Disusun Oleh:
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat taufiq
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah
“Administrasi pendidikan” Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi
tugas dan kewajiban saya sebagai mahasiswa. Dalam tugas ini saya membahas
mengenai “Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah ”. Sebagai hormat atas
bantuan dan bimbingan serta dorongan dari semua pihak, saya mengucapkan
terima kasih yang sebesarnya-besarnya kepada:
1. Bapak Oda Kinanta Banurea, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
“Administrasi Pendidikan” yang telah membina dan membimbing kami
2. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas makalah ini,
semoga Allah SWT senantias membalas segala budi kebaikan mereka
semua dan selalu memberikan berkah-Nya.
Saya sadari penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna, Tiada Gading Yang
Tak Retak, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan kami.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Semoga semua tugas ini bermanfaat dan
berguna bagi kita semua
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa
yang ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat
menunjung pembangunan disegala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu
mendapatkan perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan dalam
penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
C. Tujuan
a. Menjelaskan latar belakang Manajemen Berbasis Sekolah/ madrasah.
b. Menjelaskan konsep dasar Manajemen Berbasis Sekolah/madrasah
c. Menjelaskan tahap-tahap pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah/
madrasah
BAB II
PEMBAHASAN
2. Landasan Yuridis
1
E. Mulyasa, manajemen berbasis madrasah, (PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2002)
4. Prakondisi yang diperlukan untuk Menyelenggarakan MBS
2
E. Mulyasa, manajemen berbasis madrasah, (PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2002)
M Samsul Hadi dkk, menjelaskan bahwa manajemen berbasis
sekolah mengandung pengertian pemberian otonomi kepada madrasah ,
dalam hal ini kepala madrasah untuk mengatur pendidikan dan
penyelenggaraan di madrasah.3
3
M samsul Hadi,dkk., manajemen madrasah (Jakarta: depag RI, 2001)
dalam penyelenggaraan sekolah harus mempertimbangkan keahlian, batas
kewenangan, dan relevansinya dengan tujuan partisipasi. Peningkatan
partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah
akan mampu menciptakan keterbukaan, kerjasama yang kuat,
akuntabilitas, dan demokrasi pendidikan. Keterbukaan yang dimaksud
adalah keterbukaan dalam program dan keuangan.
2. Tujuan MBS
3. Karakteristik MBS
4
Susan Albers Moharman, School Based Manajemen : Organizing for High Performance (San
Fransisco : Jossey Bass,1994)
Output sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan oleh proses
pembelajaran dan manajemen di sekolah. Pada umumnya, output dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu output berupa prestasi akademik
(academic achievement) dan output berupa prestasi non-akademik (non-
academic achievement). Output prestasi akademik misalnya, UN/US,
lomba karya ilmiah remaja, lomba (Bahasa Inggris, Matematika, Fisika),
cara-cara berpikir (kritis, kreatif/ divergen, nalar, rasional, induktif,
deduktif, dan ilmiah). Output non-akademik, misalnya keingintahuan yang
tinggi, harga diri, akhlak/budipekerti, perilaku sosial yang baik seperti
misalnya bebas narkoba, kejujuran, kerjasama yang baik, rasa kasih sayang
yang tinggi terhadap sesama, solidaritas yang tinggi, toleransi,
kedisiplinan, kerajinan, prestasi olahraga, kesenian, dan kepramukaan.
b. Proses
c. Input Pendidikan
6. Input Manajemen
a. Manajemen kurikulum
dan program pengajaran
5
E. Mulyasa, manajemen berbasis madrasah, (PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2002)
b. Manajemen tenaga
kependidikan
c. Manajemen kesiswaan
d. Menajemen keuangan
dan pembiayaan
f. Manajemen hubungan
sekolah dan masyarakat
g. Manajemen layanan
khusus
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Penerapan MBS dilatarbelakangi oleh beberapa alasan dan asumsi, serta
terdapat landasan yuridis.
2. Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan model pengelolaan yang
memberikan otonomi (kewenangan dan tanggungjawab) lebih besar
kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada
sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah dengan
tujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah melalui pemberian
kewenangan dan tanggungjawab yang lebih besar kepada sekolah yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola sekolah yang baik
yaitu partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas.
B. SARAN
Manajemen Berbasis Sekolah mempunyai peranan yang sangat
penting terhadap sistem pendidikan, oleh karena itu penulis berharap
dengan adanya penerapan MBS dengan benar, dapat tercapai tujuan
pendidikan secara optimal. Sehingga program pendidikan dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA