OLEH :
YULIANA SALIM
NIM: 2020203861211037
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat ,hidayah dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian dengan
judul “Penerapan Manajemen Keuangan Pada Pondok Pesantren An-Najah Pinrang Berdasarkan
Perspektif Manajemen Keuangan Syariah”.
Proposal ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatannya telah saya usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar proposal
ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki proposal penelitian
ini.
Akhir kata penulis berharap semoga proposal penelitian tentang “Penerapan Manajemen
Keuangan Pada Pondok Pesantren An-Najah Pinrang Berdasarkan Perspektif Manajemen
Keuangan Syariah” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................6
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................................................7
BAB II............................................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................................8
A. Tinjauan Penelitian Relevan..............................................................................................................8
B. Tinjauan Teori..................................................................................................................................11
C. Kerangka Konsep.............................................................................................................................21
D. Kerangka Pikir.................................................................................................................................22
BAB III........................................................................................................................................................23
METODE PENELITIAN.............................................................................................................................23
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian......................................................................................................23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................................................23
C. Fokus Penelitian...............................................................................................................................24
D. Jenis dan Sumber Data.....................................................................................................................24
E. Teknik Pengumpulan dan Pengelolaan Data...................................................................................24
F. Uji Keabsahan Data.........................................................................................................................25
G. Teknis Analisis Data........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Zamzami Sabiq dan M. As‟ad Djalali, „Kecerderdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Prososial Santri
Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Pamekasan‟, Jurnal Psikologi Indonesia, 2.1 (2012).
2
Imam Syafe‟I, „PONDOK PESANTREN: LEMBAGA PENDIDIKAN PEMBENTUKAN KARAKTER‟, Al-
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8.1 (2017)
1
bisa diabaikan dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Sebab, Pondok
3
Pesantren merupakan subkultur yang hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Pada Pondok Pesantren An-Najah di Kota Pinrang sendiri pun memiliki beberapa
tingkatan mulai dari Madrasah Ibtida‟iyah (MI) setara dengan Sekolah Dasar (SD)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Anawiyah (MA) setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).
3
Abdul Hakim dan N. Nani Herlina, „Manajemen Kurikulum Terpadu di Pondok Pesantren Modern Daarul Huda
Banjar, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 6.1 (2018)
4
Prof. Dr. Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Industri (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2007) h.4
2
pesantren dengan sekolah formal adalah pembelajaran agama Islam yang lebih dominan
daripada pembelajaran atau ilmu formal yang diberikan. Contohnya para santri harus
menyetor hafalan Al-Qur‟an dan Hadits.
5
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
3
Dalam mengerjakan sesuatu yang dilakukan dengan baik dan mendapatkan
berbagai kelebihan dan terhindar dari keburukan yang tidak diinginkan, sehingga akan
didapatkan nilai lebih pada hasil pekerjaan. Sebagaimana firman Allah:
Keuangan merupakan salah satu sumber daya yang mampu menunjang efektivitas
dan efesiensi pengelolaan pendidikan. Keuangan dan pembiayaan dalam suatu sekolah
maupun pesantren juga merupakan suatu komponen yang dapat menentukan tercapainya
maupun terlaksananya kegiatan sekolah maupun pesantren. Dengan kata lain, manajemen
keuangan ini harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar dana yang didapatkan bisa
dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan dari pendidkan.
Dalam hal pengelolaan keuangan di pondok pesantren, peran yang paling besar
adalah Kyai/Ustadz dalam menentukan tujuan kegiatan yang harus dilakukan. Dengan
kata lain, pengelolaan baik dari sumber daya maupun finansial diatur oleh Kyai/Ustadz
maupun keluarga Kyai/Ustadz dengan bantuan ketua pengurus (Santri).
4
6
Departemen Agama RI. a-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Halim), h. 552
5
Di pondok Pesantren An-Najah Pinrang sendiri pun dalam hal pengelolaan
sumber daya dan finansialnya dibantu oleh pengurus dalam hal ibni yaitu santri yang
telah dipercaya untuk membantu mengelola hal tersebut. Contoh keterlibatan santri dalam
membantu Ustadz dalam hal sumber daya adalah santri yang tingkatan Madrasah Aliyah
(MA) atau setara dengan Sekolah Menengah Atas berperan dalam mengajarkan ilmu
pendidikan formal maupun ilmu pendidikan Islam kepada adik tingkatannya. Santri
tingakatan MA (Madrasah Aliyah) juga mengurus keuangan para santri contohnya
tentang uang bulanan dan jika ada santri yang melakukan pelanggaran maka akan
didenda dengan memberikan uang dengan nominal yang sudah ditentukan.
