Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Kelompok 3:
Dalam pembuatan makalah ini, kami sangat menyadari bahwa baik dalam
penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan, bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep dasar Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) dapat dipahami dari evolusi
pendidikan islam dan transformasi kebutuhan manajemen di lembaga-lembaga
pendidikan.Madrasah sebagai institusi pendidikan islam memiliki peran penting dalam
menjaga dan mengembangkan identitas keagamaan, moralitas dan pengetahuan agama.
Konsep dasar MBM muncul sebagai respons tergadap perubahan ini.
Menggabungkan prinsip-prinsip manajemen umum dengan nilai-nilai islam, MBM
bertujuan untuk meningkatkan efesiensi ,efektivitas, transparansi pengelolaan madrasah,
dan mengakomodasi perkembangan teknologi, serta memberikan pelayanan pendidikan
yang berkualitas kepada peserta didik.
Selain itu, MBM mengakomodasikan tuntutan akuntabilitas dan transparansi
dalam pengelolaan dana pendidikan, sarana-prasarana, dan kualitas pendidikan secara
keseluruhan. Dengan mendasarkan tindakan manajerial pada prinsip-prinsip agama,
MBM memberikan landasan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan islam
yang holistic dan sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian MBM merupakan
langkah progresif untuk memajukan pendidikan islam yang inklusif dan adaptif.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Manajemen Membutuhkan Sumber Daya Manusia Sehingga Melahirkan
Fungsi Dan Peran Madrasah Yang Efektivitas Dan Efesiensi?
b. Landasan Yuridis Apakah Yang Memperkuat Organisasi Sekolah Yang Mendukung
Komponen Madrasah?
c. Bagaimana Stakeholder Menyumbang Pada Mutu Madrasah Sehingga Dapat
Membentuk Efektivitas Dan Efisiensi?
C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Manajemen Membutuhkan Sumber Daya Manusia Sehingga
Melahirkan Fungsi Dan Peran Madrasah Yang Efektivitas Dan Efesiensi
b. Untuk Mengetahui Landasan Yuridis Apakah Yang Memperkuat Organisasi Sekolah
Yang Mendukung Komponen Madrasah
c. Untuk Mengetahui Stakeholder Menyumbang Pada Mutu Madrasah Sehingga Dapat
Membentuk Efektivitas Dan Efisiensi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Yuridis
Secara yuridis penerapan MBM dijamin oleh peraturan perundang-undangan berikut:1
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 5 ayat 1
“pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah.”
2. UU No. 25 tahun 2000 tentang program pembangunan nasional tahun 2000-2004 pada
bab VII tentang bagian program pembangunan bidang pendidikan, khususnya sasaran,
yaitu “terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis pada sekolah dan
masyarakat.”
3. Keputusan menteri pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2002 tentang pembentukan
dewan pendidikan dan komite sekolah.
4. Kemendiknas Nomor 087 Tahun 2004 tentang standar akreditasi sekolah khususnya
tentang manajemen berbasis sekolah.
5. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
khususnya standar pengelolaan sekolah yaitu manajemen berbasis sekolah.
1. Organisasi Sekolah
1. Organisasi formal dan informal
Sebagian besar lingkungan pendidikan madrasah di berbagai wilayah di Indonesia,
pada umumnya telah memiliki organisasi formal terutama yang berhubungan dengan
profesi pendidikan seperti Kelompok Kerja Pengawas Madrasah (Pokjamas),
kelompok kerja Madrasah (KKM), Musyawarah Kepala Madrasah (MKM), dewan
pendidikan dan komite madrasah. Organisasi profesi tersebut sangat mendudkung
manajemen berbasis madrasah untuk melakukan berbagai terobosan dalam
peningkatan kualitas pendidikan di wilayah kerjanya. Departemen agama dalam
1
Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar Dan Praktik Dilengkapi Dengan Contoh Rencana Strategis Dan Rencana Operasional, (Bandung:
PT Refika Aditama, 2010), hlm. 51
upaya terobosan tersebut pun telah membentuk MDC (Madrasah Development
Center) atau PPM (Pusat Pengembangan Madrasah) sebuah institusi yang
dimaksudkan untuk turut membentuk pola piker baru dalam mengelola pendidikan di
madrasah disetiap provinsi.
2. Organisasi profesi
Organisasi profesi pendidikan sebagai wadah untuk membantu pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan seperti Pokjawas, KKM, kelompok kerja Guru
(KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Persatuan Republik Indonesia
(PGRI), Forum Peduli Guru (FPG) dan ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia
sudah terbentuk hampir di seluruh Indonesia, organisasi profesi tersebut sangat
mendukung implementasi MBM dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional.
3. Asosiasi Pendidikan Islam
Organisasi yang mendukung komponen madrasah yaitu organisasi yang berfokus
pada koordinasi,advokasi, dan pengembangan pendidikan islam. Mereka bisa
memberikan panduan, pelatihan, dan sumber daya bagi madrasah untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
2. Mutu Madrasah
Dalam lingkungan sistem pendidikan, khususnya di madrasah,tuntutan akan mutu
merupakan keniscayaam, karena penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
merupakan akuntabilitas public. Mutu memiliki karakteristik yang tidak terpisahkan
satu sama lain yaitu adanya komunikasi terbuka dan berlangsung terus menerus,
pendekatan kerja sama tim dalam proses aktifitas organisasi dan mengatasi
masalah,menginginkan masukan dan umpan balik,pelibatan sumber daya manusia
secara luas dan kemitraan internal yang saling mendukung.
Mutu madrasah mengacu pada kualitas atau tingkat keunggulan pendidikan yang
disediakan oleh madrasah. Baik itu kurikulum, fasilitas ,kualitas pengajaran,
manajemen, dan pencapaian siswa.Mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh sumber
daya manusia yang berkualitas,baik itu pengawas madrasah, kepala madrasah,dewan
guru,siswa, orang tua,komite madrasah, maupun pemerhati pendidikan. Semua ini
hendaknya berjalan secara efektif untuk mencapai tujuan pendidikan. Peningkatan
mutu pendidikan khususnya madrasah merupakan salah satu fokus perhatian dalam
rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
B. Manajemen
Sumber daya manusia adalah penduduk yang siap,mau dan mampu memberikan
sumbangan terhadap usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam ilmu kependudukan,
konsep sumber daya manusia ini dapat disejajarkan dengan konsep tenaga kerja yang
meliputi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan yang bekerja disebut juga
dengan pekerja.
Organisasi pada dasarnya merupakan kerja sama antara du orang atau lebih dalam
rangka mencapai suatu tujuan. Organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian
kerja antara orang-orang tersebut dan adanyasystem kerja sama atausystem sosial diantara
orang-orang tersebut.
2
GR. Terry, Guide to Management, alih bahasa J. Smith (Jakarta, Bumi Aksara, 2000) h. 9
3
Soebagio Atmodiwiro, op. cit, h. 22.
2. Fungsi dan Peran
Manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi penting bagi organisasi, tidak
saja pada leve manajerial tetapi juga pada tingkat operasional. Danang sunyoto (2012)
menyebutkan bahwa kedua fungsi tersebut memiliki landasan kuat untuk bahan pijakan
pada penerapan atau praktik yang di terapkan dalam organisasi.
b) Manajemen Kesiswaan
Pendidik merupakan hal penting dalam sebuah lembaga pendidikan, karena dialah
yang menjadi motor penggerak dan perubahan, bahkan bukan hanya sebagai agen
perubahan tapi juga sebagai orang yang mendidik, mengarahkan, membimbing, dan
mengevaluasi para peserta didiknya sehingga mampu mencapai tujuan yang diinginkan.
1) Perencanaan pegawai
2) Pengadaan pegawai
6) Penilaian pegawai.
Semua itu perlu dilakukan dengan baik dan benar agar apa yang diharapkan
tercapai, yakni tersedianya tenaga kependidikan yang diperlukan dengan kualifikasi dan
kemampuan yang sesuai derta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan
5
berkualitas. Tugas kepala madrasah dalam kaitannya dengan manajemen tenaga
kependidikan bukanlah pekerjaan yang mudah karena tidak hanya mengusahakan
tercapainya tujuan madrasah, tetapi juga tujuan tenaga pendidik (guru dan pegawai)
secara pribadi. Karena itu, kepala madrasah dituntut untuk mengerjakan instrumen
pengelolaan tenaga kependidikan seperti daftar absensi, daftar urut kepangkatan, daftar
riwayat hidup, daftar riwayat.pekerjaan, dan kondite pegawai untuk membantu kelancaran
MBM di madrasah yang dipimpinnya.
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
5
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, dan Implementasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014) hlm. 42
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga
sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan
berarti bagi jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan
perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan
serta penataan.
c. Komite sekolah sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan
mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana
dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkatan satuan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini pada
waktu yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Rohiat, 210. Manajemen Sekolah Teori Dasar Dan Praktik Dilengkapi Dengan Contoh
Rencana Strategis Dan Rencana Operasional, Bandung: PT Refika Aditama
GR. Terry,j. Smith, 2000. Guide to Management, alih bahasa. Jakarta : Bumi Aksara
Hariandja, M.T.E, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo: Jakarta
E. Mulyasa,2014. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, dan Implementasi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya