Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN SEKOLAH DAN MADRASAH

MANAJEMEN MADRASAH TSANAWIYAH

Dosen Pembimbing:
Bu Khodijah S.Pd., M.A

Disusun Oleh :

Jeni Indrawan (221012100293)

Adinda Maulidia (221012100234)

UNIVERSITAS PAMULANG (UNPAM)


PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatNya dan
BerkatNya, Sholawat serta salam tak lupa kami hanturkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyusun Makalah sampai selesai dengan
Makalah yang berjudul

”MANAJEMEN MADRASAH TSANAWIYAH” Disusun dalam rangka


memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Dasar Manajemen Pendidikan Islam yang
diampu oleh Ibu Khodijah S.Pd.i., M.A Harapan kami makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengamalan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami yakin akan banyak kekurang
dalam makalah ini, Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran nya

Tangerang 11 november 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

A. Pengertian Madrasah Tsanawiyah................................................................ 6

B. Manajemen Madrasah Tsanawiyah .............................................................. 7

C. Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah ................................................. 9

BAB III ................................................................................................................. 12

PENUTUP ............................................................................................................. 12

KESIMPULAN ................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam realitas sejarah, madrasah tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk
masyarakat islam itu sendiri. Sehingga sejak awal, madrasah merupakan konsep
pendidikan berbasis masyarakat (community based education). Masyarakat sebagai
individu maupun organisasi dengan didorong semangat keagamaan atau dakwah
membangun madrasah untuk memenuhi kebutuhan mereka, ini dapat dilihat bahwa
kurang dari 90 % madrasah di Indonesia milik swasta dan sisanya berstatus negeri
dan ini berbanding

Madrasah sebagai salah satu bagian sistem pendidikan Nasional tentu


memerlukan perhatian dan manajemen secara serius. Karena itu, kemanajeran
madrasah ke depan dengan perubahan masyarakat yang semakin cepat dan terbuka
menuntut kemampuan yang lebih kreatif, inovatif dan dinamis. Kepala madrasah
yang sekedar bergaya menunggu dan terlalu berpegang pada aturan- aturan
birokratis dan berfikir secara struktural dan tidak berani melakukan inovasi untuk
menyesuaikan tuntutan masyarakatnya, akan ditinggalkan oleh peminatnya. Pada
masyarakat yang semakin berkembang demikian cepat dan didalamnya terjadi
kompetisi secara terbuka selalu dituntut kualitas pelayanan yang berbeda dengan
masyarakat sebelumnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas maka terdapat beberapa permasalahan yang


timbul yaitu sebagai berikut:
1. Apa itu Madrasah Tsanawiyah
2. Apa itu Manajemen Pendidikan
3. Apa Kurikulum Madrasah Tsanawiyah

4
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu

1. Untuk Mengetahui definisi Madrasah Tsanawiyah


2. Untuk Mengetahui Manajemen Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Kurikulum Pendidkan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MADRASAH TSANAWIYAH

Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah lembaga pendidikan yang mempunyai


derajat yang sama dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Madrasah
Tsanawiyah adalah satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang
menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan dengan kekhasan agama Islam.
Namun Madrasah Tsanawiyah ini berbeda dengan SMP karena Madrasah
Tsanawiyah adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 (tiga) tingkat pada jenjang
pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Selain
itu MTs berada di bawah naungan Kementerian Agama (Ali, 2013).

Berbeda dengan SMP regular yang berada di bawah naungan Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dengan pelajaran yang
digunakan adalah pelajaran nasional saja, pelajaran nasional yang terdiri dari
beberapa mata pelajaran seperti IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris dan sebagainya dengan standar penilaian KKM.

Madrasah Tsanawiyah selain memberikan pengajaran yang berhubungan


dengan pengetahuan umum yang diajarkan di SMP, Madrasah Tsanawiyah juga
memberikan pengajaran ilmu-ilmu agama yang lebih mendalam dibandingkan di
SMP (Ali, 2013) MTs dan SMP memiliki perbedaan proses belajar, waktu belajar,
dan pelajaran yang membuat MTs dan SMP memiliki tuntutan yang berbeda.
Dimana MTs memiliki tuntutan yang lebih banyak khusunya pelajaran agamanya
ditambah pelajaran nasional. Lalu di dalam MTs terdapat hafalan hafalan surat
pendek, mengharuskan dapat membaca Al-Qur’an dan menulis Arab. Dengan
demikian maka tugas dan ujian siswa MTs lebih banyak dengan tuntutan nilai harus
diatas KKM. Berbeda dengan SMP tuntutan yang diberikan hanya tugas setiap
pelajaran umum, pelajaran agama yang menjadi satu dan hanya 2 jam dalam
seminggu dengan tuntutan nilai diatas nilai KKM. Siswa MTs selain dituntut untuk

6
dapat berprestasi dalam pelajaran nasional siswa MTs juga harus berprestasi di
pelajaran agama. Artinya siswa MTs memiliki tuntutan belajar lebih tinggi
dibandingkan siswa SMP.

B. MANAJEMEN MADRASAH TSANAWIYAH

Manajemen diperlukan dalam semua aspek kehidupan dan dapat digunakan


untuk tujuan yang berbeda-beda, misalnya untuk mengatur waktu agar setiap
kegiatan bisa terencana dan terlaksana dengan baik. Suatu sistem manajemen harus
dioptimalkan untuk mencapai tujuan yang efektif oleh individu maupun kelompok.
Secara umum, administrasi adalah proses yang dilakukan seseorang untuk
mengelola kegiatan individu atau kelompok.

Unsur-unsur manajemen meliputi perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, dan


tujuan yang ingin dicapai. Manajemen merupakan suatu konsep untuk mengatur
dan merencanakan suatu tujuan sebuah organisasi. Fungsi manajemen terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengembangan dan pengelolaan sumber daya
manusia secara efisien dan efektif.

Pendidikan merupakan aspek penting bagi setiap individu. Pemerintah telah


mewajibkan hak pendidikan bagi warga negaranya selama 12 tahun. Semua
perangkat pendidikan harus ikut mengoptimalkan jalannya pendidikan di negara
ini. Tujuan berjalannya pendidikan adalah untuk menciptakan peserta didik yang
aktif dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga memperoleh kekuatan
religius, disiplin diri, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan. Dengan
demikian, peserta didik dapat berguna untuk agama, bangsa, dan negara. Oleh
karena itu, penting untuk dilaksanakannya manajemen pendidikan.

Manajemen pendidikan adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,


dan pengawasan yang efektif dalam mengelola sumber daya. Manajemen
pendidikan meliputi manusia, uang, bahan, metode, mesin, dan pasar. Untuk
mencapai tujuan pendidikan yang efektif, dibutuhkan perencanaan awal yang
terkonsep dan terstruktur.

7
Madrasah adalah sebuah lembaga pendidikan yang berbasis Agama Islam.
Secara harfiah, ‘madrasah’ identik dengan ‘sekolah’ dalam Bahasa Indonesia.
Secara umum, penggunaan kata madrasah dalam pendidikan memiliki konotasi
khusus untuk sekolah berbasis Agama Islam. Madrasah merupakan tempat atau
wadah di mana seorang peserta didik dapat mengembangkan potensinya, khususnya
di bidang Agama Islam. Peserta didik menjalankan proses pembelajaran secara
terencana, terkonsep dan terkendali.

Madrasah berasal dari kata “dalasa” yang berarti tempat belajar. Dari pengertian
tersebut kemudian berkembang menjadi istilah yang dipahami sebagai tempat
belajar yang bernuansa Islami. Pengaruh pembelajaran dari negara-negara barat
menjadikan lembaga pendidikan ini sebagai lembaga madrasah modern dengan
gaya Timur Tengah yang metode pembelajarannya di dominasi oleh agama. Dalam
proses pembelajaran dan pendidikan formal di Indonesia, madrasah tidak hanya
dipahami secara sederhana sebagai sekolah. Kecuali diberikan konotasi yang lebih
spesifik, seperti “sekolah agama”, tempat siswa diajarkan tentang masalah agama
dan kompleksitas agama islam.

Tsanawiyah merupakan jenjang dasar dari SMP Islam tsanawiyah atau


dikenal juga dengan MT. Di tsanawiyah itu di ajarkan tentang agama islam dari
dasar-dasar hingga ajaran agama islam yang terakhir maka dari itu di namakan Mts
atau MtsN. Madrasah tsanawiyah (biasa disingkat MT) adalah madrasah formal
jenjang pendidikan kedua setelah madrasah besar dan berwatak islami. Jenjangnya
sama dengan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di bawah
naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Madrasah tsanawiyah adalah
organisasi formal yang menyelenggarakan pendidikan dengan perincian keislaman,
terdiri dari tiga jenjang: jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan sekolah dasar,
MI, atau bentuk lain yang sederajat yang diakui sebagai satuan pendidikan sederajat
atau setara sekolah dasar. MI yaitu madrasah ibtidaiah.
Mirip dengan SMP, pelatihan di MT memakan waktu tiga tahun. Dari kelas 7 ke
kelas 9. Lulusan MT dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA)

8
Madrasah Aliya (MA). atau Madrasah aliyah Kejuruan (MAK) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).

Oleh karena itu madrasah tsanawiyah sama dengan sekolah menengah


pertama atau (SMP). Oleh karena itu, madrasah tsanawiyah adalah lembaga
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan dengan identitas keislaman.
Jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan sekolah dasar (MI), atau bentuk lain yang
sederajat dengan sekolah dasar atau MI. Dari kelas 7 ke kelas 9. Lulusan MT dapat
melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu Madrasah Aliyah (MA). atau
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Madrasah Tsanawiyah juga merupakan sekolah yang mengajarkan agama islam
lebih banyak di banding sekolah swasta atau negeri. Tidak semua Madrasah
Tsanawiyah membayar iuran SPP, ada yang berbayar dan ada yang tidak berbayar.
Apalagi dalam konteks Indonesia, pengaruh pembelajaran Barat menjadikan
lembaga pendidikan ini sebagai lembaga madrasah modern Timur Tengah yang
sarat dengan kurikulum yang didominasi agama.

C. STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH

Struktur kurikulum pada Madrasah Tsanawiyah, sesuai dengan KMA Nomor


184 tahun 2019, sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan struktur kurikulum MTs
yang berlaku sebelumnya. Namun sesuai regulasi terbaru ini, pemerintah
memberikan peluang kepada madrasah untuk melakukan inovasi terhadap struktur
kurikulum sesuai kebutuhan madrasah. Struktur Kurikulum pada Madrasah
Tsanawiyah (MTs) untuk tahun 2023/2024 ini bagi yang belum menerapkan
kurikulum merdeka maka tetap mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, hal ini
sesuai dengan isi dari SK Dirjen Pendis Nomor: 6980 Tahun 2019 tentang Juknis
Penyusunan Dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah
Tsanawiyah (MTs).

Inovasi kurikulum pada struktur kurikulum di Madrasah Tsanawiyah adalah


kewenangan setiap madrasah untuk menambah, mengurangi, dan merelokasi beban
belajar hingga maksimal enam jam per minggu. Madrasah Tsanawiyah juga berhak

9
untuk menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal hingga sebanyak-banyaknya
tiga mata pelajaran muatan lokal dengan jumlah penambahan beban belajar
maksimal enam jam per minggu. Struktur kurikulum yang mulai berlaku pada tahun
pelajaran 2020/2021 ini diatur melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 184
Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada
Madrasah. Sebagaimana dalam regulasi sebelumnya, muatan kurikulum di
Madrasah Tsanawiyah dikelompokkan dalam dua kelompok. Yaitu muatan
nasional dan muatan lokal. Muatan nasional mencakup mata pelajaran dan alokasi
waktu yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) maupun Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 184 Tahun
2019. Mata Pelajaran tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
kelompok A dan kelompok B.

Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya


dikembangkan oleh pusat. Pada jenjang Madrasah Tsanawiyah, mapel kelompok A
meliputi:

1. Pendidikan Agama Islam


a. Al-Qur’an Hadis
b. Akidah Akhlak
c. Fikih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
e. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
f. Bahasa Indonesia
g. Bahasa Arab
h. Matematika
i. Ilmu Pengetahuan Alam
j. Ilmu Pengetahuan Sosial
k. Bahasa Inggris

Mata Pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan


dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal. Pada jenjang Madrasah Tsanawiyah, mapel kelompok B
meliputi:

10
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
3. Prakarya dana Informasi

Muatan Lokal merupakan mata pelajaran yang berisi muatan dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal menjadi kekhasan
atau keunggulan madrasah. MTs dapat menyelenggarakan hingga tiga jenis mata
pelajaran muatan lokal dengan jumlah maksimal enam jam pelajaran. Muatan lokal
di Madrasah Tsanawiyah dapat berupa, Tahfidz, Tilawah, Seni Islam, Riset atau
penelitian ilmiah, Bahasa/literasi, Teknologi, Pendalaman Sains, Kekhasan
madrasah (aswaja, kemuhammadiyahan, dll), Kekhasan madrasah khusus dalam
naungan pondok pesantren seperti balaghah, nahwu sharaf serta hal-hal yang
menjadi ciri khas madrasah yang bersangkutan.’

11
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Berdasarkan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa

1. Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah lembaga pendidikan yang mempunyai

derajat yang sama dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Madrasah

Tsanawiyah adalah satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama

yang menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan dengan kekhasan

agama Islam

2. Manajemen merupakan suatu konsep untuk mengatur dan merencanakan


suatu tujuan sebuah organisasi. Fungsi manajemen terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia
secara efisien dan efektif.

3. Inovasi kurikulum pada struktur kurikulum di Madrasah Tsanawiyah adalah

kewenangan setiap madrasah untuk menambah, mengurangi, dan

merelokasi beban belajar hingga maksimal enam jam per minggu. Madrasah

Tsanawiyah juga berhak untuk menyelenggarakan mata pelajaran muatan

lokal hingga sebanyak-banyaknya tiga mata pelajaran muatan lokal dengan

jumlah penambahan beban belajar maksimal enam jam per minggu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2013). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: CV.


Angkasa
Mulyasa, E, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, 2007, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mulyono, 2008, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar
Ruzz Media.

DAFTAR PUSTAKA

Ricky W Griffin Ronald J Ebert, Business Englewood Cliffs : Prentice Hall, 1993
Saidi, Z., & Abidin, H. (2004). Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial di
Indonesia. Jakarta: Piramedia. Schermerhorn, J.R. (1993). Man

13
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A, 2004; Manajemen Internasional, Penerbit:
PT Bumi Aksara, Jakarta
Internet :
- http://nusando.blogspot.com/2009/01/etika-manajerial.html
- http://www.riauhariini.com/daerah.php?act=full&id=1925&kat=10

14

Anda mungkin juga menyukai