Anda di halaman 1dari 8

EEAJ 4 (1) (2015)

Economic Education Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PRESTASI BELAJAR, DAN KONDISI


EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN
PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI
SEKECAMATAN NGALIYAN, SEMARANG

I’ana Umma, Margunani

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel:
Diterima Februari 2015 Dokumentasi yang diperoleh menunjukkan bahwa lulusan SMA N 7 yang masuk perguruan tinggi pendidikan
Disetujui Februari 2015 ekonomi pada tahun 2012 hanya 1,48%, sedangkan tahun berikutnya hanya 1,64%. Ini menunjukkan bahwa
minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jurusan pendidikan ekonomi masih rendah. Penelitian
Dipublikasikan Maret
ini bertujuan mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar, prestasi belajar, dan kondisi ekonomi keluarga
2015
terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kelas XI IPS di SMA Negeri se-Kecamatan
________________ Ngaliyan, Semarang baik secara simultan maupun parsial. Populasi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri se-
Keywords: Kecamatan Ngaliyan, Semarang berjumlah 306 siswa, dengan rumus Slovin didapat sampel 174 siswa dan
Learning Motivation; menggunakan Proportional Random Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase
Learning Achievement; dan regeresi linear berganda. Hasil penelitian ada pengaruh motivasi belajar (46,38%), kondisi ekonomi keluarga
Economic Condition (3,42%), dan tidak ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi kelas XI IPS di SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Sedangkan secara simultan semua
Family, Interests Continuing
variabel bebas berpengaruh (49,2%).
Education to the College
____________________
Abstract
___________________________________________________________________

Documentation obtained show that high school 7 graduates entering economic education college in 2012 only 1.48%, whereas
only 1.64% next year. It shows that the interest of the students continue their education to college majoring in economics
education remains low. This study aims to determine whether there is influence learning motivation, academic achievement,
and family economic conditions of the interest of the students continue their education to college class XI IPS in SMA
throughout Ngaliyan subdistrict, Semarang either simultaneously or partially. Population class XI IPS in SMA Ngaliyan
District, Semarang totaling 306 students, with 174 samples obtained Slovin formula students and using proportional random
sampling. Analysis of the data used is the percentage descriptive analysis and multiple linear regeresi. Existing research results
influence learning motivation (46.38%), family economic conditions (3.42%), and there was no effect on learning achievement
against interest of students continue their education to college class XI IPS in SMA Ngaliyan District, Semarang. While
simultaneously all independent variables influence (49,2%).

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6544
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: ianas_chan911@yahoo.com

242
I’ana Umma /Economic Education Analysis Journal 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN membuat siswa ingi menjadi guru mapel


