Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Pengantar Pendidikan
1. Abdianto (2203040018)
2. Isheka Yuli Naisa (2203040015)
3. Kurnia Andika (2203040002)
4. Naura Enjelyta (2203040003)
5. Siska Dwi Febriyani (2203040009)
TANJUNGPINANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
dengan judul “Kelembagaan, Program, dan Pengelolaan Pendidikan, Upaya
Pembangunan Pendidikan Nasional”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi Besar Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas kelompok Kewarganegaraan yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah Pengantar Pendidikan yakni ibu Inelda Yulita, S.Pd,. M. Pd.
i
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan.....................................................................................................3
B. Kelembagaan Pendidikan.................................................................................................3
C. Program dan pengelolaan Pendidikan..............................................................................6
D. Upaya Pembangunan Pendidikan Nasional...................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan potensi diri baik dari segi kognitif,
afektif dan psikomotorik seseorang ke arah yang lebih baik, untuk mendapatkan pendidikan
tersebut kita membutuhkan wadah atau tempat untuk mendapatkannya seperti Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang merupakan pendidikan formal.
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang merupakan institusi pendidikan yang lahir
dari peradaban asli Indonesia dan merupakan sistem pendidikan pertama dan tertua di negeri
ini. Sekolah sebagai suatu sistem harusnya mempunyai tatanan yang dapat mengatur serta
memaksimalkan komponen-komponen yang yang ada. Di dalam pendidikan mekanisme
tersebut dinamakan manajemen pendidikan.
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia
terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
1
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
2
2
Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama
dalam pembangunan dan prmbrntukan karakter bangsa.
Melihat dari adanya permasalahan tersebut, ini menjadi latar belakang makalah kami
yang mana selain itu juga kami ingin mengetahui bagaimana kelembagaan pendidikan,
program dan pengelolaan pendidikan yang mana dapat menjalankan pendidikan secara
terstruktur.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan kelembagaan pendidikan?
3. Bagaimana program dan pengelolaan Pendidikan?
4. Apa upaya yang dapat dilakukan untuk pembangunan Pendidikan nasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi pendidikan.
2. Untuk mengetahui ap aitu kelembagaan pendidikan.
3. Untuk mengetahui bagaimana program dan pengelolaan pendidikan.
4. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk membangun pendidikan nasional.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan oleh UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 diartikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Usaha sadar
seperti yang dimaksud dalam undang-undang tersebut diimplementasikan dengan
membentuk lembaga pendidikan formal dan lembaga pendidikan non formal.
Sebagai implikasinya pendidikan juga memiliki fungsi untuk menjadikan manusia
sebagai makhluk yang beradab dan memiliki kemampuan dalam menghadapi seleksi
alam dalam perjalananan hidup.
Pendidikan yang berada dalam sebuah lembaga akan dikelola oleh sumber daya
yang beragam dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri.Dalam
pengertian tersebut menunjukan bahwa diperlukan fungsi-fungsi manajemen dalam
pengelolaan pendidikan. Empat fungsi dalam manajemen tersebut adalah
perencanaan, perlembagaan, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Sehingga keempat fungsi ini dibutuhkan dalam upaya
mencapai tujuan pendidikan, tanpa mengesampingkan faktor lingkungan sebagai
penentu keberhasilan pencapaian hasil.
B. Kelembagaan Pendidikan
Lembaga pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan
seorang anak, selain lingkungan keluarga dan masyarakat. Secara umum, lembaga
pendidikan adalah tempat dimana seorang peserta didik dirangsang untuk belajar di
bawah pengawasan dan pendidikan guru (Mulyana, 2009). Lembaga pendidikan juga
dijadikan sebagai tempat yang utama bagi peserta didik dalam tahap perkembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dengan demikian, lembaga pendidikan dapat
diartikan sebagai tempat belajar peserta didik melalui kegiatan pengajaran,
pendidikan,
3
4
dan latihan yang dilakukan pendidik terhadap peserta didiknya agar terbentuk
keterampilan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Pendidikan nasional dilakukan melalui lembaga pendidikan, baik dalam bentuk
sekolah maupun dalam bentuk kelompok belajar. Berdasar UU RI No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional, kelembagaan pendidikan dapat dilihat dari segi
jalur pendidikan dan program data pengelolaannya.
a. Jalur Pendidikan
b. Jenjang Pendidikan
1. Pendidikan Formal, adalah pendidikan anak usia dini formal terdiri dari
Taman Kanak-kanak yang dapat diikuti oleh anak usia mulai dari 4 tahun
sampai 5 tahun.
2. Pendidikan Non Formal, adalah pendidikan anak usia dini non formal
terdiri dari penitipan anak, kelompok bermain dan satuan PAUD sejenis
yang dapat diikuti anak mulai dari usia 3 bulan.
3. Pendidikan Informal, adalah pendidikan anak usia dini informal dapat
diperoleh dari keluarga maupun lingkungan masyarakat dengan cara
mengajarkan anak untuk mengetahui hal-hal yang baik. Seperti bertutur
kata yang baik, membersihkan rumah, dan ikut bergabung dengan
masyarakat dengan cara ikut bergotong royong atau mengikuti kegiatan
yang diadakan di lingkungan masyarakat.
2. Jenjang pendidikan Dasar
beda. Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan dan yang
meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari pada prinsipnya
definisi-definisi tersebut mengandung pengertian dan tujuan yang sama.
