Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“Pendidikan Sebagai Proses Pencerdasan”

Nama : Endra Damara

Manisa

Rindi Yani

Dosen pegampu : Drs. Chairum Arfan, M.M

Prodi Pendidikan Matematika

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Meranti

Tahun Ajaran 2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan
Sebagai Proses Pencerdasan” yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Profesi
Kependidikan pada semester empat.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah dapat banyak bantuan dan masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami sebagai Penulis ingin
menyampaiakan terima kasih kepada :
1. Drs. Chairum Arfan, M.M Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Prodi Pendidikan Matematika di STKIP MERANTI.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
demkian telah memberi manfaat bagi penulis. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senang hati.

Selatpanjang 10 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 2
2.1 Pendidikan ........................................................................................ 2
a. Pengertian Pendidikan .................................................................. 2
b. Tujuan Pendidikan ........................................................................ 2
c. Fungsi Pendidikan ........................................................................ 3
d. Manfaat Pendidikan ...................................................................... 3
2.2 Pendidikan Sebagai Proses Pencerdasan ............................................ 4
2.3 Cara Mewujudkan Pendidikan yang Mencerdaskan ........................... 4
a. Merekontruksi Peran dan Fungsi Guru .......................................... 4
b. Meningkatkan Peran Orang Tua.................................................... 5
c. Meninjau Kembali Peran Sekolah ................................................. 6
BAB III PENUTUP ................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi individu dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap positif.
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses pencerdasan yang melibatkan berbagai
aspek seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Tujuan pendidikan sebagai proses pencerdasan mengacu pada konsep yang sesuai
dengan tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945
menyebutkan bahwa “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” hal ini menunjukan pemerintah
berupaya untuk membantu dan mewajibkan rakyatnya untuk memperoleh dan
mengenyam pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta
yang berdasarkan peraturan yang telah dibuat, pendidikan minimal yang harus ditempuh
seorang peserta didik adalah 9 (sembilan) tahun.
Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan sebelumnya, hal utama yang diharapkan
dengan adanya pendidikan bagi setiap anggota masyarakat adalah tercetaknya sumber
daya manusia yang berkualitas dan unggul. Dengan adanya sumber daya manusia yang
unggul tersebut, diharapkan nantinya dapat memanjukan bangsa Indonesia di berbagai
bidang. Selain dapat memajukan wilayah yang ditempatinya baik secara regional
maupun nasional, juga diharapkan dapat bersaing di tingkat dunia.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian Pendidikan?
b. Apa maksud pendidikan sebagai proses pencerdasan?
c. Bagaimana cara mewujudkan pendidikan yang mencerdaskan?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan\
b. Untuk mengetahui maksud pendidikan sebagai proses pencerdasan
c. Untuk mengetahui cara mewujudkan pendidikan yang mencerdaskan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh seorang pendidik
untuk membimbing peserta didiknya agar dapat mengembangkan segala potensi yang
ada di dalam dirinya. Menurut Hasbullah (2009:5) pendidikan adalah suatu proses
bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur
seperti pendidik, anak didik, tujuan, dan sebagainya. Aspek-aspek paling
dipertimbangkan antara lain yaitu penyadaran, pencerahan, pemberdayaan, dan
perubahan perilaku. Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh Takdir Ilahi
(2012:25) bahwa pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan
pribadi manusia, baik menyangkut aspek ruhaniah dan jasmaniah.
Berdasarkan penjelasan dari kedua ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan.
Pendidikan juga merupakan wahana penting untuk membangun bangsa. Pada
gilirannya, manusia hasil pendidikan itu menjadi sumber daya pembangunan, karena
itu, pendidik dalam melaksanakan tugasnya diharpkan tidak membuat kesalahan-
kesalahandalmmendidik

b. Tujuan Pendidikan
Secara normatif tujuan pendidikan di Indonesia diamanatkan dalam UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pada umumnya, terdapat empat jenjang tujuan, yaitu:
a. Tujuan umum merupakan tujuan pendidikan secara nasional. Pancasila
merupakan landasan dari tujuan umum pendidikan nasional di Indonesia.

2
b. Tujuan institusional merupakan tujuan yang menjadi tugas dari lembaga
pendidikan tertentu untuk mencapainya
c. Tujuan kurikuler merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu bidang studi
atau mata pelajaran
d. Tujuan instruksional merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu materi
tertentu-penguasaan materi tertentu.
Seperti dijelaskan di atas tujuan pendidikan perlu dirumuskan untuk tiba pada
suatu titik yang telah ditetapkan sebelumnya. Titik tujuan pendidikan itu lebih
bersifat imajiner daripada nyata. Pendidikan yang dilaksanakan tanpa tujuan akan
berakhir dengan kegagalan.

c. Fungsi Pendidikan
Pendidikan membawa misi mulia sebagai proses kemanusian dan
pemanusiaan, baik alami maupun buatan. Pendidikan nasional dikonsepsikan
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Danim (2010:45) menjelaskan fungsi pendidikan sesungguhnya adalah
memebangun manusia yang beriman, cerdas, kompetitif, dan bermartabat. Beriman
mengandung makna bahwa manusia mengakui adanya eksistensi Tuhan dan
mengikuti ajaran dan menjauhi larangannya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan adalah sebuah mnfaat dari hasil
pendidikan yang dapat dirasakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis
besar fungsi pendidikan yaitu mengubah pola pikir manusia untuk menuju kehidupan
yang lebih baik.

d. Manfaat Pendidikan
Manfaat pendidikan menurut Elfachmi (2015:16) adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan ilmu yang akan dibutuhkan untuk masa depan
b. Belajar diluar sekolah bisa menambah wawasan yang lebih luas
c. Dengan mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih luas, kita dapat meraih cita-
cita yang kita impikan
d. Menjadikan manusia memilIki budi pekerti yang luhur

3
Sesuai dengan pengertian dan tujuan pendidikan, pendidikan sangatlah
bermanfaat bagi kehidupan semuanya agar menjadi manusia yang seutuhnya, karena
sejatinya pendidikan sabagai alat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara

2.2 Pendidikan Sebagai Proses Pencerdasan


Banyak pihak yang beranggapan bahwa pendidikan adalah proses pembodohan
terhadap peserta didik maupun bagi masyarakat yang dapat terjadi dilingkungan sekolah
maupun di lingkungan luar sekolah. Sumber masalah disini adalah mereka yang
melakukan pembodohan tidak merasakan bahwa mereka telahmelakukan pembodohan.
Pembodohan yang dilakukan melalui lembaga-lembaga formal merupakan suatu contoh
yang riil. Salah satunya dapat terlihat dari mahalnya biaya pendidikan untuk saat ini yang
dikarenakan lembaga pendidikan formal tersebut dijadikan lahan bisnis oleh pihak-pihak
ternentu yang dilakukansecara sistematis dan rapi. Lembaga pendidikan juga dijadikan
sebagai media pembentuk kesenjangan sosial antara siswa kaya dan siswa yang miskin.
Untuk dapat mencapai apa yang menjadi tujuan pendidikan dan tujuan negara dalam
bidang pendidikan maka perealisasian undang-undang yang mengatur masalah
pendidikan sangat diperlukan serta usaha-usaha lain yang diperlukan untuk pembenahan
di bidang pendidikan, karena pendidikan adalah pilar utama peningkatan kualitas sumber
daya manusia.

2.3 Cara Mewujudkan Pendidikan yang Mencerdaskan


a. Merekonstruksi Peran dan Fungsi Guru dalam Pembelajaran
Tidak dapat dipungkiri bahwa guru memiliki peran yang sangat menentukan
dalam keberhasilan pendidikan suatu bangsa. Guru sebagai aktor dalam pendidikan.
Untuk hal tersebut, maka sudah sewajarnya kalau guru harus dituntut untuk
profesional. Bagaimana guru yang profesional itu? Yakni guru yang mampu
menumbuhkan dan membangun semangat belajar anak didiknya, sehingga potensi
yang dimilikinya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Guru disamping
sebagai pendidik, juga sebagai pembimbing para peserta didiknya. Kenyataan di
lapangan menunjukkan bahwa tidak sedikit guru yang kurang menyadari akan peran
dan fungsinya dalam proses pembelajaran. Sehingga tidak jarang proses belajar
mengajar menjadi tidak menggairahkan bagi siswa, karena hanya dipandang sebagai
mereproduksi ilmu berupa proses transfer pengetahuan, yang hanya memindahkan
ilmu yang ada pada diri anak atau peserta didik. Tidak jarang pula guru mendominasi

