Anda di halaman 1dari 10

PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:

VIJAY JAKA KUSUMA (A1H021014)

DOSEN PENGAMPU :

Drs. SYAFRIAL, M.Kes.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

T.A 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Alhamdulillah, Segala Puji Syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan segala kesalahan dan
kekurangannya, guna memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan Kurikulum”. Sholawat
serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita
semua termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’atnya kelak di hari qiamat. Āmīn.

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan kami juga mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Meskipun kami sebagai penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari kesalahan dan
kekurangan. Namun, tentunya kami menyadari bahwa kami hanyalah manusia biasa yang
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dan kesempurnaan itu hanya milik Allah semata.
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi sempurnanya lapoaran ini diwaktu mendatang. Semoga Allah SWT memberkahi
makalah ini, sehingga dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Āmīn...

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Bengkulu, Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................

DAFTAR ISI.......................................................................

BAB I...................................................................................

PENDAHULUAN...............................................................

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.............................


1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................
1.3 TUJUAN........................................................................

BAB II..................................................................................

PEMBAHASAN..................................................................

2.1 SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA.............

2.2 MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN DI INDONESIA.........................................

2.3 PENYEBAB MAHALNYA PENDIDIKAN DI INDONESIA.................................

2.4 DAMPAK MAHALNYA PENDIDIKAN DI INDONESIA....................................

BAB III................................................................................

PENUTUP...........................................................................

3.1 KESIMPULAN ............................................................

3.2 SARAN..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan bangsa. Pendidikan
memiliki peran penting dalam menunjang kemampuan Sumber Daya Manusia yang mana
sangat berpengaruh terhadap kemajuan peradaban suatu bangsa. Selain itu juga, pendidikan
merupakan suatu sarana yang digunakan guna mencapai salah satu cita-cita bangsa, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan memegang peran penting
dalam menentukan masa depan kemajuan bangsa Indonesia.
Krisis multidimensional yang dialami oleh Indonesia menyebabkan perekonomian
semakin tak tentu, menyebabkan banyak masyarakat semakin menderita. Banyak masalah
yang timbul akibat kurang terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat dengan adanya krisis
ini, seperti masalah kebersihan, kesehatan, dan juga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan
untuk mendapatkan layanan kesehatan dan juga pendidikan semakin mahal, padahal untuk
memajukan kehidupan bangsa, Indonesia memerlukan generasi penerus yang sehat fisik,
sehat mental, dan tentunya adalah yang terdidik.
Sayangnya, biaya pendidikan di Indonesia dirasa masih terlalu mahal untuk dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat. Padahal, Indonesia memiliki peraturan perundang-
undangan, khususnya, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa anak
usia 7-15 tahun berhak untuk mendapat pendidikan minimal pada jenjang sekolah dasar tanpa
dipungut biaya, dengan kata lain seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah.
Sedangkan, pada kenyataannya di beberapa sekolah yang sudah mendapat subsidi dari
pemerintah masih membebani anak didik dengan biaya pendidikan dengan alasan untuk
menaikkan mutu dan kualitas dari sekolah tersebut. Tingginya biaya pendidikan yang
semakin hari semakin mahal semakin menyulitkan masyarakat dengan kondisi ekonomi yang
kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka.
Sistem pendidikan nasional merupakan sebuah sistem yang dianut oleh suatu bangsa
untuk semakin memajukan sektor pendidikan oleh bangsa itu sendiri. Sistem pendidikan
nasional antara bangsa satu dengan yang lain bisa saja berbeda-beda. Hal ini dikarenakan
suatu sistem pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai luhur dan kebudayaan suatu bangsa, seperti
yang telah diketahui, bahwa hampir tidak ada negara yang memiliki nilai luhur dan
kebudayan yang sama antar satu dengan yang lain. Untuk negara Indonesia sendiri, memiliki
Pancasila, UUD 1945, dan juga Ketetapan MPR tentang GBHN sebagai landasan dari Sistem
Pendidikan Nasional. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
suatu negara harus memiliki Sumber Daya Manusia yang mumpuni, terdidik, dan berkarakter
agar bisa memajukan negara tersebut dari segala aspek, termasuk sistem pendidikan nasional.
Dengan mahalnya biaya pendidikan yang menyebabkan banyak anak putus sekolah atau
bahkan tidak bisa bersekolah sama sekali, sedangkan negara juga memerlukan banyak
manusia yang terdidik untuk membawa Indonesia kearah yang sejahtera seringkali
meninggalkan masalah  yang perlu untuk segera diselesaikan.
1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana dampak mahalnya biaya pendidikan terhadap pendidikan nasional di Indonesia


terhadap kemajuan pendidikan Indonesia?
2. Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah mahalnya  biaya pendidikan terhadap
kemajuan pendidikan nasional di Indonesia?
1.3.  Tujuan 
Berdasarkan rumusan masalah yang terjadi di atas ini untuk mengetahui :

1. Menganalisis dampak mahalnya biaya pendidikan terhadap kemajuan pendidikan nasional


di Indonesia.
2. Menemukan dan Menganalisis solusi dari masalah mahalnya biaya pendidikan terhadap
kemajuan pendidikan nasional di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pendidikan Di Indonesia
Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pahlawan yang disebut sebagai Bapak Pendidikan
Indonesia ini menyebutkan pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan
budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak. Selain itu, Ki Hajar
Dewantara juga mengugkapkan tiga semboyan yang begitu terkenal di masyarakat yaitu : Ing
ngarso sung tulodho (di depan memberi contoh), Ing madyo mangun karso (di tengah
membangun semangat), Tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan) yang
memberikan pengertian agar anak didik dapat menjadi berguna di manapun posisinya kelak.
Sedangkan John Dewey menyebutkan bahwa secara etimologi kata pendidikan berarti
hanyalaah proses memimpin atau membesarkan. Disisi lain, John Dewey mengartikan
pendidikan sebagai tuntunan terdadap proses pertumbuhan dan proses sosialisasi dari anak.
Karena kedua proses tersebut akan selalu dialami leh anusia sepanjang hidupnya, maka
pendidikan yang dialami oleh seorang manusai juga akan berjalan sepangjang hidupnya,
mulai dari ia dilahirkan ke dunia, sampai nanti ia meninggalkan dunia, seperti istilah long life
education. Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan proses
kegiatan yang ditujukan untuk menyiapkan dan mengembangkan potensi anak-anak untuk
mempersiapkan ia menghadapi kehidupannya di masa mendatang.
Pendidikan di Indonesia sendiri memiliki kualitas yang memprihatinkan, hal tersebut
dapat dilihat data UNESCO tahun 2018 tentang peringkat Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia, yaitu komposisi dari pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan
masyarakat Indonesia turun menjadi peringkat ke 113 dari 196 negara di dunia. Rendahnya
kualitas pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa ada masalah yang dihadapi oleh
pemerintah dalam sistem pendidikan nasional, masalah-masalah itu bisa berupa kekeliruan
paradigma yang mendasari seluruh penyelenggaraan sistem pendidikan atau hal-hal lainnya
seperti mahalnya biaya pendidikan, rendahnya minat belajar yang menimbulkan rendahnya
prestasi siwa, rendahnya sarana dan prasarana di lembaga pendidikan, kesejahteraan guru,
dan lain sebagainya.
2.2 Mahalnya Biaya Pendidikan Di Indonesia
Masalah tingginya biaya pendidikan yang ada di Indonesia masih menjadi perhatian
khusus di setiap tahun ajaran baru. Setiap tahun ajaran baru, biaya pendidikan akan semakin
mahal pada tiap jenjangnya. Apabila keadaan ini terus menerus berlanjut, maka para orang
tua dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu akan berfikir lebih lanjut apabila mereka
ingin menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal mendapatkan
pendidikan merupakan hak setiap manusia yang wajib untuk dipenuhi oleh suatu lembaga
institusi yang menaungi masalah pendidikan sehingga setiap lapisan masyarakat yang ada di
Indonesia ini dapat mengenyam bangku sekolah setidaknya sampai sesuai dengan apa yang
ada dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 yaitu umur 7-15 tahun.
Selain itu dalam sektor pendidikan terdapat cita-cita bangsa Indonesia yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa. Seharusnya, untuk mewujudkan cita-cita tersebut pemerintah dan
masyarakat bekerja sama mencari solusi yang tepat guna yang dapat memecahkan masalah
tersebut.
2.3 Penyebab Mahalnya Pendidikan Di Indonesia
Seperti yang telah diketahui bahwa tidak akan timbul masalah tanpa ada
penyebabnya, sama seperti permasalahan ini, masalah mahalnya biaya pendidikan disebabkan
oleh beberapa hal. Contohnya adalah tentang ketidak seimbangan permintaan dan
ketersediaan, seperti halnya teori ekonomi yang menyebutkan bahwa apabila permintaan dari
konsumen atas suatu barang terus menerus meningkat dan ketersediaan barangnya terbatas,
maka harga dari barang tersebut akan terus menerus meningkat seiring dengan banyak nya
permintaan konsumen. Begitu pula dengan apa yang terjadi pada sistem pendidikan di
Indonesia, masyarakat yaang terus tumbuh degan permintaan untuk mendapat pendidikan
dengan kualitas dan mutu yang terbaik serta dengan sarana prasana yang memadai untuk
kegiatan belajar mengajar sedangkan sekolah yang menyedian fasilitas-fasilitas serta kualitas
yang baik tersebut hanya sedikit. Sehingga munculah ungkapan bahwa sekolah bermutu itu
mahal. Hal tersebut yang menyebabkan tingginya biaya pendidikan di beberapa sekolah
favorit. 
Penyebab yang selanjutnya adalah  kondisi perekonomian Indonesia. Tingginya biaya
pendidikan tidak akan bisa lepas dari kondisi perekonomian di Indonesia yang belum stabil.
Ketidak stabilan perekonomian Indonesia menyebabkan pemerintah melakukan privatisasi
atau semakin melemahnya sektor pelayanan publik untuk dapat mengurangi beban utang
negara. akibatnya, sektor yang membutuhkan biaya besar seperti sektor pendidikan inilah
yang kemudian terkena imbasnya,  dana APBN yang dianggarkan untuk sektor pendidikan
terpaksa dikurangi untuk meringankan beban utang negara.
2.4 Dampak Mahalnya Pendidikan Di Indonesia
Dampak masalah ini terhadap kemajuan pendidikan Indonesia adalah kurangnya
Sumber Daya Manusia yang terdidik yang menyebabkan menurunnya kualitas Sumber Daya
Manusia yang mumpuni di Indonesia ini. Sektor pendidikan merupakan sektor yang berperan
penting dalam menentukan kualitas Sumber Daya Manusia yang akan menentukan masa
depan Indonesia juga nantinya. Dengan semakin mahalnya biaya pendidikan di setiap
jenjang, nantinya hanya akan ada seegelintir orang yang bisa mengenyam pendidikan higga
tingkat tinggi. Lagipula, bila ditinjau lebih jauh, nyatanya tingginya biaya pendidikan di
Indonesia khususnya pada tingkat jenjang perguruan tinggi, tidak sepadan dengan output
yang diberikan (lulusan perguruan tinggi yang bergelar sarjana). Hal tersebut terbukti nyata
adanya dengan banyaknya tingkat pengangguran terdidik yang ada di Indonesia.
Dampak selanjutnya dari masalah mahalnya  biaya pendidikan yang ada di Indonesia
adalah melemahnya sektor perekonomian masyarakat. Dengan pendidikan, masyarakat akan
menjadi lebih siap menjadi tenaga kerja yang memiliki potensi dan terlatih sehingga bisa
meningkatkan produktivitas kerja mereka yang dapat menghasilkan penghasilan yang lebih
pada mereka. Apabila pendidikan yang bermutu dan berkualitas tidak bisa dirasakan oleh
setiap lapisan masyarakat, berarti tidak semua masyarakat akan dapat memiliki potensi yang
terlatih tersebut. Terutama bagi masyarakat yang kurang mampu untuk membayar biaya
pendidikan akan semakin sulit bagi mereka untuk meningkatkan perekonomian mereka
sendiri karena kesulitan untuk menggapai pendidikan. Selain itu, terdapat banyak
pengangguran terdidik yang kurang memaksimalkan usaha mereka untuk mendapatkan
sebuah pekerjaan.
Selain dari lemahnya sumber daya manusia dan juga melemahnya sektor
perekonomian bangsa, mahalnya biaya pendidikan juga bereimbas pada kurangnya
pengetahuan masayrakat tentang kesehatan terutama tentang cara untuk hidup bersih dan
sehat. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula tingkat kesadarannya
terhadap betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan.
Solusi untuk menjadikan biaya pendidikan menjadi lebih ringan bagi para orang tua
sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah yaitu melalui subsidi dari APBN dan juga
aspirasi masyarakat. Disebutkan dalam Pasal 49 ayat (1) UU Sidiknas bahwa dana
pendidikan selain gaji pendidik dan biaya kedinasan pendidikan dialokasikan sebesar 20%
dari APBN. Solusi selanjutnya adalah dengan membangkitkan peran serta masyarakat
melalui dewan pendidikan di tingkat kabupaten/kota dan komite di tingkat sekolah/madrasah.
Sebenarnya solusi pemerintah dan masyarakat tersebut telah berjalan cukup baik,
hanya tidak bisa berjalan secara maksimal dikarenakan kurangnya konsistensi dan komitmen
dari masyarakat serta pemerintah itu sendiri.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Dampak mahalnya biaya pendidikan terhadap kemajuan pendidikan nasional ialah


