DARUSSALAM GONTOR”
DISUSUN OLEH :
NIM : 4193131010
JURUSAN KIMIA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
serta kesehatan dan kesempatan yang diberikan-Nya kepada saya untuk dapat menyelesaikan
penyusunan laporan mini riset sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Mini
riset ini berjudul “Analisis Proses Pembelajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor”.
Makalah mini riset ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam membahas proses pembelajaran di pesantren. Saya
menyadari bahwa makalah mini riset ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf.
Oleh karena itu, saya sangat menantikan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan tugas ini kedepannya. Saya berharap semoga tugas mini
riset ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih.
NIM: 4193131010
ii
DAFTAR ISI
C. Batasan Masalah......................................................................................................3
F. Manfaat Penelitian...................................................................................................3
B. Pembahasan .......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pondok pesantren merupakan lembaga swasta yang tetap survive sampai sekarang,
bukan hanya karena pondok pesantren berlandaskan Islam namun juga karena pondok
pesantren merupakan lembaga pendidikan asli Indonesia. Pondok pesantren tradisional
cenderung statis dan tertutup dari luar, hal ini sengaja dilakukan agar pesantren terbebas dari
pengaruh oleh penjajah benar-benar terjadi, yaitu dikotomi pendidikan. Pendidikan umum
yang diwakili oleh sekolah-sekolah colonial dan pendidikan agama dengan pesantren
sebagai wakilnya.
Perkembangan pesantren dari pesantren salaf (bandongan dan sorogan) sampai
pesantren modern yang sangat pesat hingga saat ini tidaklah lepas dari adanya sistem
pendidikan yang jelas dan kurikulum yang terencana dengan baik. Gagasan melatar
belakangi pembentukan pondok modern adalah kesadaran bahwa perlu dilakukan
modernisasi sistem dan kelembagaan pendidikan modern Belanda, melainkan dengan
modernisasi sistem dan kelembagaan Islam Indigenous yaitu pesantren.
Salah satu pesantren modern yang terkenal dengan sistem pendidikannya adalah
PMDG. Berdiri sejak tahun 1926, PMDG telah banyak melakukan pengembangan dalam hal
pendidikan dan pengajarannya. Sama seperti pesantren-pesantren yang lainnya, PMDG pada
mulanya juga merupakan pesantren salafiyah, namun pada tahun 1936 pimpinan PMDG
memutuskan untuk menambah kata modern dalam nama pesantren Gontor. Hal tersebut
diikuti dengan peresmian Kulliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalah yang
diuraikan di atas sebagai berikut:
2
C. Batasan Masalah
Masalah pada mini riset ini hanya dibatasi pada proses pembelajaran di Pondok
Modern Darussalam Gontor dengan memperhatikan sejarah singkat berdirinya, penggunaan
kurikulum, sistem proses belajar mengajar, metode pembelajaran dan media pembelajaran.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah pada mini riset ini, maka masalah pada mini riset
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengayaan pengetahuan
serta kajian keilmuan yang memberikan bukti secara ilmiah tentang proses
pembelajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor
3
b. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembaca tentang proses
pembelajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor.
c. Setelah penelitian ini, peneliti mengharapkan munculnya penelitian baru
sehingga dapat menimbulkan inovasi dalam pembelajaran di pesantren yang
ada di seluruh Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat melaksanakan secara tidak langsung praktik terhadap ilmu,
pengetahuan, dan pengalaman dalam mengatasi masalah, khususnya tentang
pembelajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor.
b. Bagi Guru Pesantren
Sebagai variasi teknik pembelajaran yang baru dalam pembelajaran di
pesantren yang ada di seluruh Indonesia.
c. Bagi Masyararakat Umum
Dapat menambah wawasan dan pemahaman kepada pendidik, kyai,
sejarawan, masyarakat Islam dan segenap pembaca tentang pembelajaran di
pesantren khususnya pembelajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Pondok pesantren terdiri dari dua kata, pondok dan pesantren. Kedua kata ini
merujuk kepada arti yang sama yaitu lembaga pendidikan Islam tempat belajar santri.