Bantuan dana dari Pondok Pesantren An-Najah Pinrang ini dari berbagai sumber
yaitu, dari pemerintah, para donator dan uang bulanan (SPP) para santri. Pondok
pesantren An-Najah ini menjadi salah satu pesantren yang terbilang baru di Kabupaten
Pinrang, oleh karena itu dalam operasionalnya masih belum maksimal baik dari segi
sumber daya maupun finansial. Dilihat dari izin operasional secara resmi yang diberikan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu pada tanggal 14 Oktober 2021
dengan nomor SK Izin Operasional : 420/43/PAUD-DIKMAS/DIKBUD/2021.
Dilihat dari izin operasional yang baru dileluarkan tentu saja kita dapat menilai
bahwa pengelolaan semua sumber daya yang ada pada pondok pesantren An-Najah ini
masih jauh dari kata maksimal.
6
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian dari Miftahol Arifin dengan judul
penelitian Manajemen Keuangan Pondok Pesantren. Hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan
pondok pesantren dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara
transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program pondok pesantren
secara efektif dan efisien.
Pada setiap institusi pasti tidak terlepas dari berbagai macam masalah dalam
pengelolaan kelembagaannya. Begitupun dengan pondok pesantren berbagai masalah
yang dihadapi. Dalam hal ini masalah yang sering terjadi dalam kelembagaan Pondok
Pesantren An-Najah adalah kurangnya sumber daya manusia, minimnya perolehan dana,
pengelolaan dana yang tidak maksimal dan pengeluaran yang tidak terkontrol.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
7
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan sebagai alat untuk evaluasi dan
peningkatan kerja mengenai perencanaan, pelaksanaan, penganggaran dan pelaporan
keuangan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan Ummu Salamah dengan judul skripsi yang berjudul
"Studi Mengenai Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Di Pondok Pesantren Al-
Kholidin Terhadap Penguatan Manajemen Keuangan” Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Jakarta penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban,
sistem akuntansi dan pelaporan, sistem dan prosedur pengawasan keuangan di pondok
pesantren Al-Kholidin. Penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen keuangan yang
ada di pondok pesantren Al-Kholidin meliputi perencanaan, penganggara, pelaksanaan
dan pertanggungjawaban dalam proses perencanaan keuangan di pondok pesantren Al-
Kholidin dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam pelaksanaan manajemen keuangan Kyai
Pondok Pesantren Al-Kholidin merupakan otoritas penuh terhadap pengeluaran
keuangan. Pelaporan keuangan Pondok dilakukan setiap bulan semester dan tahunan.
pelaporan keuangan ini dilakukan oleh koordinator keuangan setiap unit (SMP SMA dan
Diniyah) kepada bendahara dalam pengawasan keuangan Pondok Pesantren Al kholidin
tidak melalui kepala sekolah karena proses keuangan langsung berpusat pada Kyai.
Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian dan pada pelaporan keuangan di Pondok
Pesantren Al-Kholidin dilakukan oleh koordinator keuangan setiap unit (SMA, SMP dan
Diniyah) sedangkan di Pondok Pesantren An-Najah Pinrang pelaporan keuangannya
dilakukan sendiri oleh Kyai/Ustadz.
9
Penelitian yang dilakukan oleh Bashori dan Zulkifli dengan judul “Penerapan
Manajemen Keuangan Pendidikandi Pondok pesantren Modern”. Jurusan Pendidkan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan pendekatan deskriptif analisis.
Penelitian ini memiliki tujuan yakni untuk meninjau seperti apa penerapan
manajamenkeuangan Pendidikan pada Pondok Pesantren pada aspek melakukan sebuah
rencana,aspekmelaksanakan kegiatan,aspek mengevaluasi dan pertanggung jawaban serta
pemanfaatandana yang ada di Pondok Pesantren At-Thoyyibah Indonesia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pondok Pesantren At-Thoyyibah Indonesia sudah
melaksanakan manajemen keuangan yang efektif baik dari pengelolaan dana dan
penerapan manajemennya. Pondok pesantren At-Thoyyibah melakukan metode keadilan
serta transparansi anggaran yang mana seluruh pihak sekolahdapatmemberikan
pendapatnya masing-masing untuk kemajuan Pesantren tersebut. Setiap kegiatan
pengeluaran dana ada laporannya dan dipertanggung jawabkan dengan sebaik mungkin.
