Anda di halaman 1dari 12

Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI


BELAJAR TEORI KEJURUAN SISWA SMK
Oleh: Narwoto dan Soeharto

Kehidupan pada era globalisasi menuntut kualitas sumber daya manusia yang handal
agar dapat bertahan dalam kehidupan yang penuh dengan persaingan. Usaha yang dapat
dilakukan untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang handal tersebut adalah
melalui dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan dunia pendidikan mempunyai peranan
yang sangat strategis untuk mencetak sumber daya manusia yang siap menghadapi persaing-
an bebas.
Salah satu sistem pendidikan yang mampu mencetak sumber daya manusia yang
handal dan siap bersaing di dunia kerja adalah pendidikan kejuruan. Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
bekerja dalam bidang tertentu. Senada dengan hal tersebut, Finch dan Crunkilton (1999: 10)
menyebutkan bahwa tujuan pendi- dikan kejuruan ada dua macam yaitu pendidikan untuk
hidup (education for life) dan pendidikan untuk mendapatkan penghasilan dalam hidup
(education for earning a living). Kedua tujuan tersebut akan terlaksana jika pendidikan
kejuruan diarahkan pada pencapaian kompetensi seseorang. Realisasi pendidikan kejuruan
untuk mewujudkan tujuan tersebut diselenggarakan oleh pemerintah melalui Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).

Berikut adalah Pengaruh Kinerja Guru, Pemanfaatan fasilitas belajar, dan Motivasi
Berprestasi Siswa secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Teori Kejuruan.
Berdasarkan analisis regresi linier ganda antara variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y, maka
diperoleh besar nilai Fhitung = 28,899 > Ftabel = 2,66 sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel X1, X2, dan X3 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar
teori kejuruan. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat dari Murphy (2009: 22) yang
menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: “The extent to which
educators, students, and the total educational environ- ment reflect cultural competence
significantly affects the nature and type of schooling, conditions for learning, as well as
learning outcomes”.
Pendapat Murphy (2009: 22) di atas menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar diantaranya adalah pendidik, siswa dan lingkungan
pendidikan yang mencerminkan budaya kompetensi. Pendidik dapat dilihat dari kinerja
mengajar guru, faktor siswa dapat dipengaruhi dari motivasi berprestasi yang dimiliki dan
lingkungan dapat berasal dari pemanfaatan fasilitas belajar. Oleh karena itu kinerja mengajar
guru, pemanfaatan fasilitas belajar dan motivasi berprestasi siswa secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar teori kejuruan. Kesimpulan yang dapat kita
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

ambil yaitu:

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kinerja mengajar guru terhadap
prestasi belajar teori kejuruan dengan besarnya pengaruh secara parsial adalah 32,8 %.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar
terhadap prestasi belajar teori kejuruan dengan besarnya pengaruh secara parsial
adalah 9 %.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi siswa
terhadap prestasi belajar teori dengan besarnya pengaruh secara parsial adalah 14,1%.
4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kinerja mengajar guru,
pemanfaatan fasilitas belajar dan motivasi berprestasi siswa secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar teori kejuruan Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK se-
Kota Yogyakarta dengan besarnya penga- ruh secara simultan adalah 34,3 %,
sedangkan 63,7 % dipengaruhi oleh faktor yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa
semakin kinerja mengajar guru, pemanfaatan fasilitas belajar dan motivasi berprestasi
siswa maka secara bersama-sama akan memberikan peningkatan yang signifikan
terhadap prestasi belajar teori kejuruaan Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK se-
Kota Yogyakarta.

Sumber: Narwoto, Soeharto. 2017. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH


TERHADAP PRESTASI BELAJAR TEORI KEJURUAN SISWA SMK. Jurnal
Pendidikan Vokasi. 3(2): 222-233 (diakses 13 Desember 2020).
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI


BELAJAR DITINJAU DARI ASPEK MANAJEMEN MINAT

BELAJAR SISWA

Oleh: Emilda Sulasmi dan Akrim

Pendidikan merupakan aspek yang memegang peran penting dalam kemajuan


setiap bangsa, sudah seharusnya jika dunia pendidikan perlu dicermati dan menjadi fokus
perhatian pemerintah demi meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dunia
pendidikan seperti sekolah formal merupakan sistem pendidikan yang memang diatur
sedemikian sehingga diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang kelak ikut
berperan serta dalam memajukan bangsa. Pelaksanaaan proses mengajar di sekolah, guru
memiliki perang sangat penting demi mencapainya

Dalam kegiatan belajar, minat berperan sebagai kekuatan yang akan mendorong
siswa untuk belajar. Siswa yang berminat dalam belajar akan terus tekun belajar, berbeda
dengan siswa yang hanya menerima pelajaran tanpa ada niat yang ada dalam dirinya, maka
ia tidak tekun dalam belajar. Secara garis besar menurut Khodijah (2014) menyatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu : (1)
faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar yang meliputi faktor-faktor fisiologis dan
faktor-faktor psikologis, (2) faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajar yamg
meliputi faktorfaktor sosial dan faktor-faktor non-sosial.

Penelitian ini bertempat di SMA Gajah Mada Medan Jalan. H.M. Said No.19
Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Gajah Mada Medan
berjumlah 54 siswa. Arikunto (2004) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini
yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Gajah Mada Medan tahun
2019 yang berjumlah 33 orang. Sedangkan variabel penelitian mncakup variabel bebas (X)
adalah faktot-faktor yang mempengaruhi minat belajar matematika siswa yang terdiri dari
5 variabel yaitu rajin dalam belajar, tekun dalam belajar, Rapi dalam mengerjakan tugas,
Memiliki jadwal belajar, Disiplin dalam belajar. Variabel terikat adalah prestasi belajar
(Y).

Hasil analisis data disimpulkan untuk variabel yang memiliki nilai yang paling
minimum adalah Rajin dalam belajar dan Tekun dalam belajar sebesar 6. Variabel yang
memiliki nilai yang paling maximum adalah variabel memiliki jadwal belajar adalah 36,
variabel yang memiliki jumlah yang tertinggi adalah memiliki jadwal belajar sebesar 864,
variabel yang memiliki rata rata tertinggi adalah memiliki jadwal belajar 26,18 , variabel
yang memiliki standar deviasi tertinggi adalah memiliki jadwal belajar sebesar 5,807 dan
yang memiliki nilai varian tertinggi adalah memiliki jadwal belajar sebesar 33.716. Dari
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

variabel-variabel yang telah diteliti, maka peneliti mengambil kesimpulan yaitu:


1. Faktor yang mempengaruhi minat belajar matematika adalah Rajin dalam belajar,
Tekun dalam belajar, Rapi mengerjakan tugas, Memiliki jadwal belajar, Disiplin
dalam belajar.

2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hipotesis penelitian, masing- masing


faktor memiliki kontribusi untuk mempengaruhi minat belajar matematika siswa
untuk variabel Rajin dalam belajar (faktornya adalah 0,784), variabel Tekun dalam
belajar (faktornya adalah 0,871), variabel Rapi dalam mengerjakan tugas (faktor nya
adalah 0,841), variabel Memiliki jadwal belajar (faktor 1 adalah 0,853), variabel
Disiplin dalam belajar (faktornya adalah 0,880). Faktor yang paling utama yang
mempengaruhi minat belajara matematika yang memiliki nilai tertinggi yaitu
variabel Disipilin siswa X3 sebesar 0,880.

Sumber: Emilda Sulasmi, Akrim. 2020. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Prestasi Belajar Ditinjau Dari Aspek Manajemen Minat Belajar Siswa. Jurnal
Manajemen Pendidikan Dasar, Menengah, dan Tinggi. 1(1): 10-17.
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA


PADA PEMBELAJARAN PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF

SMK DI KOTA YOGYAKARTA


Oleh: Valiant Lukad Perdana Sutrisno dan Budi Tri Siswanto

Perkembangan teknologi yang pesat pada masa kini salah satunya dapat dilihat
melalui perkembangan teknologi di dunia industri otomotif. Di Indonesia, pertumbuhan
industrinya pun kian merajai jika dibanding- kan dengan jenis industri lainnya. Pesatnya
perkembangan teknologi otomotif tentu saja akan diiringi dengan meningkatnya kebutuhan
tenaga kerja di bidang otomotif. Terkait hal itu, pemerintah sudah melakukan antisipasi
salah satunya dengan membuat Rencana Strategis (Renstra) yang salah kebijakannya
adalah membalik rasio peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibanding
(Sekolah Menengah Atas) SMA dari 30:70 pada tahun 2004 menjadi 67:33 pada tahun
2014. Perubahan rasio tersebut tentu saja akan menuntut sebuah transformasi secara
menyeluruh di dunia pendidikan.
Transformasi di dunia pendidikan yang direncanakan tentu saja haruslah memenuhi
kaidah prinsip link and match yang menjadi inti dari keberhasilan penerapan pendidikan
kejuruan. Melalui penerapan konsep ini tidak hanya secara masif memicu transformasi
sarana dan prasarana pendidikan namun juga menuntut perubahan pada guru sebagai aktor
utama yang menjalankan pembelajaran di sekolah. Fakta yang terjadi di Indonesia sebagai
salah satu negara berkembang harus meng- hadapi beberapa hambatan untuk mewujudkan
pendidikan kejuruan yang ideal berdasarkan konsep link and match seperti kekurangan
guru berkualitas, sulit memenuhi biaya ope- rasional yang tinggi, peralatan praktik yang
serba kurang, ketidakjelasan kurikulum, dan masalah pemeliharaan serta perbaikan
peralatan (Bukit, 2014).
Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan menunjukkan bahwa hasil belajar
me- rupakan gambaran efektivitas pembelajaran. Hasil belajar praktik kelistrikan
otomotif yang selalu rendah menunjukkan gambaran keber- hasilan pembelajaran praktik
yang terjadi di SMK Keahlian TKR di Kota Yogyakarta yang masih bermasalah.
Permasalahan-permasalahan yang selama ini diduga menyebabkan hasil belajar praktik
selalu rendah ini diantaranya
(1) motivasi siswa belajar yang masih rendah;
(2) persepsi siswa mengenai kelistrikan itu memiliki tingkat bahaya yang tinggi;
(3) media pembelajaran kelistrikan yang terbatas;
(4) sarana dan pra sarana bengkel yang tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan
praktikum;
(5) latar belakang pendidikan siswa yang berbeda-beda; dan
(6) guru belum mene- mukan cara yang tepat dalam membangun pemahaman awal siswa
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

dalam mempelajari kelistrikan otomotif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Ditinjau dari


metodenya maka jenis penelitian ini merupakan ex-post- facto. Penelitian dilakukan di
SMK Kota Yog- yakarta yang memiliki kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan
tahun pelajaran 2014/2015 yakni SMKN 2, SMKN 3, SMK Muhammadiyah 3, SMK Piri
1, SMK Perin- dustrian, dan SMK Taman Siswa yang dilaku- kan pada bulan September
2014 sampai de- ngan bulan Mei 2015.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, terdapat


pengaruh yang signifikan dari persepsi penguasaan metode mengajar praktik guru terhadap
hasil belajar praktik kelistrikan oto- motif, dengan nilai sig.0,044 < (α: 0,05), dan
kontribusi sebesar 4,34%.

Kedua, terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap hasil
belajar pembelajaran praktik kelistrikan otomotif, dengan nilai sig.0,039 < (α: 0,05), dan
kontribusi sebesar 5,85%.

Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi belajar siswa terhadap hasil
belajar pembelajaran praktik kelistrikan otomotif, dengan nilai sig.0,036 < (α: 0,05), dan
kontribusi sebesar 4,71%.

Keempat, terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi penguasaan metode


mengajar praktik guru, persepsi media pem- belajaran, dan motivasi belajar siswa secara
bersama-sama terhadap hasil belajar pembel- ajaran praktik kelistrikan otomotif, dengan
nilai sig.0,000 < (α: 0.05), dan kontribusi se- besar 14,9%.

Sumber: Valiant Lukad Perdana Sutrisno. 2016. FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTIK
KELISTRIKAN OTOMOTIF SMK DI KOTA YOGYAKARTA. Jurnal Pendidikan
Vokasi. 6(1): 111-120
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

Oleh: Yuzarion

Berbagai laporan mengungkapkan bahwa prestasi belajar (academic achievement)


peserta didik Indonesia kurang optimal. Laporan-laporan tersebut antara lain oleh The
International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) Tahun
2011. IEA merupakan salah satu lembaga Internasional independen, melakukan
penelitian dan studi dalam skala besar mengukur perbandingan prestasi dan aspek-aspek
lain pendidikan di 64 negara di dunia sebagai peserta. Dari hasil pengukuran kemampuan
bidang IPA dan matematika Internasional, pelajar SMP Indonesia berada pada urutan 38
dari 39 negara yang disurvei (IEA, 2011), sedangkan hasil pengukuran Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) Tahun 2011, kemampuan
matematika pelajar SMP Indonesia juga berada pada urutan 34 dari 38 negara, sedangkan
kemampuan pelajar Indonesia pada bidang IPA berada di urutan ke 32 dari 38 negara
yang disurvei (TIMSS, 2011).
Kualitas pendidikan Indonesia seperti yang dilaporkan oleh The International
Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) dan Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS), perlu dicermati dan
ditindaklanjuti. Berdasarkan pralapangan diketahui bahwa SMA Negeri 1 Lawang
Kabupaten Malang: skor rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) lima mata pelajaran
perolehan nilai dengan rentang skor 8.6 sampai dengan 10 hanya diperoleh oleh 26 dari
412 peserta didik yang ikut dan dinyatkan lulus UN 2012. Hal ini berarti bahwa hanya
6.28% lulus dengan prestasi belajar yang baik, sementara 274 peserta didik (66.52%)
berada pada posisi sedang dan 112 peserta didik (27.20%) berada pada posisi rendah.
Lebih lanjut, penelusuran literatur, cukup banyak penelitian yang mencoba
mengungkapkan kasus menyontek.
Upaya-upaya yang selama ini yang dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya prestasi belajar
peserta didik. Nampak tidak didasari oleh analisis yang mendalam dan komprehensif
tentang berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu. Upaya-upaya yang
selama ini dilakukan pemerintah untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik lebih
menekankan pada penanganan faktor lingkungan (faktor eksternal) seperti meningkatkan
kesejahteraan guru serta mengembangkan sarana dan prasaran pendidikan. Faktor-faktor
perilaku (faktor internal) seperti motivasi belajar peserta didik, kebiasaan belajar dan self-
regulated learning (SRL) belum mendapatkan perhatian yang serius. Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dalam teori kognitif sosial (social cognitive theory)
menurut Bandura dibangun dari dua faktor utama, yaitu: (1) faktor perilaku (faktor
internal) peserta didik; dan (2) faktor lingkungan (faktor eksternal) peserta didik dalam
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

belajar (Brown, 1999; Hergenhahn & Olson, 2009).


Faktor internal peserta didik dalam penelitian ini adalah self-regulated learning
(SRL), sedangkan faktor eksternal sikap orangtua terhadap anak dan sikap guru terhadap
terhadap peserta didik, dalam banyak jurnal tiga faktor tersebut merupakan faktor yang
banyak mempengaruhi prestasi belajar. Permasalahan mendasar yang dikaji penelitian ini
berhubungan dengan: (1) prestasi belajar peserta didik; (2) sikap orangtua terhadap anak;
(3) sikap guru terhadap peserta didik; dan (4) self-regulated learning (SRL). Empat
permasalahan yang paling mendasar tersebut diangkat dalam penelitian ini sebagai
variabel laten eksogenus dan variabel laten endogenus. Sikap orangtua terhadap anak dan
sikap guru terhadap peserta didik merupakan variabel laten eksogenus terhadap self-
regulated learning (SRL) dan prestasi belajar peserta didik. Self-regulated learning
(SRL) merupakan variabel laten eksogenus terhadap prestasi belajar peserta didik,
sekaligus berfungsi sebagai variabel laten endogenus terhadap sikap orangtua terhadap
anak dan sikap guru terhadap peserta didik.

Hubungan kausal antara sikap orangtua terhadap anak, sikap guru terhadap
peserta didik, self-regulated learning (SRL) dengan prestasi belajar peserta didik telah
terbukti layak/fit dan mendapat dukungan empiris. Hasil pengujian hipotesis ini
membuktikan model teoritik yang dibangun, terdapat pengaruh sikap orangtua terhadap
anak, sikap guru terhadap peserta didik, dan self-regulated learning (SRL) terhadap
prestasi belajar peserta didik, menjadi teori: (1) sikap orangtua terhadap anak
mempengaruhi self- regulated learning (SRL) dan prestasi belajar peserta didik; (2) sikap
guru terhadap peserta didik mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, dan self-
regulated learning (SRL); dan (3) self- regulated learning (SRL) mempengaruhi prestasi
belajar peserta didik.

Saran penelitian ini: (1) guru agar bersikap kondusif, peduli, bertanggung jawab,
sensitif, dan mendorong kreativitas peserta didik, menggali dan mengenalkan self-
regulated learning dengan 6 faktor pembentuknya dan melakukan pelatihan self- regulated
learning, melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar; (2) orangtua agar berpandangan positif terhadaap anak,
berdiskusi dan menggali potensi diri anak terutama yang berkaitan dengan self-regulated
learning; dan (3) peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang variabel pada
penelitian ini di tingkat pendidikan yang lainnya.

Sumber: Yuzarion.2017. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR


PESERTA DIDIK. Jurnal Pendidikan. 2(1): 107-117
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

FAKTOR-FAKTOR EKSTERN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI

BELAJAR MAHASISWA

Oleh: Yopi Nisa F, Moh. Joharudin,

Pendidikan merupakan pondasi utama untuk menunjang pengembangan sumber daya


manusia, yang peranannya sangat penting bagi pembangunan suatu bangsa. Berhasil
tidaknya pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas bangsa itu sendiri. Sumber
daya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar dalam menghadapi persaingan di era
globalisasi sekarang ini.
Pendidikan bagi beberapa orang, berarti usaha dalam membimbing anak untuk menyerupai
orang dewasa, tetapi bagi Jean Piaget (1896), “Pendidikan berarti menghasilkan,
menciptakan, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan tersebut dibatasi oleh
pembandingan dengan penciptaan yang lain (Sagala, 2013, h.1)”. Pandangan tersebut
memberikan makna bahwa, pendidikan adalah segala situasi yang terjadi dalam hidup
individu, yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang
berlangsung di segala lingkungan dan disepanjang hidup.

Pendidikan yang berkualitas dapat melahirkan manusia-manusia yang berkualitas,


berdaya saing tinggi, dan berkemandirian kuat, sehingga mereka sebagai generasi penerus
dapat memiliki kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi perubahan zaman yang terus
berkembang.
Dibutuhkan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah
dalam memberikan pendidikan kepada peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan, baik yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah.
Pendidikan diberikan dalam bentuk pembelajaran, di mana ada pendidik yang melayani
peserta didiknya melakukan kegiatan belajar, dan pendidik tersebut melakukan penilaian atau
pengukuran tingkat keberhasilan belajar peserta didik yang sesuai dengan prosedur yang
ditentukan.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan haruslah pembelajaran yang aktif, kreatif,


efektif, menyenangkan, bermakna, dan inovatif, sehingga peserta didik akan termotivasi
untuk belajar dan keberhasilan belajar dapat tercapai. Keberhasilan belajar pada peserta
didik berarti tercapainya tujuan belajar bagi peserta didik. Tujuan belajar bagi peserta didik
dalam proses pembelajaran adalah perubahan prestasi belajar pada mereka yang lebih baik
daripada sebelumnya.
Menurut Slameto (2010, h.54-72), “Belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
dapat digolongkan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu faktor intern (faktor yang bersumber
dari dalam diri siswa) dan faktor ekstern (faktor yang bersumber dari luar siswa). Faktor
intern meliputi faktor jasmaniah/kondisi fisiologis, faktor psikologis dan faktor kelelahan,
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat”.

Keluarga, sekolah/kampus, dan masyarakat dapat memberikan motivasi tinggi


kepada mahasiswa dalam belajar, karena ketiga lingkungan tersebut dapat memberikan
pembelajaran yang berharga bagi mahasiswa yang disebut sebagai pengalaman. Berbagai
pengalaman dari pembelajaran yang diberikan keluarga, sekolah/kampus, dan masyarakat
dapat menyiapkan mahasiswa dalam meraih cita-citanya, juga menyiapkan mereka dalam
menempuh kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Prestasi belajar yang memuaskan dapat mendorong mahasiswa untuk terus tekun dan
giat belajar. Tentu saja, dalam pencapaiannya untuk meraih keberhasilan belajar, mereka
dibantu dan dimotivasi oleh keluarga, sekolah/kampus, dan masyarakat yang menyediakan
berbagai fasilitas dalam upaya peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
Keluarga merupakan lingkungan yang utama dan yang pertama bagi peserta didik
yang memberikan teladan dalam kehidupan belajar mereka. Dalam lingkungan keluarga,
orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan pendidikan kepada
peserta didik untuk menuntun, memberi contoh, dan mengajar. Dalam keluarga, peserta
didik pertama kali dan secara kontinu menerima pendidikan tentang agama, moral, budaya,
aturan pergaulan, serta pandangan dan sikap hidup yang sangat penting bagi kehidupan
peserta didik.
Keluarga juga merupakan wadah yang tepat bagi peserta didik untuk memperoleh
pembinaan mental dan pembentukan kepribadian yang baik, sehingga seorang anak dapat
tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang dewasa dan bijaksana, dan sebagai anggota
masyarakat yang patuh terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat. Juga menjadi
individu yang baik, yang dapat berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Keluarga merupakan faktor yang paling penting dalam mempengaruhi prestasi
belajar pada mahasiswa. Suasana keluarga yang harmonis dan nyaman, serta hubungan
antaranggota keluarga yang rukun dan sehat dapat memberikan semangat kepada mahasiswa
dalam kegiatan belajarnya. Keadaan ekonomi keluarga juga sangat mempengaruhi kegiatan
belajar mahasiswa, karena segala fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mereka dapat
disediakan dan digunakan dengan baik dalam upaya peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
Dalam mendukung kegiatan belajar mahasiswa, kampus menyediakan metode
mengajar yang inovatif dan kreatif, kurikulum yang menarik, peraturan yang tegas, sarana
dan prasarana yang sangat memadai, jadwal perkuliahan yang fleksibel, juga gedung
perkuliahan yang layak, sehingga mahasiswa merasa nyaman untuk belajar dan berinteraksi
di lingkungan kampus. Interaksi yang terjalin dengan baik antarmahasiswa juga antara
mahasiswa dengan dosen dapat memberikan motivasi untuk bersemangat dalam belajar.
Selain keluarga dan sekolah, masyarakat juga merupakan faktor ekstern yang
mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Masyarakat
merupakan sumber belajar yang sangat lengkap dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa,
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

karena di masyarakat terdapat berbagai wawasan dan ilmu pengetahuan yang berarti bagi
mahasiswa, yang tidak didapatkan di keluarga dan di sekolah. Dalam kehidupan
bermasyarakat, mahasiswa dapat belajar berorganisasi dan bergaul untuk menambah
pengalaman-pengalaman hidupnya.

Perkembangan dan pembentukan kepribadian mahasiswa juga dapat terus terasah


dalam kehidupan di masyarakat, karena mahasiswa akan menerima pembelajaran yang
positif maupun negatif yang merupakan suatu pengalaman yang berharga bagi kehidupan
mereka kelak di masa depan.
Dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa dapat terus belajar sepanjang hayat
demi mencapai cita-citanya, juga dapat memperluas pergaulannya dan memanfaatkan semua
pengalaman berharga yang didapatkan demi mencapai keberhasilan, khususnya yang
berhubungan dengan peningkatan prestasi belajar pada mahasiswa yang memuaskan.

Sumber: Yopi Nisa F, Moh. Joharudin. 2017. FAKTOR-FAKTOR EKSTERN YANG


MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA. Jurnal Edunomic.
5(2): 76-88
Nama/ NIM: Rindra Bunga Aulia/ 192130023

Anda mungkin juga menyukai