Disusun Oleh :
Kelompok 6
Ila Nur Aeni (200404061)
Auliyatun Nuha (200404047)
Sisilia Dwi Noralita Aprilin (200404087)
Gilang Suryani Putri Al Fitri (200404095)
Tiara Ayu Saniyah (200404099)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa shalawat
serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
keluarga, dan sahabat-sahabatnya.
Makalah ini membahas tentang tingginya biaya pendidikan dan tujuan pendidikan antara
yang mampu dan yang tidak mampu dari perspektif global. Pendidikan merupakan salah
satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia,
namun sayangnya biaya pendidikan yang semakin tinggi seringkali menjadi hambatan
bagi masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Dalam makalah ini, penulis mencoba untuk menggali lebih dalam mengenai perbedaan
tujuan pendidikan antara kelompok masyarakat yang mampu dan yang tidak mampu
serta dampak dari tingginya biaya pendidikan terhadap terwujudnya tujuan tersebut.
Penulis juga akan membahas beberapa solusi yang dapat diambil untuk mengatasi
masalah ini dari perspektif global.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka untuk menerima kritik
dan saran yang membangun guna perbaikan kualitas makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan baru
bagi pembaca dalam memahami isu global mengenai tingginya biaya pendidikan dan
tujuan pendidikan antara yang mampu dan yang tidak mampu.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................5
D. MANFAAT PENULISAN............................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. KONDISI PENDIDIKAN DI INDONESIA SAAT INI.............................................6
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHALNYA BIAYA
PENDIDIKAN......................................................................................................................7
C. DAMPAK BURUK AKIBAT BIAYA PENDIDIKAN YANG TINGGI.................8
D. CARA MENGATASI MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN..................................9
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini sudah banyak sekolah-sekolah yang didirikan di Indonesia yang bisa
dibilang elite. Sekolah-sekolah elite banyak ditemukan di daerah seperti perkotaan
dan minim ditemukan di daerah pedesaan. Namun meski begitu, di perkotaan yang
cenderung lebih maju dari pada pedesaan, masyarakatnya juga masih banyak yang
tidak bersekolah karena tingginya biaya pendidikan. Masalah seperti ini tidak terlepas
dari peran pemerintahan yang minim akan memberikan perhatian sekaligus tindakan
pada masyarakat yang kurang mampu. Karena kemiskinan masih menjadi masalah
paling serius tidak bisanya masyarakat dengan minim ekonomi bisa mengenyam
pendidikan.
Tidak hanya di area perkotaan saja, di daerah pedesaan juga makin banyak
dijumpai masyarakat yang tidak bisa bersekolah, bahkan tidak hanya orang tua yang
tidak bisa memberikan biaya anaknya untuk bersekolah. Banyak faktor lain juga yang
menghambat anak-anak tidak bersekolah seperti fasilitas yang kurang memadai untuk
bersekolah, jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal hingga rasa malas dari diri
sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia saat ini
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahalnya biaya pendidikan
3. Untuk mengetahui apa saja dampak buruk yang menjadi penyebab mahalnya
biaya pendidikan
D. MANFAAT PENULISAN
Diharapkan penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam
rangka menciptakan suatu konsep pendidikan murah namun berkualitas sebagai
bentuk keberpihakan kepada masyarakat yang kurang mampu.
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu sektor strategis dalam usaha pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) di Indonesia adalah sektor pendidikan. Sektor pendidikan ini memberikan
peran yang sangat besar dalam menentukan kualitas dan standar SDM di
Indonesia untuk membangun Indonesia yang lebih baik kedepannya. Sebagai
salah satu entity atau elemen yang terlibat secara langsung dalam dunia
pendidikan, pelajar merupakan pihak yang paling merasakan seluruh dampak dari
perubahan yang terjadi pada sektor pendidikan di Indonesia. Tak peduli apakah
dampak tersebut baik atau buruk.