Walaupun sering digunakan terpisah, sebetulnya tidak ada perbedaan mendasar antara kedua
kata tersebut. Pesantren berasal dari bahasa India “Shastri” yang berarti orang yang
mengetahui buku-buku suci agama Hindu atau orang yang ahli dalam kitab-kitab suci. Istilah
santri juga sering dikaitkan dengan kata “Sattiri” dalam bahasa Tamil yang artinya orang
yang tinggal dirumah miskin atau bangunan keagamaan secara umum. Sedangkan kata
pondok berarti rumah atau temapat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu. Selain itu
kata pondok juga berasal dari bahasa Arab “Funduq” yang artinya hotel atau asrama. Di
beberapa tempat kedua kata tersebut memang sering digabungkan menjadi pondok
pesantren. Namun di daerah Jawa Barat lebih sering digunakan kata pesantren saja,
sedangkan di daerah Jawa Timur lebih sering digunakan kata pondok (Hidayat, F.A.,
dkk.,2020).
Berkenaan dengan integrase antara iman, ilmu dan amal, maka hal ini menjadi ciri
khas pendidikan di lingkungan pesantren. Iman menjadi pondasi dari segala gerak yang
kemudian mendorong seseorang untuk menjadikan ilmu sebagai dasar landasan bagi amal
dan bahkan juga bagi iman itu sendiri (Hidayat, F.A., dkk., 2020).
Pesantren Modern seperti PMDG juga memiliki falsafah: “Metode itu lebih penting
dari pada materi, dan guru lebih penting dari pada metode, tapi yang paling penting adalah
jiwa pengajar itu sendiri”. Di sinilah keserasian antara konsep Weterink dengan konsep
pesantren modern, seperti yang disebutkan yaitu pengasuh harus memiliki dasar utama yang
dinamakan dengan “rouping” atau kesadaran diri, hal inilah yang disebut dengan ‘jiwa
mudarris’ (Ismail, M., 2011).
6
BAB III
METODE PENGAMATAN
Waktu pengamatan dilakukan pada hari Jum’at tanggal 23 April 2021 pukul 13.00
WIB. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pembelajaran
2020/2021.
B. Subjek Pengamatan
Adapun subjek penelitian dalam melakukan pengamatan ini adalah para guru dan
santri di Pondok Pesantren Darussalam Gontor.
D. Instrumen Pengamatan
Instrumen yang digunakan untuk kelancaran mini riset ini adalah android ataupun
gadget untuk menonton video dari youtube, buku dan pulpen untuk mencatat hal-hal yang
penting mengenai pembelajaran di pesantren, khususnya Pondok Modern Darussalam
Gontor.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
Metode pembelajaran yang diterapkan di Gontor berbeda untuk setiap mata
pelajaran, metode tersebut disesuaikan dengan mata pelajaran. Mata pelajaran tertentu
menghendaki metode yang berbeda dari mata pelajaran lainnya. Dan terkadang para guru
menggunakan dua metode atau lebih untuk mengajarkan satu mata pelajaran secara saling
melengkapi. Misalnya dalam pembelajaran bahasa Arab, sistem dan metode yang digunakan
adalah perpaduan antara dua teori yang saling menopang, yaitu all in one system (nazariyat
al-wihdah) dan polysystematic approach (nazariyat al-furu’).
Adapun pengajaran IPTEK di kelas, santri dibekali ilmu-ilmu dasar, meliputi fisika,
biologi, astronomi (ilmu falak), matematika, dan berhitung. Untuk mendukung keberhasilan
materi-materi itu, pondok melengkapi media pengembangannya dengan laboratorium fisika
dan biologi. Pengajaran IPTEK di luar kelas, dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler,
yakni santri diajari ilmu-ilmu terapan.
9
B. Pembahasan
a. Kelebihan Pondok Modern Darussalam Gontor
1. Penggunaan dasi dan celana yang diterapkan Gontor adalah untuk mendobrak
mitos bahwa santri selalu terbelakang, kolot dan ketinggalan zaman. Prinsip ini
tercermin dengan masuknya materi bahsa Inggris menjadi pelajaran utama
setelah bahasa Arab dan agama, dengan tujuan agar santri dapat mengikuti
perkembangan zaman dan mampu mewarnai masyarakat dengan segala
perubahannya.
2. Ditemukannya suasana kedamaian, ketentraman serta ketenangan apabila
berkunjung ke PMDG, hal ini dikarenakan para santri dan pengasuh disana
mengusung asas ukhuwah Islamiyah dalam menjalin hubungan diantara mereka.
3. Sebuah kesederhanaan yang sangat dijunjung tinggi dalam berkehidupan di
PMDG, dimana arti dari kesederhanaan tersebut adalah penggunaan suatu
kebutuhan oleh santri, pengasuh atau pemimpin pondok sesuai dengan kebutuhan
mereka masing-masing.