ekonomi.
Minat menurut para pakar memiliki Faktanya dari obsevarsi yang diperoleh,
definisi yang berberda-beda. Dalyono (2005:56) lulusan siswa SMA Negeri 7 tahun 2012 yang
mendefinisikan minat sebagai sebuah modal diterima di perguruan tinggi pendidikan
besar bagi seseorang untuk mendapatkan tujuan ekonomi hanya 1,48% (2 siswa). Sedangkan
yang dicita-citakan. Sedangkan Djamarah pada tahun berikutnya hanya 1,64% yang
(2011:150) mengemukakan minat sebagai diterima di perguruan tinggi pendidikan
kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu ekonomi. Hal ini membuktikan bahwa minat
soal, seseorang, atau kondisi dimana objek, siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan
suatu soal, seseorang, atau kondisi tersebut ada tinggi pendidikan ekonomi masih rendah. Minat
sangkut pautnya terhadap dirinya. Minat juga dapat dipengaruhi faktor internal dan faktor
dapat diartikan sebagai keinginan, ketertarikan eksternal. Khairani (2013:139) menyebutkan
seseorang terhadap sesuatu atau hal. Sehingga bahwa minat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu 1.)
dapat dikatakan bahwa minat melanjutkan The Factor Inner Urge, 2.) The Factor of Social
pendidikan ke perguruan tinggi merupakan Motive, 3.) Emotional Factor. Dari teori tersebut
ketertarikan untuk melanjutkan pendidikan ke variabel yang dipilih yang dapat mempengaruhi
jenjang yang lebih tinggi pada bidang tertentu. minat siswa melanjutkan pendidikan ke
Yang berawal dari rasa senang dan rasa ingin perguruan tinggi pendidikan ekonomi adalah
tahu terhadap bidang tersebut sehingga motivasi belajar, presatsi belajar, dan kondisi
memunculkan rasa tidak puas dengan ekonomi keluarga.
mempelajarinya hanya sampai di bangku SMA Motivasi diartikan Djamarah (2011:148)
serta memunculkan kemauan memperdalam sebagai “suatu pendorong yang mengubah
dan mengembangkannya di jenjang pendidikan energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk
yang lebih tinggi. aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu”.
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata Sehingga untuk menumbuhkan minat
pelajaran peminatan yang diamsukkan dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
kelompok peminatan sosial. Dalam mapel ini pendidikan ekonomi, siswa membutuhkan
siswa diajarkan tentang konsep-konsep ekonomi dorongan dalam mempelajari mapel ekonomi.
dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, segala Ini juga didukung oleh penelitian Puspariani dan
kegiatan sehari-hari tidak lepas dari aspek Nur Kholis (2013) yang menyebutkan motivasi
ekonomi dan itu membuat siswa mudah dalam belajar berpengaruh positif terhadap minat siswa
mempelajari dan menerapkan konsep-konsep melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
ekonomi yang telah diajarkan. Prestasi belajar turut mempengaruhi
Selain itu, setelah adanya moratorium minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
bahwa pemerintah hanya membuka lowongan perguruan tinggi pendidikan ekonomi. Prestasi
cpns tenega pendidik dan kesehatan membuat akademik merupakan hasil belajar yang
masyarakat tertarik mendaftarkan diri menjadi diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah
guru. Guru juga memiliki jam kerja yang lebih atau di perguruan tinggi yang bersifat kogitif dan
sedikit dibandingkan dengan tenaga kerja biasanya ditentukan melalui pengukuran dan
kantoran. Belum lagi formasi cpns yang dibuka penilaian (Tu’u, 2004:75). Prestasi belajar yang
pada tahun lalu di Semarang yaitu tenaga dimaksud disini adalah prestasi belajar ekonomi.
pendidikan SD dan SMK. Fenomena ini Jadi, yang dimaksud prestasi belajar ekonomi
memjadikan siswa tertarik tidak hanya pada adalah hasil belajar mapel ekonomi yang
bidang ekonomi tetapi juga terhadap guru yang diperoleh dari kegiatan pemebelajaran ekoomi di
sekolah. Sejalan dengan penelitian Arumsari

243
I’ana Umma /Economic Education Analysis Journal 4 (1) (2015)

(2013) yang menyatakan bahwa prestasi belajar Metode analisis data yang digunakan
berpengaruh positif terhadap minat siswa yaitu deskriptif statistik dan regresi linear
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. berganda. Sebelum dianalisis regresi linear
Selain motivasi belajar, dan prestasi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji
belajar, kondisi ekonomi keluarga juga normalitas, uji linearitas, dan uji asumsi klasik
merupakan variabel yang dipilih yang dapat yang meliputi uji multikolonearitas, uji
mempengaruhi minat siswa melanjutkan heteroskedasitas. Setelah dianalisis regresi linear
pendidikan ke perguruan tinggi. Gerungan berganda, diuji hipotesis secara simultan (uji F)
(2009:196) mengemukakan bahwa kondisi sosio- dan parsial (uji t) serta koefisien determinasi
ekonomi keluarga mempunyai peran yang secara simultan (R2) dan parsial (r2).
sangat penting. Seorang anak yang tumbuh
berkembang dalam sosio-ekonomi keluarga yang HASIL DAN PEMBAHASAN
cukup memiliki kesempatan yang lebih luas
untuk mengembangkan kecakapannya. Teori Analisis deskriptif yang dilakukan
tersebut juga sejalan dengan penelitian Nasution diperoleh bahwa minat siswa melanjutkan
dan Lemta Tarigan yang menyatakan bahwa pendidikan ke perguruan tinggi kelas XI IPS di
status sosial berpengaruh positif terhadap minat SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan, Semarang
melanjutkan pendidikan ke perguran tinggi. Hal tinggi. Motivasi belajar siswa tergolong kriteria
serupa juga dikemukakan Ajake (2013) bahwa tinggi dalam mempengaruhi minat melanjutkan
kondisi ekonomi keluarga berpengaruh positif pendidikan ke perguruan, sedangkan prestasi
terhadap pendidikan seorang anak. Penelitian belajar siswa tergolong kriteria tuntaswalaupun
ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana masih sebagian kecil siswa yang tergolong
motivasi belajar, prestasi belajar, dan kondisi kriteria tidak tuntas, dan kondisi ekonomi
ekonomi keluarga mempengaruhi minat siswa keluarga siswa rata-rata tergolong kriteria baik.
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Kemudian dilakukan uji prasyarat analisis
kelas XI IPS di SMA Negeri se-Kecamatan regresi linear berganda meliputi uji normalitas
Ngaliyan, Semarang. dan uji linearitas. Uji normalitas penelitian ini
dilakukan dengan uji Kolmogrov-Smirnov dengan
METODE perolehan nilai sig. Lebih besar dari 0,05 yaitu
sebesar 0,106, sehingga dapat disimpulkan data
Jenis penelitian ini adalah penelitian terdistribusi normal. Pada uji linearitas,
deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini diperoleh nilai sig. Deviation from Linearity
adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri se- variabel motivasi belajar sebesar 0,062. Pada
Kecamatan Ngaliyan, Semarang yang berjumlah variabel prestasi belajar diperoleh nilai sig.
306 siswa. Kemudian diolah dengan rumus Deviation from Linearity sebesar 0,489. Dan
Slovin dengan perolehan 174 siswa sebagai variabel kondisi ekonomi keluarga diperoleh
sampel untuk penelitian ini. Teknik nilai sig. Deviation from Linearity sebesar 0,198.
pengambilan sampel yang digunakan adalah Karena nilai sig. Deviation from Linearity lebih
Proportional Rndom Sampling. Variabel terikat besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini yaitu minat siswa melanjutkan semua variabel terikat penelitian ini memiliki
pendidikan ke perguruan tinggi. Sedangkan, hubungan linear terhadap variabel bebas (minat
variabel bebas yang diambil yaitu motivasi siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan
belajar, prestasi belajar, dan kondisi ekonomi tinggi).
keluarga. Alat pengumpulan yang digunakan Uji prasyarat yang dilakukan selain uji
adalah keusioner tertutup dimana responden normalitas dan uji linearitas yaitu uji asumsi
tinggal memilih jawaban yang telah disediakan klasik yang meliputi uji multikoloinearitas dan
dan dokumentasi. uji heteroskedasitas. Hasil uji multikolinearitas
diperoleh nilai Tolerance X1 sebesar 0,964, X2

244
I’ana Umma /Economic Education Analysis Journal 4 (1) (2015)

sebesar 0,998, dan X3 sebesar 0,963. Kemudian 4.16. Dengan Sig. yang lebih kecil dari 0,05
nilai VIF X1 sebesar 1,037, untuk X2 sebesar yaitu 0,000 maka hipotesis 1 (H1) yang berbunyi
1,002, dan X3 sebesar 1,039. Dengan nilai VIF ada pengaruh motivasi belajar, prestasi belajar,
dari pada seluruh variabel kurang dari 10 dan dan kondisi ekonomi keluarga terhadap minat
nilai dari kolom tolerance lebih dari 0,10 dapat siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan
disimpulkan bahwa model regresi tidak Tinggi kelas XI IPS di SMA Negeri
mengalami multikoloniearitas antar variabel. seKecamatan Ngaliyan, Semarang diterima.
Kemudian uji heteroskedasitas diperoleh nilai Uji hipotesis parsial (uji t) yang diperoleh
Sig. untuk X1 (motivasi belajar) sebesar 0,506. yaitu nilai t hitung X1 (motivasi belajar) adalah
Sedangkan untuk X2 (prestasi belajar) sebesar 12,116 dengan Sig. 0,000. Signifikansi pada X1
0,722 dan X3 (kondisi ekonomi keluarga) sebesar lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis 2 (H 2)
0,706, jadi dapat disimpulkan model regresi yang berbunyi ada pengaruh motivasi belajar
tidak terjadi heteroskedasitas. Dari uji prasyarat terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan
regresi linear berganda yang dilakukan ke Perguruan Tinggi kelas XI IPS di SMA
menunjukkan bahwa model regresi ini bebas Negeri se-Kecamatan Ngaliyan, Semarang
dari penyimpangan uji normalitas dan linearitas diterima. Untuk X2 diketahui nilai t hitung
serta bersifat BLUE. sebesar -0,395 dengan Sig. 0,693. Nilai
Persamaan regresi linear berganda yang signifikansi X2 ini lebih besar dari 0,05 sehingga
diperoleh yaitu: hipotesis 3 (H3) yang berbunyi ada pengaruh
Y=10,373+0,619X1-0,028X2+0,144X3 prestasi belajar terhadap minat siswa
Persamaan regresi linier diatas memiliki melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi
arti konstanta (a) sebesar 10,373 artinya apabila jurusan kelas XI IPS di SMA Negeri se-
motivasi belajar, prestasi belajar, dan kondisi Kecamatan Ngaliyan, Semarang ditolak.
ekonomi keluarga nilainya 0, maka minat siswa Sedangkan X3 memiliki nilai t hitung sebesar
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi 2,453 dengan Sig. 0,015. Nilai signifikansi yang
nilainya sebesar 10,373. Koefisien regresi dimiliki X3 lebih kecil dari 0,05 sehingga
variabel motivasi belajar sebesar 0,619 artinya hipotesis 4 (H4) yang berbunyi ada pengaruh
jika motivasi belajar mengalami peningkatan kondisi ekonomi keluarga terhadap minat siswa
satu satuan, maka minat siswa melanjutkan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi
pendidikan ke perguruan tinggi akan mengalami kelas XI IPS di SMA Negeri se-Kecamatan
peningkatan sebesar 0,619 satuan dengan asumsi Ngaliyan, Semaranng diterima.
variabel independen lain bernilai tetap. Hasil analisis koefisien determinasi
Koefisien regresi variabel pretsasi belajar sebesar simultan (R2) menunjukkan besarnya kontribusi
-0,028 artinya tidak akan ada pengaruh variabel motivasi belajar, prestasi belajar, dan
peningkatan satu satuan prestasi belajar kondisi ekonomi keluarga terhadap minat siswa
terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi
ke perguruan tinggi. Koefisien regresi variabel kelas XI IPS di SMA Negeri seKecamatan
kondisi ekonomi keluarga sebesar 0,144 artinya Ngaliyan, Semarang yang ditunjukkan pada
jika kondisi ekonomi keluarga mengalami kolom Adjusted R2 adalah 0,492. Yang berarti
peningkatan satu satuan, maka minat siswa 49,2% variabel minat siswa melanjutkan
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pendidikan ke perguruan tinggi jurusan
akan mengalami peningkatan sebesar 0,144 pendidikan ekonomi mampu dijelaskan oleh
satuan dengan asumsi variabel independen lain variasi variabel independen, yakni motivasi
bernilai tetap. balajar, prestasi belajar, dan kondisi ekonomi
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji keluarga, sedangkan sisanya sebesar 50,8%
hipotesis simultan (uji F) diperoleh nilai Sig. (100% - 49,2%) dijelaskan oleh faktor – faktor
lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Jadi, lain di luar model.
dapat dikatakan bahwa ditunjukkan pada tabel

245
I’ana Umma /Economic Education Analysis Journal 4 (1) (2015)

Hasil analisis koefisien determinasi parsial yaitu motivasi, prestasi belajar, dan kondisi
2
(r ) menunjukkan kotribusi variabel motivasi ekonomi keluarga sebesar 49,2 %. Dan sisanya
belajar terhadap minat siswa melanjutkan 50,8 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
pendidikan ke perguruan tinggi adalah sebesar tidak peneliti teliti.
(0,681)2 x 100% = 46,38%, jika variabel prestasi Hal ini juga didukung oleh teori
belajar, dan kondisi ekonomi keluarga dianggap Tampubolon dalam Khairani (2013:137) yang
tetap. Sedangkan prestasi belajar memiliki nilai mendefinisikan minat sebagai “perpaduan
koefisien determinasi parsial (r2) negatif selain antara keinginan dan kemauan yang dapat
itu pada uraiaan diatas telah disebutkan bahwa berkembang jika ada motivasi”. Selain itu,
hipotesis 3 (H3) ditolak, maka variabel ini tidak Khairani (2013:139-140) juga menyebutkan
berpengaruh terhadap variabel Y (minat siswa bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi). yaitu: 1) Factor inner urge, 2) Factor of social motive,
Sedangkan kontribusi kondisi ekonomi keluarga dan 3) Emotional factor. Dari faktor yang
terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan disebutkan oleh Khairani tersebut dapat
ke perguruan tinggi adalah sebesar (0,185) 2 x diketahui bahwa minat juga dapat dipengaruhi
100% = 3,42%, jika variabel motivasi belajar, oleh motivasi baik yang instrinsik maupun yang
dan prestasi belajar dianggap tetap. ekstrinsik. Lalu untuk variabel kondisi ekonomi
keluarga yang diambil peneliti juga juga sejalan
Pembahasan dengan teori Gerungan (2009:196) yang
Pengaruh Motivasi Belajar, Prestasi Belajar, menyatakan bahwa peranan kondisi ekonomi
dan Kondisi Ekonomi Keluarga Terhadap dalam pendidikan anaknya memegang peranan
Minat Siswa Melanjutkan Pendidikan Ke satu posisi yang sangat penting. Dalam
Perguruan Tinggi Kelas XI IPS di SMA Negeri penelitian Ajake (2013) juga menyatakan bahwa
se-Kecamatan Ngaliyan, Semarang status sosio-ekonomi keluarga mempengaruhi
Terdapat beberapa faktor yang dapat pendidikan seorang anak. Dengan begitu anak
mempengaruhi besar kecilnya minat yang berada dalam kondisi ekonomi keluarga
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, yang baik akan terpenuhi semua yang
salah satunya yaitu motivasi siswa untuk belajar dibutuhkan dalam pendidikannya sehingga
yang dijadikan salah satu variabel independen dapat menjadikan minat anak tersebut untuk
dalam penelitian ini. Dari hasil uji silmultan (F), melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
diperoleh nilai Fhitung sebesar 56,845 dengan tinggi.
nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana nilai
signifikansi ini lebih kecil dari 0,05. Maka dapat Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Minat
diambil kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H1) pada Siswa Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan
penelitian ini yang berbunyi ada pengaruh Tinggi Kelas XI IPS di SMA Negeri se-
motivasi belajar, prestasi belajar, dan kondisi Kecamatan Ngaliyan, Semarang
ekonomi keluarga terhadap minat siswa Motivasi belajar merupakan suatu
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dorongan yang dapat menjadikan siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri se-Kecamatan semangat belajar khususnya belajara mapel
Ngaliyan diterima. ekonomi. Dalam pengujian uji hipotesis parsial
Selain itu, koefisien determinasi simultan (uji t), motivasi belajar (X1) memiliki nilai
2
(R ) yang ditunjukkan dari output SPSS yang signifikansi sebesar 0,000 dimana nilai ini lebih
dilakukan peneliti menunjukkan angka sebesar kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis 2 (H 2) yang
0,492. Artinya bahwa variabel dependen pada berbunyi ada pengaruh motivasi belajar
penelitian ini yaitu minat siswa melanjutkan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan
pendidikan ke perguruan tinggi kelas XI IPS di ke perguruan tinggi kelas XI IPS di SMA Negeri
SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan yang seKecamatan Ngaliyan, Semarang diterima.
mampu dijelaskan oleh variabel independen

246
I’ana Umma /Economic Education Analysis Journal 4 (1) (2015)

Kemudian dilihat dari persamaan regresi pengaruh antara prestasi belajar ekonomi
yang diperoleh dari data ini, variabel motivasi terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan
belajar berpengaruh positif terhadap variabel ke perguruan tinggi kelas XI IPS di SMA Negeri
minat siswa melanjutkan pendidikan ke se-Kecamatan Ngaliyan ditolak.
perguruan tinggi dengan koefisien regresi Hal ini juga sejalan dengan artikel Khon
sebesar 0,619. Artinya jika variabel motivasi (2011) yang menyatakan bahwa prestasi belajar
belajar (X1) mengalami peningkatan satu satuan memiliki pengaruh negatif terhadap minat siswa
sedangkan variabel yang lain dianggap tetap, dalam mempelajari segala sesuatu. Selain itu,
maka variabel Y (minat siswa melanjutkan prestasi belajar tidak berpengaruh terhadap
pendidikan ke perguruan tinggi) akan minat siswa melanjutkan pendidikan ke
mengalami peningkatan sebesar 0,619. Sehingga perguruan tinggi disebabkan adanya faktor-
dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar faktor selain motivasi belajar dan kondisi
memiliki pengaruh postif dan berbanding lurus ekonomi keluarga yang mempunyai pengaruh
terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan lebih besar dibandingkan prestasi belajar.
ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS di Diantaranya yaitu pengaruh teman, lokasi,
SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan, lingkungan hidup terdekat seseorang, komunitas
Semarang. Hal ini sejalan dengan teori di perguruan tinggi, dan lain-lain. Ini juga
Tampubolon dalam Khairani (2013:137) yang disebutkan oleh Yumaria (2004:126-131) bahwa
mendefinisikan minat sebagai “perpaduan dalam memutuskan untuk melanjutkan
antara keinginan dan kemauan yang dapat pendidikan ke perguruan tinggi perlu
berkembang jika ada motivasi”. Selain itu, menimbang beberapa hal yaitu reputasi, peluang
Khairani (2013:139-140) juga menyebutkan kerja, gaya kuliah, biaya kuliah, lingkungan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat pergaulan/komunitas di perguruan tinggi, dan
yaitu: 1) Factor inner urge, 2) Factor of social motive, lokasi. Sedangkan, Kansil (1997:25-26)
dan 3) Emotional factor. Ini juga diperkuat oleh mengemukakan bahwa hal yang perlu
penelitian Sofiarini (2010) yang menyatakan diperhatikan dalam memutuskan untuk masuk
motivasi belajar berpengaruh positif terhadap perguruan tinggi yaitu lingkungan hidup
minat siswa melanjutkan pendidikan ke terdekat seseorang yaitu orang tua serta anggota
perguruan tinggi. keluarga terdekat dan pengaruh teman.

Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap Minat Pengaruh Kondisi Ekonomi Keluarga


Siswa Melanjutkan Pendidikan Ke Terhadap Minat Siswa Melanjutkan
Perguruan Tinggi Kelas XI IPS di SMA Negeri Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Kelas XI IPS
se-Kecamatan Ngaliyan, Semarang di SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan,
Prestasi belajar yang dimaksud dalam Semarang
penelitian ini adalah prestsi belajar mapel Kondisi ekonomi keluarga sebagai salah
ekonomi. Prestasi belajar ini dibagi menjadi dua satu variabel independen dalam penelitian ini
sebab perbedaan KKM sekolah. Pada SMA N 7, diukur dengan tiga indikator yaitu 1)
KKM prestasi belajar mapel ekonomi yaitu 75. Pendapatan keluarga, 2) Pekerjaan Orang tua, 3)
Sedangkan, KKM prestasi belajar mapel Pendidikan Orang tua. Dari uji hipotesis
ekonomi SMA N 8 yaitu 72. Pengaruh prestasi parsial (uji t) diperoleh nilai signifikansi sebesar
belajar secara parsial terhadap minat siswa 0,015 < 0,05 sehingga hipotesis 4 (H4)
melanjutkan pendidikan ke perguruan kelas XI yang berbunyi ada pengaruh kondisi ekonomi
IPS di SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan, keluarga terhadap minat siswa melanjutkan
Semarang diketahui dari uji hipotesis parsial (uji pendidikan ke perguruan tinggi kelas XI IPS di
t) dengan hasil bahwa nilai signifikansi prestasi SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan diterima.
belajar lebih besar dari 0,05. Yang artinya Besar kontribusi pengaruh variabel ini terhadap
bahwa hipotesis 3 (H3) yang berbunyi ada minat siswa melanjutkan pendidikan ke

