Adapun tujuan dari tugas ini adalah untuk memenuhi tugas tutor Bapak Yul Pendri, M.Pd
mata kuliah Pendidikan IPS di SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Pengerjaan tugas ini dilakukan setelah pulang dari mengajar di sekolah, serta dilakukan
dengan mencari materi dari berbagai sumber. Mulai dari buku, internet dan lain sebagainya.
Tugas ini jauh dari kata sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam
mengerjakannya, kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dalam
mengerjakan tugas ini. Akhirnya kami berharap semoga tugas ini mendapat hasil yang baik.
RIZKIA ARNIDA
PEMBAHASAN
JAWABAN
1. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal
batas wilayah, globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa yang lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi bersama bagi bangsa-bangsa
diseluruh dunia (Saodah, 2020). Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh dan perkembangan globalisasi, dimana ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia
pendidikan dan tenaga pendidik dari manca negara masuk ke Indonesia. Untuk
menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan
mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen
pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi
masyarakat untuk mendapat pendidikan. Pendidikan IPS berkepentingan menjaga
semangat berwarganegara yang baik, sehingga harus mampu mensikapi isu-isu global
tersebut dengan baik melalui pembelajaran yang lebih bermakna agar mampu meredam
dampak negatif isu global yang berkembang (Sholeh, 2015). Masalah yang timbul akibat
trend globalisasi serta pengaruhnya terhadap pembelajaran IPS SD antara lain :
a. Menurunnya kualitas moral siswa
Dampak buruk dari adanya globalisasi bagi dunia pendidikan adalah menurunnya
kualitas moral para siswa. Informasi di internet yang dapat diakses secara leluasa
sangat rawan dalam mempengaruhi moral siswa, sebagai contoh situs-situs yang
berbau pornografi, serta adanya foto dan video yang tidak pantas sangat mudah
diakses dan merajalela di media sosial tanpa adanya filterisasi. Adanya konten-
konten yang tidak baik tersebut bisa mempengaruhi perilaku siswa baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu, agar moral siswa tidak semakin
rusak diperlukan kontrol dan perhatian dari orang tua siswa, guru dan negara.
b. Meningkatnya Kesenjangan Sosial
Dampak buruk selanjutnya adalah meningkatnya kesenjangan sosial di masyarakat.
Di beberapa negara di dunia khususnya negara berkembang, perkembangan teknologi
hanya bisa dinikmati sekolah-sekolah di wilayah perkotaan, sementara sekolah yang
berada di wilayah pedalaman terus tertinggal karena sulitnya akses dan kurangnya
modal. Akibatnya kesenjangan sosial di bidang pendidikan tidak dapat dibendung
lagi.
c. Tergerusnya Kebudayaan Lokal
Arus globalisasi yang sangat pesat juga bisa menggerus kebudayaan lokal di sebuah
negara. Perkembangan teknologi memungkinkan kontak budaya terjadi melalui
media massa, akibatnya pengaruh luar negeri dapat masuk dengan leluasa ke sebuah
negara. Akibat dari arus globalisasi ini, budaya di Indonesia dikhawatirkan akan
hilang karena pudarnya rasa nasionalisme, berkurangnya sifat kekeluargaan, serta
gaya hidup masyarakat yang kebarat-baratan. Sebagai contoh dapat kita lihat dari
gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari, remaja-remaja di Indonesia
banyak yang berdandan meniru selebritis Korea maupun Amerika (Saodah, 2020).
2. Masalah hukum atau legal Issue adalah pengesahan suatu kasus adanya kekosongan
hukum, yaitu adanya kebutuhan hukum masyarakat yang belum atau tidak tertampung
dalam peraturan perundang-undangan atau hukum baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis atau hukum adat (kebiasaan). (http://mh.mentormicrobank.org./masalah-hukum/)
Dalam kamus istilah hukum, tertib dalam bahasa belanda adalah Rechtsorde yaitu
keadaan dalam masyarakat berjalan seperti apa yang dikehendaki dan menjadi tujuan
dari hukum dan segala sesuatu dilakukan sesuai dan selalu didasarkan pada hukum
(Jonaedi, 2016). Dan kesadaran hukum menurut H.C. Kelmen secara langsung maupun
tidak langsung kesadaran hukum berkaitan erat dengan kepatuhan atau ketaatan hukum,
yang dikonkritkan dalam sikap dan tindak atau perilaku manusia (Nasution, 2014).
Adapun hubungan masalah hukum, ketertiban dan kesadaran hukum dalam pendidikan
IPS yaitu terjadi keterkaitan atau hubungan dalam segelintir masyarakat sosial. Individu
dengan individu maupun individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan
kelompok yang membuat suatu peraturan untuk dipatuhi berdasarkan hukum dan norma
yang berlaku agar tercipta ketertiban dan kesadaran hukum di dalam suatu kelompok
masyarakat.
4. Dalam proses pembelajaran kita mengenal istilah namanya desain pembelajaran. Jika
strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas
pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara
merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi
pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan desain pembelajaran ini adalah menetapkan
cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan
dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari
tahap awal sampai dengan tahap akhir. Yang diperlukan dalam merancang RPP di SD
antara lain : pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran,
teknik pembelajaran dan model pembelajaran. Dan ada beberapa unsur penting dalam
rencana pengajaran.
1) Apa yang akan diajarkan, menyangkut berbagai kompetensi yang harus dicapai,
indikator-indikatornya, serta materi bahan ajar yang akan disampaikan untuk
mencapai kompetensi tersebut;
2) Bagaimana mengajarnya, berkenaan dengan berbagai strategi yang akan
dikembangkan dalam proses pembelajaran, termasuk pengembangan berbagai
aktivitas operasional bagi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya;
3) Bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya, merancang jenis evaluasi untuk
mengukur daya serap siswa terhadap materi yang mereka pelajari.
Melalui perencanaan pembelajaran yang matang guru akan terhindar dari keberhasilan
secara untung-untungan karena perencanaan yang disusun mencapai hasil yang optimal.
Dan melalui perencanaan pembelajaran, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam
memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.
(Sardjijo, 2022).
DAFTAR PUSTAKA/REFERANSI
Nasution, M.S.A. 2014. Pergolakan Budaya sebagai Sebuah Kesadaran Hukum. Sumatera
Utara : IAIN Sumatera Utara.
Saodah, dkk. 2020. Pengaruh Globalisasi Terhadap Siswa Sekolah Dasar. Vol 2 : 376.
Sholeh, M. 2015. Isu Global dan Tantangan Pembelajaran Pendidikan IPS. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.