Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (STUDI

EVALUATIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI


03 TEBAT KARAI KABUPATEN KEPAHIANG)

Redo Tantawi
Konsentrasi Supervisi Pendidikan Islam Program Pascasarjana IAIN Bengkulu
Email: redo_tantawi@yahoo.co.id

ABSTRAK:
Berpijak dari latar belakang diatas penelitian ini mengungkapkan dua permasalahan, yaitu pertama secara umum manajemen
sekolah menengah pertama negeri 03 tebat karai sudah sesuai standar manajemen sekolah menengah pertama. Kedua, secara
khusus manajemen sekolah menengah pertama negeri 03 tebat karai dengan standar kesiswaan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat sejauh mana tentang manajemen kesiswaan yang ada di sekolah menengah pertama negeri 03 tebat karai
dalam rangka meningkatkan keaktipan siswa. Penelitian ini merupakan tindakan observasi pengamatan yang dilakukan
selama tujuh kali observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kesiswaan terhadap keaktifan siswa kurang
berminat tetapi dengan model kekeluargaan dengan bersama-sama ada peningkatan terbukti kegiatan kesiswaan berjalan
dengan baik. Subjek yang akan dilakukan berkaitan dengan kegiatan kesiswaan dalam memenuhi manajemen kesiswaan
kemudian jenis penelitian menggunakan kuisioner serta wawancara. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dari hasil
analisa pengamatan, wawancara maupun dari hasil pemeriksaan dokumentasi kemudian dideskrifsikan untuk mendapat
keadaan nyata tentang hasil penelitian dalam kegiataan kesiswaan.
Kata kunci: Manajemen, Sekolah

ABSTRACT:
Based on the above background of this study revealed two problems, the first general management junior high schools are 03
dam karai already standardized management of junior high school. Secondly, specifically management of junior high schools
are 03 dam karai with student standards. The purpose of this study is to see the extent of management student in junior high
school 03 karai dam in order to improve student keaktipan. This research is an act of observation on observations made during
the seven-time observation. The results showed that the management of the student against student activity but less interested
in models together kinship with no evident increase in student activities go well. Subjects that will be done with regards to the
management of student activities in meeting the student then types of research using questionnaires and interviews. In this
study the techniques used from the analysis of observation, interviews and documentation of test results later dideskrifsikan to
get real about the state of research in kegiataan student.
Keywords: Management, School

PENDAHULUAN Pertama Negeri 03 Tebat karai Kabupaten


Sekolah adalah salah satu dari tripusat Kepahiang. Menurut Departemen pendidikan1
yang di tuntut untuk mampu menjadi output adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
yang unggul, Sekolah adalah salah satu sistem merupkn model manajemen pendidikan yang
organisasi di mana terdapat sejumlah orang berbasis otonomi, atau kemandirian sekolah
yang bekerja sama dalam rangka mencapai dan aparat daerah dalam menentukan arah,
tujuan sekolah yang di kenal sebagai tujuan kebijakan serta jalannya pendidikan di daerah
intruksional. Desain organisasi sekolah adalah masing-masing.
di dalamnya terdapat tim administrasi sekolah Untuk mencapai tujuan tersebut maka di
yang terdiri dari sekelompok orang yang bekerja perlukan manajemen berbasis sekolah (MBS).
sama dalam rangka mencapai tujuan. Oleh
karena itu penulis ingin mengetahui lebih
1
Soetrisno, manjemen lembaga perkantoran modern. LAN-RI.
banyak tentang manajemen Sekolah Menengah Jakarta. 2006. h. 133.

