Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP-PRINSIP IMPLEMENTASI MBS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah

Dosen Pengampu :

Dr. Arum Fatayan, M.Pd

Disusun Oleh :
Anggiana Putri Lubis 1801025056
Niantika Intan Pratiwi 1801025418
Siti Ferda Harianti 1801029047

Kelas 7 D
Kelompok 8

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehaidrat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul
“Prinsip-prinsip Implementasi MBS” untuk memenuhi suatu tugas pada mata kuliah
Manajemen Berbasis Sekolah.

Pada makalah ini yang akan membahas tentang “Pengertian prinsip MBS, Macam-macam
prinsip MBS, Relasi antar prinsip MBS, dan Kritik terhadap prinsip MBS”.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca , dan kami mohon maaf
apabila masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat
kami harapkan dari dosen dan teman – teman demi lebih baiknya makalah ini. Sekian yang
dapat kami sampaikan , atas perhatian nya kami sampaikan terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Jakarta, 11 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................................................1

BAB II...............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN................................................................................................................................2

A. Pengertian Prinsip MBS.............................................................................................................2

B. Macam-macam Prinsip MBS.....................................................................................................2

C. Relasi Antar Prinsip MBS..........................................................................................................3

D. Kritik Terhadap Prinsip MBS....................................................................................................3

BAB III..................................................................................................................................................5

PENUTUP.............................................................................................................................................5

A. Kesimpulan................................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen Berbasis Sekolah merupakan sebagai suatu alternatif peningkatan pada mutu
pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari keberadaan dan peran pada
seorang guru, siswa, serta fasilitas sarana prasarana yang berada di lingkungan sekolah
tersebut. Pada peningkatan mutu pendidikan menjadi suatu keharusan untuk selalu
mengikuti tuntunan serta perkembangan maupun perubahan yang terjadi dengan cepat
dalam masyarakat (Nellitawati, 2013).

Seperti yang terdapat pada Pasal 51 Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pengelolaan satuan pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar
pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah. Manajemen Berbasis
Sekolah selaku suatu model implementasi pada kebijakan desentralisasi pembelajaran
menggambarkan suatu konsep inovatif, yang bukan cuma dikaji selaku wacana baru
dalam pengelolaan pembelajaran namun hendaknya pula dipertimbangkan selaku
langkah inovatif serta strategis ke arah kenaikan kualitas atau pada mutu pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari prinsip Manajemen Berbasis Sekolah ?
2. Apa saja macam-macam prinsip dari Manajemen Berbasis Sekolah ?
3. Bagaimana relasi antar prinsip Manajemen Berbasis Sekolah ?
4. Bagaimana kritik terhadap prinsip Manajemen Berbasis Sekolah ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Berbasis Sekolah
2. Untuk mengetahhui macam – macam prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
3. Untuk mengetahui relasi antar prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
4. Untuk mengetahui kirtik terhadap prinsip Manajemen Berbasis Sekolah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip MBS


Manajemen Berbasis Sekolah yaitu sebagai suatu faktor utama pada peningkatan serta
tumpuan terhadap redistribusi kewenangan pembuatan keputusan. Selain itu MBS juga
sebagai suatu sarana yang mendorong serta menopang untuk peningkatan mutu
pendidikan. Pada unsur manajemen dalam pendidikan yaitu suatu penerapan prinsip-
prinsip manajemen dalam bidang pendidikan.

Pedoman yang digunakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) buat mengelola sekolah
didasarkan pada prinsip-prinsip yang bisa menunjang ketercapaian tujuan (Wahyudi,
n.d.). Prinsip-prinsip yang dimaksud ialah apabila dapat dipenuhi, maka implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah dapat meningkatkan pelayanan dan mutu pendidikan di
sekolah dengan melibatkan sekolah dan masyarakat (HM, 2018).

Implementasi program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Tujuh komponen atau pilar
MBS, yaitu manajemen kurikulum, manajemen pendidik dan tenaga kependidikan,
manajemen peserta didik, manajemen sarana dan prasarana, manajemen pembiayaan,
manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat (humas), dan manajemen budaya dan
lingkungan sekolah.

Hasil evaluasi pada Tahun 2005 menunjukkan bahwa program pembinaan MBS
memberikan dampak positif, antara lain: (1) peningkatan manajemen sekolah yang lebih
transparan, partisipatif, demokratis dan akuntabel; (2) peningkatan mutu pendidikan; (3)
menurunnya tingkat putus sekolah; (4) peningkatan implementasi pembelajaran yang
berpusat pada siswa dengan strategi Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan
(PAKEM); dan (5) peningkatan peran serta mayarakat terhadap pendidikan di Sekolah
Dasar (SD).(Ali et al., 2015)

2
B. Macam-macam Prinsip MBS
Adapun macam-macam prinsip yang menurut Nurkolis (2005: 52-55) yaitu :

1. Prinsip fleksibelitas atau ekuifinalitas (equifinality)


Pada prinsip ekuifinalitas menyatakan bahwa terdapat beberapa cara yang berbeda-
beda untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen Berbasis Sekolah menekankan
fleksibilitas sehingga sekolah harus dikelola oleh warga sekolah menurut kondisi
masing-masing, walaupun sekolah yang berbeda dihadapkan masalah yang sama,
cara penanganannya akan berlainan antara sekolah yang satu dengan yang lain.

2. Desentralisasi (decentralization)
Prinsip desentralisasi merupakan efisiensi dalam pemecahan masalah, bukan
menghindar dari adanya suatu masalah. Desentralisasi pendidikan memberikan
peluang yang luas kepada sekolah guna mengelola sumberdaya sekolah menurut
strategi-strategi yang unik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Prinsip otonomi atau pengelolaan mandiri (self-managing system)


Prinsip pengelolaan mandiri, memberikan kewenangan sekolah untuk mengelola
secara mandiri dengan suatu kebijakan yang sudah ditetapkan secara kolaboratif.
Dengan demikian, sekolah memiliki otonomi tujuan untuk mengembangkan
manajemen, strategi pengajaran, distribusi sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya, serta memecahkan masalah, dan mencapau tujuan berdasarkan kondisi
masing-masing.

4. Inisiatif manusia (human initiative)


Pada prinsip inisiatif manusia, mengakui bahwa manusia bukanlah sumberdaya yang
statis, melainkan potensi dinamis. Sebab sumberdaya manusia harus selalu digali,
ditemukan, lalu dikembangkan. Lembaga pendidikan harus menggunakan
pendekatan human resources development, yang memiliki konotasi dinamis dan
menganggap serta memperlakukan manusia di sekolah sebagai aset yang amat
penting dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan.

3
C. Relasi Antar Prinsip MBS

MBS memiliki empat prinsip yaitu prinsip ekuifinalitas, prinsip desentralisasi, prinsip
system pengelolaan mandiri, dan prinsip inisiatif sumber daya manusia. Prinsip ini
berjalan dengan satu kesatuan, tidak bisa berjalan secara terpisah.

Pertama, warga sekolah dalam kaitan pengelolaan dapat mengelola sekolah secara
mandiri, yang dipimpin oleh kepala sekolah. Prinsip seperti ini dinamakan prinsip
ekuifinalitas. Dalam pengelolaan tersebut, menyesuaikan latar belakang situasi dan
kondisi sekolah.

Kedua, prinsip desentralisasi bertujuan untuk menemukan masalah sekaligus


menentukan solusi permasalahan untuk proses pengajaran dan pembelajaran. Seperti
yang dijelaskan oleh Nurkolis (2003:54) bahwa tujuan prinsip desentralisasi adalah
“efisiensi dalam pemecahan masalah, bukan menghindari masalah. Oleh karena itu, MBS
harus mampu menemukan masalah, memecahkannya tepat waktu dan memberi
sumbangan yang lebih besar terhadap efektivitas aktivitas pengajaran dan pembelajaran”.

Prinsip ketiga yaitu prinsip sistem pengelolaan mandiri, sehingga kemampuan manajerial
kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah sangat penting sekali. Melalui SOP, seperti
SOP sie kurikulum, SOP UKS, SOP Keuangan, SOP Profesi Siswa, SOP Sarpras, dan
SOP Keamanan, SOP ini menjadi acuan para guru di dalam melaksanakan sistem
manajemen sekolah. Adanya SOP yang disusun dan diterapkan, maka pekerjaan kepala
sekolah dalam hal pengelolaansekolah akan lebih mudah, sehingga untuk mencapai
tujuan sekolah sangat efektif dan efisiensi. Jika ada permasalahan dengan system SOP,
maka kepala sekolah bersama tim guru selalu memperbaiki isinya.

4
Prinsip keempat adalah prinsip inisiatif manusia. Dengan mengenali potensi diri, potensi
SDM yang dimiliki sekolah, maka kepala sekolah sebagai leader yang baik harus mampu
mengelola dan memberdayakan potensi-potensi yang sekolah miliki. Dengan manajerial
dari orangtua peserta didik, dan diberdayakan dalam melaksanakan kegiatan sekolah.
Keterlibatan orangtua peserta didik, akan memudahkan kerja kepala sekolah dan guru.
Hal ini sangat terbukti dari adanya kegiatan peringatan hari Ibu, seperti yang sudah
dijelaskan pada fungsi MBS di atas. Segala sesuatu, baik materiil maupun non materiil
berasal dari orangtua peserta didik secara sukarela. Kepala sekolah dan guru hanya
sebagai tim evaluasi selama proses perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan.
(Rosmalah, 2016)

Implementasi atau relasi yang terjadi pada Manajemen Berbasis Sekolah ialah yang
sangat berkaitan erat dengan suatu otonomi daerah maupun pada otonomi pendidikan,
artinya pada satu pihak terdapat menuntut adanya restrukturisasi serta rekapitalisasi
pendidikan, maupun kebijakan desentralisasi pendidikan. Sedangkan yang terjadi pada
desentralisasi pendidikan, memberikan suatu jalan kepada suatu komponen daerah yaitu
kepala sekolah guna mengelola pendidikan berdasar kebutuhan serta tuntutan tertentu
yang sedang dihadapi sekolah. Dari penjelasan tersebutlah terdapat adanya suatu
keterkaitan pada prinsip yang terdapat pada Manajemen Berbasis Sekolah.

