Anda di halaman 1dari 20

JUDUL MAKALAH

PERBANDINGAN PENDIDIKAN YANG ADA


DIINDONESIA DAN NEGARA LAIN

DOSEN PENGAMPU :
Arif dwinanto s.si m.pd

OLEH :
AZHAR PAGU
NIM : 532422081
KELAS : B

i
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI
INFORMASI
UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Sebelumnya saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dapat pada waktunya.

Terdorong oleh rasa ingin tahu, kemauan dan kerja keras, saya kerahkan
seluruh upaya demi mewujudkan keinginan ini.

Adapun harapan saya, semoga tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca
mengenai perbandingan pendidikan yang ada diindonesia dan negara lain
dengan maksud nantinya pembaca mengerti tentang perbandingan pendidikan
yang ada diindonesia dan negara lain

Gorontalo, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1. Latar Belakang....................................................................................................

2. Rumusan Msalah.................................................................................................

3. Tujuan Pembahasan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

1. Pengertian Pendidikan.........................................................................................

2. Pengertian Pendidikan Komparatif.....................................................................

3. Pendidikan Di Indonesia.....................................................................................

4. Pendidikan Di Belgia..........................................................................................

5. Filosofi dan Tujuan Pendidikan..........................................................................

6. Biaya Pendidikan................................................................................................

7. Kurikulum...........................................................................................................

8. Struktur Sistem Pendidikan.................................................................................

9. Sistem Penilaian..................................................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

1. Kesimpulan....................................................................................................

iii
2. Saran...............................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Menurut Sholihah dan Zulfa (2019), pendidikan merupakan salah satu
tolak ukur keberhasilan dari suatu negara atau daerah. Keberhasilan dan
pencapaian suatu negara dapat dilihat dari segi dan kualitas sumber daya
manusianya. Untuk meningkatkan sumber daya menusia, negara atau daerah
biasanya menawarkan tingkatan pendidikan. Kualitas pendidikan juga
merupakan tanggung jawab dari Semua pihak. Kualitas pendidikan akan
memberikan manfaat bagi organisasi berupa produktivitas, efesiensi, moral,
efektivitas dan stabilitas organisasi.

Tingkat pendidikan adalah kunci esensial dalam ke hiduan manusia,


Pendidikan untuk generasi muda juga sebagai langkah yang tepat dalam
terjaminnya keberlangsungan dan peningkatan kesejahteraan warga negara.
Peranannya yang begitu penting menyebabkan pendidikan menjadi ukuran
dari suatu negara apakah dianggap maju atau mundur. Pendidikan akan
mencetak sumber daya manusia berkualitas dan juga mencetak generasi
penerus bangsa yang berkualitas pula.

Bagi negara maju pendidikan dianggap sebagai kebutuhan yang


tingkatannya disamakan dengan kebutuhan - kebutuhan lainnya. mutu sumber
daya manusia bisa dilihat dari pendidikan yang dilangsungkannya sehingga
diperlukan sistem pendidikan yang konkret dan terstruktur (Idris dan
Tabrani., 2017).

Menurut Novalita (2017), pada tahun 1972 The International Comission


for Education Development dari Unesco sudah mengingatkan bangsa -

1
bangsa bahwa pendidikan merupakan kunci dari pembangunan dan perbaikan
dari suatu bangsa. Negara - negara maju sudah memiliki kesadaran tinggi
mengenai pentingnya pendidikan untuk menciptakan sumber daya
manusianya sehingga memberikan prioritas tinggi akan pendidikan. Dalam
mewujudkan pendidikan yang jelas dan terarah maka diperlukan kurikulum
yang baik, tenaga pengajar, fasilitas, biaya dan lingkungan yang kondusif.
Jurnal ini akan mencoba menguraikan perbandingan pendidikan di Negara
Indonesia dan Negara Belgia.

2. Rumusan Masalah
Agar penulisan ini tetap terfokus maka penulis makalah ini di batasi pada :
Perbandingan Pendidikan yang ada diindonesia dan negara belgia

3. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan penulis ini adalah :


Mengatahui perbandingan Pendidikan yang ada diindonesia dan negara
belgia

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terstruktur yang bertujuan


menciptakan atau mewujudkan taraf hidup yang lebih baik. Pendidikan
merupakan salah satu media efektif dalam menerapkan norma-norma,
mengajarkan nilai-nilai serta menumbuhkan sikap etos kerja. Tujuan dari
pendidikan sendiri untuk meningkatkan kualita SDM. Pendidikan sendiri
menjadi salah satu penompang dari majunya bangsa dan negara. Kemajuan
bangsa bisa dilihat berdasarkan mutu sistem pendidikan yang berlaku. Suatu
negara dikatangan tertingal atau maju dari negara lain dapat dilihat dari
kualitas pendidikannya (Kadi dan Awwaliyah, 2017).

2. Pengertian Pendidikan Komparatif

Menurut Roman (2013), pendidikan komparatif merupakan ilmu yang


mempelajari sistem - sistem pendidikan baik dalam satu negara maupun
antar negara. Pendidikan komparatif meliputi tiga hal; (a) sistem pendidikan
formal, non-formal dan in-formal, (b) teori dan praktek pendidikan, c) latar
belakang sosial, politik, ekonomi, ideology, dan budaya yang dapat
mempengaruhi sistem pendidikan. Pendidikan komparatif merupakan ilmu

3
yang berkedudukan sebagai fondasi yang mampu memperkuat atau
mengokohkan ilmu pendidikan.

Pendidikan komparatif merupakan disiplin ilmu tersendiri yang mana


selalu mencari persamaan - persamaan dan - perbedaan - perbedaan antar
system pendidikan. Pendidikan E komparatif memiliki tujuan Repertoril-
deskriptif, Historik-fungsional daan Melioristik.

3. Pendidikan di Indonesia

Pendidikan adalah salah satu hal yang terpenting setiap negara untuk
dapat berkembang secara pesat. Di Indonesia sendiri pendidikan diatur
didalam Undang - Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional. Dalam uraian undang - undang tersebut arah pendidikan Indonesia
dapat dilihat untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang lebih
baik. Dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang lebih baik maka
diperlukan pendanaan dalam pelaksanaannya pendidikan. Pendanaan
pendidikan di Indonesia juga sudah diatur dalam Undang - Undang No.20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional yaitu pada bab XIII, pasal
46, 47, 48 dan 49. Pendanaan pendidikan Indonesia menjadi tanggung jawab
bersama baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.
Tingkat Pendidikan di Indonesia juga sudah di atur dalam Undang - Undang
No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional yaitu pada bab VI
pasal 16 dijelaskan bahwa tingkatan pendidikan formal di Indonesiaterdiri
dari tiga jenjang yaitu pendidikan dasar (9 tahun terdiri dari Sekolah Dasar
dan Sekolah Menengah Pertama), pendidikan menengah (3 tahun terdiri dari
SMA dan SMK) dan pendidikan tinggi (2 - 4 tahun atau lebih).

Pendidikan di Indonesia dari segi kualitas terlihat tertinggal apabila


dijajarkan dengan yang lainnya. Dalam meningkatkan kualitas tingkat
pendidikan Indonesia telah mengalami banyak pergantian kurikulum.

4
Pergantian kurikulum yang diterapkan di Indonsia bertujuan untuk mengejar
pendidikan Indonesia supaya bisa setara dengan pendidikan di negara maju
(Megawati, 2012).

4. Pendidikan di Belgia

Menurut Novalita (2017), sistem pendidikan di Belgia memiliki tujuan


yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Sistem pendidikan Belgia yaitu
memberikan kesempatan yang sama, memerangi diskriminasi serta
mencegah kegagalan dalam bersekolah. Kebebasan pendidikan di Negara
Belgia diatur dan dijamin di Pasal 24 dari Konstitusi Belgia. Pendidikan di
Belgia mendapatkan dana subsidi dari negara. Sarana prasarana pendidikan
di Belgia disediakan dari negara secara gratis. Mayoritas siswa di Belgia
memperoleh bantuan dana hibah dalam melanjutkan pendidikan dan biaya
sekolahnya terbilang murah. Tingkat pendidikan di Belgia secara umum
terdapat tiga tingkatan yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi.