Perbedaan dari penelitian ini adalah terletak pada Pondok Pesantren At-Thoyyibah yang
dalam pengelolaan dan penerapan manajemen keuangannya dilakukan secara transparansi
pada orangtua maupun donator.
Penelitian yang dilakukan oleh Ali As‟ad dan Muhammad Hakim Azizi pada
tahun 2020 dengan judul “Pengembangan Manajemen Keuangan Pesatren Balekambang
Jepara Dan Amsilati Darul Falah Bangsri Jepara Di Era Digital”. Penelitian yang
digunakan adalah penelitian lapangan (field research), dengan metode kualitatif atau
pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan
mendeskripsikan manajemen keuangan pondok pesatren, mulai dari proses tahapan
pendanaan hingga pengalokasian keuangan pondok pesantren. Hasil dari penelitian ini
adalah manajemen keuangan di Pondok Pesantren Balekambang jepara dan Amsilati
Darul Falah Bangsri Jepara, bahwa: a) Sumber keuangan di pondok pesantren hanya
1
bersumber dari donatur tidak tetap dan dari hasil unit usaha yang dimiliki pondok
pesantren. b) Perencanaan anggaran, dalam merencanakan anggaran di Pondok Pesantren
Al Musanni ini mempunyai konsep tersendiri dari pondok pesantren. Perbedaan dari
penelitian ini adalah pada Pondok Pesantren Balekambang jepara dan Amsilati Darul
Falah Bangsri Jepara ini memiliki beberapa unit usaha yang bertujuan untuk membantu
membiayai semua kegiatan pendidikan di Pondok Pesantren, jadi pendapatan dananya
tidak hanya berfokus pada donator.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fadli pada tahun 2018 dengan judul
“Analisis Pengelolaan Keuangan Sekolah (Studi Kasus Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Bandar Kabupaten Bener Meriah)”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
perencanaan dan penyusunan dalam pengelolaan dana BOS sekolah SMA Negeri 1
Bandar, bagaimana realisasi anggaran dana BOS sekolah SMA Negeri 1 Bandar yang
sudah direncanakan dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan
keuangan sekolah SMA Negeri 1 Bandar.Hasil dari penelitian ini adalah perencanaan
dalam pengelolaan keuangan sekolah yang diimplementasikan melalui RABSMA
(Rencana Anggaran dan Belanja SMA) Negeri se-Kabupaten Kendal dilakukan dengan
adil dan memenuhi peraturan yang berlaku. Perbedaan dari penelitian ini adalah adanya
dana pemerintah berbeda dengan pesantren tentunya sebagian besar sumber dananya
adalah dari para donator. Pelaporan dananya juga tentunya harus sistematis.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Bagus Izzan Muafy, Dzaki A. Faishal
Abdurrahman dan Alfian Akbar Gozali pada tahun 2021 dengan judul “Elmaliya:
Financial Management Mobile Application for Islamic Boarding School Based on
Flutter”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengumpulan data yang
digunakan dalam proyek akhir ini adalah menggunakan studi literatur, observasi,
perancangan sistem, implementasi, pengujian dan analisis, pembuatan laporan.
1
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi agar menggunakan aplikasi elmaliya
sebagai sarana pengelolaan data keuangan unit sekolah di yayasan pondok pesantren Al
Hikmah 2 Sirampog. Hasil dari penelitian ini a) Aplikasi elmaliya telah memenuhi
kategori untuk digunakan sebagai aplikasi pencatatan sederhana unit keuangan sekolah
yang ada di yayasan pondok pesantren Alhikmah 2 Sirampog dibuktikan dengan
persentase jawaban setuju 84,61%. b) Aplikasi elmaliya dapat digunakan untuk
memitoring keuangan unit keuangan sekolah yayasan pondok pesantren Alhikmah. c)
Adanya aplikasi pencatatan keuangan ini, dapat menangani masalah duplikasi data.
Perbedaan dari penelitian ini adalah dapat dilihat dari tujuan penelitian sebelumnya yang
merekomendasikan atau menawarkan penggunaan aplikasi pada pengelolaan data
keuangan di Pndok Pesantren Al-Hikmah 2 Sirampoang.