247
I’ana Umma /Economic Education Analysis Journal 4 (1) (2015)

perguruan tinggi kelas XI IPS di SMA Negeri se- SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan, Semarang
Kecamatan Ngaliyan secara parsial yaitu sebesar (3,42%).
3,42%.
Hal ini sejalan dengan teori Gerungan
(2009:196) yang menyatakan bahwa peranan DAFTAR PUSTAKA
kondisi ekonomi dalam pendidikan anaknya
memegang peranan satu posisi yang sangat Ajake, Uchenna Egodi. 2013. “Family Socio-
penting. Dalam penelitian Ajake (2013) juga Economic Status and Delinquency among
menyatakan bahwa status sosio-ekonomi Senior Secondary School Students in Calabar
South, Cross River State, Nigeria”. Dalam
keluarga mempengaruhi pendidikan seorang
American International Journal of
anak. Dengan begitu anak yang berada dalam
Contemporary Research, Volume 3 No. 4.
kondisi ekonomi keluarga yang baik akan
Nigeria: University of Calabar.
terpenuhi semua yang dibutuhkan dalam Arumsari, Tantri. 2013. Pengaruh Prestasi Belajar
pendidikannya sehingga dapat menjadikan Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua
minat anak tersebut untuk melanjutkan Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke
pendidikan ke perguruan tinggi tinggi. Perguruan Tinggi. Dalam Jurnal Pendidikan
Namun seiring berkembangnya zaman, Ekonomi, Vol. 2 No. 3. Purworejo:
saat ini sudah banyak beasiswa diberikan bagi Universitas Muhammadiyah Purworejo.
siswa yang kurang mampu baik itu dari Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
pemerintah, universitas itu sendiri maupun
Djamarah, Syiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar.
lembagalembaga lain. Maka dari itu, siswa
Jakarta: Rineka Cipta.
diahrapkan tetap meningkatkan minatnya Gerungan. 2009. Psikologi Sosial. Bandung: PT.
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Refika Aditama.
Kansil, Christine S. T. 1997. Melangkah Ke
SIMPULAN Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Midas Surya
Grafindo.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Belajar.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
diambil simpulan sebagai berikut: ada pengaruh
Kohn, Alfie. 2011. The Case Against Grade.
motivasi belajar, prestasi belajar, dan kondisi
http://www.alfiekohn.org/teaching/tcag.htm
ekonomi keluarga terhadap minat siswa (29 Agustus 2014).
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Nasution, Syafrina dan Lemta Tarigan. 2013.
kelas XI IPS di SMA Negeri seKecamatan Pengaruh Sosial Ekonomi Orang Tua
Ngaliyan, Semarang (49,2%), ada pengaruh Terhadap
motivasi belajar terhadap minat siswa Minat Anak Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Tinggi (Studi Kasus Kelas Xi
kelas XI IPS di SMA Negeri seKecamatan Semester Genap Di Sma Sinar Husni Medan Helvetia
Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran
Ngaliyan, Semarang (46,38%), Tidak ada
2010/2011). Dalam Jurnal Citizenship,Vol. 00
pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa
No.00. Medan: Universitas Negeri Medan.
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Puspariani, Viorina dan Nur Kholis. 2013. Pengaruh
kelas XI IPS di SMA Negeri seKecamatan Lingkungan Belajar, Motivasi Berprestasi,
Ngaliyan, Semarang disebabkan oleh faktor- Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat
faktor lain seperti peluang kerja, pengaruh Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi.
teman, lingkungan hidup terdekat seseorang, Dalam Jurnal Pendidikan, Vol. 2 No. 2.
komunitas di perguruan tinggi teresbut, dan lain- Yogyakarta: UNY.
lain, serta ada pengaruh kondisi ekonomi Sinaga, Siska Oktavia. 2014. Pengaruh Sosial
Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar
keluarga terhadap minat siswa melanjutkan
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Terhadap
pendidikan ke perguruan tinggi kelas XI IPS di
Minat Anak Melanjutkan Pendidikan Ke
Perguruan Tinggi Di Kelas Xi Ips Sma Swasta

248
I’ana Umma /Economic Education Analysis Journal 4 (1) (2015)

Raksana Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Yumaria, K. 2004. Ayo Ke Kampus: Kuliah Euy!
Dalam Jurnal Ekonomi, Volume . Medan: Tips Menjadi Mahasiswa Di Bandung.
Fakultas Ekonomi UNIMED. Bandung: Nexx Media Inc.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan
Prestasi Siswa. Jakarta:Gramedia Widya
Sarana Indonesia.

249

Anda mungkin juga menyukai