
kebersamaan yang diutamakan. Lahir dan besar di Minang Kabau
Keuntungan dan kerugian pun akan dengan tradisi ekonomi dan Islam yang kuat
ditanggung bersama. 22 merupakan modal awal pembentuk sikap
Dalam studi ini, penulis tidak dapat mental serta ketertarikan tersendiri Hatta
untuk memberikan data terkini dan terbaru kepada Ekonomi. Ditambah dengan
mengenai jumlah koperasi yang terdaftar kesempatan yang ia dapatkan untuk
dan aktif hingga tahun 2018 di Indonesia. menempuh pendidikan di sekolah-sekolah
Namun, mengamati dan mencermati praktik Belanda. Bersekolah di MULO (tahun 1917)
bisnis dan ekonomi masyarakat khususnya dan sekolah di PHS Jakarta pada tahun 1919
lapangan-lapangan bisnis masyarakat dan berhasil diselesaikan pada tahun 1921.
dalam bentuk koperasi dan usaha kecil- Namun tidak kalah pentingnya,
tradisional terlihat tergerus dan kemampuan dan kemahirannya
terpinggirkan oleh operasi bisnis gerai berorganisasi tertaptri awal sekali ketika
waralaba. Hatta kemudian bergabung di organisasi JSB.

28
IBNU ASQORI P., DKK.: REKONSTRUKSI PEMIKIRAN EKONOMI KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA

Karir organisasinya kemudian semakin (Footnotes)


