Anda di halaman 1dari 1

MASALAH YANG TIMBUL PASCA REFORMASI

√Permasalahan besar dalam transisi politik yang dialami Indonesia pasca-Orde baru adalah

(1)relatif tidak adanya kekuatan oposisi yang terlembaga sebagau alternatif bagi kekuatan status quo
yang berpusat pada militer, Golkar, dan kroni Soeharto, (2)terpolarisasinya kekuatan reformasi
sehingga tidak terjadi konsolidasi yang diperlukan untuk mendukung perubahan secara signifikan

(3)tiadanya konsensus minimum diantara kalangan oposisi sendiri, terutama mengenai arah, visi,
platform, politik dan atau format perubahan politik pasca- Soeharto.

√Krisis etika dan kegagalan kepemimpinan, akumulasi pendangkalan pemahaman terhadap politik
tersebut berdampak pada terjadinya krisis etika dan kepemimpinan sangat serius di semua tingkat,
negara dan masyarakat di pusat dan daerah. Kata kunci perubahan untuk menuju tumah Indonesia
yang lebih baik tidak lain adalah membangun saling percaya, kerja sama, dan konsolidasi di antara
berbagai kekuatan elemen kekuatan civil society.

√PLURALISME, KEBANGSAAN, DAN PARADOKS DEMOKRASI Setelah mengalami lebih dari tiga
dekade sistem politik otoriter Orde baru, sejak 1999 Indonesia memasuki tahap transisi menuju
sistem politik yang lebih terbuka dan demokratis. Bernagai agenda reformasi akhirnya bergulir,
seperti amandemen UUD 1945, pemilihan umum yang lebih terbuka dan demokratis, perluasan
partisipasi rakyat serta melembaganya jaminan hak-hak politik dan kebebasan sipil bagi setiap warga
negara.

√Anatomi Kegagalan – Bidang politik dan pemerintahan -Bidang ekonomi -Bidang budaya Faktor
Negara Sulit dipungkiri bahwa aktor terpenting yang semstinya paling bertanggungjawab atas
kegagalan negara dalam mengawal dan menyantuni perbedaan serta keberagaman sebagai fondasi
bagi nasionalisme Indonesia adalah elite penyelenggara negara di semua tingkat serta cabang
pemerintahan, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Faktor lain yaitu dilatarbelakangi
masyarakat sendiri

Anda mungkin juga menyukai