Perbandingan Pendidikan
Disusun oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Sistem, Problematika Dan Kebijakan Pendidikan Di Malaysia ”.pada mata
kuliah administrasi dan supervisi pendidikan. Terima kasih kepada bapak Rusdi, M,Si
selaku dosen yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita tentang “Sistem, Problematika Dan Kebijakan
Pendidikan Di Malaysia”.Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Awal Peandidikan Di Malaysia.......................................................................................3
B. Sistem Pendidikan Nasional Di Malaysia........................................................................4
1. Pendidikan Prasekolah.............................................................................................5
2. Pendidikan Dasar.....................................................................................................5
2. Pendidikan Menengah..............................................................................................5
3. Pengajian Tinggi......................................................................................................8
C. Sistem Pendidikan Islam Di Malaysia.............................................................................8
D. Problematika Pendidikan Di Malaysia............................................................................9
1. Sistem Sekolah Berbagai Aliran................................................................................9
2. Pengajaran Pendidikan Sains Dan Matematika Dalam Bahasa Inggris(PPSMI).....10
3. Pengisian Kurikulum Dan Kokurikulum................................................................11
E. Kebijakan Pendidikan Di Malaysia................................................................................11
1. Kebijakan Pelancaran Pelan Induk Pembangunan Pendidikan (PIPP)....................12
2. Kebijakan Sekolah Wawasan.................................................................................12
3. Kebijakan Mewujudkan Sekolah Jenis Bestari.......................................................12
4. Kebijakan Sekolah Kluster.....................................................................................13
F. Kebijakan Pendidikan Islam Di Malaysia.....................................................................13
ii
PENUTUP.............................................................................................................................15
A. Kesimpulan...................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting baik negara yang sudah maju maupun
negara yang sedang berkembang. Bagi negara maju, pendidikan digunakan sebagai
upaya untuk terus meningkatkan kualitas hidup para warga negaranya.Sedangkan bagi
negara berkembang, pendidikan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengejar
ketertinggalan mereka dikancah Internasional sehingga mereka dapat disejajarkan
dengan negara maju.Namun pendidikan di negara maju dan negara berkembang juga
masih memiliki masalah mengenai pendidikan yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Melalui perbandingan pendidikan dapat kita ketahui apa sebenarnya masalah-masalah
yang membelit dunia pendidikan, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Warga Negara Malaysia terdiri dari multi ras. Total populasi pada tahun 2010
terdiri dari 28.3 juta. Jumlah penduduk tersebut terdiri dari warga Negara Malaysia
sebanyak 91.8%, dan selebihnya 8.2% bukan warga Negara Malaysia.Warga Negara
Malaysia terdiri dari beberapa etnik grup. Di antara etnik grup tersebut adalah ; bumi
putra (67.4%), China (24.6%), India (7.3%), dan yang lain0.7%). Berdasarkan data
statistik Malaysia pada tahun 2010 agama Islam merupakan agama yang dominan yang
dianut warga Negara Malaysia.Sebanyak 61.3% warga Negara Malaysia menganut
agama Islam. Warga Negara yang menganut agama Budha sebanyak (19.8%), agama
Kristen (9.2%), dan Hindu (6.3%). Melihat populasi agama islam di malaysia, maka
1
dengan beberapa kebijakannya pemerintah Malaysia telah dan mengembangkan
pendidikan islam di negaranya. Hal ini tentu memiliki tujuan agar generasi islamdi
Malaysia mampu menjadi penerus bangsa yang beriman dan bertakwa.
Hal tersebut menjadikan kami tertarik untuk mengulas lebih dalam tentang
pendidikan di Malaysia.Oleh karena itu, kami menyusun makalah mengenai “Sistem,
Problematika Dan Kebijakan Pendidikan Nasional dan Islam Di Malaysia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal pendidikan di Malaysia?
2. Bagaimana sistem pendidikan islam di Malaysia ?
3. Apa saja problematika pendidikan di Malaysia?
4. Bagaimana kebijakan pendidikan di Malaysia ?
5. Bagaimana kebijakan pendidikan Islam di Malaysia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui awal pendidikan di Malaysia.
2. Mengetahui sistem pendidikan islam di Malaysia.
3. Mengetahui problematika pendidikan di Malaysia.
4. Mengetahui kebijakan pendidikan di Malaysia.
5. Bagaimana kebijakan pendidikan Islam di Malaysia ?
2
PEMBAHASAN
3
kedudukan inggris tergugat (Sufean Hussin,2002:129).Mayoritas peserta didik yang
bersekolah di sekolah inggris adalah orang-orang tionghoa karena banyak yang
tinggal di perkotaan.Beberapa orang melayu yang mendapat manfaat dari
pembelajaran sekolah inggris adalah anak bangsawan.Sedangkan orang India tetap
tinggal di pekebunan dan tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti sistem
pendidikan karena kesenjangan ekonomi.Pada zaman penjajahan ini, dasar
pendidikan – terutama sistem pendidikan pada saat itu tidak memiliki kesan
yangpositif, terutama di dalam pelaksanaannya yang terdapat banyak kelemahan
karena pada saat itu inggris hanya mementingkan keuntungan ekonomi dan
kedudukan sendiri (Ibrahim Saad, 1986). Semasa penjajahan, pihak Inggris juga telah
mewujudkan sekolah vernakular Melayu, sekolah vernakular Cina, dan sekolah
vernacular Tamil (Shahril Charil Marzuki & Habib Mat Som, 1999:3-7) Kewujudan
sekolah vernakular telah menyebabkan masyarakat Melayu, Cina, dan India
dipisahkan oleh sistem pendidikan yang berimbas kepada hubungan antara orang-
orang Cina , Tamil , Melayu yang semakin renggang.
Pada saat ini Kementerian Pelajaran Malaysia adalah departemen peran penting
dalam membawa perubahan pendidikan di Malaysia. Pendidikan di Malaysia secara
keseluruhan berada dibawah hukum kementrian pendidikan, yang bertanggung jawab
mengurusi sistem pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan universitas, mengatur
silabus, mengontrol ujian nasional dan mengawasi perkembangan pendidikan. Pada
awalnya, pendidikan Islam berada di bawah kendaliraja-raja Melayu. Selanjutnya,
setelah peluncuran dokumen resmi pada tahun 1961 berdasarkan pernyataan Rahman
Thalib, pemerintah pusat mulai menggunakan kewenangannya untuk mengelola mata
pelajaran dan menyelenggarakan pendidikan Islam di semua sekolah di Malaysia.
4
Kewenangan ini dilakukan oleh seorang direktur di departemen kementerian
Malaysia.1
1. Pendidikan prasekolah
Sekolah tadika (prasekolah) menerima anak-anak umur 4-6 tahun.pengajian
tadika bukan merupakan pengajian wajib dalam pendidikan Malaysia.namun begiitu
penumbuhan tadika oleh pihak swasta amat menggalakkan.Sepakat ini, sebagian
besar sekolah kebangsaan mempunyai kelas prasekolah. Namun kemasukan ke kelas
ini dibuka kepada anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah.2
2. Pendidikan Dasar
Di Malaysia pendidikan dasar adalah pendidikan wajib yang di laksanakan
selama enam tahun dan di pastikan siswa akan memiliki kemampuan dalam bidang
1
Saiful Akhyar Lubis “Islamic Education in Indonesian and Malaysia”AnalyticaIslamica, Vol. 2, No. 2,
2013: hal 224
2
Ahmad Qurtubi, Perbandingan Pendidikan,(Surabaya : C.V Jakad Media Publishing.2020)
,hal 110
5
pengetahuan ,keterampilan , dan nilai-nilai yang telah di tetepkan sebagai batasan
kemampuan pada setisp jenjang kelas.pada jenjang ini di bangun dan di terapkan
dengan menekan pada kemampuan membaca dan menghitung 3. Pada akhir tahun
ajaran, siswa sekolah pada jenjang iniakan diuji dengan Ujian Penilaian Sekolah
Rendah/ The Primary school Assessment Test (UPSR/PSAT).
3
Erni Munastiwi, Marfuah,”Islamic Education In Indonesia And Malaysia : Comparision Of Islamic
Education Learning Management Implementation” , jurnal pendidikan islam,Vol. 8, No 1.,Juni, 2019,h
15
4
Alis Puteh,Pendidikan & Pembangunan Kejayaan Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Pengantar Di
Malaysia,(Kedah,UUM Press.2012),hal .128
6
menentukan jurusan akademik mereka kepada upper secondary level, yaitu
apakah akan dijurusan sain, seni, teknik atau vokasional.
b. upper secondary level
Pemilihan siswa dan jurusan akademik pada upper secondary level ini
akan ditentukan oleh kemetrian Pendidikan. Pada ahir masa pendidikan dua
tahun di pendidikan upper education, siswa akan diuji oleh ujian nasional
wajib, Sijil Pelajaran Malaysia/ Malaysia Certificate of Examination
(SPN/MCE) atau Sijil Pelajaran Malaysia Vokasional/ Vocational Malaysian
Certificate (SPM/VMCE), kalau siswa memilih jurusan vokasional. Sertifikat
SPM/MCE/SPMV/VMCE sama dengan O-level Cambridge University
Examinations. Siswa pada jurusan vokasional akan mempelajari bidang studi
vokasional yang berhubungan dengan bidang studi lain yang identik kepada
silabus sekolah umum lainnya. Mereka diharuskan untuk mengikuti Sijil
Pelajaran Malaysia Vokasional (SPMV) pada akhir tahun ajaran kedua.Bagi
siswa yang mempunyai hasil yang baik bisa melanjutkan studi mereka ke
lembaga pendidikan tinggi local atau langsung masuk ke pasar kerja.
