Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS MADRASAH

MAKALAH

Diajukan Untuk Mememnuhi Tugas Mata Kuliah

“Manajemen Pendidikan Islam”

Oleh:
MUKHAMMAD ABDUL LATIF

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS BILLFATH
SIMAN-LAMONGAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS
MADRASAH ini tepat pada waktunya.
Alhamdulillah wa syukurillah kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami tetap
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini di
masa mendatang. Semoga apa yang penulis susun di dalam makalah ini dapat di terima dan
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Lamongan, 30 Oktober 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A. Pengertian Manajemen Berbasis Madrasah ..................................... 3
B. Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah ................................. 5
C. Manfaat Penerapan Manajemen Sekolah Berbasis Madrasah .......... 8
BAB III PENUTUPAN ...................................................................................... 11
A. Kesimpulan .................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan mempunyai peran penting di berbagai aspek kehidupan dalam
pengembangan diri dan peningkatan mutu setiap individu. Dunia pendidikan Islam
mempunyai kontribusi besar dan strategis dalam menentukan arah maju dan mundurnya
kualitas pendidikan sebuah bangsa. Oleh sebab itu suatu lembaga pendidikan dalam
penyelengaraan pendidikan yang bagus akan dapat di lihat dari kualitasnya. Namun jika
lembaga pendidikan hanya menjalankan proses pendidikan alakadarnya maka dapat
dipastikan lembaga pendidikan itu akan menghasilkan generasi yang berada di bawah
standar.
Menurut Sistem Pendidikan Nasional RI Pendidikan adalah upaya terencara untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik menjadi aktif
mengembangkan dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh diri sendiri,
masyarakat, bangsa, dan negara.1 Hal ini tidak luput dari fasilitas dan manajemen pendidikan
yang baik. Maka, perlu fasilitas yang memadai yakni seperti buku, alat peraga dan sumber-
sumber belajar lainnya serta menyediakan pendidik atau guru berkualitas dan kurikulum yang
mampu diterapkan sesuai sasaran. Namun, tanpa proses manajemen yang baik, pendidikan
tidak mampu menghasilkan generasi yang maksimal sesuai harapan.
Dengan ini, munculah salah satu alternatif yang ditawarkan oleh pemerintah dalam
program desentralisasi di bidang pendidikan adalah Manajemen Berbasis Madarasah (MBM).
Manajemen Berbasis Madarasah (MBM) adalah model manajemen sekolah yang
memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan
partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala
sekolah, pegawai sekolah, orangtua siswa, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu
sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. 2 Otonomi sekolah adalah kewenangan
sekolah untuk mengatur dan mengurus kebutuhan warga sekolah yang didukung kemampuan
tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan pendidikan nasional yang berlaku.
Adapun, pengambilan keputusan bersama adalah dimana warga sekolah secara terbuka dan

1
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Undang-undang RI No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Bandung-Fokusmedia, 2005), 95.
2
Dakir, A. (2016). Manajemen Mutu Pendidikan. Jakarta: PT. Adhitya Andrebina Agung.

1
demokratis langsung terlibat dalam pengambilan keputusan. Sekolah dapat memberdayakan
warga sekolah berupa pemberian kewenangan, tanggung jawab, kebersamaan dalam
pemecahan masalah serta pemberian kepercayaan dan penghargaan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah
1. Apa pengertian manajemen sekolah berbasis madrasah?
2. Bagaimana karakteristik manajemen sekolah berbasis madrasah?
3. Apa manfaat dari penerapan manajemen sekolah berbasis madrasah?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen sekolah berbasis madrasah.
2. Untuk mengetahui karakteristik manajemen sekolah berbasis madrasah.
3. Untuk mengetahui manfaat dari penerapan manajemen sekolah berbasis madrasah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Berbasis Madrasah


Istilah Manajemen Berbasis Madrasah merupakan terjemahan dari “School Based
Management”. Istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai
mempertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat
setempat. MBM ini muncul pada tahun 1970 sebagai alternatif untuk mereformasi
pengelolaan pendidikan atau madrasah. Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja
madrasah selama puluhan tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam
memenuhi tuntutan perubahan lingkungan madrasah.3
Dalam konteks Islam manajemen disebut juga dengan (‫سياسة‬- ‫ )تدبير – إدارة‬yang bersal dari
lafadz (‫)دبر – أدار – ساس‬. Menurut S. Mahmud Al-Hawary manajemen (Al-Idarah) ialah:

Artinya: manajemen adalah mengetahui kemana yang dituju, kesukaran apa yang harus
dihindari, kekuatan-kekuatan apa yang dijalankan, dan bagaimana mengemudikan kapal anda
serta anggota dengan sebaik-baiknya tanpa pemborosan waktu dalam proses mengerjakannya.
Dari ta’rif di atas memberi gambaran bahwa manajemen merupakan kegiatan, proses dan
prosedur tertentu untuk mencapai tujuan akhir secara maksimal dengan bekerja sama sesuai
jobnya masing-masing. Maka kebersamaan dan tujuan akhirlah yang menjadi fokus utama.
Secara bahasa, MBM berasal dari tiga kata, yaitu manajemen, berbasis, dan madrasah.
Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar atau asas. Sedangkan madrasah berarti
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk menerima dan memberikan pelajaran.
Berdasarkan makna leksikal tersebut, maka Manajemen Berbasis Madrasah dapat diartikan
sebagai penggunaan sumber daya yang berasaskan pada madrasah itu sendiri dalam proses
pengajaran atau pembelajaran.4
Menurut Mulyasa, manajemen sekolah berbasis madrasah adalah salah satu wujud dari
reformasi pendidikan yang menawarkan kepada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah

3
Ibtisan Abu duhou. School Based Management (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 7.
4
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 108-113.

3
dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi dan pemerataan pendidikan agar dapat
mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara
sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Adapun yang dimaksud dengan peningkatan efisiensi
adalah diperoleh melalui keleluasan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat,
dan penyederhanaan birokrasi diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan
madrasah, peningkatan profesionalisme guru serta hal lain yang dapat menumbuh
kembangkan suasana yang kondusif. Sedangkan pemerataan pendidikan tampak pada
tumbuhnya partsisipasi masyarakat terutama yang mampu dan peduli, sementara yang kurang
mampu akan menjadi tanggung jawab pemerintah. 5
Dengan adanya otonomi (kewenangan) yang lebih besar diharapkan madrasah dapat
menggunakan dan mengembangkan kewenangan secara mandiri dalam mengelola madrasah.
Mampu memilih strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan serta dapat memilih
pengembangan program yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan madrasah.
Manajemen berbasis Madrasah (MBM) memberikan kesempatan pengendalian lebih besar
bagi kepala madrasah untuk yang mengatur jalannya proses pendidikan dan mengelola
sekolah. Adapun guru, murid, dan orang tua membantu kelancaran proses pendidikan yang
dikelola oleh kepala madrasah. Di madrasah, siswa tidak hanya ditanamkan pengetahuan
umum (dunia) saja, namun juga diperkuat dengan ilmu-ilmu agama (akhirat). Hal ini sesuai
dengan Sabda Nabi Muhammad SAW:

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” (HR. Ibnu Majah dari Anas ra.)
Pihak madrasah sangat menyadari bahwa sejak dini siswa harus ditanamkan pemahaman
tentang ilmu agama karena akan lebih mudah berbekas ketika dewasa kelak. Tingkat usia
anak-anak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik bagi pendidik untuk membina
kepribadian anak yang akan menentukan masa depan mereka.
Berdasarkan berbagai pandangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen
berbasis Madarasah adalah peraturan pemerintah yang digunakan untuk meningkatkan mutu
kualitas pendidikan di Indonesia. MBM merupakan sistem yang memberikan otonomi atau
keleluasaan kepada kepala sekolah dalam mengelola sekolahnya secara mandiri. Sekolah juga
mendapatkan tuntutan untuk berperan secara aktif di Masyarakat untuk menyelaraskan antara
sekolah dengan kebutuhan Masyarakat.

5
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 13.

4
B. Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah
Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh
madrasah yang akan menerapkannya. MBM dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
memiliki karakteristik yang sama dengan sekolah efektif. Oleh karena itu, karakteristik MBM
memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan menjadi input,
proses, dan output. Berikut penjelasan terkait input, proses, dan output:
1. Output yang dihasilkan
Madrasah memiliki output yang dihasilkan berupa prestasi pembelajaran dan
manajemen Madrasah yang efektif. Pada umumnya, output dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu output berupa prestasi akademik (academic achievement) dan output yang berupa
prestasi non akademik (nonacademic achievement). Output prestasi akademik misalnya,
NUAN/NUNAS, lomba karya ilmiah remaja, lomba (Bahasa Inggris, Matematika, Fisika),
cara berfikir (kritis, kreatif divergen, nalar, rasional, induktif, deduktif, dan
ilmiah). Output nonakademik, misalnya akhlak/budi pekerti, dan perilaku sosial yang baik
seperti bebas narkoba, kejujuran, kerjasama yang baik, rasa kasih sayang yang tinggi
terhadap sesama, solidaritas yang tinggi, toleransi, kedisiplinan, kerajinan, prestasi
olahraga, kesenian, dan kepramukaan.
2. Proses
Pada umumnya madrasah yang efektif mempunyai beberapa karakteristik proses
sebagai berikut:
a. Efektifitas proses belajar mengajar yang tinggi
Madrasah menerapkan pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan
peserta didik. Pembelajaran bukan sekedar menekankan pada penguasaan
pengetahuan tentang apa yang diajarkan (logos), namun lebih menekankan pada
internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai
muatan nurani dan dihayati (ethos) serta dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari
oleh peserta didik (pathos). Belajar yang efektif juga mengacu pada pilar-pilar
pendidikan menurut UNESCO yaitu:
1) Learning to know yaitu belajar untuk mengetahui
2) Learning to do yaitu belajar untuk melakukan
3) Learning to live together yaitu belajar untuk bermasyarakat
4) Learning to be yaitu belajar tentang apa yang bisa dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari, serta ditambah dengan
5) Learning to religi yaitu belajar untuk memahami agama.

5
b. Peran Kepala Madrasah yang Kuat
Kepala Madrasah memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan,
menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia. Oleh
sebab itu, Kepala Madrasah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan
kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk
meningkatkan mutu madrasah. Kepemimpinan Kepala Madrasah merupakan faktor
penting yang dapat mendorong madrasah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan,
dan sasaran madrasahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara
terencana dan bertahap. Secara umum, Kepala Madrasah yang tangguh memiliki
kemampuan memobilisasi sumberdaya madrasah, terutama sumberdaya manusia,
untuk mencapai tujuan madrasah.
c. Lingkungan Madrasah yang Tertib
Madrasah dengan lingkungan (iklim) belajar yang aman, tertib, dan nyaman
sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan nyaman dan lebih efektif.
Untuk itu Kepala Madrasah memegang peranan yang sangat penting dalam
mengupayakan faktor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut.
d. Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif
Tenaga kependidikan, terutama guru merupakan jiwa dari madrasah. Madrasah
hanyalah wadah yang menerapkan MBM. Sehingga, pengelolaan tenaga
kependidikan, mulai dari analisa kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi
kinerja, hubungan kerja, hingga imbal jasa tenga kependidikan dan guru mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan begitu, maka tenaga kependidikan
mempunyai komitmen tinggi dan selalu mampu dan sanggup menjalankan tugasnya
dengan baik.
e. Memiliki Daya Mutu
MBM memiliki budaya mutu yang memiliki elemn-elemen sebagai berikut:
1) Informasi kualitas harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk
mengadili/mengontrol orang;
2) Kewenangan harus sebatas pada tanggungjawab;
3) Hasil harus diikuti penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment);
4) Kolaborasi dan sinergi, bukan kompetisi, harus menjadi basis untuk kerjasama;
5) Warga madrasah merasa aman terhadap pekerjaannya;
6) Atmosfir keadilan (fairness) harus ditanamkan;
7) Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaannya; dan

6
8) Warga madrasah merasa memiliki madrasah.
f. Memiliki Team Work yang Kompak, Cerdas, dan Dinamis
Madrasah dengan MBM harus memiliki kerja sama tim yang kompak karena
output pendidikan merupakan hasil kerja sama warga madrasah, bukan hasil individu.
g. Madrasah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)
Madrasah di tuntut untuk memiliki kemampuan dan kesanggupan kerja yang baik
agar menjadi mandiri. Madrasah harus memiliki sumber daya yang cukup untuk
menjalankan tuganya.
h. Partisipasi yang Tinggi dari Warga Madrasah dan Masyarakat
Partisipasi warga madrasah dan Masyarakat terhadap madrasah merupakan
bagian kehidupannya. Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat
partisipasi, makin besar rasa memiliki; makin besar pula rasa tanggung jawab, makin
besar pula tingkat dedikasinya.
i. Memiliki Keterbukaan (Transparansi) dalam Manajemen
Keterbukaan/transparansi dalam pengelolaan madrasah merupakan karakteristik
madrasah yang menerapkan MBM. Keterbukaan/transparansi ini ditunjukkan dalam
pengambilan keputusan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, penggunaan uang,
dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-pihak terkait sebagai alat kontrol.
j. Memiliki Kemauan Untuk Berubah (Psikologis dan Fisik) Menuju Perbaikan
Tentu saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan, baik bersifat
fisik maupun psikologis. Artinya, setiap perubahan dilakukan, hasilnya diharapkan
lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu peserta didik.
k. Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan
Evaluasi belajar secara teratur ditujukan untuk mengetahui tingkat daya serap dan
kemampuan peserta didik, dan yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan hasil
evaluasi belajar tersebut untuk memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar
mengajar di madrasah. Perbaikan menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan
mutu peserta didik dan mutu madrasah secara keseluruhan dan terus menerus. Oleh
karena itu, harus ada sistem mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan. Sistem
mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur,
proses, dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu.

7
C. Manfaat Penerapan Manajemen Sekolah Berbasis Madrasah
Menurut Sondang. P. Siagian secara umum fungsi- fungsi manajemen mencakup:
a. Planning (Perencanaan) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran
dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan
datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
b. Organizing (Pengorganisasian) adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-
orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa
sehingga tercipta sutau organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
c. Motivating (Penggerakkan) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemberian
dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau
bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan
ekonomis.
d. Controlling (Pengawasan) adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
e. Evaluation (Penilaian) adalah fungsi organik administrasi dan manajemen yang
terakhir. Definisinya ialah proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil pekerjaan
yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. 6
Manfaat diterapkannya MBM adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
kualitas kurikulum, kualitas sumber daya manusia baik guru maupun tenaga pendidik
lainnya, dan kualitas pelayanan pendidikan secara umum. Berikut manfaat dalam
penerapan MBM adalah:
a. Secara formal MBM dapat memahami keahlian dan kemampuan orang-orang
yang bekerja di madrasah.
b. Meningkatkan kompetensi guru.
c. Keputusan yang di ambil madrasah mengalami akuntabilitas
d. Menyesuaikan sumber keuangan terhadap tujuan intruksi yang dikembangkan di
madrasah.
e. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan fleksibiltas komunikasi tiap komunitas
madrasah dalam rangka mencapai kebutuhan madrasah.

6
Malayu, Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Hal. 3.

8
Dengan MBM madrasah dapat meningkatkan kemampuannya dalam berencana,
mengelola, membiayai, dan menyelenggarakan pendidikan di madrasah. MBM
diterapkan dengan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Dengan memberikan otonomi yang lebih besar kepada Madrasah, Madrasah akan
lebih inisiatif dan kreatif dalam meningkatkan mutu madrasah
b. Madrasah akan lebih lincah dalam mengadakan dan memanfaatkan sumber daya
madrasah untuk meningkatkan mutu madrasah.
c. Madrasah akan lebih mengetahui kekuatan kelemahan peluang dan ancaman SWOT
bagi dirinya sehingga dia dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk
memajukan madrasahnya.
d. Madrasah lebih mengetahui kebutuhananya, khususnya input pendidikan yang akan
dikembangkan dan digunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik. 7
e. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh madrasah untuk memenuhi
kebutuhannya karena pihak madrasah yang lebih tahu apa yang terbaik bagi
madrasahnya.
f. Penggunaan sumber daya pendidikan lebih efisien dan efektif jika dikontrol oleh
masyarakat setempat.
g. Keterlibatan semua warga Madrasah dan masyarakat dalam pembangunan keputusan
Madrasah menciptakan transparansi dan akuntabilitas madrasah.
h. Madrasah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada
pemerintah orang tua peserta didik dan masyarakat sehingga ia akan berupaya sebab
dengan mungkin untuk melaksanakan dan mencapai mutu pendidikan yang telah
direncanakan.
i. Madrasah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan Madrasah lainnya dalam
peningkatan mutu pendidikan melalui upaya inovatif yang didukung oleh orang tua
peserta didik masyarakat sekitar dan pemerintah daerah setempat.
j. Madrasah dapat segera merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah
dengan cepat.8
Manfaat MBM dipandang sebagai alternatif dari pola umum pengoperasian pada
rasa yang selama ini memusatkan wewenang di kantor pusat dan daerah MBM adalah

7
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004, hal. 33.
8
Teguh, Winarno, Manajemen Berbasis Sekolah atau Madrasah, Jakarta: Depdikbud. 2004, hal. 17.

9
strategi untuk meningkatkan pendidikan dengan mendelegasikan kewenangan
pengambilan keputusan penting dari pusat dan daerah tingkat madrasah.
Pengambilan keputusan yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan
meningkatkan motivasi dan komunikasi dan prestasi belajar peserta didik MBM bahkan
dipandang sebagai salah satu cara untuk menarik dan mempertahankan guru dan staf
yang berkualitas tinggi. Penerapan MBM yang efektif secara spesifik mengidentifikasi
beberapa manfaat yaitu:
a. Memungkinkan orang-orang yang kemudian di madrasah untuk mengambil keputusan
yang akan meningkatkan pembelajaran.
b. Memberi peluang bagi seluruh anggota madrasah untuk terlibat dalam pengambilan
keputusan penting.
c. Mendorong munculnya kreativitas dalam merancang bangun program pembelajaran.
d. Mengarahkan kembali sumber daya yang tersedia untuk mendukung tujuan yang
dikembangkan di setiap madrasah.
e. Mengajak rencana anggaran yang lebih realistis sesuai keadaan keuangan Madrasah
batasan pengeluaran dan biaya program-program madrasah.
f. Meningkatkan motivasi guru dan mengembangkan kepemimpinan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sekolah berbasis madrasah (MBM) adalah model manajemen madrasah
yang memberikan kewenangan dan tanggungjawab lebih besar kepada madrasah untuk
mengatur dan mengurus kebutuhan warga sekolah yang didukung dengan kemampuan
tertentu sesuai degan peraturan perundang-undangan pendidikan nasional yang berlaku.
Serta, mendorong semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, pegawai sekolah,
orang tua siswa, dan masyarakat) untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan
secara terbuka dan demokratis agar tata kelola madrasah menjadi transparasi dan
akuntabilitas.
MBM mempunyai karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik
sekolah efektif yaitu elemen-elemen yang dikategorikan menjadi input, proses,
dan output.
Manfaat diterapkannya MBM adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
kualitas kurikulum, kualitas sumber daya manusia baik guru maupun tenaga pendidik
lainnya, dan kualitas pelayanan pendidikan secara umum. Selain itu, madrasah dapat
meningkatkan kemampuannya dalam berencana, mengelola, membiayai, dan
menyelenggarakan pendidikan di madrasah.

B. Saran
Manajemen Sekolah Berbasis Madrasah (MBM) mempunyai peranan sangat penting
terhadap sistem pendidikan, oleh karena itu penulis berharap dengan adanya penerapan MBM
dengan benar, dapat tercapai tujuan pendidikan secara optimal. Sehingga program pendidikan
dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dolong, Jufri. 2018. Karakteristik Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Dosen DPK
UIN Syarief Hidayatullah. Vol. 7 (1). Jakarta.

E.Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosda.

Firdaus, A. N. 2021. Makalah Manajemen Sekolah Berbasis Madrasah dan Pesantren.


https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sultan-syarif-
kasim/manajemen/kelompok-2-manajemem-berbasis-madrasah/37861279. Diakses 20
Oktober 2023.

Handoyo, Karseno. dkk. 2021. Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah dalam


Peningkatan Mutu Pendidikan di Madrasah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. Vol. 7(1).
Hal. 321-332.

Hanifah, dkk. 2021. Penerapan Manajemen Berbasis Madrasah dalam Meningkatkan Mutu
Madrasah di MTs Ma’arif Sempor. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Studi Islam.
Vol. 8 (2). Hal.84-93.

Kumalasari, Cindi. 2022. Makalah Manajemen Berbasis Sekolah/Madarasah.


https://www.scribd.com/document/657970071/MAKALAH-manajemen-berbasis-
madrasah Diakses 15 Oktober 2023.

Madarik, Muhammad. 2016. Manajemen Madrasah dalam Perspektif Islam. Jurnal Studi
Keislaman. Vol. 2 (1). Hal. 123-147.

Perpus kecilku. 2014. https://izzaucon.blogspot.com/2014/06/karakteristik-manajemen-


berbasis-sekolah.html. Diakses 1 November 2023.

Saihu, Made. 2020. Manajemen Berbasis Sekolah, Madrasah, dan Pesantren. Yapin An-
Namiyah: Tangerang Selatan.

Sari, Emma Krisna. 2017. Makalah Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah.


https://www.academia.edu/33021330/MAKALAH_MANAJEMEN_BERBASIS_SEK
OLAH_MADRASAH_Disusun_untuk_memenuhi_tugas_mata_kuliah. Diakses 15
Oktober 2023.

12

Anda mungkin juga menyukai