meningkat setelah bergabung di Indisce 1
Mohammad Hatta, 1979, Memoir, Jakarta: PT. Tintamas
Vereeniging yang berubah menjadi Indonesia, hlm. 1
Perhimpunan Indonesia (PI). 2
Afzalur Rahman, 1995, Doktrin Ekonomi dan Islam Jilid 1.
Yogyakarta: PT. Dharma Bakti Wakaf, hlm. 1
Hatta menikmati dialektika pemikiran
ekonomi yang terjadi di eranya, shifting
3
Mubiyarto,2001,Ekonomi Kerakyatan dan Pemulihan
Ekonomi Nasional. Media Indonesia, hlm. 55
antara satu paradigma ekonomi ke 5
Deliar Noer, 2018, Biografi Politik Mohammad Hatta Jilid 1
paradigma lainnya memberikannya horizon :Mohammad Hatta dan Pemikirannya, Jakarta : PT
memilih dan berpikir lebih luas dalam Kompas Media Nusantara
menentukan pilihan idiologi berpikirnya. 4
Lihat Adi Sasono, Prospek dan Posisi Pemberdayaan
Pilihan Hatta atas sosialisme sesungguhnya Ekonomi Rakyat, dalam Baihaqi Abdul Madjid dan Saifudin
tidak semata-mata merupakan pengaruh A. Rashid (ed), Paradigm Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem
dari sosialisme itu sendiri, namun ia Syariah, Jakarta: PT. Pinbuk 2000 hlm. 26
menemukan banyak kesesuaian dengan Sebagai catatan krisis yang terjadi pada tahun 1997/1998 UKM
tradisi tanah lahirnya yakni Minang Kabau, telah berhasil selamat dari krisis moneter dikarenakan
pemanfaatan atas produk lokal secara maksimal sehingga
Islam. Agama Islam memberikan kontribusi tidak menimbulkan ketergantungan dengan barang atau
kuat dalam pemikiran sosial dan ekonomi bahan baku impor.
Hatta diantaranya adalah demokrasi 6
Ibid, Hlm.2
Ekonomi. 7
Ibid
Demokrasi ekonomi yang dimaksud 8
Panji Patra, 2008, Pemikiran Ekonomi Muhammad Hatta,
olah Hatta, secara langsung adalah Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah
demokrasi dengan kedaulatan rakyat pada 9
William 1 Resse, 1998, Dictionary of Philosophy and Reli-
bidang ekonomi salah satunya. ekonomi gion, Eastern and Western Thought, Newyork : Jurnal
kerakyatan memang bukan grand ideology panji Humanity Books, Hlm. 713
dikarenakan ekonomi kerakyatan 10
Panji Patra, 2008, Pemikiran Ekonomi Muhammad Hatta,
merupakan sebuah refleksi dari sebuah Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, hlm115
realita sosial, bukan merupakan sebuah 11
Ibid
turunan dari paradigma-paradigma 12
Ibid
ekonomi dunia. Gagasan ini hanya mencoba 13
Agus M.Mazwan Sosrokusumo, 1983, Fries Emessen,
untuk merekonstruksi teori-teori dari Depdikbud, Universitas Jember.
ideologi kapitalis maupun sosialis yang 14
Swasono, S. E. 1985. Sistem ekonomi dan demokrasi
dianggap telah gagal. ekonomi: membangun sistem ekonomi nasional. Penerbit
Universitas Indonesia.
Koperasi bukti keprihatinan
Muhammad Hatta akan kondisi ekonomi
15
Fariz Rahman, 2016, Pemikiran Ekonomi Kerakyatan
Mohammad Hatta Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Is-
masyarakat. Semangat kolektivitas dan lam, IAIN Jember
gotong royong serta tolong menolong 16
I,wangsa wijaya,2002, Mengenag Bung Hatta, Cetakan
menjadi ruh utama koperasi yang diambil kedua, Jakarta : PT.Toko Gunung Agung, hlm 36
dari budaya bangsa Indonesia. Sekarang 17
Muhhamad hatta,2002, Kumpulan Pidato 1, Jakarta
koperasi dan usaha kecil menengah secara PT.Toko Gunung Agung, hlm 63-64
umum terancam tergerus oleh pertarungan 18
Fariz Rahman, 2016, Pemikiran Ekonomi Kerakyatan
praktik ekonomi liberal diantaranya toko- Mohammad Hatta Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Is-
toko waralaba atau modern yang menjamur lam, IAIN Jember
di setiap ruas dan sudut jalan di kota 19
Ibid
maupun kabupaten di Indonesia. Ketika 20
Mohammad Hatta, 1980, Demokrasi Kita, Bebas Aktif dan
memang tidak ada keberpihakan yang nyata Ekonomi Masa Depan. Jakarta: UI Press Konsep Ekonomi
pemerintah dalam menjaga dan Kerakyatan Mohammad Hatta Menurut Perspektif
memperkuat koperasi dan usaha kecil Ekonomi Islam. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim, Riau.
lainnya, maka semangat utama gotong- 22
Hatta, Mohammad. 1958. Beberapa Fasal Ekonomi, Djalan
royong dalam praktik koperasi dapat Keekonomi dan Bank. Jakarta: Balai Pustaka.
dipastikan akan punah.

