Anda di halaman 1dari 9

RESUME MATA KULIAH PERBANDINGAN PENDIDIKAN

NAMA : MUHAMMAD IRFAN SALAHUDUN

KELAS : PAI 7C

NPM : 1910631110110

DOSEN : Bpk. NURHASAN, S.Pd.I., M.Pd.

MATA KULIAH: PERBANDINGAN PENDIDIKAN

PERTEMUAN KE - 1
KONSEP DASAR PERBANDINGAN PENDIDIKAN
Ilmu perbandingan pendidikan diartikan sebagai studi tentang teori-teori dan praktek
pendidikan dan pengajaran lalu membandingkan antara negara satu dengan negara
lainnya dengan demikian akan dapat diketahui persamaan dan perbedaannya beserta
latar belakang yang mempengaruhinya.
Adapun sifat-sifat perabandingan pendidikan mempelajari aspek-aspek dari
sejarahnya masingmasing, membandingkan strukurnya yang fundamental, dan
mengadakan analisa persamaan dan perbedaannya. Beberapa manfaat yang diperoleh
dari studi perbandingan pendidikan:
a. Segi akademis ilmiah, maksudnya studi perbandingan pendidikan sebagai
salah satu disiplin ilmu mempunyai kelengkapan sebagaimana halnya dengan
ilmu pengetahuan pada umumnya.
b. Segi kultural, studi perbandingan pendidikan memandang pendidikan selain
memiliki potensi kultural juga mempunyai daya membentuk dan mengubah
corak serta isi arah perkembangan hidup yang di cita-citakan.
c. Segi humanitis, fokus utama studi perbandingan pengalaman-pengalamannya.
Dengan demikian manusia diletakkan sebagai titik sentral dari pandangan
masyarakat mengenai sistem pendidikan yang bagaimana yang diinginkan
guna memperbaiki dan memajukan masyarakatnya.
d. Kepuasaan intelektual. Bahwa studi perbandingan pendidikan tidak sekedar
membaca fakta. Kependidikan yang sedang berlangsung pada suatu
masyarakat, melainkan sampai kepada penganalisaan secara logis-rasional
terhadap fakta-fakta melalui metode analisis statistik.

e. Keuntungan operasional, studi perbandingan pendidikan berusaha mengkaji


problemaproblema kependidikan di negara lain untuk dijadikan sebagai bahan
informasi guna memantau pemecahan problema kependidikan dinegeri sendiri.

PERTEMUAN KE - 2
LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN DI INDONESIA
Sejarah pendidikan dunia sangat panjang dan memiliki banyak pembaharuan.
Banyak tokoh dan peristiwa yang terlibat dalam proses berkembangnya pendidikan
dunia. Dimulai dari plato, aristoteles dan banyak lagi.
Pendidikan di dunia semakin berkembang menuju sempurna menyesuaikan
perkembangan zaman, sistem pendidikan masa silam di tinggalkan karena dirasa tidak
cocok lagi dengan keadaan modern. Namun begitu masa lampau memperjelas
pemahaman kita tentang masa kini. Sistem pendidikan yang kita miliki sekarang
adalah hasil perkembangan pendidikan yang tumbuh dalam sejarah pengalaman
bangsa kita pada masa lampau.
Di negeri kita tercinta Indonesia, sejarah pendidikan dimulai dari zaman kuno
atau tradisional yang dimulai dengan zaman pengaruh Hindu dan Budha, zaman
pengaruh Islam, zaman penjajahanan, sampai saat ini.
Yang menarik menarik menurut penyusun ialah perkembangan pendidikan di
indonesia pada masa setelah merdeka, yang terbagi dari periode merdeka awal, orde
lama, orde baru dan reformasi.
Pada periode indonesia merdeka (awal), tujuan pendidikan belum dirumuskan
dalam suatu undang-undang yang mengatur pendidikan. Sistem persekolahan di
Indonesia yang telah dipersatukan oleh penjajah Jepang terus disempurnakan. Namun
dalam pelaksanaannya belum tercapai sesuai dengan yang diharapkan bahkan banyak
pendidikan di daerah-daerah tidak dapat dilaksanakan karena faktor keamanan para
pelajarnya. Di samping itu, banyak pelajar yang ikut serta berjuang mempertahankan
kemerdekaan sehingga tidak dapat bersekolah.
Periode orde lama dimulai, Setelah diadakan konsolidasi yang intensif, sistem
pendidikan Indonesia terdiri atas: Pendidikan Rendah, Pendidikan Menengah, dan
Pendidikan Tinggi. Pendidikan Nasional zaman ‘Orde Lama’ adalah pendidikan yang
diharapkan dapat membangun bangsa agar mandiri sehingga dapat menyelesaikan
revolusinya baik di dalam maupun di luar; pendidikan yang secara spiritual membina
bangsa yang ber-Pancasila dan melaksanakan UUD 1945, Sosialisme Indonesia,
Demokrasi Terpimpin, Kepribadian Indonesia
Setelah orde baru, reformasi dimulai. Saat reformasi dalam bidang pendidikan
ada perubahan-perubahan dengan munculnya Undang-Undang Pendidikan yang baru
dan mengubah sistem pendidikan sentralisasi menjadi desentralisasi, di samping itu
kesejahteraan tenaga kependidikan perlahan-lahan meningkat. Hal ini memicu
peningkatan kualitas profesional mereka. Instrumen-instrumen untuk mewujudkan
desentralisasi pendidikan juga diupayakan, misalnya KBK (Kurikulum Berbasis
Kompetensi), MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), Life Skills (Lima Ketrampilan
Hidup), TQM (Total Quality Management), KTSP (Kurikulum Satuan Pendidikan).
Sekarang sudah ada Undang-undang yang mengatur tentang sistem pendidikan
di Indonesia yaitu UU RI No.20 Th.2003, Bab VI. Secara undang-undang pemerintah
telah berusaha menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik-baiknya, setiap tahun
dan setiap ada pergantian pimpinan selalu berupaya untuk menyempurnakan
kurikulum, pola dan strategi pembelajaran, penyempurnaan terarah pada pembinaan
pola dan strategi pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan.

PERTEMUAN KE - 3
SISTEM KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas
pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi
Indonesia berada di bawah Vietnam.
Penyebab rendahnya kualitas pendidikan diIndonesia secara umum, yaitu:
1) Efektifitas dan efesiensi Pendidikan Di Indonesia rendah
2) Standardisasi Pendidikan Di Indonesia rendah
3) Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
4) Rendahnya Kualitas Guru
5) Rendahnya Kesejahteraan Guru
6) Rendahnya Prestasi Siswa
7) Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
8) Mahalnya Biaya Pendidikan
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi
yang dapat diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial
yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat
berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Kedua, solusi teknis, yakni solusi
yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini
misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya
praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru,
misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi
dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan
memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru.

PERTEMUAN KE - 4
SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI MALAYSIA
Sistem pendidikan di Malaysia diatur oleh Kementerian Pendidikan Malaysia
(KPM). Pendidikan formal yang ada di Malaysia dimulai dari pra-sekolah. Pendidikan
rendah, pendidikan menengah, pendidikan pra-universiti dan pengajian tinggi.
Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah federal. Sistem pendidikan
nasional meliputi pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi. Pada tahun 2004
pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah berada dibawah yuridis Kementerian
Pendidikan. Sedangkan pendidikan tinggi merupakan tanggung jawab Kementerian
Pendidikan Tinggi.
Pendidikan di Malaysia pada dasarnya mengadopsi sistem dari negara Inggris
sebab Malaysia merupakan salah satu negara bekas jajahan Inggris. Hal ini yang
menyebabkan Malaysia maju di bidang pendidikan, di mana negara Inggris sangat
memerhatikan pendidikan untuk negeri jajahannya
Tiga rahasia keberhasilan pendidikan di Malaysia yaitu: 1) mau belajar dari
negara-negara lain yang lebih dulu maju; 2) mau mengalokasi anggaran pendidikan
dalam jumlah yang cukup memadai; 3) membuat perencanaan jangka panjang yang
sistematis dan dijalankan secara konsekuen. Malaysia memiliki beberapa jenjang
dalam pendidikannya yakni:
1) Pendidikan Prasekolah (Bila di Indonesia TK / PAUD)
Pendidikan prasekolah atau disebut dengan “TADIKA” mengajar anak mulai usia
4-6 tahun.
2) Pendidikan Rendah (Bila di Indonesia SD sederajat)
Sama halnya SD di Indonesia, Pendidikan Rendah di Malaysia ditempuh selama 6
tahun pada usia 7 hingga 12 tahun. Dengan jenjang tingkatan sebagai berikut: (a).
Darjah 1 / kelas 1 SD, (b) Darjah 2 / kelas 2 SD, (c) Darjah 3 / kelas 3 SD, (d)
Darjah 4 / kelas 4 SD, (e) Darjah 5 / kelas 5 SD, ( f) Darjah 6 / kelas 6 SD
3) Pendidikan Menengah (Bila di Indonesia SMP – SMA sederajat)
Sekolah Menengah di Malaysia dibagi 2 yaitu Sekolah Menengah Rendah dan
Sekolah Menengah Tinggi yang berlangsung selama 5 tahun. Sekolah Menengah
Rendah / SMP ditempuh selama 3 tahun, dengan jenjang tingkatan: (a) Tingkatan
1 / kelas VII (1 SMP), (b) Tingkatan 2 / kelas VIII (2 SMP) (c) Tingkatan 3 / kelas
IX (3 SMP). Sekolah Menengah Tinggi / SMA hanya ditempuh selama 2 tahun,
dengan jenjang tingkatan: (a) Tingkatan 4 / kelas X (1 SMA), (b) Tingkatan 5 /
kelas XI (2 SMA). Berbeda dengan SMA di Indonesia Sekolah Menengah Tinggi
di Malaysia hanya ditempuh selama 2 tahun saja, berarti hanya sampai kelas 2
SMA.
4) Pendidikan Pra-Universiti (Bila di Indonesia kelas XII /3 SMA
Di Malaysia ada jenjang pendidikan setelah SMA dan sebelum perguruan tinggi,
jenjang pendidikan ini disebut pendidikan pra Universiti setingkat dengan kelas
XII/3 SMA.
5) Pengajian Tinggi
Pengajian tinggi adalah Perguruan Tinggi, merupakan program pendidikan tinggi
yang ada di Malaysia. Jenis-jenis Pengajian Tinggi meliputi: Universiti,
Politeknik, Kolej, Diploma, Ijazah, Ijazah kehormat dan Kedoktoran.

PERTEMUAN KE - 5
SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI CINA
Di Cina sistem pendidikannya meliputi: basic education (pendidikan dasar),
technical and vactional education (pendidikan teknik dan kejuruan), higher education
(Pendidikan tinggi) dan adult education (Pendidikan orang dewasa). Pendidikan dasar
China terdiri dari: 3 tahun PAUD, 6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan
menengah pertama, 3 tahun pendidikan menengah atas. Pendidikan tinggi setingkat
akademi 2-3 tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar
sarjana 4 tahun, pendidikan gelar magister 2-3 tahun, pendidikan doctor 3 tahun. Pola
sistem manajemen pendidikan di China adalah tersentralisasi, mulai dari level pusat,
provinsi, kota madya, termasuk daerah-daerah otomoni setingkat kota madya.
Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru diklasifikasi berdasarkan kualitas.
Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif. Guru dapat tambahan
tunjangan kesejahteraan 10 persen dari gaji pokok.
Cina yang punya luas daratan 9,6 juta km2 ini memang pendidikannya lebih
maju dibandingkan Indonesia. “Mereka lebih fokus dalam menangani pendidikan.
Saya kira kita harus punya komitmen dan bisa konsisten agar bisa memajukan
pendidikan di Indonesia. UU Sisdiknas-nya Cina mewajibkan anak umur 6 tahun
mengikuti pendidikan dasar, tanpa dipungut biaya sekolah. SD di sana berlangsung 6
tahun. Mata pelajaran utamanya, antara lain, bahasa dan kesusastraan Cina,
matematika, ilmu pasti, bahasa asing, pendidikan moral, musik, olahraga dan jasmani.
Guru juga mendapat tempat istimewa di Beijing. Gaji guru di sana berkisar
3.000– 5.000 yuan per bulan. Dalam kurs 1 yuan= Rp 1.200, guru di Cina menerima
rata-rata senilai Rp 3,6 juta–Rp 6 juta/bulan. Selain gaji pokok, guru juga menerima
tunjangan kesejahteraan sebesar 10% dari gaji pokok. Sistem penggajian buat guru ini
lebih tinggi 10% daripada pegawai biasa.

PERTEMUAN KE - 6
SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI JEPANG
Upaya pemerintah dan bangsa Jepang dalam meningkatkan pendidikan bisa
dikatakan berhasil. Pendidikan yang meluas dan membumi membuat hampir semua
orang Jepang melek huruf mendekati angka 100%. Sistem pendidikan Jepang bisa
dikategorikan sebagai suatu sistem pendidikan tradisional. Pemerintah pusat
memegang kontrol pendidikan, termasuk menentukan kurikulum yang berlaku secara
nasional baik bagi sekolah negeri ataupun sekolah swasta. Pengajaran menekankan
hafalan dan daya ingat untuk menguasai materi pelajaran yang diberikan. Materi
pelajaran diarahkan agar murid bisa lulus ujian akhir atau test masuk ke sekolah lebih
tinggi, tidak mengembangkan daya kritis dan kemandirian murid. Sekolah
menekankan pada diri murid sikap hormat dan patuh kepada guru dan sekolah.
Adapun tujuan pendidikan di Jepang adalah “Pendidikan harus bertujuan
untuk pengembangan penuh kepribadian dan berusaha untuk memelihara warga,
suara dalam pikiran dan tubuh, yang dijiwai dengan kualitas yang diperlukan bagi
mereka yang membentuk negara dan masyarakat yang damai dan demokratis.”
Untuk sistem pendidikan tersusun dalam lima tahap, taman kanak-kanak (satu
sampai tiga tahun), sekolah dasar (enam tahun), sekolah menengah pertama (tiga
tahun), sekolah menengah atas (tiga tahun), dan universitas (pada umumnya empat
tahun). Kurikulum sekolah ditentukan oleh Menteri Pendidikan yang kemudian
dikembangkan oleh Dewan Pendidikan Distrik dan Kota. Pada semua tingkat
pendidikan di Jepang harus menempuh berbagai ujian yang merupakan syarat untuk
mendapatkan ijazah.
Hal-hal yang ditegaskan oleh Kementerian Pendidikan Jepang terkait dengan
menyusun kurikulum adalah: 1) standar kurikulum nasional, 2) mengutamakan
keharmonisan pertumbuhan jasmani dan rohani siswa, 3) menyesuaikan dengan
lingkungan sekitar, 4) memperhatikan step perkembangan siswa, dan 5)
memperhatikan karakteristik course pendidikan/jurusan pada level SMA.
Yang menarik, Jepang tidak mengizinkan pendidikan agama diajarkan di
sekolah umum, tetapi diperbolehkan di sekolah swasta. Hanya ada dua pasal tentang
pendidikan agama dalam Konstitusi Jepang, yang ditemukan dalam Konstitusi
Jepang, pasal 20, dan pasal lain ditemukan dalam Undang-Undang Dasar Pendidikan
2006, Pasal 15. Hal ini berbanding terbalik dengan sistem pendidikan di indonesia
yang mewajibkan pendidikan agama di semua jenjang pndidikan yang ada di
indonesia.

PERTEMUAN KE - 7
SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI AUSTRALIA
Sistem pendidikan Australia berstandar tertinggi dan menikmati pengakuan
internasional. Sekolah adalah wajib di seluruh Australia, yang memberikan
sumbangsih pada tingkat melek huruf 99 persen. Australia juga salah satu
penyelenggara pendidikan dan pelatihan terdepan di dunia bagi pelajar internasional.
Hakikat pendidikan Australia terlihat pada Kerangka pendidikan yang disusun
dalam rangka menyongsong datangnya Abad XXI, dengan semboyan “Educating our
Children to succeed in the 21th Century”. Statistik pendidikan Australia
menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan di Australia dapat diselenggarakan
secara berkualitas dan merata di berbagai wilayah negara ini.
Sistem pendidikan Australia diatur dalam sebuah regulasi yang dinamakan
Australian Education Regulation 2013, select Legislative instrument No. 195, 2013.
Pada regulasi ini disebutkan bahwa 5 arah reformasi nasional adalah arah reformasi
pengajaran berkualitas, arah pembelajaran berkualitas, kepemimpinan sekolah yang
diberdayakan, memenuhi kebutuhan siswa, dan transparansi akuntabilitas pengelolaan
pendidikan.
Pembagian jenjang pendidikan di Autralia terbagi menjadi tiga, yaitu
Pendidikan Sekolah Dasar, Pendidikan Sekolah Menengah, dan Pendidikan Tinggi.
Secara umum Pendidikan Sekolah Dasar di Australia terdiri dari Pendidikan Pra
Sekolah (Taman Kanak-kanak) rentang usia 4-6 tahun dan Pendidikan Sekolah Dasar
yaitu kelas 1-6 atau kelas 1-7 tergantung pada kebijakan wilayah teritorial masing-
masing. Sumber lain menyebutkan bahwa nama-nama jenjang persekolahan di
Australia adalah Taman Kanak-kanak (Kindergarten) atau Prasekolah, Sekolah Dasar
(Primary School), dan Sekolah Menengah (Junior Secondary School dan Senior High
School). (Breen, 2002)
Terdapat 8 Bidang Pembelajaran yang penting yang merupakan fokus
pengajaran di semua sekolah Australia. Bidang-bidang tersebut memberikan kepada
para pelajar suatu pendidikan yang utuh dan keterampilan bermasyarakat (sosialisasi).
Bidang-bidang ini didukung dan ditopang oleh semua level Pemerintah Australia.
Semua sekolah yang menerima pelajar Internasional akan mengajar sesuai dengan 8
Bidang Pembelajaran yang Penting itu, seperti (Syaifullah, 2014)
1) Seni
2) Bahasa Inggris
3) Pendidikan Kesehatan dan Jasmani
4) Bahasa selain Bahasa Inggris
5) Matematika
6) Ilmu Pengetahuan
7) Kajian Penduduk dan Lingkungan
8) Teknologi

Di Australia, tidak ada bidang pembelajaran agama di sekolah umum,


termasuk bidang pembelajaran agama Islam. Namun di Australia tidak anti terhadap
pembelajaran agama. Sekolah-sekolah yang berbasis agama seperti Sekolah Katolik
dan Sekolah Islam, di dalamnya memuat materi pembelajaran agama sesuai dengan
basic sekolah tersebut.

Sistem evaluasi Australia yaitu ujian nasionalnya dikenal dengan NAPLAN


(National Assessment Program Literacy and Numeracy) yaitu tes nasional yang
dilakukan serentak di Australia namun tes itu untuk menguji kemampuan membaca,
menulis dan berhitung sebagai persiapan memasuki Year 10.

Anda mungkin juga menyukai