Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN MINAT MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI

TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA, JURUSAN DAN


TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA PADA
SISWA SMKN 1 SUKOHARJO

Nursyamsiyah Fitriati 1 Nina Zulida Situmorang2


Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
fietriati@gmail.com
nina.situmorang@psy.uad.ac.id

Abstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan minat ditinjau
dari pendapatan keluarga, jurusan dan tingkat pendidikan orang tua.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif. Populasi penelitian yang
digunakan adalah siswa kelas XII SMK sejumlah 169 siswa, dengan jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 121 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah three way anova. Hipotesis penelitian , ada
perbedaan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari tingkat pendapatan
keluarga, jurusan, tingkat pendidikan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan minat ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua, jurusan dan tingkat
pendidikan orangtua.
Hasil analisis three way anova menunjukkan tidak ada perbedaan m inat
melanjutkan studi ditinjau dari pendapatan keluarga b e r d a s a r nilai F sebesar
2,353 dan signifikansi p = 0,076 > 0,05. Tidak ada perbedaan minat melanjutkan studi
ditinjau dari jurusan di SMK yang ditunjukkan oleh nilai F sebesar 2,216 dan nilai
signifikansi p = 0,080 > 0,05. Tidak ada perbedaan minat berdasarkan tingkat
pendidikan orang tua yang ditunjukkan oleh nilai F sebesar 2,251
d e n g a n signifikansi p = 0,085 > 0,05.
Minat siswa SMK untuk melanjutkan Pergurun Tinggi tidak berhubungan
dengan latar belakangpendapatan orangtua,asal jurusan siswa dan tingkat
pendidikan orangtua.

Kata kunci: Tingkat Pendapatan, Jurusan, Tingkat Pendidikan, Minat

A. PENDAHULUAN pendidikan lebih lanjut sesuai


kejuruannya.
Sekolah Menengah Kejuruan Meski sekolah menengah
(SMK) merupakan jenjang pendidikan kejuruan (SMK) merupakan sekolah
menengah yang mengutamakan yang beriorentasi pada dunia kerja dan
pengembangan ketrampilan peserta salah satu tujuannya memberikan bekal
didik untuk melaksanakan jenis kepada siswa untuk siap masuk dunia
pekerjaan tertentu. Lulusan SMK juga kerja, sebagai tenaga kerja yang
dapat melanjutkan pendidikan ke terampil tingkat menengah sesuai
jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh
kejuruannya atau jurusan lain agar dunia kerja. Kegiatan belajar mengajar
dapat mengembangkan diri sehingga pada sekolah menengah kejuruan
mampu bersaing di era globalisasi ini. diarahkan untuk membentuk
Sesuai dengan PP No. 19/2005 Pasal 26 kemampuan siswa dalam
ayat 3 tentang Standar Nasional mengembangkan perolehan belajarnya
Pendidikan yang menyebutkan bahwa baik pada aspek pengetahuan,
tujuan SMK adalah meningkatkan keterampilan dan tata nilai maupun
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, pada aspek sikap guna menunjang
akhlaq mulia serta ketrampilan untuk pengembangan potensinya (Kep.
hidup mandiri dan mengikuti Mendikbud No 080/U/1993). Bagi siswa

1
SMK hal ini juga bisa merupakan alasan rasa keterikatan pada suatu hal atau
minat siswa untuk tetap melanjutkan aktivitas tanpa ada yang menyuruh
studi ke jenjang pendidikan yang lebih (Slameto, 2010). Minat dapat
tinggi yaitu perguruan tinggi. Perguruan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
tinggi adalah suatu lembaga pendidikan yang berasal dari dalam diri maupun
yang menyelenggarakan pendidikan dan dari luar diri.
berbagai macam keahlian.
“Pendidikan tinggi Faktor-faktor yang dapat
diselenggarakan untuk menyiapkan mempengaruhi minat siswa melanjutkan
peserta didik menjadi anggota pendidikan di perguruan tinggi dapat
masyarakat yang memiliki kemampuan diklasifikasikan dalam dua kategori
akademik dan atau profesional yang besar yaitu faktor intern dan faktor
dapat menerapkan, mengembangkan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang
dan atau menciptakan ilmu ada dalam diri individu yang sedang
pengetahuan, teknologi dan atau belajar, sedangkan faktor ekstern
kesenian” (2007). Oleh karena itu, adalah faktor yang ada di luar
perguruan tinggi sebagai satuan individu. Faktor intern yang
pendidikan yang menyelenggarakan mempengaruhi minat seseorang untuk
pendidikan tinggi sangat memberikan masuk ke perguruan tinggi adalah bakat
peranan dalam menciptakan sumber atau kemampuan, intelegensi, motivasi
daya manusia yang berkualitas, dan sikap. Sedangkan faktor ekstern
sehingga perubahan-perubahan global yang ikut mempengaruhi minat
yang begitu cepat dapat direspon oleh seseorang yaitu faktor lingkungan
produk pendidikan yang ada. keluarga, ekonomi dan lingkungan
Hal ini juga bisa melihat PP No. sekolah.
56 Tahun 1998 lulusan sekolah Faktor yang mempengaruhi minat
menengah kejuruan juga dapat siswa untuk melanjutkan studi ke
melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi diantaranya adalah
perguruan yang lebih tinggi, dengan prestasi belajar dan status sosial
harapan lebih bisa mengembangkan ekonomi orang tua. Syah (2011)
diri sehingga mampu menghadapi menyebutkan bahwa “Prestasi belajar
ketatnya persaingan di dunia kerja di adalah tingkat keberhasilan siswa
era globalisasi saat ini. Tingkat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
pendidikan yang memadai akan dalam sebuah program”. “Status sosial
memudahkan seseorang memperoleh ekonomi orang tua dapat berpengaruh
pekerjan sesuai yang diinginkan. terhadap minat melanjutkan ke
Seseorang yang memiliki gelar sarjana perguruan tinggi, karena dengan
dapat memperoleh pekerjaan dengan kemampuan sosial ekonomi yang
posisi yang jauh lebih baik memadai maka minat anak dalam
dibandingkan seseorang yang hanya melanjutkan pendidikan ke perguruan
lulus sekolah dasar. Meskipun tidak tinggi, akan tinggi dan sebaliknya”
selamanya tingkat pendidikan menjamin (Slameto, 2010).
kesuksesan seseorang. Hasil survei di SMK Negeri 1
Namun, saat ini minat siswa Sukoharjo, Wonosobo menunjukkan
SMK untuk melanjutkan pendidikan ke minat siswa melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi masih sedikit. perguruan tinggi masih rendah. Hal ini
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.Jumlah Siswa SMKN 1 Sukoharjo Wonosobo yang Melanjutkan Ke


Perguruan Tinggi

Tahun Jumlah Melanjutkan Studi Persentase


Ajaran Lulusan
2012/2013 170 7 4,11 %

2
2013/2014 168 16 9,52 %
2014/2015 171 8 4,67 %
Sumber: SMKN 1 Sukoharjo Wonosobo

Tabel 1. di atas menunjukkan rendah menyebabkan siswa tidak


bahwa jumlah siswa SMK N 1 melanjutkan pendidikan setelah lulus
Sukoharjo Wonosobo yang melanjutkan sekolah, melainkan memilih untuk
ke perguruan tinggi tahun ajaran bekerja agar bisa membantu ekonomi
2012/2013 sebanyak 7 siswa. Pada keluarga.
tahun ajaran 2013/2014 meningkat
menjadi 16 siswa, namun pada tahun B. METODE PENELITIAN
2014 terjadi penurunan yang signifikan
yaitu hanya sebanyak 8 siswa dari 157 Penelitian ini merupakan
siswa yang lulus. Salah satu faktor penelitian deskriptif komparatif.
penghambat siswa tidak melanjutkan Penelitian dilakukan di s a l a h s a t u
pendidikan ke perguruan tinggi SMK Negeri di Wonosobo, Jawa
disebabkan dari segi status sosial tengah. Populasi penelitian ini adalah
ekonomi orang tua. Faktor status sosial siswa kelas XII SMK Negeri sejumlah
ekonomi orang tua berperan penting 169 siswa, yang terdaftar tahun
dalam kelanjutan studi siswa. Siswa pelajaran 2015 / 2016. Teknik
yang berasal dari keluarga dengan pengambilan sampel dalam penelitian ini
ekonomi yang cukup, mempunyai menggunakan simple random sampling,
kesempatan yang lebih luas untuk dengan jumlah sampel yang diambil
mengembangkan kemampuannya sejumlah 121 siswa. Proses
melalui pendidikan tinggi dibandingkan pengumpulan data dilakukan dengan
siswa yang berasal dari keluarga yang penyebaran Skala Minat melanjutkan
ekonominya rendah. Berdasarkan hasil studi angket pendapatan keluarga,
wawancara dengan beberapa siswa angket jurusan dan angket tingkat
menunjukkan bahwa siswa tidak pedidikan orang tua.
melanjutkan ke perguruan tinggi karena
faktor ekonomi keluarga. Hal ini C. HASIL DAN PEMBAHASAN
disebabkan karena sebagian besar
siswa di SMK Negeri 1 Sukoharjo, Hasil analisis data menunjukkan:
Wonosobo berasal dari keluarga
dengan tingkat ekonomi menengah ke 1. Analisis Deskriptif
bawah, sehingga tidak mengherankan Analisis deskriptif menunjukkan
jika menyekolahkan anaknya di SMK nilai minimum, maksimum, rata-rata
dengan harapan agar bisa lebih cepat dan standar deviasi dari variabel
bekerja dan membantu perekonomian penelitian.
keluarga. Dengan tingkat ekonomi Berdasarkan analisis deskriptif
orang tua yang rendah membuat siswa diketahui diketahui bahwa minat siswa
SMK cenderung mengurungkan niatnya SMK Negeri untuk melanjutkan studi ke
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi memiliki kategori
pendidikan tinggi. Masalah lain yang sedang y a n g paling besar
muncul, untuk dapat melanjutkan yakni 60,3 % diikuti kategori tinggi 34.7%
pendidikan ke perguruan tinggi siswa dan rendah sebesar 5%.
SMK harus bersaing dengan siswa
SMA. Hal ini menyulitkan siswa SMK a. Uji Normalitas
untuk dapat menyesuaikan karena Ujii normalitas menggunakan
kurikulum yang berbeda. uji Kolmogorov-Smirnov dengan hasil
Tingkat ekonomi orang tua dan pengujianya pada tabel berikut ini.
tingkat pendidikan orang tua yang

3
Tabel 4. Uji Normalitas
MINAT
N 121
Normal Parametersa,,b Mean 161.26
Std. Deviation 23.659
Kolmogorov-Smirnov Z .645
Asymp. Sig. (2-tailed) .800

Tabel 4 di atas menunjukkan nilai asymp.sig sebesar 0,800. Nilai tersebut lebih
besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas adalah sama. Sebagai kriteria


Uji homogenitas digunakan untuk pengujian, jika nilai signifikansi
mengetahui apakah beberapa lebih dari 0,05 maka dapat
varian populasi adalah sama atau dikatakan bahwa varian dari dua
tidak. Asumsi yang mendasari atau lebih kelompok data adalah
dalam analisis varian (ANOVA) sama
adalah bahwa varian dari populasi

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau
dari tingkat pendapatan keluarga
Levene Statistic df1 df2 Sig.
0,747 3 117 0,526

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi


ditinjau dari jurusan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,009 2 118 0,368

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi


Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Orang Tua

Levene Statistic df1 df2 Sig.


3,608 2 117 .030

Signifikansi lebih dari 0,05 Hasil uji hipotesis yakni ada


maka dapat disimpulkan bahwa ketiga perbedaan minat melanjutkan
kelompok data pemahaman Studi Ke Perguruan Tinggi ditinjau
mahasiswa berdasar tingkat prestasi dari Tingkat Pendapatan Keluarga,
mempunyai varian sama. Jurusan dan Pendidikan Orang
Tua yang dapat dilihat pada Tabel
c. Uji Hipotesis 8.

4
Tabel 8. Uji Anova Tiga Jalur
Type III Sum
Source of Squares df Mean Square F Sig.
a
Corrected Model 29428.885 7 4204.126 2.418 .024
Intercept 1623227.314 1 1623227.314 933.435 .000
pendidikan 11220.261 2 3610.130 2.251 .085
pendapatan 12276.920 3 4092.307 2.353 .076
jurusan 14230.789 2 3115.395 2.216 .080
Error 196504.950 113 1738.982
Total 2604539.000 121
Corrected Total 225933.835 120
R Squared = .130 (Adjusted R Squared = .076)

melanjutkan Perguruan Tinggi. Siswa dari


Hasil analisis three way anova latar belakang ekonomi rendah dapat
menunjukkan tidak ada perbedaan Minat mempunyai minat ataupun tidak
ditinjau dari pendapatan keluarga dengan menunjukkan minat melanjutkan ke PT.
tingkat signifikansi 5% Hal ini ditunjukkan Demikian juga dengan siswa dengan latar
oleh nilai F sebesar 2,353 dan belakang pendapatan tinggi. Tidak dapat
signifikansi p = 0,076 < 0,05). dikaitkan bahwa hanya siswa yang
Hasil analisis menunjukkan tidak memiliki pendapatan orangtua tinggi yang
ada perbedaan minat melanjutkan studi menunjukkan minat besar untuk
ditinjau dari jurusan di SMK Sukoharjo melanjutkan studi PT. Siswa dengan latar
pada tingkat signifikansi 5% yang belanag ekonomi rendah tidak
ditunjukkan oleh nilai F sebesar 2,216 memandang keadaan tersebut sebagai
dan nilai signifikansi p = 0,080 > 0,05. penghalang untuk melanjutkan keinginan
Hasil analisis menunjukkan dan cita-cita untuk melanjutkan studi
bahwa tidak ada perbedaan minat lanjut. Hasil penelitian ini konsisten
berdasarkan tingkat pendidikan orang dengan penelitian Indriyanti, Siswandari
tua dengan signifikansi 5%. Hal ini dan Ivada (2013) yang membuktikan
ditunjukkan oleh nilai F sebesar 2,251 bahwa minat siswa melanjutkan studi
dan nilai signifikansi p = 0,085 > 0,05). sangat dipengaruhi oleh adalah faktor
Hasil analisis berdasar hipotesis potensi diri pada siswa.
menunjukkan bahwa tidak ada Penelitian ini menunjukkan
perbedaan minat melanjutkan studi bahwa siswa yang berasal dari jurusan
siswa di SMK Negeri 1 Sukoharjo RPL (Rekayasa Perangkat Lunak),
ditinjau dari tingkat pendapatan orang jurusan TSM (Teknik Sepeda Motor) dan
tua, jurusan dan tingkat pendidikan Akt. ( Akuntansi) tidak berhubungan
orangtua. dengan minat siswa melanjutkan studi ke
Hasil analisis menunjukkan PT. Siswa belajar di SMK yang secara
bahwa tidak ada perbedaan minat umum mengarahkan lulusannya untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi langsung bekerja namun penelitian ini
ditinjau dari tingkat pendapatan keluarga, menunjukkan bahwa siswa SMK dengan
jurusan, dan tingkat pendidikan orang tua. jurusan berbeda memiliki keinginan untuk
Hal ini berarti hipotesis yang diajukan, melanjutkan studi ke PT. Jurusan akuntasi
ditolak. tidak dapat dihubungkan menjadi jurusan
Siswa dalam penelitian ini yang yang paling tinggi minat untuk melanjutkan
berasal dari keluarga dengan tingkat studi. Jurusan RPL dan TSM sekalipun
pendapatan rendah (dibawah Rp. yang dipersepsikan setelah lulus langsung
1.500.000,00) hingga tingkat pendapatan bekerja, namun tetap memiliki keinginan
tinggi (diatas Rp. 3.500.000,00) tidak melanjtkan studi ke PT.
mempengaruhi minat siswa untuk

5
Tingkat pendidikan orang tua baik (lingkungan) di luar dirinya seperti latar
dari pendidikan dasar (SD-SMP), dari belakang pendapatan orangtua, asal
pendidikan menengah (SMA-SMK) dan Jurusan ataupun latar belakang
pendidikan tinggi (PT) tidak pendidikan orangtua siswa. Faktor-faktor
mempengaruhi minat siswa melanjutkan internal yakni motivasi menjadi faktor
studi. Siswa dengan latar belakang pendorong siswa untuk berminat
orangtua dengan pendidikan SD bisa melanjutkan studi.
memiliki keinginan dan minat untuk
melanjutkan studi yang diawal penelitian
diasumsi tidak memiliki minat melanjutkan D. SIMPULAN
studi. Demikian juga dengan siswa yang Berdasarkan hasil analisis
memiliki orangtua berpendidikan tinggi data dan pembahasan yang telah
bisa juga tidak memiliki minat meneruskan diuraikan sebelumnya dapat diambil
studinya. Hasil ini mengindikasikan siswa simpulan bahwa tidak ada
tidak terbelenggu cita-cItanya meneruskan perbedaan minat melanjutkan Studi
studi hanya karena orangtuanya Ke Perguruan Tinggi ditinjau dari
berpendidikan rendah. Mereka tetap Tingkat Pendapatan Keluarga,
percaya diri dengan kondisi orangtua Jurusan dan Pendidikan Orang Tua.
mereka. Hasil penelitian ini konsisten Tidak ada perbedaan minat
dengan penelitian Indriyanti (2013) yang melanjutkan studi pada siswa SMK
membuktikan bahwa tingkat pendidikan N 1 Sukarjo Wonosobo ditinjau dari
orang tua tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan orang tua. Tidak
minat siswa untuk melanjutkan studi. Hal ada perbedaan minat melanjutkan
yang ng lebih berpengaruh dalam studi pada siswa SMK N 1 Sukarjo
penelitian tersebut adalah adalah motivasi Wonosobo ditinjau dari jurusan.
diri siswa itu sendiri. Tidak ada perbedaan minat
Penelitian ini menunjukkan melanjutkan studi pada siswa SMK
bahwa minat siswa untuk melanjutkan N 1 Sukarjo Wonosobo ditinjau dari
studi di Perguruan Tinggi tidak tingkat pendidikan orang tua.
dipengaruhi faktor-faktor eksternal

E. DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta


Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatam Praktis. Jakarta: Rineka
Cipta
Azwar S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta :Pustaka Pelajar
Arumsari, T. (2013). Pengaruh Prestasi belajar dan Status Sosial Ekonomi Orangtua
terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. OIKONOMIA.
2,3,169-174
Badan Pusat Statistik. (2007). Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS
Carissia, A. (2013). Hubungan antara konsep Peran Gender terhadap Minat Belajar
Bidang tata Boga Siswa Laki-Laki Kelas X Di SMK Sahid Surakarta. Talenta
Psikologi. 2,1,30-40
Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta
Djaali, (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Gilarso. (1992). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius
Hamalik, O. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hurlock. (2007). Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga Pustaka Utama
Ihsan, F. (2007). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Indriyanti, N, Siswandari dan Ivada. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa Kelas XII
Akuntansi SMK N 6 Surakarta. Jurnal pendidikan UNS. 1,(2),1-10

6
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Soetopo H, ( 1982) Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan: Surabaya.
Usaha Dagang
Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Thoha, M. (2006). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo
Todaro, M P. (2003). Pembangunan Ekonomi di Dunia. Jakarta: Erlangga
Toneko, S. B. (2007). Struktur dan Proses Sosial. Jakarta: Rajawali Press
Windarto, R. (2013). Minat Siswa SMP Negeri Melanjutkan ke SMK Ditinjau dari
Sosial Ekonomi Keluarga di Kabupaten Bantul. Jurnal Pendidikan Vokasi. 3,
(1).1-14
Winkel. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia
Zahara, I & Lisma, J. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga menyukai