menurun nya kualitas Sumber Daya Manusia, menurunnya kualitas perekonomian
masyarakat Indonesia yang mempengaruhi kemajuan pendidikan nasional. Apabila kualitas
Sumber Daya Manusianya menurun, maka kualitas dan kemajuan pendidikan nasional di
Indonesia juga akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena kurangnya Sumber
Daya Manusia yang mumpuni dan terdidik.
2. Solusi yang untuk mengatasi masalah mahalnya biaya pendidikan yaitu dari pemerintah
sendiri dengan memperbesar dana APBN yang sesuai dengan Undang Undang Sidiknas Pasal
49 Ayat (1) yaitu sebesar 20%. Selain dari pemerintah, masyarakat juga turut serta dalam
mengatasi permasalahan mengenai mahalnya biaya pendidikan nasional, yaitu dengan cara
melakui dewan di tingkat provinsi/kota dan juga komite di tingkat sekolah/madrasah. Hanya
saja, kedua solusi tersebut belum menghasilkan hasl yang maksimal di karenakan masyarakat
dan pemerintah kurang konsisten dalam pelaksanaan nyatanya.

3.2. Saran

Seperti yang telah diketahui bahwa pemerintaah telah mengatur alokasi dana untuk
pendidikan dari APBN adalah 20%. Pemerintah juga telah membentuk dewan-dewan dan
juga komite yang ada disekolah dan dinilai mampu untuk menyalurkan dana dari masyarakat
yang berkecukupan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam masalah biaya
sekolah. Kedua solusi tersebut secara keseluruhan telah berjalan dengan baik, hanya saja
masih belum maksimal di akrenakan kurangnya komitmen dan konsistensi dari masyarakat
dan pemerintah itu sendiri dalam pelaksanaanya. Sehingga saranyang bisa disampaikan dari
penulis adalah, tingkatkan kembali komitmen untuk memajukan sektor pendidikan di
Indonesia sehingga solusi solusi yang telah berjalan dengan baik bisa langsung di realisasikan
dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hidarta, Nawawi. 1989. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Mas Agung.

Roesminingsih. Susarno, Lamijan Hadi. 2016. Teori dan Praktek Pendidikan. Surabaya:
Unipress.

Sidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Soetjipto, dkk. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai