Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENDIDIKAN DI MALAYSIA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Perbandingan Pendidikan
Dosen Pengampu:
Lismina, S.Ag, M.Pd.I.

Disusun oleh:
Kelompok 3
Denisa Triandini 2211101037
Nur Hikmah 2211101038
Maulida Fathimah Azzahro 2211101046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan di Malaysia”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa
ikhtiar di jalan Allah SWT.

Adapun penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Perbandingan Pendidikan dan dilakukan sebagai bahan pelajaran
kepada siapa saja yang membacanya, serta terlebih kepada kami yang membuatnya.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Ibu Lismina, S.Ag, M.Pd.I. selaku dosen mata
kuliah Perbandingan Pendidikan yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Samarinda, 17 Maret 2024

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3
A. Sejarah Pendidikan di Malaysia ...........................................................................3
B. Latar Belakang Pendidikan di Malaysia ...............................................................4
C. Sistem Pendidikan di Malaysia ............................................................................5
D. Tujuan Pendidikan di Malaysia ............................................................................8
E. Kebijakan Pendidikan di Malaysia .......................................................................9
F. Manajemen Pendidikan di Malaysia ................................................................... 10
G. Konsep Pendidikan di Malaysia ......................................................................... 11
H. Kelebihan dan Kekurangan Pendidikan di Malaysia ........................................... 13
I. Keunikan Pendidikan di Malaysia ...................................................................... 15
J. Problematika dan Permasalahan Pendidikan di Malaysia .................................... 16
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan bagi suatu bangsa menduduki peran sangat penting.
Pendidikan merupakan pilar bagi pembangunan peradaban negara, ia
membuka jalan bagi warganya untuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan teknologi. Tiga aspek itulah yang pada era perekonomian
bebas ASEAN ini menjadi penentu daya saing bangsa. Pendidikan memiliki
peran dalam mengantarkan generasi muda dalam meraih pencapaian tiga
unsur daya saing bangsa tersebut.
Sistem pendidikan, melalui sistem persekolahan, merupakan elemen
yang penting bagi sesebuah negara dalam usaha menuju ke arah
membangunkan masyarakat dari segi ekonomi, politik, dan sosial. Sistem
persekolahan bukan sahaja berperanan untuk memberi pelajaran kepada
masyarakat semata-mata, bahkan ia merupakan saluran untuk
menyampaikan kepada rakyat berkenaan dengan wadah perjuangan negara
yang sangat mementingkan nilai-nilai murni dalam masyarakat berbilang
kaum demi mencapai perpaduan. Malaysia adalah sebuah negara yang
mempunyai masyarakat berbilang kaum, agama, dan adat resam di mana ia
dikenali sebagai masyarakat majmuk. Pelaksanaan sistem pendidikan yang
dijalankan perlu mengikut keperluan dan kesesuaian masyarakat Malaysia. 1
Negara Malaysia salah satu negara yang memperhatikan masa depan
generasi mudanya melalui pendidikan. Sistem pendidikan di Malaysia bisa
dikatakan mempunyai penekanan porsi yang besar pada penghayatan
kepercayaan pada Tuhan utamanya agama Islam, serta aspek-aspek moral
di dalamnya. Malaysia merupakan salah satu negara yang memiliki posisi

1
Mior Khairul Azrin bin Mior Jamaluddin, “Sistem Pendidikan di Malaysia: Dasar, Cabaran, dan
Pelaksanaan ke Arah Perpaduan Nasional,” dalam jurnal Sosiohumanika, No. 1, Vol. 4, 2011, h. 33.

1
yang cukup penting di dunia Islam karena kiprah keislamannya. Berbagai
proses islamisasi di negeri jiran ini tentu tidak terjadi begitu saja, melainkan
didahului oleh peran pedagang muslim, perjuangan para mubalig, serta
penanaman niai-nilai Islam melalui pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pendidikan di Malaysia?
2. Bagaimana latar belakang pendidikan di Malaysia?
3. Bagaimana sistem pendidikan di Malaysia?
4. Bagaimana tujuan pendidikan di Malaysia?
5. Bagaimana kebijakan pendidikan di Malaysia?
6. Bagaimana manajemen pendidikan di Malaysia?
7. Bagaimana konsep pendidikan di Malaysia?
8. Apa kelebihan dan kekurangan pendidikan di Malaysia?
9. Apa saja keunikan pendidikan di Malaysia?
10. Bagaimana problematika dan permasalahan pendidikan di Malaysia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan sejarah pendidikan di Malaysia.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan latar belakang pendidikan di
Malaysia.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan sistem pendidikan di Malaysia.
4. Untuk mengetahui dan menjelaskan tujuan pendidikan di Malaysia.
5. Untuk mengetahui dan menjelaskan kebijakan pendidikan di Malaysia.
6. Untuk mengetahui dan menjelaskan manajemen pendidikan di
Malaysia.
7. Untuk mengetahui dan menjelaskan konsep pendidikan di Malaysia.
8. Untuk mengetahui dan menjelaskan kelebihan dan kekurangan
pendidikan di Malaysia.
9. Untuk mengetahui dan menjelaskan keunikan pendidikan di Malaysia.
10. Untuk mengetahui dan menjelaskan problematika dan permasalahan
pendidikan di Malaysia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pendidikan di Malaysia


Sejarah pendidikan di Malaysia bermula dengan sistem kerajaan,
dimana raja pertama memeluk agama Islam pada tahun 1414 M. Pendidikan
pertama kali yang diajarkan di Malaysia adalah agama Islam, yang
berlandaskan kitab suci al-Qur’an dan hadis. Sistem pendidikan agama
Islam yang diajarkan oleh ulama atau guru agama di Malaysia berlandaskan
sistem kerajaan, dan diterajui di tempat-tempat seperti surau, masjid, majlis
khalifah, kuttab, istana, dan rumah ulama.2
Sejarah awal pendidikan di Malasia dimulai sejak pra colonial dan terus
mengalami perkembangan dari masa ke masa hingga saat ini. Di masa awal
prakolonial, pendidikan di Malasia didasarkan pada pendidikan tradisional
yang diselenggarakan oleh komunitas etnis masing-masing. Pendidikan
dalam masyarakat Melayu dikenal sebagai "pondok" atau "sekolah surau"
yang didirikan oleh guru agama Islam. Di samping itu, terdapat juga sistem
pendidikan Cina dan India yang berfokus pada agama dan budaya masing-
masing.
Kemudian pada masa Kolonialisme British, sedikit terjadi perubahan
besar dimana pemerintah kolonial mendirikan sekolah-sekolah vernakular,
seperti sekolah Melayu, sekolah Cina, dan sekolah India, yang
menggunakan bahasa ibu masing-masing sebagai medium pengantar. Selain
itu, mereka juga mendirikan sekolah-sekolah Inggris untuk penduduk non-
Malay, yang mengajarkan bahasa Inggris dan budaya Barat.
Selanjutnya pada masa pasca-kemerdekaan (1957), pemerintah mulai
mengubah sistem pendidikan untuk mencapai persatuan nasional dan

2
Aslan, “Sejarah Perjalanan Kurikulum Pendidikan Islam di Malaysia,” dalam
jurnal TA‘LIMUNA, No. 1, Vol. 8, 2019, h. 34.

3
pembangunan ekonomi. Pada tahun 1961, sistem pendidikan kebangsaan
diperkenalkan dengan bahasa Melayu sebagai medium pengantar di
sekolah-sekolah. Selain itu, pemerintah juga mendorong penguasaan bahasa
Inggris sebagai bahasa kedua yang penting.
Seiring berjalannya waktu, Malaysia mengalami pertumbuhan pesat
dalam sektor pendidikan. Pendidikan rendah (sekolah dasar dan menengah)
diperluas dan diwajibkan untuk semua anak-anak Malaysia. Selain itu,
sektor pendidikan tinggi berkembang dengan pendirian universitas-
universitas dan institusi pendidikan tinggi.
Pada tahun 1996, pemerintah Malaysia meluncurkan program
Transformasi Pendidikan Nasional (National Education Blueprint), yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan. Program
ini menekankan pada pendidikan holistik, kemahiran berfikir kritis, dan
pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejak tahun 1970-an,
pemerintah Malaysia mulai memperkenalkan pendekatan pendidikan
bersepadu, yang dikenal sebagai "Sekolah Rendah Bersepadu" dan
"Sekolah Menengah Bersepadu." Sistem ini bertujuan untuk memupuk
kebersamaan dan pemahaman antara pelajar dari berbagai latar belakang
etnis di Malaysia.
Perubahan paling signifikan dalam sejarah perkembangan pendidikan
negara adalah pendirian Departemen Pendidikan Malaysia (KPTM) pada
tahun 2004. Dengan pembagian ini KPM dipertanggungjawabkan kepada
pembangunan pendidikan prasekolah, sekolah dasar, sekolah. 3

B. Latar Belakang Pendidikan di Malaysia


Latar belakang pendidikan di Malaysia terdiri dari beberapa aspek yang
penting. Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk memajukan sebuah
negara. Negara yang memiliki kekayaan yang besar tidak akan dapat

3
Ahmad Patoni dan H. Muhammad, “Kebijakan Pendidikan di Malasia” diakses
dari https://journal.ummat.ac.id/journals/25/articles/15759/submission/review/15759-
51471-1-RV.docx , pada tanggal 12 Maret 2024 pukul 12.22.

4
dinikmati oleh rakyat secara terus menerus jika tidak diimbangi dengan
pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah Malaysia memiliki
paradigma pendidikan sebagai tempat yang paling tepat untuk menyiapkan
generasi-generasi yang unggul.
Di Malaysia, pendidikan ditingkatkan dengan kesejahteraan serta
pembangunan Negara. Kurikulum pendidikan di Malaysia ditetapkan oleh
kementerian pelajaran Malaysia, yang relatif stabil. Negara Malaysia
mengalami kemakmuran dengan meningkatnya hasil alam dan industry.
Pendidikan di Malaysia terdiri dari dasar pendidikan kebangsaan yang
mulai diterapkan pada tahun 1957. Tujuan dasar pendidikan di Malaysia
adalah menciptakan suatu sistem pelajaran yang dapat memenuhi keperluan
negara dan menggerakan perkembangan kebudayaan, sosial, ekonomi dan
politik. Tujuan pendidikan di Malaysia adalah mengembangkan potensi
atau kemampuan yang dimiliki oleh ruhani, emosi, dan jasmani berdesarkan
kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan.
Pendidikan rendah di Malaysia ditempuh dalam waktu 6 tahun, pada
usia 7 hingga 12 tahun. Mata pelajaran wajib yang diajarkan yaitu bahasa
Melayu dan bahasa Inggris. Pendidikan rendah di Malaysia secara umum
dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sekolah Kebangsaan dan Sekolah Jenis
Kebangsaan. 4

C. Sistem Pendidikan di Malaysia


Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan.
Suatu usaha pendidikan yang menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur
masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Dengan
istilah lain dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan merupakan prangkat
sarana yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain
dalam rangka melaksanakan proses pembudayaan masyarakat yang

4
Abdul Wahab Syakhrani, dkk., “Sistem Pendidikan di Negara Malaysia,” dalam
jurnal Educatioanl Journal: General and Specific Research, No. 2, Vol. 2, 2022, h. 322.

5
menumbuhkan nilai-nilai yang sama dengan cita-cita yang di perjuangkan
masyarakat itu sendiri.
Sitem pendidikan menurut Prof Drs. A. Sigit sebagaimana dikutip oleh
Prof Imam Barnadib merupakan pendidikan yang terdiri dari segala sesuatu
yang berhubungan dan saling membantu satu sama lain. Maka dalam
pengertian ini di pahami sistem pendidikan adalah segala sesuatu yang
terkait dalam sebuah pendidikan untuk menghasilkan tujuan pendidikan
yang baik. Hal ini tentunya terkait dengan beberapa unsur dalam mencapai
keberhasilan tersebut. Meliputi peserta didik, guru, kurikulum, orang tua.
Negara yang baik dan ingin maju tentunya juga harus memiliki sisitem
pendidikan yang baik pula, dan tentunya faktor utama yang harus dibangun
dalam sebuah pendidikan adalah seorang guru yang memiliki kompetensi
yang baik. Karena sebenarnya setiap Negara-negara yang termasuk dalam
ASEAN memiliki ideologi-ideologi resmi yang mengandung norma dan
nilai-nilai tertentu.
Sistem dalam sebuah pendidikan sebenarnya dikaitkan dengan proses
perkembangan yang ada dalam masyarakat, jika sistem pendidikan nasional
juga harus dikaitkan dengan perkembangan dan kebutuhan suatu Negara,
sehingga fungsi dari sebuah sebuah sistem pendidikan tentunya harus
menjadi sebuah agen dalam prubahan kultur, sosial dan keilmuan tentunya
5
juga disertai dengan potensi moral dan nilai-nilai yang ideal.
Pada tahun 2022, kurikulum pendidikan Malaysia terdiri dari beberapa
tahap utama, yang meliputi prasekolah, sekolah rendah, menengah, dan
pendidikan tinggi. Terdapat beberapa perubahan dalam kurikulum yang
telah diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir untuk memastikan agar
pendidikan mencakup aspek-aspek kritis, kreativitas, serta kemampuan
berpikir yang lebih tinggi. Secara spesifik pendidikan Malaysia terdiri
daripada beberapa tingkatan:

5
Abdul Wahab Syakhrani, dkk., “Sistem Pendidikan di Negara Malaysia,” dalam
jurnal Educatioanl Journal: General and Specific Research, No. 2, Vol. 2, 2022, h. 321-
322.

6
1. Pendidikan pra-sekolah (Tadika)
Pendidikan di Malaysia dimulai dari pendidikan prasekolah yang
disediakan oleh beberapa instansi pemerintah, badan swasta, dan
lembaga-lembaga sukarela dan diikuti oleh anak didik berusia 4-6
tahun. Pendidikan taman kanak-kanak bukanlah mata kuliah wajib
dalam pendidikan Malaysia. Namun, pendirian prasekolah oleh sektor
swasta cukup menggembirakan. Saat ini banyak sekolah nasional yang
memiliki kelas TK. Namun, penerimaan kelas ini terbuka untuk anak-
anak dari keluarga berpenghasilan rendah.
2. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar berlangsung dari tahun pertama hingga tahun keenam
dan menerima anak-anak berusia 7 hingga 12 tahun. Bahasa Melayu
dan Inggris adalah mata pelajaran wajib dalam sistem pendidikan
Malaysia. Sekolah dasar negeri di Malaysia dibagi menjadi dua
kategori, yaitu sekolah nasional dan sekolah bergaya nasional.
Kurikulum kedua jenis sekolah dasar tersebut sama. Perbedaan kedua
jenis sekolah ini terletak pada bahasa pengantar yang digunakan.
Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di Sekolah
Nasional. Tamil atau Mandarin digunakan sebagai bahasa pengantar di
sekolah-sekolah bergaya nasional. Pada akhir tahun pertama diadakan
ujian umum untuk mengetahui prestasi siswa. Namanya Ujian Umum
Tingkat Sekolah Dasar (UPSR). Siswa yang lulus UPSR diperbolehkan
melanjutkan studi hingga tingkat menengah sampai Pendidikan pusat.
3. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terbagi menjadi 2 siklus: menengah bawah,
berlangsung 3 tahun yang disebut Form I-III, dan menengah atas,
berlangsung 2 tahun yang disebut Form IV-V. Di Malaysia, sekolah
menengah adalah sekolah tambahan setelah anak- anak menyelesaikan
6 tahun sekolah dasar. Durasi sekolah menengah adalah 5 tahun, seperti
halnya sekolah dasar, setiap jenjang diikuti selama satu tahun.
4. Pendidikan pra-universitas

7
Siswa dapat memilih untuk belajar di kelas 6 atau mendapatkan ijazah
di Lembaga pendidikan lain seperti politeknik. Jika mereka
melanjutkan pendidikan di Formulir 6, mereka akan mengikuti Surat
Keterangan Sekolah Menengah Atas Malaysia (STPM). Formulir 6,
yang meliputi Formulir 6 Bawah dan Formulir 6 Atas, membutuhkan
waktu dua tahun. STPM dianggap lebih sulit dibandingkan level A
karena cakupannya lebih dalam dan luas. Meskipun STPM
diperuntukkan bagi mereka yang ingin belajar di perguruan tinggi
negeri di Malaysia, namun STPM juga diakui di seluruh dunia.
5. Pendidikan Tinggi
Siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah,
mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian sertifikasi Sekolah Tinggi
Malaysia (di Indonesia dikenal sebagai SPMB atau UMPTN) yang
diselenggarakan oleh Dewan Ujian Malaysia. Lembaga pendidikan
tinggi mencakup universitas, akademi, dan politeknik. Program yang
ditawarkan beragam, mulai sertifikat, diploma, hingga degree levels.
Pada tingkat sarjana pendidikan ditempuh selama 3-4 tahun. 6

D. Tujuan Pendidikan di Malaysia


Untuk setiap negara yang sudah mencapai kemerdekaan, salah satu
aspek penting yang sangat prioritas untuk menuju ke arah negara yang maju
dan berkembang dari aspek politik, ekonomi, dan sosial adalah penekanan
terhadap pelaksanaan sistem pendidikan negara. Sistem pendidikan yang
dilaksanakan di suatu negara sangat penting, bukan saja karena fungsi
kebijakan dan sosialisasinya yaitu di mana anak-anak dididik untuk menjadi
insan yang berhasil dan mengenali budaya serta alam sekeliling, melainkan
bisa digunakan sebagai wadah untuk menyampaikan ideologi nasional

6
Ummi Kalsum, dkk., “Perkembangan, Problematika dan Kebijakan Sistem
Pendidikan di Malaysia,” dalam Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan, No.
4, Vol. 1, 2023, h. 120-122.

8
kepada masyarakat yaitu melalui penerapan tentang pemahaman dan nilai-
nilai positif untuk persatuan kaum di kalangan para pelajar.7
Di Malaysia, dasar pendidikan memiliki peranan yang amat penting
dalam menentukan arah sistem pendidikan negara yang mana dasar ini
dikenal sebagai 'Kebijakan Pendidikan Nasional'. Dasar Pendidikan
Nasional mulai dilaksanakan di negara ini dalam tahun 1957. Umumnya,
ada 3 tujuan utama yang terkandung dalam dasar pendidikan nasional
Malaysia, yaitu:
1. Tujuan dasar pendidikan diselenggarakan adalah untuk menciptakan
sistem pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan negara dan
mendorong perkembangan kebudayaan, sosial, ekonomi dan politik.
2. Untuk menghasilkan siswa yang berdisiplin serta mematuhi dan
menghormati kedua orang tua mereka di mana prinsip ini sejalan dengan
dasar dan kebijakan pendidikan untuk mengadakan proses pengajaran
dan pembelajaran yang efisien dan efisien dengan kebutuhan untuk
menghindari pengeluaran publik yang tidak tersusun.
3. Untuk memastikan agar kebijakan ini dapat dilaksanakan dengan efisien
khususnya dalam menentukan perkembangan sistem pendidikan yang
progresif dan bahasa nasional dijadikan sebagai bahasa pengantar yang
utama. 8

E. Kebijakan Pendidikan di Malaysia


Pada tahun 1974, Malaysia membentuk Jawatan Kuasa Kabinet yang
bertugas mengkaji semua pelaksanaan pendidikan. Laporan Jawatan
Kabinet ini telah mulai terbit sejak tahun 1979. Malaysia mengadakan
kebijakan pendidikannya secara berarti, diantaranya sebagai berikut:
1. Memperkenalkan penddikan persekolahan dalam sekolah rendah

7
Andi Aslindah, “Pendidikan Islam di Malaysia: Jenis, Jenjang, Kebijakan, dan
Tujuan Pendidikan,” dalam Jurnal Lentera Pendidikan, No. 1, Vol. 18, 2015, h. 23.
8
Ahmad Patoni dan H. Muhammad, “Kebijakan Pendidikan di Malasia” diakses
dari https://journal.ummat.ac.id/journals/25/articles/15759/submission/review/15759-
51471-1-RV.docx , pada tanggal 12 Maret 2024 pukul 12.22.

9
2. Mengurangi tahun lama sekolah di sekolah rendah, dari 6 tahun menjadi
5 tahun, bagi murid yang cerdas dan sebaliknya, menambah tahun lama
sekolah, menjadi 7 tahun, bagi murid yang lambat.
3. Memberikan peluang pendidikan kepada semua pelajar dengan
melanjutkan waktu belajar mereka 0 hingga 12 tahun, yaitu sampai
tingkat 5 di peringkat sekolah menengah.
4. Mengutamakan pendidikan teknologi dengan tujuan melahirkan pelajar
yang mahir dalam bidang seni perusahaan, perdagangan, dan ekonomi,.
5. Mengubah sistem pemeriksaan SRP kepada Penilaian Menengah Rendah
(PMR). Pendidikan di Malaysia bertujuan mengembangkan potensi
individu secara menyeluruh dan terpadu untuk mewujudkan insan yang
seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi, dan jasmani,
berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Tujuan ini
dimaksudkan agar dapat melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu
pengetahuan berketerampilan, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab
terhadap masyarakat dan negara.9

F. Manajemen Pendidikan di Malaysia


Pada dasarnya sekolah di Malaysia dan Indonesia tidak jauh berbeda.
Perbedaan yang menonjol dari pendidikan kedua negara tersebut pada nama
jenjang kedua negara. Tingkatan jenjang pendidikan juga berbeda
contohnya ada pada jenjang sekolah menengah dimana sekolah menengah
Malaysia ditempuh dalam jenjang waktu 5 tahun sedangkan di Indonesia 6
tahun.
Negara Malaysia cenderung lebih maju di bidang pendidikan karena
kurikulum yang dipakai baku dan tidak sering ada pergantian kurikulum.
Berbeda dengan negara Indonesia yang sering terjadi pergantian kebijakan

9
Abdul Wahab Syakhrani, dkk., “Sistem Pendidikan di Negara Malaysia,” dalam
jurnal Educatioanl Journal: General and Specific Research, No. 2, Vol. 2, 2022, h. 325

10
serta kurikulum sehingga pelaksana teknis di Indonesia lambat untuk
berkembang.
Alasan lain yang berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di kedua
negara adalah bekas dari negara yang berbeda. Hal ini sedikitnya
mempengaruhi sistem pendidikan di kedua negara.10

G. Konsep Pendidikan di Malaysia


Konsep pendidikan di Malaysia terdiri atas dua sistem, sistem
pendidikan barat yang sekuler dan sistem pendidikan Islami. Pendidikan
Islam di Malaysia merupakan proses pembinaan dan pembetukan yang
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kemuliaan diri. Sistem
pendidikan dasar di Malaysia berlaku selama enam tahun, dan pelajar akan
mengikuti ujian UPSR (Ujian Penilaian Sekolah Rendah) di akhir tahun
keenam.
Kurikulum pendidikan Malasia menggunakan kurikulum baru yaitu
Kurikulum Baru Sekolah Rendah (KBSR) dan Kurikulum Bersepadu
Sekolah Menengah (KBSM). Kurikulum pendidikan di Malaysia ditetapkan
oleh kementerian pelajaran Malaysia. Kurikulum pendidikan di Malaysia
relatif stabil. Kurikulum pendidikan tingkat sekolah dasar misalnya (KBSD)
yang berjalan dari tahun 1982 sampai tahun 2007 masih digunakan.
1. Kurikulum Baru Sekolah Rendah
Kurikulum ini disusun untuk beberapa tujuan, yaitu pertama,
memastikan setiap murid diberi kesempatan untuk mendapatkan
keterampilan, pengetahuan, nilai, sikap dan praktek kehidupan yang
harus diisi. Filsafat KBSR adalah memberi pendidikan yang bercorak
pendidikan dasar dengan penegasan terhadap keterampilan 3M yaitu
membaca, menulis dan menghitung.

10
Armansyah Putra, “Mengkaji dan Membandingkan Kurikulum 7 Negara
(Malaysia, Singapura, Cina, Korea, Jepang, Amerika dan Finlandia)”. 2017.

11
Kedua, murid dapat menguasai keterampilan dasar bahasa yaitu
keterampilan berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa pengantar
sekolah rendah yaitu bahasa Melayu. Ketiga, melalui KBSR,
pembinaan sikap dan perlakuan yang baik berdasarkan nilai - nilai
kemanusiaan dan spiritual yang berlandaskan Rukun Negara dapat
dipahami dikalangan murid. Keempat, murid dapat bergaul,
menghargai hak dan kemampuan orang lain serta memiliki semangat
kerjasama dan toleransi. Dan yang kelima, murid dapat menambahkan
ilmu pengetahuan, pemahaman, minat dan kepekaan terhadap manusia
dan lingkungan.11
2. Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah
Perubahan kurikulum yang lengkap untuk tingkat menengah disebut
Kurikulum Terpadu Sekolah Menengah (KBSM) yang mana mulai
dilaksanakan pada tahun 1988 secara bertahap - tahap. Tujuan KBSM
ini adalah berteraskan pada perkembangan diri yang terintegrasi dengan
orientasi kepada masyarakat dan negara.
Unsur–unsur penting yang terkandung dalam KBSM ini adalah,
pertama, unsur ilmu dan keterampilan. Sasarannya adalah
mengembangkan keterampilan belajar, psikomotor dan sosial,
mengembangkan intelektual, kreativitas dan pemikiran serta konten
kurikulum ini dapat dikaitkan dengan kehidupan seharian. Kedua, nilai-
nilai murni, di mana penerapan nilai murni dalam kurikulum ini adalah
yang bersifat universal yang berteraskan pada aspek spiritual,
kemanusiaan dan kewarganegaraan seperti baik hati, toleran,
bekerjasama, rasional dan sebagainya. 12

11
Muhammad Hilmi, dkk. Dasar Pendidikan Malaysia, (Institut Perguruan Tinggi
Melayu. 2006), h. 41.
12
Ahmad Patoni dan H. Muhammad, “Kebijakan Pendidikan di Malasia” diakses
dari https://journal.ummat.ac.id/journals/25/articles/15759/submission/review/15759-
51471-1-RV.docx , pada tanggal 12 Maret 2024 pukul 12.22.

12
H. Kelebihan dan Kekurangan Pendidikan di Malaysia
Kelebihan sistem pendidikan di Malaysia telah berhasil menarik
perhatian banyak siswa. Berikut adalah beberapa aspek yang membuat
pendidikan di Malaysia menonjol:
1. Kelebihan Pendidikan di Malaysia
a. Standar Kualitas Pendidikan yang Tinggi
Malaysia memiliki standar kualitas pendidikan yang tinggi dan
diakui secara internasional. Hal ini dapat dilihat dari peringkat
Malaysia yang masuk dalam daftar negara dengan sistem pendidikan
terbaik di dunia.
b. Kemajuan Teknologi dalam Pendidikan
Malaysia sangat serius dalam menerapkan kemajuan teknologi
dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari adopsi teknologi
dalam pembelajaran, seperti penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam kelas-kelas dan pelatihan guru dalam
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
c. Adanya Pendidikan Gratis
Selain sistem pendidikan yang berkualitas, Malaysia juga
menawarkan program pendidikan gratis bagi seluruh anak-anak di
negara ini. Hal ini memudahkan akses pendidikan bagi seluruh
masyarakat dan membantu meminimalisir kesenjangan sosial. 13
d. Kesempatan Gelar Internasional dengan Biaya Terjangkau
Struktur pendidikan tinggi di Malaysia memberikan kesempatan
untuk mengejar gelar internasional dengan biaya yang terjangkau.
Banyak universitas di Malaysia menawarkan program Teknik dan
Ilmu Komputer, yang berada di antara 100 program studi terbaik di
dunia. Kementerian Pendidikan Tinggi memantau kursus secara

13
Tekno Banget, “Pendidikan Malaysia : Memahami Sistem Pendidikan di
Negara Jiran”, di akses pada https://www.teknobgt.com/122974/pendidikan-di-
malaysia.html tanggal 16 Maret 2024.

13
dekat dengan visi mengubah Malaysia menjadi Pusat Keunggulan
untuk Pendidikan Tinggi.
e. Kurikulum
Di Malaysia tidak hanya menekankan pengetahuan teoritis, namun
juga fokus terhadap keahlian praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.
Tujuan hal ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja
setelah lulus kuliah.
f. Peluang Kerja
Selain kelebihan sistem pendidikan, kesempatan kerja di Malaysia
juga menarik. Siswa asing diizinkan bekerja hingga 20 jam per
minggu. Beberapa kursus populer yang memberikan kesempatan
bagi siswa untuk memasuki bidang kerja meliputi Teknik, Teknologi
Informasi dan Komunikasi, Keuangan, Manajemen Bisnis,
Akuntansi, Desain Grafis, dan lainnya. 14
2. Kekurangan Pendidikan di Malaysia
Sistem pendidikan di Malaysia memiliki beberapa kekurangan yang
perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipahami:
a. Infrastuktur Terbatas
Terdapat persepsi bahwa sumber daya infrastruktur dalam sistem
pendidikan terbatas. Masalah ini mencakup kekurangan peralatan
dan fasilitas, serta kurangnya penataran latihan bagi para guru.
Keterbatasan ini dapat menghambat pelaksanaan kebijakan
pendidikan yang efektif.
b. Masalah Akses Internet
Di beberapa kawasan pedalaman, akses internet masih menjadi
kendala. Hal ini mempengaruhi proses pembelajaran jarak jauh dan
penggunaan teknologi dalam pendidikan.
c. Beban Kerja Guru

14
Nada Nisrina, “Kelebihan Sistem Pendidikan di Malaysia, Unggul Banget”,
diakses pada https://ican-education.com/blog/kelebihan-sistem-pendidikan-di-malaysia-
unggul-banget/ tanggal 16 Maret 2024.

14
Guru dihadapkan pada beban kerja yang tinggi. Selain mengajar,
mereka juga harus mengurus administrasi, memasukkan data pelajar
ke dalam sistem, dan menghadapi perbedaan informasi terkait
penggunaan sistem pendidikan.
d. Penilaian Tanpa Ujian
Sistem Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS) di Malaysia menilai
pelajar tanpa melalui ujian formal. Meskipun pendekatan ini bersifat
holistik, ada kekhawatiran tentang pilih kasih dalam penilaian dan
ketidakpastian arahan penggunaan PBS2.15

I. Keunikan Pendidikan di Malaysia


Sistem pendidikan di Malaysia memiliki beberapa keunikan yang
menarik. Berikut adalah beberapa keunikan pendidikan di Malaysia:
1. Keragaman Budaya
Malaysia adalah perpaduan unik dari beragam budaya. Orang-orang dari
seluruh dunia dengan sejumlah besar ideologi datang dan tinggal di sini.
Bahasa utama yang digunakan adalah bahasa Melayu dan Inggris, tetapi
juga terdapat bahasa lain seperti Kanton, Mandarin, Telugu, Hindi,
Tamil, dan Malayalam. Sebagian besar universitas di Malaysia juga
melakukan kuliah dalam bahasa Inggris, sehingga para siswa
internasional dapat beradaptasi dengan baik.16
2. Sistem Pendidikan
Sebagai salah satu anggota Negara-Negara Persemakmuran, sistem
pendidikan di Malaysia mengadopsi sistem pendidikan di Inggris,
dimana semua siswa yang telah lulus jenjang sekolah menengah atas
tidak dapat langsung melanjutkan ke universitas, tapi harus melalui

15
Nurul Ahmad, “ Kekurangan system Pendidikan di Malaysia”, diakses pada
https://prezi.com/hbqjeerfidva/kekurangan-sistem-pendidikan-di-malaysia/ tanggal 16
Maret 2024.
16
Nada Nisrina, “Kelebihan Sistem Pendidikan di Malaysia, Unggul Banget”,
diakses pada https://ican-education.com/blog/kelebihan-sistem-pendidikan-di-malaysia-
unggul-banget/ tanggal 16 Maret 2024.

15
tahapan yang disebut college, yang membutuhkan 1 sampai 3 tahun masa
pendidikan dan lulusannya bergelar diploma. 17

J. Problematika dan Permasalahan Pendidikan di Malaysia


Sistem pendidikan di Malaysia menghadapi beberapa tantangan dan
permasalahan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa
permasalahan pendidikan di Malaysia:
1. Akses Pendidikan bagi Anak Pekerja Migran
Anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia mengalami
keterbatasan akses pendidikan karena kebijakan pendidikan yang
restriktif terhadap anak non-warga negara Malaysia. Meskipun telah ada
layanan pendidikan seperti Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Community Learning Center/CLC),
masih ada kendala dalam akses dan layanan pendidikan yang perlu
diperhatikan.18
2. Keciciran Pendidikan dalam Kalangan Pelajar Orang Asli
Pelajar Orang Asli di Malaysia menghadapi cabaran keciciran
pendidikan. Faktor-faktor seperti keterbatasan akses, pengaruh budaya
tradisional, dan kurangnya kemahiran literasi mempengaruhi pencapaian
mereka. Kebanyakan golongan tua dan dewasa di kalangan orang asli
masih berpegang teguh pada adat dan kepercayaan animisme, yang dapat
menghalang pelajar muda mengejar pendidikan tinggi.19
3. Ketidakseragaman Sistem Pendidikan

17
Citizen Reporter, “Malaysia dan Keunikannya”, diakses pada
https://makassar.tribunnews.com/2013/06/07/malaysia-dan-keunikannya tanggal 16
Maret 2024.
18
The Conversation, “Sulitnya Akses Pendidikan Anak Pekerja Migran di
Malaysia, Apa Kendalanya?” diakses pada https://theconversation.com/sulitnya-akses-
pendidikan-anak-pekerja-migran-di-malaysia-apa-kendalanya-207496 tanggal 16 maret
2024.
19
Solidaritas, “Keciciran Pendidikan Dalam Kalangan Pelajar Orang Asli di
Malaysia” diakses pada https://solidaritas.my/keciciran-pendidikan-dalam-kalangan-
pelajar-orang-asli-di-malaysia/ tanggal 16 Maret 2024.

16
Meskipun terdapat sistem pendidikan kebangsaan, masih ada kekurangan
seragam dalam pendekatan, prosedur, dan layanan di antara sekolah-
sekolah. Setiap sekolah mempunyai keperluan dan kelemahan yang
berbeza, tetapi layanan yang sama diberikan kepada semua sekolah.
4. Keselamatan di Sekolah
Beberapa sekolah masih menghadapi masalah keselamatan yang belum
terjamin sepenuhnya. Ini termasuk infrastruktur, kebersihan, dan
keadaan fizikal sekolah.
5. Sistem Maklumat Tidak Bersepadu
Sistem maklumat dalam pendidikan masih tidak menyeluruh dan
bersepadu. Ini boleh menghalang pemantauan dan pengambilan
keputusan yang efektif. 20

20
Academia.edu, “Isu-Isu Semasa Yang Berkaitan Dengan Pencapaian Dasar
pendidikan Kebangsaan”, diakses pada
https://www.academia.edu/16447001/Isu_isu_pendidikan_di_malaysia tanggal 16 Maret
2024.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah awal pendidikan di Malasia dimulai sejak pra colonial dan terus
mengalami perkembangan dari masa ke masa hingga saat ini. Di masa awal
prakolonial, pendidikan di Malasia didasarkan pada pendidikan tradisional
yang diselenggarakan oleh komunitas etnis masing-masing. Pendidikan
dalam masyarakat Melayu dikenal sebagai "pondok" atau "sekolah surau"
yang didirikan oleh guru agama Islam. Di samping itu, terdapat juga sistem
pendidikan Cina dan India yang berfokus pada agama dan budaya masing-
masing.
Di Malaysia, dasar pendidikan memiliki peranan yang amat penting
dalam menentukan arah sistem pendidikan negara yang mana dasar ini
dikenal sebagai 'Kebijakan Pendidikan Nasional'. Dasar Pendidikan
Nasional mulai dilaksanakan di negara ini dalam tahun 1957. Konsep
pendidikan di Malaysia terdiri atas dua sistem, sistem pendidikan barat yang
sekuler dan sistem pendidikan Islami. Pendidikan Islam di Malaysia
merupakan proses pembinaan dan pembetukan yang bertujuan untuk
mencapai kesejahteraan dan kemuliaan diri. Sistem pendidikan dasar di
Malaysia berlaku selama enam tahun, dan pelajar akan mengikuti ujian
UPSR (Ujian Penilaian Sekolah Rendah) di akhir tahun keenam.
Negara Malaysia cenderung lebih maju di bidang pendidikan karena
kurikulum yang dipakai baku dan tidak sering ada pergantian kurikulum.
Berbeda dengan negara Indonesia yang sering terjadi pergantian kebijakan
serta kurikulum sehingga pelaksana teknis di Indonesia lambat untuk
berkembang.

18
B. Saran
Terkait hal tersebut, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk
diperhatikan diantaranya yaitu dalam hal mengetahui sejarah pendidikan di
Malaysia, latar belakang pendidikan di Malaysia, sistem pendidikan di
Malaysia, tujuan pendidikan di Malaysia, kebijakan pendidikan di
Malaysia, manajemen pendidikan di Malaysia, konsep pendidikan di
Malaysia, kelebihan dan kekurangan pendidikan di Malaysia, keunikan
pendidikan di Malaysia, problematika dan permasalahan pendidikan di
Malaysia, serta hendaknya para pembaca dapat menambahkan wawasan
mengenai apa yang sudah dibahas melalui makalah ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Academia.edu, “Isu-Isu Semasa Yang Berkaitan Dengan Pencapaian Dasar


pendidikan Kebangsaan”, diakses pada
https://www.academia.edu/16447001/Isu_isu_pendidikan_di_malaysia
tanggal 16 Maret 2024.

Ahmad, Nurul, “ Kekurangan system Pendidikan di Malaysia”, diakses pada


https://prezi.com/hbqjeerfidva/kekurangan-sistem-pendidikan-di-malaysia/
tanggal 16 Maret 2024.

Aslan, “Sejarah Perjalanan Kurikulum Pendidikan Islam di Malaysia,” dalam jurnal


TA‘LIMUNA, No. 1, Vol. 8, 2019.

Aslindah, Andi, “Pendidikan Islam di Malaysia: Jenis, Jenjang, Kebijakan, dan


Tujuan Pendidikan,” dalam Jurnal Lentera Pendidikan, No. 1, Vol. 18,
2015.

Banget, Tekno, “Pendidikan Malaysia : Memahami Sistem Pendidikan di Negara


Jiran”, di akses pada https://www.teknobgt.com/122974/pendidikan-di-
malaysia.html tanggal 16 Maret 2024.

Hilmi, Muhammad, dkk. Dasar Pendidikan Malaysia, (Institut Perguruan Tinggi


Melayu. 2006).

Jamaluddin, Mior Khairul Azrin bin Mior, “Sistem Pendidikan di Malaysia: Dasar,
Cabaran, dan Pelaksanaan ke Arah Perpaduan Nasional,” dalam jurnal
Sosiohumanika, No. 1, Vol. 4, 2011.

Kalsum, Ummi, dkk., “Perkembangan, Problematika dan Kebijakan Sistem


Pendidikan di Malaysia,” dalam Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan
Kebudayaan, No. 4, Vol. 1, 2023.

20
Nisrina, Nada, “Kelebihan Sistem Pendidikan di Malaysia, Unggul Banget”,
diakses pada https://ican-education.com/blog/kelebihan-sistem-pendidikan-
di-malaysia-unggul-banget/ tanggal 16 Maret 2024.

Patoni, Ahmad dan H. Muhammad, “Kebijakan Pendidikan di Malasia” diakses dari


https://journal.ummat.ac.id/journals/25/articles/15759/submission/review/1
5759-51471-1-RV.docx , pada tanggal 12 Maret 2024 pukul 12.22.

Putra, Armansyah, “Mengkaji dan Membandingkan Kurikulum 7 Negara


(Malaysia, Singapura, Cina, Korea, Jepang, Amerika dan Finlandia)”. 2017.

Reporter, Citizen, “Malaysia dan Keunikannya”, diakses pada


https://makassar.tribunnews.com/2013/06/07/malaysia-dan-keunikannya
tanggal 16 Maret 2024.

Solidaritas, “Keciciran Pendidikan Dalam Kalangan Pelajar Orang Asli di


Malaysia” diakses pada https://solidaritas.my/keciciran-pendidikan-dalam-
kalangan-pelajar-orang-asli-di-malaysia/ tanggal 16 Maret 2024.

Syakhrani, Abdul Wahab, dkk., “Sistem Pendidikan di Negara Malaysia,” dalam


jurnal Educatioanl Journal: General and Specific Research, No. 2, Vol. 2,
2022.

The Conversation, “Sulitnya Akses Pendidikan Anak Pekerja Migran di Malaysia,


Apa Kendalanya?” diakses pada https://theconversation.com/sulitnya-
akses-pendidikan-anak-pekerja-migran-di-malaysia-apa-kendalanya-
207496 tanggal 16 Maret 2024.

21

Anda mungkin juga menyukai