B. Tinjauan Teori
Manajemen berasal dari bahsa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti
tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata tersebut digabung menjadi kata kerja
managree yang artinya menangani. Managree diterjemahkan kedalam B ahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata management. Akhirnya,
Management diartikan kedalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau
pengelolaan. 7Secara terminology, Manajemen adalah suatu proses kegiatan usaha
mencapai tujuan tertentu. melalui kerjasama dengan orang lain. 8
Keuangan adalah kegiatan yang berkaitan dengan memperoleh dan
mengelola dana secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
oleh suatu perusahaan.Pengelolaan keuangan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan memperoleh dana dengan biaya yang diatur secara
7
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Sinar Grafika, Offset, 2006), h. 10
8
Kompri, Manajemen Pendidikan, (Bandung, Alfabeta, 2015), h. 1
1
longgar dan mengelola dana tersebut secara efektif untuk mencapai
tujuan perusahaan.9
Manajemen dalam bahasa Arab disebut dengan idarah. Idarah diambil dari
perkataan adartasy-syai atau perkataan adarta bihi juga dapat didasarkan pada kata
ad-dauran. Pengamat bahasa menilai pengambilan kata yang kedua, yaitu adarta bihi.
Oleh karena itu, dalam Elias Modern Dictionary English Arabic kata management
(Inggris), sepadan dengan kata tabdir, idarah, siyasah, dan qiyadah dalam bahasa
Arab. Dalam Al-Quran, tema-tema tersebut hanya ditemui temui tema tabdir dalam
berbagai derivasinya.
9
Rini Astuti, et al., eds.,, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung, 2022)
1
Manajemen keuangan adalah salah satu bagian dari konsep dasar akuntansi
ataupun teori akuntansi. Meskipun demikian, ilmu manajemen keuangan sangatlah
luas. Namun adapun sebagian orang mengartikan bahwa konsep dasar manajemen
keuangan hanya merupakan suatu kegiatan catat mencatat dalam sebuah laporan
keuangan dan menjadi tanggung jawab bidang keuangan saja dan faktanya lebih luas
dari itu.
10
Dr. Samsurijal Hasan, et al., eds., Manajemen Keuangan, (Purwokerto: 2022, CV. Pena Persada Redaksi) h.1
11
Atma Hayat, et al., eds., Manajemen Keuangan, (Medan: 2018, Madenatera), h.3
12
Ahmad Yahdil Fata Rambe dan Saifuddin Herlambang , „ManajemenKeuanganSyariah, Jurnal, of Islamic
Economics 2.2 (2021)
1
keuangan syariah berbeda dengan prinsip keuangan konvensional. Perbedaan prinsip
ini terutama pada fondasi yaitu pada manajemen syariah berlandasarkan pada Al-
Qur‟an dan Hadis untuk mendapat ridho Allah Ta‟ala.13
1) Universal, memandang bahwa Bank Syariah berlaku untuk setiap orang tanpa
memandang perbedaan kemampuan ekonomi ataupun perbedaan agama.
2) Adil, memberikan sesuatu hanya kepada yang berhak serta memperlakukan
sesuatu dengan posisinya dan melarang adanya unsur maysir (unsur spekulasi atau
untung-untungan), gharar (ketidaksengajaan), haram dan riba.
3) Transparan, terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.
a) Larangan Bunga dapat diartikan dalam istilah secara harfiah berarti “kelebihan”
dan ditafsirkan sebagai “peningkatan modal yang tidak bisa dibenarkan dalam
pinjaman ataupun penjualan” adalah ajaran pokok dari sistem keuangan syariah.
b) Uang sebagai modal potensial diartikan sebagai modal potensial menjadi modal
sebenarnya hanya ketika digabung dengan sumber daya lain untuk melakukan
13
Dr. Hamdi Agustin, S.E., M.M, Manjemen Keuangan Syariah, (Jakarta: 2021, PT. Rajagrafindo Persada) h.1
14
Dadang Husen Subana, Manajemen Keuangan Syari’ah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2017), h.27
1
kegiatan produktif. Islam mengakui nilai waktu uang, tetapi hanya ketika uang
tersebut sebagai modal, bukan modal potensial.
c) Berbagi resiko, karena adanya larangan bunga, penyedia dana mendanai investor
dan bukan kreditor. Penyedia modal keuangan dan pengusaha berbagai risiko
bisnis dengan imbalan pembagian keuntungan. Transaksi keuangan harus
mencerminkan distribusi pengembalian risiko simetris yang akan dihadapi pihak-
pihak terlibat.
d) Larangan perilaku spekulatif, sistem keuangan syariah melarang penimbungan
dan transaksi yang melibatkan ketidakpastian ekstrim, perjudian dan risiko.
e) Kesucian kontrak, Islam menjunjung tinggi kewajiban kontrak dan pengungkapan
informasi yang tidak merata dan risiko modal.
f) Aktivitas sesuai syariat, hanya aktivitas yang tidak melanggar aturan-aturan
syariat yang memenuhi syarat untuk investasi.
g) Keadilan sosisal, pada prinsipnya setiap transaksi yang mengarah ketidakadilan
dan eksploitasi adalah dilarang.
1) Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan yakni proses penentuan tujuan atau sasaaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang seefisien dan efektif mungkin.
2) Organizing (Pengorganisasian)
1
Organizing atau pengorganisasian yakni merupakan aktifitas menyusun dan
membentuk hubungan- hubungan kerjasama antara orang perorangan sehingga
terwujud satu kesatuan usaha untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
3) Actuating (Pergerakan /Pelaksanaan)
15
Widya Kurniati Mohi, et al., eds.,, „Implementasi Poac Fungsi Manajemen Pada Administrasi Keuangan Di
Kantor Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato, BALANCE : Economic, Business, Management, and Accounting
Journal:, 17.2
(2020).
1
mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi
dipengaruhi oleh objek berikutnya.
Dikutip dari buku Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori, dan Aplikasi
(2006) oleh Subarsono, menyebutkan pengertian implementasi adalah suatu kegiatan
yang berkaitan dengan penyelesaian suatu pekerjaan, melalui penggunaan sarana
(tools) untuk memperoleh hasil akhir yang diinginkan.
16
Ali Miftakhu Rosyad,„Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Pembelajaran di Lingkungan
Sekolah‟, TARBAWI: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan:,
5.2 (2019).
1
Mazmanian dan Sabatier memahami bahwa implementasi adalah pelaksanaan
kebijakan hukum dasar, juga dalam bentuk perintah atau keputusan atau, atau putusan
pengadilan. Proses penegakan terjadi setelah melalui beberapa tahapan, seperti
melalui tahapan hukum, kemudian keluar beberapa keputusan kebijakan penegakan,
dan seterusnya, hingga kebijakan korektif dilibatkan.
1
Sedangakm tujuan dari penerapan dan implementasi adalah:
Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat menentukan dan ber-
pengaruh terhadap perubahan sosial. Melalui pendidikan diharapkan bisa
menghasilkan para generasi penerus yang mempunyai karakter yang kokoh untuk
menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Sayangnya, banyak pihak menilai
bahwa karakter yang demikian ini justru mulai sulit ditemukan pada siswa-siswa
sekolah. Banyak di antara mereka yang terlibat tawuran, narkoba dan sebagainya.
Keadaaan demikian menyentak kesadaran para pendidik untuk mengembangkan
pendidikan karakter.
2
melawan kolonial dan merupakan pusat studi yang tetap survive sampai masa kini.
Tujuan pendidikan pesantren menurut Zamakhsyari Dhofier.17
Pesantren adalah sebuah kawasan yang khas yang ciri-cirinya tidak dimiliki
oleh kawasan yang lain. Karenanya tidak berlebihan jika Abdurrahman Wahid
menyebut sebagai sub-kultur tersendiri. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam
sistem pendidikan pesantren secara tradisional yang men-jadikannya khas adalah
kiai, santri, masjid, pondok dan pengajaran kitab-kitab klasik.18
Secara garis besar, tipologi pesantren bisa dibedakan paling tidak men-jadi
tiga jenis, walaupun agak sulit untuk membedakan secara ekstrim di-antara tipe-tipe
tersebut yaitu salafiyah (tradisional), khalafiyah (modern) dan terpadu.19
1) Tujuan Umum
Mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam iomu agama yang
dianjurkan oleh kiai yang bersangkutan serta mengamalkan dalam masyarakat.
17
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiyai, (Jakarta: LP3ES, 1981).
18
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren..., h. 44-60.
19
Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren, Pendidikan Alternatif Masa Depan, (Jakarta: Gema Insani Press,
1997), h. 45.
2
Tujuan tersebut tampak jelas bahwa pendidikan pesantren sangat menekankan
pentingnya tegaknya Islam ditengah-tengah kehidupan sebagai sumber utama moral yang
merupakan kunci keberhasilan hidup bermasyarakat. Disamping berfungsi sebagai
lembaga pendidikan dengan tujuan seperti yang telah dirumuskan diatas, pesantren
mempunyai fungsi sebagai tempat penyebaran dan penyiaran agama Islam.