115 |
An-Nizom | Vol. I, No. 3, Desember 2016

Menurut E. Mulyasa2, MBS adalah menjelaskan 3. Menganggap bahwa manajemen identik denan
MBS dengan istilahsuch term as declarization administrsi
restruc sitebased manajement, participatory Jadi manajemen di artikan sama dengan
decision making, shcool base autonomy. MBS administrasi atau pengelolaan, yaitu segala
adalah pengeloaan pendidikan yang di lakukan usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-
secara otonom oleh sekolah dengan tetap mengacu sumber baik personal maupun matrial, secara
pada nilai-nilai, kebijakan dan aturan perundang- efektif dan efesien guna menunjang terciptanya
undangan yang berlaku. Dalam meningkatkan tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.
mutu pendidikan di indonesia telah di lakukan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan
berbagai usaha di antaranya pengembangan model manajemen pendidikan yang berbasis
kurikulum pembelajaran, perbaikan sarana dan otonomi, atau kemandirian sekolah dan aparat
prasarana belajar, pengembangan kesiswaan, daerah dalam menetukan arah, kebijakan serta
tenaga pendidik dan kependidikan, keuangan/ jawabannnya pendidikan di daerah masing-
pembiayaan, hubungan kemasyarakatan serta masing. Keberhasilan pelaksanaan MBS sangat
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), di tentukan oleh perwujudan kemandirian
khususnya yang berkaitan dengan peningkatan manajemen pendidikan pada tingkat daerah
kemampuan manajemen sekolah guru dan kabupaten dan kota.
tenaga administrasi kependidikan.MBS terakhir
Gagasan MBS dapat di anggap sebagai
dengan beberapa nama yang berbeda, yaitu
jawaban atas tentang pendidikan kita kedepan.
tata kelola berbasis sekolah (school based
Dalam undang-undang No. 25 tahun 2000
govermance) manajemen mandiri sekolah
tentang program pembangunan nasional
(school self manajement) atau manajemen yang
(propenas), khususnya Bab VII (pembangunan
bermarkas di sekolah. Tujuan utama adalah
pendidikan) di gambarkan bahwa dunia
untukmengembangkan prosedur kebijakan
pendidikan menghadapi tantangan besar di
sekolah, memecahkan masalah-masalah umum,
antaranya adalah sejalan dengan berlakunya
memanfaatkan semua potensi individu yang
otonomi daerah. Sistem pendidikan di tuntut
tergabung dalam tim tersebut.
untuk melakukan perubahan dan penyesuaian
Sekolah selain mencetak orang yang cerdas sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan
serta emosional tinggi, juga dapat mempersiapkan yang demokratis, memperhatikann keragaman
tenaga-tenaga pembangun.Oleh karena itu perlu kebutuhan/keadaan daerah dan peserta didik
di ketahui pandangan filosofis tentang hakekat serta mendorong partsipasi masarakat” yang di
sekolah dan masyarakat dalam kehidupan katakan atau menurut Daryanto.3
kita, sekolah adalah bagian dari integral dari
Menurut Departemen Pendidikan Nasional
masyarakat, sekolah bukan merupakan lembaga
fungsi-fungsi yang di desentralisasikan ke
yang terpisah dari masyarakat, sekolah adalah
sekolah, yaitu: 1) Perencanaan dan evaluasi,
lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani
2)pengelolaan kurikulum, 3) pengelolaan proses
anggota masyarakat dalam bidang pendidikan,
belajar mengajar, 4) pengelolaan ketenagaan,
kemajuan sekolah dan masyarakat saling ber-
5) pengelolaan fasilitas sarana dan prasarana,
kolerasi, keduanya saling membutuhkan, ma-
6)peneglolaan keuangan, 7) pelayan siswa, 8)
syarakat adalah pemilik sekolah, sekolah ada
hubungan sekolah masyarakat, 9) penegloaan
karena masyarakat memerlukannya. Istilah
iklim sekolah. Dari kutipan di atas bahwa
manajemen sekolah sering di sandingkan dengan
manajemen sekolah harus di selenggarakan
istilah administrasi sekolah. Berkaitan dengan
dan di miliki sekolah, baik itu Sumber Daya
itu, terdapat tiga hal pandangan yang berbeda:
Manusia (SDM).
1. Manajemen merupakan inti dari administrasi
Menurut Handoko4 mengemukakan manajemen
2. Melihat manajemen lebih luas dari pada
administrasi
3
Daryanto, Adnistrasi pendidikan. (Jakarta Rineka cipta,
1998), h. 12
2
E. Mulyasa, Manajemen Administrasi da organisasi pendidikan. 4
Handoko, Evaluasi instruksional, teknik dan prosedur. Remaja
AR-RUZZ MEDIA. Jogyakarta,manguwoharjo, depok, 2008, h. 236.
Karya CV. Bandung-1998. h. 65

