Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah salah satu komponen kehidupan yang paling urgen.
Semenjak manusia berinteraksi dengan aktifitas pendidikan ini, saat itulah
manusia telah berhasil merealisasikan berbagai perkembangan dan kemajuan
dalam segala lini kehidupan mereka. Bahkan pendidikan adalah suatu yang alami
dalam perkembangan peradaban manusia.1 Oleh karena itu pendidikan menjadi
sebuah aktifitas yang integral yang mencakup target, metode dan sarana dalam
membentuk manusia-manusia yang mampu berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungannya, baik internal maupun eksternal demi terwujudnya kemajuan yang
lebih baik sehingga tercipta mutu pendidikan yang baik yang diantaranya adalah
dengan melakukan studi perbandingan pendidikan.
Studi perbandingan pendidikan merupakan salah satu cara untuk
mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan system pendidikan Negara
tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelebihan yang terjadi pada system
pendidikan negara tersebut.2 Karena itu, pada kesempatan ini penulis melakukan
kajian terhadap kurikulum pendidikan di Negara maju yang saat ini terfokus pada
Negara China dan Jepang.
Kedua negara ini memiliki kesamaan kemajuan dalam berbagai bidang
terutama pendidikan dan industry. Selain itu, sistem manajemen kedua negara
tersebut mengacu pada gabungan antara sentralistik dan desentralisasi dimana saat
ini Indonesia mulai menggunakan sistem desentralisasi dalam pengolahan
pendidikan. Untuk itu sangatlah penting apabila dilakukan studi terhadap
kurikulum pendidikan negara tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sistem pendidikan dan kurikulum pendidikan di China?
2. Bagaimana sistem pendidikan dan kurikulum pendidikan di Jepang?

1
Armansyah Putra, “Mengkaji dan Membandingkan Kurikulum 7 Negara (Malaysia, Singapura,
Cina, Korea, Jepang, Amerika dan Finlandia),” 2017.
2
Cepi Riyana, Studi Perbandingan Kurikulum Cina, Korea, dan Jepang (Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia, 2018).

1
3. Bagaimana kekurangan dan kelebihan dari pendidikan di China dan
Jepang?
4. Faktor apa saja yang penyebab Negara China dan Jepang sebagai
pendidikan dan kurikulum yang maju?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sistem pendidikan dan kurikulum pendidikan di China.
2. Untuk mengetahui sistem pendidikan dan kurikulum pendidikan di Jepang.
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pendidikan di China dan
Jepang.
4. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan Negara China dan Jepang
sebagai pendidikan dan kurikulum yang maju .
5.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pendidikan dan Kurikulum Pendidikan di China


Sistem pendidikan China pada tahun 1949 berkembang dan berubah menjadi
sistem yang lebih modern yang di anut dari budaya barat. seperti sistem
pendidikan di negara Australa, Kanada, Inggris, Amerika, India, Jepang, Thailand,
Korea Selatan dan lain-lain. Kemudian pendidikan Cina mengalami reorganisasi
dan menjadi sistem pendidikan yang semakin modern pada tahun 1950-an. Dalam
era reformasi pendidikan China berpegang teguh pada modernization theory dan
human capital theory. Karena China meyakini bahwa pembangunan tidak bisa
direalisasikan apabila mayoritasnya tidak memegang teguh nilai moderniasasi.
Pemerintah China memberikan nilai yang tinggi untuk pendidikan. Bagi China
Pendidikan dan Pelatihan adalah Investasi terpenting bagi sumber daya manusia.
Setelah pendidikan sukses dibangun kemudian sumber daya manusia juga akan
terbangun, dan akhirnya negara akan menjadi kuat (national Power). Rumus yang
dibuat oleh China adalah reformasi pendidikan akan menghasilkan kualitas
pendidikan dan prestasi siswa, kemudian akan berdampak pada kualitas tenaga
kerja yang unggul. Tenaga kerja yang unggul tentu akan sangat mempengaruhi
pembangunan dan ekonomi, hingga akhirnya negara China akan menjadi
pemenang dalam kompetisi dunia atau yang biasa kita kenal sebgai negara super
power.3

Sistem pendidikan di Cina menekankan sekolah untuk mengembangan potensi


yang terdapat pada diri para siswa, dimana dengan tujuan untuk merangsang dan
mengembangkan potensi yang siswa miliki supaya dapat belajar dengan nyaman
dan maksimal. Agar tidak membunuh karakter anak di China para siswa tidak
banyak ditekankan untuk hapalan dan untuk lulus pada ujian kognitif.

Sistem pendidikan China adalah meliputi : Pendidikan dasar (basic education),


pendidikan teknik dan kejuruan (technical and vactional education), pendidikan
tinggi (Higher education) dan Pendidikan orang dewasa ( adult education).

3
Yudi, MN. Feisyal A., Heri Bekti, Yogi Suprayogi Sugandi, “MANAJEMEN PENDIDIKAN DI
NEGARA CINA,” Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Ekonom Volume 17 (July 2, 2020): 52.

3
Pendidikan dasar meliputi TK, SD, dan SM dengan lama pendidikan yaitu : Pra
sekolah 3 tahun ke atas, sekolah dasar 5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun,
dan pendidikan sekolah menengah tingkat pertama 3 tahun dan tingkat atas 5
tahun. Selain pendidikan formal dicina juga berkembang pendidikan non formal
yang berupa pendidikan orang dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat yang pada gilirannya diharapkan dapat member
sumbangsi dalam pengembangan ekonomi penduduk. Selain itu dicina juga
dikembangkan pendidikan literasi guna pemberantasan buta hurup (aksara). 4
Adapun penjelasan dari sistem pendidikan di China adalah :

1. Basic education (pendidikan dasar)


Pendidikan Pra sekolah berlangsung selam 3 tahun, artinya pendidikan
formal dimulai pada usia anak 3 tahun. Dilanjutkan pada usia 6 tahun masuk
sekolah dasar. Dengan mata pelajaran utama diantaranya sains, geografi,
sejarah, matematika, bahasa cina, dan sebagainya berlangsung selama 6 tahun.
Selain itu ada juga pendidikan politik dasar dan moral. Pendidikan jasmani
juga diberikan dukungan besar. Selain itu terdapat perbedaan untuk kurikulum
pada sekolah dasar yang berada di Kota dan juga yang berada di desa. Siswa
yang sekolah dasarnya berada di Kota diwajibkan untuk mempelajari mata
pelajaran olahraga. Sedangkan untuk siswa sekolah dasar yang terdapat di
desa terdapat pelajaran tambahan yaitu pelajaran pertanian selain pelajaran
yang inti seperti bahasa cina, moral dan matematika.
2. Tecnical & vacational education (pendidikan teknik dan kejuruan)
Pendidikan teknik dan kejuruan bisa dikatakan pendidikan menengah yang
digolongkan menjadi dua golongan dantaranya pendidikan menengah
akademis dan pendidikan menengah kejuruan/teknik.
1) Sekolah menengah akademis digolongkan menjadi dua tingkatan
yaitu junior (SMP) dan senior (SMA).
a. Junior (SMP): Pada tingkat junior berlangsung selama 3 tahun
dan dimulai pada usia 12 tahun. Untuk masuk ke tingkat senior,
ditentukan berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan apakah
mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas
kejuruan. Untuk kurikulumnya sendiri SMP atau sekolah

4
Armansyah Putra, “Mengkaji & Membandingkan Kurikulum 7 Negara ( Malaysia, Singapura,
Cina, Korea, Jepang, Amerika Dan Finlandia),” 2017.

4
menengah pertama terdapat 13 mata pelajaran yaitu seperti
matematika, politik, pendidikan, moral, bahasa cina dan bahasa
asing.
2) Senior (SMA): Pada tingkat senior berlangsung selama 2 atau 3
tahun dimulai pada usia 15 tahun. Kurikulum pada SMA atau
sekolah menengah atas sangat berbeda sekali dan tidak sama dengan
SD maupun SMP yang ada mata pelajaran wajib, di SMA para
siswa menyesuaikan sesuai dengan keinginannya (Liebchen, 2013).5
3. Higher education
Selama lebih dar 10 tahun pendidikan cina terus berkembang dan
mengalami banyak reformasi. Pendidikan tinggi cina menawarkan program
akademik dan kejuruan. Banyak universitas dan kolese di China yang
memiliki kualitas dan tingkatan yang sangat bervariasi. Pendidikan tinggi cina
diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori berbeda diantaranya jenjang
pertama, jenjang kedua dan jenjang ketiga (Koranyogya, 2018).
Jenjang pertama terbagi menjadi Dazhuan dan Benke. Dazhuan adalah
tingkatan D2 atau D3, pendidikan tinggi tipe vakasional yang ditujukan untuk
memasuki pasar kerja. Sedangkan Benke adalah tngkatan S1 atau D4. Jenjang
kedua disebut Shuoshi yaitu tingkatan pendidikan master (S2), dapat diakses
setelah lulus dari jenjang Benke. Jenjang ketiga disebut Boshi yaitu pendidkan
tingg tingkat doktor (S3). Sistem ujian masuk perguruan tinggi di Cina disebut
Gaokao. Pilihan universtas bagi mahasswa Cina ditentukan berdasar hasil tes
Gaokao. Apabila lulus, siswa bisa melanjutkan dan memulai studi yang
berlangsung selama 4 tahun atau lebih. Sedangkan jika tidak lulus, siswa akan
dialhkan ke pelatihan vakasional berlangsung selama 2 atau 3 tahun, serta
dalam kasus terburuknya bisa juga bagi yang tidak lulus akan dkeluarkan dari
sistem unversitas China.
4. Adult education (Non Formal)
1) Adult education has been enjoying the government’s due emphasis in
China.
Sejak tahun delapan puluhan abad ke-20, Cina telah menerapkan dua
strategi penting "membuka dunia luar" dan "berfokus pada konstruksi
ekonomi". Untuk memenuhi permintaan modernisasi terhadap pekerja yang
5
Yudi, MN. Feisyal A., Heri Bekti, Yogi Suprayogi Sugandi, “MANAJEMEN PENDIDIKAN DI
NEGARA CINA,” Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Ekonomi Volume 17 (n.d.): 55–56.