4. Adanya program kerjasama luar negeri dalam hal pendidikan. Negara-negara yag
menjalin kerjasama dengan PMDG seperti halnya negara Timur Tengah yaitu
Mesir, Arab Saudi, Sudan, Maroko, Qatar, Yordania, Kuwait. Sedangkan di
negara bagian barat seperti halnya negara Inggris, Belanda, Turki, Prancis,
Jerman, seta di Asia seperti negara Malaysia, Brunei Darussalam, Pakistan,
Australia.
b. Kekurangan Pondok Modern Darussalam Gontor
1. Dari aspek waktu pelaksanaan pembelajaran yang tidak sama dengan waktu pada
umumnya, karena memulai masa pembelajaran dengan kalender Islam.
2. Seleksi alamnya begitu ketat. Masuk pondok Gontor tidak begitu sulit, tetapi
bertahan di pondok Gontor harus membutuhkan banyak doa.
3. Pondok Gontor dianggap tidak sejalan dengan program pemerintah, dikarenakan
pemerintah sudah menetapkan kepada seluruh sekolah/lembaga formal yang ada
di Indonesia untuk menerapkan kurikulum yang telah dibuat pemerintah, dan
seluruh lembaga formal yang ada di Indonesia sudah menerapkannya kecuali
pondok Gontor. Pondok Gontor mempunyai cara tersendiri dalam
mengembangkan ataupun menerapkan kurikulum kepada santrinya. Kurikulum
ini disebut dengan kurikulum Gontor.
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa secara internal Pesantren Gontor
merupakan institusi pendidikan Islam yang tafaqquh fi al-din dengan sistem pengajaran
modern. Kemodernan Pesantren Gontor dapat diperhatikan daripada seluruh totaliti
kehidupan di pesantren yang dijadikan sebagai medium pendidikan santri dengan disiplin
yang tinggi. Proses belajar mengajar di Gontor dilakukan dengan sistem klasikal dan
perjenjangan. Santri dengan tingkat kemampuan yang sama dikelompokkan dalam kelas-
kelas dalam jumlah tertentu yang dibatasi. Metode pembelajaran yang diterapkan di Gontor
berbeda untuk setiap mata pelajaran, metode tersebut disesuaikan dengan mata pelajaran.
Mata pelajaran tertentu menghendaki metode yang berbeda dari mata pelajaran lainnya. Dan
terkadang para guru menggunakan dua metode atau lebih untuk mengajarkan satu mata
pelajaran secara saling melengkapi.
B. Saran
Seiring dengan kemajuan zaman, pesantren-pesantren di Indonesia harus bisa
mengikuti perkembangan-perkembangan pendidikan dengan memperbarui sistem
pendidikannya, sehingga dapat meningkatkan kualitas santrinya dan pesantren bisa menjadi
pilihan utama bagi orang tua untuk menjalankan pendidikan bagi anak-anaknya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, N., (2019), Peran Pondok Pesantren Modern Gontor Sebagai Instrumen Multitrack
Diplomacy Pendidikan dalam Kerjasama Internasional, Journal of International
Studies, 2 (2): 151-160.
Hidayat, F.A., Nurdyansyah, N., dan Ruchana, S., (2020), Classical Learning Analysis
Pondok Modern Darussalam Gontor in Improving Superior School Management:
Analisis Pembelajaran Klasik Pondok Modern Darussalam Gontor dalam
Meningkatkan Manajemen Sekolah Unggul, Conference of Management of Islamic
Education Leadership in The Era of Revolution 4.0, Vol 6 (2020).
Ismail, M., (2011), Sistem Pendidikan Pesantren Modern Studi Kasus Pendidikan Pesantren
Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jurnal At-Ta’dib, 6 (1): 147-167.
Munir, M., Manajemen Pesantren Studi Telaah Tentang Kurikulum Dan pembelajaran di
Pondok Modern Darussalam Gontor-Ponorogo.
Nisa, K., dan Chotimah, C., (2020), Pengembangan Kurikulum Pondok Pesantren, Jurnal
Inovatif, 6 (1): 45-68.
Syamsuri, dan Borhan, J.T.B., (2016), Eksistensi dan Kontribusi Pondok Modern
Darussalam Gontor Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia, Jurnal At-Ta’dib,
11 (2): 201-226.
https://youtu.be/nuiPV7Md6FM
https://youtu.be/XJIG1EfKfGE
https://youtu.be/5-r55ByqQXk
https://youtu.be/8Fd0VzsfFIM
12