| 116
Redo Tantawi | Manajemen Sekolah Menengah Pertama

merupakan proses bekerja dengan orang-orang proses di mana sumber-sumber tersebut di atas
untuk menentukan, menginterprestasikan dan yang tidak ada hubungannya satu dengan yang
mencapai tujuan-tujuan organisasi dan me- lainnya, di integrasikan ke dalam total sistem
laksanakan fungsi-fungsi perencanaan (planning), untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen
pengorganisasian (controling). Berdasarkan uraian juga merupakaan administrasibahwa administrasi
di atas di pahami bahwa manajemen merupakan pendidikan adalah manajemen dari institut yang
suatu usaha bersama kelompok human atau di rancang untuk membantu perkembangan
manusia untuk mencapai tujuan oranisasi secara belajar.
efektif dan efisien dengan menggunakan sumber Manajemen mempunyai peranan penting
daya yang ada. manajemen adalah bagaimana cara peranan utama dalam suatu organisasi di mana
yang di perlukan untuk merangsang orang lain tugasnya adalah mengkoordinir kegiatan-kegiatan
agar mau bekerja secara terencana, terorganisasi, dari sub system dan kemudian menyesuaikaan
terkendali baik sendiri maupun dalam kelompok dengan lingkungan. Sesungguhnya manajemen
untuk mencapai tujuan yang di inginkan dengan adalah proses di mana sumber-sumber tersebut
efektif dan efisien. di atas tidak ada hubungannya satu dengan yang
Sedangkan menurut Daryanto5 secara garis besar lain di integrasikan dalam suatu total sistem
pengertian administrasi itu antara lain adalah: untuk mencapai tujuan bersama. Menurut
1) mempunyai pengertian yang sama dengan Mulyono 6 manajemen merupakan kegiatan
manajemenatau pengelolaan, 2) Menyuruh orang terus menerus selalu ada di setiap waktu yan
agar bekerja secara produktip, 3) Memanfaatkan di mana melibatkan proses manajemen dari
manusia, matrial, uang, metode secara terpadu, kita sendiri, perekonomian kita dan kegiatan-
4) Mencapaisuatu tujuan melalui orang lain, 5) kegiatan masyarakat.Tugas manajemen adalah
Pungsi eksekutip pemerintah. Dari penjabaran menerapkan informasi-informasi yang telah
di atas bahwa manajemen dapat di artikan dari ada dalam sistem pengembalian keputusan,
berbagai sudut pandang mana dasarnyaadalah mengkoordinasikan kegiatan dan mengusahakan
kemampuan seseorang dalam menata atau kegiatan tersebut secara dinamis. Fungsi ma-
memadukan beberapa sumber potensial, baik najemen menekankan manajemen adalah suatu
bersifat manusia atau pun non manusia untuk desain atau ilmu pengetahuan bukan merupakan
mencapai tujuan secara efektifdan efisien. pendekatan yang bersifat individualis yang di
Berdasarkan pendapat di atas bahwa ma- dasarkan pada “rule of thum”, kemudian ia
najemen adalah sama pengertiannnya pe- menjelaskan tugas-tugas baru manajemen ia
ngelolaan administrasi, fungsi eksekutif pe- mengembangkan ilmu pengolahan untuk setiap
merintah, kemampuan menggerakkan orang, elemen kegiatan manusia, menggantikan metode
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan, yang lama yaitu “rule of thum” secara ilmiah
ilmu dan seni untuk mencapai tujuan yang menyeleksi kemudian melatih mengajar dengan
telah di tetapkan, pengetahuan dan keterampilan mengembangkan pekerjaan,di mana waktu se-
untuk menggerakkan orang lain sehingga belumnya pekerja memilih pekerjaan dan
mencapai hasil yang di harapkan, suatu proses melatih diri sendiri, bekerja secara bersama-
untuk memanfaatkan sumber daya yang ada sama dengan pekerjaan dan melatih diri sendiri
untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu, untuk menjamin bahwa semua pekerjaan akan
suatu proses yang membeda-bedakan atas di selesaikan sesuai dengan dasar-dasar ilmiah,
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan membagi tanggung jawab antara manajemen
dan penawasan.Manajemen mempunyai peranan dan para pekerja.7
penting setiap suatu organisasidi mana tugasnya Organisasi memiliki aktifitas-aktifitas pe-
adalah mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari kerjaan tertentu dalam rangka mencapai tujuan
sub sistem dan kemudian menyesuaikan dengan
lingkungan. Sesungguhnya manajemen adalah
6
Mulyono. ManajemenAdmintrasi dan organisasi pendidikan.
Media AM. 2008, h. 16.
5 7
Daryanto, Manajemen Pendidikan Dan Organisasi Pendidikan, Hadari Nawawi, Administrasi pendidikan.Media AM.
media. 2008. h 31. Jogyakarta.2008, h. 52.

