Anda di halaman 1dari 14

TUGAS LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH PENDIDIKAN OLAHRAGA DI PAUD

Dosen Pembimbing :

Dr. Nofi Marlina Siregar, M.pd

Disusun Oleh:

ADINDA ARYA PUTRI ( 1602622009 )

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERITAS NEGERI JAKARTA 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat
petunjuk dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan
judul “ PENDIDIKAN OLAHRAGA DI PAUD“ tepat pada waktunya.

Makalah ini disiapkan dengan upaya dan usaha saya yang dirasakan semaksimal
mungkin, tetapi saya berkeyakinan ini tidak akan mencangkup kepada semua hal-hal yang
termasuk kedalam materi dan saya berkeyakinan ini dapat memberikan pengetahuan bagi
pembacanya walaupun sedikit. Hal ini di sebabkan karena terbatasnya kemampuan saya
sendiri.

Dalam penulisan makalah ini, saya sebagai penulis menyadari bahwa masih jauh dari
sempurna, maka dari itu saya dengan penuh kerendahan hati menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun.  
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

1.1 Pengertian Pendidikan…………………………………………………………………….


1.2 Pendidikan Di Indonesia…………………………………………………………………..
1.3 Pengertian Olahraga………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................

2.1 Pendidikan Jasmani Anak Usia Dini…………………………………..............................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................

3.2 Saran……………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Pengertian pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.

Dalam kajian dan pemikiran tentang pendidikan, terlebih dahulu perlu di


ketahui dua istilah yang hampir sama bentuknya dan sering di pergunakan dalam
dunia pendidikan, yaitu pedagogi dan pedagoik. Pedagogi berarti “pendidikan”
sedangkan pedagoik artinya “ilmu pendidikan”. Kata pedagogos yang pada awalnya
berarti pelayanan kemudian berubah menjadi pekerjaan mulia. Karena pengertian
pedagogi (dari pedagogos) berarti seorang yang tugasnya membimbing anak di dalam
pertumbuhannya ke daerah berdiri sendiri dan bertanggung jawab. Pekerjaan
mendidik mencakup banyak hal yaitu: segala sesuatu yang berhubungan dengan
perkembangan manusia. Mulai dari perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan,
pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai pada perkembangan iman.

Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan sebagai usaha
manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Pendidikan dan budaya ada bersama dan saling memajukan.

Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan


pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk
mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola
hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai
sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak
sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ketingkat kedewasaannya.
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia (peserta
didik) untuk dapat membuat manusia (peserta didik) itu mengerti, paham, dan lebih
dewasa serta mampu membuat manusia (peserta didik) lebih kritis dalam berpikir.

Pendidikan menjadi sangat bertaraf dalam kehidupan bangsa ini sehingga


banyak para ahli berusaha menalar dan menyampaikan apa artian pendidikan yang
sesungguhnya dalam kehidupan ini. Selain itu, pengertian pendidikan atau definisinya
menurut para ahli yaitu:

a. Prof. Dr. M.J Langeveld: Pendidikan ialah pemberian bimbingan


dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya
b. Prof. Zaharai Idris: Pendidikan ialah serangkaian kegiatan
komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak
didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam
rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak
seutuhnya.
c. H. Horne: Pendidikan adalah proses yang di lakukan terus menerus
dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang
telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar
kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual,
emosional dan kemanusiaan dari manusia.
d. Ahmad D. Marimba: Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan
rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadiaan yang utama.

Dapat diartikan bahwa pengertian pendidikan adalah kegiatan untuk


saling berbicara mengenai wawasan yang diketahui guna menambah
landasan.didalam kehidupan. Landasan yang diterapkan dalam kehidupan
berguna memperbaiki sistem kehidupan agar lebih tertata dan sesuai landasan
agama.

2. Pendidikan Di Indonesia
Pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu negara untuk unggul dalam
persaingan global. Pendidikan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk
mewujudukan kesejahteraan nasional. Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan
berkarakter merupakan prasyarat terbentuknya peradaban yang tinggi. Sebaliknya,
SDM yang rendah akan menghasilkan peradaban yang kurang baik pula.

Kualitas pendidikan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan negara


berkembang yang lainnya. Meskipun ada beberapa poin yang tertinggal, namun bukan
berarti Pendidikan di negara kepulauan ini tidak baik.

Pelajar di Indonesia tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membayar


fasilitas sekolah. Di Indonesia, biaya pendidikan telah ditanggung oleh negara. Hal ini
pendapat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa dana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) sebesar 20% dialokasikan untuk pendidikan. Jumlah
anggaran tersebut bertujuan untuk mewujudkan salah satu visi negara yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada APBN 2018, pemerintah Indonesia mengalokasikan kurang lebih Rp


444,131 triliun untuk Pendidikan. Angka tersebut sebanding dengan total seluruh
anggran sebesar Rp 2.200 triliun. Prosentase 20% tersebut telah sesuai dengan
Lampiran XIX Perpres tahun anggaran 2018.

Anggaran yang tertera di atas terdiri atas Anggaran Pendidikan melalui Pelanja
pemerintah Pusat sebesar Rp 149,680 triliun, Anggaran Pendidikan melalui transfer
daerah dan dana desa sebesar Rp 279,450 triliun, dan Anggaran Pendidikan melalui
pembiayaan sebesar Rp 15 triliun.

Saat ini pemerintah sedang gencar untuk mengurangi kesenjangan antar


daerah. Istilah daerah terpencil akan ditiadakan. Semua sekolah akan difasilitasi
pemerintah pusat maupun daerah. Bahkan dengan adanya sistem zonasi beberapa
tahun terakhir ini, tidak aka nada lagi yang Namanya “sekolah favorit”. Semua
sekolah negeri memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Jika beberapa tahun yang lalu peserta didik berbondong-bondong untuk


memilih sekolah yang menurut mereka unggul prestasi. Sekarang tidak bias semudah
itu lagi. Misalnya saja di jenjang sekolah dasar. Penerimaan peserta didik sudah
dilaksanakan secara online.  Penerimaan peserta didik dilakukan dengan
mempertimbangkan zonasi dan usia. Tidak ada syarat yang mewajibkan calon peserta
didik tersebut harus berasal dari Taman Kanak-Kanak.

Begitu pula dengan sistem penerimaan peserta didik di SMP. Zonasi menjadi
pertimbangan utama. Bukan nilai ujian maupun usia peserta didik. Hal ini mendorong
sekolah negeri untuk sama-sama memperhatikan kualitas sekolah demi memberikan
pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dengan sistem ini, semua siswa yang mendaftar
dipastikan dapat bersekolah dekat dengan tempat tinggal mereka. Apalagi dengan
adanya dana BOS (Biaya Operasional Sekolah), sekolah tidak diperkenankan menarik
iuran dari wali murid. Kalua pun dana alokasi yang diberikan oleh sekolah masing
kurang, maka yang berhak meminta kekurangan dana kepada wali murid adalah
“komite sekolah” bukan “guru”.

Menurut hasil penelitian Bank Dunia, sistem pendidikan di Indonesia


menempati peringkat ke-3 sebagai sistem Pendidikan terbesar di Asia ke-4 terbesar di
dunia. Sebagai negara kepulauan yang dipisahkan oleh lautan, guru Indonesia
memang harus siap ditempatkan di mana saja.

Jika dibandingkan negara lain, penetapan kurikulum Indonesia memang tidak


mudah. Pasalnya, pemerintah harus membuat perencanaan terbaik dalam mengatasi
ribuan keanekaragaman. Selain terpisah oleh lautan, Indonesia juga memiliki corak
budaya yang berbeda, agama yang heterogen, mata pencaharian yang variatif, serta
cara hidup yang tidak sama. Namun dengan diberlakukannya kurikulum nasional
Kurikulum 2013, guru diberi langkah lebih lebar untuk bergerak.

Kurikulum 2013 memang telah menentukan Kompetensi Inti, Kompetensi


Dasar, Buku Guru dan Buku Siswa. Namun hal itu bukan berarti guru harus
mengikuti persis isi buku. Guru dapat membuat indikator sendiri berdasarkan kondisi
wilayah masing-masing. Buku siswa yang enjadi pegangan guru adalah sumber
belajar minimal yang masih dapat dikembangkan secara lebih luas.

Di Indoensia, guru memiliki posisi yang berbeda dalam masyarakat.


Masyarakat masih memandang guru sebagai profesi yang mulia. Bahkan ada istilah
“pahlawan tanpa tanda jasa”. Pernyataan tersebut sangat sesuai karena tugas guru
tidak hanya mengajar melainkan juga mendidik anak menjadi pribadi yang mulia dan
berakarakter.

Semua lapisan masyarakat sudah menyadari bahwa guru adalah profesi paling
penting karena harus mendidik generasi kusuma bangsa. Bahkan dewasa ini profesi
guru sangat popular di kalangan anak muda. Banyak lulusan SMA yang mendaftar di
program ilmu keguruan dan pendidikan. Kepopuleran jurusan pendidikan telah
mengalahkan jurusan kedokteran. Dari jumlah pendaftar yang mengikuti tes, hanya
sekitar 15% yang diterima.

Kondisi tersebut sama halnya dengan perekrutan CPNS guru. Formasi guru
selalu menempati posisi tertinggi dibandingkan formasi yang lain. Fenomena ini tidak
hanya terjadi di satu wilayah, melainkan di semua wilayah. Hal ini tentu sangat bagus
karena pemerintah bias mendapatkan guru-guru professional dengan  melalui tes yang
ketat.

Salah jika dianggap guru Indonesia hanya mengajar dengan durasi yang
pendek. Pekerjaan guru di Indonesia  justru sama panjangnya dengan jam kerja dokter
maupun pengacara. Guru bekerja keras mempersiapkan materi, bahan ajar, media,
menentukan teknik pembelajaran yang tepat karena setiap siswa memiliki karakter
yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan kepakaran dalam menjalankan profesi ini.

Indonesia memiliki sistem pendidikan yang transparan. Artinya, siswa dan


orang tua diberikan kebebasan akses. Guru dan siswa berhak tahu hasil belajar mereka
serta berhak tahu pula informasi-informasi terkait pembelajaran.

Di Indonesia kurikulum memang diatur oleh pusat melalui keterlibatan para


ahli kurikulum dan praktisi. Jadi kurikulum tidak hanya disusun oleh expert namun
ada pula praktisi (guru) yang ikut terlibat. Contohnya dalam pembuatan buku
kurikulum 2013, ada guru yang terlibat di dalamnya melalui seleksi tertentu. Guru
yang tercatat dalam pembuatan buku kurikulum 2013 telah melewati seleksi yang
cukup panjang. Artinya, pemerintah telah memperhatikan pihak yang terlibat dalam
perencanaan pembelajaran.

3. Pengertian Olahraga
Pendidikan jasmani adalah pendidikan wajib di semua tingkat sekolah. Seperti
yang dikatakan oleh Bezerra. pendidikan jasmani menjadi komponen wajib sebagai
pendidikan dasar, baik itu pendidikan sejak dini, pendidikan tingkat dasar dan
pendidikan menengah. Pelaksanaan merupakan penyeimbang untuk mencegah
kebosanan pada anak di sekolah. “Pendidikan jasmani adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan melalui aktivitas jasmani yang disusun secara
sistematik untuk menuju manusia Indonesia seutuhnya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani


adalah suatu pendidikan aktivitas jasmani yang wajib diperkenalkan di setiap tingkat
jenjang pendidikan untuk menuju manusia Indonesia seutuhnya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pendidikan Jasmani Anak Usia Dini


Masa anak usia dini dimulai sejak lahir hingga anak mencapai usia 6 tahun.
Masa usia dini merupakan masa keemasan (golden age) dimana stimulasi seluruh
aspek perkembangan berperan penting dalam tugas perkembangan selanjutnya. Anak
usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial, moral dan
sebagainya. Penelitian terhadap otak manusia menunjukkan bahwa periode dari lahir
hingga usia 8 adalah fase kritis untuk perkembangan otak dan karena itu waktu
terbaik untuk belajar. Sedemikian pentingnya usia tersebut maka memahami
karakteristik anak usia dini menjadi mutlak adanya, bila ingin memiliki generasi yang
mampu mengembangkan diri secara optimal.

Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh terhadap
kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama. Bahkan tidak dapat
terhapuskan, walaupun bisa hanya tertutupi. Bila suatu saat ada stimulasi yang
memancing pengalaman hidup yang pernah dialami maka efek tersebut akan muncul
kembali dalam bentuk yang berbeda. Pendidikan sejak dini itu perlu adanya, seperti
yang sudah diuraikan diatas bahwa pondasi awal anak menjadi faktor penting untuk
pertumbuhan dan perkembangannya dimasa depan. Pertumbuhan seorang anak dilihat
dari bertambahnya ukuran tinggi tubuh hingga berat tubuh anak, untuk
mengoptimalkan itu semua perlu adanya stimulasi yang terarah, salah satu pendidikan
untuk mengoptimalkan pertumbuhan itu semua dapat melalui pendidikan jasmani
anak.

Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh,


makhluk total dan tidak menganggap sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik
dan mentalnya. . Pada pengaruh perkembangan fisik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada
bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan
perkembangan total manusia.
Lingkungan anak usia dini selalu didukung oleh penekanan pada permainan
dan aktivitas fisik dalam pendidikan fisiknya. Bermain dianggap sebagai domain atau
ranah terpenting pada masa anak-anak dan khususnya dalam budaya barat, bahwa
bermain menjadi salah satu bidang pekerjaan untuk anak-anak. Kesempatan bagi
anak-anak untuk bermain dianggap penting untuk perkembangan mereka secara
keseluruhan di semua domain: fisik, sosial, kognitif, mental atau emosional dan
spiritual. Pendidikan jasmani anak-anak terletak dalam eksplorasi aktif anak-anak
terhadap lingkungan mereka, dengan penekanan pada pengembangan daripada
pendidikan.

Melalui aktivitas jasmani ini diharapkan tujuan pendidikan dapat membantu


anak-anak mengembangkan potensi emosional dan fisik mereka serta untuk
berkontribusi dalam pengembangan kepribadian mereka. Pembelajaran pendidikan
jasmani dapat berbentuk olahraga maupun non olahraga. Yang termasuk kedalam
olahraga yaitu seperti atletik, senam, permainan, bela diri, dan akuatik atau renang,
sedangkan non olahraga dalam bentuk bermain, modifikasi cabang olahraga, dan
aktivitas jasmani lainnya. Dalam pendidikan jasmani terdapat dua unsur yaitu unsur
bermain (permainan) dan olahraga. Akan tetapi adanya kedua unsur tersebut harus
memiliki keseimbangan, tidak boleh terjadi perbandingan yang terlalu menyimpang
dan mematikan pada salah satu unsur diantaranya, harus berjalan selaras dalam
perkembangannya. “Segala aktivitas jasmani yang diajarkan sebagai tujuan
pendidikan merupakan pendidikan jasmani, sedangkan olahraga merupakan segala
aktivitas fisik yang terorganisasi dan termasuk sebagai bentuk permainan yang 18
kompetitif, sangat erat kaitannya dengan pendidikan jasmani.

Berdasarkan uraian diatas pendidikan jasmani anak yaitu upaya sadar untuk
menciptakan terselenggaranya kegiatan gerak sehat yang menunjang bagi semua
kegiatan aktivitas fisik maupun yang lain pada anak hingga dewasa. Selain itu
pendidikan jasmani juga merupakan salah satu pendidikan non akademik yang
penting untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Untuk itu pendidikan jasmani
perlu diperkenalkan sejak dini baik dalam keluarga ataupun lingkungan sekolah,
karena pendidikan pada zaman sekarang tidak hanya didapat dari keluarga, maka
sudah seharusnya sekolah yang mengenalkan berbagi macam bidang pendidikan atau
pembelajaran yang lebih terarah untuk perkembangan anak.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji, pelaksanaan pembelajaran


pendidikan jasmani pada lembaga PAUD di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten
Tegal termasuk dalam kategori baik dengan persentase 80,00%. Sedangkan untuk
hasil setiap aspek dapat dirincikan sebagai berikut, pada aspek kurikulum (isi)
pembelajaran penjas sendiri sudah termasuk kategori baik dengan persentase yang
diperoleh 76,67%, aspek ragam penjas termasuk kedalam kategori baik dengan
persentase 80,00%, aspek guru terhadap pembelajaran penjas sudah termasuk
kedalam kategori baik dengan persentase 83,33%, dan aspek sarana dan prasarana
penjas juga sudah termasuk kedalam kategori baik dengan persentase 83,33%.

Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran akan berjalan baik jika


melihat dari berbagai aspek terutama dari aspek guru yang ditinjau melalui
pemahaman guru, kesiapan guru mengajar serta kompetensi guru dalam kegiatan
belajar mengajar dan aspek kurikulum pembelajaran pendidikan jasmani di suatu
lembaga tersebut. Alasan guru menjadi faktor terpenting karena kunci utama dari
suatu implementasi pembelajaran akan bekualitas baik yaitu pada kualitas guru. Maka
dari itu pentingnya guru sesuai dengan kualifikasi jenjang S1 PAUD demi
terwujudnya pendidikan sejak dini yang berkualitas untuk mecentak generasi penerus
bangsa yang cerdas dan sehat.
SARAN

Berdasarkan dari hasil uji penelitian yang telah diuraikan diatas bahwa terdapat
beberapa saran yang diberikan yaitu, sebagai berikut :

1. Agar terlaksananya kurikulum yang menunjang segala perkembangan fisik


motorik anak pada pembelajaran pendidikan jasmani, untuk guru diharapkan dapat
menambah wawasan atau pemahaman mengenai pendidikan jasmani untuk anak
usia dini, dengan mencari informasi baik melalui seminar, workshop, internet
ataupun sumber bacaan lain mengenai pendidikan jasmani untuk anak usia dini.
2. Berkaitan dengan terselenggaranya pelaksanaan dan pembelajaran mengenai
pendidikan jasmani sendiri, tentunya melihat dari faktor pengelolaan sarana dan
prasarana yang disediakan oleh lembaga sekolah itu sendiri serta dukungan penuh
terhadap kegiatan pembelajaran jasmani untuk anak usia dini, maka dari itu
lembaga diharapkan dapat mengelola sarana dan prasarana dengan baik untuk
pendidikan jasmani ataupun memfasilitasi guru dalam mengembangkan
kompetensinya dan menambah informasi mengenai pendidikan jasmani untuk
anak.
3. Bagi peneliti selanjutnya dengan penelitian sejenis diharapkan dapat menambah
variabel yang berbeda atau lebih mendalam pada disiplin ilmunya.
DAFTAR PUSTAKA

Di, Paud, and Kecamatan Dukuhwaru. n.d. “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN JASMANI


PADA LEMBAGA.” http://lib.unnes.ac.id/39365/1/1601416024.pdf.

Rahmat Petuguran. 2018. “Mengoptimalkan Keunggulan Pendidikan Di Indonesia.”


Unnes.ac.id. 2018. https://unnes.ac.id/gagasan/mengoptimalkan-keunggulan-pendidikan-di-
indonesia.

Anda mungkin juga menyukai