Menurut Wardoyo, pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan
perencanaan, pengorganisasian penggerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Harsoyo, pengelolaan adalah suatu istilah
yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian usaha yang bertujuan
untuk menggali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan
efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang bertujuan menggali dan
memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan. Pengelolaan pendidikan berasal dari kata
manajemen, sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan administrasi. Dapat
diartikan pengelolaan pendidikan sebagai upaya untuk menerapkan kaidah-kaidah
administrasi dalam bidang pendidikan. Standar pengelolaan adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau
nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan satuan pendidikan menjadi tanggung jawab kepala satuan Pendidikan.
a. Jenis Program Pendidikan
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan
sifat dan kekhususan tujuannya. (UU No. 2 Tahun 1989 Bab I pasal 1 Ayat 4
No. 2 Tahun 1989). Pendidikan hendaknya merupakan usaha untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengebangkan potensi diri. Hakikatnya program pendidikan berlangsung
sepanjang hayat dan diselenggarakan di berbagai satuan pendidikan. Program
pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri dari:
tingkat- tingkat akhir masa pendidikan. Berfungsi sebagai acuan umum bagi
jenis pendidikan lainnya.
1. Kurikulum nasionaL
Setiap daerah di tanah air Indonesia memiliki ciri khas mengenai adat
istiadat, tata krama dan tata cara pergaulan, kesenian, kerajinan dan nilai-nilai
kebudayaannya masing-masing. Oleh karena itu perlu dilestarikan dan
dikembangkan melalui upaya pendidikan. Karena itu program pendidikan
sekolah harus bermuatan unsur-unsur muatan lokal. Serta dalam
pengembangan kurikulum sekolah, daerah perlu dilibatkan agar berkesempatan
menyusun program muatan lokal yang sesuai dari lingkungannya.
b. Pembaruan Kurikulum
Ada dua faktor pengendali yang menentukan arah pembaharuan kurikulum,
yaitu yang sifatnya mempertahankan dan yang mengubah. Termasuk yang pertama
ialah landasan filosofis, yaitu falsafah bangsa Indonesia, yaitu pancasila dan UUD
1945 dan landasan historis (mencakup unsur-unsur yang dari dulu hingga sekarang
menguasai hajat hidup orang banyak).
Sedangkan faktor pengendali yang kedua yaitu yang bersifat mengubah ialah
landasan sosial (berupa kekuatan-kekuatan sosial di masyarakat) dan landasan
psikologis (yaitu cara peserta di dalam belajar, mengenai hal ini banyak penemuan-
penemuan baru yang menopangnya).
Disisi lain pendidikan, sarjana yang pada masa studi lalu harus ditempuh 5
tahun (3 tahun sarjana muda ditambah 2 tahun sarjana lengkap) diperpendek
menjadi 4 tahun disebut program S1. Alasan yang mendasari antara lain bahwa
pendidikan program S1 dipandang cukup memberikan bekal dasar, sehingga tidak
perlu terlalu lama.
e. pengembangan kebudayaan
UUD 1995 sebagai landasan yuridis merupakan hukum tertinggi dari organisasi
kenegaraan yang membuat garis besar, dasar, dan tujuan negara. Dalam bidang
pendidikan, undang-undang organik pendidikan yang pertama ialah UU No. 12 Tahun
1954 jo. UU No. 22 Tahun 1950 tentang pendidikan dan pengajaran di sekolah dan
UU No. 22 Tahun 1961 tentang perguruan tinggi.
Sehubung dengan itu, UU No. 5 Tahun 1974 itu dalam pelaksanaannya juga
termasuk mengatur penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar sebagai konkretisasi
pelaksanaan PP No. 65 Tahun 1951, yang isinya memberikan sebagai kewenangan
kepala daerah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar. PP No. 65 Tahun 1951 ini
nantinya pada tahun 1990 dilengkapi dengan PP No. 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendidikan oleh UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 diartikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Usaha sadar
seperti yang dimaksud dalam undang-undang tersebut diimplementasikan dengan
membentuk lembaga pendidikan formal dan lembaga pendidikan non formal. Sebagai
implikasinya pendidikan juga memiliki fungsi untuk menjadikan manusia sebagai
makhluk yang beradab dan memiliki kemampuan dalam menghadapi seleksi alam
dalam perjalananan hidup.
2. Lembaga pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan seorang
anak, selain lingkungan keluarga dan masyarakat. Secara umum, lembaga pendidikan
adalah tempat dimana seorang peserta didik dirangsang untuk belajar di bawah
pengawasan dan pendidikan guru (Mulyana, 2009). Lembaga pendidikan juga
dijadikan sebagai tempat yang utama bagi peserta didik dalam tahap perkembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dengan demikian, lembaga pendidikan dapat
diartikan sebagai tempat belajar peserta didik melalui kegiatan pengajaran,
pendidikan, dan latihan yang dilakukan pendidik terhadap peserta didiknya agar
terbentuk keterampilan sikap, keterampilan, dan pengetahua
3. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan
oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan
tertentu. Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan-perbedaan. Hal ini
disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut pandang yang berbeda-
beda. Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan dan yang
meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari pada prinsipnya
definisi-definisi tersebut mengandung pengertian dan tujuan yang sama
4. Jenis upaya pembaruan pendidikan meliputi: Pembaruan Landasan Yuridis Suatu
pembaharuan pendidikan yang sangat mendasar adalah pembaharuan yang tertuju
17
yang bersifat mendasar (fundamental) dan yang bersifat prinsipil. Dikatakan demikian
karena landasan yuridis itu mendasari semua kegiatan pelaksanaan pendidikan dan
mengenai hal-hal yang penting seperti komponen struktur pendidikan, kurikulum,
pengelolaan, pengawasan, dan ketenagaan.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini ialah
18