Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pengganti Tatap Muka

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan IPS


Program Studi : S2 IPS
Hari dan tanggal : Senin, 23 Oktober 2023
Waktu : 09.00 – 10.40
Dosen : Prof. Dr. Suyahmo, M.Si.
Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd.

Nama : Winda Setiawati


NIM : 3203100002

Petunjuk Umum
1. Kerjakan secara individual beberapa pointers masalah berikut,
2. Hasil pekerjaan dikumpulkan via komting dalam bentuk folder ke alamat
masrukhiunnes@gmail.com paling lambat rabu 25 Oktober jam 16.00.

Pointers persoalan pendidikan


1. Praksis pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari regulasi yang mendasarinya, kendatipun
di sana sini terdapat improvisasi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaannya.
a. Bagaimana menurut pendapat saudara mengenai kebijakan pemerintah berkenaan
dengan tiga pilar praksis pendidikan ? (peningkatan kualitas, relevansi , pemerataan
dan efisiensi).
Jawab
Penerapan tiga pilar kebijakan pemerintah dalam pendidikan di Indonesia sudah
berjalan baik namun belum maksimal karena berbagai macam kendala. Tiga pilar
kebijakan pemerintah terrealisasi dalam bentuk adanya perluasan dan pemerataan akses
pendidikan di setiap desa, peningkatan mutu dan daya saing dan penguatan tata kelolah,
akuntabilitas dan citra publik. Penerapan tiga pilar kebijakan pemerintah di Indonesia
menemukan kendala seperti kurangnya koordinasi antara Dinas Pendidikan dengan
masyarakat, kekurangan tenaga pendidik yang profesional dalam bidangnya, anggaran
yang tidak memadai dan sarana prasarana yang kurang. Dapat dilakukan beberapa
upaya dalam mengatasi kendala tersebut adalah tingkatkan kerjasama antara Dinas
dengan masyarkat, mensosialisasikan tentang urgensi pendidikan di zaman milenial ini
karena hanya dengan pendidikan, anak-anak akan meraih impiannya, serta
memperbaiki sarana dan prasarana.
b. Mungkinkan dalam praksis pendidikan di Indonesia diterapkan community based
education secara utuh ?
Jawab
Menurut saya tidak mungkin, melihat kompleksitas permasalahan Pendidikan di
Indonesia saat ini, perlu adanya solusi yang dilakukan supaya output dari dunia
Pendidikan bisa menjawab kebutuhan Masyarakat. Salah satunya dengan
mengimplementasikan konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat (Community-Based
Education) dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Namun, Pendidikan berbasis
masyarakat (CBE) ini menurut saya tidak bisa diterapkan secara utuh karena
pendidikan ini dirancang, dilaksanakan, dinilai, dikembangkan dan dievaluasi oleh
masyarakat, guna menjawab tantangan dan peluang yang ada di masyarakat
(Sihombing, 2001). Dengan kata lain, pendidikan berbasis masyarakat adalah konsep
pendidikan 'dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat'. Jelaslah bahwa
yang menjadi acuan dalam memahami pendidikan berbasis masyarakat adalah
pendidikan 'luar sekolah', karena bertumpu pada masyarakat, bukan pada pemerintah.
Sementara acuan Pendidikan kita adalah kurikulum yang dibuat oleh Pemerintah.

2. Kualitas pendidikan akan selalu berkenaan dengan pemenuhan harapan stakeholders, bersifat
dinamis, serta mengutamakan proses dan produk.
a. Berikan analisis saudara mengenai kualitas pendidikan di Indonesia, berikan contoh
secara kongkritnya!.
Jawab

kualitas pendidikan di Indonesia masih terbilang rendah dan memerlukan


perhatian lebih serius. Cotoh konkritnya Pada tahun 2023, berdasarkan data yang dirilis
oleh worldtop20.org, peringkat pendidikan Indonesia berada di urutan ke-67 dari total
209 negara di seluruh dunia. Urutan Indonesia tersebut berdampingan dengan Albania
yang menempati posisi ke-66 serta Serbia di posisi ke-68. Peringkat tersebut dihasilkan
dengan berdasar pada lima tingkat pendidikan di Indonesia, yakni tingkat pendaftaran
sekolah anak usia dini sebanyak 68%, tingkat penyelesaian Sekolah Dasar (SD) 100%,
tingkat penyelesaian Sekolah Menengah 91.19%, tingkat kelulusan SMA 78% dan
tingkat kelulusan Perguruan Tinggi 19%. Di tahun lalu yakni tahun 2022, peringkat
pendidikan Indonesia juga sama yakni peringkat ke-67. Hal ini mengindikasikan bahwa
masih kurangnya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

b. Berikan pula analisis saudara mengenai bagaimana sebaiknya upaya memperbaiki


kualitas pendidikan di Indonesia!.
Jawab
Ada beberapa Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas Pendidikan di
Indonesia, diantaranya
1. Meningkatkan kualitas guru dengan memberikan pelatihan dan pengembangan
profesional secara berkala.
2. Memperkuat kurikulum, Kurikulum harus diperkuat dengan memasukkan materi
yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi dan tidak
berganti setiap saat.
3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, Pemerintah harus meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana, seperti gedung sekolah, perpustakaan, dan
laboratorium, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan efektif.
4. Meningkatkan akses Pendidikan, Semua anak-anak dipastikan harus memiliki
akses ke pendidikan yang berkualitas, termasuk anak-anak dari keluarga miskin,
anak-anak dengan kebutuhan khusus, dan anak-anak dari daerah terpencil.
5. Mendorong penelitian dan pengembangan, Penelitian dan pengembangan
adalah kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berkelanjutan.

3. Tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas, merupakan acuan konstitusional praksis pendidikan.
a. Berikan analisis tujuan pendidikan nasional ditinjau dari filsafat pendidikan
(progressivisme, konstruktivisme, dan humanisme) !.
Jawab
1. Dalam pandangan Progresivisme, manusia harus selalu maju (progress) bertindak
konstruktif, inovatif, reformatif, aktif dan dinamis. Sebab manusia mempunyai
naluri selalu menginginkan perubahan-perubahan. Progresivisme menghendaki
pendidikan yang progresif (maju), semua itu dilakukan oleh pendidikan agar
manusia dapat mengalami kemajuan (Progress), sehingga orang akan bertindak
dengan intelegensinya sesuai dengan tuntutan dan lingkungan
2. Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan
individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap
persolan yang dihadapi, Dalam pandangan konstruktivisme, belajar adalah kegiatan
aktif dimana peserta didik membangun sendiri pengetahuannya. Peserta didik
mencari sendiri makna yang dipelajari. Hal ini merupakan proses menyesuaikan
konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran
siswa.
3. Dalam konteks humanisme, pendidik harus mendorong peserta didiknya untuk
mencapai keberhasilan dan prestasi yang tinggi, serta memberikan penghargaan
atas prestasi yang tinggi, memberikan penghargaan atas prestasi yang mereka capai,
betapapun kecilnya, baik berupa ungkapan verbal maupun melalui ungkapan non-
verbal.

b. Sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, menurut saudara filsafat


pendidikan yang mana yang ditonjolkan, berikan alasan!
Jawab
Menurut saya filsafat Pendidikan yang paling ditonjolkan adalah
Progresivisme. aliran progresivisme lebih menekankan pada memberikan pengalaman
empiris kepada peserta didik, sehingga terbentuk pribadi yang selalu belajar dan
berbua, Maksudnya pendidikan dimaksudkan untuk memberikan banyak
pengalaman kepada peserta didik dalam upaya pemecahan masalah yang
dihadapi di lingkungan sehari-hari. aliran Progresivisme dalam pendidikan ialah
ingin merubah praktik pendidikan yang selamaini terkesan otiriter menjadi demokratis
dan lebih menghargai potensi dan kemampuananak, serta mendorong untuk
dilaksanakannya pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik.Dengan
menerapkan aliran progresivisme dalam pendidikan, harapannya dapat membahwa
perubahan dan kemajuan pendidikan di Indonesia menjadi lebih berkualitas,
sehingga mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional Indonesia
4. Isu global dalam praksis Pendidikan abad ini, banyak terkait dengan keterampilan abad 21,
meliputi learning and innovation 4Cs, digital literacy, dan career and life.
a. Coba anda jelaskan isu-isu tersebut.
Jawab
1. Learning and Innovation Skills
Learning and innovation skills (keterampilan belajar dan berinovasi) meliputi (a)
berpikir kritis dan mengatasi masalah/Critical Thinking and Problem Solving, (b)
komunikasi dan kolaborasi/Communication and Collaboration, (c) kreativitas dan
inovasi/Creativity and Innovation
2. Information Media and Technology Skills (digital literacy)
Information media and technology skills (keterampilan teknologi dan media
informasi) meliputi (a) literasi informasi/information literacy, (b) literasi
media/media literacy dan (c) literasi ICT/Information and Communication
Technology literacy.
3. Life and Career Skills
Life and Career skills (keterampilan hidup dan berkarir) meliputi (a) fleksibilitas
dan adaptabilitas/Flexibility and Adaptability, (b) inisiatif dan mengatur diri
sendiri/Initiative and SelfDirection, (c) interaksi sosial dan budaya/Social and
Cross Cultural Interaction, (d) produktivitas dan akuntabilitas/Productivity and
Accountability dan (e) kepemimpinan dan tanggungjawab/Leadership and
Responsibility
b. Bagaimana impelemtasi dalam Pendidikan IPS?
Jawab
Tantangan pada era revolusi industri 4.0 sangat besar bagi kehidupan.
Pendidikan sebagai agent of change menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas yang dapat beradaptasi dengan tuntutan zaman. Dalam menjawab tantangan
zaman tersebut pendidikan IPS diharapkan dapat melakukan transformasi agar berguna
bagi kehidupan siswa dalam tataran pergaulan lokal, nasional, maupun global.
Menghadapi perkembangan zaman dalam pembelajaran abad 21 yang menuntut siswa
memiliki keterampilan Learning and Inovation, Digital Literacy, Carrer and Life Skill,
mata pelajaran IPS mampu memberikan sumbangsih yang nyata dalam
menumbuhkembangkan kompetensi keterampilan abad 21 yang dimiliki oleh siswa.
Kondisi ini tercermin dalam pembelajaran IPS yang dilakukan dengan
mengembangkan aspek keterampilan abad 21 menggunakan prosedur penilaian aspek
keterampilan yang telah diatur dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.
Optimalisasi kemampuan keterampilan abad 21 yang dimiliki oleh siswa dapat
dilakukan dengan cara mengembangkan model dan media pembelajaran yang secara
spesifik dapat mengukur aspek keterampilan abad 21.

Anda mungkin juga menyukai