117 |
An-Nizom | Vol. I, No. 3, Desember 2016

organisasi, salah satunya aktifitas tersebut adalah dan tenaga kependidikan; standar pendidik dan
manajemen. Menurut Hadar Nawawi manajemen tenaga kependidikan adalah kriteria pendidik
atau pengelolaan adalah kemampuan dan ke- pra jabatan dan kelayakan fisik maupun mental
terampilan khusus untuk melakukan sesuatu serta pendidik dalam jabatan.
kegiatan baik bersama orang lain, melalui orang Pendidik harus memiliki dan kompetensi
lain untuk mencapai organisasi ini. Dalam sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan
pengertian di atas dapat di pahami bahwa rohani, serta memiliki kemampuan untuk me-
manajemen merupakan serangkaian kegiatan, wujudkan tujuan pendidikan nasional. Peraturan
untuk merencanakan, mengorganisasikan, meng- Menteri pendidikan No. 24 tahun 2007 tentang
gerakkan dan mengembangkan segala usaha standar sarana dan prasarana; tentang standar
dalam mengatur dan mendayagunakan sumber sarana dana prasarana pendidikanadalah
daya yang ada secara efektif dan efisien untuk standar nasional pendidikan yang berkaitan
mencapai tujuan organisasi. dengan persyaratan minimal tentang lahan,
Dapat di pahami bahwa ada tiga dimensi ruang kelas, tempat berolah raga, tempat
penting dalam suatu manajemen, pertama beribadah, perpustakaan, laboratorium, tempat
dalam manajemen terdapat kegiatan yang di bermain, tempat berrekreasi, prabot, alat media
lakukan oleh pengelola (pimpinan, kepala, pendidikan, buku dan sumber belajar lain yang di
ketua, direktur dan seterusnya) bersama orang perlukan untuk menunjang proses pembelajaran
lain atau kelompok. Dimensi ini menunjukkan termasuk penggunaan tekhnologi informasi dan
tentang betapa pentingnya kemampuan dan komunikasi.
keterampilan khusus yang harus di miliki oleh Standar pembiayaan; standar pembyaan
pengelola untuk melakukan relasi humanistik mengatur komponen dan besar nya biaya
untuk mempengaruhi orang lain baik secara operasional satuan pendidikan. Pembiayaan
individu ataupun kolektif. Kemampuan dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencakup
ketrampilan khusus ini terlihat pada interaksi biaya investasi, biaya operasi dan biaya
pimpinan dan yang di pimpin. personal satuan pendidikan. Standar hubungan
Oleh karena itu relasi humanistik menjadi kemsyarakatan: Peranan komite, gebyar sekolah,
dimensi inti dalam kegiatan dan pengelolaan atau study wisata. Dari observasi peneliti, di ketahui
manajemen, kedua, manajemen menunjukkan bahwa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tebat
bahwa kegiatan yang di lakukan bersama , ketiga, Karai kabupaten kepahiang belum sepenuhnya
manjemen atau pengelolaan di lakukan dalam menjalankan indikator yang terdapat pada standar
suatu wadah organisasi, sehingga tujuan yang sekolah menengah pertama itu sendiri. Mengingat
akan di ciptakan itu adalah tujuan organisasi. adanya kelemahan yang ada dalam program ini,
Tujuan organisasi di capai melalui kegiatan maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “
bersama dengan orang lain, baik secara per- Manajemen Sekolah Menengah Pertama di SMP
orangan atau kolektif. Negeri 3 Tebat Karai Kabupaten Kepahiang”.
Dalam melakukan manajemen sekolah Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
menengah pertama mulai terlihat beberapa maka masalah yang akan diteliti adalah: Apakah
kelemahan, baik secara konseptual maupun manajemen sekolah di SMP Negeri 03 Tebat
pembelajaran. Penerapan manajemen sekolah Karai sudah sesuai dengan standar manajemen
menengah pertaama sebaiknya harus sesuai sekolah menengah pertama ?, dan Bagaimana
dengan standar nasional pendidikan yaitu standar kesiswaan yang ada di sekolah menengah
mencakup standar isi memuat kerangka dasar pertama 03 tebat karai kepahiang sudah sesuai
dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum dengan standar sekolah menengah pertama.
tingkat satuan pendidikan dan kalender pen-
didikan. Praturan Menteri pendidikan No PEMBAHASAN
39 tahun 2008 tentang standar pembinaan 1. Manajemen Sekolah Menengah Pertama
kesiswaan , minat dan bakat, mengaktualisasikan
Manajemen sekolah menengah atas me-
potensi siswa prestasi, pemberian beasiswa,
rupakan suatu kegiatan yang memiliki nilai
kedisiplinan, berakhlak mulia standar pendidik

| 118
Redo Tantawi | Manajemen Sekolah Menengah Pertama

tinggi serta harus dapat mencapai tujuan sekolah menuju tercapainya suatu tujuan, melalui orang-
secara efektif dan efisien. Manajeman sekolah orang, dengan teknik-teknik tertentu, dalam
menengah pertama dapat diartikan sebagai suatu organisasi.
suatu penggunan sumber daya yang berada pada
sekolah itu sendiri dalam proses menjalankan 2. Kriteria Manajemen Sekolah Efektif
manajemen sekolah yang lebih baik.
Istilah manajemen memiliki banyak arti,
Sekolah adalah salah satu dari Tripusat pen- bergantung pada orang yang mengartikannya.
didikan yang di tuntut untuk mampu menjadikan Istilah manajemen sekolah acapkali disandingkan
output yang unggul, sekolah adalah suatu sistem dengan istilah administrasi sekolah. Berkaitan
organisasi, di mana terdapat sejumlah orang dengan itu, terdapat tiga pandangan yang ber-
yang bekerja sama dalam rangka mencapai beda.
tujuan sekolah yang di kenal sebagai tujuan
Pertama, mengartikan administrasi lebih luas
instruksional.
dari pada manajemen (manajemen merupakan
Istilah tersebut memang mempunyai pe- inti daripada administrasi), Kedua, melihat
ngertian dengan penekanan yang sedikit ber- manajemen lebih luas dari pada administrasi.
beda. Namun, langkah tersebut memiliki roh Ketiga, pandangan yang menganggap bahwa
yang sama, yakni sekolah di harapkan dapat manajemen identik dengan administrasi. Dalam
menjadi lebih otonom dalam pelaksanaan tulisan ini kata manajemen diartikan sama
manajemen sekolahnya, khususnya dalam dengan administrasi atau pengelolaan, meskipun
menggunakan tangkai-tangkai yang ada dalam kedua istilah tersebut sering diartikan berbeda.
manajemen sekolah menengah pertama sepert Berdasarkan pungsi pokoknya istilah manajemen
manajemen kurikulum yang penting dalam dan administrasi mempunyai pungsi yang sama.
lembaga pendidikan, manajemen kesiswaan Karena itu perbedaan kedua istilah tersebut tidak
demi membentuk siswa sesuai pencapaian konsisten dan tidak signifikan.
sebuah lembaga pendidikan itu sendiri dan di
Gaffar9, mengemukakan bahwa manajemen
dukung pada manajemen lainnya yang saling
pendididkan mengandung arti sebagai suatu
berhubungan seperti manajemen sarana dan
proses kerja sama yang sistematik dan konfrehensif
prasarana, manajemen keuangan, manajemen
dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
personalia/ anggota dan penyesuaian hubungan
nasional. Manajemen pendidikan juga dapat
sekolah dan masyarakat. Menurut Mulyono 8,
diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan
menyebutkan manajemen pendidikan adalah
dengan pengelolaan proses pendidikan untuk
proses mencapai hasil melalui dengan orang lain
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik
dengan memaksimumkan pendayagunaan yang
tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun
tersedia yang lebih luas dari pada manajemen
jangka panjang. Manajemen atau pengelolaan
sekolah. Menyatakan dalam pendidikan yang
merupakan komponen itegral dan tidak dapat
telah di tentukan sebelumnya.
dipisahkan yang satu dengan yang lainnyadari
Berdasarkan pendapat di atas dapat di- proses pendidikan secara keseluruhan.
simpulkan manajemen sekolah menengah
Alasannya tanpa manajemen tidak mungkin
pertama adalah proses memaksimalkan sumber
tjujuan pendidikan dapat diwujudkan secara
daya yang tersedia untuk mencapai hasil yang
optimal, efektif dan efisien. Untuk itu perlu
memuaskan [tujuan organisasi] pada organisasi
dipahami fungsi-fungsi pokok manajemen yaitu,
pendidikan. Pada hakikatnya manajemen itu ada
disetiap unit kerja sekolah maupun perguruan a. Perencanaan yang matang
tinggi. Manajemen meliputi koordinasi antara b. Pelaksanaan, serta
manusia dan sumber-sumber bahan mentah c. Pengawasan
untuk mencapai suatu tujuan sehingga ada empat d. Pembinaan
elemen yang mendasari manajemen diantaranya
8
Mulyono. Ruang lingkup manajemen pendidikan. “manajemen 9
Gaffar. manajemen administrasi dan organisasi pendidikan.
administrasi”. Media AM. 2008. h. 168 Arr-rus media 2009, h. 30

119 |
An-Nizom | Vol. I, No. 3, Desember 2016

Selanjutnya keempat fungsi tersebut merupa- Dalam masalah efektifitas biasanya berkaitan
kan suatu proses yang berkesinambungan. erat dengan perbandingan terlaksananya semua
Perencanaan merupakan proses yang sistematis tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu
disusun dan dirumuskan berdasarkan data yang dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Kriteria
dapat dipertanggung jawabkan. Perencanaaan efektifitas jangka pendek untuk menunjukkan
merupakan upaya sistematis yang menggambar- hasil kegiatan dalam kurun waktu sekitar satu
kan penyusunan rangkaian tindakan yang akan tahun, dengan kriteria kepuasan, efisiensi dan
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi atau produksi. Efektifitas jangka menengah dalam
lembaga dengan pertimbangan sumber-sumber waktu dan adanya partisipasi aktif dari anggota
yang tersedia. sekitar lima tahun, dengan kriteria perkembangan
Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk me- serta kemampuan beradaftasi dengan lingkungan
realisasikan rencana menjadi tindakan nyata dan perusahaan. Sementara kriteria efektifitas
dalam rangka mencapai tujuan secara efektif jangka panjang adalah untuk menilai waktu
dan efisien. Rencana yang telah disusun akan yang akan datang (diatas lima tahun) digunakan
memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif kriteria kemampuan untuk mempertahankan
dan efisien. Pengawasan dapat diartikan sebagai kelangsungan hidup dan kemampuan membuat
upaya untuk mengamati secara sistematis perencanaan strategis bagi kegiatan dimasa
dan berkesinambungan, merekam, memberi depan. Dengan kajian tentang efektifitas harus
penjelasan, petunjuk, pembinaan dan meluruskan dilihat pula secara sistematik mulai dari infut,
berbagai hal yang kurang tepat serta memperbaiki proses output dan serta outcome sehingga
kesalahan. efektifitas manajemen sekolah efektif berjalan
dengan baik dan lancar.
Pembinaan merupakan rangkaian upaya
pengendalian secara profesional semua unsur Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu
organisasi agar berfungsi sebagai mana mestinya pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan
sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat pada sumber daya manusia (SDM) tenaga
terlaksana secara efektif dan efisien. pendidik yang mampu menjawab tantangan-
tantangan yang sangat cepat. Agar keluaran
Pelaksanaan manajemen sekolah yang efektif
sekolah mampu beradaftasi secara dinamis
dan efisien menuntut dilaksanakannnya keempat
dengan perubahan dan tantangan tersebut,
fungsi pokok manajemen tersebut secara terpadu
pemerintah melontarkan gagasan tentang ma-
dan teritegrasi dalam pengelolaan bidang-bidang
najemen pendidikan yang berbasis sekolah
kegiatan manajemen pendidikan. Melalui
(school besed-manajement) yang memberikan
manajemen sekolah yang efektif dan efisien
ruang yang luas bagi sekolah dan manajemen
tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi
untuk menentukan program dan rencana
terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara
pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan
terpadu.
dan kondisi masing-masing.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah
tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan
dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup 3. Analisis Hasil Penelitian
1. Standar Evaluasi
berbagai persoalan yang sangat rumit dan
komplek. Manajemen sekolah merupakan Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Tebat
salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas Karai telah berupaya maksimal untuk memenuhi
pendidikan, manajemen sekolah secara langsung kriteria kurikulum yang telah ditetapkan
akan mempengaruhi dan menemukan efektif meskipun dalam pelaksanaanya masih banyak
atau tidaknya kurikulum. Manajemen dalam terdapat kendala-kendala yang harus disesuaikan
pendidikan dikenal dua mekanisme pengaturan dengan petunjuk standar sekolah menengah
yaitu desentralisasi dan sentralisasi, segala se- pertama. Oleh sebab itu ada beberapa hal untuk
suatu yang berkenaan dengan penyelenggaraan mengevaluasi yaitu:
pendidikan diatur secara ketat dengan berbagai a. Tujuan dan fungsi evaluasi
pertimbangan kewenangan yang diberikan pusat Sebagai mana kiata ketahui, evaluasi
terhadap daerah.

| 120
Redo Tantawi | Manajemen Sekolah Menengah Pertama

banyak digunakan dalam berbagai bidang gambaran umum tentang semua hasil
dan kegiatan, antara lain dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh sebuah lembaga
bimbingan dan penyuluan, kegiatan supervisi, institusi pendidikan.
kegiatan seleksi dan kegiatan pengajaran.10
Setiap bidang dan kegiatan menuntut tuju- 2. Manajemen Kesiswaan
an yang berbeda. Tujuan evaluasi adalah Manajemen kesiswaan atau manajemen
untuk menentukan keadaaan suatu situasi kemuridan (peserta didik) merupakan salah satu
pendidikan pada umumnya dan situasi belajar bidang operasional MBS.11 Manajemen kesiswaan
mengajar (teaching learning situation) pada adalah penataan dan pengaturan terhadap ke-
khususnyasehingga dapat diusahakan langkah- giatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai
langkah perbaikan dan atau peningkatan masuk sampai dengan keluarnya peserta didik
mutu kesiswaan, kemampuan peserta didik. tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan
b. Fungsi evaluasi bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta
Evaluasi artiannya memang cukup luas, ber- didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas
gantung kepada sudut mana kita melihatnya, yang secara operasional dapat membantu upaya
fungsi evaluasi diantaranya adalah: pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
1. Secara psikologis anak didik selalu butuh melalui proses pendidikan di sekolah.
untuk mengetahui sejauh mana ia berjalan Manajemen kesiswaan bertujuan untuk me-
menuju kepada tujuan yang hendak dicapai ngatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan
2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat
mengetahui apakah anak didik sudah berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta
cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. mencapai tujuan pendidikan sekolah. Untuk
Mmampu dalam arti bahwa anak didik mewujudkan tujuan tersebut, bidang manajemen
dapat berkomunikasi dan beradaptasi kesiswaan sedikitnya memiliki tiga tugas
terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan utama kemajuan belajar, serta bimbingan dan
segala karateristiknya. pembinaan disiplin. Berdasarkan tiga tugas utama
tersebut Sutisna (1985) menjabarkan tanggung
3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi
jawab kepala sekolah dalam mengelola bidang
untuk membantu guru dalam menempatkan
kesiswaan bekaitan dengan hal-hal berikut:
peserta didik pada kelompok tertentu sesuai
dengan kemampuan dan kecakapannya 1. Kehadiran murid di sekolah dan masalah-
masing-masing serta membantu guru masalah yang berhubungan dengan itu;
dalam usaha memperbaiki metode belajar 2. Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan pe-
mengajarnya. nunjukan murid ke kelas dan program studi
4. Untuk mengetahui kesiapan para siswa 3. Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar
diantara teman-temannya, hal ini ber- 4. Program supervisi bagi murid yang mempunyai
hubungan dengan sikap tanggap dari kelainan, seperti pengajaran, perbaikan dan
orang tua siswa, sebab orang tua selaku pengajaran luar biasa
penanggung jawab pertama dan utama 5. Pengendfalian disiplin murid
dalam kemajuan peserta didik.
6. Program bimbingan dan penyuluhan
5. Membantu guru dalam memberikan
7. Program kesehatan dan keamanan
bimbingan dan seleksi, baik dalam rasngka
menentukan jenis pendidikan, jurursan, 8. Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional
maupun kenaikan kelas. Melalui evaluasi Penerimaan siswa baru perlu dikelola se-
kita dapat mengetahui potensi siswa demikian rupa mulai dari perencanaan penentuan
6. Meberikan kemajuan atau sebaliknya daya tampungsekolah atau jumlah siswa baru
terhadap siswa. Evaluasi dapat memberikan yang akan diterima, yaitu dengan mengurangi

10 11
Arifin zainal. Evaluasi intruksional prinsip-teknik dan prosedur. Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah. PT REMAJA
RK CV bandung-1988 h. 6-7 ROSDAKARYA BANDUNG.2005.hal.45

121 |
An-Nizom | Vol. I, No. 3, Desember 2016

daya tampung dengan jumlah anak yang tinggal Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Tebat
kelas atau mengulang. Kegiatan penerimaan siswa Karai berupaya maksimal untuk memenuhi
baru biasanya dikelola oleh panitia penerimaan kriteria kesiswaan yang telah ditetapkan meskipun
siswa baru (PSB) atau panitia penerimaan murid dalam pelaksanaannya masih banyak terdapat
baru (PMB). Dalam kegiatan ini kepala sekolah kendala-kendala yang harus disesuaikan dengan
membentuk panitia atau menunjuk beberapa petunjuk standar sekolah menengah pertama.
orang guru untuk bertanggung jawab dalam Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table
tugas tersebut. Setelah para siswa diterima lalu berikut ini.
dilakukan pengelompokan dan orientasi sehingga
secara fisik, mental dan emosional siap untuk 4. Tabel Pembahasan Hasil Penelitian
mengikuti pendidikan di sekolah.
Kriteria Hasil
No Aspek Simpulan
Keberhasilan, kemajuan dan prestasi belajar evaluasi penelitian
siswa memerlukan data yang otentik, dapat 1 Pelaksanaan Menyusun SMP Negeri Sesuai
dipercaya dan memilki keabsahan. Data ini Struktur program 03 Tebat dengan
Bimbingan pembinaan, Karai untuk standar
diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol bimbingan. program
keberhasilan atau prestasi kepala sekolah sebagai Pengarahan pembinaan
dan kesiswaan
manajer pendidikan di sekolahnya. Kemajuan pengendalian belum
belajar siswa ini secara periodik harus dilaporkan kegiatan dijalankan
siswa/OSIS secara
kepada orang tua, sebagai masukan untuk dalam rangka makasimal,
berpartisipasi dalam proses pendidikan dan menegakkan namun
disiplin dan disisi lain
membimbing anaknya belajar, baik di rumah tata tertib bimbingan
maupun di sekolah sekolah dan
pengendalian
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk kegiatan
mengembangkan pengetahuan anak, tetapi kesiswaan
sudah
juga sikap kepribadian, serta aspek sosial dijalankan
emosional, disamping keterampilan-keterampilan hal ini dilihat
dari tingkat
lain. Sekolah tidak hanya bertangggung jawab kedisiplinan
memberikan berbagai ilmu pengetahuan, siswa
tetapi memberikan bimbingan berbagai ilmu 2 Pelaksanaan Melaksanakan Sekolah Sesuai
pengetahuan, tetapi memberikan bimbingan dan 5K dan Menengah dengan
membina Pertama Negeri standar
bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, 03 Tebat Karai
keamanan,
melaksanakan
baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, kebersihan, pembinaan
sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara keindahan secara berkala
dan untuk siswa,
optimal sesuai dengan potensi masing-masing. kekeluargaan sehingga
Untuk kepentingan tersebut, diperlukan data keamanan
selalu terjaga,
yang lengkap tentang peserta didik. Untuk itu, disisi lain
sekolah selalu
di sekolah perlu dilakukan pencatatan dan melakukan
ketatalaksanaan kesiswaan, dalam bentuk buku kebersihan
setiap pagi
induk, buku klapper, buku laporan keadaan sebelum belajar,
ketertiban selalu
siswa, buku presensi siswa, buku rapor, daftar selalu ditegakkan
kenaikan kelas, buku mutasi dan sebagainya. untuk semua
siswa, keindahan
adanya setiap
kelas memiliki
3. Hasil kesesuaian standar kesiswaan taman masing-
masing yang
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya menjadi
manusia (SDM), sekolah yang menghasilkan tanggung jawab
kelas masing-
siswa-siswa berkualitas, kompetensi yang harus masing,
kekeluargaan
dimilliki oleh kesiswaan, dengan demikian harus selalu ada demi
memahami perkembnangan kegiatan pembinaan terciptanya
kenyamanan
kesiswaan, maka akan terdapat sebuah proses sekolah.
yang nyata didalam manajemen kesiswaan.

