Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Fenomena Mahalnya Biaya Pendidikan di Indonesia”


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Disusun Oleh :
Fani Febri Sindi A. Guci
Fitri Hayati
Ghina Nurul Marwah
Gina Zaqya Nurfitriani
Halimah
Intan Novita
Irma Ismawati
Krispi Saparoh
Layssa Putri
Meyshintia Intan Sari

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI


PRODI DIII KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
A. Pengertian Pendidikan ....................................................................................................... 3
B. Kondisi Pendidikan di Indonesia....................................................................................... 4
C. Penyebab Mahalnya Pendidikan di Indonesia ................................................................... 5
D. Biaya Pendidikan di Indonesia .......................................................................................... 6
E. Dampak Mahalnya Pendidikan ......................................................................................... 7
F. Cara Mengatasi Mahalnya Biaya Pendidikan ................................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................iii

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia semakin tak menentu, krisis yang terus
membelenggu negara kita tak kunjung ada ujungnya, kehidupan masyarakat
semakin menderita. Segala jenis kebutuhan sudah tak terjangkau lagi oleh
masyarakat miskin. Kelaparan terjadi dibanyak tempat di indonesia, masalah
kesehatan, pendidikan juga merupakan masalah bangsa yang belum dapat
ditentukan solusinya. Biaya untuk kesehatan dan pendidikan semakin mahal, untuk
menjadikan negara kita sebagai negara maju, berhasil ditentukan generasi penerus
yang sehat berwawasan luas.
Pendidikan sebagai salah satu elemen yang sangat penting dalam
mencetak generasi penerus bangsa juga masih jauh dari yang diharapkan. Masalah
disana-sini masih sering terjadi. Namun yang paling jelas adalah masalah mahalnya
biaya pendidikan sehingga tidak terjangkau bagi masyarakat dikalangan bawah.
Seharusnya pendiikan merupakan hak seluruh rakyat Indonesia seperti yang
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi salah satu tujuan negara kita
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini mempunyai konsekuensi bahwa negara
harus menyelenggarakan dan memfasilitasi seluruh rakyat Indonesia untuk
memperoleh pengajaran dan pendidikan yang layak. Maka tentu saja negara dalam
hal ini pemerintah harus mengusahakan agar pendidikan dapat dinikmati oleh
seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan merupakan faktor kebutuhan yang paling
utama dalam kehidupan. Biaya pendidikan sekarang ini tidak murah lagi karena
dilihat dari penghasilan rakyat Indonesia setiap harinya. Mahalnya biaya
pendidikan tidak hanya pendidikan di perguruan tinggi melainkan juga biaya
pendidikan di sekolah dasar sampai sekolah menengah keatas walaupun sekarang
ini sekolah sudah mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) semuanya masih
belum mencukupi biaya pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu,

1
pendidikan perlu ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang baik. Karena
lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
dalam berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup, maupun hal-hal yang
terjadi dan sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-kemampuan untuk
membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh kuat kepada
individu. Dan untuk menempuh pendidikan yang baik itu perlulah setiap orang
mengetahui pembiayaan untuk menempuh pendidikan. Untuk itu, maka disusunlah
malakah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti/makna dari Pendidikan?
2. Bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia saat ini?
3. Apakah yang menjadi penyebab biaya pendidikan di Indonesia
tinggi/mahal?
4. Apakah biaya pendidikan di Indonesia sudah layak?
5. Bagaimana dampak yang akan terjadi dari mahalnya pendidikan di
Indonesia?
6. Bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi mahalnya biaya
pendidikan di Indonesia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti/makna dari Pendidikan
2. Untuk menggambarkan bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia
3. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang penyebab mahalnya biaya
pendidikan di Indonesia
4. Untuk mengetahui apakah biaya pendidikan di Indonesia sudah layak atau
belum
5. Untuk mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dari m ahalnya
pendidikan di Indonesia
6. Untuk mengetahui bagaimana cara/upaya yang harus dilakukan untuk
mengatasi mahalnya pendidikan diIndonesia .

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959)
menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan umumnya berarti daya upaya
untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani
anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya. John Dewey, mengemukakan bahwa
pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan
terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda,
mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan
kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang
yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H,
pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa : Pendidikan itu ialah yang kita
butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti
makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang
tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani. Dalam Kamus Bahasa Indonesia,
1991:232, tentang Pengertian Pendidikan , yang berasal dari kata “didik”. Lalu kata ini
mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dari beberapa pengertian
pendidikan diatas dapat disimpulkan mengenai Pendidikan, bahwa Pendidikan merupakan
bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak
untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi
mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan.
Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT)
membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Apa
penyebab mahalnya biaya pendidikan? semakin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini

3
tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis
Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk
melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang
merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.

B. Kondisi Pendidikan di Indonesia


Kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain
dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human
Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan,
dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia
Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-
102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Apa makna data tentang rendahnya kualitas pendidikan Indonesia itu? Maknanya
adalah, jelas ada masalah dalam sistem pendidikan Indonesia. Ditinjau secara perspektif
ideologis (prinsip) dan perspektif teknis (praktis), berbagai masalah itu dapat dikategorikan
dalam 2 (dua) masalah yaitu :
1. Kekeliruan paradigma pendidikan yang mendasari keseluruhan penyelenggaran
sistem pendidikan.
2. Kedua, masalah-masalah cabang, yaitu berbagai problem yang berkaitan aspek
praktis/teknis yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan, seperti
mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya sarana fisik,
rendahnya kesejahteraaan guru, dan sebagainya.
Mahalnya pendidikan masih menjadi perbincangan dan permasalahan masyarakat
setiapkali pergantian tahun ajaran, bukan hanya terjadi pada sekolah swasta tetapi juga
sekolah yang berstatus negeri. Orangtua siswa harus berfikir kembali untuk melanjutkan
anaknya pada jenjang yang lebih tinggi akibat semakin tingginya biaya pendidikan.
Sehingga muncul kata dalam salahsatu buku Eko Prasetyo kalau “orang miskin dilarang
sekolah”. Padahal pendidikan adalah suatu bentuk hak asasi yang harus dipenuhi dari
lembaga atau institusi yang berkewajiban memenuhinya secara merata, sehingga semua
masyarakat dalam suatu bangsa tersebut dapat menikmatinya. Bukannya hanya ditujukan
untuk orang yang mampu membayarnya.

4
C. Penyebab Mahalnya Pendidikan di Indonesia
1. Permintaan dan Ketersediaan Tidak Seimbang
Seperti layaknya hukum ekonomi apabila ada banyak permintaan namun supply
produknya sedikit maka bisa mengakibatkan kenaikan harga. Hal itulah yang terjadi
pada biaya pendidikan di Indonesia. Setiap tahunnya banyak anak yang ingin
melanjutkan sekolah dan mendapatkan sekolah yang bagus sementara instansi
pendidikan yang memiliki kualitas dan reputasi bagus di masyarakat belum memadai
jumlahnya. Akibatnya sekolah-sekolah yang bagus menjadi rebutan dan membuat biaya
untuk masuk menjadi semakin besar.
2. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Penyebab biaya pendidikan tahun ajaran baru yang semakin mahal kedua adalah
adanya penerapan MBS atau Manajemen Berbasis Sekolah. Pada intinya MBS adalah
pemberian hak otonomi dari pemerintah ke Komite Sekolah untuk menentukan
pengelolaan dana yang diterima dari pemerintah untuk kepentingan pendidikan yang
berlangsung di sekolah tersebut. Tetapi pada kenyataannya, banyak praktek MBS yang
tidak pada tempatnya. Komite Sekolah anggota-anggotanya sebenarnya adalah orang-
orang yang dianggap punya kuasa dan tidak mewakili kepentingan keluarga siswa yang
miskin. Sebagai contoh, mereka meminta iuran ini itu dengan alasan kepentingan
pendidikan padahal kerap transparansinya tidak ada. Misalnya biaya yang diminta
adalah biaya u ntuk pasang AC, CCTV, biaya perpisahan, dll. Seringkali yang tidak
setuju akhirnya mengikuti dengan berat hati karena tidak mau nanti anaknya dikucilkan
oleh teman-temannya.
3. Perubahan Status Pendidikan
Pemerintah mengeluarkan RUU tentang Badan Hukum Pendidikan yang kemudian
berdampak menjadi semakin tingginya biaya pendidikan terutama untuk sekolah-
sekolah favorit. Karena peraturan ini pula, perguruan tinggi saat ini berstatus Badan
Hukum Milik Negara di mana tanggung jawab pendidikan berpindah tangan dari
pemerintah ke pemilik badan hukum tersebut. Ini juga yang menyebabkan biaya
perguruan tinggi favorit semakin melambung tinggi. Bayangkan, pendidikan yang
seharusnya non-profit, dengan berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara yang

5
dituntut untuk profit, tentu menyebabkan biaya pendidikan sekolah favorit semakin
melambung.
4. Kondisi perekonomian Indonesia
Tingginya biaya pendidikan juga tidak lepas dari kondisi perekonomian Indonesia
yang katanya cukup stabil tetapi nyatanya semua harga-harga mengalami kenaikan.
Kenaikan harga ini adalah produk dari melemahnya nilai rupiah di mata dunia. Kondisi
perekonomian yang belum stabil membuat pemerintah banyak melakukan privatisasi
pada sektor pendidikan demi meringankan beban utang negara pada APBN.

D. Biaya Pendidikan di Indonesia


Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak
langsung (Inderect Cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat
pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan pemerintah,
orang tua, maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang
hilang (oportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.
Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu
sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan. Untuk sekolah dasar negeri, umumnya memiliki sumber-sumber anggaran
penerimaan, yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat sekitar,
orang tua murid, dan sumber lain.
Berdasarkan pendekatan unsur biaya (ingredient approach), pengeluaran sekolah
dapat dikaegorikan ke dalam beberapa item pengeluaran, yaitu :
1. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran
2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah,
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah,
4. Kesejahteraan pegawai,
5. Administrasi,
6. Pembinaan teknis educative, dan
7. Pendataan.

6
E. Dampak Mahalnya Pendidikan
Secara umum, dampak dari mahalnya biaya pendidikan adalah:

1. Lemahnya Sumber Daya Manusia


Salah satu sektor strategis dalam usaha pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) di Indonesia adalah sektor pendidikan. Sektor pendidikan ini memberikan peran
yang sangat besar dalam menentukan kualitas dan standar SDM di Indonesia untuk
membangun Indonesia yang lebih baik kedepannya. Permasalahan yang ikut membawa
dampak sangat besar pada pelajar adalah permasalahan mengenai mahalnya biaya
pendidikan di Indonesia. Permasalahan ini dinilai sebagai permasalahan klasik yang
terus muncul kepermukaan dan belum selesai hingga sekarang. Padahal, tingginya biaya
pendidikan saat ini tidak sesuai dengan mutu atau kualitas serta output pendidikan itu
sendiri. Kenyataan tersebut dapat dilihat dari masih tingginya persentase pengangguran
terdidik (Sarjana) yaitu sekitar 1,1 juta orang (Data BPS - 2009). Penyebab banyaknya
pengangguran terdidik ini terlihat beragam dan menjadi semakin ironis jika dilihat dari
mahalnya seorang pelajar (terdidik) telah membayar uang kuliah atau uang sekolah
mereka.
2. Lemahnya Taraf Ekonomi Masyarakat
Pendidikan memiliki daya dukung yang representatif atas pertumbuhan ekonomi.
Salah seorang pakar pendidikan mengungkapkan bahwa pendidikan dapat
meningkatkan produktivitas kerja seseorang, yang kemudian akan meningkatakan
pendapatannya. Peningkatan pendapatan ini berpengaruh pula kepada pendapatan
nasional negara yang bersangkutan, untuk kemudian akan meningkatkan pendapatan
dan taraf hidup masyarakat berpendapatan rendah. Sementara itu pakar lain melihat
pendidikan sebagai alat untuk menyiapkan tenaga kerja terdidik dan terlatih yang sangat
dibutuhkan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pendidikan memiliki suatu
kemampuan untuk menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja potensial, dan menjadi lebih
siap latih dalam pekerjaannya yang akan memacu tingkat produktivitas tenaga kerja,
yang secara langsung akan meningkatakan pendapatan nasional. Menurutnya, korelasi
antara pendidikan dengan pendapatan tampak lebih signifikan di negara yang sedang
membangun. Permasalahan yang dihadapai adalah jarang ada integrasi yang kuat antara
pekerjaan dan pendidikan yang dibutuhkan yang mengakibatkan munculnya

7
pengangguran terdidik dan terlatih. Oleh karena itu, pendidikan perlu mengantisipasi
kebutuhan. Ia harus mampu memprediksi dan mengantisipasi kualifikasi pengetahuan
dan keterampilan tenaga kerja. Prediksi ketenagakerjaan sebagai dasar dalam
perencanaan pendidikan harus mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada kaitannya
dengan kebijaksanaan sosial ekonomi dari pemerintah.
3. Kurangya Kesadaran Masyarakat Akan Kesehatan
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin sadar akan pentingnya
kesehatan. Pada jenjang pendidikan tinggi, peran pendidikan sangat sentral dalam
menghasilkan output-output yang akan berkontribusi untuk mentransformasikan
pengetahuan kepada masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya
kesehatan bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. Untuk mereflesikan dan
mengimplementasikan manajeman kesehatan yang berkualitas, saat ini telah banyak
pendidikan-pendidikan tinggi baik universitas maupun institusi yang telah membuka
program kesehatan seperti jurusan kedokteran, manajemen kesehatan, keperawatan, dan
sebagainya. Dengan adanya program seperti ini diharapkan terlahir generasi-generasi
baru yang paham dan memiliki kemampuan serta kredibiolitas dalam menguapayakan
penyelenggaraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

F. Cara Mengatasi Mahalnya Biaya Pendidikan


Besar kecilnya subsidi pemerintah itulah yang membuat mahal atau murahnya
biaya pendidikan yang harus dibayarkan oleh orangtua atau masyarakat. Kalau kita ingin
biaya pendidikan tidak mahal maka subsidi pemerintah harus besar. Usaha untuk
menjadikan pendidikan tidak mahal untuk dikonsumsi orangtua dan masyarakat
sebenarnya sudah dilaksanakan pemerintah indonesia, baik dengan meningkatkan
subsidi maupun membangkitkan partisipasi masyarakat.
Dalam pasal 49 ayat (1) UU Sisdiknas disebutkan bahwa dana pendidikan selain gaji
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN dan
APBD. Seandainya saja ketentuan UU tersebut direalisasi maka sebagian permasalahan
tentang mahalnya biaya pendidikan di negara kita tentu akan teratasi.
Usaha kedua yang sudah dicoba oleh pemerintah ialah membangkitkan peran serta
masyarakat melalui Dewan Pendidikan di tingkat kabupaten/kota dan komite

8
sekolah/madrasah di tingkat sekolah. Sebagaimana tertera dalam pasal 56 ayat (2) dan
(3) dijamin eksistensi dan perlunya dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah
untuk membantu sekolah, termasuk mengatasi mahalnya pendidikan bagi rakyat
banyak.
Sebenarnya kita sudah memiliki konsep yang bagus untuk mengatasi mahalnya biaya
pendidikan. Namun, karena kita tidak bisa menghilangkan penyakit ‘tidak konsisten’,
akhirnya biaya pendidikan kita pun masih tetap mahal bagi masyarakat kebanyakan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akhirnya, setiap tahun masyarakat Indonesia selalu dilanda masalah yang sama dan
dipusingkan dengan bagaimana caranya agar anak bisa tetap sekolah, melanjutkan
pendidikan di jenjang yang lebih tinggi meski biaya pendidikan tahun ajaran baru tidak
pernah berhenti naik. Dibutuhkan kerjasama dan komitmen yang baik antara kebijakan
pemerintah, lembaga pendidikan, dan juga masyarakat agar kualitas pendidikan di
Indonesia bisa meningkat tanpa harus mencekik para orang tua dengan tingginya biaya
pendidikan di setiap tahun ajaran baru.

B. Saran
Mengingat pentingnya pendidikan untuk semua warga, sehingga posisinya sebagai
salah satu bidang yang mendapat perhatian serius dalam konstitusi negara kita, dan menjadi
salah satu tujuan didirikannya negara Republik Indonesia. Oleh karena itu negara dalam
hal ini pemerintah wajib menyelenggarakan dan meminimalisir biaya pendidikan untuk
masyarakatnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://pramithasari27.wordpress.com/2012/12/31/biaya-pendidikan-di-indonesia/
https://andimpi.blogspot.com/2013/06/pembiayaan-pendidikan-di-indonesia.html
https://wadzifah.blogspot.com/2012/12/mahalnya-pendidikan-di-
indonesia.html?m=1

iii

Anda mungkin juga menyukai