KEVIN BERKAT MENDROFA WENTI KRISTIANI HAREFA ANDAYANTI NDRAHA FIKTOR DAELI O’OZISEKHI ZEGA PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN DAN PENANGGULANGANNYA
Permasalahan pendidikan adalah masalah yang muncul dalam suatu sistem
pendidikan. Permasalahan pendidikan merupakan persoalan penting yang sedang dihadapi didalam dunia pendidikan. Di karenakan pada zaman sekarang tidak di pungkiri bahwa setiap tahunnya, jenjang pendidikan mengalami kenaikan biaya pendidikan, akibatnya banyak diantara mereka yang putus sekolah, bahkan tidak sekkolah karena terhalang masalah biaya pendidikan yang mahal. Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan ditanah air kita, yaitu: 1. Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan. 2. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kanjah kehidupan bermasyarakat. JENIS PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN 1. Masalah pemerataan pendidikan Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk meninjau pembangunan. Pemecahan Masalah Pemerataan Pendidikan PEMECAHAN MASALAH INI MENGGUNAKA DUA CARA YAITU : Cara konvensional antara lain: a. Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres atau ruangan belajar. b. Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan sore). Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan, utamanya untuk pendidikan dasar ialah membangkitkan kemauan belajar bagi masyarakat/keluarga yang kurang mampu agar mau menyekolahkan anaknya. Cara inovatif antara lain: a. Sistem Pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua dan guru) b. SD kecil pada daerah terpencil. c. Sistem Guru Kunjung. d. SMP Terbuka (ISOSA – In School Out off School Approach). e. Kejar Paket A dan B. f. Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas Terbuka. . Masalah Mutu Pendidikan Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem sertifikasi.
Pemecahan Masalah Mutu Pendidikan
Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia, dan manjemen sebagai berikut: a. Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya untuk SLTA dan PT. b. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut, misalnya berupa pelatihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG dan lain-lain. c. Penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan memberi materi yang lebih esensial dan mengandung muatan lokal, metode yang menantang menggairahkan belajardan melaksanakan evaluasi yang beracuan PAP. d. Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar. e. Penyempurnaan saran belajar seperti buku paket, media pembelajaran dan peralatan laboratorium. f. Peningkatan administrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran. g. Kegiatan pengendalian mutu yang berupa kegiatan-kegiatan seperti : 1) Laporan penyelenggaraan pendidikan oleh semua lembaga pendidikan. 2) Supervisi dan monitoring pendidikan oleh pemilik dan pengawas. 3) Sistem ujian nasional/negara seperti Ebtanas, Sipenmaru/UMPTN. 4) Akreditasi terhadap lembaga pendidikan untuk menetapkan status suatu lembaga. . Masalah Efisiensi Pendidikan Masalah efisiensi pendidikan mempersoalakan bagaimana suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya, Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting ialah: a. Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan. b. Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan digunakan. c. Bagaimana pendidikan diselenggarakan. d. Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga. Masalah relevansi Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti yang digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan, yaitu yang beraneka ragam seperti sektor produksi, sektor jasa, dan lain-lain. Baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas. Jika sistem pendidikan menghasilkan luaran yang dapat mengisi semua sektor pembangunan baik yang aktual (yang tersedia) maupun yang potensial dengan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja, maka relevansi pendidikan dianggap tinggi. Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing- masing dikatakan teratasi jika pendidikan: 1) Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya: Semua warga negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan. 2) Dapat mencapai hasil yang bermutu, artinya: Perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah di rumuskan. 3) Dapat terlaksana secara efisien, artinya: Pemrosesan pendidikan sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis dalam rancangan. 4) Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: Hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan •Perkembangan Iptek dan Seni Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek. Ilmu pengetahuan merupakan hasil ekplorasi secara system dan terorganisasi mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual maupun kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia seutuhnya, aktivitas kesenian mempunyai andil yang besar karna dapat mengisi perkembangan dominan efektif khususnya emosi yang positif dan konstruktif •Laju serta keterampilan pertumbuhan penduduk di samping domain kognitif yang sudah digarap melalui program/bidang studi yang lain. Laju pertumbuhan penduduk yang pesat, akan menyebabkan perkembangan masalah pendidikan, misalnya masalah pemerataan. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dibagi menjadi dua antara lain: Pertambahan penduduk Penyebaran penduduk • Aspirasi Masyarakat. Kecenderugan aspirasi masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun sudah terlihat. Masyarakat sudah melihat bahwa pendidikan akan lebih menjamin memperoleh pekerjaan yang layak dan menetap atau akan meningkatkan starus sosial mereka.
• Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan.
Keterbelakangan budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok masyarakat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya. Perubahan kebudayaan terjadi karna adanya penemuan baru dari luar maupun dari dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Keterbelakangan budaya terjadi karena : Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat ( masyarakat terpencil) Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsur budaya baru karena tidak dipahami atau karena dikhawatirkan akan merusak seni masyarakat. Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur kebudayaan tersebut. Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing- masing dikatakan teratasi jika pendidikan: 1) Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya: Semua warga negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan. 2) Dapat mencapai hasil yang bermutu, artinya: Perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah di rumuskan. 3) Dapat terlaksana secara efisien, artinya: Pemrosesan pendidikan sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis dalam rancangan. 4) Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: Hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penanggulangannya 1. Permasalahan Aktual Pendidikan di Indonesia Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat di capai dari proses pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan-kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk ditanggulangi.
BERIKUT MASALAH YANG AKTUAL YANG DI HADAPI YAKNI :
1. Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran
2.Masalah Kurikulum 3. Masalah Peranan Guru 4.Masalah pendidikan 9 tahun . Upaya Penanggulangannya Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah aktual seperti telah dikemukakan pada butir 1, antara lain sebagai berikut: a) Pendidikan efektif perlu ditingkatkan secara terprogram. b) Pelaksanaan kegaitan kurikuler dan ekstrakurikuler dilakukan dengan penuh kesungguhan dan diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir ataupun kelulusan. c) Melakukan penyusunan yang mantap terhadap potensi siswa melalui keragaman jenis program studi. d) Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan) perlu diberikan pelatihan khusus untuk menghasilkan guru-guru yang kompeten di bidangnya, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas. PERMASALAHAN PENDIDIKAN NASIONAL Berbagai macam permasalahan Pendidikan Nasional menjadi tantangan terbesar dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Permasalahan tersebut menjadi faktor terbesar rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini. Hal tersebut tentu perlu menjadi perhatian khusus bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, kualitas manusia yang dihasilkan sangat bergantung pada kualitas pendidikan itu sendiri Adapun permasalahan-permasalahan tersebut sebagai berikut : 1. Masalah Pendidikan Nasional dalam Lingkup Makro 1). Kurikulum yang Membingungkan dan Terlalu Kompleks Kurikulum merupakan sebuah rancangan atau program yang diberikan oleh penyelenggara pendidikan untuk peserta didiknya. Di Indonesia, terhitung sudah mengalami 10 hingga 11 kali perubahan kurikulum sejak Indonesia merdeka. Tentu perubahan-perubahan kurikulum yang terjadi dapat membingungkan, terutama bagi pendidik, peserta didik, dan bahkan orang tua. Menurut Nasution, Mengubah kurikulum dapat juga diartikan dengan turut mengubah manusia, yaitu pendidik, penyelenggara pendidikan, dan semua yang terlibat dalam pendidikan. 2). Pendidikan yang Kurang Merata Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daearh-daerah terpencil.
3). Masalah Penempatan Guru
Pada beberapa kasus pendidikan di Indonesia, masalah penempatan guru ini masih kerap terjadi. Terutama penempatan guru bidang studi yang tidak sesuai dengan penempatannya atau keahliannya. Hal ini dapat menyebabkan guru tidak bisa optimal dalam mengajar. 4). Rendahnya Kualitas Guru Guru merupakan seorang pengajar yang menyampaikan ilmu kepada peserta didiknya. Peran seorang guru sangatlah penting dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Tidaklah mudah hidup menjadi seorang guru, begitu banyak tanggung jawab yang dilakukan. Namun, nyatanya masih banyak guru yang memandang pekerjaannya adalah suatu hal yang mudah dan hanya melakukan pekerjaannya sekadar untuk mendapat penghasilan.
5). Mutu dan Relevansi Pendidikan
Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan juga disebabkan oleh rendahnya kualitas tenaga pengajar. Penilaian dapat dilihat dari kualifikasi belajar yang dapat dicapai oleh guru dan dosen tersebut. Dibanding negara berkembang lainnya, maka kualitas tenaga pengajar pendidikan tinggi di Indonesia memiliki masalah yang sangat mendasar. Kinerja guru merupakan serangkaian hasil dari proses dalam melaksanakan pekerjaannya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 6) Biaya Pendidikan yang Mahal Mahalnya biaya pendidikan sangatlah membebani masyarakat Indonesia yang kebanyak adalah lapsan menengah kebawah. Tak sedikit orang lebih memilih tidak sekolahdibandingkan harus mengeluarkan biaya yang besar. Adapula anak yang ingin bersekolah namun terkendala biaya sehingga terpaksa untuk berhenti sekolah. Masalah Pendidikan Nasional dalam Lingkup Mikro 1) Metode Pembelajaran yang Monoton Metode pembelajaran yang monoton ini berarti tidak ada perubahan dan inovasi, dengan kata lain metode ini dilakukan begitu saja tidak ada perbedaan saat menyampaikan materi. Padahal, metode pembelajaran yang digunakan sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 2) Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai Masalah rendahnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyaluran dana yang terhambat, penyalahgunaan dana sekolah, perawatan sarana dan prasarana yang buruk, pengawasan pihak sekolah yang acuh terhadap sarana dan prasarana, dan faktor lainnya. Akibatnya, banyak siswa yang tidak dapat menikmati fasilitasi di sekolah dengan baik. Adapun beberapa solusi dari permasalahan tersebut sebagai berikut : 1.menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2.Adanya Universitas terbuka 3.Meningkatkan Kesejahteraan Guru 4.Meningkatkan Mutu Pendidikan. 5.Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa RUA DISK NG USI SEKIAN DAN TERIMAK