Adapun menurut Fasli Djalal, yang dikutip Riant Nugroho (2008), terdapat relasi antara
desentralisasi dengan manajemen pendidikan. Desentralisasi pendidikan merupakan
sistem manajemen guna mewujudkan pembangunan pendidikan yang menekankan
kepada kebhinekaan. Desentralisasi pendidikan diartikan sebagai pelimpahan wewenang
yang lebih luas (Nugroho, 2008: 28).

D. Kritik Terhadap Prinsip MBS


Sejalan dengan itu, manajemen berbasis sekolah yang diterapkan untuk mengatasi
kelemahan institusional yang banyak di lingkungan persekolahan, sebagaimana yang
ditemukan dari laporan bank dunia yang mneyatakan bahwa ada empat unsure yang
diidentifikasi yang menjadi penghambat potensial terhadap kemajuan pendidikan di
Indonesia, khususnya pada tingkat pendidikan dasar (Sekolah Dasar), manajemen yag
terlalu sentralistrik pada tingkat SLTP, terpecah belah dan kakunya proses pembiayaan
pada jenjang tersebut, dan manajemen yang tidak efektif pada jenjang sekolah.

5
(Jiyono, dkk dalam Supriadi dan Jalal, 2001:153). Untuk mengatasi kendala yang dilihat
sebagai bentuk kelem berada pada terpurukan dan jadikan tersebut,mutu pendidahan
institusional memunculkan paradiga bahwa desentralisasi dalam bentuk otonomi
persekolahan di semua jenis dan jenjang pendidikan merupakan jalan keluar yang efektif
mengatasi berbagai kelemahan persekolahan saat ini. Berbagai penyelenggaraan
kelemahan pendidikanSelama ini memang menjadikan mutu pendidikan terpuruk dan
berada pada posisi yang memprihatinkan.Karena itu, Manajemen Berbais Sekolah
diharapkan mampu menjadi penggerak manajemen persekolahan dengan kekuatan dan
potensi yang dimilikinya.

Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah bukanlah suatu hal yang begerak ditempat.Ia
berlangsung secara terus menerus dan melibatkan semua unsur yang bertanggung jawab
dalam penyelenggaraan di sekolah.oleh karena itu, Slamet (2001)

menyatakan yang dapat dilakukan dengan adanya kritikan manajemen berbasis sekolah
harus menempuh langkah berikut ini: (Rosmalah, 2016)

a. Mensosialisasikan manajemen berbasis sekolah ke selutruh warga sekolah.


b. Melakukan analisis sekolah dan luar sekolah yang hasilnya berupa tantangan nyata
yang harus dihadapi dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah.
c. Merumuskan tujuan situasional yangi ngin dicapai dari pelaksanaan manajemen
berbasis sekolah berdasarkan tantangan yang dihadapi
d. Mengidentifikasi fungsi-fungsi yang perlu dilibatkan untuk mencapai tujuan
situasional;
e. Menentukan tingkat kesiapan setiap fungsi dan factor-faktornya;

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen Berbasis Sekolah yaitu sebagai suatu faktor utama pada peningkatan serta
tumpuan terhadap redistribusi kewenangan pembuatan keputusan. Selain itu MBS juga
sebagai suatu sarana yang mendorong serta menopang untuk peningkatan mutu
pendidikan. Pada unsur manajemen dalam pendidikan yaitu suatu penerapan prinsip-
prinsip manajemen dalam bidang pendidikan.

Adapun macam-macam prinsip yang menurut Nurkolis (2005: 52-55) yaitu, Prinsip
fleksibelitas atau ekuifinalitas (equifinality), Desentralisasi (decentralization) Prinsip
fleksibelitas atau ekuifinalitas (equifinality), Desentralisasi (decentralization), Prinsip
otonomi atau pengelolaan mandiri (self-managing system), dan Inisiatif manusia (human
initiative).

Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah bukanlah suatu hal yang begerak ditempat.Ia
berlangsung secara terus menerus dan melibatkan semua unsur yang bertanggung jawab
dalam penyelenggaraan di sekolah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ali, I., Mistrianingsih, S., & Nurabadi, A. (2015). MANAJEMEN PENDIDIKAN. 24 Nomor
5.
HM, M. A. (2018). MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (Alternatif Peningkatan Mutu
Pendidikan Madrasah). Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum Dan Pendidikan, 17(2), 601.
https://doi.org/10.30863/ekspose.v17i2.117
Nellitawati, N. (2013). Kontribusi Pembinaan Moral Kerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 24(2), 95–99.
Rosmalah. (2016). HAKIKAT IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Rosmalah. Jurnal Pendidikan, 6(1), 1–76.
Wahyudi. (n.d.). IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (SCHOOL- BASED
MANAGEMENT) DALAM RANGKA DESENTRALISASI PENDIDIKAN.
Fatayan, Arum., et.all. 2020. Manajemen Madrasah Dengan Pendekatan Manajemen Berbasis
Sekolah. Yogyakarta. Bildung

Anda mungkin juga menyukai