Permasalahan yang ikut membawa dampak sangat besar pada pelajar adalah
permasalahan mengenai mahalnya biaya pendidikan di Indonesia. Permasalahan
ini dinilai sebagai permasalahan klasik yang terus muncul kepermukaan dan
belum selesai hingga sekarang. Padahal, tingginya biaya pendidikan saat ini tidak
sesuai dengan mutu atau kualitas serta output pendidikan itu sendiri. Kenyataan
tersebut dapat dilihat dari masih tingginya persentase pengangguran terdidik
(Sarjana) yaitu sekitar 1,1 juta orang (Data BPS - 2009). Penyebab banyaknya
pengangguran terdidik ini terlihat beragam dan menjadi semakin ironis jika dilihat
dari mahalnya seorang pelajar (terdidik) telah membayar uang kuliah atau uang
sekolah mereka.
Besar dan kecilnya subsidi pemerintah itulah yang membuat mahal atau murahnya
biaya pendidikan yang harus dibayarkan oleh orang tua atau masyarakat. Kalau
kita ingin biaya pendidikan tidak mahal maka subsidi pemerintah harus
besar.Kecuali Jepang, Australia memiliki pengalaman bagus untuk membuat biaya
pendidikan tidak mahal bagi masyarakat. Dengan mengembangkan konsep CBE,
Community-Based Education, maka pemerintah melibatkan tokoh masyarakat,
kaum bisnis, pengusaha, dan kaum berduit lainnya dalam urusan pendidikan.
Mereka diminta membantu pemikiran, gagasan, dan dana untuk mengembangkan
pendidikan baik melalui komite sekolah (school committee), dewan pendidikan
(board of education), atau secara langsung berhubungan dengan pihak sekolah.
Banyak hasil yang dipetik dari program ini.
Usaha untuk menjadikan pendidikan tidak mahal untuk 'dikonsumsi' orang tua dan
masyarakat sebenarnya sudah dilaksanakan pemerintah Indonesia, baik dengan
meningkatkan subsidi maupun membangkitkan partisipasi masyarakat. Dalam
Pasal 49 ayat (1) UU Sisdiknas disebutkan bahwa dana pendidikan selain gaji
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN
dan APBD. Ketentuan semacam ini juga ada dalam Pasal 31 ayat (4) UUD 1945.
Sayangnya, pemerintah sendiri tidak konsisten dalam menjalankan ketentuan ini.
Seandainya saja ketentuan UU dan UUD tersebut direalisasi maka sebagian
permasalahan tentang mahalnya biaya pendidikan di negara kita tentu akan
teratasi.
Usaha kedua yang sudah dicoba oleh pemerintah ialah membangkitkan peran serta
masyarakat melalui dewan pendidikan di tingkat kabupaten/kota dan komite
sekolah/madrasah di tingkat sekolah.
Dalam Pasal 56 ayat (2) dan (3) dijamin eksistensi dan perlunya dewan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah untuk membantu sekolah, termasuk mengatasi
mahalnya pendidikan bagi rakyat banyak. Sekarang hampir di seluruh
kabupaten/kota dan provinsi sudah dibentuk lembaga yang disebut dewan
pendidikan; di samping komite sekolah/madrasah yang dibentuk pada banyak
sekolah. Sayangnya, banyak dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah yang
tidak dapat menjalankan fungsinya secara benar. Celakanya, banyak dewan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah hanya menjadi aksesori saja. Lagi-lagi
kita tidak konsisten menjalankan konsep.
Sebenarnya kita sudah memiliki konsep yang bagus untuk mengatasi mahalnya
biaya pendidikan. Namun, karena kita tidak bisa menghilangkan penyakit 'tidak
konsisten', akhirnya biaya pendidikan kita pun tetap mahal bagi masyarakat
kebanyakan.
B. Saran
Mahalnya pendidikan bukan berarti menghalangi untuk terus melanjutkan
sekolah. Jika seorang anak berprestasi dan memiliki kemauan yang kuat, maka akan
selalu ada jalan untuk melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi.