Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN

“PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN DI


INDONESIA DAN BEBERAPA NEGARA”

Penyusun:
1. A’la Faradisil Jannah (220631100101)
2. Nafhatuz Zahro’ Eva (220631100116)
3. Moh. Abdul Latib (220631100122)

PRODI PENDIDIKAN INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT karena tanpa rahmat dan ridho-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan
makalah “Perbandingan Sistem Pendidikan di Indonesia dan Bebebrapa Negara”
dengan baik dan selesai tepat waktu.
Kami menyadari bahwasannya dalam penulisan makalah initidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karenanya, kami mengharapkan saran, masukan serta kritik yang
membangun. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembacanya.

Bangkalan, 26 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………. 1


B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………. 1
D. Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2

2.1 Pengertian sistem pendidikan…………………………………………….. 2


2.2 Sistem pendidikan di Indonesia………………………………………….. 2
A. Pengantar pendidikan di Indonesia……………………………………3
B. Tingkatan pendidikan di Indonesia……………………………………3
C. Kurikulum pendidikan di Indonesia…………………………………...3
D. Pendanaan pendidikan di Indonesia…………………………………...3
E. Mata pelajaran pendidikan di Indonesia………………………………4
F. Kualitas guru di Indonesia…………………………………………….4
2.3 Sistem Pendidikan di Jepang ……………………………………………..5
A. Tujuan pendidikan di Jepang………………………………………….5
B. Tingkatan pendidikan di Jepang………………………………………5
C. Kurikulum pendidikan di Jepang……………………………………. 5
D. Kualitas guru di Jepang………………………………………………..6
E. Pendanaan pendidikan di Jepang……………………………………...6
2.4 Sistem Pendidikan di Mesir……………………………………………….7
A. Tujuan pendidikan di Mesir…………………………………………..7
B. Tingkatan pendidikan di Mesir………………………………………..7
C. Kurikulum pendidikan di Mesir……………………………………….8
D. Kualitas guru di Mesir…………………………………………………9
2.5 Sistem Pendidikan di Finlandia…………………………………………….9
A. Pengantar pendidikan di Finlandia…………………………………….9
B. Tujuan pendidikan di Finlandia……………………………………...10
C. Tingkatan pendidikan di Finlandia……………………………………10
D. Kurikulum pendidikan di Finlandia………………………………….10
E. Kualitas guru di Finlandia……………………………………………11
F. Pendanaan pendidikan di Finlandia………………………………….12

BAB III PENUTUP………………………………………………………………13

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………13
3.2 Saran……………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang untuk
mempersiapkan masa depannya. Selain itu, pendidikan mampu membangun
kemampuan, membentuk budi pekerti, serta mencerdaskan manusia. Tanpa
adanya sumber daya manusia yang berkualitas, kestabilan bangsa akan
terganggu. Maka dari itu, dibutuhkan sistem pendidikan dalam lingkup
nasional untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Dengan pendidikan yang
berkualitas, maka pengetahuan yang diberikan juga akan semakin bagus
kualitasnya. Sayangnya, pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya memiliki
kualitas yang baik dibandingkan negara negara lain di luaran sana. Misalnya,
seperti Jepang, Finlandia, Mesir, dan lain lain. Oleh karena itu, makalah ini
mencoba menyajikan studi perbandingan mengenai sistem pendidikan
Indonesia dengan berbagai Negara lain agar kita semua bisa mengetahui
bagaimana cara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar kualitas
SDM Indonesia juga meningkat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia?
2. Bagaimana sistem pendidikan di Jepang?
3. Bagaimana sistem pendidikan di Mesir?
4. Bagaimana sistem pendidikan di Finlandia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui system pendidikan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui system pendidikan di berbagai negara
3. Untuk membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dan berbagai
negara lainnya.

