Anda di halaman 1dari 11

Artikel 1.

Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia

1. IDENTITAS SISWA
a. Nama Lengkap : NURAENI HR
b. NIM / Angkatan : H0321532 / 2021
2. BLIBIOGRAFI PENULIS
a. Nama Penulis : Siti Fadiah Nurul Fitri
b. Tahun Penulisan : 2021
c. Judul Artikel : Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia
d. Nama Jurnal : jurnal Pendidikan Tambusai
e. Volume 5
f. Nomor 1
3. TUJUAN PENULISAN ARTIKEL
Berdasarkan isi dari artikel tersebut, maka tujuan dari penulisan artikel ini, untuk
menjadi referensi bagi guru ataupun calon guru untuk mengetahui “Bagaimana
problematika pendidik dalam pendidikan umum dan pendidikan agama di Indonesa”
dalam hal ini untuk meningkatkan kualitas atau dalam dunia pendidikan dimanayang
dibahas dalam artikel tersebut adalah kualitas guru yang buruk dan rendahnya gaji guru
yang disebabkan oleh beberapa faktor, kebijakan pemerintah yang tidak dilaksanakan
dengan baik, lembaga pelatihan guru ( LPTK) yang belum mampu menghasilkan guru
yang profesional

4. POINT-POINT PENTING (MINIMAL 10)


1) Pendidikan adalah sarana atau jembatan untuk manusia agar dapat
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang di dapat.
Sebagaimana yang kita ketahui, tertuang di dalam UUD 1945 pasal 31 Ayat 1
yang menyebutkan bahwa: “setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan”. Jadi, sudah jelas bahwa pendidikan itu merupakan hak setiap
individu untuk mendapatkannya.
2) Kualitas dari pendidikan di Indonesia pada akhir-akhir ini sangat
memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa masalah dalam sistem
pendidikan Indonesia yang mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia.
3) Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, dalam pasal 1
dijelaskan bahwa pendidikan adalah sebuah usaha sadar untuk mewujudkan
suasana belajar agar peserta didik dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya secara aktif melalui proses pembelajaran.
4) Menurut Syah dalam Chandra (2009 : 33), dikatakan bahwa pendidikan memiliki
arti memelihara dan memberi latihan. Dari kedua kata tersebut dapat disimpulkan
bahwa pendidikan merupakan sebuah proses pengubahan sikap dan perilaku
seseorang dan juga merupakan proses pendewasaan diri melalui kegiatan
pengajaran dan pelatihan.
5) Menurut Wahab (2010), Indonesia memakai Sistem Pendidikan Nasional yang
mulai diterapkan sejak dikeluarkannya UU No.20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan
Nasional ini berlaku secara sentralistik atau segalanya berpusat pada pemerintah.
Mulai dari tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, hingga metode
pembelajaran semuanya diatur oleh pemerintah (Munirah,2015).
6) Menurut P.H Combs (1968), ada beberapa masalah pokok dalam pendidikan saat
ini. Yang sebenarnya permasalahan yang masih bisa diperbaiki sebelum
dampaknya lebih luas lagi. Selain itu, diperlukan juga perbaikan kualitas dari
sistem pendidikan di Indonesia yang secara tidak langsung berhubungan dengan
keberlangsungan pendidikan karakter (Daga,2018).
7) Perkembangan dan kemajuan suatu negara ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia bangsa tersebut. Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat
memperbaiki kualitas dari sumber daya manusia tersebut agar dapat bersaing
dengan negara-negara lainnya. Indonesia yang pada dasarnya adalah negara
berkembang, tentu bisa saja menjadi negara yang maju apabila pendidikannya
sudah berjalan dengan baik dan semestinya.
8) Dari beberapa faktor yang dicantumkan, terdapat solusi yang dapat memperbaiki
kualitas pendidikan di Indonesia. Yang pertama adalah menciptakan arah baru
pembelajaran di Indonesia. Maksudnya, seorang guru harusnya tidak hanya
mengutamakan materi yang disampaikan pada murid, namun guru juga harus
memperhatikan perkembangan peserta didiknya.
9) Guru harus dapat menyeimbangkan perkembangan intelektual dan psikologi
peserta didik. Lalu solusi selanjutnya yaitu, memperbaiki kualitas dari tenaga
pengajar yang ada. Tenaga pengajar harusnya menguasai beberapa kompetensi,
seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. Lalu yang paling penting adalah menentukan kurikulum
yang tetap dan tepat untuk dijadikan sebagai landasan bahan pengajaran kepada
peserta didik.
10) Mahalnya biaya pendidikan dapat kita rasakan, bahwa semakin maju
perkembangan zaman semakin mahal pula biaya untuk hidup termasuk biaya
pendidikan. Penghilangan biaya pendidikan biasanya hanya ada di sekolah-
sekolah negeri yang letaknya di kota-kota besar saja. Hal ini juga menyebabkan
adanya kesenjangan pendidikan.
5. PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG MUNCUL (MINIMAL 10)
1) Apa saja solusi untuk mencegah atau menghilangkan problematika kualitas
pendidikan di Indonesia?
2) Apa saja faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas di Indonesia?
3) Tuliskan dan jelaskan masalah pokok dalam pendidikan saat ini menurut P.H
Combs (1968)
4) Sebutkan dan jelaskan contoh-contoh yang mengakibatkan rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia
5) Apa metode yang digunakan dalam penelitian ini?
6) Menurut UUD No. 23 tentang SISDIKNAS apa yang dimaksud dengan
pendidikan?
7) Menurut Syah dalam Chandra (2009 : 33) apa arti dari pendidikan?
8) Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktor perubahan kurikulum
9) Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktor kompetensi guru
10) Apa yang dimaksud dengan ketidakefisienan sistem pendidikan?
6. KONSEP, PRINSIP ATAU INFORMASI YANG ADA RELEVANSINYA
PROFESI DENGAN PROFESI KEPENDIDIKAN SERTA IMPLEMENTASINYA
(MINIMAL 10)
1) Pendidikan merupakan satu hal yang paling penting dalam kehidupan manusia.
Setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan juga merata..
2) Pendidikan adalah sarana atau jembatan untuk manusia agar dapat
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang di dapat.
Sebagaimana yang kita ketahui, tertuang di dalam UUD 1945 pasal 31 Ayat 1
yang menyebutkan bahwa: “setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan”. Jadi, sudah jelas bahwa pendidikan itu merupakan hak setiap
individu untuk mendapatkannya.
3) Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat melahirkan generasi penerus bangsa
dengan pribadi yang cerdas dan berkualitas yang artinya generasi yang mampu
memanfaatkan kemajuan yang ada dengan sebaik mungkin. Dan juga tercipta
generasi yang memiliki sifat nasionalisme yang tinggi. Tanpa adanya pendidikan,
tidak akan ada yang namanya kemajuan.
4) Pendidikan sangat penting dan wajib diberikan kepada setiap warga negara sejak
dini. Pendidikan juga merupakan suatu hal penting bagi sebuah negara agar dapat
berkembang pesat.
5) Dengan harapan adanya pendidikan, maka kesejahteraan warga negaranya akan
terjamin. Tetapi, pendidikan juga tidak akan berbuah kemajuan apabila sistem dari
pendidikan tersebut tidak tepat.
6) Melalui pendidikan, diharapkan peserta didik dapat memiliki kepribadian yang
cerdas, berakhlak mulia, dan juga memiliki keterampilan untuk dirinya sendiri
ataupun untuk lingkungan masyarakat sekitarnya.
7) Guru harus dapat menyeimbangkan perkembangan intelektual dan psikologi
peserta didik. Lalu solusi selanjutnya yaitu, memperbaiki kualitas dari tenaga
pengajar yang ada. Tenaga pengajar harusnya menguasai beberapa kompetensi,
seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi professional.
8) Yang diperlukan hanya kerja sama antar pihak baik itu pemerintah, tenaga
pendidik, peserta didik, orang tua, dan juga masyarakat. Jika salah satu komponen
tersebut tidak dapat bekerja sama dengan baik, maka tujuan dari pendidikan yang
bermutu tidaklah membuahkan hasil yang baik. Kualitas pendidikan Indonesia
akan terus menurun.
9) Dalam sebuah pendidikan yang maju, dibutuhkan seorang guru yang profesional.
Maksudnya setiap guru diharuskan memiliki kemampuan dalam memahami materi
bahan ajar secara luas dan mendalam. Salah satu kendalanya adalah di daerah-
