Anda di halaman 1dari 22

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

DAN PENANGGULANGANNYA

KELOMPOK 5
Nama Kelompok

REJEKI DATANG ZILIWU


KEVIN BERKAT MENDROFA
WENTI KRISTIANI HAREFA
ANDAYANTI NDRAHA
FIKTOR DAELI
O’OZISEKHI ZEGA
PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN
DAN PENANGGULANGANNYA

Permasalahan pendidikan adalah masalah yang muncul dalam suatu sistem


pendidikan. Permasalahan pendidikan merupakan persoalan penting yang sedang
dihadapi didalam dunia pendidikan. Di karenakan pada zaman sekarang tidak di
pungkiri bahwa setiap tahunnya, jenjang pendidikan mengalami kenaikan biaya
pendidikan, akibatnya banyak diantara mereka yang putus sekolah, bahkan tidak
sekkolah karena terhalang masalah biaya pendidikan yang mahal.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia
pendidikan ditanah air kita, yaitu:
1. Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.
2. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan
kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kanjah kehidupan bermasyarakat.
JENIS PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN
1. Masalah pemerataan pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem
pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan
itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk
meninjau pembangunan.
Pemecahan Masalah Pemerataan Pendidikan
PEMECAHAN MASALAH INI MENGGUNAKA DUA CARA YAITU :
Cara konvensional antara lain:
a. Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres atau ruangan belajar.
b. Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi
dan sore).
Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan, utamanya untuk pendidikan
dasar ialah membangkitkan kemauan belajar bagi masyarakat/keluarga yang
kurang mampu agar mau menyekolahkan anaknya.
Cara inovatif antara lain:
a. Sistem Pamong (pendidikan oleh masyarakat,
orang tua dan guru)
b. SD kecil pada daerah terpencil.
c. Sistem Guru Kunjung.
d. SMP Terbuka (ISOSA – In School Out off School
Approach).
e. Kejar Paket A dan B.
f. Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas Terbuka.
. Masalah Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf
seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh
lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem
sertifikasi.

Pemecahan Masalah Mutu Pendidikan


Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal
yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia, dan manjemen sebagai berikut:
a. Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya untuk SLTA
dan PT.
b. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut, misalnya
berupa pelatihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG
dan lain-lain.
c. Penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan memberi materi yang lebih esensial
dan mengandung muatan lokal, metode yang menantang menggairahkan belajardan
melaksanakan evaluasi yang beracuan PAP.
d. Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk
belajar.
e. Penyempurnaan saran belajar seperti buku paket, media pembelajaran dan
peralatan laboratorium.
f. Peningkatan administrasi manajemen khususnya yang
mengenai anggaran.
g. Kegiatan pengendalian mutu yang berupa kegiatan-kegiatan
seperti :
1) Laporan penyelenggaraan pendidikan oleh semua lembaga
pendidikan.
2) Supervisi dan monitoring pendidikan oleh pemilik dan
pengawas.
3) Sistem ujian nasional/negara seperti Ebtanas,
Sipenmaru/UMPTN.
4) Akreditasi terhadap lembaga pendidikan untuk menetapkan
status suatu lembaga.
. Masalah Efisiensi Pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan mempersoalakan bagaimana suatu sistem
pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya
tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya, Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien
adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat
sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting ialah:
a. Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan.
b. Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan digunakan.
c. Bagaimana pendidikan diselenggarakan.
d. Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga.
Masalah relevansi
Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem
pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti yang digambarkan dalam
rumusan tujuan pendidikan nasional.
Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor
pembangunan, yaitu yang beraneka ragam seperti sektor produksi, sektor
jasa, dan lain-lain. Baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas. Jika
sistem pendidikan menghasilkan luaran yang dapat mengisi semua
sektor pembangunan baik yang aktual (yang tersedia) maupun yang
potensial dengan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh lapangan
kerja, maka relevansi pendidikan dianggap tinggi.
Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing-
masing dikatakan teratasi jika pendidikan:
1) Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar,
artinya: Semua warga negara yang butuh pendidikan dapat
ditampung dalam suatu satuan pendidikan.
2) Dapat mencapai hasil yang bermutu, artinya: Perencanaan,
pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan
tujuan yang telah di rumuskan.
3) Dapat terlaksana secara efisien, artinya: Pemrosesan
pendidikan sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis
dalam rancangan.
4) Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: Hasil
pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pembangunan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah
Pendidikan
•Perkembangan Iptek dan Seni
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek. Ilmu pengetahuan
merupakan hasil ekplorasi secara system dan terorganisasi mengenai alam semesta, dan
teknologi adalah penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat.
Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual maupun
kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Dilihat dari segi tujuan pendidikan
yaitu terbentuknya manusia seutuhnya, aktivitas kesenian mempunyai andil yang besar
karna dapat mengisi perkembangan dominan efektif khususnya emosi yang positif dan
konstruktif
•Laju serta keterampilan
pertumbuhan penduduk di samping domain kognitif yang sudah digarap melalui
program/bidang studi yang lain.
Laju pertumbuhan penduduk yang pesat, akan menyebabkan perkembangan
masalah pendidikan, misalnya masalah pemerataan.
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dibagi menjadi dua antara lain:
Pertambahan penduduk
Penyebaran penduduk
• Aspirasi Masyarakat.
Kecenderugan aspirasi masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun sudah
terlihat. Masyarakat sudah melihat bahwa pendidikan akan lebih menjamin memperoleh
pekerjaan yang layak dan menetap atau akan meningkatkan starus sosial mereka.

• Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan.


Keterbelakangan budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok
masyarakat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung
suatu budaya. Perubahan kebudayaan terjadi karna adanya penemuan baru dari luar
maupun dari dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Keterbelakangan budaya terjadi
karena :
Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat ( masyarakat terpencil)
Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsur budaya baru karena tidak dipahami
atau karena dikhawatirkan akan merusak seni masyarakat.
Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur kebudayaan
tersebut.
Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing-
masing dikatakan teratasi jika pendidikan:
1) Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar,
artinya: Semua warga negara yang butuh pendidikan dapat
ditampung dalam suatu satuan pendidikan.
2) Dapat mencapai hasil yang bermutu, artinya: Perencanaan,
pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan
tujuan yang telah di rumuskan.
3) Dapat terlaksana secara efisien, artinya: Pemrosesan
pendidikan sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis
dalam rancangan.
4) Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: Hasil
pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pembangunan.
Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penanggulangannya
1. Permasalahan Aktual Pendidikan di Indonesia
Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan
antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat di capai dari proses
pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan-kesenjangan yang pada
saat ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk ditanggulangi.

BERIKUT MASALAH YANG AKTUAL YANG DI HADAPI YAKNI :

1. Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran


2.Masalah Kurikulum
3. Masalah Peranan Guru
4.Masalah pendidikan 9 tahun
.
Upaya Penanggulangannya
Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah
aktual seperti telah dikemukakan pada butir 1, antara lain sebagai berikut:
a) Pendidikan efektif perlu ditingkatkan secara terprogram.
b) Pelaksanaan kegaitan kurikuler dan ekstrakurikuler dilakukan dengan penuh
kesungguhan dan diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir ataupun kelulusan.
c) Melakukan penyusunan yang mantap terhadap potensi siswa melalui keragaman
jenis program studi.
d) Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan) perlu diberikan
pelatihan khusus untuk menghasilkan guru-guru yang kompeten di bidangnya, oleh
karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama lahirnya sumber
daya manusia yang berkualitas.
PERMASALAHAN PENDIDIKAN NASIONAL
Berbagai macam permasalahan Pendidikan Nasional menjadi tantangan terbesar dalam
mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Permasalahan tersebut menjadi faktor terbesar
rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini. Hal tersebut tentu perlu menjadi perhatian
khusus bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, kualitas manusia yang dihasilkan sangat bergantung pada
kualitas pendidikan itu sendiri
Adapun permasalahan-permasalahan tersebut sebagai berikut :
1. Masalah Pendidikan Nasional dalam Lingkup Makro
1). Kurikulum yang Membingungkan dan Terlalu Kompleks
Kurikulum merupakan sebuah rancangan atau program yang diberikan oleh
penyelenggara pendidikan untuk peserta didiknya. Di Indonesia, terhitung sudah mengalami 10
hingga 11 kali perubahan kurikulum sejak Indonesia merdeka. Tentu perubahan-perubahan
kurikulum yang terjadi dapat membingungkan, terutama bagi pendidik, peserta didik, dan bahkan
orang tua. Menurut Nasution, Mengubah kurikulum dapat juga diartikan dengan turut mengubah
manusia, yaitu pendidik, penyelenggara pendidikan, dan semua yang terlibat dalam pendidikan.
2). Pendidikan yang Kurang Merata
Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya
koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan
hingga daerah terpencil sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya
komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masalah
pemerataan pendidikan juga terjadi karena kurang berdayanya suatu
lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja
terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah
tidak menjangkau daearh-daerah terpencil.

3). Masalah Penempatan Guru


Pada beberapa kasus pendidikan di Indonesia, masalah penempatan
guru ini masih kerap terjadi. Terutama penempatan guru bidang studi yang
tidak sesuai dengan penempatannya atau keahliannya. Hal ini dapat
menyebabkan guru tidak bisa optimal dalam mengajar.
4). Rendahnya Kualitas Guru
Guru merupakan seorang pengajar yang menyampaikan ilmu kepada peserta didiknya.
Peran seorang guru sangatlah penting dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Tidaklah
mudah hidup menjadi seorang guru, begitu banyak tanggung jawab yang dilakukan. Namun,
nyatanya masih banyak guru yang memandang pekerjaannya adalah suatu hal yang mudah
dan hanya melakukan pekerjaannya sekadar untuk mendapat penghasilan.

5). Mutu dan Relevansi Pendidikan


Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan juga disebabkan oleh rendahnya kualitas tenaga
pengajar. Penilaian dapat dilihat dari kualifikasi belajar yang dapat dicapai oleh guru dan
dosen tersebut. Dibanding negara berkembang lainnya, maka kualitas tenaga pengajar
pendidikan tinggi di Indonesia memiliki masalah yang sangat mendasar. Kinerja guru
merupakan serangkaian hasil dari proses dalam melaksanakan pekerjaannya yang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
6) Biaya Pendidikan yang Mahal
Mahalnya biaya pendidikan sangatlah membebani masyarakat Indonesia yang
kebanyak adalah lapsan menengah kebawah. Tak sedikit orang lebih memilih tidak
sekolahdibandingkan harus mengeluarkan biaya yang besar. Adapula anak yang
ingin bersekolah namun terkendala biaya sehingga terpaksa untuk berhenti sekolah.
Masalah Pendidikan Nasional dalam Lingkup Mikro
1) Metode Pembelajaran yang Monoton
Metode pembelajaran yang monoton ini berarti tidak ada perubahan dan inovasi,
dengan kata lain metode ini dilakukan begitu saja tidak ada perbedaan saat menyampaikan
materi. Padahal, metode pembelajaran yang digunakan sangatlah berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
2) Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai
Masalah rendahnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan ini bisa disebabkan
oleh berbagai faktor, seperti penyaluran dana yang terhambat, penyalahgunaan dana sekolah,
perawatan sarana dan prasarana yang buruk, pengawasan pihak sekolah yang acuh terhadap
sarana dan prasarana, dan faktor lainnya. Akibatnya, banyak siswa yang tidak dapat
menikmati fasilitasi di sekolah dengan baik.
Adapun beberapa solusi dari permasalahan tersebut sebagai berikut :
1.menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2.Adanya Universitas terbuka
3.Meningkatkan Kesejahteraan Guru
4.Meningkatkan Mutu Pendidikan.
5.Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
RUA
DISK
NG
USI
SEKIAN
DAN
TERIMAK

Anda mungkin juga menyukai