29
METASASTRA JIPP, Vol. 4 No. 1, November 2018: 21—31

DAFTAR PUSTAKA
Afzalur Rahman, 1995, Doktrin ekonomi dan Islam jilid 1. Yogyakarta : PT. Dharma Bakti Wakaf
Agus M.Mazwan Sosrokusumo, 1983, Fries Emessen, Depdikbud, Universitas Jember
Deliar Noer, 2018, Biografi Politik Mohammad Hatta Jilid 1 :Mohammad Hatta dan Pemikirannya,
Jakarta : PT Kompas Media Nusantara
Fariz Rahman, 2016, Pemikiran Ekonomi Kerakyatan Mohammad Hatta Ditinjau dari Perspektif
Ekonomi Islam, IAIN Jember
Hatta, Mohammad. 1958. Beberapa Fasal Ekonomi, Djalan Keekonomi dan Bank. Jakarta: Balai
Pustaka.
I wangsa wijaya, 2002, Mengenag Bung Hatta, Cetakan kedua, Jakarta : PT.Toko Gunung Agung
Junaidi, Hindi. 2011. Studi terhadap Konsep Ekonomi Kerakyatan Mohammad Hatta Menurut Perspektif
Ekonomi Islam. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan
Mohammad Hatta, 1979, Memoir, Jakarta : PT. Tintamas Indonesia
Mohammad Hatta, 1980, Demokrasi Kita, Bebas Aktif dan Ekonomi Masa Depan. Jakarta: UI Press
Mubiyarto, 2001, ekonomi kerakyatan dan pemulihan ekonomi nasional.” Media Indonesia
Muhammad Hatta, 2002, Kumpulan Pidato 1, Jakarta PT.Toko Gunung Agung, hlm 63-64
Panji Patra, 2008, Pemikiran Ekonomi Muhammad Hatta, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah
Swasono, S. E. 1985. Sistem ekonomi dan demokrasi ekonomi: membangun sistem ekonomi nasional.
Penerbit Universitas Indonesia. Syarif Kasim, Riau.
William 1 Resse, 1998, Dictionary of Philosophy and Religion, Eastern and Western Thought, Newyork
: Jurnal panji Humanity Books

Journal: 
Hikmawan, M. D. (2017). Pluralisme Poltik Demokrasi Politik di Indonesia. Journal of Governance,
2(2), 223-247.
Lee, K. (2004). Reading and learning strategies: recommendations for the 21st century. Journal of Devel-
opmental Education, 28(2), 2-15.

Journal article with DOI:


Kusumaningrum, D. (2016). Interdependence versus truth and justice: lessons from reconciliation pro-
cesses in Maluku. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 20(1), 15. doi: 10.22146/jsp.17998.

Book:
Heywood, Andrew. (2014). Politik. Penerjemah: Ahmad Lintang Lazuardi. Y ogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Hakim, L. (2015). Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia. Jakarta: Gramasurya.
Bauman, Zygmunt. (1998), Modernity and Ambivalence. Cambridge: Polity Press

30
IBNU ASQORI P., DKK.: REKONSTRUKSI PEMIKIRAN EKONOMI KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA

Book chapter:
Smith, F. M., & Jones, W. (2004). The college student. In C. Wood & M. Meyer (Eds.), Cross- cultural
education (pp. 75-105). London, Canada: MacMillan

Journal article on website:


Austin, D. (2009). Fatty acids, breastfeeding and autism spectrum disorder. E-journal of Applied Psychol-
ogy, 5(1), 49-52. Retrieved from http://ojs/lib.swin.edu.au/

Newspaper article:
Fung, M. (2006, December 12). Asthma rates are increasing. Winnipeg Free Press, pp. C4.

Newspaper article on website:


Harris, M. (2011, August 16). Grades improve if classes start later, studies find. The Calgary Herald.
Retrieved from http://www.calgaryherald.com/

Website:
Buzan T. (2007). Mind maps. September http://www.buzanworld.com/Mind_Maps.html.

Website document:
TransCanada. (2006). Annual report. http://www.transcanada.com/investor/annual_reports/2006/media/
pdf/TransCanad a_2006_ Annual_Report.pdf

Book translation:
Mancusa, S., & Viola, A. (2015). Brilliant green: the surprising history and science of plant intelligence (J.
Benham, Trans.). Washington, DC: Island Press.

Conference Proceeding:
Fang, Q., Zhao, F., & Guibas, L. (2003). Lightweight sensing and communication protocols for target
enumeration and aggregation. In M. Gerla, A. Ephremides, & M. Srivastava (Eds.), MobiHoc
’03 fourth ACM symposium on mobile ad hoc networking and computing (pp. 165 –176). New
York, NY: ACM Press.

HandBook: 
Greisler, David S, Stupak, Ronald J (2007). Handbook of Technology Management in Public Admin-
istration. New York: CRC Taylor and Francis.

31

Anda mungkin juga menyukai