5
kompeten dan bakat khusus di berbagai bidang, pemerintah Cina telah
mementingkan pengembangan pendidikan orang dewasa dan membuat
serangkaian kebijakan penting untuk mempromosikan pengembangan
pendidikan orang dewasa di Tiongkok. Sebagai bagian penting dari sistem
pembelajaran seumur hidup dan sarana utama untuk mewujudkan
masyarakat berbasis pembelajaran, pendidikan orang dewasa diyakini
menikmati perkembangan yang lebih cepat.
2) Tujuan dan tugas pendidikan orang dewasa Diakui bahwa pendidikan
orang dewasa harus dilihat dalam perspektif baru dan dari sudut
pandang strategis. Tujuan mendasar dari pendidikan orang dewasa
adalah untuk memungkinkan semua warga negara dengan kemampuan
untuk hidup, bekerja dan bekerja untuk mewujudkan pembangunan
secara menyeluruh melalui pengembangan sumber daya pribadi
mereka, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dan
mengoptimalkan kepribadian mereka sesuai dengan kebutuhan yang
berbeda dalam hidup, pekerjaan dan belajar.

Secara khusus, pendidikan orang dewasa harus memenuhi tugas-tugas berikut:


a) Untuk memberikan pendidikan dasar perbaikan untuk warga negara yang
gagal menyelesaikan pendidikan dasar dan pendidikan menengah
b) Untuk menawarkan pelatihan prakerja sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
untuk membantu mereka yang mencari pekerjaan untuk memenuhi standar
pengembangan ideologis, penanaman moral, pengetahuan budaya,
keterampilan kejuruan dan kemampuan praktis
c) Menawarkan pendidikan berkelanjutan kepada tenaga profesional spesialis
untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan kemajuan sosial dan
perkembangan teknologi
d) Untuk menyediakan varietas pendidikan sosial-budaya dan kehidupan untuk
semua warga negara untuk memenuhi tuntutan spiritual mereka yang
meningkat
e) Untuk memenuhi kebutuhan individu untuk pengembangan pribadi dan
membantu individu dan kelompok sosial untuk meraih peluang pribadi dan
sosial untuk mengatasi tantangan di masa depan (Guodong, 2003).
5. Pendidikan literasi (Non Formal)

6
China mengembangkan pendidikan literasi dengan tujuan untuk
memberantas buta huruf dan tahun 1996 di China sudah tercatat 82% tingkat
literasi. Sampai saat ini pun telah terdata sampai empat puluh dua, lima juta lebih
masyarakat yang sudah tidak buta huruf di China.

China juga memiliki hambatan yaitu hambatannya dengan jumlah


penduduk yang banyak, kebanyakan penduduk lebih memilih pada pendidikkan
non formal, dikarenakan pendidiakan nonformal dapat cepat terjun ke dunia kerja
sedangkan pendidikan formal prosesnya yang sangat lama untuk masuk ke dunia
kerja.6

Sistem pendidikan China adalah bersifat transentralisasi, artinya mulai dari


level pusat, provinsi, kodiya, kabupaten dan termasuk daerah-daerah otonomi
setingkat kodiya. Adapun yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan adalah komite pendidikan Negara (state education commission) yaitu
organisasi professional pemerintah dalam bidang pembangunan pendidikan.
Untuk biaya pendidikan tersedia pada pemerintah pusat dan daerah dengan
distribusi, alokasi dari daerah khusus untuk pendidikan yang dikelolah oleh
daerah sedangkan dana pusat untuk lembaga pendidikan yang berada di
kementrian-kementrian.

Kurikulum dirumuskan oleh komisi pendidikan Negara yang sangat


fleksibel serta bervariasi atas dasar kemampuan dan karakteristik wilayah, kota
dan desa dan memberikan keleluasan bagi daerah untuk menambahkan kurikulum
local. Dengan acuan sebagai berikut : SD memuat 10 mata pelajaran yang berbeda
antara kota dan desa. Untuk SD pedesaan misalnya : memuat mata pelajaran
pertanian selain mata pelajaran inti, moral, matematika dan bahasa cina.
Sedangkan untuk SD perkotaan diwajibkan mata pelajaran olah raga. Sedangkan
untuk sekolah menengah pertama memberikan 13 mata pelajaran termasuk
diantaranya: pendidikan Moral, politik, bahasa cina, bahasa asing dan matematika.
Sedangkan untuk SMA di sesuaikan dengan keinginan siswa (disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat, serta kondisi lembaga setempat). Sistem ujian di China,
untuk sekolah dasar dan menengah melaksanakan empat macam ujian yaitu ujian
semester, ujian ujian tahunan, ujian akhir sekolah dan ujian masuk SMP, dan

6
Yudi, MN. Feisyal A., Heri Bekti, Yogi Suprayogi Sugandi, “MANAJEMEN PENDIDIKAN DI
NEGARA CINA,” Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Ekonomi Volume 17 (n.d.): 59.

7
ujian-ujian ini hanya terbatas pada mata pelajaran bahasa cina dan matematika.
Sedangkan ujian masuk SMA digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untk masuk
perguruan tinggi dilakukan ujian seleksi nasional dengan pemisahan antara sains
7
dan ilmu sosial.

2.2 Sistem Pendidikan dan Kurikulum Pendidikan di Jepang


Bangsa Jepang menganut filsafat bahwa manusia dapat diubah keadaan dan
sifatnya melalui usaha orang lain atau usaha sendiri. Mereka kurang atau bahkan
tidak percaya bahwa manusia sudah sejak semula ditetapkan dalam keadaan
tertentu yang tidak dapat diubah atau berubah. (Suryohadiprojo. 1987.210)
Dengan filsafat tersebut bangsa Jepang sangat mengutamakan pendidikan,
termasuk pendidikan karakter. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana
pendidikan karakter di Jepang dilakukan serta implementasinya dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Pendidikan Karakter di Lembaga Formal (Sekolah ) 8
Pendidikan Jepang terdiri atas sistem 6-3-3-4 dimana siswa wajib
mengemban 6 tahun Sekolah Dasar (Shougakkou), 3 tahun Sekolah Menengah
Pertama (Chuugakkou), 3 tahun Sekolah Menengah Atas (Koutougakkou), 4
tahun atau lebih untuk jenjang Perguruan Tinggi (Daigaku). Pendidikan 9 tahun
dari SD hingga SMP merupakan pendidikan wajib yang harus diikuti oleh
setiap siswa yang ada di Jepang dimana pendidikan tersebut menjadi dasar-
dasar pembentukan kepribadian, watak, perilaku. Pada Sekolah dasar siswa
akan diajarkan mata pelajaran bahasa Jepang, pengenalan lingkungan hidup,
musik, menggambar, olah raga, kerajinan tangan, pelajaran-pelajaran topik,
ilmu-ilmu sains, aritmetika, dan sosial. Pada pelajaran mengenai ilmu sosial
murid-murid Sekolah Dasar diajarkan pendidikan moral, berpartisipasi dalam
aktivitas sosial dan kegiatan sosial lainnya. Untuk siswa SMP diajarkan
pendidikan bahasa Jepang, bahasa Inggris, bahasa Asing, ilmu-ilmu sosial,
matematika, sains, musik, kesehatan, pendidikan jasmani, seni, industri,
kesejahteraan keluarga, homemaking. Sama halnya dengan Sekolah Dasar,
Pada pelajaran mengenai ilmu sosial siswa SMP diajarkan pendidikan moral,
berpartisipasi dalam aktivitas sosial dan kegiatan sosial lainnya.
7
Armansyah Putra, “Mengkaji & Membandingkan Kurikulum 7 Negara ( Malaysia, Singapura,
Cina, Korea, Jepang, Amerika Dan Finlandia).”
8
Budi Mulyadi, “MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MASYARAKAT JEPANG,”
Jurnal IZUMI Volume 3, No 1 (2014): 71–74.

8
Kurikulum pendidikan di Jepang terdiri atas tiga kategori:
(1) mata pelajaran akademik (wajib dan pilihan)
(2) pendidikan moral
(3) kegiatan khusus.
a. Pendidikan moral diberikan sebanyak 34 jam belajar pada tingkat awal, 35
jam pada tingkat kedua hingga 9 ( kelas 2 SD hingga 3 SMP). Hal ini
mewakili 3,3-4,0% dari total jam belajar setiap tahunnya dari tiap tingkat.
Dengan kata lain, terdapat satu jam pelajaran (45 menit untuk SD dan 30
menit untuk SMP) pendidikan moral yang diberikan setiap minggunya. (Murni
Ramli.2009)
b. Pendidikan karakter di sekolah sekolah Jepang banyak diajarkan dalam bentuk
praktek langsung. Pendidikan moral di sekolah-sekolah SD dan SMP di
Jepang tidak diajarkan sebagai sebuah mata pelajaran khusus seperti di
Indonesia, tetapi diintregasikan dalam semua mata pelajaran. Yang
bertanggung jawab secara langsung adalah wali kelas. Pendidikan moral di
Jepang diantaranya diajarkan dalam pelajaran seikatsu atau life skill atau
pendidikan kehidupan sehari-hari. Dalam pelajaran itu siswa SD diajari
tatacara menyebrang jalan, adab di dalam kereta, yang tidak saja berupa teori,
tetapi guru juga mengajak mereka untuk bersama naik kereta dan
memparktekannya. Wali kelas juga menyampaikan kasus pelanggaran dan
mengajak siswa untuk mendiskusikan pemecahannya . ( Murni Ramli 2008)
c. Pendidikann karakater di Jepang juga diajarkan melalui metode learning by
doing. Seperti misalnya makan siang bersama, bekerja sama dengan teman,
mengucap salam, aktivitas motorik, dan berani tampil di depan kelas. Salah
satu contoh menarik yang mengajarkan tentang team work dan kepemimpina
terlihat dari sistem keberangkatan siswa SD Jepang ke sekolah mereka. Siswa
SD di Jepang diharuskan berjalan kaki ke sekolah, mereka berkumpul di pos
masing-masing tiap-tiap wilayah secara berkelompok, tidak ada yang berjalan
sendiri, saling menunggu dan akan berangkat apabila anggota kelompok sudah
lengkap, mereka berjalan berbaris dipimpin anggota kelas 6 yang berjalan
diurutan paling depan. Jadwal masuk pintu gerbang sekolah hanya 10 menit,
dari pukul 7.50- 8.00. Menariknya, kelompok pertama yang mencapai gedung
sekolah tidak akan memasuki gerbang sekolah terlebih dahulu. Mereka
berbaris rapi di depan gerbang menunggu kedatangan kelompok yang lainnya.

9
Begitu kelompok terakhir datang, kelompok-kelompok tersebut memasuki
pintu gerbang dengan barisan yang rapi, tidak berpencar, tanpa ada keributan,
dan hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Meskipun dalam cuaca
dingin bersalju, semua siswa tetap melakukannya dengan penuh semangat,
rasa sabar yang tinggi dan tanpa berkeluh kesah.
d. Pendidikan karakter lainnya yang diterapkan di sekolah dasar di Jepang adalah
pendidikan model Jepang yang disebut dengan tokkatsu yang bertujuan untuk
membentuk pendidikan anak seutuhnya. (hole child education ). Pada program
tokkatsu setiap pelajar terlibat aktif dalam kegiatan yang dirancang bersama-
sama dimana semua anggota kelompok memiliki tugas masing-masing.
Program ini berupaya menumbuh-kembangkan sikap spontanitas dalam
melakukan kerja sama, misalnya melalui “act of cleaning”, kegiatan
membersihkan lingkungan. Dengan kegiatan ini pelajar akan menyadari
pentingnya lingkungan yang bersih, resik dan rapi, sehingga mereka
termotivasi untuk membersihkan lingkungan disekitarnya secara spontan.
e. Pendidikan karakter di lembaga formal di Jepang lebih diutamakan di tingkat
SD dan SMP dengan menitik beratkan pada pendidikan moral yang
diintregasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari siswa. Adapun di tingkat
SMA pendiidkan moral durubah menjadi pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan prinsip dasar hidup yang kuat di masa pendidikan dasar inilah
yang membuat kedisiplinan dan keteraturan dalam masyarakat Jepang.
2. Pendidikan Karakter Di Lembaga Non-Formal9
1. Keluarga
Para orang tua di Jepang mengajarkan anak-anak mereka kedisplinan dari
hal-hal yang paling kecil, seperti mengajarkan mereka untuk menyimpan
sesuatu pada tempatnya semula. Selalu mengajarkan mereka untuk selalu
tepat waktu pada saat makan malam bersama, jam tidur dan jam bangun, jam
masuk ofuro, jam nonton tv, jam bermain. Bila ada yang melanggar
peraturan tersebut, orang tua memnberi peringatan atau hukuman kecil agar
anaknya tidak melakukan hal seperti itu. Etika – etika yang lainnya seperti
mengucapkan salam ketika keluar rumah dan kembali dari bepergian,
mengucapkan terima kasih saat dibantu, mengucapkan maaf saat melakukan

9
Budi Mulyadi, “MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MASYARAKAT JEPANG,”
Jurnal IZUMI Volume 3, No 1 (2014): 75–79.

10
kesalahan dan memperbaiki kesalahan, diajarkan dengan sungguh-sungguh
dalam keluarga Jepang.
Keluarga sebagai lingkungan pembentukan watak dan pendidikan
karakter pertama dan utama memainkan peranan yang sangat signifikan
dalam membentuk karkater-karakter bangsa Jepang. Orang tua di Jepang
sadar bahwa pendidikan karakter anak merupakan tanggung jawab utama
mereka, bukan tanggung jawab utama sekolah tempat anak mereka sekolah,
atau tanggung jawab masyarakat di mana mereka tinggal. Dengan kesadaran
seperti ini, para orang tua di Jepang dengan sungguhsungguh mendidik dan
mengajarkan anaknya moral, etika dan perilaku yang sesuai dengan norma-
norma yang berlaku di masyarakat Jepang pada umumnya.
2. Masyarakat
Tidak ada pendidikan karakter khusus dalam masyarakat Jepang, karena
karakter mereka sudah terbentuk sejak dahulu kala dengan
mentransformasikan ajaran-ajaran bushido dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Bushido pada awalnya merupakan kode etik kepahlawanan
kaum samurai dalam feodalisme Jepang. Samurai adalah sebuah strata
sosial penting dalam tatanan feodalisme Jepang. Biasanya para samurai
dan Shogun rela mempertaruhkan nyawa demi kemenangan. Bushido
menjadi asas moral yang harus dihayati kalangan ksatria. Bushido juga
menjadi pengganti pelajaran agama dan pedoman moral serta etika bangsa
Jepang. Tidak heran jika nilai-nilai bushido sangat terpatri dalam jiwa
bangsa Jepang hingga saat ini
Norma masyarakatlah yang menjadi hukum sosial yang mengontrol
kehidupan masyarakat dalam masalah moral dan beretika. Orang Jepang di
zaman sekarang ini, terutama anak-anak mudanya banyak yang tidak
menganut satu agama tertentu, meskipun demikian, sikap jujur,
menghormati orang lain, disiplin dan lainnya ada dalam pribadi mereka.
Bila kita kehilangan barang apapun di Jepang, bila yang menemukannya
orang Jepang niscaya barang itu akan diserahkan ke pemiliknya atau
diserahkan kepada polisi agar yang punya bisa segera menemukannya.
Begitu juga budaya menghormati orang lain terlihat dari sikap orang
Jepang yang berusaha untuk tidak mengganggu kenyamanan orang lain di
tempat umum dengan bersikap sopan dan mematuhi etika yang berlaku.

11
Agar norma masyarakat di tempat umum bisa terjaga dengan baik, salah
satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam pendidikan karakter
masyarakat Jepang misalnya di setiap sudut di negara Jepang dipasang
poster-poster yang memberikan pesan agar seluruh masyarakat Jepang
bersikap sopan, saling menghargai, disiplin, taat hukum, dan yang lainnya.
Di kota-kota juga sering terlihat poster yang mengisyaraktkan
ketidaksopanan dalam kereta api. Poster tersebut dipasang agar masyarakat
tidak mencontoh hal tersebut karena bisa mengganggu kenyamanan
umum.. Ada juga poster yang menggambarkan seorang siswa SMA yang
duduk dengan kaki mengangkang mengambil tempat yang lebar dan tas
besarnya diletakan di depan sehingga menghalangi orang untuk berdiri
bebas. Gambar lain tentang seorang gadis yang berbicara melalui telepon
genggam dengan suara keras sehingga mengganggu penumpang lain.
Tidak hanya poster, kendaraan umum di Jepang sangat terkenal sepenuh
dengan peringatan dan ajakan untuk mematuhi norma-norma, misalnya
larangan untuk menelepon, berbicara keras, dan beberapa tindakan yang
mengganggu. Acara tv swasta di Jepang pun sarat nilai pendidikan
disamping tidak melupakan unsur hiburan. ( Murni Ramli.2008).
3. Perusahaan
Para pekerja di perusahaan Jepang terkenal dengan loyalitasnya yang
sangat tinggi terhadap perusahaan di mana mereka bekerja. Selain itu
mereka juga terkenal memiliki budaya kerja yang sangat tinggi,
menghargai pekerjaan dan menjadikan pekerjaan sebagai bagian
kehidupan mereka. Itulah sebabnya mereka sangat bertanggung jawab
terhadap pekerjaan. Mereka juga sangat menghargai waktu, bergerak gesit
dan berjalan dengan cepat.
Salah satu jenis pendidikan karakter yang dilaksanakan di
perusahaanperusahaan Jepang adalah sebelum pekerjaan dimulai selalu
diadakan meeting besar dan meeting kecil. Pada saat meeting besar bucho
atau manajer selalu mengingatkan anak buahnya untuk selalu bekerja
dengan giat, rajin, disiplin, penuh semangat, bertanggung jawab, kerja
sama dan selalu menerapkan prinsip 5 S. Para karyawan akan menyimak
dengan baik dan penuh perhatian apa yang disampaikan oleh manajer

12
mereka. Sebelum pekerjaan dimulai mereka melakukan senam ringan
untuk sebagai pemanasan agar badan menjadi bugar.
Pendidikan karakter para pekerja di perusahan pun dilakukan pada saat
masa training setelah perekrutan dilakukan. Bagi mereka yang diterima
bekerja diperusahaan akan diberikan training atau pelatihan selama dua
minggu atau lebih tergantung perusahaannya, dengan tujuan untuk
mengenalkan serta memberi pelatihan tentang sistem kerja serta
mengajarkan sikap kerja yang baik serta, mengenalkan peraturan-peraturan
perusahaan dan yang paling penting menumbuhkan rasa cinta juga
loyalitas terhadap perusahaan tersebut.

2.3 Kekurangan Dan Kelebihan Dari Pendidikan Di China Dan Jepang


1. Kelebihan dan kekurangan pendidikan di China
a. Kelebihan pendidikan di China adalah :
1) Pemanasan setiap hari,
Tujuannya adalah supaya tubuh tetap sehat dan lebih semangat
untuk menjalani hari. Setelah itu, ada pemanasan kedua yang itu di
jam 2 siang.
2) Jam tidur siang
Hal ini dikarenakan jam belajar yang panjang, biasanya murid-
murid di China diberikan kesempatan untuk tidur siang sebelum
pelajaran setelah makan siang dimulai.
3) Para guru juga diperlakukan dengan penuh hormat dan apresiasi.
4) Banyak sekolah yang mengambil tindakan hukuman fisik sebagai
peringatan bagi para siswa.
5) Ada poster akademik berisi peringkat prestasi tergantung di tiap
kelas yang bertujuan untuk memotivasi murid agar belajar lebih
giat.
6) Sekolah-sekolah dibagi menjadi publik dan privat.
7) Sistem pendidikan bahasa asing ala Tiongkok menerapkan metode
kata per kata atau verbatim.
8) Anak-anak yang berasal dari keluarga miskin yang tak mampu
membayar biaya sekolah dasar seringkali dimasukkan ke sekolah
kung fu.

13
9) Mereka diajari dari usia dini bahwa mereka harus melakukan yang
terbaik di setiap hal yang mereka lakukan.
b. Kekurangan pendidikan di China
Kelemahan pendidikan di China hanyalah terletak pada tingkat
kepadatan penduduknya. Di china mayoritas universitas tidak berdiri
utuh satu gedung, akan tetapi hanya berupa beberapa flat yang ada
dalam satu gedung. Banyaknya gedung di China dan padatnya
penduduk memaksa sekolah atau universitas digabung dengan
perusahan atau apapun dalam satu gedung. Hal ini berdampak pada
kurang nyamannya proses pembelaran di kelas. Akan tetapi, setiap
ruang kelas di china sudah terpantau oleh cctv sehingga siswa tidak
terbiasa untuk tidak mencontek. Pendidikan etika kejujuran sudah
terbiasa sejak kecil, sehingga sampai dewasapun orang china tidak
mau melakukan kecurangan, korupsi atau menerima suap.10

2. Kelebihan dan kekurangan pendidikan di Jepang


a. Kelebihan pendidikan di Jepang
1) Norma lebih utama dari pengetahuan
Di sekolah dasar jepang, murid-murid tidak mendapatkan ujian
hingga kelas 4. Ujian yang mereka terima hanya ujian sederhana
dan bukan penentu utama perkembangan akademis mereka. Sistem
pendidikan jepang menekankan bahwa 3 tahun pertama pada
pendidikan dasar yang paling utama adalah mengembangkan
norma dan karakter mereka, bukan menilai dari kemampuan
mereka untuk belajar atau tingkat pemahaman mereka tentang
pelajaran.
2) Musim masuk sekolah pada 1 april
Musim masuk sekolah di jepang berawal pada tanggal 1 april.
Ada beberapa alasan mengapa tanggal tersebut dipilih sebagai
tanggal pertama masuk sekolah. Yang pertama bulan april
merupakan musim bunga sakura yang sedang mekar. Oleh karena
itu para murid-murid akan menyaksikan pemandangan indah
selama di jalan ketika masuk sekolah. Hal ini dapat memberikan
10
“PENDIDIKAN DI CHINA,” Jejak Perkuliahan (blog), accessed April 5, 2022, http://laili-
masruroh.blogspot.com/2013/06/pendidikan-di-china.html.

14
efek senang ketika ada tekanan untuk mengawali musim belajar
mengajar.
3) Tidak ada petugas kebersihan di sekolah
4) Makan siang yang sama dan bersama
5) Bimbingan belajar sangat diminat
6) Tingkat kehadiran siswa 99%
7) Ujian akhir penentu masa depan.
b. Kekurangan pendidikan di Jepang11
1) Kurangnya kreativitas yang ditonjolkan akibat penerapan sistem
Pendidikan yang terlalu fokus pada nilai ujian dan bukan pada
kinerja siswa.
2) Pelajar tidak punya banyak kebebasan di kelas karena terlalu fokus
dengan ujian.
3) Sistem pendidikan Jepang menciptakan kurangnya visi misi masa
depan, salah satu penyebabnya adalah karena tuntutan dari guru
mereka.

2.4 Faktor Penyebab Negara China dan Jepang Sebagai Pendidikan dan
Kurikulum yang Maju
a. Faktor penyebab negara China sebagai pendidikan dan kurikulum yang
maju
1.Guru di China mengajar dengan ketulusan hati,mereka tidak melihat
berapa besar biaya yang diterimanya
2.Guru di China lebih sering memberikan materi berupa motivasi,berbeda
dengan guru di indonesia yang sering memberikan materi berupa tugas
yang menumpuk
3.Pendidikan di China bertujuan untuk menciptakan murid menjadi
wirausahawan, bukan menjadi pekerja.jadi tidak heran ,murid2 di china
lebih sering diajarkan untuk tampil di hadapan publik.
4.Murid di China lebih sering membaca buku.(buku yang sering mereka
baca adalah buku motivasi).
5.Pembelajaran sekolah di China lebih sering melakukan kegiatan di luar
sekolah atau praktek langsung di lapangan.berbeda dengan sekolah di

11
witri.mediamaz, “Sampai Bikin Burn Out Pelajar | Fakta Menarik Sistem Pendidikan Jepang!,”
Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi | Cepat Tepat Waktu | Mediamaz (blog), January 11, 2022,
https://mediamaz.co.id/keunikan-sistem-pendidikan-di-jepang/.

15
Indonesia yang hanya melakukan pembelajaran dengan 3M
(Mendengarkan,Mencatat,Dan Mengerjakan) yang sehingga membuat
murid merasa bosan dan jenuh.
6.Sekolah disana menggunakan sistem kedisiplinan bebas,yang artinya
murid dilatih untuk disiplin tapi juga diberi kebebasan dalam berekspresi
apapun.tidak seperti di indonesia yang menerapkan kedisplinan terlalu
berlebihan.seperti halnya murid harus berambut pendek,kalau rambut
panjang kena sanksi.dan itu apa hubungannya rambut panjang dengan
pembelajaran di sekolah.
7.Fasilitas Sekolah Di China Sangat Memadai Dibanding Dengan
Indonesia.bahkan rsbi di Indonesia masih kalah jauh dengan sekolah
biasa di China.12
b. Faktor penyebab negara Jepang sebagai pendidikan dan kurikulum yang
maju13
1. Penekanan Karakter daripada Nilai Akademik
2. Fokus Menumbuhkan Kemandirian
3. Mengajarkan Kesetaraan
4. Penekanan pada Seni, Sastra, dan Budaya Lokal
5. Disiplin ala Jepang, Pada sistem pendidikan Jepang, tidak ada ujian
kenaikan kelas ataupun ujian nasionalnya. Indikator seseorang
dapat naik kelas adalah menyelesaikan semua pembelajaran dan
tanggung jawab di kelas sebelumnya.

12
hafaz88, “inilah 7 alasan pendidikan di china lebih maju daripada indonesia,” KASKUS,
accessed April 5, 2022, https://www.kaskus.co.id/thread/50bdfaef4f6ea17f71000042/inilah-7-
alasan-pendidikan-di-china-lebih-maju-daripada-indonesia.
13
“Bernas.id | 5 Alasan Kenapa Pendidikan di Jepang Berhasil Membuat Negaranya Maju,”
accessed April 5, 2022, https://bernas.id/79771-5-alasan-kenapa-pendidikan-di-jepang-berhasil-
membuat-negaranya-maju.

16
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
1. Sistem pendidikan China adalah meliputi : Pendidikan dasar (basic
education), pendidikan teknik dan kejuruan (technical and vactional
education), pendidikan tinggi (Higher education) dan Pendidikan orang
dewasa ( adult education).
2. Pendidikan karakter di sekolah sekolah Jepang banyak diajarkan dalam
bentuk praktek langsung. Pendidikan moral di sekolah-sekolah SD dan
SMP di Jepang tidak diajarkan sebagai sebuah mata pelajaran khusus
seperti di Indonesia, tetapi diintregasikan dalam semua mata pelajaran.
Yang bertanggung jawab secara langsung adalah wali kelas. Pendidikan
moral di Jepang diantaranya diajarkan dalam pelajaran seikatsu atau life
skill atau pendidikan kehidupan sehari-hari. Pembentukan pendidikan di
Jepang ada dalam bentuk formal dan non-formal.
3. Kekurangan dan kelebihan pendidikan di jepang maupun di china hampir
memiliki keamaan yaitu menekankan waktu belajar siswa.
4. Faktor penyebab Negara China dan Jepang sebagai pendidikan dan
kurikulum yang maju dimulai dari kesadaran masyarakatnya sendiri.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang berjudul “Analisis Kurikulum Pendidikan di
Negara China dan Jepang” ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang ada.
Sehingga perlulah bagi kami, dari para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang membantu supaya menjadi lebih baik. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

Armansyah Putra. “Mengkaji & Membandingkan Kurikulum 7 Negara


( Malaysia, Singapura, Cina, Korea, Jepang, Amerika Dan Finlandia),”
2017.
“Bernas.id | 5 Alasan Kenapa Pendidikan di Jepang Berhasil Membuat Negaranya
Maju.” Accessed April 5, 2022. https://bernas.id/79771-5-alasan-kenapa-
pendidikan-di-jepang-berhasil-membuat-negaranya-maju.
Budi Mulyadi. “MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
MASYARAKAT JEPANG.” Jurnal IZUMI Volume 3, No 1 (2014): 71–
74.
———. “MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MASYARAKAT
JEPANG.” Jurnal IZUMI Volume 3, No 1 (2014): 75–79.
hafaz88. “inilah 7 alasan pendidikan di china lebih maju daripada indonesia.”
KASKUS. Accessed April 5, 2022.
https://www.kaskus.co.id/thread/50bdfaef4f6ea17f71000042/inilah-7-
alasan-pendidikan-di-china-lebih-maju-daripada-indonesia.
Jejak Perkuliahan. “PENDIDIKAN DI CHINA.” Accessed April 5, 2022.
http://laili-masruroh.blogspot.com/2013/06/pendidikan-di-china.html.
witri.mediamaz. “Sampai Bikin Burn Out Pelajar | Fakta Menarik Sistem
Pendidikan Jepang!” Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi | Cepat Tepat
Waktu | Mediamaz (blog), January 11, 2022.
https://mediamaz.co.id/keunikan-sistem-pendidikan-di-jepang/.
Yudi, MN. Feisyal A., Heri Bekti, Yogi Suprayogi Sugandi. “MANAJEMEN
PENDIDIKAN DI NEGARA CINA.” Jurnal Penelitian Pendidikan Dan
Ekonom Volume 17 (July 2, 2020): 52.
———. “MANAJEMEN PENDIDIKAN DI NEGARA CINA.” Jurnal Penelitian
Pendidikan Dan Ekonomi Volume 17 (n.d.): 55–56.
———. “MANAJEMEN PENDIDIKAN DI NEGARA CINA.” Jurnal Penelitian
Pendidikan Dan Ekonomi Volume 17 (n.d.): 59.

18

Anda mungkin juga menyukai