Penyusun:
1. A’la Faradisil Jannah (220631100101)
2. Nafhatuz Zahro’ Eva (220631100116)
3. Moh. Abdul Latib (220631100122)
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT karena tanpa rahmat dan ridho-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan
makalah “Perbandingan Sistem Pendidikan di Indonesia dan Bebebrapa Negara”
dengan baik dan selesai tepat waktu.
Kami menyadari bahwasannya dalam penulisan makalah initidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karenanya, kami mengharapkan saran, masukan serta kritik yang
membangun. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembacanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………13
3.2 Saran……………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
C. Kurikulum Pendidikan di Indonesia
3
E. Mata pelajaran
Menurut UU Guru dan Dosen BAB XI, pasal 42:1 kualifikasi guru
profesional meliputi:
1) Kualifikasi akademik.
Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program
sarjana atau program diploma empat.
2) Kompetensi.
Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi social,
dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi
4
3) Sertifikat pendidik.
Sertifikat pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
Sertifikat pendidik dilaksanakan secara obyektif, transparan, dan
akuntabel.
4) Kesehatan jasmani dan rohani.
Sehat jasmani dan rohani adalah kondisi kesehatan fisik dan mental
yang memungkinkan guru dapat melaksanakan tugas dengan
baik.Kondisi kesehatan fisik dan mental tersebut tidak ditujukan
kepada penyandang cacat.
5) Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
C. Kurikulum di Jepang
5
Kurikulum sekolah ditentukan oleh menteri pendidikan yang
kemudian dikembangkan oleh dewan pendidikan distrik dan kota praja.
Kurikulum awal tahun 980 memuat mata pelajaran untuk SD terdiri dari,
bahasa Jepang sebagai pengantar, ilmu sosial, berhitung, ilmu
pengetahuan umum, music/seni dan kerajinan, pendidikan jasmani dan
kerumah tanggan (grade 4 dan 6), disamping pendidikan. Selain itu, di
Jepang terdapat pendidikan non formal yang dikenal dengan pendidikan
22 social. Adapun lingkup pendidikan non formal meliputi: teknik
pertanian, perikanan, nelayan dan buruh kehutanan. Selain itu juga,
tersedia program-program pendidikan radio dan televise untuk pendidikan
dan keterampilan.
6
2.4 Sistem pendidikan di Mesir
A. Tujuan pendidikan di Mesir
7
1. Tingkatan Pendidikan Dasar terdiri dari pra sekolah selama dua
tahun dan primary school selama 6 tahun
2. Tingkat Menengah Pertama (preparation school) selama 3 tahun
dan Tingkat dan Menengah Atas (secondary school) selama 3
tahun
3. Perguruan Tinggi (University)
C. Kurikulum di Mesir
8
Materi pelajaran disiapkan oleh berbagai badan atau lembaga-
lembaga termasuk panitia kurikulum dari semua jurusan ara akademisi
dan asosiasi guru mata pelajaran.Pada umumnya sekolah dan masing-
masing guru mempunyai kebebasan yang aga luas dalam memilih materi
pelajaran.
9
Tes yang diadakan oleh PISA menguji siswa yang berusia 15
tahunan di sekiatr 40 negara industri seluruh dunia, pengukuran tes dalam
PISA yaitu keaksaraan dalam membaca, matematika, dan ilmu
pengetahuan. Jika dibandingkan dengan Indonesia yang berada pada
peringkat paling bawah (Prayudi,2008). Ini artinya negara finlandia
merupakan Negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia dengan
sistem pendidikan yang baik pula. Sistem pendidikan di Finlandia adalah
sebuah sistem egalitarian Nordik, dengan tidak ada uang untuk waktu-
penuh siswa. Secara hukum semua siswa wajib belajar sembilan tahun
dimulai pada usia tujuh tahun dan mereka mendapatkan makan secara
gratis. Peraturan tersebut diberlakukan pada tingkat dasar dan menengah.
Di bidang pendidikan, Forum Ekonomi Dunia meletakkan kualitas
Finlandia pada peringkat pertama di dan peringkat kedua dalam
matematika dan ilmu pendidikan.
10
Jam istirahat sekolah juga lebih panjang, yakni 75 menit,
dibandingkan dengan negara seperti Amerika yang membatasi waktu 30
menit istirahat. Mereka juga diberikan tugas yang lebih sedikit. Selain itu,
anak-anak Finlandia memulai pendidikan akademik di usia 7 tahun,
berbeda dengan kebanyakan negara yang memulai pendidikan akademik
anak-anak di usia yang lebih muda.
11
Kehebatan dan keberhasilan sistem pendidikan di Finlandia adalah
gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan
komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya
gagal dalam mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti
ada yang tidak beres dengan pengajaran saya! Itu benar-benar ucapan
guru yang sangat bertanggungjawab.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melalui materi ini, kami dapat menyimpulkan bahwasannya:
3.2 Saran
Kebijakan pemerintah kedepannya diharapkan dapat
memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia mulai dari kurikulum
dan seterusnya. Sehingga pendidikan di Indonesia bisa bersaing
dengan negara luar seperti Jepang, Mesir, dan Finlandia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Atrisna. Tt. Perbandingan Pendidikan Mesir-Indonesia. (online). Tersedia di
https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/file/TULISAN/qble1333075913.pd
f
Riyana, cepi. (2008). Studi Perbandingan Kurikulum Cina, Korea dan Jepang.
Bandung: UPI
https://uns.ac.id/id/uns-opinion/menguak-paradigma-baru-kurikulum-prototipe-
2022.html#:~:text=Kurikulum%20prototipe%20merupakan%20kurikulum
%20berbasis,sesuai%20dengan%20Profil%20Pelajar%20Pancasila.
14