Manisa
Rindi Yani
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan
Sebagai Proses Pencerdasan” yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Profesi
Kependidikan pada semester empat.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah dapat banyak bantuan dan masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami sebagai Penulis ingin
menyampaiakan terima kasih kepada :
1. Drs. Chairum Arfan, M.M Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Prodi Pendidikan Matematika di STKIP MERANTI.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
demkian telah memberi manfaat bagi penulis. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senang hati.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan\
b. Untuk mengetahui maksud pendidikan sebagai proses pencerdasan
c. Untuk mengetahui cara mewujudkan pendidikan yang mencerdaskan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh seorang pendidik
untuk membimbing peserta didiknya agar dapat mengembangkan segala potensi yang
ada di dalam dirinya. Menurut Hasbullah (2009:5) pendidikan adalah suatu proses
bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur
seperti pendidik, anak didik, tujuan, dan sebagainya. Aspek-aspek paling
dipertimbangkan antara lain yaitu penyadaran, pencerahan, pemberdayaan, dan
perubahan perilaku. Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh Takdir Ilahi
(2012:25) bahwa pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan
pribadi manusia, baik menyangkut aspek ruhaniah dan jasmaniah.
Berdasarkan penjelasan dari kedua ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan.
Pendidikan juga merupakan wahana penting untuk membangun bangsa. Pada
gilirannya, manusia hasil pendidikan itu menjadi sumber daya pembangunan, karena
itu, pendidik dalam melaksanakan tugasnya diharpkan tidak membuat kesalahan-
kesalahandalmmendidik
b. Tujuan Pendidikan
Secara normatif tujuan pendidikan di Indonesia diamanatkan dalam UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pada umumnya, terdapat empat jenjang tujuan, yaitu:
a. Tujuan umum merupakan tujuan pendidikan secara nasional. Pancasila
merupakan landasan dari tujuan umum pendidikan nasional di Indonesia.
2
b. Tujuan institusional merupakan tujuan yang menjadi tugas dari lembaga
pendidikan tertentu untuk mencapainya
c. Tujuan kurikuler merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu bidang studi
atau mata pelajaran
d. Tujuan instruksional merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu materi
tertentu-penguasaan materi tertentu.
Seperti dijelaskan di atas tujuan pendidikan perlu dirumuskan untuk tiba pada
suatu titik yang telah ditetapkan sebelumnya. Titik tujuan pendidikan itu lebih
bersifat imajiner daripada nyata. Pendidikan yang dilaksanakan tanpa tujuan akan
berakhir dengan kegagalan.
c. Fungsi Pendidikan
Pendidikan membawa misi mulia sebagai proses kemanusian dan
pemanusiaan, baik alami maupun buatan. Pendidikan nasional dikonsepsikan
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Danim (2010:45) menjelaskan fungsi pendidikan sesungguhnya adalah
memebangun manusia yang beriman, cerdas, kompetitif, dan bermartabat. Beriman
mengandung makna bahwa manusia mengakui adanya eksistensi Tuhan dan
mengikuti ajaran dan menjauhi larangannya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan adalah sebuah mnfaat dari hasil
pendidikan yang dapat dirasakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis
besar fungsi pendidikan yaitu mengubah pola pikir manusia untuk menuju kehidupan
yang lebih baik.
d. Manfaat Pendidikan
Manfaat pendidikan menurut Elfachmi (2015:16) adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan ilmu yang akan dibutuhkan untuk masa depan
b. Belajar diluar sekolah bisa menambah wawasan yang lebih luas
c. Dengan mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih luas, kita dapat meraih cita-
cita yang kita impikan
d. Menjadikan manusia memilIki budi pekerti yang luhur
3
Sesuai dengan pengertian dan tujuan pendidikan, pendidikan sangatlah
bermanfaat bagi kehidupan semuanya agar menjadi manusia yang seutuhnya, karena
sejatinya pendidikan sabagai alat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara
4
dalam proses belajar. Guru dianggap sebagai sumber belajar. Akibatnya kebebasan
dan kreativitas anak menjadi terpasung. Anak hanya dijejali dengan berbagai
pengetahuan tanpa diajak untuk belajar bagaimana cara belajar, belajar bagaimana
berfikir dan belajar bagaimana mengatasi permasalahan. Padahal idealnya dalam
proses pembelajaran guru seharusnya lebih berfungsi sebagai fasilitator, yang
memfasilitasi peserta didik untuk dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran yang
melibatkan pikiran, emosi dan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Dalam proses
kegiatannya Siswa dapat menggunakan sumber belajar seperti alam sekitar, buku,
internet maupun sumber lain untuk membuat kesimpulan dari peristiwa, atau
fenomena yang terjadi, sehingga menghasilkan pemahaman yang bermakna bagi
dirinya. Proses tersebut tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari guru.
5
c. Meninjau Peran Sekolah sebagai Lingkungan Belajar Anak
Sudahkah sekolah kita mendukung bagi tumbuh dan berkembangnya potensi
anak. Idealnya sekolah memiliki fungsi yang strategis bagi anak, untuk mengasah
potensinya shingga menjadi pribadi-pribadi yang kuat baik secara intelegensinya
maupun secara emosinya. Dalam kaitannya dengan peran sekolah, terdapat lima
hal utama yang harus dilakukan yakni :
1. Sekolah harus mampu memproduksi ilmu pengetahuan, bukan hanya transfer
ilmu pengetahuan. Indikasinya adalah ketika siswa mampu mngkritisi terhadap
fenomena yang terjadi dalam masyarakat sehingga menghasilkan nilai-nilai
yang lebih bermakna bagi kehidupan. Siswa menjadi peka terhadap masalah-
masalah yang timbul, sehingga dengan potensinya akan berusaha untuk mencari
solusi yang efektif.
2. Sekolah harus mampu membentuk karakter peserta didiknya, sehingga memiliki
kecerdasan emosi yang memadai. Karena bagaimanapun cerdasnya seorang
siswa, kalau memiliki karakter yang tidak baik, akan merugikan lingkungan dan
masyarakatnya. Kenyataan menunjukkan bahwa kecerdasan emosi sangat
menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalani kehidupannya. Kecerdasan
ini akan terlihat dalam sikap dan tingkah laku seseorang dalam menghadapi
berbagai permasalahan dan persoalan hidup, seperti berlaku jujur, tertib,
disiplin, tidak emosional, memiliki dedikasi tinggi, penuh tanggung jawab dan
lain-lain. Bagaimana proses pembentukan karakter tersebut? Yakni dengan
latihan, pembiasaan dan keteladanan dari semua unsure yang ada di sekolah.
Materinya berupa pendidikan karakter, yang dapat disisipkan pada mata
pelajaran yang sesuai, seperti agama, pendidikan moral, kewirausahaan dan
lain-lain.
3. Sekolah harus mampu membentuk dan mengasah ketrampilan siswanya. Cerdas
dalam berfikir, trampil dalam bertindak adalah salah satu perwujudan dari hasil
belajar. Bagaimana kondisi tersebut dapat terwujud, tentunya apabila proses
pendidikan dilakukan sesuai dengan komptensi yang dibutuhkan dengan cara-
cara yang efektif dan efisien. Untuk mencapai hal ini, para actor dan pelaku
pendidikan di sekolah harus selalu di update ilmu dan pengetahuannya,
sehingga tidak ketinggalan dalam mendidik para siswanya.
4. Sekolah idealnya mampu menghasilkan lulusan yang mandiri, dalam artian
mampu mengambil resiko, berani mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
6
Proses latihannya dapat dilakukan melalui latihan-latihan dengan kasus-kasus
yang sederhana sesuai dengan kondisi dan keadaaan siswa dengan media diskusi
dan pemecahan masalah. Dari prsoes tersebut diharapkan siswa tertantang untuk
berfikir kritis dan bekerja cerdas, yang akhirnya dapat menghasilkan suatu
keputusan yang tepat pula.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk
membimbing peserta didiknya agar dapat mengembangkan segala potensi yang ada
di dalam dirinya. Tujuan pendidikan sebagai proses pencerdasan mengacu pada
konsep yang sesuai dengan tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 menyebutkan bahwa “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” hal
ini menunjukan pemerintah berupaya untuk membantu dan mewajibkan rakyatnya
untuk memperoleh dan mengenyam pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan.
Ada 3 cara mewujudkan pendidikan yang mencerdaskan yaitu pertama,
merekonstruksi kembali peran dan fungsi guru dalam pembelajaran. Kedua,
meningkatkan peran orang tua dalam proses pendidikan anak. Ketiga, meninjau
kembali peran sekolah sebagai lingkungan belajar siswa.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekeliruan dan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan dari semua pihak
untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk kelancaran
pembuatan makalah selanjutnya. Namun, kami berharap makalah kami bisa
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pemakalah.
8
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/73300415/Pembahasan-Makalah-Profesi-Kependidikan
https://smpn2kalibawang.sch.id/read/5/pendidikan-yang-mencerdaskan
https://eprints.umm.ac.id/39467/3/BAB%20II.pdf
https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/1759/nina-lamatenggo-prosiding-sepuluh-
perubahan-pendidikan-untuk-peningkatan-sumber-daya-manusia-di-era-masyarakat-
ekonomi-asean.html
9
x