4
dalam proses belajar. Guru dianggap sebagai sumber belajar. Akibatnya kebebasan
dan kreativitas anak menjadi terpasung. Anak hanya dijejali dengan berbagai
pengetahuan tanpa diajak untuk belajar bagaimana cara belajar, belajar bagaimana
berfikir dan belajar bagaimana mengatasi permasalahan. Padahal idealnya dalam
proses pembelajaran guru seharusnya lebih berfungsi sebagai fasilitator, yang
memfasilitasi peserta didik untuk dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran yang
melibatkan pikiran, emosi dan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Dalam proses
kegiatannya Siswa dapat menggunakan sumber belajar seperti alam sekitar, buku,
internet maupun sumber lain untuk membuat kesimpulan dari peristiwa, atau
fenomena yang terjadi, sehingga menghasilkan pemahaman yang bermakna bagi
dirinya. Proses tersebut tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari guru.

b. Meningkatkan Peran Orang Tua dalam Proses Pendidikan Anak


Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak. Kehidupan
anak tidak terlepas dari lingkungan keluarga, bahkan sebagai besar waktu anak
akan dihabiskan dalam lingkungan keluarga. Memperhatikan kondisi tersebut,
sebagai orang tua harus peka, bahwa tanggung jawab pendidikan tidak sepenuhnya
berada pada lingkungan sekolah. Orang tua sedini mungkin harus ikut serta
berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif untuk tumbuh dan
berkembangnya otak anak. Bagaimana peran orang tua? Tentunya memberikan
dorongan dan semangat untuk belajar, mendampingi ketika belajar, memahami
keluhan-keluhan belajar anak dan juga memahami permasalahan-permasalahan
yang dialami oleh anak. Selain hal tersebut sebaiknya orang tua juga harus
memahami bakat atau talenta anak, memberikan kebebasan anak untuk
mengembangkan minat dan bakatnya. Harus dihindari sikap otoriter orang tua,
karena tidak jarang orang tua selalu mendominasi memandang keingiunan anaknya
harus sama seperti keinginan dirinya, sehingga anak dikekang, ditekan untuk
mengikuti kemauan orang tuanya. Sebagai contoh, orang tua menginginkan
anaknya harus menjadi dokter, sementara anaknya lebih cocok, berbakat dan suka
pada bidang sastra. Tentunya hal ini akan mengganggu tumbuh dan
berkembangnya potensi anak.

5
c. Meninjau Peran Sekolah sebagai Lingkungan Belajar Anak
Sudahkah sekolah kita mendukung bagi tumbuh dan berkembangnya potensi
anak. Idealnya sekolah memiliki fungsi yang strategis bagi anak, untuk mengasah
potensinya shingga menjadi pribadi-pribadi yang kuat baik secara intelegensinya
maupun secara emosinya. Dalam kaitannya dengan peran sekolah, terdapat lima
hal utama yang harus dilakukan yakni :
1. Sekolah harus mampu memproduksi ilmu pengetahuan, bukan hanya transfer
ilmu pengetahuan. Indikasinya adalah ketika siswa mampu mngkritisi terhadap
fenomena yang terjadi dalam masyarakat sehingga menghasilkan nilai-nilai
yang lebih bermakna bagi kehidupan. Siswa menjadi peka terhadap masalah-
masalah yang timbul, sehingga dengan potensinya akan berusaha untuk mencari
solusi yang efektif.
2. Sekolah harus mampu membentuk karakter peserta didiknya, sehingga memiliki
kecerdasan emosi yang memadai. Karena bagaimanapun cerdasnya seorang
siswa, kalau memiliki karakter yang tidak baik, akan merugikan lingkungan dan
masyarakatnya. Kenyataan menunjukkan bahwa kecerdasan emosi sangat
menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalani kehidupannya. Kecerdasan
ini akan terlihat dalam sikap dan tingkah laku seseorang dalam menghadapi
berbagai permasalahan dan persoalan hidup, seperti berlaku jujur, tertib,
disiplin, tidak emosional, memiliki dedikasi tinggi, penuh tanggung jawab dan
lain-lain. Bagaimana proses pembentukan karakter tersebut? Yakni dengan
latihan, pembiasaan dan keteladanan dari semua unsure yang ada di sekolah.
Materinya berupa pendidikan karakter, yang dapat disisipkan pada mata
pelajaran yang sesuai, seperti agama, pendidikan moral, kewirausahaan dan
lain-lain.
3. Sekolah harus mampu membentuk dan mengasah ketrampilan siswanya. Cerdas
dalam berfikir, trampil dalam bertindak adalah salah satu perwujudan dari hasil
belajar. Bagaimana kondisi tersebut dapat terwujud, tentunya apabila proses
pendidikan dilakukan sesuai dengan komptensi yang dibutuhkan dengan cara-
cara yang efektif dan efisien. Untuk mencapai hal ini, para actor dan pelaku
pendidikan di sekolah harus selalu di update ilmu dan pengetahuannya,
sehingga tidak ketinggalan dalam mendidik para siswanya.
4. Sekolah idealnya mampu menghasilkan lulusan yang mandiri, dalam artian
mampu mengambil resiko, berani mengambil keputusan secara cepat dan tepat.

6
Proses latihannya dapat dilakukan melalui latihan-latihan dengan kasus-kasus
yang sederhana sesuai dengan kondisi dan keadaaan siswa dengan media diskusi
dan pemecahan masalah. Dari prsoes tersebut diharapkan siswa tertantang untuk
berfikir kritis dan bekerja cerdas, yang akhirnya dapat menghasilkan suatu
keputusan yang tepat pula.

Dalam upaya membangun dan mewujudkan pendidikan yang mencerdasakan,


rupanya patut kita renungkan pendapat dari William A. Ward, yang mengatakan bahwa
“pengajar biasa adalah pengajar yang hanya memberi tahu, pengajar yang baik adalah
pengajar yang hanya menjelaskan. Pengajar yang lebih baik pengajar yang
mendemonstrasikan. Tetapi pengajar yang terbaik adalah pengajar yang memberi
inspirasi kepada peserta didiknya.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk
membimbing peserta didiknya agar dapat mengembangkan segala potensi yang ada
di dalam dirinya. Tujuan pendidikan sebagai proses pencerdasan mengacu pada
konsep yang sesuai dengan tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 menyebutkan bahwa “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” hal
ini menunjukan pemerintah berupaya untuk membantu dan mewajibkan rakyatnya
untuk memperoleh dan mengenyam pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan.
Ada 3 cara mewujudkan pendidikan yang mencerdaskan yaitu pertama,
merekonstruksi kembali peran dan fungsi guru dalam pembelajaran. Kedua,
meningkatkan peran orang tua dalam proses pendidikan anak. Ketiga, meninjau
kembali peran sekolah sebagai lingkungan belajar siswa.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekeliruan dan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan dari semua pihak
untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk kelancaran
pembuatan makalah selanjutnya. Namun, kami berharap makalah kami bisa
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pemakalah.

8
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/73300415/Pembahasan-Makalah-Profesi-Kependidikan
https://smpn2kalibawang.sch.id/read/5/pendidikan-yang-mencerdaskan
https://eprints.umm.ac.id/39467/3/BAB%20II.pdf
https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/1759/nina-lamatenggo-prosiding-sepuluh-
perubahan-pendidikan-untuk-peningkatan-sumber-daya-manusia-di-era-masyarakat-
ekonomi-asean.html

9
x

Anda mungkin juga menyukai