1.4 Manfaat penulisan


Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah agar agar kita
semua bisa mengetahui bagaimana cara meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia agar kualitas SDM Indonesia juga meningkat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem pendidikan


Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, sistema yang memiliki arti cara
ataupun strategi, sedangkan dalam bahasa Inggris menjadi kata sistem yang
juga memiliki arti kata yang sama, yaitu cara, susunan dan jaringan. Selain
itu, kata sistem juga diartikan menjadi suatu strategi cara berpikir. Sedangkan
kata pendidikan berasal dari kata pedagogi yang juga berasal dari bahasa
Yunani kuno, Paid dan Agagos. Kata paid memiliki arti anak sedangkan
agagos berarti mendidik.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan


adalah strategi atau cara yang diterapkan dalam pendidikan khusunya dalam
proses kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

2.2 Sistem pendidikan di Indonesia


A. Pengantar pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan di Indonesia diatur dalam UUD NO 20 Tahun


2003 tentang sistem pendidikan Nasional, beserta peratran perundang-
undangan yang menyertai (PP dan Permendikbud). Dasar dari Pendidikan
Nasional adalah Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman.
Komponen pendidikan secara keseluruhan saling terkait secara terpadu
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

B. Tingkatan pendidikan di Indonesia

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 8 menyatakan
bahwa jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Dalam Undang-Undang
tersebut disebutkan bahwa jenjang pendidikan formal di Indonesia terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2
C. Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Di Indonesia sendiri, kurikulum pendidikan telah mengalami


berulang kali reformasi. Dan dimulai tahun 2022 ini, kurikulum
pendidikan nasional memiliki kurikulum baru 2022 yang dapat dipilih
oleh tiap satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran di
masa pandemic Covid 19. Tiga opsi kurikulum baru tersebut adalah
kurikulum 2013 (K-13), kurikulum darurat (K-13 yang disederhanakan),
dan Kurikulum Prototipe.

Kurikulum 2013 yaitu sebagai kurikulum berbasis kompetensi yang


merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada
pengembangan karakter dan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-
tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat
kompetensi tertentu. Tidak hanya berbasis pada kompetensi, hal penting
dalam penerapan Kurikulum 2013 adalah penerapan pendidikan karakter.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran


intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar
peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi.

Kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis kompetensi


untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk mendukung
pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

D. Pendanaan Pendidikan di Indonesia

Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara


Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Masyarakat sebagaimana
dimaksud pada meliputi: penyelenggara atau satuan pendidikan yang
didirikan masyarakat dan peserta didik atau orang tua atau wali peserta
didik serta pihak lain selain.Biaya pendidikan meliputi: biaya satuan
pendidikan, biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan dan
biaya pribadi peserta didik.

3
E. Mata pelajaran

Untuk rumpun ilmu pengetahuan social, materi disajikan terpadu


tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejaran, Ekonomi dan Sosiologi.
Untuk rumpun ilmu pengetahuan alam materi disajikan terpadu tidak
dipisah dalam kelompok fisika, kimia, biologi. Untuk matematika
disajikan mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian semi
konkret, dan akhirnnya abstraksi permasalahan. Untuk bahasa
Indonesia/Inggris materi yang dianjarkan ditekankan pada kompetensi
berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan
pengetahuan. Untuk Pendidikan Pancasila dan Kewargannegaraan materi
disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokan menurut empat pilar
kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam
pembentukan karakter bangsa.

Struktur mata pelajaran peminatan SMA/MA adalah kelompok a)


Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, b) Peminatan Ilmu-
ilmu Sosial, c) Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, d) untuk MA dapat
menambah kelompok mata pelajaran peminatan keagamaan. Sedangkan
untuk SMA peminatan vokasi meliputi kelompok a) peminatan teknologi
dan rekayasa, b) peminatan teknologi informasi dan komunikasi, c)
peminatan kesehatan, d) peminatan agribisnis dan agroteknologi, e)
peminatan perikanan dan kelautan, f) peminatan bisnis dan manajemen, g)
pariwisata, h) peminatan seni rupa dan kriya, i) peminatan pertunjukan.

F. Kualitas Guru di Indonesia

Menurut UU Guru dan Dosen BAB XI, pasal 42:1 kualifikasi guru
profesional meliputi:

1) Kualifikasi akademik.
Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program
sarjana atau program diploma empat.
2) Kompetensi.
Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi social,
dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi

4
3) Sertifikat pendidik.
Sertifikat pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
Sertifikat pendidik dilaksanakan secara obyektif, transparan, dan
akuntabel.
4) Kesehatan jasmani dan rohani.
Sehat jasmani dan rohani adalah kondisi kesehatan fisik dan mental
yang memungkinkan guru dapat melaksanakan tugas dengan
baik.Kondisi kesehatan fisik dan mental tersebut tidak ditujukan
kepada penyandang cacat.
5) Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

2.3 Sistem pendidikan di Jepang


A. Tujuan pendidikan di jepang

Tujuan pendidikan Jepang tercantum dalam undang-undang pokok


pendidikan tahun 1947 ayat 1, menyatakan bahwa, pendidikan Jepang
bertujuan untuk mengembangkan sepenuhnya kepribadian setiap individu
baik fisik, maupun psikis, yang cinta kebenaran dan keadilan,
menghormati nilai-nilai pribadi orang lain, menghargai pekerjaan,
memiliki rasa tanggung jawab dengan smangat kemerdekaan sebagai
pendiri Negara dan masyarakat yang damai.

Titik berat pendidikan Jepang adalah pengembangann kemampuan


dasar dalam diri generasi muda, dengan asumsi bahwa generasi muda
harus siap menyesuaikan diri dengan kemajuan IPTEK yang global.

B. Tingkatan pendidikan di Jepang

Pemerintah Jepang mewajibkan anak-anak Jepang untuk


menempuh pendidikan 9 tahun, yakni pendidikan Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama. Sekolah Dasar ditempuh selama 6 tahun,
sedangkan Sekolah Menengah Pertama selama 3 tahun.

C. Kurikulum di Jepang

5
Kurikulum sekolah ditentukan oleh menteri pendidikan yang
kemudian dikembangkan oleh dewan pendidikan distrik dan kota praja.
Kurikulum awal tahun 980 memuat mata pelajaran untuk SD terdiri dari,
bahasa Jepang sebagai pengantar, ilmu sosial, berhitung, ilmu
pengetahuan umum, music/seni dan kerajinan, pendidikan jasmani dan
kerumah tanggan (grade 4 dan 6), disamping pendidikan. Selain itu, di
Jepang terdapat pendidikan non formal yang dikenal dengan pendidikan
22 social. Adapun lingkup pendidikan non formal meliputi: teknik
pertanian, perikanan, nelayan dan buruh kehutanan. Selain itu juga,
tersedia program-program pendidikan radio dan televise untuk pendidikan
dan keterampilan.

Evaluasi pada semua tingkatan sistem di Jepang harus menempuh


berbagai ujian yang merupakan syarat untuk naik kelas atau untuk
mendapatkan ijazah/sertifikat. Bagi siswa yang kehadirannya kurang dari
5% tahun beelajar, dan hasil ujian jelek, maka diwajibkan untuk
mengulang pada level yang sama.

D. Kualitas Guru di Jepang

Untuk menjadi guru SD dan sekolah menengah, guru harus


dididik/dilatih di universitas, pascasarjana dan yunior college yang dipilih
oleh kementrian pendidikan. Kemudian guru memperoleh sertifikat
mengajar dari dewan pendidikan distrik yang berlaku disemua distrik.
Sertifikat untuk guru SD, memberikan kewenangan untuk mengajar
semua mata ajaran, sementara untuk guru menengah hanya mata ajaran
tertentu saja, ke semua ini diperoleh setelah lulud rekruitmen yang
dilakukan dewan pendidikan.

E. Pendanaan Pendidikan di Jepang

Sistem administrasi keuangan pendidikan di Jepang disediakan


bersama-sama antara pemerintah pusat, distrik maupun kota praja.
Dimana diambil dari pajak dan dari sumber-sumber lain.

6
2.4 Sistem pendidikan di Mesir
A. Tujuan pendidikan di Mesir

Mesir memprogramkan wajib belajar, Masyarakatnya harus pandai


dalam hal baca tulis dan terdidik, harus memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta menjadi masyarakat yang produktif, pendidikan juga
harus fleksibel, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Kementrian pendidikan menyatakan dengan lebih rinci tujuan


utama pendidikan adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan dimaksudkan untuk menegakkan demokrasi dan persamaan


kesempatan serta pembentukan individu-individu yang demokratis.
2) Pendidikan juga dimaksud sebagai pembangunan bangsa secara
menyeluruh, yaitu menciptakan hubungan fungsional antara produktivitas
pendidikan dan pasar kerja.
3) Pendidikan juga harus diarahkan pada penguatan rasa kepemilikan
individu terhadap bangsa, dan penguatan atas budaya dan identitas Arab.
4) Pendidikan harus mampu mengiring masyarakat pada pendidikan
sepanjangan hayat melalui peningkatan diri dan pendidikan diri sendiri.
5) Pendidikan harus mencakup pengembangan ilmu dan kemamuan tulis
baca, berhitung, mempelajari bahasa-bahasa selain bahasa arab, cipta seni,
serta pemahaman atas lingkungan.
6) Pendidikan bertujuan pula sebagai kerangka kerjasama dalam
pengembangan kurikulum dan penilaian.

B. Tingkatan pendidikan di Mesir

Sitem pendidikan umum di Mesir terdiri dari tiga tingkatan, meliputi:

7
1. Tingkatan Pendidikan Dasar terdiri dari pra sekolah selama dua
tahun dan primary school selama 6 tahun
2. Tingkat Menengah Pertama (preparation school) selama 3 tahun
dan Tingkat dan Menengah Atas (secondary school) selama 3
tahun
3. Perguruan Tinggi (University)

C. Kurikulum di Mesir

Di Mesir, kurikulum adalah hasil pekerjaan tim. Tim kurikulum


terdiri dari konsultan, supervisor, para ahli, para profesor pendidikan, dan
guru-guru yang berpengalaman. Biasanya ada sebuah panitai untuk setiap
mata pelajaran atau kelompok pelajaran, dan ketua-ketua panitia ini
diundang rapat sehingga segala keputusan daat di koordinasikan.
Kurikulum yang sudah dihasilkan oleh panitia diserahkan kepada Dewan
Pendidikan Pra universtias yang secara resmi mengesahkan untuk
diimplementasikan. Berdasarkan peraturan, kurikulum apat diubah dan
disesuaikan untuk mengakomodasikan kondisi setempat atau hal-hal
khusus.

Pusat Penelitian pendidikan Nasional bertanggung jawab


mengumpulkan informasi mengenai materi pengajaran berdasarkan
kurikulum dan mengenai implementasinya dilapangan. Hasil penelitian
itu disalurkan ke dewan kesekretariatan dan apabila diperlukan
perubahan, sebuah penelitian dibentuk dan dibagi tugas untuk
mempelajarinya dan merumuskan perubahan-perubahan itu. Sejumlah
besar besar supervisor konsultan dari semua level bertemu secara reguler
dengan guruguru guna memberikan bimbingan dan untuk mengumpulkan
informasi. Ada berbagai pusat latihan, sekolah percobaan, dan sekolah
percontohan, yang bertujuan untuk pembaharuan kurikulum serta
perbaikan metode mengajar. Garis besar kurikulum ditentukan sebuah tim
kecil mirip dengan tim yang diterangkan diatas dibentuk untuk menulis
buku teks. Buku tes menurut kurikulum tidak persis sama dengan
kurikulum yang dilaksanakan. Perbedaannya disebabkan oleh faktor
seperti kondisi kelas, kurangnya alat peraga dan perlengkapan lainnya,
dan kualitas guru bertentangan dengan apa yang digariskan dalam
kurikulum, kebanyakan pengajaran masih berorientasi verbal.

8
Materi pelajaran disiapkan oleh berbagai badan atau lembaga-
lembaga termasuk panitia kurikulum dari semua jurusan ara akademisi
dan asosiasi guru mata pelajaran.Pada umumnya sekolah dan masing-
masing guru mempunyai kebebasan yang aga luas dalam memilih materi
pelajaran.

Evaluasi di Mesir menggunakan Sistem ujian yang sangat


memengaruhi pemikiran murid, orang tua serta para pejabat pendidikan
karena begitu pentingnya hasil ujian itu. Ujian naik kelas ditetapkan pada
Grade 2, 4, dan 5, dan ujian negara pertama dilaksanakan pada akhir
grade 8. Murid yang lulus mendapat Sertifikasi Pendidikan Dasar, dan
dengan itu dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Jumlah
skor menentukan jenis sekolah yang akan dimasuki, dan itu sangat
penting karena umumnya hanya murid-murid yang mendapat skor tinggi
saja yang dapat masuk ke sekolahsekolah menengah akademik yang
diinginkan menuju universitas. Kalau tidak, mereka masuk kesekolah-
sekolah teknik atau institut pendidikan lain. Jadi, masa depan anak muda
mesir banyakan tergantung pada nilai yang diperoleh pada ujian negara.
Hal ini menjadi sangat penting sehingga menjadi persaingan sesama
murid sangat ketat.

D. Kualitas Guru di Mesir

Sistem penjenjangan karier guru secara fungsional yang


diselenggarakan di Mesir tampaknya lebih bergradasi dan dapat
menciptakan profesionalisme pendidik. Sistem yang diatur mulai dari
status guru sebagai assistant teacher, teacher, senior teacher, sampai
master teacher. Jenjang status guru seperti itu dapat berpengaruh positif
terhadap jenjang karier guru dan pembinaan profesi guru yang lebih
terstruktur.

2.5 Sistem pendidikan di Finlandia


A. Pengantar pendidikan di Finlandia

Finlandia terkenal dengan pendidikan terbaik di dunia. Ini terbukti


dari peringkat PISA ( Program for International Student Assesment ) pada
tahun 2003 siswa Finlandia menduduki peringkat pertama dan meraih
skor tertinggi di dunia secara konsisten.

9
Tes yang diadakan oleh PISA menguji siswa yang berusia 15
tahunan di sekiatr 40 negara industri seluruh dunia, pengukuran tes dalam
PISA yaitu keaksaraan dalam membaca, matematika, dan ilmu
pengetahuan. Jika dibandingkan dengan Indonesia yang berada pada
peringkat paling bawah (Prayudi,2008). Ini artinya negara finlandia
merupakan Negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia dengan
sistem pendidikan yang baik pula. Sistem pendidikan di Finlandia adalah
sebuah sistem egalitarian Nordik, dengan tidak ada uang untuk waktu-
penuh siswa. Secara hukum semua siswa wajib belajar sembilan tahun
dimulai pada usia tujuh tahun dan mereka mendapatkan makan secara
gratis. Peraturan tersebut diberlakukan pada tingkat dasar dan menengah.
Di bidang pendidikan, Forum Ekonomi Dunia meletakkan kualitas
Finlandia pada peringkat pertama di dan peringkat kedua dalam
matematika dan ilmu pendidikan.

B. Tujuan pendidikan di Finlandia

Tujuan utama sistem pendidikan Finlandia adalah mewujudkan high-level


education for all. Tujuan tersebut mengupayakan agar seluruh rakyat
Finlandia dapat mengenyam pendidikan hingga tingkatan tertinggi, secara
merata, dengan kemampuan, keahlian dan kompetensi yang terbaik.

C. Tingkatan Pendidikan di Finlandia

Tingkatan pendidika di Finlandia meliputi:

1) Pendidikan Pra Sekolah


2) Sekolah Dasar (Primary School) minimal usia 7 tahun
3) Sekolah Menengah (Secondary or High School)
4) Pendidikan Tinggi (University)

D. Kurikulum Pendidikan di Finlandia

Kurikulum pendidikan Finlandia tidak sepadat kurikulum yang


diberlakukan di negaranegara lainnya, khususnya negara Asia. Anak-anak
di Finlandia menghabiskan waktu lebih sedikit di sekolah dibandingkan
anak-anak di negara lain.

10
Jam istirahat sekolah juga lebih panjang, yakni 75 menit,
dibandingkan dengan negara seperti Amerika yang membatasi waktu 30
menit istirahat. Mereka juga diberikan tugas yang lebih sedikit. Selain itu,
anak-anak Finlandia memulai pendidikan akademik di usia 7 tahun,
berbeda dengan kebanyakan negara yang memulai pendidikan akademik
anak-anak di usia yang lebih muda.

Prinsip kurikulum pendidikan Finlandia adalah” Less is More “.


Sekolah berfungsi sebagai tempat belajar dan eksplorasi potensi dimana
sekolah menjadi lingkungan yang relaks dan tidak terlalu mengikat
siswanya dengan jam belajar dan kapasitas tugas yang tidak terlalu
membebani siswa. Di samping itu, tidak ada sistem peringkat untuk
prestasi akademik dan ujian standarisasi dari tingkat sekolah dasar sampai
dengan menengah pertama. Para siswa juga baru diuji dengan ujian
standarisasi pada sekolah menengah tingkat akhir. Ujian ini pun bersifat
optional, hanya bagi mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan
tinggi. Bagi yang tidak mengikuti ujian, tetap bias melanjutkan ke
institusi pendidikan yang berorientasi ke praktek dunia kerja.

Sistem pendidikan Finlandia sangat menitikberatkan bimbingan


bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Finlandia optimis bahwa
hasil terbaik hanya dapat dicapai bila kita lebih memperhatikan siswa
yang kurang daripada terlalu menekankan target kepada siswa yang
unggul. Dengan begitu, tidak ada anak-anak yang merasa tertinggal.
Finlandia terbukti mampu mencetak anak-anak berprestasi di bidang
akademik tanpa harus mengikuti standarisasi akademik konvensional
yang kaku.

E. Kualitas guru di Finlandia

Pemerintah Finlandia juga menetapkan standar tinggi untuk profesi


guru. Dimana semua tenaga pengajar di Finlandia setidaknya diwajibkan
mempunyai latar belakang pendidikan Master. Proses seleksi tenaga
pengajar pun sangat ketat, hanya 10% dari lulusan perguruan tinggi yang
bisa diterima menjadi guru. Mereka yang lolos seleksi ini pun masih harus
melalui proses training yang kompleks terlebih dahulu sebelum
dinyatakan siap berkecimpung dalam profesi guru. Finlandia percaya
bahwa guru adalah modal utama untuk menghasilkan siswa yang unggul.

11
Kehebatan dan keberhasilan sistem pendidikan di Finlandia adalah
gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan
komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya
gagal dalam mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti
ada yang tidak beres dengan pengajaran saya! Itu benar-benar ucapan
guru yang sangat bertanggungjawab.

F. Pendanaan Pendidikan di Finlandia

Pendidikan di Finlandia murni public good, yang berarti bahwa


investasi berasal dari publik melalui pajak, dan manfaat hasil pendidikan
dinikmati oleh publik juga. Pendidikan di Finlandia gratis dari sekolah
dasar hingga program doktoral. Hanya 4% dari keseluruhan institusi
pendidikan di Finlandia yang tidak didanai oleh pemerintah melalui pajak.
Walaupun gratis, pemerintah Finlandia juga berkomitmen untuk
menjamin kualitas tinggi pada semua sekolah tanpa kecuali. Ini berlaku
bagi siswa dari keluarga miskin atau kaya, di desa maupun di kota, di
daerah jarang penduduknya atau yang rapat penduduknya.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melalui materi ini, kami dapat menyimpulkan bahwasannya:

 sistem pendidikan adalah strategi atau cara yang diterapkan


dalam pendidikan khusunya dalam proses kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 perbandingan antara sistem pendidikan di Indonesia dan
negara negara luar seperti Jepang, Mesir, Finlandia cukup
terlihat. Misal di kurikulum nya, pendanaan nya, kualifikasi
pendidik dan lain sebagainya. Kita bisa mencontoh sistem
pendidikan dari 3 negara ini, missal di kurikulumnya dan
kualitas seorang pendidiknya. Karena terbukti 3 negara
tersebut merupakan beberapa negara yang kualitas
pendidikannya sudah terbilang cukup baik. Jika kualitas
pendidikan di negara kita baik, maka kualitas SDM nya juga
akan baik. Oleh karenanya, sistem pendidikan sangat penting
untuk negara itu sendiri.

3.2 Saran
Kebijakan pemerintah kedepannya diharapkan dapat
memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia mulai dari kurikulum
dan seterusnya. Sehingga pendidikan di Indonesia bisa bersaing
dengan negara luar seperti Jepang, Mesir, dan Finlandia.

13
DAFTAR PUSTAKA
Atrisna. Tt. Perbandingan Pendidikan Mesir-Indonesia. (online). Tersedia di
https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/file/TULISAN/qble1333075913.pd
f

Kausar, hafidzah. Tt. Belajar dari Sistem Pendidikan di Finlandia. (online).


Tersedia di www1- media.acehprov.go.id/.../sistem_pendidikan_finlandia.pdf

Riyana, cepi. (2008). Studi Perbandingan Kurikulum Cina, Korea dan Jepang.
Bandung: UPI

Aplikatif terhadap Mutu Pendidikan Indonesia. Jurnal: Jurnal Pendidikan Islam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang


Pendanaan Pendidikan

Kurikulum Merdeka – Direktorat Sekolah Dasar (online).


https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka#:~:text=Kurikulum
%20Merdeka%20adalah%20kurikulum%20dengan,mendalami%20konsep
%20dan%20menguatkan%20kompetensi.

Menguak paradigm baru kurikulum prototype (online).

https://uns.ac.id/id/uns-opinion/menguak-paradigma-baru-kurikulum-prototipe-
2022.html#:~:text=Kurikulum%20prototipe%20merupakan%20kurikulum
%20berbasis,sesuai%20dengan%20Profil%20Pelajar%20Pancasila.

14

Anda mungkin juga menyukai