C. Kerangka Konsep
2
D. Kerangka Pikir
Kerangka piker atau kerangka acuan penalaran adalah gambaran yang selaras
dengan model hubungan antara konsep dan/atau variabel, yang memberikan gambaran
lengkap tentang focus penelitian.
Dalam penelitiasn ini, peneliti mencari pembahasan dan menemukan masalah secara
sistematis dengan harapan penelitian ini dapat memenuhi syarat karya ilmiah. Keadaan
pikiran ini merupalan penjelasan sementara dari gejala-gejala yang menjadi pokok
permasalahan, mempersiapkan keadaan pikiran ini berdasarkan tinjauan teori dan hasil
penelitian sebelumnya. Berdasarkan pembahasan diatas, penulis dapat merumuskan
kerangka kerja sebagai berikut :
Organizing
Planning (Perencanaan) Actuating (Pelaksanaan) Controling (Pengawasan)
(Pengorganisasian)
2
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini meliputi beberapa hal yaitu
jenis penelitian, lokasi penelitian, focus penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan,
dan teknik analisis data. Untuk mengetahui metode penelitian dalam metode penelitian ini
maka diuraikan sebagai berikut:
2
C. Fokus Penelitian
Adapun sumber data dari penelitian ini yaitu berupa data primer dan sekunder
yang diuraikan sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti.
Dalam penelitian ini, sumber data berasal dari hasil observasi dan wawancara kepada
bendahara dan juga selaku pemilik atau Ustadz pondok pesantren An-Najah Pinrang.
2. Data Sekunder
1. Observasi
2
dengan melakukan pengamatan dari orangtua santri terhadap objek yang diteliti
adalah bagaimana pengamatan orang tua santri terhadap pengimplementasian
manajemen keuangan syariah di pondok pesantren An-Najah Pinrang.
2. Wawancara
Keabsahan data adalah data yang tidak berbeda dengan data yang tidak berbeda
dengan data yang tidak berbeda dengan data yang diperoleh peneliti dengan informasi
yang benar-benar tersedia di objek penelitian, sehingga dapat dijelaskan makna dari
informasi yang disajikan. Uji keakuratan data dalam studi kualitatif :
1. Uji Creadibility
Uji transferability adalah uji keabsahan eksternal dalam peneliti kualitatif, uji
transferability dilakukan untuk mengukur derajat kepercayaan dari hasil peneliti yang
2
dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat diterapkan oleh subjek penelitian tempat data
tersebut diperoleh.
3. Uji Reability
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data dalam kategori, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.
2
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim dan N. Nani Herlina, „Manajemen Kurikulum Terpadu di Pondok Pesantren
Modern Daarul Huda Banjar, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 6.1 (2018)
(2019).
Atma Hayat, et al., eds., Manajemen Keuangan, (Medan: 2018, Madenatera), h.3
Bakhtiar Tijjang, et al., eds.,‟ The Service Quality Effect Towards the Customer Satisfaction
of Bank in Indonesia‟, Valid Jurnal Ilmiah, 18.1 (2021)
Dadang Husen Subana, Manajemen Keuangan Syari’ah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2017),
h.27
Departemen Agama RI. a-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Halim), h. 552
Dr. Hamdi Agustin, S.E., M.M, Manjemen Keuangan Syariah, (Jakarta: 2021, PT. Rajagrafindo
Persada) h.1
Dr. Samsurijal Hasan, et al., eds., Manajemen Keuangan, (Purwokerto: 2022, CV. Pena Persada
Redaksi) h.1
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Sinar Grafika,
Offset, 2006), h. 10
Imam Syafe‟I, „PONDOK PESANTREN: LEMBAGA PENDIDIKAN PEMBENTUKAN
i
Prof. Dr. Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi
Industri (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007) h.4
Rini Astuti, et al., eds.,, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Bandung: Widina Bhakti Persada
Bandung, 2022)
Widdya Kurniati Mohi, et al., eds.,, „Implementasi Poac Fungsi Manajemen Pada Administrasi
Keuangan Di Kantor Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato, BALANCE : Economic,
Business, Management, and Accounting Journal:, 17.2
(2020).
Zamzami Sabiq dan M. As‟ad Djalali, „Kecerderdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual dan Perilaku
Prososial Santri Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Pamekasan‟, Jurnal Psikologi
Indonesia, 2.1 (2012).