Pendidikan dasar di Belgia meliputi TK (Kleuteronderwjs) dan SD


(lager onderwijs). Pendidikan menegah (secundair onderwijs) dibagi
menjadi liga jenis pendidikan meliputi Pendidikan umum ASO (Algemen
Secundair Ondetwijs), Pendidikan untuk bekerja BSO (Beroepsscundair
Ondetwijs), Pendidikan seni KSO (Kunstsecundair Ondetwijs).

5. Filosofis dan Tujuan Pendidikan


1) Indonesia
Indonesia merupakan negara demokrasi yang mempunyai ideologi
sendiri yaitu pancasila. Oleh karena itu, dalam demokrasi, pemerintahan
memiliki tugas untuk melindungi warga dan negara dari luar maupun
dalam terhadap serangan yang beresiko menganggu keamanan negara,

5
membangun kekuatan hukum, memastikan keadilan, serta menjalankan
peraturan guna terciptanya suasana yang tentram, damai dan sejahtera.
Negara Indonesia mempunyai tujuan pendidikan yang tertulis di
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 BAB II pasal 3 mengenai system
pendidikan nasional yang merupakan hail kerjasama antara Lembaga
pemerintahan yang bertugas untuk menyusun undang-undang pendidikan.
Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan
siswa sebagai bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
2) Belgia

Belgia merupakan negara di benua Eropa bagian barat yang juga


pencetus terbentuknya Uni Eropa. Negara ini memiliki luas sekitar 30.528
km dan populasi penduduk sekitar 15,5 juta jiwa. Terdapat dua kelompok
etnik utama di negara ini, yaitu kelompok yang menggunakan Bahasa
Belanda (Flanderen) dan kelompok yang menggunakan bahasa Perancis
(Wallonia), ada juga kelompok kecil yang menggunakan bahasa Jerman.
Kebebasan pendidikan di Belgia diatur dalam Pasal 24 dari konstitusi
Belgia, dan berisi tentang kebebasan pendidikan yang tidak hanya terdiri
dari kebebasan belajar, melainkan juga kebebasan untuk mendirikan
sekolah atau Pedagogis. Sistem pendidikan di Belgia bertujuan untuk
memerangi diskriminasi dan juga mencegah kegagalan sekolah.
Kebijakan Eropa tentang anti-diskriminasi memberikan pengaruh pada
reformasi pendidikan di negara belgia

6. Biaya pendidikan
1) Indonesia

Mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 SIDIKNAS BAB


IV pasal ayat yang menegaskan tiap-tiap warga negara berhak

6
mendapatkan pendidikan layak. Sebagai wujud pemenuhan terhadap hak
tersebut, pemerintah pusat yang bekerjasama dengan pemerintah daerah
di seluruh indonesia saling bahu membahu supaya terjaminnya
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh lapisan
masyarakat tapa adanya sikap diskriminatif maupun hal-hal yang
menghalangi seseorang untuk bisa mengenyam pendidikan. Selain itu,
pemerintah Indonesia juga menjamin adanya biaya untuk memberi
kesempatan kepada warga negara usia tujuh hingga 15 tahun agar bisa
memperoleh haknya untuk mendapat pendidikan yang layak.

Pendidikan di Indonesia masuk ke dalam negara dengan Pendidikan


terbelakang, ditinjau dari aspek kualitas maupun alokasi dana Pendidikan
jika dibandingkan dengan negara lain. Untuk menyikapi hal tersebut.
pemerintah berusaha untuk mengejar ketertinggalan, konstitus
amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat memberi amanah bahwa
pemerintah diwajibkan supaya menyisihkan dana pendidikan masing-
masing lebih dari atau sama dengan 20% dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) agar masyarakat bisa mengenyam pendidikan, terutama
pendidikan dasar.

2) Belgia

Biaya sekolah di negara belgia terbilang murah karena sejak Tk


hingga pendidikan dasar (usia 18 tahun) semua biayanya ditanggung oleh
pemerintah dan gratis. Alat prasarana sekolah seperti Pulpen, Buku,
Spidol, LKS. Buku agenda, pensil warna, dan beberapa perlengkapan
sekolah lainnya telah disediakan oleh pihak sekolah. Selain itu terdapat
Program studi etocalagen bagi siswa yang ingin mengajukan bantuan
kepada pemerintah Belgia.

7
7. Kurikulum
1) Indonesia

Pemerintah negara Indonesia selalu berupaya untuk meningkatkan


mutu pendidikan. Sejauh ini, kurikulum yang berlaku di indonesia
mengalami perubahan sebanyak enam kali, diantaranya adalah kurikulum
1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 2004, Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, serta kurikulum 2013 sudah
mulai diberlakukan beberapa tahun belakangan ini. Kurikulum 2013
adalah penyempurna kurikulum sebelumnya. Terdapat banyak perbedaan
antara kurikulum yang berlaku sekarang dengan kurikulum lama.
Kurikulum 2013 mempunyai cakupan studi yang lebih luas yaitu aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Terdapat empat kompetensi inti yang
berlaku pada kurikulum 13 diantaranya pengetahuan, keterampilan, sikap
sosial, dan sika spiritual. Sehubungan dengan berlakunya empat
kompetensi tersebut, siswa yang memiliki kemampuan selain kognitif
bisa terlihat dan ditingkatkan.

2) Belgia

Sistem pendidikan di Belgia bisa dibilang mirip dengan system


pendidikan di Eropa dan Amerika karena di Belgia juga mewajibkan anak
yang sudah berumur 6 tahun untuk bersekolah hingga umur 8 tahun.
Selama masa wajib belajar (plus masa TK), semua biaya pendidikan
kecuali baju seragam dan peralatan penunjang lainnya, semuanya telah
ditanggung oleh pemerintah sehingga dapat dikatakan gratis

8. Struktur sistem Pendidikan


1) Indonesia

Mengacu pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 SIDIKNAS BAB


VI pasal 14, Pendidikan formal yang terdapat di indonesia Indonesia

8
terbagi menjadi tiga tingkatan, diantaranya : pendidikan dasar,
pendidikan, menengah, dan pendidikan tinggi

a. Pendidikan dasar

Pendidikan dasar adalah pendidikan yang diselenggarakan


sebagai landasan untuk melaju ke pendidikan menengah. Bagi warga
negara Indonesia yang berumur 7 tahun diwajibkan untuk
mengenyam pendidikan dasar. dan seluruh biaya ditanggung oleh
pemerintah sehubungan dengan berlakunya aturan pemerintah wajib
belajar 9 tahun. Pendidikan dasar yang terdapat di Indonesia yaitu
SD, MI, sekolah SMP, MTs, dan lain-lain dengan tingkat yang
setara.

b. Pendidikan menengah

Pendidikan menengah yaitu pendidikan yang ditempuh selesai


pendidikan dasar. Pendidikan menengah di Indonesia terdapat
banyak bentuk. diantaranya SMA, MA, atau setara lainnya; dan
Pendidikan menengah kejuruan, seperti SMK, MAK, maupun jenis
setara lainnya, dengan lama pendidikan 3 tahun

c. Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi merupakan tingkatan pendidikan yang


ditempuh setelah menyelesaikan SMA sederajat. Pendidikan tinggi
dilaksanakan dengan adanya pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Pendidikan tinggi terdapat berbagai programa
yaitu diploma dengan lama studi 2-4 tahun, sarjana dengan lama 4
tahun atau lebih. magister, doktor, spesialis dengan pendidikan
selama 2 tahun atau lebih. Perguruan tinggi bisa berupa Akademi,
politeknik, institut, sekolah tinggi, maupun universitas.

9
3) Belgia

Di Belgia terdapat tiga tahapan pendidikan yang terbagi berdasarkan


umur, yaitu :

a. Pendidikan Dasar (basisonderwijs)


a) TK (kleuteronderwijs) merupakan pendidikan yang tidak wajib
bagi anak berumur 2.5-6 tahun, mereka boleh mengikuti kegiatan
pembelajaran schari penuh atau hanya mengikutinya selama
setengah hari. Pendidikan TK lebih menekankan kepada permainan
dan kesenian untuk perkenalan kepada anak. Pendidikan di masa
ini juga belum terlalu memfokuskan pada pelajaran seperti
membaca atau menulis
b) SD (lager onderwijs) merupakan pendidikan wajib bagi anak yang
sudah berumur enam tahun. Jika anak tidak mengikuti Pendidikan
ini maka orang tua mereka akan ditegur oleh pemerintah Belgia.
Pada masa SD anak sudah mulai diajari untuk, menulis huruf,
membaca kata dan juga matematika dasar/berhitung.
b. Pendidikan menengah (secundair onderwijs).
a) Pendidikan Teknik. TSO (Technisch Secundair Onderwijs):
Merupakan pendidikan yang menjurus ke bidang Teknik.Siswa
diberikan teori dan juga cara mengaplikasikan teknik dalam suatu
bidang tertentu karena lulusannya akan langsung diserap oleh
lapangan kerja.
b) Pendidikan untuk bekerja, BSO (Beroepssecundair Onderwijs):
Pendidikan ini memberikan materi lapangan kerja kepada siswa
secara langsung karena mereka tidak da pat melanjutkan ke
perguruan tinggi dan harus langsung bekerja setelah dinyatakan
lulus.

10
c) Pendidikan Seni, KSO (Kunstsecundair onderwijs): Pendidikan
khusus bagi siswa yang tertarik kepada kesenian,. Lulusan KSO
dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi sesuai dengan bidangnya
(terutama hogeschool).
c. Pendidikan Tinggi (hoger onderwijs)
a) Universitas (universiteit): Universitas biasanya lebih menekankan
kepada penelitian dan pengembangan ilmu (science). Program
sarjana (Bachelor) ditempuh dalam waktu tiga tahun (sebelumnya
dapat ditempuh selama dua tahun), program Master ditempuh
selama satu sampai dia tahun karena terdapat master and advance
master (master setelah master), sedangkan untuk program Doktorat
dapat ditempuh selama empat sampai lima tahun.
b) Politeknik/sekolah tinggi (hogeschool): Biasanya peminatnya
merupakan ulusan dari TSO dan KSO, sama seperti politeknik atau
sekolah tinggi di Indonesia. Sekolah ini lebih fokus kepada ilmu
terapan karena lulusannya disiapkan untuk langsung bekerja.

9. Sistem penilaian
1) Indonesia

Pemerintah Indonesia menerapkan sistem ujian penghabisan sebagai


ujian kelulusan yang berlaku sejak awal kemerdekaan hingga tahun 1964.
Pada rentang waktu 1980, sistem ujian nasional diubah dengan ujian
sekolah. Setelah tahun 1990. terjadi percampuran antara sistem ujian
sekolah dengan sistem ujian yang dinamai Ebtanas (Evaluasi Belajar
Tahap Akhir Nasional) dan berlaku hingga tahun 2002. Pada tahun 2003
terjadi perubahan nama menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN),
selanjutnya diubah lagi menjadi Ujian Nasional (UN) hingga 2020. Tetapi

11
sekarang, untuk jenjang Sekolah Dasar menggunakan sistem Ujian
Sekolah (US).

2) Belgia

Ujian akhir untuk Program S1 dan S2 dilakukan dengan dua tahap


yaitu ujian tertulis dan ujian lisan. Tujuan ujian lisan adalah untuk
mengkonfirmasi jawaban dari mahasiswa dan juga merupakan sebuah
pendalaman pertanyaan dari losen pengajar. Beberapa Universitas
menerapkan sistem ujian berupa take-home-test yaitu ujian yang boleh
dibawa dan dikerjakan dirumah. Untuk mahasiswa program S3 harus
melakukan beberapa tahapan ujian akhir, yaitu:

a. Pertama Mengevaluasi rencana dan juga kemajuan dari penelitian


yang dilakukan pada masa studi bulan ke Sembilan sampai dua belas.
b. Yang kedua mempresentasikan dan mengevaluasi kemajuan studi
yang telah dilakukan pada masa studi bulan ke duapuluh sampai dua
puluh empat.
c. Tahapan yang ke tiga adalah mempresentasikan dan mengevaluasi
studi dan juga rencana detail untuk penyelesaian masa studi.
Pembimbing dan penguji internal biasanya membantu dalam ahap
satu sampai tiga. Sedangkan ujian akhirnya adalah sebuah presentasi
tertutup untuk menentukan kelulusan dilakukan kepada penguji
internaldan tim pembimbing. Setelah lulus pada ujian tertutup,
mahasiswa harus melakukan presentasi terbuka di depan masyarakat
public dan juga dewan penguji internal maupun external.

12
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari segi filosofis dan tujuan pendidikan, Indonesia dan Belgia memiliki
perbedaan dimana Indonesia dengan tujuan pendidikannya untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik supaya menjadi bangsa yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. sedangkan Belgia berusaha untuk
memberikan kesempatan yang sama, memerangi diskriminasi dan mencegah
kegagalan sekolah. Dari segi pendana an Indonesia belum memenuhi secara
maksimal kebutuhan pendidikan sedangkan Belgia memberikan subsidi
yang besar dan memenuhi kebutuhan siswa termasuk alat tulis. Secara garis
besar Indonesia dan Belgia memiliki persamaan dari segi struktur sistem
pendidikan, sistem penilaian, dan ujian masuk namun dari segi kurikulum di

13
Indonesia sendiri mash terfokus pada perbaikan dari kurikulum sebelumnya
sehingga banyak terjadi pergantian kurikulum.

2. saran

Pendidikan masih menjadi permasalahan di Indonesia, upaya-upaya


yang dilakukan pemerintah dalam memperbaiki pendidikan masih kurang
efektif sehingga belum tercipta meratanya SD unggul di Indonesia.
Indonesia yang merupakan negara dengan bentuk kepulauan tentu memiliki
daerah-daerah yang jauh dari pusat kota. Hal ini menjadi faktor penghambat
sejajarnya tingkat pemahaman dari pendidikan siswa. Indonesia perlu
mempelajari bagaimana pendidikan di negara-negara maju. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan referensi dalam penentuan bagaimana
pendidikan di Indonesia kedepannya. Selain itu, Indonesia perlu
menerapkan kurikulum yang sesuai dengan mempertimbangkan
kemampuan siswa untuk mengurangi kegagalan pemerataan kurikulum,
pasalnya terdapat banyak siswa yang merasa sangat kesulitan saat
beradaptasi dengan kurikulum baru. Indonesia perl memperbaiki Pendidikan
untuk mendapatkan SDM yang unggul guna mencapai tujuan pendidikan
Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Daga, A. T. (2020). Perbandingan Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum


Sekolah Dasar Di Malaysia, India Dan Indonesia. Jurnal Edukasi Sumba (JES),
4(1), 23-30.

E. Hamid, E. S., & Susilo, Y. (2011). Strategi pengembangan usaha mikro kecil
dan menengah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Idris, S. dan Z. A. Tabrani. 2017. Realitas Konsep Pendidikan Humanisme


dalam Konteks Pendidkan Islam. Jurnal Edukasi: Turnal Bimbingan Konseling.,
3(1): 96 - 113.

Kadi, T. dan R. Awwaliyah. 2017. Inovasi Pendidikan: Upaya Penyelesaian


Problematika Pendidikan di Inonesia. Jurnal Islam Nusantara., 1(2): 144 - 155.

15
Megawati, F. 2012. Meretas Permasalahan Pendidikan di Indonesia. Turnal
Formatif., 2(3): 227 - 234. Novalita, R. 2017. Perbandingan Pendidikan Negara
Belgia dengan Negara Indonesia. Jurnal Spasial., 3(4): 1 - 10.

Ritonga, M. 2018. Politik dan Dinamika Kebijakan Perubahan Kurikulum


Pendidikan di Indonesia Hingga Masa Reformasi. Bina Gogik., 5(2): 88 - 102.

Roman, A. 2013. Pendidikan Komparatif Dasar - Dasar Teori Perbandingan

Pendidikan Antar Bangsa. Aswaja Pressindo, Sleman, 232 hlm.

Sholihah, I. dan F. E. Zulfa. 2019. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Melalui Pendidikan. Jurnal Al-Hikmah., 7(2): 33 - 46.

Sari, M., & Asmendri, A. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research)


dalam Penelitian Pendidikan IPA. NATURAL SCIENCE: Jurnal Penelitian
Bidang IPA dan Pendidikan IPA, 6(1), 41-53.

Sujana, I. W. C. 2019. Fungsi dan tujuan Pendidikan Indonesia. Jurnal


Pendidikan

Dasar., 4(1): 29 - 39.

Tamam, B. 2018. Reorientasi Pendanaan Pendidkan dalam Membangun Mutu

Sekolah. Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat., 29(2): 35 - 48.

16

Anda mungkin juga menyukai