daerah terpencil yang dimana kekurangan tenaga pendidik yang memiliki
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan.
10) Melalui proses pembelajaran ataupun pendidikan, diharapkan peserta didik
dapat memiliki kepribadian yang cerdas, berakhlak mulia, dan juga memiliki
keterampilan untuk dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan masyarakat
sekitarnya.
7. PENJELASAN PENTINGNYA MEMBAHAS ARTIKEL TERSEBUT
Pentingnya membahas artikel ini adalah agar kita dapat mengetahui apa saja masalah-
masalah kualitas dalam pendidikan di Indonesia dan juga agar kita dapat mengetahui
bagaimana cara menghilangkan ataupun mencegah agar masalah-masalah dalam
pendidikan di Indonesia dapat segrah diselesaikan agar pendidikan di Indonesia juga akan
semakin meningkat lagi.
Artikel 2. Problematika Guru dan Dosen dalam Sistem Pendidikan Nasional
1. IDENTITAS MAHASISWA
a. Nama lengkap : Ani
b. NIM / Angkatan : H0321532/ 2021
2. BLIBLIOGRAFI PENULIS
a. Nama penulis : Miftahur Rohman
b. Tahun penulisan 2016
c. Judul Artikel : Problematika Guru dan Dosen dalam Sistem pendidikan
Nasional
d. Nama jurnal : Jurnal Cendekia
e. Volume 14
f. Nomor 1
3. TUJUAN PENULISAN ARTIKEL
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis buku, aturan, penelitian, dan berita
tentang guru.
4. POINT-POINT PENTING (MINIMAL 10)
1) Pendidikan merupakan aspek terpenting kemajuan sebuah bangsa. Kemajuan
bangsa dapat dilihat dari kemajuan sistem pendidikannya.
2) Kualifikasi pendidik juga tergantung dari institusi pendidikan guru yang ada.
3) Berdasarkan jenis pendidikan, secara umum pendidik di Indonesia dibedakan
ke dalam pendidikan umum dan pendidikan Agama. Kedua jenis pendidikan
tersebut berada di bawah naungan kementerian yang berbeda. Pendidikan
umum berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) dan Kementerian Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi
(Kemenristek Dikti). Sedangkan pendidikan agama berada di bawah naungan
Kementerian Agama (Kemenag).
4) Institusi pendidikan yang melahirkan guru untuk pendidikan umum adalah
IKIP (Institusi Keguruan dan Pendidikan) dan institusi pendidikan yang
melahirkan guru Agama adalah LPTKI (Lembaga Pendidikan Tinggi
Keagamaan Islam).
5) Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas mendidik, mengajar,
membinbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
6) Dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.3 Guru adalah profesi yang mulia karena guru
merupakan sosok pertama yang mengenalkan pada ilmu-ilmu pengetahuan.
7) Menurut Robert McNergney, profesi guru merupakan profesi yang mulia.
Karena gurulah yang membentuk karakter, kedisiplinan, kecintaan, dan kasih
sayang. Dengan demikian, tidak diragukan lagi kita harus belajar dari
mereka.4Secara umum ada tiga tugas guru sebagai profesi, yakni mendidik,
mengajar, dan melatih.
8) Menurut E. Mulyasa mengidentifikasi 19 (sembilan belas) peran guru yaitu
guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu
(inovator), model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas,
pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa cerita,
aktor, emansipator, evaluator, pengawet, dan sebagai kulminator.
9) Di Indonesia jumlah guru menurut data Kemendikbud ada sebanyak 3.015.315
guru. Dari jumlah itu, sebanyak 2.294.191 guru berstatus PNS dan guru tetap
yayasan (GTY). Sedangkan sisanya sebanyak 721.124 guru berstatus guru
tidak tetap (GTT) dan tidak bersertifikasi.11 Dari 3 (tiga) juta guru tersebut
tidak sedikit yang masih bermasalah, baik dari segi profesionalisme maupun
kepribadian.
10) Perguruan Tinggi Guru berdiri tahun 1954 dengan nama Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru (PTPG) untuk mendidik guru sekolah menengah. PTPG ini
berdiri di empat tempat, yaitu Bandung, Malang, Batu Sangkar, dan
Tondodano. Pada tahun 1961 berdasarkan kesepakatan antara Departemen
Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (PD dan K) dan Departemen Perguruan
Tinggi.

5. PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG MUNCUL (MINIMAL 10)

1. Mengapa Kurikulum di bidang pendidikan dianggap sebagai penyebab


merosotnya pendidikan ?
2. Bagaimana cara menentukan suatu kepribadian yang matang dan
berkembang ?
3. Apa yang dimaksud dengan pengembangan profesi secara
berkesinambungan ?
4. Faktor apa yang mempengaruhi rendahnya profesionalisme guru di
Indonesia?
5. Upaya apa yang telah dilakukan pemerintah untuk peningkatan
profesionalisme guru?
6. Bagaimna peran dan tugas guru sebagai salah satu faktor determinan ?
7. Apa penyebab rendahnya sikap professional guru pada kondisi pendidikan
nasional memang tidak secerah di negara-negara maju ?
8. Bagaimana pendidikan Nasional bisa mengejar atau searah dengan negara
Maju ?
9. Mengapa faktor determinan merupakan salah satu tugas Guru ?
10. Mengapa hingga saat ini Indonesia masih tenaga pendidik?
6. KONSEP, PRINSIP ATAU INFORMASI YANG ADA RELEVANSINYA
PROFESI DENGAN PROFESI KEPENDIDIKAN SERTA
IMPLEMENTASINYA (MINIMAL 10)
1) Pendidik memainkan peran yang sangat penting yang berdampak pada kualitas
pendidikan yang dijalankan. Secara historis, pendidik atau guru di Indonesia
tidak lepas dari sistem pendidikan yang diterapkan dari masa ke masa sejak era
kemerdekaan hingga sekarang
2) Pendidikan umum berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) dan Kementerian Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi
(Kemenristek Dikti). Sedangkan pendidikan agama berada di bawah naungan
Kementerian Agama (Kemenag).
3) Guru memiliki pengertian yang luas. Namun dalam konteks jabatan, guru
memiliki makna yang terbatas yaitu mereka yang profesinya mendidik pada
lembaga pendidikan formal, dari pendidikan Dasar sampai menengah.
Sementara mereka yang mengajar pada lembanga pendidikan tinggi disebut
dosen.1 Menurut PP No. 74 Tahun 2008, guru merupakan pendidik profesional
dengan tugas mendidik, mengajar, membinbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
4) UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 di atas menyebutkan guru harus
memiliki kualifikasi dan kompetensi akademik. Kualifikasi tersebut berupa
pendidikan minimal sarjana atau progam diploma empat. Sedangkan
kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi. Kompetensi tersebut bersifat holistik.
5) Menurut Robert McNergney, profesi guru merupakan profesi yang mulia.
Karena gurulah yang membentuk karakter, kedisiplinan, kecintaan, dan kasih
sayang. Dengan demikian, tidak diragukan lagi kita harus belajar dari mereka.
6) Lembaga pendidikan guru yang pernah berkembang dalam naungan
Kementerian Pendidikan, untuk calon guru sekolah dasar, antara lain:
SGC18(2 tahun setelah SD), SGB19 (4 tahun setelah SD), SGA (6 tahun
setelah SD), dan SPG (3 tahun setelah SMP). Sedangkan untuk calon guru
pada jenjang pendidikan menengah disiapkan melalui lembaga pendidikan
guru jenjang pendidikan tinggi, yaitu PTPG (Perguruan Tinggi Pendidikan
Guru), IPG (Institut Pendidikan Guru), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP), Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) dan
Universitas bekas IKIP.20.
7) Syarat pendidikan calon guru di masa ini bersifat multi strata sesuai dengan
jenjang dan satuan pendidikan yang menjadi wilayah tugasnya. Kedua, periode
1989-2005, semua guru pada periode ini harus memiliki kualifikasi akademik
minimal jenjang pendidikan tinggi dengan jenis progam yang sesuai dengan
tugasnya.
8) Problem yang dihadapi tenaga pendidik di daerah perbatasan sangat
memprihatinkan. Sebagai contoh, keadaan guru yang mengajar di daerah
Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Selain fasilitas, sarana dan prasarana
yang belum memadai, mereka kerap tidak mendapatkan tunjangan yang
layak.28 Jumlahnya juga masih kurang, sehingga guru harus mengajar 2-3
kelas sekaligus. Sebagian dari mereka adalah guru honorer.29 Dengan
demikian, pendidikan di Indonesia semakin terlihat diskriminatif, terutama
untuk wilayah perbatasan yang sangat memperihatinkan.
9) Salah satu fungsi guru yaitu melaksanakan kebijakan di bidang penyusunan
rencana kebutuhan, peningkatan kualifikasi dan kompetensi, pemindahan
lintas daerah provinsi serta peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan.
10) Rendahnya kualitas dosen sangat terlihat di daerah-daerah. Staf pengajar di
level pendidikan tinggi seharusnya minimal berpendidikan master. Namun
faktanya banyak dijumpai dosen atau asisten dosen yang belum berkualifikasi
master. Selain itu, mereka kerap mengampu mata kuliah yang sebenarnya
bukan keahliannya. Keadaan demikian membuat pendidikan di Indonesia
semakin tertinggal dengan negara tetangga, terutama dalam mengahadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Keadaan tersebut penulis cermati akibat
longgarnya pengawasan pemerintah untuk pendidikan tinggi. Seharusnya
pemerintah melalui Dirjen Dikti Kemenristek dan Dirjen Diktis Kemenag
menjadi garda terdepan dalam memajukan lembaga pendidikan tinggi di
Indonesia.
7. PENJELASAN PENTINGNYA MEMBAHAS ARTIKEL TERSEBUT
Tujuan dari penelitian ini adalah Pentingnya artikel ini, untuk menjadi referensi
dan sumber informasi di dunia pendidikan, serta memberikan edukasi kepada guru
ataupun calon guru untuk mengembanh kultas dan keprofesionalan nya dalam dunia
pendidikan dan memecahkan berbagai problematika pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai