Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM PROBLEMATIKA DAN KEBIJAKAN


PENDIDIKAN DI MESIR
Mata kuliah : Perbandingan Pendidikan

Dosen Pengampu

Rogayah,S.Ag,M.Pd.I

Disusun Oleh :

Kelompok: 11

1. Afriyan safta wiyana T.PAI.I.2020.047


2. Chairil anam T.PAI.I.2020.098
3. Dina hadira T.PAI.I.2020.043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM

SYEKH MAULANA QORI BANGKO

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘Alamin segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“SISTEM PROBLEMATIKA DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI MESIR”.
Shalawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu tunggu
syafaatnya di yaumil kiamah, amin.
Makalah ini dibuat demi memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan dan
tidak lupa pula kami ucapakan terimaksih banyak kepada ibu Rogayah,S.Ag,M.Pd.Iselaku
dosen pengampu mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Sehubungan dengan itu, kami
selaku penulis mengharapkan saran tentang kekurangan makalah ini agar bisa mengevaluasi
makalah selanjutnya.

Bangko , Mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Sistem Penjenjangan Pendidikan di Negara Mesir.....................................................................5
B. Kebijakan Bidang Pendidikan di Negara Mesir.........................................................................5
C. Pengembangan Kurikulum dan Pengembangan Tenaga Kependidikan serta problematika yang
dihadapi.............................................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidkan merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian di luar dan di dalam sekolah dan berlangsung seumur hidup. Usaha
tersebut untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam
kehidupannya untuk hidupnya sekarang maupun yan akan datang. Untuk itu setiap
negara pasti memiliki sebuah sistem  pendidikan nasional, di mana sistem tersebut
mempunyai acuan bagi setiap pendidikan yang ada dalam suatu negara.
Setiap negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda, begitu juga
dengan Mesir yang terkenal dengan sebutan ardhul anbiyâ (negeri para nabi),
memang telah menjadi kiblat keilmuan keislaman dunia. Di samping mempunyai
segudang peradaban, negeri seribu menara ini juga merupakan gudang segala ilmu.
Negara ini seakan memiliki magnet tersendiri. Terbukti, Mesir telah memikat jutaan
hati para pelajar dari berbagai penjuru dunia untuk menimba ilmu di sana. Dalam
kesempatan ini, pemakalah akan mendeskripsikan sistem pendidikan yang ada di
negara Mesir.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sistem penjenjangan pendidikan di Negara Mesir?
2. Apa saja kebijakan bidang pendidikan di Negara Mesir?
3. Bagaimanakah pengembangan kurikulum dan pengembangan tenaga
kependidikan serta problematika yang dihadapi?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Penjenjangan Pendidikan di Negara Mesir
Pendidikan wajib di Mesir berlaku sampai grade 8 yang dikenal sebagai
pendidikan dasar. Ada pendidikan Taman Kanak-kanak dan play group sebelum anak
memasuki pendidikan dasar. Akan tetapi karena jumlahnya yang relatif kecil dan
kebanyakan berada di kota-kota, pendidikan dasar ini akhirnya dibagi menjadi dua
jenjang. Jenjang pertama dikenal dengan “Sekolah Dasar” mulai dari “Grade” 1
sampai “Grade” 5, dan jenjang kedua, yang dikenal dengan “Sekolah Persiapan”,
mulai dari “Grade” 6 sampai “Grade” 8 yang berlaku sejak tahun 1984.1
Setelah mengikuti pendidikan dasar selama delapan tahun, murid-murid punya empat
pilihan, yakni:
1.    Tidak bersekolah lagi
2.    Memasuki sekolah menengah umum
3.    Memasuki sekolah teknik menengah tiga tahun, atau
4.   Memasuki sekolah teknik lima tahun.
Pada sekolah menengah umum, tahun pertama (Grade 9) adalah kelas
bersama. Pada Grade 10 murid harus memilih antara bidang sains dan non sains (IPA
vs Non-IPA) untuk Grade 10 dan 11. Sedangkan pendidikan tinggi di universitas dan
institusi spesialisasi lainnya mengikuti pendidikan akademik umum. Pendidikan pada
sebagian lembaga perguruan tinggi berlangsung selama dua, empat atau lima tahun
tergantung pada bidang dan program yang dipilih.
Pada level pendidikan tinggi, struktur sekuler mempunyai 220 fakultas dan
institusi pendidikan tinggi lainnya dengan 16.000 staf pengajar, dan 695,736
mahasiswa (628,820 pria dan 66,916 wanita). 
B. Kebijakan Bidang Pendidikan di Negara Mesir
Kebijakan pendidikan di Mesir dalam menyiapkan lulusan pendidikan memiliki daya
kompetitif yang global, di antaranya adalah:2
1. Sebagai negara yang padat penduduk dan memiliki banyak lembaga pendidikan
guru, dan siswa, Mesir telah mengembangkan suatu sistem pelatihan guru melalui
pelatihan jarak jauh (distance learning/training) dengan menggunakan keunggulan
teknologi informasi.
2,  Sistem penjenjangan karier guru secara fungsional yang diselenggarakan di Mesir
tampaknya lebih bergradasi dan dapat menciptakan profesionalisme pendidik. Sistem
yang diatur mulai dari status guru sebagai assistant teacher, teacher, senior teacher,
sampai master teacher. Jenjang status guru seperti itu dapat berpengaruh positif
terhadap jenjang karier guru dan pembinaan profesi guru yang lebih terstruktur.
3. Sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim dan tradisi agama yang kuat,
Mesir memiliki sistem pembelajaran agama Islam pendidikan Islam yang sangat kuat.
1
Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara (Bandung: Tim Lubuk Agung, 2001),
229-232.
2
Hasan Ali, Studi Tentang Potret Sistem Pendidikan di Mesir, 2011, (Online),
(http:// kependidikanislamuinbandung.blogspot.com/2011/04/sistem-pendidikan-di-negara-mesir.html, diakes
tanggal 21 Oktober 2014).

5
Standar untuk pendidikan Islam pun dilakukan dengan standar yang lebih menjamin
lulusan pendidikan keagamaan agar memiliki pengetahuan dan pemahaman agama
yang kuat. Karena itu, dalam pengembangan kurikulum dan evaluasi pendidikan
agama, pendidikan Islam di Mesir sering menjadi rujukan negara-negera Islam
lainnya.
Dalam pendidikan agama Islam, Mesir mempunyai kebijakan sebagaimana berikut:
“Agama Islam adalah agama negara di Mesir, dan bahasa Arab bahasa resmi Negara.
Cita-cita demokrasi terus dikembangkan dengan berbagai cara untuk menentang
feodalisme, monopoli, dan eksploitasi. Pendidikan wajib selama 5 tahun pada
pendidikan dasar, dan dapat ditambah ke tingkat pendidikan yang tinggi. Pendidikan
adalah gratis pada sekolah-sekolah negeri. Negara mengawasi seluruh kegiatan
pendidikan dan menjamin otonomi universitas dan pusat-pusat penelitian dengan
cacatan bahwa semua kegiatan itu diarahkan pada usaha-usaha keperluan masyarakat
dan pada peningkatan produktivitas. Penghapusan buta huruf (iliterasi) merupakan
tugas nasioanal, dan Islam adalah pelajaran dasar dalam kurikulum”.
C. Pengembangan Kurikulum dan Pengembangan Tenaga Kependidikan serta
problematika yang dihadapi
Di Negara Mesir, kurikulum adalah hasil pekerjaan tim. Tim kurikulum terdiri
dari konsultan, supervisor, para ahli, para profesor pendidikan, dan guru-guru yang
berpengalaman. Biasanya ada sebuah panitia untuk setiap mata pelajaran atau
kelompok pelajaran. Ketua-ketua panitia ini kemudian diundang rapat
untuk  mengkoordinasikan dengan tujuan untuk memutusan perumusan kurikulum
tersebut. Kurikulum yang sudah dihasilkan oleh panitia diserahkan kepada Dewan 3
Pendidikan Pra universtias yang secara resmi mengesahkan untuk
diimplementasikan. Berdasarkan peraturan, kurikulum dapat diubah dan disesuaikan
untuk mengakomodasikan kondisi setempat atau hal-hal khusus. Pusat Penelitian
pendidikan Nasional bertanggung jawab mengumpulkan informasi mengenai materi
pengajaran berdasarkan kurikulum dan mengenai implementasinya dilapangan. Hasil
penelitian itu disalurkan ke dewan kesekretariatan dan apabila diperlukan perubahan,
sebuah penelitian, maka dibentuk dan dibagi tugas untuk mempelajarinya dan
merumuskan perubahan-perubahan itu. Sejumlah besar supervisor konsultan dari
semua level bertemu secara reguler dengan guru-guru guna memberikan bimbingan
dan mengumpulkan informasi. Ada berbagai pusat latihan, sekolah percobaan, dan
sekolah percontohan, yang bertujuan untuk pembaharuan kurikulum serta perbaikan
metode mengajar.
Kurikulum pendidikan dikembangkan dengan menggunakan standar
pendidikan nasional berdasarkan kebutuhan pengembangan pendidikan di Mesir.
Standar nasional ini berlaku untuk semua jenjang dan jenis pendidikan. Namun
demikian pada tingkat implementasi kurikulum, kementrian pendidikan mesir lebih
bertanggung jawab untuk pengembangan pendidikan ditingkat secondary education
dan tanggung jawab juga sampai pada penyelenggaraan ujian nasional. Sementara itu
untuk pengembangan dan implementasi pendidikan pada jenjang pendidikan Pre-
School dan Elementary Educatin menjadi tanggungjawab tingkat distrik, dan pada
tingkat Preparatory Education pada tigkat states atau tingkat propinsi.

3
Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, 227.

6
Garis besar kurikulum tersebut ditentukan sebuah tim kecil mirip dengan tim
yang diterangkan diatas dibentuk untuk menulis buku teks. Buku tes menurut
kurikulum tidak persis sama dengan kurikulum yang dilaksanakan. Perbedaannya
disebabkan oleh faktor seperti kondisi kelas, kurangnya alat peraga dan perlengkapan
lainnya, dan kualitas guru bertentangan dengan apa yang digariskan dalam kurikulum,
kebanyakan pengajaran masih berorientasi verbal.
Dalam proses pelaksanaan pengembangan kurikulum untuk mencapai
pendidikan yang direncakanakan, nampaknya tidak semudah yang telah direncanakan.
Timbul berbagai kendala Dan problematika, di antaranya adalah masalah
pertumbuhan penduduk yang begitu cepat di Republik Arab Mesir. Hal ini berdampak
meningkatnya tuntutan atas pendidikan, dan seterusnya, meningkat pula jumlah
murid. Peningkatan jumlah murid ini sebagai pengaruh dari kenyataan bahwa
semenjak Revolusi tahun 1952, Mesir selalu berjuang memperluas pendidikan sebagai
salah satu prasyarat untuk pembangunan sosial dan ekonomi.
Problem lain yang ditimbulkan yakni sistem birokrasi dan administrasi yang
carut marut, infrastruktur yang belum memadai, sehingga tak memungkinkan bagi
semua mahasiswa untuk masuk dalam kelas; dengan jumlah mahasiswa yang
membludak, namun ruang kelas belum bisa menampungnya secara sempurna.
Barangkali ini juga yang menyebabkan absen kuliah tak lagi penting di univ. al-
Azhar. Bisa dikata, dari segi satu ini, mungkin kita bisa sedikit berbangga. Karena
setidaknya sebagian sekolah atau universitas kita di Indonesia, mempunyai sistem
birokrasi dan administrasi yang lebih tertata, walau masih banyak juga yang
keadaannya masih sangat memprihatinkan. 4
Dari sini dapat ditarik sebuah simpulan kecil bahwa setiap negara bahkan itu
negara maju sekalipun memiliki sebuah permasalahan khususnya dalam bidang
pendidikan yang masih saja terdapat kendala-kendala. Untuk itu perlu kiranya kita
mengambil pelajaran yang bisa kita petik dari corak pendidikan Mesir tersebut, dan
mencoba membandingkan dengan pendidikan yang ada di Indonesia. Mengambil segi
positifnya dan mengubahnya menjadi  lebih baik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan wajib di Mesir berlaku sampai grade 8 yang dikenal sebagai
pendidikan dasar. Yang kemudian dilanjutkan pada sekolah menengah umum, tahun

4
Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, 234-235.

7
pertama (Grade 9), selanjutnya Grade 10 murid harus memilih antara bidang sains dan
non sains (IPA vs Non-IPA) untuk Grade 10 dan 11.
Kebijakan pendidikan di Mesir dalam menyiapkan lulusan pendidikan memiliki daya
kompetitif yang global, yang kesemuanya bertujuan untuk meninglkatkan SDM dan
perekonomian.
Di Negara Mesir, kurikulum adalah hasil pekerjaan tim. Tim kurikulum terdiri
dari konsultan, supervisor, para ahli, para profesor pendidikan, dan guru-guru yang
berpengalaman yang dikoordinir oleh pusat penelitian pendidikan Nasional untuk
mengumpulkan informasi, yang kemudian dikembangkan dengan menggunakan
standar pendidikan nasional. Selain itu juga dilakukan pengembangan keterampilan
dan pengetahuan guru juga dilakukan yang mengarah pada pemenuhan standar
kompetensi yang tidak hanya untuk memenuhi standar nasional, tetapi juga untuk
peningkatan kemampuan standar internasional.
Meskipun Mesir tercatat sebagai negara maju yang dengan jargonnya
universitas al-Azhar, namun hal tersebut tidak sesempurna yang kita bayangkan,
buktinya masih terjadi problemtika sistem birokrasi dan administrasi yang carut
marut, infrastruktur yang belum memadai, sehingga tak memungkinkan bagi semua
mahasiswa untuk masuk dalam kelas.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasan. 2011. Studi Tentang Potret Sistem Pendidikan di Mesir, (Online),
(http:// kependidikanislamuinbandung.blogspot.com/2011/04/sistem-pendidikan-di-negara-
mesir.html, diakes tanggal 21 Oktober 2014).

8
Nur, Agustiar Syah. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung: Tim Lubuk
Agung.
Subkiyyah, Siti ‘Abidah. 2011. Al-Azha:; Meneropong Potret Pendidikan di Mesir, (Online),

Anda mungkin juga menyukai