Diajukan untuk
memenuhi salah satu
tugas makalah
Disusun Oleh
Untuk itu kami terima kasih banyak atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, baik dari tanda baca, tata
bahasa, maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan
saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat saya sampaikan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
3.1. Kesimpulan............................................................................................9
3.2. Saran......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses dengan pembelajaran dalam ilmu
pengetahuan dan keterampilan dengan sekumpulan manusia yang memberikan
wariskan dari satu genereasi ke generasi yang selanjutnya melalui pengajaran.
Dengan demikian pendidikan juga dapat mengatakan suatu usaha yang sadar yang
dapat dilakukan secara sistematis dengan mewujudkan suasana belajar dan
mengajar supaya para peserta didik akan dapat mengembangkan potensi dirinya.
Dengan adanya pendidikan juga maka seseorang akan dapat memiliki kecerdasan
dan akhlak yang mulia dalam kepribadian dan keterampilan yang bermanfaat
dalam hidup masyarakat. Makna pendidikan memang sangat sederhana dapat
diartikan juga sebagai usaha manusia akan dapat membina kepribadiannya yang
sesuai dengan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat yang akan terjadinya suatu
proses pendidikan. Maka dari itulah pendidikan akan di nyatakan salah bentuk
hakikat yang dapat melestarikan hidupnya dan dapat mengeluarkan tindakan
dengan merealisasikan potensi anak bangsa yang dibawa dunia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tujuan Pendidikan
Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi
dan mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan
mereka yang memiliki pendidikan dengan baik dapat memiliki kreativitas,
pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung
jawab. Sesuai yang sudah diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia,
seperti:
Sesuai dengan MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah untuk
membentuk manusia yang memiliki jiwa Pancasilais sejati berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi
UUD 1945.
2
wajib belajar 12 tahun, yang mana pendidikan dimulai dari jenjang pendidikan
dasar sampai pendidikan menengah atas. Hal ini tentunya dilakukan agar
seluruh generasi penerus bangsa dapat menerima dan mengikuti pendidikan
yang layak, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia.
1. Menjadi Manusia yang Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
Tujuan pendidikan yang pertama ini menunjukkan bahwa iman dan takwa
kepada Tuhan yang Maha Esa adalah faktor penting yang sangat
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Apalagi dalam
Pancasila yang merupakan dasar negara, sila pertama juga berbunyi
Ketuhanan yang Maha Esa. Dalam hal ini, pendidikan nasional harus
mengedepankan pendidikan agama. Kualitas pendidikan agama yang akan
membuat hubungan manusia dengan Tuhan-Nya dan sesama manusia juga
akan membaik. Jika tujuan ini tercapai maka suatu bangsa akan memiliki
calon penerus dengan sumber daya manusia yang baik.
2. Menjadi Manusia yang Berakhlak Mulia
Tujuan pendidikan nasional yang kedua ini berkaitan dengan manusia
yang memiliki sifat berbeda-beda. Setiap individu memiliki sifat yang
3
berbeda, dan perbedaan ini berpotensi menimbulkan konflik antar
individu. Oleh karena itu, akhlak mulia adalah salah satu solusi untuk
menghindari konflik antar individu. Membentuk manusia yang berakhlak
mulia harus diterapkan pada pendidikan pada level terendah hingga
tertinggi. Kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi lebih baik
dengan adanya akhlak mulia.
3. Menjadi Manusia yang Cakap
Tujuan pendidikan selanjutnya adalah menjadi manusia yang cakap. Hal
ini sangat penting sebagai tolak ukur kualitas sumber daya manusia suatu
bangsa. Selama atau setelah mengenyam pendidikan, sorang peserta didik
harus memiliki suatu kecakapan tertentu. Cakap dalam menulis dan
membaca merupakan keharusan peserta didik. Kedua kemampuan tersebut
tentunya dapat membuat seseorang memahami dan dapat menyampaikan
apa yang dipelajarinya.
4
nantinya jika dalam keadaan terdesak peserta didik mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri.
5
6. Menjadi Warga Negara yang Demokratis serta Bertanggung Jawab
Tujuan pendidikan selanjutnya adalah menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Bentuk Pemerintahan negara kita
adalah Demokrasi, Demokrasi berasal dari kata Demos yang artinya rakyat
dan kratos yang artinya kekuasaan, sehingga dapat diartikan bahwa
kekuasaan tertinggi dalam negara dipegang oleh rakyat. Dalam kehidupan
berdemokrasi perlu adanya batasan-batasan yang membatasi kebebasan
individu dalam bernegara. Sehingga pada tujuan pendidikan ini demokratis
disandingkan dengan bertanggung jawab agar terciptanya kehidupan
demokrasi yang sesuai dengan prinsip dasar demokratis. Tujuan
pendidikan ini juga dapat diterapkan dalam suasana pembelajaran,
misalnya dengan diskusi tanya jawab dengan membahas berbagai topik.
Itulah beberapa tujuan pendidikan nasional Bangsa Indonesia menurut
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3.
6
memiliki kemampuan akademis yang baik pada umumnya lebih
mampu memecahkan masalah dan memiliki kehidupan yang lebih
baik.
b. Melatih Mental, Fisik Dan Disiplin
Jalur pendidikan ini mengharuskan peserta didik untuk tiba di sekolah
pada jam tertentu dan pulang pada jam tertentu. Hal ini secara tidak
langsung dapat melatih kedisiplinan peserta didik. Selain itu, proses
belajar di sekolah secara terus menerus akan membentuk mental dan
fisik para peserta didik menjadi lebih baik.
c. Melatih Tanggung Jawab
Di sekolah, para peserta didik juga diajarkan tentang tanggung jawab,
misalnya tanggung jawab mengerjakan tugas, menjaga kebersihan dan
lain sebagainya.
d. Mengembangkan Diri Dan Kreativitas
Program ekstrakurikuler di sekolah merupakan salah satu sarana untuk
mengembangkan diri dan kreativitas peserta didik. Seorang yang
memiliki kemampuan dan kreativitas tertentu tentunya akan
membentuk pribadi yang lebih berkualitas.
e. Membangun Jiwa Sosial
Sekolah juga dapat membantu membangun jiwa sosial seorang peserta
didik, interaksi sosial di sekolah juga akan memperluas hubungan
sosial seorang siswa.
f. Membentuk Identitas Diri
Identitas diri merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh
individu di dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya dalam dunia
kerja dan di masyarakat. Umumnya, mereka yang memiliki pendidikan
formal lebih berpeluang untuk mendapatkan suatu pekerjaan.
7
Perguruan Tinggi dan sebagainya, diantaranya kepemimpinan Kepala Sekolah,
Supervisi dan sebagainya. Didalam administrasi terdapat beberapa unsur pokok,
diantaranya: Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang), Adanya tujuan
yang hendak di capai bersama, Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan,
dan Adanya perlengkapan dan peralatan.
8
Pendidikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi memerlukan data untuk
pelaporan yang lebih tinggi, untuk melakukan pembinaan, serta untuk menyusun
rencana atau program pendidikan pada masa mendatang. Di tingkat pusat
(nasional) data pendidikan diperlukan untuk perencanaan yang lebih makro,
melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian (evaluasi), dan keperluan
administrasi lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan Administrasi Pendidikan. Berdasarkan uraian dan definisi
diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa administrasi pndidikan adalah
seluruh kegiatan yang dilakukan melalui kerjasama dalam suatu organisasi
berdasarkan rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan Administrasi pendidikan memiliki peran sebagai berikut, Perencanaan
(Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengoordinasian (Coordinating),
Komunikasi, Supervisi, Kepegawaian (Staffing), Pembiayaan (Budgeting),
Penilaian (Evaluating).
3.2. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritikan yang membangun dari pihak pembaca agar makalah ini
lebih baik. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.upi.edu/index.php/JAPSPs/article/viewFile/5631/3824
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/al-irsyad/article/viewFile/6681/2927
https://web.archive.org/web/20180516102804id_/http://
www.jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/download/4790/4139
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW/article/download/927/806
http://repository.uinsby.ac.id/id/eprint/1743/1/Lilik%20Nofijantie_Peran
%20lembaga%20pendidikan%20formal%20sebagai%20modal%20utama
%20membangun%20karakter%20siswa.pdf
11