| 122
Redo Tantawi | Manajemen Sekolah Menengah Pertama

3 Kegiatan Melaksanakan Sekolah Sesuai


Kesiswaan pemilihan Menengah dengan sekolah menengah pertama yang telah ditetapkan
Pertama
Ketua OSIS,
03 Tebat Karai
standar oleh pemerintah.
Pramuka, setiap tahunnya
PMR, selalu melakukan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Kelompok pemilihan calon maka dapat disimpulkan bahwa:
Ilmiah ketua OSIS yang
Remaja, masa jabatannya Pertama, pencapaian standar kurikulum di
UKS, Paktor selama satu
keamanan tahun, pramuka Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Tebat
juga aktif,
sekolah, selanjutnya
Karai Kabupaten Kepahiang telah memenuhi
Paskibra,
Pesantern
PMR, Kelompok kriteria standar manajemen sekolah menegah
Ilmiah Remaja
Kilat, juga ada, untuk pertama mencakup penyusunan struktur ke-
perlombaan UKS belum
siswaan, penyususnan kalender kependidikan,
dibulan dijalankan
puasa cerdas secara maksimal perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan
mengingat
Cermat, ruang ruang program kesiswaan.
Olah Raga, atau tempat
Pemilihan yang belum ada Kedua, standar manajemen Kesiswaan di
Siswa secara maksimal,
Teladan, patroli Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Tebat
penerimaan keamanan Karai telah berupaya maksimal untuk memenuhi
beasiswa dan sekolah selalu
penerimaan
dilakukan sesuai kriteria kesiswaan yang telah ditetapkan
dengan situasi
siswa baru. dan kondisi, meskipun dalam pelaksanaanya masih banyak
paskibra aktif terdapat kendala-kendala yang harus disesuaikan
yang setiap
tahunnya dengan petunjuk standar sekolah menegah
dilakukan secara
baik untuk pertama.
kecamatan dan
kabupaten, DAFTAR PUSTAKA
Pesantren Kilat
dilakukan setiap
Daryanto, Adnistrasi pendidikan. Jakarta Rineka
bulan suci cipta, 1998
ramadhan selain
rutinitas kultum Depdikbud.1999.Panduan Manajemen Sekolah.
7 menit setiap
hari jum’at, Jakarta
cerdas cermat E. Mulyasa, Manajemen Administrasi da
juga dilakukan
setiap priode, organisasi pendidikan. AR-RUZZ MEDIA.
olah raga juga
dilakukan secara
Jogyakarta,manguwoharjo, depok, 2008.
rutin bagi siswa Hadar Nawawi, Administrasi pendidikan. (jakarta:
yang mempunyai
bakat dibidang CV Haji Masagung, 1989)
olah raga
akan dikut Handoko, Evaluasi instruksional, teknik dan
sertakan ikut prosedur. Remaja Karya CV. Bandung-1998.
perlombaaan
bagi siswa yang Mulyasa. Manjemen konsef dan strategi.Bandung
berprestasi
akan di berikan MBS 2002.
beasiswa secara Mulyono. Ruang lingkup manajemen pendidikan.
berkala dan
penerimaan “manajemen administrasi”. Media AM. 2008.
siswa baru
juga dilakukan Slamet, Manajemen Berbasis Sekolah. (MBS),.
bersama dewan JKT.
guru dalam
kepanitiaan Soetrisno, manjemen lembaga perkantoran
penerimaan
siswa baru. modern. LAN-RI. Jakarta. 2006.
Yusuf, Irianto.Metode pengumpulan data dan
kasu penlitian,13”data yang di proleh dapat
di analisis secara tepat (analisis data)”.
PENUTUP Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta
Simpulan penelitian ini menunjukan bahwa 2008.
manajemen sekolah menengah pertama di SMP Zainal, Aripin,. Evaluasi instruksional
N 03 Tebat Karai Kabupaten Kepahiang secara “prinsip-teknik-prosedur”. Remaja Karya,
umum telah memenuhi standar manajemen Bandung.1998.

123 |
An-Nizom | Vol. I, No. 3, Desember 2016

Mulyono, 2008 Manajemen Administrasi dan Mulyasa. 2005 Mnajemen berbasis sekolah.
Organisasi Pendidikan. Sleman, jogyakarta: Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Ar-Ruzz media

| 124

Anda mungkin juga menyukai