c. pra-universitas
Pada program pendidikan pra-universitas diklasifikasi kedalam dua
kelompok yaitu A Level dan program studi matrikulasi.Yang masuk pada
program ini didasarkan pada hasil kinerja (SPM/SPMV).Untuk program studi
A Level, jurusan pendidikannya adalah kesenian, sain dan teknik. Siswa akan
diharuskan untuk mengikuti Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia Examination
(STPM), yang diatur oleh Dewan Ujian Malaysia dan diakreditasikan oleh
University of Cambridge Local examination Syndicate of England (UCLES).
Kualifikasinya di atur oleh banyak universitas di dunia.Program studi
matrikulasi yang diatur calon mahasisa pada universitas lokal. Ini merupakan
program dasar akademik satu tahun, dimonitor oleh universitas tuan rumah
dan pembelajaran dilaksanakan di masing-masing sekolah negeri atau swasta.
7
4. Pengajian tinggi
Pengajian tinggi juga di sebut sebagai pendidikan tinggi di Malaysia.Dalam
pelaksanaanya, jenjang pendidikan ini di atur oleh Kementrian Pengajian
Tinggi Malaysia dengan segala kebijakannya.Seperti di Indonesia,Pada
jenjang ini kerajaan malaysia akan memberikan beasiswa yang cukup besar di
berbagai universitas yang ada di Malaysia.
8
lulus dari universitas Al Azhar, bahwa memahamiislam harus lebih harus lebih
utuh.Gagasan mereka dicetuskan dengan mendirikan madrasah. Institusi ini lahir
semasa gerakan islam di Timur Tengah sedang berlaku. Kesan gerakan islam di sana
turut membawa perubahan di Tanah Melayu. Pelajar-pelajar yang belajar di
Universitas al-Azhar, Mesir kembali ke Tanah Melayu membawa bersama perubahan
ini.Mereka berusaha untuk mengubah sikap orang Melayu supaya memahami Islam
dalam bentuk yang lebih lengkap 5. Salah satu tokoh yang terlibat dalam usaha
mengubah sistem pendidikan yang sistematis adalah Syed Syeikh al-Hadi yang di
tahun 1906 mendirikan madrasah di Bukit Mertajam , Seberang Prai, Malaysia6.
Pada era globalisasi saat ini , tak jarang banyak orangyang mungkin berkesan
bahwa pendidikan Islam dengan sistem pondok pesantren hanyalah penanaman
doktrin agama dari guru pada anak didiknya. Pendidikan sistem pesantren terkesan
monoton tidak dialogis, berbeda dengan sistem madrasah nidzamiyang selangkah
lebih maju karena berbasis kajian normatif ,empirik serta tuntutan sosiologi budaya.
Perubahan pendidikan Islam di Malaysia dari sistem pesantren ke madrasah nidzami
merupakan salah satu dari dampak globalisasi yang sedang dialami dunia.Adanya
sistem madrasah nidzami ini mendorong pemikiran para pendidik , khusnya pendidik
agama islam bahwa anak didiknya nanti dapat diterima dan bersaing dengan yang lain
pada era globalisasi (Kayadibi & Buang, 2011: 91-92).
5
Mohd Roslan Mohd Nor, Wan Mohd Tarmizi Wan Othman,” Sejarah dan Perkembangan Pendidikan
Islam di Malaysia” At-Ta’dib, Vol. 6, No. 1, Juni 2011,h.70
6
Dedi Mulyasana,Khazanah Pemikiran Pendidikan Islam Dari Wacana Lokal Hingga Tatanan
Global,(Bandung, Cendikia Press.2020),hal.126
9
di sebuah negara maju. Sama halnya seperti kebanyakan Negara-negara berkembang
lainnya, Negara Malaysia memiliki beberapa problematika dalam bidang pendidikan.
