PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
membekali diri dari semakin kerasnya kehidupan dunia dan dari berbagai
saat ini sudah maju pesat, hal ini terlihat dari kemajuan transportasi dan alat
pokok manusia yang harus dipenuhi yang mempunyai tujuan tinggi untuk tidak
hanya sekedar tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berpendidikan. Hal
ini sesuai dengan pasal 31 ayat 2 Undang-undang Dasar Negara Indonesia tahun
1945 yang berbunyi “Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpenting dari upaya membina dan
1
2
Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 3 (2005:7) tentang sistem Pendidikan Nasional
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
Pendidikan tidak hanya cukup sampai pada tingkat dasar saja tetapi masih
tinggi yang dapat ditempuh oleh peserta didik. Pendidikan formal di Indonesia
meliputi tiga tingkatan, tingkatan pertama yaitu pendidikan Sekolah Dasar (SD)
atau bentuk lain yang sederajat, tingkatan kedua yaitu pendidikan menengah
terbagi atas Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau bentuk lain yang sederajat,
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau bentuk lain yang sederajat, dan tingkatan
selanjutnya.
pendidikan, peran perguruan tinggi penting. Peran perguruan tinggi sangat penting
perguruan tinggi, ada yang memutuskan untuk bekerja bahkan menganggur. Ada
perguruan tinggi seperti pendapat Slameto (2003: 63) mengatakan bahwa “faktor
yang mempengaruhi minat ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.
Faktor eksternal meliputi cara orang tua mendidik, suasana rumah, faktor keadaan
ekonomi orang tua, faktor sekolah dan faktor lingkungan”. Salah satu faktor yang
dibutuhkan sarana dan kelengkapan yang memadai serta dana yang cukup.
mahal, yang terkadang tidak dapat terjangkau oleh keluarga. Jika keadaannya
kegiatan belajar. Bagi siswa tertentu kondisi sosial ekonomi keluarga dapat
menyebabkan timbulnya rasa minder, ada juga yang hampir putus asa karena
melihat kondisi keluarga yang rendah ekonominya sehingga tidak ada minat untuk
Selain faktor kondisi sosial ekonomi keluarga, ada faktor lain yang
Faktor lain ini adalah prestasi belajar itu sendiri. Prestasi belajar digunakan untuk
menilai hasil pembelajaran siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu. “Nilai
prestasi belajar adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan
normal ataupun acuan standar (Arikunto 2013:271)”. Nilai prestasi belajar dapat
siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi karena nilai prestasi belajar mampu
mewujudkan rasa percaya diri dalam diri anak atau siswa. Siswa yang prestasi
belajarnya tinggi akan mampu dan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi
belajarnya dapat mendorong minat yang ada pada siswa. Apabila nilai prestasinya
dilakukan, peneliti mendapat informasi terbukti dari tahun ke tahun selalu ada
siswa SMA Negeri 1 Batu yang mendaftarkan diri masuk ke perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta. Ada juga siswa yang mendapatkan beasiswa untuk
5
di sekolah sangatlah bagus. Prestasi tersebut dapat dilihat dari nilai siswa rata-rata
berada di atas KKM yaitu 75. Selain itu berdasar observasi pendahuluan faktor
belajar. Dengan demikian peneliti menentukan dua vaiabel yaitu kondisi sosial
B. Rumusan Masalah
perguruan tinggi?
2. Apakah terdapat pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa kelas XII
3. Apakah terdapat pengaruh antara kondisi sosial ekonomi dan prestasi belajar
C. Hipotesis Penelitian
perguruan tinggi.
2. Terdapat pengaruh antara prestasi belajar terhadap minat siswa kelas XII SMA
3. Terdapat pengaruh antara kondisi sosial ekonomi keluarga dan prestasi belajar
terhadap motivasi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Batu untuk melanjutkan
D. Kegunaan Penelitian
1. Pihak sekolah
Negeri 1 Batu
7
2. Siswa
untuk selalu belajar sehingga mendapat prestasi yang baik demi masa depan
yang cerah.
3. Peneliti
tinggi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka dan dapat
kondisi sosial ekonomi keluarga dan prestasi belajar terhadap minat siswa
E. Asumsi Penelitian
yang sesuai dengan kondisi sebenarnya dan tanpa pengaruh dari pihak lain,
4. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk siswa kelas XII SMA Negeri 1 Batu
1. Ruang lingkup
gambaran mengenai permasalaham inti yang ada dalam suatu penelitian. Ruang
a. Variablel
Terdapat tiga variable dalam penelitian ini, variable pertama kondisi sosial
ekonomi keluarga (X1), variable kedua adalah prestasi belajar (X2), kedua
variabel ini adalah variabel bebas. Untuk variabel ketiga sebagai variabel
(Y).
b. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Batu tahun
ajaran 2014/2015.
c. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di kelas XII SMA Negeri 1 Batu yang
2. Keterbatasan Penelitian
a. Penelitian ini hanya dilakukan di kelas XII siswa SMA Negeri 1 Batu, dan
hasilnya belum tentu sama jika diujikan di SMA atau sekolah lain.
b. Variabel yang diteliti hanya tentang pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga
dan prestasi belajar siswa kelas XII terhadap minat siswa melanjutkan
diabaikan.
c. Prestasi belajar siswa yang diukur hanya nilai rapor kelas XII semester ganjil.
G. Definisi Operasional
yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis perlu menegaskan definisi
maupun rohani. Kondisi tersebut dapat dilihat dan diukur dari indikator-
2. Prestasi belajar adalah informasi berupa nilai atau angka yang menunjukkan
hasil tingkat pencapaian usaha belajar siswa yang telah dilakukan oleh siswa
3. Minat adalah suatu ketertarikan pada suatu hal dengan melakukan aktivitas,
sikap atau tidakan tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan baik dari
dalam atau luar dirinya dalam hal ini adalah minat melanjutkan pendidikan ke