Berikut adalah problematika pendidikan yang terjadi di Malaysia :
10
Pada tahun 2003, semasa era pemerintahan Tun Dr. Mahathir Mohamad,suatu
dasar baru pendidikan diperkenalkan, yaitu Pengajaran Pendidikan Sains dan
Matematik dalam Bahasa Inggris (PPSMI). Tujuan adalah untuk memperkuat
penguasaan bahasa Inggris di kalangan masyarakat Malaysia. Namun pada tahun
2009, Menteri Pelajaran Malaysia mengumumkan bahawa PPSMI telah di hspus
sepenuhnya pada 2012, disebabkan adanya beberapa masalah seperti merosotnya
prestasi pelajar-pelajar Melayu dalam pemebelajaran sains dan matematika,
kurangnya guru yang terlatih; dan pertentangan dari pejuang-pejuang bahasa Melayu,
para cendiakawan, tokoh akademik, ahli politik,Non Governmental Organization
yang memperjuangkan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi.
Masalah lain yang turut timbul ialah berkenaan dengan pengisian kurikulum
dan aktivitas kokurikulum yang menjadi penentu kepada perkembangan murid-murid
dan pelajar-pelajar (Awang Had Salleh, 1980). Hal ini penting karena ini memberi
kesan positif atau negatif kepada pelajar-pelajar yang membentuk jati diri sebagai
masyarakat yang disiplin. kerenawujud kelemahan-kelemahan dalam pengisian
kukirulum dan kokurikulum, reaksi yang negatif kelihatan dalam hubungan
masyarakat. Contohnya, sekolah kebangsaan tidak menjadikan Cina dan Tamil
sebagai subjek wajib dalam pembelajara, jadi hal ini menyebabkan orang tua dari
kebangsaan cina dan India tidak berminat memasukkan anak-anak mereka ke sekolah
kebangsaan (sekolah dengan bahasa melayu sebagai bahasa pengantar).
11
kebijakan kementrian pendidikan Malaysia dalam upaya memajukan pendidikan di
Malaysia.
7
Mior Kairul Azrin Bin Mior Jamaluddin, “Sistem Pendidikan di Malaysia:
Dasar, Cabaran, dan Pelaksanaan ke Arah Perpaduan Nasional”sosiohumanika, 4(1)201,hal. 37
12
3. Kebijakan mewujudkan jenis sekolah Bestari
Sekolah Bestari merupakan sekolah yang ditubuhkan dengan teknologi canggih,
dengan pengubahsuaian kurikulum agar selari dengan perkembangan pesat dalam era
sains dan teknologi. Secara khususnya, objektif Sekolah Bestari ialah melatih pelajar-
pelajar supaya cerdas dan pandai menggunakan teknologi terkini dalam aktiviti
pembelajaran mereka yang bermatlamat menjadikan Malaysia sebagai sebuah pusat
kecemerlangan pendidikan bertaraf dunia
4. Sekolah Kluster
Sekolah Kluster adalah satu jenama yang diberi kepada sekolah yang dikenal
pasti cemerlang dalam klusternya daripada aspek pengurusan sekolah dan
kemenjadian murid. Kewujudan Sekolah Kluster bertujuan untuk melonjakkan
kecemerlangan sekolah dalam sistem pendidikan Malaysia dan membangun sekolah
yang boleh dicontohi oleh sekolah dalam kluster yang sama.
13
terbaik di negara itu guna memperbaiki manajemen sekolah tersebut serta mening-
katkan kinerja para guru dan pegawainya untuk dijadikan sebagai sekolah model.
Pada tahun 1979, pemerintah mendeklarasikan pendirian Pusat Penelitian Islam Asia
Tenggara. Pada tahun yang sama, pengetahuan agama Islam ditetapkan sebagai
materi ujian di tingkat Sijil Pelajaran Malaysia (SPM). Setahun berikutnya
pemerintah mendirikan yang pertama kali Maktab Perguruan Islam (Islamic
Teacher’s College) yang dari sana murid-murid berpotensi akan dikirim ke Mesir,
Pakistan, dan Indonesia untuk melanjutkan studi mereka. kebijakan lainnya terhadap
pendidikan Islam di Malaysia antara lain pada tahun 1957, ilmu pengetahuan agama
Islam telah dijadikan sebagai kurikulum pendidikan nasional Malaysia dan pada
tahun1958 kementrian pendidikan Malaysia mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah
madrasah di setarakan dengan sekolah menengah.8
8
Untung Margano,”Islamic Education In Indonesia And Malaysia”At-Ta’dib, Vol. 7, No. 2, Desember
2012,h.373
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
c) Memperkasakan sekolah kebangsaan
d) Merapatkan jurang pendidikan
e) Memartabatkan profesi perguruan
2. Meningkatkan kecemerlangan institusi pendidikan.
3. Kebijakan Sekolah Wawasan
4. Kebijakan mewujudkan jenis sekolah Bestari
5. Sekolah Kluster
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan dan juga jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.
16
DAFTAR PUSTAKA
17